cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 19 Documents
Search results for , issue "2010: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN" : 19 Documents clear
EFEKTIFITAS VIRGIN COCONUT OIL ( VCO ) TERHADAP KANDIDIASIS SECARA INVITRO Dewi, Sri Sinto; Aryadi, Tulus
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.248 KB)

Abstract

Minyak kelapa murni Virgin Coconut Oil (VCO ) merupakan minyak kelapa yang diproses tanpapemanasan yaitu dengan penambahan enzim, pancingan, sentrifugasi. Minyak kelapa dari proses tersebutbanyak mengandung asam lemak jenuh rantai sedang, yang diyakini sebagai herbal alternative untukpengobatan dan pencegahan penyakit degeneratif maupun penyakit yang disebabkan mikroorganisme.Kandungan vco yang paling banyak adalah asam lemak jenuh rantai sedang diantaranya : asam laurat,asam kaprilat, asam miristrat, asam palmirat dll yang mudah dicerna oleh tubuh menjadi energi yang siapdipakai. VCO juga diyakini sebagai obat keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida albicans.Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Ilmu Keperawatan dan KesehatanUNIMUS pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2007. Sampel berupa Candida albicans isolateSemarang dan VCO dari beberapa merk Penelitian dilakukan dengan uji sensitifitas vco terhadapCandida albicans dengan metoda sumuran dan kandistatin ( antifungi ) sebagi control .Dari penelitian ini memberikan hasil bahwa vco tidak dapat menghambat pertumbuhan Candidaalbicans secara invitro .Kata kunci : Efektifitas, VCO, Kandidiasis
STUDI AWAL PROSES INAKTIVASI ENZIM LIPOKSIGENASE UNTUK PRODUKSI TEPUNG BIJI KECIPIR SEBAGAI BAHAN BAKU TEPUNG KOMPOSIT M. Endy Y; - Dwi H; - Fahmi A; - Indah H; - Erlangga; Ndaru Okvitarini; Fiqih Putri
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3752.432 KB)

Abstract

Soybean is known as source of protein. Soybean is also rich of nutrition such as minerals, vitamin B,complex carbohydrate and food fiber. Nevertheless central java is still lack of soybean. Winged bean(Psophocarpus tetragonolobus L) which its nutrition content is similar with soybean, is expected as thesubstitute of soybean. Winged bean can be used as source of protein by transforming it into compositeflour which can be used as food product or edible film in food packaging. The usage of winged bean islimited, such as in tofu production. This is caused by strong bitter beany flavour of winged bean. Thebeany flavour is caused by the conversion of unsaturated fatty acid especially linoleate that catalyzed bylipoksigenase. In order to avoid the beany flavour, it’s urge to find an appropriate method which able toextract the oil of winged bean in the low or zero activity of lipoksigenase. In order to avoid theconversion of hydroperoxide fatty acid, we need to develop an effective extraction method whichinactivate the lipoksigenase and also separate the unsaturated fatty acid in winged bean. This research isused to develop process scheme of winged bean’s oil thermal extraction, so we can produce flour ofwinged bean which is free of bitter beany flavour. The research was begins by designing and fabricatethe enzimatics inactivation extractio, and followed by study the thermal extraction process parameter.The parameters of enzymatic inactivation extraction were ethanol concentration (75 – 95%) and pH (3-6). The samples of each variable were analyzed by using Ultra Violet Spectrophotometer. The Bioextractorhas been developed with multifunction, which were inactivating the lipoksigenase and extractthe oil of winged bean. The higher solvent concentration, the unsaturated fatty acid concentration islower, but at higher pH, the unsaturated fatty acid concentration is higher also.Keywords: enzyme, flour, inactivation, winged bean,
PROSES HIDROLISIS ONGGOK DENGAN VARIASI ASAM PADA PEMBUATAN ETHANOL - Yusrin; Ana Hidayati Mukaromah
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.262 KB)

Abstract

Latar Belakang :Onggok adalah serat yang merupakan hasil samping pembuatan pati dari ubi kayu(cassava). Serat onggok terdiri dari hemiselulosa, pektin dan selulosa, serta hasil sementara menunjukkanbahwa penambahan asam 20 ml merupakan kondisi optimal untuk proses hidrolisa pati dari onggok dankurang lebih 80% onggok mampu terhidrolisa menjadi glukosa pada 24 jam fermentasi (TrisantiAnindyawati, 2007). Obyek Penelitian : onggok yang diambil dari daerah Pati. Sampel yang diambildihidrolisis dengan HCl 1% - 5%, H2SO4 1%-5%, H2C2O4 1% - 5%, kemudian hasil hidrolisisdifermentasi dengan ragi hasil optimasi, waktu fermentasi hasil optimasi. Hasil fermentasi didestilasi dandilakukan penetapan kadar alkohol. Hasil penelitian : Otimasi konsentrasi asam, penambahan jumlah ragi,waktu fermentasi untuk menghidrolisis onggok yang dapat menghasilkan kadar ethanol maksimumadalah asam 3%, jumlah ragi 1%, dan waktu fermentasi 32 jam. Kadar glukosa pada hasil fermentasionggok yang dihidrolisa dengan asam klorida, asam sulfat, dan asam oksalat dengan konsentrasi asam,jumlah ragi, dan waktu fermentasi hasil optimasi berturut-turut adalah 23,73%, 23,88% dan 20,43%.Kadar ethanol pada hasil fermentasi onggok yang dihidrolisa dengan konsentrasi asam, jumlah ragi, danwaktu fermentasi hasil optimasi adalah untuk asam klorida 8,94% b/b, asam sulfat 9,11%, dan asamoksalat 6,93% b/b. Jenis asam untuk menghidrolisis onggok yang menghasilkan kadar ethanol palingmaksimal adalah asam klorida dan asam sulfat.
PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI) PADA ANAK USIA 1-2 TAHUN DI KELURAHAN LAMPER TENGAH KECAMATAN SEMARANG SELATAN, KOTA SEMARANG Afiana Rohmani
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (92.234 KB)

Abstract

Selama ini banyak pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang terlalu dini bagi bayi danberakibat anak diare, produksi ASI berkurang, karena anak sudah kenyang dan jarang menyusui, sertadapat menimbulkan alergi dikemudian hari karena usus bayi masih mudah dilalui oleh protein asing.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara usia pemberian makanan pendamping ASIpertama kali dengan status gizi batita, menganalisis hubungan antara frekuensi pemberian MPASI denganstatus gizi batita, menganalisis hubungan antara kesesuaian jenis MPASI terhadap umur dengan statusgizi batita dan mengalisis hubungan antara frekuensi pemberian ASI dengan status gizi batita. Metodepenelitian menggunakan studi kasus dengan jenis penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan crosssectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh anak usia 1-2 tahun yang berkunjung ke PosyanduKelurahan Lamper Tengah, kota Semarang, dengan jumlah sampel sebanyak 60 anak yang menggunakanmetode purpose random sampling. Data yang didapatkan antara lain tinggi dan berat badan anak, umuranak, dan pemberian MPASI yang meliputi usia pemberian MPASI, frekuensi pemberian MPASI,kesesuaian jenis MPASI terhadap perkembangan umur dan frekuensi pemberian ASI. Data yangdianalisis menggunakan statistik non parametrik, dengan menganalisis bubungan antar variabel denganuji korelasi spearman dan analisis uji ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubunganantara usia pertama pemberian MPASI dengan status gizi pada indek BB/U dan TB/U, terdapat hubunganantara frekuensi pemberian MPASI dengan status gizi pada indek BB/U dan TB/U, tidak ada hibunganantara frekuensi pemberian ASI dengan status gizi pada indek BB/U dan terdapat hubungan antarakesuaian MPASI dengan umur dengan status gizi pada indek BB/U dan TB/U. Dengan demikian perluadanya penyuluhan terhadap ibu melalui posyandu tentang pola pemberian makanan pada bayi,khususnya kapan bayi dapat diberi MPASI, serta bagaimana pemberian MPASI yang benar, antara lainjenis-jenis MPASI yang disesuaikan dengan perkembangan umur, cara pemberian MPASI, dan porsipemberian MPASI.Kata Kunci: Makanan, pendampng, asi, anak, batita, status gizi
KADAR PROTEIN KISTA ARTEMIA CURAH YANG DIJUAL PETAMBAK KOTA REMBANG DENGAN VARIASI SUHU PENYIMPANAN Endang Triwahyuni Maharani; - Yusri
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.425 KB)

Abstract

Kandungan nutrisi Artemia terdiri dari protein, karbohidrat, lemak, air dan abu. Protein merupakankandungan terbesar dapat mencapai 58,58%., sehingga peranannya sebagai pakan sangat dibutuhkan.Kandungan protein di dalam artemia Kista artemia sebagai pakan ikan alami yang telah diawetkandengan cara pembekuan dibawah suhu 0°C, ditiriskan pada suhu ruang yang memiliki suhu antara 28°C –31°C, dan pengeringan menggunakan alat ataupun dengan sinar matahari langsung yang suhunya 60°C.Sehingga perlu dilakukan penelitian terhadap kandungan protein berdasarkan suhu penyimpanannya.Sampel penelitian diambil secara purporsif yaitu kista artemia tidak bermerk (curah) yang dibeli daripetambak artemia di kota Rembang sebanyak 100 gram dalam keadaan kering angin kemudian diambil ±2 gram untuk penetapan kadar air yang dilakukan secara duplo, diambil ± 15 gram dan dibagi menjadi 15bagian yang setiap 5 bagian disimpan pada suhu -20°C, 31°C dan 60°C selama 48 jam kemudian padasetiap suhu penyimpanan ditetapkan kadar proteinnya sebanyak 5 kali menggunakan metode kjeldahl.Hasilnya sebagai berikut: 1) Kadar protein pada kista artemia setelah penyimpanan pada suhu - 20°Cselama 48 jam adalah 46,77 %; 2) setelah penyimpanan pada suhu 31°C selama 48 jam adalah 46,40 %;3) setelah penyimpanan pada suhu 60°C selama 48 jam adalah 41,57 %; 4) Tidak ada pengaruh suhuterhadap kadar protein pada penyimpanan suhu -20°C dengan 31°C, ada pengaruh suhu terhadap kadarprotein pada penyimpanan suhu -20°C dengan 60°C, dan ada pengaruh suhu terhadap kadar protein padapenyimpanan suhu 31°C dengan 60°C.Kata Kunci: kadar protein, kista artemia curah, variasi penyimpanan suhu
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PERSIAPAN PASIEN PULANG TERHADAP KEPUASAN PASIEN TENTANG PELAYANAN KEPERAWATAN DI RS ROMANI SEMARANG Vivi Yosafianti; Dera Alfiyanti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (56.918 KB)

Abstract

Kepuasan pasien merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atauhasil yang dirasakan dengan harapan yang dimilikinya. Hal ini berarti kepuasan pasien diperoleh setelahpasien menerima pelayanan kesehatan dari rumah sakit tempat mereka dirawat dan dibandingkan denganpelayanan kesehatan yang mereka harapkan. Kepuasan pasien dipengaruhi oleh faktor internal yaitukarakteristik individual pasien dan faktor ekternal yaitu pelayanan kesehatan yang berasal dari rumahsakit termasuk pelayanan keperawatan. Penelitian ini menjelaskan pelayanan keperawatan yang dimaksudadalah pemberian pendidikan kesehatan persiapan pasien pulang. Hasil penelitian menunjukkan rata-ratakepuasan pasien setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan persiapan pasien pulang tentangnutrisi sebesar 94,77%, sedangkan yang tidak diberikan pendidikan kesehatan sebesar 69,04% dengannilai p = 0,0001. Dengan demikian pemberian pendidikan kesehatan persiapan pasien pulang tentangnutrisi berpengaruh terhadap kepuasan pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kepuasanpasien setelah dilakukan pendidikan kesehatan persiapan pasien pulang tentang aktivitas sebesar 93,09%,dan pada kelompok yang tidak diberikan pendidikan kesehatan sebesar 66,41% dengan nilai p = 0,0001.Hal ini menunjukkan adanya pengaruh pemberian pendidikan kesehatan persiapan pasien pulang terhadapkepuasan pasien tentang dalam pelayanan keperawatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-ratakepuasan pasien setelah dilakukan pendidikan kesehatan persiapan pasien pulang tentang obat-obatansebesar 93,43% dan pada kelompok yang tidak diberikan pendidikan kesehatan sebesar 73,45% dengannilai p = 0,0001. Hal ini berarti terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan persiapan pasienpulang terhadap kepuasan pasien tentang pelayanan keperawatan. Kepuasan pasien terhadap pelayanankeperawatan yaitu pendidikan kesehatan persiapan pasien pulang tentang nutrisi lebih tinggi secarabermakna daripada kepuasan pasien yang tidak diberikan pendidikan kesehatan, dimana program inidiharapkan pasien dan keluarga memiliki persepsi yang baik. Kepuasan pasien terhadap pelayanankeperawatan yaitu pendidikan kesehatan persiapan pasien pulang tentang aktivitas lebih tinggi secarabermakna daripada kepuasan pasien yang tidak diberikan pendidikan kesehatan, dimana program ini tidakdiharapkan dan pasien memiliki persepsi yang tidak baik Kepuasan pasien terhadap pelayanankeperawatan yaitu pendidikan kesehatan persiapan pasien pulang tentang obat-obatan lebih tinggi secarabermakna daripada kepuasan pasien yang tidak diberikan pendidikan kesehatan, dimana program inidiharapkan pasien dan pasien memiliki persepsi yang baik.Kata kunci: pendidikan kesehatan, persiapan pasien pulang, kepuasan pasien
DIFFERENTIAL COUNTING BERDASARKAN ZONA BACA ATAS DAN BAWAH PADA PREPARAT DARAH APUS Santosa, Budi
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.52 KB)

Abstract

Latar belakang: Differensial counting merupakan hitung jenis lekosit dilakukan bersama-sama dengan pemeriksaanapus darah tepi. Bentuk preparat darah apus adalah simetris sehingga dimungkinkan distribusi yang sama atau hampirantara zona atas dan bawah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara zona atas dan bawahsehingga pembacaan pada zona IV sampai VI dapat dilakukan guna menghitung 100 sel lekosit.Metoda: Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Patologi Klinik Unimus antara bulan April sampai Juni 2009. Jenispenelitian ini adalah analitik dengan cara membandingkan hasil hitung jenis sel lekosit berupa basofil, eosinofil,staff, segmen dan limfosit pada zona atas dan bawah preparat darah apus. Sampel diperoleh secara purposif darimahasiswa D III Analis Kesehatan sebanyak 10 orang berupa darah vena. Masing-masing sampel dibuat preparatapus duplo menggunakan pengecatan Giemsa. Pembacaan preparat darah apus dilakukan pada zona atas dan bawahmasing-masing sebanyak 100 sel lekosit. Dibandingkan rerata zona atas dan bawah, analisis data menggunakananalisis statistik dengan program komputer SPSS. Teknik analisis data untuk mengetahui perbedaan jenis-jenis lekosityang berupa basofil, eosinofil, staff, segmen dan limfosit menggunakan analisis t test relatid / Wilcoxon.Hasil penelitian: tidak terdapat perbedaan hasil penghitungan jenis-jenis lekosit antara zona atas dan bawah.Simpulan: hitung jenis lekosit dapat dilakukan pada salah satu bagian yaitu atas atau bawah zona IV sampai VI.Kata kunci: Differential counting, zona atas dan bawah
DISTRIBUSI PENDERITA DEMAM TIFOID MENURUT UMUR DAN GEJALA ( Studi Kasus di RSI.Roemani ) - Rohman
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.431 KB)

Abstract

Pendahuluan : Demam tifoid tergolong penyakit endemic di Indonesia dan dapat sepanjang tahun.Gejala-gejala pada penyakit ini amat bervariasi tergantung pada tingkat stadiumnya. Penyakit initermasuk penyakit menular yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 6 tahun 1962 tentang wabah.Di Indonesia insiden penyakit menunjukkan angka yang terus meningkat, sementara data dari RumahSakit dan pusat kesehatan juga meningkat. Di Rumah Sakit Semarang khususnya di RSI. Roemani jumlahpenderita demam tifoid dari tahun ketahun juga meningkat. Dan penelitian ini bertujuan untukmengetahui distribusi penderita demam tifoid menurut umur dan gejala. Metode penelitian : penelitianini menggunakan metode diskriptif analitik. Instrument penelitian yang dipakai adalah catatan medispenderita demam tifoid yang menjalani rawat inap di RSI. Roemani Semarang selama periode 1 Januari2000 – 31 Desember 2000. Hasil penelitian : demam tifoid dalam kelompok umur 15-24 tahun ( 28 % ),kelompok umur 5-14 tahun ( 27 % ), kelompok umur 24-34 tahun ( 13 % ), sedangkan demam tifoid yangterendah adalah kelompok umur 55-64 tahun ( 1 % ). Kesimpulan : demam tifoid di RSI. RoemaniSemarang periode 1 Januari – 31 Desember 2000 banyak didapatkan pada umur 5-24 tahun. Lama terjadiantara 1-14 hari. Gejala pada saluran pencernaan yaitu mual / muntah, dimana frekuensinya sebesar 70%,nyeri perut sebesar 22%, sedangkan untuk test widal frekuensi terjadi pada titer 1: 320 dengan jumlah52%.
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT PADA NASI AKING YANG DIKONSUMSI MASYARAKAT DESA SINGOROJO KABUPATEN KENDAL Tulus Aryadi; Herlisa Anggraini
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (50.27 KB)

Abstract

Beras adalah salah satu makanan pokok yang mudah disajikan, enak dan mempunyai energi yang cukuptinggi, sehingga berpengaruh terhadap aktivitas tubuh dan kesehatan. Komposisi bahan makanan dalam100 gram beras mengandung 360 kalori, 6,7 gram protein, 0,7 gram lemak, 7,9 gram karbohidrat, 10 mgvitamin B 1, 0,03 mg vitamin B 2 dan niacin 1,6 mg . Kebutuhan pokok makanan orang Asia tenggaraumumnya adalah kandungan karbohidrat yang cukup tinggi u antara 70 – 80 %. Fungsi utamakarbohidrat sebagai penghasil energi, di dalam hati digunakan sebagai detoksifikasi, dapat jugamembantu metabolisme lemak dan protein. Seiring dengan perkembangan ekonomi Indonesia yangkurang mendukung dan jumlah penduduk miskin yang makin meningkat maka akan berdampak padaketerbatasan daya beli, sehingga beras yang bagus akan menjadi mahal dan beras dengan kualitas jelekmenjadi alternatif untuk dikonsumsi. Keberadaan nasi aking menjadi alternatif dalam menyelesaikanmasalah ini. Berdasarkan hasil pemeriksaan karbohidrat dari dua sampel yang dikerjakan secara duplodidapatkan rata – rata hasil pemeriksaannya adalah 8,31 %, sedangkan pada pemeriksaan karbohidratpada nasi normal ( bukan aking ) didapatkan kadar rata – rata adalah 10.72 % . Berdasarkan hasilpemeriksaan di atas jika dibandingkan maka terdapat perbedaan penurunan kadar karbohidrat pada nasiaking.Kata Kunci : Pemeriksaan Karbohidrat, Nasi Aking
PENGARUH EDUKASI KELOMPOK SEBAYA TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA GIZI BESI PADA WANITA USIA SUBUR DI KOTA SEMARANG Siti Aisah; Junaiti Sahar; Sutanto Priyo Hastono
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2010: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (85.945 KB)

Abstract

Kelompok sebaya wanita usia subur (WUS) yang ada dan berkembang di masyarakat sudah banyakterbentuk salah satunya adalah kelompok sebaya dalam wadah PKK RT. Salah satu permasalahan yangterjadi pada kelompok WUS adalah anemia gizi besi (AGB). Kelompok sebaya PKK RT diharapkandapat membantu WUS dalam melakukan pencegahan AGB. Tujuan penelitian untuk mengetahuipengaruh edukasi kelompok sebaya terhadap perubahan perilaku dalam pencegahan AGB, jenispenelitian eksperimen semu, desain non-equivalent pretest-postest with control group, dengan intervensiedukasi kelompok sebaya PKK RT. Proses penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret-Juni 2008 diKota Semarang dengan metode multistage random sampling, jumlah sampel 110 (55 respondenkelompok perlakuan, dan 55 responden kelompok kontrol). Hasil penelitian menunjukkan rata-rata umurWUS 35.5 tahun dengan pendidikan WUS terbesar SMA. Ada hubungan yang signifikan antara usiadengan pengetahuan (p<0.05). Ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengetahuan dansikap (p<0.05). Ada perbedaan yang signifikan (p<0.05) rata-rata nilai pengetahuan, sikap, ketrampilanantara sebelum dan setelah pada kedua kelompok, namun masih lebih tinggi pada kelompok perlakuanyang mendapat intervensi edukasi kelompok sebaya. Ada perbedaan yang signifikan (p<0.05) rata-ratanilai pengetahuan, sikap, ketrampilan antara kelompok perlakuan dan kontrol. Intervensi edukasikelompok sebaya mempengaruhi pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang dapat dilihat dari nilaip<0.05, berarti bahwa pengetahuan, sikap, dan ketrampilan tidak dipengaruhi oleh umur dan tingkatpendidikan tetapi dipengaruhi oleh intervensi edukasi kelompok sebaya. Berdasar hasil tersebut perluoptimalisasi kelompok sebaya wanita yang sudah ada di masyarakat, mengintegrasikan upaya promotifdan preventif AGB kedalam programnya.Kata kunci: Perilaku pencegahan, anemia gizi besi, wanita usia subur, edukasi kelompok sebaya.

Page 1 of 2 | Total Record : 19


Filter by Year

2010 2010


Filter By Issues
All Issue 2021: Proceeding The 12th International Conference On Lesson Study (ICLS-XII) 2018: PROCEEDING 1ST INSELIDEA INTERNATIONAL SEMINAR ON EDUCATION AND DEVELOPMENT OF ASIA (INseIDEA) 2018: SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS DAN TEKNOLOGI 2017: Proceeding 3rd ISET 2017 | International Seminar on Educational Technology 3rd 2017 2017: Proceeding International Seminar of Occupational Health and Medical Sciences (I-SOCMED) 2017 â 2017: Proceeding International Seminar of Occupational Health and Medical Sciences (I-SOCMED) 2017 “ 2017: Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat 2017: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi 2017: PROSIDING IMPLEMENTASI PENELITIAN PADA PENGABDIAN MENUJU MASYARAKAT MANDIRI BERKEMAJUAN 2016: Proceeding of International Seminar on Education Technology (ISET) 2016 2016: PROSIDING KONTRIBUSI HASIL PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT DALAM PROGRAM SUSTAINABLE DEVE 2015: Prosiding Bidang Pendidikan,Humaniora dan Agama The 2nd University Research Colloquium 2015: Prosiding Bidang Teknik dan Rekayasa The 2nd University Research Colloquium 2015: Prosiding Bidang MIPA dan Kesehatan The 2nd University Research Colloquium 2015: Prosiding Bidang Sosial Ekonomi dan Psikologi The 2nd University Research Colloquium 2015: Prosiding Student Paper Presentation The 2nd University Research Colloquium 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN 2014: PROSIDING | Seminar & Call For Paper “Tata Kelola Organisasi dan Arah Pembangunan Ekonomi Indo 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN 2014: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL STATISTIKA 2013 2013: PROSIDING: SEMINAR INTERNASIONAL LINGUISTIK TRANSDISIPLINER 2013: PROSIDING KONFERENSI NASIONAL PPNI JAWA TENGAH 2012: SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN 2012 2012: PROCEEDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN : Penggunaan Herbal Dalam Kesehatan Perempuan 2011: PROSEDING SEMINAR NASIONAL KEPERAWATAN PPNI JATENG 2011: PROSIDING SEMINAR NASIONAL EKONOMI 2010: Kesehatan Masyarakat, Olahraga, Gizi, dan Pangan 2010: Sain, Teknologi, Kimia Sosial dan Humaniora, Kimia 2010: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN 2010: Bio Molekuler, Analis Kesehatan, Keperawatan 2008: CONTINUING MEDICAL AND HEALTH EDUCATION (CMHE) | Peran Biomolekuler dalam Penegakan Diagnosis 2004: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL-HASIL PENELITIAN More Issue