cover
Contact Name
Vincentius Widya Iswara
Contact Email
vincentius@ukwms.ac.id
Phone
+6231 5678478
Journal Mail Official
nangkris@ukwms.ac.id
Editorial Address
Jl. Dinoyo 42-44 Surabaya - 60265
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Komunikatif : Jurnal Ilmiah Komunikasi
ISSN : 23016558     EISSN : 25976699     DOI : https://doi.org/10.33508/jk
Komunikatif is issued by Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya since 2012. Komunikatif is a peer-reviewed journal. Komunikatif publishes an article from selected topics in communication studies; those are media studies, public relations, and human communication. Articles issued by Komunikatif are conceptual articles and research articles. Komunikatif aims at publishing research and scientific thinking regarding the development of communication studies and contemporary social phenomena. Komunikatif also wishes to become an eligible reference for students and/or academia, especially in the communication field. Komunikatif is issued twice a year (July and December). Komunikatif clarifies ethical behavior for all parties involved, including authors, editor-in-chief, Editorial Board, reviewers, and publisher. Komunikatif provides free access for the online version to support knowledge exchange globally.
Articles 177 Documents
Kampanye Peduli Kesehatan Ibu Studi Kasus Investasi Sumber Daya Manusia Melalui Kampanye #Sayangibu FX. Ari Agung Prastowo
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol. 3 No. 2 (2014)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v3i2.1453

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mengutip data hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup Kematian ibu terjadi pada perempuan yang terlalu muda untuk hamil, ada juga yang terlalu tua untuk hamil, jarak kehamilan yang terlalu berdekatan, serta kehamilan yang terlalu sering, ujar Menkes. Melihat fenomena tersebut Kementerian Kesehatan RI mencanangkan kampanye Peduli Kesehatan Ibu di Jakarta (28/4). Oleh karena peneliti melakukan penelitian kampanye peduli kesehatan ibu untuk mengetahui latar belakang pelaksanaan kampanye, pemahaman tim kampanye dan aktivitas komunikasi kampanye peduli kesehatan ibu. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus dengan jenis penelitian kualitatif, dengan harapan peneliti dapat menemukan gambaran secara holistik mengenai kampanye peduli kesehatan ibu. Adapun hasil penelitian peneliti menggambarkan beberapa hal diantaranya kementerian kesehatan melakukan kampanye karena semakin tingginya angka kematian ibu, kurangnya sumber daya kesehatan yang disediakan oleh pemerintah dan rendahnya angka partisipasi pendidikan, rendahnya kepercayaan masyarakat akan pemeriksaan pada saat kehamilan serta tingkat ekonomi yang masih memprihatinkan. Tim kampanye peduli kesehatan ibu dapat merancang pesan komunikasinya dengan baik yang diwujudkan dalam taktik special event, publikasi dan komunikasi dan advokasi dan kemitraan.
Motivasi Radio Komunitas Dalam Dakwah Agama Redi Panuju
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v6i1.1584

Abstract

Dalam penelitian untuk disertasi penulis tahun lalu diketahui sistem radio komunitas berada pada bagian yang ambigu pada sistem penyiaran. Di satu sisi oleh undang undang diharapkan dapat berfungsi sebagai media penghubung antar warga masyarakat dan negara dalam proses sosial dan pembangunan, namun dalam prakteknya radio untuk masyarakat ini mengalami perlakuan diskriminatif. Perlakuan diskriminatif tersebut dapat dilihat dari minimnya frekwensi yang diberikan, jangkauan siaran yang terbatas, serta banyaknya larangan dan kewajiban untuk radio komunitas. Namun demikian, diskiminasi tersebut tidak membuat para pengelola radio komunitas putus asa. Realitasnya justru antusiasme menggunakan radio komunitas sangat tinggi, bahkan melebihi quota frekwensi yang diberikan negara, sehingga menimbulkan banyak radio komunitas yang tidak berizin. Fokus penelitian ini pada motivasi yang melatar belakangi pegiat radio komunitas khususnya di jaringan radio komunitas Madu FM di Tulungagung Jawa Timur. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan observasi langsung ke lapangan (field research) dan wawancara mendalam terhadap pengelola, manajer, dan penyiar Madu FM. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi dakwah agama mengalahkan diskriminatif yang lakukan negara kepadanya.
Social Media Habit Remaja Surabaya Yuli Nugraheni Nugraheni; Anastasia Yuni W.
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v6i1.1585

Abstract

Bertitiktolak dari adanya kebutuhan baseline data mengenai pola perilaku dan interaksi remaja Indonesia khususnya Surabaya sebagai digital native, maka permasalahan penelitian dinyatakan sebagai berikut: Bagaimanakah kebiasaan bermedia remaja Indonesia sebagai digital native? Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Teori yang digunakan adalah media habit dan media sosial serta kajian mengenai remaja. Hasil penelitian menunjukkan profil responden yaitu remaja Surabaya mayoritas berusia di atas 15 tahun, beragama Katolik, dan tinggal bersama orang tua. Responden mempunyai hubungan yang sangat erat dengan ayah. Frekuensi berkumpul responden paling besar dengan keluarga. Jumlah teman dekat responden lebih dari 10 orang yang berasal dari luar sekolah. Ideologi responden adalah mengutamakan keluarga. Jenis aktifitas yang paling banyak diikuti adalah ekstrakurikuler. Jenis organisasi yang diikuti di bidang kesenian.Frekuensi berkumpul dengan teman 2 hingga 3 kali seminggu. Sementara penggunaan media responden adalah online dan televisi. Berdasarkan hasil analisa di atas, maka social media habit sangat khas muncul pada penggunaan media sosial untuk berbagi opini di antara remaja. Sedangkan alat yang digunakan adalah beragam, namun pada dasarnya semua remaja mempunyai akses terhadap gadget yang terhubung dengan internet dan hampir semua mempunyai akun media sosial meskipun beragam mulai dari facebook hingga akun yang tidak popular sepert we chat dll. Kecenderungan anak muda menyukai penggunaan Instagram yang lebih menawarkan visual daripada barisan kata-kata. Keterpenuhan modal yang berupa uang saku mempermudah akses remaja untuk membeli pulsa data, selain itu di berbagai tempat tersedia wifi. Beragamnya harga gadget memberikan peluang bagi remaja untuk dapat mempunyai gadget.
Telaahan Atas Sikap Bersosialisasi Siswa Sma Dan Santri Ponpes Di Cianjur Hanny Hafiar; Diana Hardiny; Anisa L.K.
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v6i1.1586

Abstract

Karakter remaja cenderung dipengaruhi oleh lingkungan, tempat ia menempuh pendidikan. Karakter ini akan membentuk sikap remaja terhadap sesuatu, termasuk sikap dalam bersosialisasi. Remaja yang menempuh pendidikan di pondok pesantren dan sekolah umum akan memiliki sikap bersosialisasi yang berbeda. Hal ini disebabkan sistem pendidikan yang dijalaninya turut membentuk kepribadian siswa. Hal ini lah yang melatarbelakangi riset ini untuk mengkaji tentang sikap bersosialisasi remaja. Adapun sikap bersosialisasi merupakan bagian dari effective socialization. Dan effective socialization merupakan bagian dari perilaku produktif. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa angket, observasi dan studi literatur. Adapun hasilnya menunjukkan bahwa sikap bersosialisasi siswa sekolah menengah atas dan santri ponpes yang sederajat dan menjadi responden dalam riset yang dilakukan di Cianjur, tidak memiliki perbedaan yang signifikan sekalipun mereka memiliki lingkungan pendidikan dengan sistem pendidikan yang berbeda. Hal ini disebabkan adanya peranan keluarga, lingkungan sepermainan dan informasi dari media yang relatif tak jauh berbeda di antar keduanya.
Etnografi Komunikasi Pada Tiga Generasi Anggota Perkumpulan Marga Ang Di Bagansiapi-Api Sujana Joko; Rustono Farady Marta
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v6i1.1588

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu mengenai interaksi dan pola komunikasi yang terjadi dalam perkumpulan marga Ang sebagai klan keluarga terbanyak dan yang pertama menemukan kota Bagansiapi-api. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan menggunakan metode etnografi komunikasi. Studi ini diperkuat oleh teori Interaksi Fisher (dalam Morissan, 2014) dan pola komunikasi oleh Effendy (1989) untuk membahas hasil penelitian. Subjek penelitian yang dilibatkan antara lain seorang key informant dan empat informan yang merupakan anggota aktif serta empat informan yang merupakan anggota pasif dari perkumpulan marga Ang. Melalui hasil penelitian ini ditemukan seluruh tahapan interaksi Fisher hanya terjadi pada generasi ketiga pada kelompok aktif dan generasi pertama kelompok pasif. Pada kelompok aktif menggunakan pola komunikasi multi arah, hanya generasi ketiga yang menerapkan pola komunikasi dua arah. Di sisi lain, pada kelompok pasif hanya terdapat pola komunikasi satu arah di generasi pertama dan tidak ada pola komunikasi yang terjadi pada generasi muda.
Proses Pengambilan Keputusan Keikutsertaan Asuransi Bpjs Sebagai Penjamin Kesejahteraan Kesehatan Keluarga Brigitta Revia S. F; Theresia Intan P. H
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol. 6 No. 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v6i1.1600

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku konsumen tepatnya proses pengambilan keputusan keikutsertaan asuransi BPJS sebagai penjamin kesejahteraan kesehatan keluarga. Ketertarikan meneliti keikutsertaan BPJS muncul karena kehadiran BPJS sebagai penjamin pemeliharaan kesehatan, tidak serta merta berjalan mulus. Banyak pro kontra yang hadir mewarnai sistem “wajib ikut” yang diterapkan oleh pemerintah untuk semua warga negara harus tergabung di dalamnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Unit analisis dari penelitian ini adalah individu-individu yang telah dipilih oleh peneliti untuk menjadi informan dan telah memenuhi kriteria penelitian. Peneliti menemukan ada lima tahapan proses pengambilan keputusan keikutsertaan asuransi BPJS sebagai penjamin kesejahteraan kesehatan keluarga. Tahapan itu adalah adanya kebutuhan karena biaya kesehatan yang mahal (kebutuhan yang ada disebabkan oleh rangsangan dari dalam diri ataupun dari luar diri mereka sendiri), pencarian informasi kepada para professional ataupun kolega (sumber pencarian informasi adalah komersial – personal, dan komersial – impersonal), evaluasi hasil dari informasi yang telah dikumpulkan (mereka mencari produk yang dapat disesuaikan dengan penyakit yang diderita, baik itu penyakit ringan ataupun penyakit kronis), melakukan keputusan penggunaan asuransi (konsumen membentuk pilihan diantara beberapa merek asuransi diperangkat pilihan dan membentuk sikap utnuk menggunakan atas merek asuransi yang disukainya), pencapaian hasil atas pengambilan keputusan (puas dengan keputusan yang telah mereka lakukan dan melakukan penggunaan asuransi dalam jangka waktu yang lama).
Strategi Kreatif Dalam Mendukung Kewirausahaan (Studi Kasus Pemilihan Strategi Kreatif Dalam Memproduksi Iklan Produk Minuman Sebagai Bentuk Mendukung Kegiatan Wirausaha) Magdalena Lestari Ginting
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol. 4 No. 1 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v4i1.1622

Abstract

Fred Wilson, seorang investor ventura, mendefinisikan kewirausahaan sebagai seni mengubah sebuah ide menjadi suatu kegiatan bisnis (the art of turning an idea into a business) karena pada dasarnya seorang wirausaha harus dapat mengidentifikasi peluang dan menemukan ide yang dapat dilakukan. Dalam pembangunan perekonomian Indonesia saat ini wirausaha merupakan andalan dalam mengatasai permasalahan yang ada, karena wirausaha memiliki karakteristik mandiri, tahan banting, fleksibel, efisien, tidak bergantung pada utang bank, dan berbasis sumber dayalokal.Sekalipun wirausaha menjadi tumpuan kegiatan perekonomian Indonesia, yang menjadi kata kunci adalah pertumbuhan; sehingga wirausaha memerlukan seorang yang berusaha dengan keberanian sehingga kegiatan usahanya mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan kewirausahaan tidak terlepas dari kegiatan komunikasi pemasaran, karena merupakan sebuah pendekatan yang menempatkan pelanggan, klien, patner, dan masyarakat pada proses pembuatan keputusan. Bagian yang menarik dari komunikasi pemasaran adalah periklanan sebagai bentuk komunikasi kompleks yang menggunakan strategi untuk mempengaruhi pikiran, perasaan, dan tindakan konsumen. Untuk menciptakan iklan yang menarik dibutuhkan strategi kreatif, antara lain: What if dan free association. Kedua strategi kreatif ini terbukti ampuh untuk menciptakan iklan dalam mendukung kegiatan promosi sebuah kegiatan kewirausahaan
Wajah Tayangan Prime Time Televisi Indonesia : Dimana Kepentingan Publik Di Tempatkan? Stefana Suryani Ginting
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol. 4 No. 1 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v4i1.1623

Abstract

Prime time merupakan waktu dimana penonton paling banyak menonton televisi. Di Indonesia, jam tayang prime time adalah pada pukul 18.00 – 23.00. Perkembangan televisi di Indonesia yang begitu pesat membawa industri ini kepada level dimana dunia pertelevisian mulai mempertimbangkan bidang – bidang lain yang potensial seperti rating dan belanja iklan. Prime time terlebih lagi, waktu – waktu prime time yang dipatok dengan harga iklan lebih tinggi menuntut industri televisi benar – benar berfokus pada rating demi mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda dari pemasukan iklan. Fungsi – fungsi televisi yang adalah sebagai media komunikasi, sarana pendidikan, sarana hiburan dan informasi, serta sebagai sarana tayangan komersial rupanya tidak berjalan seimbang. Tayangan pada jam prime time didominasi 21% oleh sinetron, 14% berita, 11% talk show, 9% tayangan animasi, drama sejarah India, dan comedy show, dan sisanya adalah tayangan reality show, talent show, variety show, tayangan religi, dan kuis. Pemilihan tayangan pada jam prime time menunjukkan bahwa tayangan – tayangan tersebut tidak merefleksikan kepentingan publik.
Motif Pelajar Sman 1 Wungu Madiun Dalam Penggunaan Media Sosial Theresia Intan
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol. 4 No. 1 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v4i1.1625

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motif Pelajar SMAN 1 Wungu Madiun dalam Penggunaan Media Sosial. Sehingga, diharapkan hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi penelitian motif dengan teori uses and gratification terutama pada media yang berbasis internet. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, metode survey dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 siswa SMAN 1 Wungu Madiun. Hasil Penelitian ini adalah motif tertinggi dalam penggunaan media sosial oleh siswa SMAN 1 Wungu, di Madiun, adalah motif informasi. Motif terendah dalam penggunaan media sosial oleh siswa SMAN 1 Wungu, di Madiun, adalah motif hiburan.
Kepuasan Anggota Instanusantara Surabaya Pada Penggunaan Media Sosial Instagram Teguh Husada Putra
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol. 4 No. 1 (2015)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v4i1.1626

Abstract

Kepuasan dalam penelitian ini erat kaitannya dengan teori uses and gratifications yang berasumsi bahwa audien aktif dalam menggunakan media. Penggunaan media ini berangkat dari motif audiens sendiri dalam memenuhi kebutuhannya. Teori uses and gratifications membahas bagaimana hubungan antara motif penggunaan media dengan tingkat kepuasan yang didapat oleh audien. Penelitian ini meneliti kepuasan anggota Instanusantara Surbaya dalam menggunakan Instagram. Instanusantara merupakan komunitas fotografi yang tersebar di berbagai wilayah seperti Ambon, Bali, Bandung, Banjar, Daerah Istimewa Yogyakarta, Gorontalo, Jakarta, Kepri, Kuningan, Makasar, Manado, Malang, Medan, Palu, Palangkaraya, Semarang dan Surabaya. Komunitas Instanusantara Surabaya yang dijadikan subyek dalam penelitian ini tergolong sebagai audien yang cukup aktif mengabadikan keindahan Indonesia dalam media sosial Instagram. Populasi penelitian ini adalah seluruh anggota Instanusantara Surbaya yang dibentuk pada tahun 2012. Penelitian ini menggunakan empat indikator dengan kategori untuk mencari kesenjangan antara GS (Gratification Sought) dan GO (Gratification Obtained) dilihat dari Hubungan Sosial, Identitas Pribadi, Informasi dan Hiburan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kepuasan anggota Instanusantara Surbaya dalam menggunakan media sosial Instagram termasuk dalam tingkat kepuasan yang rendah. Meskipun tidak puas, tetapi anggota Instanusantara tetap menggunakan media sosial Instagram karena Instagram merupakan media wajib yang harus digunakan oleh anggota Instanusantara untuk dapat mempertahankan status keanggotaan mereka di komunitas Insatanusantara.

Page 4 of 18 | Total Record : 177