cover
Contact Name
Onne Akbar Nur Ichsan
Contact Email
onneichsan@gmail.com
Phone
+6285642443977
Journal Mail Official
sftj@unsri.ac.id
Editorial Address
Jl. Raya Palembang - Prabumulih KM. 32, Indralaya Indah, Kec. Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan 30862
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Sriwijaya Foodtech Journal
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 30899354     EISSN : 30898358     DOI : -
Sriwijaya FoodTech Journal merupakan jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya. Jurnal ini berfokus pada beberapa bidang penelitian Teknologi Hasil Pertanian / Teknologi Pangan / Ilmu dan Teknologi Pangan yang berkonsentrasi pada: kimia pangan dan hasil pertanian, biokimia pangan dan hasil pertanian, gizi pangan dan hasil pertanian, rekayasa proses pangan dan hasil pertanian, mikrobiologi pangan dan hasil pertanian, dan pengolahan limbah hasil pertanian. Jurnal ini terbit secara berkala dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan Juni dan Desember.
Articles 15 Documents
Palatability Evaluation of Nuggets from Spent Laying Hen Meat Using Arrowroot Flour Substitution as Alternative Filler Zubaidah, Siti; Sriani; Mardiana, Nur Agustin; Mahmudah, Nur Aini
Sriwijaya FoodTech Journal Vol 2 No 01 (2025): Sriwijaya Foodtech Journal
Publisher : Prodi Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64723/sftj.v2i01.12

Abstract

This study aims to evaluate the effect of arrowroot flour substitution on the sensory quality and palatability of chicken meat nuggets. Four nugget formulations were developed based on the proportion of wheat flour and arrowroot flour as fillers, namely 100% wheat flour (control/code 501), 90:10 (code 105), 80:20 (code 201), and 70:30 (code 315). Sensory evaluation was conducted by 29 semi-trained panelists on the attributes of color, aroma, taste, texture, and overall quality. The results showed that an increase in cassava flour substitution gradually affected a decrease in taste and texture quality, particularly in formulations 201 and 315. Formulation 105 achieved the highest scores for texture and overall, and was evaluated as having a dominant chicken and spice flavor by 44.8% of the panelists. Conversely, formulation 315 showed a decrease in palatability, with an increase in the perception of a dominant flour flavor and a denser texture. Arrowroot flour was assessed as having potential as a local filler alternative, but its use should be limited to avoid reducing consumer preference. Thus, substituting 10% arrowroot flour is the optimal formulation for producing chicken nuggets that are preferred by panelists in terms of color, taste, texture, and overall palatability.
Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Kandungan Tanin dan Uji Daya Terima pada Teh Rambut Jagung Aulia Dewi, Agil Dhiemitra; Fauzia, Faurina Risca; Nur Dwiana, Nidia
Sriwijaya FoodTech Journal Vol 2 No 01 (2025): Sriwijaya Foodtech Journal
Publisher : Prodi Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64723/sftj.v2i01.13

Abstract

Teh rambut jagung merupakan teh herbal yang memiliki khasiat untuk kesehatan. Rambut jagung mengandung zat yang berguna bagi kesehatan karena mengandung antioksidan (Alwi & Laeliocattleya, 2020). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan tanin pada perbedaan suhu pengeringan rambut jagung serta kaitan kadar tanin terhadap tingkat kesukaan panelis pada teh rambut jagung. Desain penelitian ini menggunakan jenis kuasi eksperimental (semu eksperimental) dengan rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini dilakukan uji daya terima di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta dan analisis kandungan tanin teh rambut jagung di Chem-Mix Laboratorium. Jumlah panelis sebanyak 25 orang, kriteria semi terlatih. Pengumpulan data menggunakan kuisioner untuk penilaian uji hedonik yang berisi indikator rasa, warna, aroma, dan kesukaan keseluruhan (overall) terhadap tiga formula teh rambut jagung dengan perlakuan suhu pengeringan 55 oC, 60 oC, dan 65 oC selama 2,5 jam. Penilaian dalam kuisioner terdiri dari skor 1-5, skor 1= sangat tidak suka, skor 2 = tidak suka, skor 3 = biasa saja, skor 4 = suka, dan skor 5 = sangat suka. Hasil uji statistik dengan ANOVA membuktikan suhu pengeringan teh rambut jagung tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap hasil daya terima aroma, rasa, warna, dan keseluruhan. Pada indikator aroma p-value (0,8821), rasa (0,6741), warna (0,0526) dan kesukaan keseluruhan (0,5024). Uji kadar tanin dilakukan dengan Metode Spektrofotometri Chanwitheesuk et al. (2004). Berdasarkan hasil uji statistik, suhu pengeringan memiliki pengaruh terhadap kadar tanin p-value (0,0000) artinya Ha diterima, terdapat pengaruh suhu pengeringan terhadap kadar tanin. Semakin tinggi suhu pengeringan maka semakin tinggi kadar taninnya.
Sifat Fisikokimia dan Sensoris Penyedap Rasa Alami Jamur Tiram dengan Perbedaan Perlakuan Pendahuluan Luthfia Azhari, Salsabila; Parwiyanti; Pratama, Filli; Malahayati, Nura; Sugito; Defira, Citra; Prayitno, Citra Pratiwi; Syafutri, Merynda Indriyani
Sriwijaya FoodTech Journal Vol 2 No 01 (2025): Sriwijaya Foodtech Journal
Publisher : Prodi Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64723/sftj.v2i01.14

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh perbedaan perlakuan pendahuluan terhadap sifat fisik, kimia dan sensoris penyedap alami jamur tiram. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap non Faktorial dengan faktor perlakuan yaitu jenis perlakuan pendahuluan penghambat reaksi pencoklatan yang terdiri dari 5 taraf yaitu A1 (kontrol), A2 (blanching 70°C; 5 menit), A3 (perendaman dengan asam sitrat 0,5%; 10 menit), A4 (perendaman dengan natrium bisulfit 0,25%; 10 menit), dan A5 (perendaman dengan garam 2%; 10 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan perlakuan pendahuluan berpengaruh nyata terhadap rendemen, kadar abu, derajat putih dan mutu hedonik penyedap rasa alami jamur tiram. Perlakuan terbaik yaitu perlakuan dengan perendaman dalam natrium bisulfit 0,25% selama 10 menit dengan nilai rendemen 16,66%, derajat putih 70,53%, kadar air 8,33% (bb), kadar abu 8,18% (bb), kadar protein 5,97%, serta nilai skala mutu hedonik 2,56 (putih kecoklatan).
Pengaruh Konsentrasi Natrium Karbonat (Na2CO3) pada Pembuatan Karbon Aktif Ampas Tebu Sherendita, Nabila; Yanuriati, Anny; Santoso, Budi; Priyanto, Gatot; Yuliati, Kiki; Ichsan, Onne Akbar Nur; Pranata, Boby; Hermanto, Hermanto
Sriwijaya FoodTech Journal Vol 2 No 01 (2025): Sriwijaya Foodtech Journal
Publisher : Prodi Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64723/sftj.v2i01.15

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi aktivator natrium karbonat (Na2CO3) terhadap kualitas karbon aktif ampas tebu yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan perlakuan konsentrasi natrium karbonat (A = 4,5%, B = 5,0%, C = 5,5%, D = 6,0%, dan E = 6,5%). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati terdiri dari kadar air, abu, zat mudah menguap, karbon terikat dan daya serap terhadap iodium. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh nyata terhadap semua parameter yang diuji.
Produksi Nata de Coco Berdasarkan Kondisi dan Lama Penyimpanan Air Kelapa (Cocos nucifera L.) Lidiasari, Eka; Syaiful, Friska; Widowati, Tri Wardani; Wijaya, Agus; Parwiyanti; Nurmaseli, Tri; Aprilia, Wida Rina
Sriwijaya FoodTech Journal Vol 2 No 01 (2025): Sriwijaya Foodtech Journal
Publisher : Prodi Teknologi Hasil Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64723/sftj.v2i01.16

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kondisi dan lama penyimpanan air kelapa terhadap produksi nata de coco. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan dua faktor, yaitu kondisi penyimpanan (ditutup plastik dan ditutup kain) dan lama penyimpanan (0 hari, 3 hari, 6 hari, 9 hari, 12 hari, dan 15 hari). Setiap perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total asam dan total gula air kelapa, serta ketebalan dan rendemen nata de coco dipengaruhi oleh kondisi dan lama penyimpanan air kelapa. pH air kelapa hanya dipengaruhi oleh lama penyimpanan. Interaksi kedua faktor secara nyata memberikan pengaruh terhadap total gula air kelapa. Penyimpanan air kelapa sebagai bahan baku pembuatan nata de coco masih dapat dilakukan hingga hari ke 12.

Page 2 of 2 | Total Record : 15