cover
Contact Name
Nanang Hoesen
Contact Email
admin@esensijournal.com
Phone
+6221-47868800
Journal Mail Official
support@ibn.ac.id
Editorial Address
Jl. Pulomas Timur 3A, Blok A no 2, Kayu Putih, Jakarta Timur, Provinsi DKI Jakarta, 13210
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Komunikasi
ISSN : -     EISSN : 29641764     DOI : https://doi.org/10.56943
Core Subject : Education, Social,
Jurnal yang berfokus pada bidang komunikasi massa, komunikasi pemasaran, digital media serta bidang keilmuan lain yang terkait komunikasi. Menerbitkan hasil penelitian, komentar atau kritik terhadap fenomena sosial yang terjadi saat ini dan ulasan novel secara ilmiah.
Articles 48 Documents
Analisis Representasi John Fiske pada Simbol Stempel di Serial Drama Korea The Judge From Hell Gunarso, Sandy
Jurnal Esensi Komunikasi Daruna Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Bisnis Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56943/daruna.v4i1.63

Abstract

Penelitian ini mengeksplorasi cara simbol stempel direpresentasikan dalam serial drama Korea The Judge From Hell dengan menggunakan perspektif teori representasi John Fiske. Simbol stempel dianalisis sebagai tanda yang bukan hanya sekadar elemen visual, melainkan sarana pembentukan makna yang kompleks dan berhubungan erat dengan struktur kekuasaan serta identitas dalam cerita. Melalui pendekatan kualitatif dan telaah mendalam terhadap adegan yang memuat simbol tersebut, penelitian ini mengungkap bagaimana simbol stempel berfungsi untuk mengkomunikasikan otoritas dan nilai-nilai budaya yang melekat dalam narasi. Temuan menunjukkan bahwa representasi simbol ini menjadi medium negosiasi makna sosial yang terus berkembang sesuai konteks budaya populer masa kini. Studi ini memperkaya pemahaman mengenai peran tanda dalam konstruksi realitas media dan bagaimana makna tersebut dapat berubah melalui interaksi antara media dan audiens. This study explores the representation of the stamp symbol in the Korean drama series The Judge From Hell through the lens of John Fiske’s representation theory. The stamp symbol is analyzed not merely as a visual element but as a complex sign that constructs meaning closely tied to power structures and character identities within the narrative. Using a qualitative approach and an in-depth examination of scenes featuring the symbol, this research reveals how the stamp functions to convey authority and cultural values embedded in the story. Findings demonstrate that this symbol’s representation acts as a medium for the ongoing negotiation of social meanings, evolving in accordance with contemporary popular culture contexts. This study contributes to a deeper understanding of the role of signs in media reality construction and how meanings shift through interactions between media and audiences.
Pembingkaian tvOne Terhadap Fenomena Konflik pada Program Dua Sisi Episode “Gaza Membara, Saling Serang Israel Palestina” Jasmine, Adistri Sabrina; Purba, Arta Elisabeth
Jurnal Esensi Komunikasi Daruna Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Bisnis Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56943/daruna.v4i1.64

Abstract

Peristiwa serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 dan serangan balasan Israel yang memakan banyak korban di Gaza telah menjadi sorotan utama media. Penelitian ini mengkaji framing program televisi Dua Sisi di tvOne episode “Gaza Membara Saling Serang Israel Palestina” terhadap fenomena konflik. Analisis ini menggunakan pendekatan fenomena konflik dan mengaitkan prinsip jurnalisme damai yang bertujuan untuk menyajikan informasi dengan menggunakan metode framing Robert N.Entman yang melibatkan seleksi isu dan aspek-aspek tertentu. Analisis menunjukkan bahwa tvOne melalui program Dua Sisi lebih menonjolkan perlawanan atas okupasi yang dilakukan oleh Israel selama bertahun-tahun yang dapat dilihat dari ruang bicara narasumber yang pro terhadap Palestina diberi kesempatan lebih banyak untuk menanggapi peristiwa pada 7 Oktober 2023. tvOne melalui Dua Sisi hanya menjalankan fungsi menyampaikan informasi sebagai sebuah media televisi, tvOne melalui Dua Sisi belum menjalankan fungsi eduka karena belum dapat menampilkan data-data secara mendalam dan menyeluruh terkait konflik Israel dan Palestina. The Hamas attack on Israel on October 7, 2023 and the Israeli counterattack that claimed many victims in Gaza have become the main media spotlight. This research examines the framing of the Dua Sisi program television on tvOne in the episode “Gaza Memanas, Saling Serang Israel Palestina ” on the phenomenon of conflict. This analysis uses a conflict phenomenon approach and relates the principles of peace journalism which aims to present information using Robert N.Entman’s framing method which involves the selection of certain issues and aspects. The analysis shows that tvOne through the Dua Sisi program accentuates the resistance to the occupation carried out by Israel for many years, which can be seen from the speaking space of sources who are pro-Palestinian given more opportunities to respond to the events on October 7, 2023. tvOne through Dua Sisi only carries out the function of conveying information as a television media, tvOne through Dua Sisi has not carried out the educational function because it has not been able to display in-depth and comprehensive data related to the Israeli and Palestinian conflict.
Framing Kompas TV Mengenai Dinasti Politik Dalam Program Acara ‘Rosi’ Kompas TV Pada Episode ‘Politik Uhuy Komeng Damayanti, Erza; Purba, Arta Elisabeth
Jurnal Esensi Komunikasi Daruna Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Bisnis Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56943/daruna.v3i2.65

Abstract

Penelitian ini meneliti tentang framing Kompas TV mengenai dinasti politik dalam program acara Rosi Kompas TV pada episode ‘Politik Uhuy Komeng’. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana framing Kompas TV terhadap dinasti politik dalam membentuk opini publik. Sebagai landasan dalam penelitian ini terdapat beberapa teori yang digunakan yaitu analisis framing Robert N.Entman, teori dinasti politik, teori komunikasi politik dan kampanye politik. Objek penelitian ini mengenai dinasti politik pada program ‘Rosi’ Kompas TV pada episode “Politik Uhuy Komeng”. Metode penelitiannya adalah kualitatif dengan analisis framing Robert N.Entman untuk mengetahui bagaimana pembingkaian Kompas TV terhadap dinasti politik. Sumber data primer berupa catatan peneliti melalui transkrip dokumentasi tayangan program Rosi episode “Politik Uhuy Komeng”. Sumber data sekunder adalah teori dan studi pustaka terkait dari buku, jurnal, literatur dan sumber internet. Tahapan metode penelitian diawali pengumpulan data, triangulasi data, analisis data, penyajian dan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa analisis framing Robert N.Entman berupa define problems (pendefinisian masalah), diagnose causes (sumber masalah), make moral judgement (membuat Keputusan moral), dan treatment recommendations (penyelesaian masalah) mengenai dinasti politik dalam program acara Rosi Kompas TV episode “Politik Uhuy Komeng”. Analisis framing Robert N.Entman menunjukkan bahwa kelucuan Komeng dalam berkampanye yaitu memasang foto yang lucu menjadi strategi yang bagus untuk mendapatkan suara terbanyak, selain itu adanya kemungkinan Komeng akan mengulangi siklus yang sama terkait dinasti politik dengan adanya desas-desus ingin mengajak teman atau kerabatnya menjadi staf Komeng. Pembingkaian Kompas TV adalah menentang adanya dinasti politik atau KKN dan berpihak pada Komeng bahwa harus diplomatis agar tidak melahirkan dinasti politik. Saran pada penelitian ini sebaiknya Kompas TV menghadirkan narasumber yang beragam agar berimbang dan tidak hanya menghadirkan narasumber dari kalangan pelawak atau komedian saja. Disarankan bagi pemerintah untuk tidak memikirkan dirinya sendiri atau kelompoknya agar tidak menimbulkan dinasti politik. This research examines Kompas TV's framing of dynastic politics on the Rosi Kompas TV program in the episode 'Politik Uhuy Komeng'. This research aims to find out how Kompas TV's framing of the phenomenon of dynastic politics shapes public opinion. As a basis for this research, several theories are used, namely Robert N. Entman's framing analysis, dynastic political theory, and mass media theory. The object of this research is the phenomenon of dynastic politics on the Kompas TV 'Rosi' program in the episode "Politics Uhuy Komeng". The research method is qualitative with Robert N. Entman's framing analysis to find out how Kompas TV frames the phenomenon of dynastic politics. The primary data source is in the form of researchers' notes through transcripts of recordings of the Rosi program episode "Politics Uhuy Komeng". Secondary data sources are theory and related literature studies from books, journals, literature and internet sources. The research method stages begin with data collection, data triangulation, data analysis, presentation and conclusions. The results of the research found that Robert N. Entman's framing was in the form of defining the problem (problem definition), diagnosing the cause (source of the problem), making a moral judgment (making a moral decision), and recommending treatment (solving the problem) on the phenomenon of dynastic politics on the Rosi Kompas program. TV Episode "Uhuy Komeng Politics". Robert N. Entman's framing analysis shows that Komeng's cuteness in campaigning, namely posting funny photos, is a good strategy to get the most votes, apart from that, there is a possibility that Komeng will repeat the same cycle regarding political dynasties with rumors of wanting to invite his friends or relatives to become Komeng staff. Kompas TV's framing is against the existence of political dynasties or KKN and sides with Komeng that it must be diplomatic so as not to give birth to political dynasties. The suggestion in this research is that Kompas TV should present a variety of sources so that it is balanced and not only present sources from comedians or comedians. It is advisable for the government not to think about itself or its groups so as not to give rise to dynastic politics.
Pemaknaan Perilaku Otoriter Chef Juna Pada Program MasterChef Indonesia Season 10 Episode 11 Maret 2023 Prasetiyanto, Rizki Kusuma; Purba, Arta Elisabeth
Jurnal Esensi Komunikasi Daruna Vol. 3 No.1 (2024)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Bisnis Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56943/daruna.v3i1.66

Abstract

Program MasterChef Indonesia merupakan program unggulan yang memiliki genre reality show berupa kompetisi memasak. Chef Juna menjadi sorotan utama sebagai salah satu juri yang mengkritisi dan menilai keterampilan kontestan dalam memasak dengan tajam. Dalam beberapa kasus tertentu, gaya komunikasi Chef Juna di dalam Program MasterChef Indonesia menimbulkan kontroversi dan terjadi di kalangan masyarakat. Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui representasi otoriterianisme Chef Juna pada program Masterchef Indonesia season 10 episode 11 Maret 2023. Analisis semiotika merupakan metode yang digunakan dalam penelitain untuk mengetahui representasi otoriterianisme Chef Juna pada program Masterchef Indonesia season 10 episode 11 Maret 2023. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce. Hasil penelitian menunjukkan Chef Juna Rorimpandey mencerminkan sifat otoritarianisme sebagai seorang juri. Tatapan mata yang tajam dan ekspresi wajahnya yang intens seringkali menunjukkan perasaan marah, ketegasan, atau kritikan yang kuat terhadap masakan yang dinilai. MasterChef Indonesia is a flagship program in the genre of reality show in the form of a cooking competition. Chef Juna is in the spotlight as one of the judges who criticizes and sharply assesses the contestants' ability to cook. In certain cases, Chef Juna's communication style in the MasterChef Indonesia program caused controversy and occurred among the public. This study aims to determine the representation of Chef Juna's authoritarianism in Masterchef Indonesia season 10 episode March 11, 2023. Semiotic analysis is a method used in research to find out the representation of Chef Juna's authoritarianism in the Masterchef Indonesia season 10 episode 11 March 2023 program. The research method used is qualitative research with a descriptive approach using Charles Sanders Pierce's semiotic analysis. The results showed that Chef Juna Rorimpandey reflects authoritarianism as a judge. His sharp eyes and intense facial expressions often show strong feelings of anger, firmness, or criticism towards the judged dishes.
Karakteristik Psikologis Sistem Komunikasi Massa Dalam Pemberitaan Joget Gemoy Di Pemilihan Presiden 2024 Gunarso, Sandy
Jurnal Esensi Komunikasi Daruna Vol. 3 No.1 (2024)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Bisnis Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56943/daruna.v3i1.67

Abstract

Penelitian ini untuk menguji keterkaitan antara karakteristik psikologis sistem komunikasi massa dan Joget Gemoy selama kampanye pemilihan presiden 2024. Fenomena ini menarik karena munculnya anggapan bahwa tarian yang dilakukan Prabowo digunakannya untuk menggiring opini publik supaya memilihnya pada saat hari pencoblosan. Berdasarkan fenomena yang ada tersebut, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi karena penelitian ini dilakukan pada situasi yang sebenarnya dan terjadi secara alami, sehingga tanpa batasan saat menentukan memaknai atau memahami fenomena yang diterjadi. Teknik pengumpulan data memakai indepth interview (wawancara mendalam) kepada 26 mahasiswa kelas Creative Thingking dan Komunikasi Massa, Institut Bisnis Nusantara, Jakarta. Hasil dari peneliti membuktikan mahasiswa mengakui kreativitas Prabowo dan tim pemenangannya yang memanfaatkan viralnya tayangan Joget Gemoy sebagai materi untuk berkampanye, tetapi mahasiswa sama sekali tidak merasakan terjadinya penggiringan opini melalui tayangan tersebut karena mereka hanya menikmati suara dari lagu dan menyaksikan gerakan di dalam Joget Gemoy tersebut. This research is to examine the relationship between the psychological characteristics of the mass communication system and Joget Gemoy during the 2024 presidential election campaign. This phenomenon is interesting because it is believed that Prabowo used the dance to encourage public opinion to vote for him on voting day. Based on these existing phenomena, the researcher used a qualitative research method with a phenomenological approach because this research was carried out in actual situations and occurred naturally, so there were no limitations when determining the meaning or understanding of the phenomena that occurred. The data collection technique used in-depth interviews with 26 students in the Creative Thinking and Mass Communication class, Nusantara Business Institute, Jakarta. The results from the researchers prove that students recognized the creativity of Prabowo and his winning team who used the viral Joget Gemoy broadcast as material for their campaign, but students did not feel any opinion was generated through the broadcast because they only enjoyed the sound of the song and watched the movements in Joget Gemoy.
Prokastinasi Pada Iklan: Analisis Semiotika Pada Iklan Go-Mart Versi Belanja Dadakan Mie Instan Pintoko, Wahyu Wary
Jurnal Esensi Komunikasi Daruna Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Bisnis Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56943/daruna.v4i1.68

Abstract

Prokrastinasi, sebagai sifat menunda-nunda pekerjaan dengan sengaja, menjadi sorotan dalam penelitian ini. Sifat prokrastinasi seringkali disebabkan oleh alasan-alasan seperti mencari alasan untuk menunda pekerjaan dan menghindari tanggung jawab. Dalam era teknologi digital, prokrastinasi semakin diperkuat oleh adanya kemudahan akses teknologi. Prokrastinasi ini menjadi sasaran bagi perusahaan-perusahaan teknologi, seperti GoJek, yang mencoba memanfaatkannya dalam pemasaran layanan mereka, seperti layanan Go-Mart. Analisis semiotika digunakan dalam penelitian ini untuk mengeksplorasi bagaimana iklan GoMart, khususnya iklan versi Belanja Dadakan Mie Instan. Melalui analisis semiotika Charles Sanders Pierce ditemukan bahwa konsep prokrastinasi digunakan dalam iklan untuk menunjukkan bagaimana aplikasi GoMart dapat membantu mengatasi penundaan dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Procrastination, as the deliberate procrastination of work, is highlighted in this study. Procrastination is often caused by reasons such as finding excuses to delay work and avoiding responsibility. In the era of digital technology, procrastination is further amplified by the easy access to technology. This procrastination becomes a target for technology companies, such as GoJek, who try to utilize it in marketing their services, such as Go-Mart services. Semiotic analysis is used in this study to explore how GoMart advertisements, particularly the Instant Noodle Impromptu Shopping version of the advertisement. Through Charles Sanders Pierce's semiotic analysis, it is found that the concept of procrastination is used in the ad to show how the GoMart app can help overcome procrastination in the fulfillment of daily needs.
Representasi Pragmatisme Pada Tokoh Elena Dalam Sinetron RCTI Cinta Berakhir Bahagia Novianti, Yulia; Pintoko, Wahyu Wary
Jurnal Esensi Komunikasi Daruna Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Bisnis Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56943/daruna.v4i1.69

Abstract

Penelitian ini membahas bagaimana pragmatisme, sebagai pendekatan yang berfokus pada hasil dan efektivitas tindakan dalam kehidupan sehari-hari, tercermin dalam perilaku dan keputusan tokoh Elena. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pragmatisme pada tokoh Elena dalam sinetron RCTI Cinta Berakhir Bahagia Episode 91 dengan pendekatan analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Penelitian ini menemukan bahwa pragmatisme dapat dikenali melalui perilaku yang mementingkan hasil tanpa memperhatikan etika dan moral, serta pengorbanan prinsip demi mencapai tujuan yang dianggap lebih menguntungkan. Saran dari penelitian ini adalah agar program sinetron menunjukkan konsekuensi dari tindakan pragmatisme serta menggali lebih dalam tentang konflik yang muncul akibat tindakan pragmatisme yang negatif This research discusses how pragmatism, as an approach that focuses on the results and effectiveness of actions in everyday life, is reflected in Elena's behavior and decisions. The purpose of this research is to find out how pragmatism in Elena's character in RCTI soap opera Cinta Berakhir Bahagia Episode 91 with Charles Sanders Peirce's semiotic analysis approach. This study found that pragmatism can be recognized through behavior that is concerned with results without regard to ethics and morals, as well as sacrificing principles in order to achieve goals that are considered more profitable. The suggestion of this research is for soap opera programs to show the consequences of pragmatism and explore more deeply the conflicts that arise due to negative pragmatism
Framing Metro Tv Terhadap Penanganan Kasus Bullying Anak Pada Program Bedah Editorial Episode Darurat Perundungan Azizah, Ezha; Pintoko, Wahyu Wary
Jurnal Esensi Komunikasi Daruna Vol. 3 No. 2 (2024)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Bisnis Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56943/daruna.v3i2.70

Abstract

Penelitian ini menganalisis program berita “Bedah Editorial” yang disiarkan Metro TV dalam episode "Darurat Perundungan". Episode ini penting untuk dibahas karena perundungan atau bullying merupakan masalah serius yang berdampak besar secara fisik maupun mental terhadap anak-anak dan remaja di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti bagaimana Metro TV melakukan pembingkaian terhadap penanganan kasus perundungan anak di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. . Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan diatas, maka analisis framing pada program “Bedah Editorial” MetroTV memberikan gambaran komprehensif mengenai bagaimana isu perundungan ini disajikan dan dikonstruksi dalam media. Melalui analisis elemen framing seperti define problem, diagnose cause, make moral judgement, dan treatment recommendation dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. Pertama fokus isu ini secara jelas menempatkan anak-anak dan remaja sebagai korban perundungan. Kedua faktor penyebab perundungan sangat kompleks dan multifaktorial sehingga memerlukan tindakan komprehensif dan nyata dalam pecegahannya. Ketiga, terdapat penekanan tentang pentingnya tanggungjawab bersama antara keluarga, sekolah, masyarakat dan pemerintah dalam menanggulangi perundungan. This research analyzes the news program "Bedah Editorial" aired on Metro TV in the episode "Darurat Perundungan" (Bullying Emergency). This episode is important to discuss because bullying is a serious issue that has a significant physical and mental impact on children and adolescents in Indonesia. The aim of this research is to examine how Metro TV frames the handling of child bullying cases in Indonesia. The research method used is a qualitative descriptive method. The data analysis method used is Robert N. Entman's framing analysis. Based on the results of the analysis and discussion, the framing analysis of the "Bedah Editorial" program on Metro TV provides a comprehensive overview of how the issue of bullying is presented and constructed in the media. Through an analysis of framing elements such as define problem, diagnose cause, make moral judgment, and treatment recommendation, the following conclusions can be drawn. Firstly, the focus of this issue clearly places children and adolescents as victims of bullying. Secondly, the causes of bullying are very complex and multifactorial, requiring comprehensive and concrete actions in its prevention. Thirdly, there is an emphasis on the importance of shared responsibility among families, schools, communities, and the government in addressing bullying.
Komunikasi Persuasif Penyiar Radio Mustang 88.0 FM untuk Menumbuhkan Self Actualization kepada Pendengar Program Mustang Morning Squad Febriela, Amartia Zulfa; Pintoko, Wahyu Wary
Jurnal Esensi Komunikasi Daruna Vol. 3 No.1 (2024)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Bisnis Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56943/daruna.v3i1.71

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena komunikasi persuasif seorang penyiar radio yang dapat menumbukan self actualization kepada pendengar program Mustang Morning Squad. Program Mustang Morning Squad berusaha menginspirasi, memotivasi, dan menciptakan pengalaman positif untuk pendengar agar mendukung pertumbuhan pribadi untuk menumbuhkan self actualization. Self actualization dikaitkan dengan pengembangan pribadi dan pencapaian potensi maksimal. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa Program Mustang Morning Squad, memasukan nilai self actualization mulai dari tahap ide, riset, gaya komunikasi penyiar, mengajak keterlibatan pendengar selama acara, serta mengundang narasumber yang dapat memberikan prespektif baru dan membantu menumbuhkan pemahaman diri dan menumbuhkan self actualization Mustang Gang. This research aims to explain the phenomenon of persuasive communication by a radio broadcaster that can foster self-actualization in the listeners of the Mustang Morning Squad program. The Mustang Morning Squad program seeks to inspire, motivate, and create positive experiences for listeners to support personal growth in fostering self-actualization. Self-actualization is associated with personal development and achieving maximum potential. Based on the research findings, it was found that the Mustang Morning Squad program incorporates the value of self-actualization starting from the idea stage, research, communication style of the broadcaster, engaging listeners during the show, and inviting guests who can provide new perspectives and help cultivate self-understanding and foster self-actualization in the Mustang Gang.
Framing Kompas TV Mengenai Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat pada Program Sapa Indonesia Malam Berita ‘Menkeu Sri Mulyani Beberkan Rincian Barang Mewah yang Kena PPN 12%’ Hutagalung, Maasyithah
Jurnal Esensi Komunikasi Daruna Vol. 4 No. 1 (2025)
Publisher : Lembaga Riset dan Pengabdian Masyarakat Institut Bisnis Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56943/daruna.v4i1.72

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui framing Kompas TV pada program Sapa Indonesia Malam mengenai peningkatan kesejahteraan masyarakat pada berita ‟Menkeu Sri Mulyani Beberkan Rincian Barang Mewah Yang kena PPN 12%‟. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan analisis framing Zhongdang Pan & Gerald M. Kosicki. Objek penelitian ini ada program Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada berita mengenai kenaikan PPN 12% tanggal 17 Desember 2024, 18 Desember 2024, 30 Desember 2024, dan 31 Desember 2024 sejumlah dua berita. Kesimpulan penelitian menemukan bahwa Kompas TV pada program Sapa Indonesia Malam berita ‘Menteri Keuangan Sri Mulyani beberkan Rincian Barang Mewah yang Kena PPN 12%’mengarahkan pesan kepada publik bahwa pemerintah melalui Kementerian Keuangan kurang maksimal dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia dengan menaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) karena kenaikan PPN 12% diterapkan saat target-target ekonominya selama 2024 tidak tercapai, berdasarkan data-data BPS dan Kementerian Keuangan. This research aims to find out the framing of Kompas TV on the Sapa Indonesia Malam program regarding improving people's welfare on the news “Minister of Finance Sri Mulyani Discloses Details of Luxury Goods Subject to 12% VAT”. This research method is qualitative with Zhongdang Pan & Gerald M. Kosicki framing analysis. The object of this research is Kompas TV's Sapa Indonesia Malam program on the news about the 12% VAT increase on December 17, December 18, December 30, and December 31, 2024, a total of two news. The conclusion of the research found that Kompas TV on the Sapa Indonesia Malam program news ‘Finance Minister Sri Mulyani reveals Details of Luxury Goods Subject to 12% VAT’ directed a message to the public that the government through the Ministry of Finance was not optimal in efforts to improve the welfare of the Indonesian people by increasing Value Added Tax (VAT) because the 12% VAT increase was implemented when its economic targets for 2024 were not achieved, based on BPS and Ministry of Finance data.