cover
Contact Name
Umi Narsih
Contact Email
uminars@gmail.com
Phone
+6281336240199
Journal Mail Official
jikeshafshawaty@gmail.com
Editorial Address
https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jikes/about/editorialTeam
Location
Kab. probolinggo,
Jawa timur
INDONESIA
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
ISSN : -     EISSN : 25797913     DOI : https://doi.org/10.333006/jikes
Core Subject : Health,
JI-KES (Jurnal of Health Sciences) is a journal published by LP2M Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan. This journal publishes research articles in the health care field, including nursing, midwifery, public health, nutrition, pharmacy, and others. The management of this journal accept articles from research lecturers and health experts to be published twice a year in February and August.
Articles 142 Documents
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS NELAYAN KOTA CIREBON Muharry, Andy; Kumalasari, Isti; Dewi, Eka Rosmayanti
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 1 No. 1 (2017): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v1i1.41

Abstract

AbstrakBalita merupakan kelompok usia yang memerlukan asupan gizi yang cukup baik karena pada masa ini terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Kekurangan gizi pada masa ini akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan. Beberapa faktor yang terkait dengan status gizi balita yaitu kondisi sosial ekonomi, pendidikan ibu, jumlah anak dan pengetahuan ibu. Adapun prevalensi gizi kurang di wilayah kerja Puseksmas Nelayan lebih tinggi dari rata-rata prevalensi gizi kurang di Kota Cirebon yaitu sebesar 10,9%. Tujuan penelitian yaitu menganalisis faktor yang mempengaruhi status gizi balita usia 12-24 tahun. Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah balita usia 12-24 bulan. Sampel berjumlah 93 orang diambil dengan teknik  proportional random sampling. Instrumen penelitian berupa lembar kuesioner. Analisis data dilakukan dengan analisis univariabel, bivariabel dan multivariabel. Hasil analisis dengan chi square didapatkan variabel yang hubungan dengan status gizi balita yaitu pengetahuan ibu (p=0,003; OR=3,68) pendapatan keluarga (p=0,003; OR=3,702). Faktor yang paling berpengaruh terhadap status gizi balita yaitu keaktifan posyandu. Pengetahuan ibu yang kurang tentang gizi balita, pendapatan keluarga yang rendah dan keaktifan posyandu yang tidak aktif merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi balita usia 12-24 bulan. Ibu agar tetap aktif mebawa balita ke posyandu dan meningkatkan pengetahuan tentang gizi balita. Kata kunci: pengetahuan, pendapatan keluarga,  keaktifan posyandu, status gizi, balita AbstractToddlers are the age group that needs a good enough nutritional intake because there is a process of growth and development very rapidly. Malnutrition will lead to failure of physical growth and development of intelligence. Several factors related to the nutritional status of toddlers are socio-economic conditions, maternal education, number of children and mother's knowledge. The prevalence of less nutrition in the working area of Nelayan Public Health Centers is higher than the average prevalence of malnutrition in Cirebon City. The purpose of this research to analyze  factors that influence the nutritional status of toddlers. This research uses analytic design with cross sectional approach. The population is children aged 12-24 months. A sample of 93 people was taken with proportional random sampling technique. The research instrument is a questionnaire. Data were analized by univariable, bivariable and multivariable. The result showed that the correlation between nutrition status of toddler was maternal knowledge (p = 0,003; OR = 3,68), family income (p = 0,003; OR = 3,702). The most influential factor on the nutritional status of toddlers is the activeness of posyandu.  Mother to remain active to bring toddlers to posyandu and improve knowledge about child nutrition. Keywords: knowledge, family income, activeness of posyandu, nutritional status, toddler 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KENALI BESAR KOTA JAMBI TAHUN 2017 Anggraini, Putri Dewi
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 1 No. 1 (2017): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v1i1.42

Abstract

AbstrakKesadaran masyarakat memberikan ASI kepada bayinya menunjukkan grafik yang meningkat. Sepanjang tahun 2004-2008 cakupan pemberian ASI eksklusif meningkat dari 59.9% menjadi 62.2%. Namun setelah itu grafik tidak mengalami peningkatan bahkan cenderung mengalami penurunan. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 197 orang. Sampel diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan di wilayah Kerja Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi Tahun 2017.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu, peran keluarga dan persepsi ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi tahun 2017.  Kata kunci  : pengetahuan, persepsi, peran keluarga, ASI eksklusif  AbstractAwareness of the community giving breast milk to the baby shows an increasing graph. Throughout 2004-2008, exclusive breastfeeding coverage increased from 59.9% to 62.2%. But after that the graph did not increase even tended to decrease. This research is an analytic research using cross sectional approach. This research was conducted at Working Area of Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi. The study was conducted in June of 2017. The population in this study amounted to 197 people. Samples were taken by purposive sampling. The data were collected using questionnaires by filling out questionnaires. The analysis used in this research is univariate and bivariate analysis. The purpose of this study to determine the factors associated with exclusive breastfeeding behavior in infants aged 0-6 months in the work area Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi Year 2017. The results showed that there was a correlation between mother's knowledge of family role and mother's perception with exclusive breastfeeding behavior in infants aged 0-6 months in the Working Area of Puskesmas Kenali Besar Kota Jambi in 2017. Keywords    : knowledge, perception, family role, exclusive breast milk
HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT ARV PADA WANITA HIV POSITIF (Studi dilakukan di Poli VCT RSUD Waluyojati Kraksaan Probolinggo) Ilmiah, Widia Shofa; Azizah, Fifin Maulidatul; Amelia, Nina Sukma
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 1 No. 1 (2017): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v1i1.44

Abstract

AbstrakEpidemi HIV secara global telah memasuki kondisi kritis.Kasus HIV per Propinsi di Indonesia tertinggi kedua terdapat di Provinsi Jawa Timur dengan jumlah kasus mulai tahun 1987 – Maret 2016 di Jawa Timur sebesar 26.052 orang. Jumlah pasien Wanita HIV sampai maret 2016 sebesar 74.512. Data Poli VCT sampai 30 November 2015 sebanyak 657 pasien menerima ARV. 49 orang telah meninggal dunia, 10 orang dirujuk dan 20 orang drop out. Kontrol rutin sesuai jadwal dan teratur minum ARV sebanyak 273 orang dan tidak teratur minum ARV sebanyak 297 orang.Tujuan Penelitian menganalisis hubungan konsep diri dan tingkat religiusitas dengan kepatuhan (adherence) minum obat ARV pada wanita HIV positif di Poli VCT RSUD Waluyojati Kraksaan Probolinggo. Desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian yaitu seluruh wanita HIV positif yang berkunjung dan mendapatkan treatment obat ARV di Poli VCT RSUD Waluyojati sebesar 81 orang. Sampel penelitian 68 orang. Teknik consecutive sampling dan uji statistik regresi linear. Hasil penelitian Nilai R = 0,337 dan nilai R square = 0,114 dan nilai adjustes R square 0,087. Kesimpulan ada hubungan  konsep diri dan tingkat religiusitas dengan kepatuhan minum obat ARV pada wanita HIV Positif di Poli VCT RSUD Waluyojati Kraksaan Probolinggo dengan kekuatan hubungan rendah. Kata kunci  : konsep diri, religiusitas, kepatuhan, ARV, HIV  AbstractHIV Epidemic in globally had entered in critical condition. HIV cases on each provice in Indonesia are in the second highest in East Java Province in 1987-March 2016 with a number of 26.052 people. A number of HIV women patient till march 2016 are 74.512. Data on clinic VCT till November, 30rd 2015 are 657 patient that receive ARV. 49 people have died, 10 people have refered to and 20 people have drop out. Routine control appropriate by schedule and take ARV regularly are 273 people and not regularly are 297 people. The objective is to analysis association of self concept and religiousity with adherence to take ARV on HIV positif women. Analityc design with crossectional study. The population are all HIV women that visit and get ARV treatment in Clinic VCT. The sample are 68 people. Sampling consecutive and linear regression statistic test. The result R value = 0,337 and R square = 0,114 and adjustes R square 0,087. The conclusion is that self concept relates to religiousity with adherence to take ARV on HIV positif women in Clinic VCT with low level of relation  Keywords    : self concept, religiousity, adherence, ARV, HIV
EFEK SELF EFFICACY TRAINING TERHADAP SELF EFFICACY DAN KEPATUHAN DIET DIABETESI Yaqin, Ainul; Niken, Safitri; Dharmana, Edi
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 1 No. 1 (2017): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v1i1.45

Abstract

AbstrakPasien diabetes melllitus (DM) seringkali tidak patuh terhadap pola diet yang dianjurkan. Banyak pasien DM yang mengalami berat badan berlebih atau kurus. Ketidakpatuhan diet menyebabkan rendahnya kontrol glikemik, dan meningkatkan komplikasi, disability and mortality. Kepatuhan dipengaruhi oleh keyakinan diri/self efficacy (SE), di sisi lain program peningkatan SE terkait dietDM belum banyak diteliti. Self efficacy training (SET)mampu meningkatkan SEsehingga kepatuhan diet meningkat. Tujuan penelitian untuk menganalisis efek SET terhadap SE dan kepatuhan diet diabetesi. Metode menggunakan quasy experiment dengan rancangan post test nonequivalent control group. Sampel kelompok intervensi dan kontrol masing-masing 48 dan 51 orang. Intervensi dilakukan sebanyak 6 sesi selama 12 hari. Hasil menunjukkan mayoritas responden adalah perempuan dengan usia 58-67 tahun. SE diukur dengan kuisioner DIET-SE dan kepatuhan dengan PDAQ Selisih nilai mean SE kelompok intervensi dan kontrol setelah perlakuan adalah 4,27 dengan p=0,000 dan selisih mean kepatuhan diet kelompok intervensi dan kontrol adalah 5,94 dengan p=0,000. Hasil uji multivariat dengan MANOVA didapatkan ada efek SETpada kedua variabel dependen yang sangat bermakna (p=0,000), namun jika dilihat dari hasil selisih mean dengan kelompok kontrol, variabel kepatuhan memiliki peningkatan nilai mean yang lebih besar dibandingkan variabel SE. Kesimpulan penelitian SET dapat meningkatkan kepatuhan diet pasien DM melalui peningkatan SE. Kata kunci: sef efficacy training; self efficacy; kepatuhan  AbstractDiabetic Mellitus (DM) patients are often not adherent to the recommended dietary patterns. Many DM patients are overweight or underweight. Dietary adherence leads to lower glycemic control, and increases complications, disability and mortality. Adherence is influenced by self-efficacy (SE), on the other hand SE improvement programs related to DM diet has not been much studied. Self efficacy training (SET) is able to improve SE so that diet compliance increases. The objective of the study was to analyze the effects of SET on SE and adherence to the diabetic diet. The method used quasy experiment with post tes nonequivalent control group design. The sample of the intervention and control groups were each 48 1 person. Intervention conducted as much as 6 sessions for 12 days. Results showed the majority of respondents were women aged 58-67 years. SE is measured by a DIET-SE questionnaire and compliance with PDAQ. The mean difference of SE values of the intervention and control groups after treatment was 4.27 with p = 0,000 and the mean difference of dietary intervention group and intervention was 5.94 p = 0,000. The result of multivariate test with MANOVA showed that there was a SET effect on both highly significant dependent variables (p = 0.000_, but if seen from the result of mean difference with the control group, the compliance variable had higher mean value than the SE variable. Improving DM patient's compliance through SE enhancement. Keywords: self efficacy training; self efficacy; obedience
EFEKTIFITAS PIJAT OKSITOSIN TERHADAP PENGELUARAN ASI DI RSIA ANNISA TAHUN 2017 Umbarsari, Dewi
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 1 No. 1 (2017): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v1i1.47

Abstract

AbstrakPemberian ASI Ekslusif di Indonesia menurut data Riset Kesehatan Dasar  tahun 2013 hanya mencapai angka 30,2%, sementara itu target pemberian ASI ekslusif di Indonesia harus mencapai 80%. Penyebab rendahnya pemberian ASI Ekslusif adalah penurunan produksi ASI yang disebabkan oleh kurangnya rangsangan hormone oksitosin dan prolactin. Pijat Oksitosin sangat membantu dalam proses pengeluaran ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI di RSIA Annisa tahun 2017.Jenis penelitian yang digunakan adalah Quasy Experiment dengan rancangan yang digunakan post test only design with control group. Penelitian dilaksanakan selama 25 hari pada tanggal 4-28 April 2017 di RSIA Annisa Jambi. Populasi penelitian  adalah ibu post partum 3 jam. Teknik Pengambilan sampel dengan non probability sampling dengan 12 responden kelompok perlakuan dan 12 responden kelompok kontrol. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa rerata waktu pengeluaran ASI kelompok perlakuan 5.15 jam sedangkan rerata waktu pengeluaran ASI kelompok kontrol 8.30 jam. Hasil uji T-Test Independent nilai p-value=0.006 yang berarti p<0.05 menyatakan ada pengaruh pijat oksitosin terhadap rerata waktu pengeluaran ASI.Setiap petugas kesehatan khususnya Bidan hendaknya dapat mengaplikasikan pijat oksitosin kepada ibu postpartum agar ibu dapat tetap memberikan ASI pada bayi segera setelah lahir. Kata kunci  : pijat oksitosin, pengeluaran ASI  AbstractAccording to the data of Health Researchin 2013 only 30,2%, while the target of exclusive breastfeeding in Indonesia have to reach 80%. The low breastfeeding because decrease mother’s milk production less by the luck of stimulation of the oxytocin and prolactin hormone. Massage oxytocin very helpful in processing to get the milk.The purpose of research to determine the effect of oxytocin massage to Breastfeeding in RSIA Annisa 2017. This type of research is quasy experiment with design post test only control group design. The research was conducted 25 days on 4-28 April 2017 in RSIA Annisa Jambi. The Population in this research was postpartum 3 hours. The sampling tecnik with non probability sampling with 12 respondent group of treatment and 12 respondent group of the control.The results of research can be concluded that treatment group meanbreastfeeding time 5:15 hours, while the control group mean breastfeeding time 8:30 hours. The test results independent T-test p-value=0,006 which means p<0,05, the oxytocin messege effect on the everage time breastfeeding.Midwife or public health have to apply massage oxytocin to the mother postpartum to give breast milk on her baby after birth. Keywords    : oksitosin massage, breastfeeding
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI Puspitaningrum, Elisa Murti
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 1 No. 1 (2017): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v1i1.53

Abstract

AbstrakKekurangan energi kronik (KEK) merupakan salah satu masalah status gizi pada ibu hamil. Jumlah ibu hamil yang menderita KEK di Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2007 sampai 2013, yaitu sebesar 15,7%. Data di Puskesmas Tanjung Pinang pada tahun 2015 terdapat 6,60% ibu hamil yang menderita KEK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan status gizi pada ibu hamil di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi tahun 2016. Penelitian ini bersifat deskriptif korelasi dengan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di Puskesmas Tanjung Pinang tahun 2016. Sampel berjumlah 62 responden dengan teknik Quota sampling. Pengumpulan data menggunakan data primer dan analisis data menggunakan Chi Square dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki status gizi baik yaitu 51 ibu hamil (82,3%) dan minoritas responden yang memiliki status gizi kurang yaitu 11 ibu hamil. Pengetahuan tentang gizi pada ibu hamil, 31 responden (50%) memiliki pengetahuan baik. Berdasarkan uji Chi Square, ada hubungan pengetahuan dengan status gizi ibu hamil di Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi. (p = 0,00). Kata kunci : status gizi, pengetahuan, kekurangan energi kronik, gizi ibu hamil  AbstractChronic energy deficiency is one of the problem of nutrition status in pregnant women. The number of pregnant women who suffered from chronic energy deficiency in Indonesia had increased from 2007 until 2013, that amounted to 15,7%. Data of Tanjung Pinang Health Center 2015 showed that there are 6,60% of pregnant women suffering from chronic energy deficiency. The purpose of this study was to determine the correlation between knowledge and nutrition statusof pregnant woman in Tanjung Pinang Primary Health Center by 2016. This reseach used descriptive correlation study with cross sectional design. The population of study was pregnant women who visited Tanjung Pinang Health Center during 2016. There were 62 respondents employed as the sample with Quota Sampling technique. This study used primary data in data collection and Chi Square Test in data analysis with the result α = 0.05. The results of study indicated that 51 respondents (82,3%) having good nutrition status while the other 11 respondents were in contrast. In accordance with knowledge level, 31 respondents (50%) having good knowledge. Based on Chi Square test there was a correlation between knowledge and pregnant women’s nutrition status in Tanjung Pinang Health Center of Jambi City (p = 0,00).  Keywords: nutrition status, knowledge, chronic energy deficiency, nutrition of pregnant women
HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DAN DEPRESI DENGAN KEJADIAN SINDROM PRA MENSTRUASI Putri, Kristy Mellya
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 1 No. 1 (2017): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v1i1.55

Abstract

AbstrakFrekuensi sindrom pra menstruasi pada wanita usia subur di Indonesia tahun 2014 sebesar 80-90%. Hasil survey yang dilakukan di SMAN 1 Kota Jambi menunjukkan delapan dari sepuluh siswi mengalami sindrom pra mentruasi dengan gejala yang berbeda. Jika sindrom pra menstruasi dibiarkan akan menimbulkan gangguan yang lebih parah atau Disforia Pramenstruasi.Penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif dengan desain cross sectional yang bertujuan untuk mengatahui hubungan aktivitas fisik dan depresi dengan kejadian sindrom pra menstruasi. Populasi sebanyak 449 responden dan sampel 82 responden dengan tekhnik stratified random sampling, menggunakan kuesionerdilakukan pada Maret-Agustus 2016. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswi mengalami sindrom pra menstruasi sedang sebanyak 60% (49 responden), sebagian kecil mengalami sindrom pra menstruasi berat sebanyak 40% (33 responden), sebagian kecil memiliki aktivitas fisik yang baik sebanyak 39% (32 responden), sebagian besar responden mengalami depresi sedang sebanyak 30,5% (25 responden) dan sebagian kecil mengalami depresi berat sebanyak 23,2% (19 respponden). Ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian sindrom pra menstruasi p-value 0,013. Ada hubungan antara depresi dengan kejadian sindrom pra menstruasi p-value 0,000.Diperlukan pemberian informasi mengenai gejala, penyebab, dampak sindrom pramenstruasi serta penyediaan sarana aktivitas fisik dan konselor.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                Kata kunci: sindrom pra menstruasi, aktifitas fisik, depresi. Abstract Premenstrual syndrom frequence of mature women in 2014 is 80-90%. A survey conducted at Senior High School 1 of Jambi City showed that eight out of ten schoolgirl experience premenstrual syndrom with different symptoms. If the premenstrual syndrom left unchecked will cause premenstrual dysphoric. This study used descriptive quantitative approach to the cross sectional design that aimed to relationship physical activity and depression with premenstrual syndrom. The population is 449 respondents and the samples are 82 respondents with technique stratified random sampling, use questionare on March- August 2016. Data analityc univariat and bivariat.The result show that the partially student experience moderate premenstrual syndrom is 60% (49 respondent), fraction have good physival activity is 39% (32 respondent), partially respondent experience moderate depression is 30,5% (25 respondent), fraction experience weight depression is 23,2% (19 respondent).There is relationship between physical activity with event premenstrual syndrom p-value of 0,013. There is relationships between depression with event premenstrual syndrom p-value of 0,000.Required the provision of symptoms, cause, impact prementrual syndrom and provision means of physical activity and conselor. Keywords: premenstrual syndrom, physical activity, depression
PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) PADA BAYI USIA KURANG DARI 6 BULAN Ekasari, Tutik
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 1 No. 2 (2018): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v1i2.82

Abstract

AbstrakMakanan pendamping ASI merupakan makanan peralihan dari ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap. Cakupan pemberian MP ASI pada anak usia 6-24 bulan di Kabupaten Probolinggo tahun 2014 adalah 40,43% dan turun pada tahun 2015 yaitu 27,43% tetapi masih belum mencapai target sebesar 100%. Berdasarkan survei pendahuluan melalui wawancara kepada 15 ibu dengan bayi umur <6 bulan, ternyata mayoritas ibu tidak memberikan ASI Ekslusif (60%). Hal ini dikarenakan masih banyak ibu yang memberikan MP-ASI pada bayinya yang berusia <6 bulan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh dukungan keluarga terhadap pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi usia <6 bulan. Desain penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan crosssectional. Populasi adalah semua ibu dengan bayi umur <6 bulan sebanyak 66 orang. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling. Sampel adalah sebagian ibu dengan bayi umur <6 bulan yaitu sebanyak 40 orang. Uji statistik menggunakan Chi Square. Hasil penelitian ini menginformasikan 26  ibu (65%)   memberikan MP ASI pada bayi usia <6 bulan. Hasil uji Chi Square diperoleh pvalue 0,002 artinya ada pengaruh dukungan keluarga terhadap pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada bayi usia <6 bulan. Disarankan petugas kesehatan lebih optimal dalam penyuluhan pentingnya ASI Eksklusif. Kata kunci : dukungan keluarga, MP-ASI, bayi usia kurang 6 bulan AbstractASI complementary food is a transition food from breastfeeding to family food. The identification and distribution of MP-ASI must be done gradually. The scope of MP ASI distribution for children aged 6-24 months in Probolinggo was 40.43% during 2014 and decreased to 27.43% in 2015, but it still did not reach the target of 100%. Based on the preliminary survey, interview to15 mothers whoes babies aged < 6 months old did not give their exclusive breastfeeding (60%). This is because there are still many mothers who give MP-ASI to their babies aged < 6 months old. The purpose of this study was to analyze the effect of family support on the distribution of complementary foods for breastfeeding to infants aged <6 months. The design used in this study was correlational analysis with crosssectional approach. The population was all mothers whose babies aged < 6 months, 66 people. The sampling technique is simple random sampling. The sample is some mothers whose babies aged <6 months, 40 people. The statistical test used chi square. The result of this study was 26 ( 65%) mothers gave MP ASI to babies  aged <6 months.The chi square test resulted pvalue 0.002 means that there was influence of family support on complementary feeding of ASI (MP-ASI) for babies aged <6 months. It is expected that health workers optimize in providing counseling about the importance of exclusive breastfeeding.Keyword : family support, MP ASI, babies less than 6 months old
Penerapan Model Coaching sebagai Upaya Meningkatkan Kepuasan Masyarakat dalam Pelayanan Kesehatan di Posyandu Lansia Junaedi­, Achmad; Suhartini, Titik
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 2 No. 1 (2018): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v2i1.94

Abstract

 ABSTRAKJumlah lanjut usia di Indonesia semakin bertambah dan hal ini membawa pengaruh besar dalam pengelolaan masalah kesehatannya. Kesehatan fisik dan mental merupakan faktor utama dalam peningkatan usia harapan hidup. Untuk menjaga kesehatan fisik dan mental diperlukan upaya pembinaan lansia melalui puskesmas dengan mendirikan posyandu lansia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis penerapan model coaching sebagai upaya meningkatkan kepuasan masyarakat dalam pelayanan kesehatan di posyandu lansia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pra eksperimen dengan metode one-group pretest-posttes design. Populasinya adalah seluruh kader di Desa Sidorejo. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling berjumlah 20 kader dan 60 lansia. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisa data dengan paired T Test untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel dengan tingkat kemaknaan p ≤ 0,05. Hasil penelitian diperoleh kepuasan responden sebelum dilakukan  penerapan model coaching sebagian besar kurang puas (65%). Sedangkan kepuasan setelah penerapan model coaching sebagian besar merasakan puas (86,7%). Hasil uji analisa data diperoleh kesimpulkan ada pengaruh penerapan model coaching sebagai upaya meningkatkan kepuasan masyarakat dalam pelayanan kesehatan di posyandu lansia. Proses coaching merupakan kegiatan pendampingan yang sangat memberikan pengaruh baik terhadap coachee. Proses yang berkesinambungan dapat memberikan perubahan yang signifikan terhadap bentuk pelayanan kesehatan khususnya yang dilakukan oleh kader kesehatan. Kata kunci :  coaching, kepuasan, posyandu lansia  ABSTRACTThe number of elderly in Indonesia is growing. It has a major impact on the management of health problems. Physical and mental health is a major factor in increasing life expectancy. In maintaining physical and mental health is required effort of coaching elderly group through puskesmas by establishing posyandu for elderly. This research used pre experimental research design with one-group pretest-posttes design method. The population was all cadres in Sidorejo Village. The sampling technique used was total sampling amounted to 20 cadres and 60 elderly. Analysis of data user paired T Test to determine the effect between two variables with significance level p ≤ 0.05. The result of the research was the satisfaction of respondent before the implementation of coaching model mostly with less satisfied (65%). While satisfaction after application of coaching model mostly feel satisfied (86,7%). The results of data analysis test obtained that there was influence of application of "Coaching" model as efforts to improve public satisfaction in health care at posyandu for elderly. The coaching process is an advisory activity that greatly influences both coachee and coachee service suggestions. Continuous processes can provide significant changes to the form of health services especially those conducted by health cadres.  Keywords: coaching, satisfaction, posyandu for elderly
Pengaruh Penerapan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) terhadap Kematian Neonatal Rohmatin, Homsiatur; Widayati, Agustina
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 2 No. 1 (2018): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v2i1.95

Abstract

 Abstrak Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan program pemerintah dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Angka kematian bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi dimana Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu penyumbang tertinggi. P4K merupakan tanggung jawab bidan, ibu hamil, suami, dan keluarga. Masih tingginya kematian neonatal di Kabupaten Probolinggo, diduga karena kurangnya peran aktif ibu, suami, dan keluarga dalam penerapan P4K. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh penerapan P4K terhadap kematian neonatal di Kabupaten Probolinggo. Rancang bangun penelitian adalah crossectional dengan populasi seluruh ibu yang mempunyai bayi lahir hidup atau mati (usia 0-28 hari) yang mendapatkan stiker P4K. Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Sampel penelitian ini adalah sebagian ibu yang mempunyai bayi lahir hidup atau mati (usia 0-28 hari) yang mendapatkan stiker P4K. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Uunivariat, bivariat dan multivariat digunakan dalam menganalisis data. Hasil penelitian menginformasikan sebagian besar ibu, suami, dan keluarga kurang berperan aktif. Sehingga ada pengaruh penerapan P4K terhadap kematian neonatal. Untuk itu, diperlukan peran aktif kader posyandu dalam memotivasi dan mendampingi ibu, suami dan keluarga dalam penerapan P4K sebagai upaya menurunkan kematian neonatal.  Kata kunci  : P4K, kematian neonatal, stiker  Abstract           The Maternity and Complication Prevention Planning Program (P4K) is a government program in reducing maternal and newborn mortality. The infant mortality rate (IMR) in Indonesia is still high where Probolinggo District is one of the highest contributors. P4K is the responsibility of midwives, pregnant women, husbands and families. The high neonatal mortality rate in Probolinggo Regency is allegedly due to the lack of active role of mothers, husbands, and families in implementing P4K. This study aimed to analyze the effect of P4K application on neonatal mortality in Probolinggo District. The research design was cross-sectional with the population of all mothers who had live or dead babies (aged 0-28 days) who received P4K stickers. The sampling technique used accidental sampling. The sample of this study was that some mothers who have babies born alive or dead (age 0-28 days) who got P4K stickers. Data collection used questionnaires and interviews. Univariate, bivariate and multivariate were used to analyze the data. The results of the study informed that most mothers, husbands, and families were less active. Therefore, there was an effect of applying P4K to neonatal mortality. It is suggested for posyandu cadres to have an active role in motivating and assisting mothers, husbands and families in implementing P4K as an effort to reduce neonatal mortality.Keywords    : P4K, neonatal mortality, sticker

Page 1 of 15 | Total Record : 142