cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
e-Dinamis
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 75 Documents
UJI PERFORMANSI MESIN OTTO SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN PERTAMAX PLUS Rio Arinedo Sembiring; Himsar Ambarita
e-Dinamis Vol 3, No 3
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (209.605 KB)

Abstract

AbstrakPengujian secara langsung adalah cara paling efektif untuk mengetahui performasebuah mesin, dalam hal ini mesin otto empat langkah berkapasitas 109,1 cc diujimenggunakan water brake dynamometer dengan variasi bahan bakar premium danpertamax plus. Untuk kecepatan dan beban yang sama maka bahan bakar premiumlebih effisien, dimana effisiensi termalnya dapat mencapai 37,27% dengan 1,92%angka ketidakpastian sedangkan emisi gas buang pertamax plus menghasilkan emisiyang lebih tinggi, untuk emisi karbon monoksida (CO) meningkat 13,51%, emisi karbondioksida (CO2) meningkat 13,73% dan oksigen (O2) meningkat sebesar 0,68%.Kata kunci : Performansi, Mesin Otto, Premium dan Pertamax Plus
RANCANG BANGUN INKUBATOR BAYI DENGAN MENGGUNAKAN PHASE CHANGE MATERIAL SEBAGAI PEMANAS RUANG INKUBATOR BAYI Yosua Maha Kurnia Surbakti; Himsar Ambarita
e-Dinamis Vol 3, No 3
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.278 KB)

Abstract

AbstrakDi Indonesia belum semua daerah memiliki jaringan listrik. Bayi yang lahir prematur didaerah ini memiliki peluang hidup yang kecil. Solusi untuk mengurangi angka kematian bayiakibat lahir prematur di daerah yang tidak memiliki jaringan listrik adalah dengan menciptakansuatu alat baru, yaitu Inkubator Tenaga Surya. Fungsi heater pada inkubator ini digantikan olehlilin (paraffin wax). Pengujian ini dilakukan pada pukul 08.00 – 15.00 WIB dengan tujuan lilindapat menyimpan panas dalam sebuah kontainer yang tertutup rapat (tidak ada kebocorancairan maupun uap) yang dipanaskan dengan cara dijemur di dalam solar box. Setelah pukul15.00 WIB, maka kontainer tersebut dimasukkan ke dalam inkubator. Panas dari lilin yangtersimpan di dalam kontainer tersebut akan berpindah secara konveksi alamiah memanaskanruangan inkubator. Paraffin wax merupakan bahan dari PCM (Phase Change Material) yangdipakai untuk menyimpan panas karena paraffin wax memiliki titik leleh sebesar 53 0C. Padapenelitian proses charging temperatur paraffin wax dapat mencapai 57 0C yang dimanfaatkanuntuk memanaskan ruang inkubator bayi diantara suhu 35 0C sampai 37 0C. Pada pengujian inipanas dapat bertahan selama 3 jam 20 menit. Efisiensi solar box di dapat 49,97 %. Sedangkanefisiensi Inkubator didapat sebesar 63,04 %.Kata kunci : listrik, inkubator bayi, lilin (paraffin wax), konveksi alamiah
SIMULASI RUANG INKUBATOR BAYI YANG MENGGUNAKAN PHASE CHANGE MATERIAL SEBAGAI PEMANAS RUANG INKUBATOR Ferdinan A. Lubis; Himsar Ambarita
e-Dinamis Vol 4, No 4 (2013): e-dinamis
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (767.432 KB)

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mensimulasikan ruang inkubator bayi dengan menggunakanperangkat lunak CFD. Simulasi yang dilakukan adalah untuk aliran steadi, incompressible,laminar, dan tiga dimensi. Inkubator bayi dengan dimensi 80 cm x 50 cm x 55 cm dipanasi darisisi bawah dengan memanfaatkan panas radiasi matahari yang disimpan oleh Phase ChangeMaterial (PCM). PCM yang digunakan yaitu Paraffin Wax (lilin padat) yang memiliki titik leleh 40– 53 0C. PCM dimasukkan ke dalam inkubator pada saat temperatur PCM 47 0C danmengalami proses perpindahan panas alamiah karena adanya perbedaan temperatur. Hasilnyatemperatur ruang inkubator bayi menjadi sekitar 35-37 0C. Hasil simulasi menggunakanperangkat lunak CFD dengan hasil pengujian terdapat penyimpangan sebesar 10,8% dimanatemperatur ruang inkubator bayi hasil simulasi sekitar 34 0C.Kata kunci : inkubator bayi, konveksi alamiah, Phase Change Material, CFD.
SIMULASI DAN PEMBUATAN BOLA GOLF POLYMERICFOAM YANG DIPERKUAT SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) DAN SERAT NILON Adnan Ghazali Zain Hsb; Bustami Syam
e-Dinamis Vol 4, No 4 (2013): e-dinamis
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.785 KB)

Abstract

ABSTRAKBanyak bola golf bekas yang masih bisa di daur ulang. Pada penelitian ini dilakukan risetuntuk mendaur ulang bola golf, dimana bola golf yang terbuat dari polymeric foam yangdiperkuat tandan kosong kelapa sawit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan teknikpembuatan dan komposisi dari material komposit tersebut, membandingkan hasil simulasiaerodinamis bola golf dimple dengan bola golf tanpa dimple. Penelitian ini dilakukan dalambeberapa tahap kegiatan atau pengerjaan seperti pembuatan spesimen melakukan pemodelandengan software Solid work dan simulasi menggunakan software Ansys 14 . Dari hasilpenelitian ini didapat teknik pembuatan spesimen yang terbaik dengan metode tuang tekandengan komposisi 1: Resin 9%, serat TKKS 3%, serat nilon 2%, polyurethane 5%, Silikon 78%,Katalis Silikon 1% dan Katalis Resin 1%. Untuk komposisi 2: Resin 19%, serat TKKS 3%, seratnilon 2%, polyurethane 5%, silikon 68%, katalis silikon 1% dan katalis resin 1%. Hasil simulasiaerodinamis bola golf dimple memiliki gaya gesek lebih kecil sehingga terjadi turbulensidibelakang bola sedangkan bola golf tanpa dimple memiliki gaya gesek yang lebih besarsehingga tidak terjadi turbulensi dibelakang bola akan tetapi sering terjadi slip.Kata kunci: Bola golf, polymeric foam, Ansys 14.ABSTRACTA lot of used golf balls can still be recycled. In this research study to recycle golf balls, golf ballswhich are made of a polymeric foam reinforced palm empty fruit bunches. The purpose of thisstudy was to obtain engineering manufacture and composition of the composite material,comparing the simulation results aerodynamic dimple golf ball with a golf ball without a dimple.The research was carried out in several stages or construction activities such as themanufacture of specimens perform with software Solid modeling and simulation work usingAnsys software 14. From these results obtained specimens of the best manufacturingtechniques with methods of casting press with the composition 1: Resin 9%, 3% TKKS fiber,nylon fiber 2%, 5% polyurethane, 78% Silicon, Silicon Catalyst Resin Catalyst 1% and 1%. Forcomposition 2: Resin 19%, fiber TKKS 3%, 2% nylon fiber, polyurethane 5%, 68% silicon,silicon catalyst 1% and 1% resin catalyst. Simulation results aerodynamic dimple golf ball hasless friction resulting in turbulence behind the ball while the ball dimple golf without having largerfrictional forces so that no turbulence behind the ball but often slip.Keywords: Golf balls, polymeric foam, Ansys 14
ANALISIS KERUGIAN HEAD PADA SISTEM PERPIPAAN BAHAN BAKAR HSD PLTU SICANANG MENGGUNAKAN PROGRAM ANALISIS ALIRAN FLUIDA Alexander Nico P Sihite; A. Halim Nasution
e-Dinamis Vol 4, No 4 (2013): e-dinamis
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.27 KB)

Abstract

ABSTRAKFluida merupakan zat alir yang berubah bentuk secara terus menerus bila terkena tegangan geser, berapan pun kecilnya tegangan geser tersebut. Tujuan dari penelitian iniadalah melakukan analisa dan perhitungan terhadap kerugian head mayor maupun kerugianhead minor pada sistem pemipaan. Hasil yang diperoleh dengan menggunakan programanalisis aliran fluida pada aliran utama kerugian head mayor sebesar 4,914333 m, kerugianhead minor sebesar 3,416810 m. Secara teoritis kerugian head mayor sebesar 4,841 m,kerugian head minor sebesar 3,201 m. Pada aliran stand-by kerugian head mayor sebesar5,219654 m, kerugian head minor sebesar 3,054823 m. Secara teoritis kerugian head mayorsebesar 5,142 m, kerugian minor sebesar 2,492 m. Dari hasil pembahasan disimpulkan bahwadalam keadaan steady, panjang pipa berbanding lurus terhadap kerugian head mayor yangdialami pipa. Semakin panjang suatu pipa maka semakin besar pula kerugian head mayor yangdialaminya. Begitu pula dengan kerugian head minor, dalam keadaan steady, total koefisienminor berbanding lurus dengan kerugian head minor yang dialaminya. Semakin besar nilai totaldari koefisien minor suatu pipa maka semakin besar pula kerugian head minor yang dialaminya.Kata kunci : kerugian head, mayor, minor, HSD, koefisien gesek. ABSTRACT Fluid flow is a substance that continually changes shape when exposed to shear stress,no matter how small the shear stress. The purpose of this research is to analyze and calculationof the head loss in the piping system. The results by using fluid flow program analysis on themain flow, major head loss at 4.914333 m, minor head loss at 3.416810 m. Theoretically, majorhead loss at 4.841 m, minor head loss at 3.201 m. fluid flow On stand-by, major head losses at5.219654 m, minor head loss of 3.054823 m. Theoretically, major head loss of 5.142 m, minorhead loss of 2.492 m.From the results of the research concluded that in the steady state, thelength of the pipe is directly proportional to the head losses major suffered by pipe. The longerthe pipe, greater the major head losses they suffered. So it is with minor head loss in steadystate, the total coefficient minor is proportional to the minor head loss suffered. The larger totalvalue the coefficient minor of a pipethe greater minor head losses they suffered. Keywords: head loss, major, minor, HSD, the coefficient of friction.
KINERJA MESIN SEPEDA MOTOR SATU SILINDER DENGAN BAHAN BAKAR PREMIUM DAN ETANOL DENGAN MODIFIKASI RASIO KOMPRESI Sepvinolist Tulus Pardede; Tulus B. Sitorus
e-Dinamis Vol 4, No 4 (2013): e-dinamis
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.046 KB)

Abstract

ABSTRAKPengujian secara langsung adalah cara paling efektif untuk mengetahui performa sebuahmesin, dalam hal ini mesin otto empat langkah berkapasitas 109,1 cc diuji menggunakanhidrolik dinamometer. Pada penelitian ini digunakan bahan bakar premium dan etanol. Rasiokompresi mesin dimodifikasi menjadi 11:1 agar mendapat data perbandingan sebelum dansetelah modifikasi rasio kompresi. Efisiensi terbaik dari mesin diperoleh pada saat sebelummodifikasi rasio kompresi pada kecepatan 30 km/jam beban 60 kg menggunakan bahan bakarpremium dimana konsumsi bahan bakar spesifik 224,28 gr/kWh dan effisiensi termalnyamencapai 37,27%.Kata kunci : Performansi, Mesin Otto, Modifikasi Rasio Kompresi,Premium dan Etanol
ANALISA PEMAKAIAN BAHAN BAKAR DENGAN MELAKUKAN PENGUJIAN NILAI KALOR TERHADAP PERFOMANSI KETEL UAP TIPE PIPA AIR DENGAN KAPASITAS UAP 60 TON/JAM Harry Christian Hasibuan; Farel H. Napitupulu
e-Dinamis Vol 4, No 4 (2013): e-dinamis
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.593 KB)

Abstract

ABSTRAKKetel uap adalah pesawat untuk memproduksi uap pada suatu jumlah tertentu pada setiapjamnya dengan suatu tekanan dan suhu yang telah ditentukan besarnya. Boiler atau ketel uapadalah suatu bejana/wadah yang di dalamnya berisi air atau fluida lain untuk dipanaskan.Proses pendidihan memerlukan energi panas yang diperoleh dari sumber panas misalnya daripembakaran bahan bakar yang berupa padat, cair dan gas, bahan bakar utama yang digunakanpada PGSS adalah ampas tebu, fiber (cangkang + serabut), dan minyak bakar residu MFO.Nilai kalor tiap – tiap bahan bakar dihitung dengan mengetahui komposisi tiap-tiap bahan bakardengan menggunaka persamaan-persamaan yang ada dari literatur, perhitungan konsumsibahan bakar, volume ruang bakar, efisiensi dari tiap-tiap bahan bakar terhadap boiler danefisiensi biaya dari tiap-tiap bahan bakar yang digunakan. Dari perhitungan tiap-tiap bahanbakar maka didapat hasil bahwa. Efisiensi bahan bakar menggunakan bahan bakar ampaslebih kecil dibandingkan dari bahan bakar fiber dan minyak bakar residu MFO. Kemudian darisegi biaya bahan bakar ampas tebu lebih efisien dari pada bahan bakar fiber dan minyak bakarresidu MFO.Kata Kunci : Ketel Uap, Nilai Kalor Bahan Bakar, Efisiensi Ketel
PENGARUH PENAMBAHAN MAGNESIUM TERHADAP DENSITAS, KEKERASAN (HARDNESS) DAN KEKUATAN TEKAN ALUMINIUM FOAM MENGGUNAKAN CaCO3 SEBAGAI BLOWING AGENT Wicahya Indra Agustian; Ikhwansyah Isranuri; suprianto suprianto
e-Dinamis Vol 4, No 4 (2013): e-dinamis
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.42 KB)

Abstract

ABSTRAKProduksi aluminium foam dengan menggunakan kalsium karbonat sebagai blowing agentmelalui metode melt based process menjanjikan pembuatan aluminium dengan skala besaryang murah. Kalsium karbonat sangat berpotensi untuk menggantikan titanium hidrida karenaterbukti memiliki kesesuaian, karakteristik deformasi tekan dari aluminium foam denganmagnesium sebagai alloying agent dijelaskan dalam konteks sebagai material peredam impak,Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana magnesium yang terkandung pada paduanaluminium foam yang menggunakan blowing agent CaCO3 mempengaruhi kekuatan mekanikdan sifat fisis, menggunakan beberapa variasi kadar Mg. Dari hasil pengujian diketahui gayatekan untuk aluminium dengan 4% Mg, 6% dan 8% adalah 38.95 MPa, 45.19 MPa dan 50.82Mpa. Sedangkan densitas untuk setiap komposisi adalah 2.62 gr/cm3, 1.94 gr/cm3 and 3.44gr/cm3. Dari produk yang dihasilkan diketahui bahwa aluminium dengan kadar Mg 4% memilikisel yang lebih baik apabila dibandingkan dengan aluminium dengan kadar Mg 6% dan 8%.Kata Kunci : Al-Mg foam, CaCO3, densitas, Kekerasan
STUDI KINERJA MESIN OTTO MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR BENSIN DAN ETANOL 96% Hotlan M. Nababan; Himsar Ambarita; Tulus B. Sitorus
e-Dinamis Vol 4, No 4 (2013): e-dinamis
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.481 KB)

Abstract

ABSTRAKPengujian langsung di lapangan merupakan cara paling efektif untuk mengetahui performamesin,dalam hal ini adalah mesin otto empat langkah berkapasitas 109,1 cc diuji menggunakanhidrolik dynamometer dengan variasi bahan bakar bensin dan etanol 96%.Untuk kecepatan danbeban yang sama maka bahan bakar bensin lebih efisien dimana effisiensi termalnya mencapai36,60%. Uji emisi gas buang dengan bahan bakar bensin memiliki kadar gas buang karbonmonoksida (CO) lebih tinggi dibandingkan bahan bakar etanol 96% sedangkan untuk uji emisigas buang dengan bahan bakar etanol 96% memiliki kadar gas buang karbon dioksida (CO2)dan oksigen (O2) lebih tinggi dibandingkan bahan bakar bensin.Kata kunci : Studi Kinerja, Mesin Otto, Bensin dan Etanol 96%.
SIMULASI PROSES DEEP DRAWING CUP (BASKOM) PELAT JENIS STAINLESS STEEL 304 DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ABAQUS 6.9-3 Sudi Winarso; Tugiman Tugiman
e-Dinamis Vol 5, No 1 (2013): e-dinamis
Publisher : e-Dinamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.925 KB)

Abstract

AbstractIn the manufacturing process can not be separated from a loss defects such as wrinkles(wringkling), depletion (ironing), and break (fracture). Among the factors that influence theoccurrence of the defect is material factor is the mechanical properties (plasticity). Thissimulation aims to determine the nature of the material plasticity. The simulation is performedusing the software Abaqus 6.9-3. Type of material used is Stainless Steel 304 with a thicknessof 1mm, and then determining the dimensions manufacture punch, die, and blank holder inorder to obtain the best possible outcome, and be able to understand whether the resultsobtained in accordance with the simulated value tensile test results are then converted be thevalue of the actual stress and strain (true stress-strain) as an input to the simulation data. Themaximum voltage that occurs in the material Stainless Steel 304 is equal to 6.637 E +08 Pa,style suppression that occurs in the material is equal to 409.56 kN, Ultimate Tensile Strength of550.25 MPa, 282.12 MPa for Effective Stress, Maximum Shear stress at 141.06 MPa,Hydrostatic stress at 94.04 MPa, Deviatoric or Reduced Component of Stress and Tension at188.08 MPa at 284.79 kN.Keywords: Cup, Deep Drawing, ABAQUS, Stainless Steel