cover
Contact Name
Febrianto Bagus Setiawan
Contact Email
febriantobagussetiawan@gmail.com
Phone
+62295384984
Journal Mail Official
jpk@stikesbup.ac.id
Editorial Address
Jalan Ki Ageng Selo No. 15, Pati
Location
Kab. pati,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pengemas Kesehatan
ISSN : 29630363     EISSN : 29630355     DOI : https://doi.org/10.52299/jpk
Core Subject : Health,
Jurnal Pengemas Kesehatan merupakan wadah atau sarana yang menerbitkan tulisan ilmiah hasil-hasil penelitian maupun nonhasil penelitian di bidang ilmu-ilmu kebidanan khususnya dan ilmu-ilmu kesehatan pada umumnya yang belum pernah diterbitkan atau sedang dalam proses penerbitan di jurnal-jurnal ilmiah lain. Redaksi berhak mengubah tulisan tanpa mengubah maksud atau substansi dari naskah yang dikirimkan. Naskah yang belum layak diterbitkan dalam Jurnal Pengemas Kesehatan tidak dikembalikan kepada pengirimnya, kecuali atas permintaan dari penulis yang bersangkutan.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1 No 01 (2022): Jurnal Pengemas Kesehatan (JPK)" : 6 Documents clear
Bincang Santai Satu-Satu: Bebas Nyeri Payudara Uswatun Kasanah; Ana Rofika
Jurnal Pengemas Kesehatan Vol 1 No 01 (2022): Jurnal Pengemas Kesehatan (JPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jpk.v1i01.1

Abstract

Riskesdas (2018) melaporkan bahwa cakupan ASI eksklusif di Indonesia hanya 37,3%, belum mencapai target Kemenkes yaitu 80%. Salah satu faktor yaitu cara menyusui yang tidak benar yang menyebabkan puting susu lecet dan ASI tidak keluar optimal. Riskesdas (2019) di Jateng, pemberian ASI ekskusif hanya 28,08%. Sedangkan di kota Semarang pemberian ASI eksklusif baru mencapai 33%. Sekitar 57,4% ibu yang menyusui mengalami puting lecet/nyeri dan paling banyak dialami oleh ibu primipara sebanyak 54,9%. Puting susu lecet 95% terjadi pada wanita yang menyusui dengan posisi yang tidak benar (Rinata, 2015). Pengabdi memberikan konseling kepada ibu tentang laktasi agar terbebas dari nyeri payudara, seperti teknik menyusui Kegiatan ini dilakukan terhadap 4 ibu nifas yang menyusui di Desa Tondomulyo pada Desember 2021 s.d. Februari 2022. Ibu nifas dikunjungi ke rumahnya sebanyak 3 kali kunjungan. Materi konseling meliputi ASI eksklusif, pijat oksitosin, perawatan payudara, teknik menyusui yang benar serta teknik marmet sesuai permasalahan ibu.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pemanfaatan Aplikasi “Irfa Contraction” pada Ibu Menjelang Persalinan Irfana Tri Wijayanti; Sifa Altika
Jurnal Pengemas Kesehatan Vol 1 No 01 (2022): Jurnal Pengemas Kesehatan (JPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jpk.v1i01.2

Abstract

Kehamilan merupakan periode krisis dalam proses kehidupan seorang wanita. Periode dimana terjadi perubahan-perubahan di seluruh sistem tubuh. Perubahan tersebut dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada tubuh wanita hamil, baik akibat perubahan fisiologis, maupun psikologis. Salah satu ketidaknyamanan yang sering dialami ibu hamil menjelang persalinan adalah nyeri punggung, nyeri menjelang persalinan, dan respon psikis (Kemenkes RI, 2014). Salah satu untuk mengatasi nyeri menjelang persainan adalah dengan menggunakan aplikasi IrFa Contraction. Tujuan dari pengabdian masyarakat adalah agar kader kesehatan dan ibu hamil memahami cara mengatasi nyeri menjelang persalinan. Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan menggunakan metode dan tahapan berupa: 1) tahap survey dan persiapan, 2) Tahap Pelaksanaan, 3) Tahap Monitoring dan Evaluasi. Sasaran dalam kegiatan ini adalah ibu hamil menjelang persalinan dan kader kesehatan dengan menggunakan pendekatan partisipasi. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini, ibu hamil menjelang persalinan mengetahui cara penggunaaan aplikasi IrFa Contraction dan merasa nyaman, serta tenang saat menggunakannya terutama jika nyeri mulai terasa.
Implementasi Teori HBM (Health Belief Model) dalam Pencegahan Perilaku Hiv/Aids pada Wanita Usia Subur (WUS) Yuli Irnawati; Fery Rahmawati
Jurnal Pengemas Kesehatan Vol 1 No 01 (2022): Jurnal Pengemas Kesehatan (JPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jpk.v1i01.3

Abstract

Margorejo adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan margorejo merupakan Pusat Perkantoran TERBESAR kedua setelah Kota Pati. Selain perkantoran margorejo Juga merupakan Sentral kota Industri Kabupaten PATI. Di Margorejo terdapat kawasan lokalisasi yang dinamakan LI (Lorong Indah) dan beberapa tempat hiburan seperti karaoke. Hal ini memungkinkan untuk memberikan dampak yang negatif pada warga sekitar, terutama pada WUS yaitu berisiko untuk tertular PMS, HIV dan AIDS. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan gizi seimbang pada WUS. Semakin banyak WUS yang memahami tentang HIV/AIDS dan gizi seimbang pada WUS maka semakin tinggi upaya deteksi dini dan pencegahan terhadap HIV/ AIDS (ODHA) dan derajad kesehatan WUS terjaga. Untuk mengatasi permasalahan - permasalahan yang ada di Desa Margorejo, tim pengabdian masyarakat dapat mengupayakan suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan WUS tentang HIV/AIDS dan gizi seimbang pada WUS. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu melalui program pendidikan kesehatan. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan anggota dan pengurus PKK desa Margorejo tentang HIV/AIDS dan gizi seimbang pada WUS.
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Kader Kesehatan Tentang Cara Komunikasi Terapeutik pada Saat Pijat Bayi Retno Wulan; Siti Marfu’ah; Nopri Padma Nudesti
Jurnal Pengemas Kesehatan Vol 1 No 01 (2022): Jurnal Pengemas Kesehatan (JPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jpk.v1i01.4

Abstract

Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua dan terpopuler yang dikenal manusia, yang juga merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang dipraktikkan sejak berabad-abad silam. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan kader kesehatan di Desa Tondomulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati, diketahui jumlah kader ada 12 orang, ibu yang mempunyai bayi sebanyak 30 orang. Perwakilan kader menyampaikan bahwa masih banyak ibu yang tidak mau melakukan pijat secara mandiri, padahal sebelumnya ibu pernah mendapatkan penyuluhan dan praktik tentang pijat bayi yang dilakukan di kelas ibu hamil. Melihat fenomena ini, maka perlu adanya pendekatan melalui kader kesehatan agar mampu mendorong ibu untuk dapat melakukan pijat bayi secara mandiri serta menerapkan komunikasi terapeutik dalam melakukan praktik/ demonstrasi pijat bayi. Metode/pendekatan yang digunakan dalam masalah tersebut adalah dengan melakukan penyuluhan dan demonstrasi. Penyuluhan ini diikuti oleh 12 kader kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 kali pertemuan, yang terdiri dari pemberian materi dan juga demonstrasi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kader kesehatan dalam melakukan komunikasi terapeutik pada kegiatan pijat bayi sebagai salah satu upaya peningkatan kesehatan bayi dan balita. Hasil kegiatan diketahui kader kesehatan sudah mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan. Diharapkan setelah pengabdian ini, desa perlu dilakukan pelatihan lebih rutin kepada kader terutama dengan tema kesehatan bayi, balita dan anak pra sekolah.
Pendidikan Kesehatan untuk Meningkatkan Pengetahuan Mengenai Tanda Bahaya Masa Nifas Wella Anggraini; Naomi Parmila Hesti Savitri
Jurnal Pengemas Kesehatan Vol 1 No 01 (2022): Jurnal Pengemas Kesehatan (JPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jpk.v1i01.5

Abstract

Masa nifas merupakan masa yang beresiko terjadi kematian pada ibu, sekitar 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hamper 50% dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah melahirkan. Desa Tondomulyo terdapat kasus ibu nifas mengalami tanda bahaya masa nifas yang penyebabnya tidak di ketahui masalah bahaya masa nifas yaitu disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu nifas. Kurangnya pengetahuan ini dapat menyebabkan ibu nifas telambat untuk ditangani dan tidak mengetahui apa yang harus dilakukan apabila mengalami tanda bahaya masa nifas tersebut. Dimana yang mempengaruhi pengetahuan dari ibu nifas yaitu faktor pendidikan, usia, pekerjaan, informasi, pengalaman, lingkungan, sosial ekonomi, sosial budaya dan juga konseling dari tenaga kesehatan selama kehamilan dan setelah persalinan (Notoadmodjo, 2012). Tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya masa nifas di Desa Tondomulyo Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati. Yang dapat dilakukan melalui pemberian Pendidikan Kesehatan Tanda Bahaya Masa Nifas. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan tentang tanda bahaya masa nifas.
Upaya Menurunkan Kejadian KEK pada Ibu Hamil Melalui Pendidikan Kesehatan Ummi Kulsum; Dyah Ayu Wulandari
Jurnal Pengemas Kesehatan Vol 1 No 01 (2022): Jurnal Pengemas Kesehatan (JPK)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52299/jpk.v1i01.6

Abstract

Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami KEK (Kurang Energi Kronis) cenderung melahirkan bayi BBLR dan dihadapkan pada risiko kematian yang lebih besar dibanding dengan bayi yang dilahirkan ibu dengan berat badan yang normal. Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami 3 masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronik (KEK) dan anemia. Kejadian KEK dan anemia pada ibu hamil umumnya disebabkan karena rendahnya asupan zat gizi ibu selama kehamilan bukan hanya berakibat pada ibu bayi yang dilahirkannya, tetapi juga faktor resiko kematian ibu. KEK pada ibu hamil bisa disebabkan karena faktor karakteristik ibu hamil yang terdiri dari usia, tinggi badan dan berat badan. Salah satu upaya yang dapat diberikan kepada ibu hamil yang dengan KEK adalah pemberian pendidikan kesehatan tentang kebutuhan nutrisi pada ibu hamil. Pemberian pendidikan kesehatan diharapkan dapat menambah pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi pada ibu hamil sehingga dapat mengkonsumsi makanan yang mengandung gizi sehingga ibu dan janin sehat selama kehamilan dan saat melahirkan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6