cover
Contact Name
Umi Narsih
Contact Email
uminars@gmail.com
Phone
+6281336240199
Journal Mail Official
jikeshafshawaty@gmail.com
Editorial Address
https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jikes/about/editorialTeam
Location
Kab. probolinggo,
Jawa timur
INDONESIA
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
ISSN : -     EISSN : 25797913     DOI : https://doi.org/10.333006/jikes
Core Subject : Health,
JI-KES (Jurnal of Health Sciences) is a journal published by LP2M Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan. This journal publishes research articles in the health care field, including nursing, midwifery, public health, nutrition, pharmacy, and others. The management of this journal accept articles from research lecturers and health experts to be published twice a year in February and August.
Articles 142 Documents
Analisis Faktor Pentingnya Pengetahuan Ibu tentang Pendidikan Seks Dini Ilmiah, Widia Shofa; Amelia, Nina Sukma; Azizah, Fifin Maulidatul
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 3 No. 1 (2019): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i1.131

Abstract

AbstrakKasus pelecehan seksual anak di Indonesia memasuki fase darurat. Data Komisi Perlindungan Anak (KPA) di Indonesia sekitar 12 % dari seluruh anak di dunia mengalami kekerasan seksual, di Indonesia tahun 2016 sebanyak 120 kasus, tahun 2017 sebanyak 116 kasus, tahun 2018 sebanyak 149 kasus, di Jawa Timur tahun 2017 sebanyak 393 kasus, Februari 2018 sebanyak 117 kasus, Kabupaten Probolinggo pada Januari-April tahun 2016 sebanyak 35 kasus. Hasil studi pendahuluan 16 Agustus 2018 kepada 16 ibu di TK dan PAUD Sumber secang, Condong diketahui 69% kesulitan menjawab pertanyaan anak tentang seksualitas. Tujuan penelitian melakukan analisis faktor pentingnya pengetahuan ibu tentang pendidikan seks dini. Desain pra eksperimental pre post test group design, populasi seluruh ibu anak di PAUD dan TK Desa Sumber Secang, Condong sebanyak 234 orang, sampel 146 orang, simple random sampling, instrumen kuesioner, lembar observasi, analisis data wilcoxon match Program Studi DIV Kebidanan paired test. Hasil penelitian 74,7% ibu memiliki usia 25-40 tahun, 41,1% SMP, dan 64,4% sebagai ibu rumah tangga, hasil pre test diketahui 40,4% ibu memiliki tingkat pengetahuan kurang baik tentang pendidikan seks dini (mean= 6,28) dan 40,4% ibu memiliki tingkat pengetahuan baik sesudah intervensi (mean= 9,80). Hasil analisis diperoleh p=0,000 < α 0,05. Kesimpulan penelitian terdapat pengaruh tingkat pengetahuan ibu sebelum dan sesudah diberikan intervensi berupa pendidikan kesehatan dengan AVA dan faktor yang mempengaruhinya meliputi usia, tingkat pendidikan dan pekerjaan ibu. Perlunya peran kedua yaitu ayah, pengasuh dalam memberikan pendidikan seks dini pada anak bagi ibu yang bekerja di luar rumah dan pentingnya integrasi pendidikan seks pada kurikulum pembelajaran. Kata kunci : faktor, pengetahuan, pendidikan seks dini, ibu AbstractChild sexual violence cases in Indonesia enter emergency phase. Data on Child Protection Commission (KPA) in Indonesia about 12% of all children in the world experiencing sexual violence, in Indonesia 2016 were 120 cases, 2017 were 116 cases, 2018 were 149 cases, in East Java 2017 were 393 cases , February 2018 were 117 cases, Probolinggo District in January-April 2016 were 35 cases. Preliminary study 16 August 2018 of 16 mothers in Kindergarten, Early School Education Sumber Secang,Condong village were 69% difficulty to answer children's questions about sexuality. The aims to analyse importance factors of mother's knowledge of early sex education. Pre experimental design pre post test group design, the population of all mother children in Kindergarten and Early School Education in Sumber Secang, Condong were 234 people, samples were 146 people, simple random sampling, questionnaire, observation sheet, analysis Wilcoxon match paired test . The results study 74.7% of mothers have age 25-40 y.o, 41.1% junior high school, 64.4% as housewives, pre test results were 40.4% mothers have low level of knowledge (mean = 6.28), 40.4% of mothers have good level of knowledge after the intervention (mean = 9.80), p = 0,000 < α 0.05. The conclusion have the influence of mothers knowledge level before and after intervention by AVA and factors that affect it include age, education level, employment. The need for a second roles are father, caregiver in providing early sex education to children for mothers working outdoors and  importance to integrate of sex education on learning curriculum.Keywords: factor, knowledge, early sex education, mother
Pengaruh Pemberian Ekstrak Garcinia Mangostana terhadap Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus di Desa Satrean Maron Probolinggo Laili, Nurul; Roi'sah, Roi'sah; Rahmat, Nafolion Nur
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 3 No. 2 (2020): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i2.134

Abstract

AbstrakPenyakit diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit penyakit tidak menular (PTM) yang membutuhkan penannganan tepat untuk proses penyembuhan. Penyakit tersebut jika tidak diobati akan menyebabkan timbulnya komplikasi yang dapat membahayakan penderita. Cara yang dilakukan untuk mencegah timbulnya komplikasi adalah melalui pengobatan. Salah satu jenis pengobatan yang digunakan adalah pengobatan herbal yaitu Garcinia Mangostana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak Garcinia Mangostana terhadap kadar gula darah penderita diabetes mellitus. Metode penelitian ini menggunakan quasy-experiment dengan desain pre-test and post-test with control group. Pengambilan sampel menggunakan simple random sampling, berdasarkan rumus perhitungan sampel, maka diperoleh sampel sebanyak 36 penderita diabetes mellitus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa alat cek gula darah untuk mengukur kadar gula darah sewaktu. Uji statistic “paired T-Test” menggunakan media komputer program “Windows SPSS 17”. Data pengukuran berupa data rasio yaitu nilai kadar gula darah sewaktu dalam mg/dl. Hasil analisa data menunjukkan pada kelompok perlakuan memiliki nilai p=0,001, hal tersebut berarti ada pengaruh pemberian kulit manggis terhadap kadar gula darah, sedangkan pada kelompok kontrol memiliki nila p=0,166. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Garcinia Mangostana efektif dalam menurunkan kadar gula darah  pada penderita diabetes mellitus. Kata kunci: diabetes mellitus, garcinia mangostana, kadar gula,  penderita.  AbstractDiabetes mellitus is one of the non-communicable diseases (PTM diseases) that requires proper response to the healing process. The disease if left untreated will cause complications that can endanger the patient. The way to prevent complications is through treatment. One type of treatment used is herbal medicine, Garcinia Mangostana. The purpose of this study was to determine the effect of giving Garcinia Mangostana extract to blood sugar levels of people with diabetes mellitus. This research method used quasy-experiment with the design of pre-test and post-test with control group. Sampling using simple random sampling, based on the sampel calculation formula, obtained sampels of 36 people with diabetes mellitus. The instrument used in this study is a blood sugar check tool to measure blood sugar. Test the "paired T-Test" statistic using the computer media program "Windows SPSS 17". Measurement data in the form of ratio data, namely the value of blood sugar levels when in mg /dl. The results showed that there was an effect of giving mangosteen peel to blood sugar levels in patients with diabetes mellitus with a value of p = 0.001. Keywords: diabetes mellitus, garcinia mangostana, sugar levels, patients 
Hubungan Karakteristik Sosiodemografi dengan Status Gizi Siswa Sekolah Dasar Konstantin, Tiffany; Tantular, Indah Setyawati; Athiyyah, Alpha Fardah; Rossyanti, Lynda
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 3 No. 2 (2020): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i2.135

Abstract

AbstrakStatus gizi adalah kondisi fisiologis tubuh terkait konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi oleh tubuh. Hingga sekarang, masalah gizi masih umum terjadi terutama di negara berkembang. Status gizi pada siswa sekolah dasar penting karena dapat mempengaruhi kognitif dan capaian pembelajaran siswa. Salah satu akar masalah gizi adalah kemiskinan yang terkait dengan sosiodemografi yang meliputi status sosial dan ekonomi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan karakteristik sosiodemografi dan status gizi siswa sekolah dasar di Desa Wokam dan Desa Karangguli, Kabupaten Kepualaun Aru, Maluku. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional dan jenis penelitian ini adalah analitik observasional. Penilaian status gizi menggunakan grafik berat badan terhadap tinggi badan dengan kriteria Waterlow. Data mengenai sosiodemografi dikumpulkan dengan wawancara. Hubungan antara karakteristik sosiodemografi dan status gizi dinilai dengan uji statistik chi-square. Dari 106 sampel, 73 siswa (68,9%) memiliki status gizi normal dan 33 siswa (31,1%) memiliki status gizi kurang. Uji statistik tidak menunjukkan hubungan yang signifikan antara karakteristik sosiodemografi dan status gizi di Desa Wokam dan Karangguli, Kabupaten Kepulauan Aru. Kata kunci  : hubungan, siswa sekolah dasar, sosiodemografi, status gizi AbstractNutritional status is a physiological condition of the body related to food consumption and requirements of the body. Until now, malnutrition is a common problem in developing countries. Nutritional status in school age children is important because it can affect cognitive ability and student achievement. One of the root problems of malnutrition is poverty which is related to sociodemographic including social and economic status. The purpose of this study is to analyze the correlation between sociodemographic characteristics and nutritional status in elementary school children in Wokam and Karangguli Village, Aru Islands Regency, Maluku. This study used cross-sectional study design and the type of this study is analytical observational. Nutritional status was assessed using weight to stature growth chart with Waterlow criteria. Data about sociodemographic were collected by interview. Correlation between sociodemographic characteristics and nutritional status were analyzed using chi-square test. From 106 samples, 73 students (68,9%) have normal nutritional status and 33 students (31,1%) were wasted. No significant correlation was found between sociodemographic characteristics and nutritional status in Wokam and Karangguli Village, Aru Islands Regency. Keywords:     correlation, elementary school students, nutritional status, sociodemographic
Faktor-Faktor yang Menghambat Pria Dewasa Berhenti Merokok di RW 06 Desa Sidopekso – Kraksaan – Probolinggo Yanto, Alwin Widhi
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 3 No. 2 (2020): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i2.136

Abstract

AbstrakMerokok merupakan satu dari beberapa masalah yang bisa menghambat tercapainya tujuan pembangunan kesehatan. The Tobacco Atlas 6th  Edition (2015), menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara dengan perokok terbesar keempat di dunia. Banyak perokok mencoba berhenti merokok namun sebagian besar kambuh pada minggu pertama. Tujuan penelitian yaitu menganalisis factor-faktor serta mengidentifikasi factor dominan yang menghambat pria dewasa berhenti merokok. Factor tersebut yaitu factor kecanduan, niat, lingkungan, keluarga dan teman. Manfaat penelitian ini untuk mengetahui factor yang menghambat pria dewasa berhenti merokok. Metode penelitian yaitu kuantitatif yang bersifat cross sectional. Populasinya seluruh pria dewasa di RW 06 Desa Sidopekso-Kraksaan-Probolinggo berjumlah 57 orang menggunakan sampling Insidental. Instrumentnya berupa pertanyaan tertutup. Hasil Penelitian didapatkan faktor kecanduan memiliki  p value 0,002, faktor niat 0,000 dan faktor lingkungan 0,011 dengan α taraf signifikan 0,05 yang artinya ketiga faktor tersebut menghambat pria dewasa berhenti merokok. Untuk faktor keluarga p value sebesar 0,111 dan faktor teman 0,325 dengan α taraf signifikan 0,05 yang artinya kedua faktor tersebut tidak menghambat pria dewasa berhenti merokok. Faktor niat merupakan faktor yang dominan menghambat pria dewasa berhenti merokok. Upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan kebiasaan merokok antara lain: memberi motivasi kepada para perokok untuk berhenti merokok, dan tidak menyediakan rokok dalam setiap kegiatan kemasyarakatan. Kata kunci : merokok, pria dewasa, kecanduan, niat dan lingkungan.  AbstractSmoking is one few problems that can obstruct achievement of health development goals. Tobacco Atlas 6th  Edition (2015), mentioned that Indonesia is country with fourth largest number of smoker in the world. Many smokers tried to quit smoking, but most smokers relapse. The purposeof  this study is to analyze the factors and identify dominant factors inhibit adult men stop smoking. These factors are addiction factor, intention, environmental, family and friend. The benefit of this study is to know the factors that prevent adolescents from smoking. The method used was a quantitative with cross sectional in nature. The population was all men in RW 06 Sidopekso-Kraksaan-Probolinggo of 57 people used incidental sampling. The instrument used questionnaire with closed questions. The results of this study indicated that addiction factor p value is 0.002, intention factor is 0,000 and environmental is 0.011 with significant level of 0.05 so which means these three factors obstructed men to quit smoking. Otherwise, family factor p value is 0.111 and friends factor is 0.325 with significance level 0.05 so which means these two factors did not obstruct to stop smoking. The intention factor was dominant factor obstructed men smoking. Some efforts that can be done to reduce smoking habits is: encourage the smokers to stop smoking, do not provide any cigarettes in each social activity. Keywords : smoking, adult men, addictions, intention and the environment.
Analysis of the Effect of Service Quality on the Level of Outpatient Loyalty in Hospitals. X Surabaya Puryanti, Puryanti; Muhadi, Muhadi
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 3 No. 2 (2020): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i2.143

Abstract

AbstrakJumlah kunjungan pasien rawat jalan merupakan salah satu indikator kinerja pelayanan rawat jalan di rumah. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan di Rumah Sakit X selama tiga tahun terakhir  tahun 2016-2018 mengalami penurunan sebesar 10%. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan rawat jalan terhadap tingkat loyalitas pasien rawat jalan di Rumah Sakit X. Jenis penelitian ini penelitian diskriptif analitik dengan rancang bangun penelitian cross sectional. Sampel penelitian ini adalah pasien rawat jalan sebesar 36 sampel dengan teknik accidental sampling. Analisis data menggunakan uji regresi linear berganda. Hasil penelitian  menujukkan bahwa kualitas pelayanan dokter, perawat, petugas pendaftaran sudah baik (mean ≥ 3,00). Kualitas sarana prasarana kurang baik (mean < 3,00). Tingkat loyalitas pasien berada pada level kesediaan untuk menggunakan kembali dan belum sampai pada level advocacy. Hasil uji regresi linier berganda menunjukkan kualitas pelayanan dokter dan petugas pendaftaran berpengaruh terhadap tingkat loyalitas pasien. Kualitas pelayanan perawat dan sarana prasarana tidak berpengaruh terhadap tingkat loyalitas pasien. Kesimpulan penelitian ini adalah  secara keseluruhan kualitas pelayanan berpengaruh terhadap tingkat loyalitas pasien.  Kata kunci : kualitas, pelayanan, loyalitas, pasien AbstractThe number of outpatient visits is one indicator of the performance of outpatient services in hospitals. The number of outpatient visit at Hospital X during the last three years in 2016 – 2018 increased a decrease of 10%. The purpose of this study was to analyze the influence of the quality of outpatient services on the level of outpatient loyalty at Hospital X. This was descriptive analytics research with cross-sectional design. The sample of this study was outpatients for 36 samples with accidental sampling technique. Data analysis uses multiple linear regression test. The result showed that the quality of the services of doctors, nurses, registration officers was good (mean ≥ 3,00). The quality of infrastructure is poor (mean < 3,00). The level of patient loyalty is at the level of willingness to use again and has not yet reached the level of advocacy. The results of multiple linear regression tests indicate the quality of the services of doctor and registration officers affect the level of patient loyalty. The quality of nurse services and facility does not affect the level of patient loyalty. The conclusion  of this study is that overall service quality affects the level of patient loyalty.Keywords : service, quality, loyalty, patients
Efek Buerger Allen Exercise terhadap Perubahan Nilai ABI (Ankle Brachial Index) Pasien Diabetes Tipe II Salam, Ainul Yaqin; Laili, Nurul
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 3 No. 2 (2020): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i2.149

Abstract

AbstrakResiko disfungsi aliran balik vena pada kaki, neuropati, ulkus diabetikum, gangrene, dan  amputasi kaki masih menjadi ancaman serius diabetesi.Tidak hanya berdampak fisik, biaya untuk mengelola dan merawat masalah gangguan perfusi perifer kaki sangat banyak yang merugikan individu dan menjadi beban bagi pembiayaan sosial negara. Buerger Allen Exercise (BAE) adalah latihan gerak yang dilakukan tungkai bawah yang bervariasi serta memanfaatkan gaya gravitasi yang dilakukan secara bertahap dan teratur. Variasi gerakan dan gaya gravitasi pada BAE diharapkan mampu untuk memperbaiki dan meningkatkan sirkulasi darah perifer ke ekstermitas sehingga kebutuhan oksigen sampai pada tingkat sel dibuktikan dengan peningkatan nilai Ankel Brachial Index (ABI). Penelitian dirancang untuk mengetahui efek Vascular Rehabilitation Training Program menggunakan BAE terhadap Perubahan Nilai ABI diabetisi tipe 2. Desain Quasy Experiment digunakan untuk mengkaji ada tidaknya sebab-akibat dari dua variabel yang diteliti dengan pendekatan pre-test and post-test control design. Teknik sampling menggunakan puposive sampling. Terdapat 20 responden yang dibagi menjadi dua kelompok. Pengumpulan data menggunakan skala ABI untuk mengukur perubahan nilai sebelum dan setelah dilakukan BAE. Intervensi dilakukan sebanyak 6 sesi dalam 6 hari latihan dengan durasi 15 menit setiap pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perubahan nilai ABI yang sangat signifikan setelah melakukan BAE. Penelitian ini membuktikan bahwa metode BAE  efektif dalam meningkatkan perfusi perifer pada kaki diabetesi dan dapat menjadi alternatif yang mudah dan murah untuk dilakukan dalam memperbaiki gangguan perfusi khususnya pasien diabetes. Kata kunci: Buerger Allen Exercise (BAE), Ankle Brachial Index (ABI),  perubahan nilai ABI AbstractThe risk of dysfunction venous return in the legs, neuropathy, diabetic ulcer, gangrene, and leg amputation is still a severe threat to diabetes patients.Not only has a physical impact, the expenditure due to managing and treating impaired peripheral, but peripheral perfusion problem is also very much detrimental to the individual and a burden on the country's social financing. Buerger Allen Exercise (BAE ) is an exercise with a variety of active movements on the lower extremities and utilizes the gravitational force carried out in stages and regularly. Movement variations and gravitational effects on the BAE  are expected to be able to improve and improve peripheral blood circulation to the extremities so that oxygen demand reaches the cellular level as evidenced by an increase in the value of the Ankle Brachial Index (ABI).The essential aim of this study was to determine the effect of Vascular Rehabilitation Training Programs with BAE  on the Value Change of ABI type II diabetes patients. The research design uses Quasy Experiments to assess whether there are causes and effects of the two variables studied with the pre-test and post-test control design approach. The sampling technique uses purposive sampling. Twenty respondents participated in this study apart to groups. Data collection uses the ABI scale to measure changes in values before and after the BAE . The intervention was conducted in 6 sessions in 6 days of training with a duration of 15 minutes per meeting. The results showed that there were significant changes in ABI values between before and after conducting the BAE . This study proves that BAE  method is effective in improving peripheral perfusion in diabetic feet and can be an easy and straightforward alternative to improve perfusion disorders, especially in patients with diabetes. Keyword: Buerger Allen Exercise (BAE), Ankle Brachial Index (ABI), changes of ABI Value
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CARA MEMANDIKAN BAYI YANG BENAR PADA IBU POST PARTUM Zakiyyah, Muthmainnah
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 4 No. 1 (2020): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v4i1.162

Abstract

Abstrak Memandikan bayi memiliki tantangan tersendiri bagi orang tua terutama bila mereka baru pertama kali mempunyai seorang bayi. Tidak sedikit dari mereka yang tidak tahu bagaimana cara memandikan bayi sehingga mereka menyerahkan bayinya kepada pengasuh atau neneknya. Berdasarkan studi pendahuluan di Desa Pajurangan, pada tanggal 2 September 2019 kepada 10 ibu yang mempunyai bayi usia 0-28 hari. Didapatkan  4 ibu sudah mampu memandikan bayinya sendiri, sedangkan 6 ibu belum berani memandikan bayinya sendiri dikarenakan tali pusat belum lepas dan takut nanti bayinya tergelincir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cara memandikan bayi yang benar pada ibu post partum di Desa Pajurangan Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 September – 30 November 2019. Populasi  semua ibu bersalin sebanyak 65. Sampling yaitu total sampling 65 responden. Instrumen ukur menggunakan cek list. Dari hasil uji chi-square dengan sistem 0,000 <0,05. Dengan demikian Ho menolak, H1 diterima, artinya umur, paritas, pendidikan dan dukungan suami/keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi cara memandikan bayi yang benar pada ibu post partum. Dari penelitian ini diharapkan bidan memberikan pendidikan kesehatan dan pelatihan cara memandikan bayi yang benar yang bisa dilakukan pada kelas ibu hamil atau pada konseling sebelum pulang dari fasilitas kesehatan. Kata Kunci : Cara, Memandikan, Bayi, Ibu, Post Partum Abstract Bathing a baby has its own challenges for parents, especially if it is their first time having a baby. Not a few of them do not know how to bathe the baby so they give their baby to the caregiver or grandmother. Based on a preliminary study in Pajurangan Village, on September 2, 2019, there were 10 mothers who had babies aged 0-28 days. Obtained 4 mothers have been able to bathe their own babies, while 6 mothers have not dared to bathe their own babies because the umbilical cord has not been released and afraid later the baby will slip. The purpose of this study was to determine the factors that influence the correct way to bathe babies in post partum mothers in Pajurangan Village, Gending District, Probolinggo Regency. The research design used is analytic. This research was conducted on 1 September - 30 November 2019. The population of all mothers was 65. Sampling is a total sampling of 65 respondents. The measuring instrument uses a check list. From the results of the chi-square test with a system of 0,000 <0.05. Thus Ho refused, H1 was accepted, meaning that age, parity, education and husband / family support were factors that influenced the correct way of bathing a baby in a post partum mother. From this study midwives are expected to provide health education and training in how to bathe the right baby that can be done in the class of pregnant women or in counseling before returning from a health facility. Keywords: Method, Bathing, Baby, Mother, Post Partum
PERTUMBUHAN BAYI BERDASARKAN FREKUENSI DAN DURASI MENYUSU Nisa, Juhrotun; Umriaty, Umriaty; Qudriani, Meyliya
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 4 No. 1 (2020): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v4i1.163

Abstract

Bayi ASI eksklusif berpeluang mengalami pertumbuhan normal 1,62 kali lebih besar dibandingkan bayi ASI non eksklusif, tetapi berat badan bayi dapat menurun salah satu penyebabnya dipengaruhi oleh faktor frekuensi pemberian ASI dan jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung didalam ASI. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan frekuensi menyusu dan durasi menyusu dengan pertumbuhan bayi. Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional, dimana populasinya adalah bayi usia 0 s/d 6 bulan yang menjalani ASI Ekslusi. Teknik pengambilan sample dengan accidental sampling dan teknik analisa dengan chi square. Hasil penelitian menujukan bahwa 90.9% frekuensi menyusu bayi lebih dari 8 kali perhari, dengan durasi menyusu lebih dari 15 menit setiap kali menyusu sebanyak 87.9% dan berat badan bayi berada di pita kuning sebanyak 6.1%. Tidak terdapat hubungan antara frekuensi menyusu dan durasi menyusu dengan pertumbuhan bayi. Kata kunci: Frekuensi Menyusu, Durasi Menyusu, Pertumbuhan Bayi.
PENGALAMAN IBU MENIKAH DINI YANG GAGAL MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF Hidayah, Seventina Nurul; Chikmah, Adevia Maulidya; Baroroh, Umi
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 4 No. 1 (2020): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v4i1.164

Abstract

Selama pemberian ASI banyak alasan yang disampaikan ibu untuk tidak menyusui bayinya.   Pernikahan dini yang disertai dengan ketidaksiapan memberikan pola asuh yang baik akan berdampak pada status gizi anak terutama pemberian ASI Eksklusif. Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayi setelah lahir yang mengandung nutrisi paling lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI juga memiliki manfaat dalam mencegah terjadinya infeksi pada bayi. Namun, pemberian ASI Eksklusif masih terbilang rendah. Rendahnya cakupan menyusui dipengaruhi oleh banyak faktor, baik internal maupun eksternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman ibu menikah dini yang tidak berhasil memberikan ASI Eksklusif di wilayah Puskesmas Tegal Barat.Penelitian kualitatif menggunakan metode wawancara semistruktur dengan pendekatan fenomenologi. Wawancara dilakukan kepada 3 orang partisipan yang memiliki anak usia 6-12 bulan di Wilayah Puskesmas Tegal Barat. Sampel diambil menggunakan purposive sampling (variasi maksimal). Pernyataan responden dicatat dengan menggunakan perekam suara, dan kemudian ditranskipkan, dikodekan, ditafsirkan, dan dikategorikan, sehingga dapat membentuk tema.Hasil penelitian didapatkan lima tema, yaitu pengetahuan mengenai ASI Eksklusif, faktor yang menghambat keberhasilan ASI Eksklusif, peran tenaga kesehatan, cara yang dilakukan ibu untuk menambah produksi ASI dan makanan yang diberikan ibu untuk MPASI dini. Kesimpulan : Ketidakberhasilan pemberian ASI Eksklusif dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu pengetahuan ibu yang kurang, terjadinya rawat pisah, rendahnya frekuensi menyusui langsung, terjadinya sindrom ASI kurang, pemberian susu formula sebelum ASI, pemberian MPASI dini dan penggunaan KB.  Kata kunci : Ketidakberhasilan, ASI Eksklusif
Studi Kebijakan Ponpes dalam Upaya Mewujudkan Pesantren Sehat di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya Wijaya, Satriya; Asih, Akas Yekti Pulih
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 4 No. 2 (2021): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v4i2.170

Abstract

Abstrak  Derajat kesehatan santri perlu ditingkatkan dengan edukasi personal hygiene, dan didukung kebijakan Ponpes yang berperan untuk mewujudkan Pesantren Sehat. Jenis penelitian ini kualitatif induktif dengan metode deskriptif. Sampel penelitian, semua petugas dan stakeholder terkait di Ponpes Ammanatul Ummah Surabaya. Variabel yang diamati: kebijakan ponpes, SDM, ketersediaan dana, fasilitas kesehatan, kegiatan edukasi personal higiene, kegiatan menjaga kebersihan lingkungan ponpes, kegiatan mengonsumsi menu gizi seimbang. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam berdasar variabel yang diamati, dianalisis secara tematik, informasi dari data sekunder diintegrasikan dengan informasi hasil wawancara/diskusi. Hasil penelitian: kebijakan ponpes mengacu pada Permenkes No. 1 tahun 2013. SDM berasal dari tim kesehatan dan para alumni. Dana berasal dari yayasan. Fasilitas kesehatan yang dimiliki berupa UKS dan Pos Pesantren Tangguh dalam keadaan baik. Tingkat pengetahuan santri, santri memahami pentingnya pesantren sehat baik dengan motivasi kesehatan atau agama. Kesadaran santri menerapkan personal hygiene, santri memperhatikan kebersihan badan, baju dan lingkungannnya, dengan dimotivasi pembimbing. Personal higiene dipantau setiap hari kecuali: cek kebersihan kuku satu minggu sekali, cek kebersihan rambut dua minggu sekali. Kegiatan menjaga kebersihan lingkungan Ponpes oleh petugas kebersihan dan santri. Pemenuhan gizi seimbang para santri diperoleh dari menu yang disiapkan oleh ponpes, kebutuhan buah diperoleh dengan membeli di kantin ponpes.    Kata kunci: kebijakan, pesantren sehat, pondok pesantren  Abstract      The health status of students needs to be improved with personal hygiene education, and supported by the Islamic Boarding School policy which plays a role in realizing a Healthy Islamic Boarding School. This type of research is qualitative inductive with descriptive methods. The research sample was  all officers and related stakeholders in the Ammanatul Ummah Islamic Boarding School Surabaya. The variables observed were: Islamic Boarding School policy, human resources, availability of funds, health facilities, personal hygiene education activities, activities in maintaining the cleanliness of the boarding school environment, activities in consuming a balanced nutrition menu. Collecting data through in-depth interviews based on observed variables, analyzed thematically, information from secondary data is integrated with information from interviews / discussions. Result of research: Ponpes policy refers to Minister of Health Regulation No. 1, 2013. Human resources come from the health team and alumni. Funds come from foundations. Theayailable health facilities are School health and Tangguh Pesantren Post are in good condition. The level of knowledge of the students, the students understand the importance of a healthy Islamic boarding school either with health or religious motivation. The awareness of the students to apply personal hygiene, by paying attention to the cleanliness of their body, clothes and environment, motivated by their supervisor. Personal hygiene is monitored every day except: checking nail hygiene once a week, checking hair hygiene every two weeks. Maintaining cleanlinness activities in the anvironment of islamic Boarding School is done by cleaning officers and students. The fulfillment of balanced nutrition of the students is obtained from the menu prepared by the boarding school while the need for fruit is obtained by buying at the boarding school canteen.   Keywords: policy, healthy islamic boarding school, islamic boarding school

Page 4 of 15 | Total Record : 142