Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

FAKTOR RISIKO KEJADIAN KUSTA Muharry, Andy
Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Keolahragaan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit kusta di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian karena dapat menimbulkan masalah yang komplek. Masalah penelitian adalah faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap kejadian kusta di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kusta, meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, kondisi ekonomi keluarga, riwayat kontak serumah, riwayat kontak tetangga, kebersihan perorangan, kondisi lingkungan fisik rumah dan kepadatan penghuni. Metode penelitian menggunakan desain studi kasus kontrol. Kasus adalah penduduk Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan yang telah didiagnosis menderita kusta oleh petugas kesehatan berdasarkan pemeriksaan klinis dan laboratorium. Kontrol adalah penduduk Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan yang telah didiagnosis tidak menderita kusta oleh petugas kesehatan berdasarkan pemeriksaan klinis dan laboratorium. Sampel diambil berdasarkan fixed disease sampling. Metode analisis, bivariat dan multivariat. Hasil analisis menunjukkan faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kusta yaitu kondisi ekonomi keluarga rendah (p=0,001 dan OR=6,356; 95%CI=2,212-18,267) dan kebersihan perorangan buruk (p=0,000 dan OR=15,746; 95%CI=4,159-59,612). Simpulan penelitian, kondisi ekonomi keluarga rendah dan kebersihan perorangan buruk mempengaruhi kejadian kusta. Leprosy in Indonesia is still a public health problem that needs attention because it can lead to complex problems. Research problem was whether the factors influence to incidence of leprosy in Tirto district, Pekalongan. Research purpose to determine the factors that influence to incidence of leprosy, included age, sex, education, knowledge, family economic conditions, household contact history, neighbor contact history, personal hygiene, physical environmental conditions, and residential density. Research methods using case-control study design. Cases were residents of Tirto District Pekalongan that have been leprosy diagnosed by health workers based on clinical examination and laboratory. Control is residents of Tirto District Pekalongan who have not been leprosy diagnosed by health workers based on clinical examination and laboratory. Samples were taken by fixed disease sampling. Methods of analysis by bivariate and multivariate analyzes. The analysis showed the factors that influence to leprosy incidence were low economic conditions (p=0.001 and OR=6.356, 95%CI=2.212 to 18.267) and poor personal hygiene (p=0.000 and OR=15.746, 95%CI=4.159-59.612). The conclusion, low economic conditions and poor personal hygiene affect to leprosy incidence.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI BALITA DI PUSKESMAS NELAYAN KOTA CIREBON Muharry, Andy; Kumalasari, Isti; Dewi, Eka Rosmayanti
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol 1, No 1 (2017): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM STIKes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.386 KB) | DOI: 10.33006/ji-kes.v1i1.41

Abstract

AbstrakBalita merupakan kelompok usia yang memerlukan asupan gizi yang cukup baik karena pada masa ini terjadi proses pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Kekurangan gizi pada masa ini akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan. Beberapa faktor yang terkait dengan status gizi balita yaitu kondisi sosial ekonomi, pendidikan ibu, jumlah anak dan pengetahuan ibu. Adapun prevalensi gizi kurang di wilayah kerja Puseksmas Nelayan lebih tinggi dari rata-rata prevalensi gizi kurang di Kota Cirebon yaitu sebesar 10,9%. Tujuan penelitian yaitu menganalisis faktor yang mempengaruhi status gizi balita usia 12-24 tahun. Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah balita usia 12-24 bulan. Sampel berjumlah 93 orang diambil dengan teknik  proportional random sampling. Instrumen penelitian berupa lembar kuesioner. Analisis data dilakukan dengan analisis univariabel, bivariabel dan multivariabel. Hasil analisis dengan chi square didapatkan variabel yang hubungan dengan status gizi balita yaitu pengetahuan ibu (p=0,003; OR=3,68) pendapatan keluarga (p=0,003; OR=3,702). Faktor yang paling berpengaruh terhadap status gizi balita yaitu keaktifan posyandu. Pengetahuan ibu yang kurang tentang gizi balita, pendapatan keluarga yang rendah dan keaktifan posyandu yang tidak aktif merupakan faktor yang mempengaruhi status gizi balita usia 12-24 bulan. Ibu agar tetap aktif mebawa balita ke posyandu dan meningkatkan pengetahuan tentang gizi balita. Kata kunci: pengetahuan, pendapatan keluarga,  keaktifan posyandu, status gizi, balita AbstractToddlers are the age group that needs a good enough nutritional intake because there is a process of growth and development very rapidly. Malnutrition will lead to failure of physical growth and development of intelligence. Several factors related to the nutritional status of toddlers are socio-economic conditions, maternal education, number of children and mothers knowledge. The prevalence of less nutrition in the working area of Nelayan Public Health Centers is higher than the average prevalence of malnutrition in Cirebon City. The purpose of this research to analyze  factors that influence the nutritional status of toddlers. This research uses analytic design with cross sectional approach. The population is children aged 12-24 months. A sample of 93 people was taken with proportional random sampling technique. The research instrument is a questionnaire. Data were analized by univariable, bivariable and multivariable. The result showed that the correlation between nutrition status of toddler was maternal knowledge (p = 0,003; OR = 3,68), family income (p = 0,003; OR = 3,702). The most influential factor on the nutritional status of toddlers is the activeness of posyandu.  Mother to remain active to bring toddlers to posyandu and improve knowledge about child nutrition. Keywords: knowledge, family income, activeness of posyandu, nutritional status, toddler 
FAKTOR RISIKO KEJADIAN KUSTA Muharry, Andy
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 9, No 2 (2014)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v9i2.2846

Abstract

Penyakit kusta di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian karena dapat menimbulkan masalah yang komplek. Masalah penelitian adalah faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap kejadian kusta di Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kusta, meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, kondisi ekonomi keluarga, riwayat kontak serumah, riwayat kontak tetangga, kebersihan perorangan, kondisi lingkungan fisik rumah dan kepadatan penghuni. Metode penelitian menggunakan desain studi kasus kontrol. Kasus adalah penduduk Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan yang telah didiagnosis menderita kusta oleh petugas kesehatan berdasarkan pemeriksaan klinis dan laboratorium. Kontrol adalah penduduk Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan yang telah didiagnosis tidak menderita kusta oleh petugas kesehatan berdasarkan pemeriksaan klinis dan laboratorium. Sampel diambil berdasarkan fixed disease sampling. Metode analisis, bivariat dan multivariat. Hasil analisis menunjukkan faktor yang berpengaruh terhadap kejadian kusta yaitu kondisi ekonomi keluarga rendah (p=0,001 dan OR=6,356; 95%CI=2,212-18,267) dan kebersihan perorangan buruk (p=0,000 dan OR=15,746; 95%CI=4,159-59,612). Simpulan penelitian, kondisi ekonomi keluarga rendah dan kebersihan perorangan buruk mempengaruhi kejadian kusta. Leprosy in Indonesia is still a public health problem that needs attention because it can lead to complex problems. Research problem was whether the factors influence to incidence of leprosy in Tirto district, Pekalongan. Research purpose to determine the factors that influence to incidence of leprosy, included age, sex, education, knowledge, family economic conditions, household contact history, neighbor contact history, personal hygiene, physical environmental conditions, and residential density. Research methods using case-control study design. Cases were residents of Tirto District Pekalongan that have been leprosy diagnosed by health workers based on clinical examination and laboratory. Control is residents of Tirto District Pekalongan who have not been leprosy diagnosed by health workers based on clinical examination and laboratory. Samples were taken by fixed disease sampling. Methods of analysis by bivariate and multivariate analyzes. The analysis showed the factors that influence to leprosy incidence were low economic conditions (p=0.001 and OR=6.356, 95%CI=2.212 to 18.267) and poor personal hygiene (p=0.000 and OR=15.746, 95%CI=4.159-59.612). The conclusion, low economic conditions and poor personal hygiene affect to leprosy incidence.
Family Structure and Early Marriage on Women in Indramayu Regency Muharry, Andy; Hakimi, Mohammad; Wahyuni, Budi
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 13, No 3 (2018)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v13i3.8946

Abstract

Early marriage in Indramayu Regency in the past two years had increased to three times. The purpose of this research was to identify the age of marriage and the factors which caused early marriage by looking at the variables of family structure, education and economic status of the household. This research used matched case control study design. The data were collected using questionnaires and interview guidelines. The samples were taken using simple random sampling technique. The subject consisted of 94 people. The data were analysed using McNemar test and conditional logistic regression. The variables which had significant relationship with early marriage were father’s education, education of the respondents, and economic status of the household. Meanwhile, family structure and mother’s education had no significant relationship with early marriage. It can be concluded that women with low father’s education and came from poor families had greater chance of getting married early.
Social Epidemiology Analysis of Overweight in Toodler at Sukagumiwang Public Health Center Indramayu District Muharry, Andy; Kumalasari, Isti
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 14, No 2 (2018)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v14i2.15279

Abstract

The prevalence of obesity in children has increased from year to year. Patterns and eating behaviors, lack of physical activity and heredity are considered factors causing overweight.The purpose of this study to analyze the social epidemiology of overweight incidence at Sukagumiwang Public Health Center. This research was conducted in 2017 with research subjects being parents of toddlers. The sampling technique is total sampling. This research uses concurrent embedded design. Interviews conducted on parents who have a fat toddler. The questionnaires were distributed to the case and control group of 36 people.The results of research states that socioeconomic status and social capital are not related to the incidence of obesity.Toddlers with obesity have diverse backgrounds.Negative social support and stigma received by toddlers with obesity resulted in psychological impact and less toddler interactions.Toddlers with obesity feel different from other toddlers. Diet by consuming sweetened condensed milk and packaged sweet drinks every day triggers overweight.
Analisis Kejadian Diare Pada Balita di Tatanan Rumah Tangga Muharry, Andy; Amalia, Icca Stella; Dwihayati, Aat
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 6 No 2 (2017): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.814 KB)

Abstract

Diarrhea is one of the diseases that can cause special death in children. The incidence of diarrhea in Karamatwangi Village is quite high compared to other villages. Diarrhea is generally associated with public health concerning clean and healthy living behavior in the household setting. The purpose of research factors related to the incidence of diarrhea in the household setting. This research use analytical approach with cross sectional design. The population is mother of toddler which is domiciled in Karamatwangi Village as many as 115. Samples were taken by simple random sampling as many as 55 toodler. The research instruments used questionnaires, interviews, and observations. Data analysis bivariable and multivariable The results of the analysis with chi-square found that the variables associated with diarrhea occurrence in infants in the household setting were exclusive breastfeeding (p = 0,034; OR =) use of clean water (p = 0,002; OR =), stove behavior with clean water and soap ( p = 0,000; OR =), use of healthy latrine (p = 0,005; OR =). The most severe factors for the occurrence of diarrhea in toodler are behavior with clean water and soap (p = 0,000; OR = 22,185) 95% CI 4,006-122,850 and the benefits of healthy latrine is a factor associated with the incidence of diarrhea in toddler. The most dominant factor with the incidence of diarrheain infants is hand relief using clean water and soap.
Hubungan Karakteristik Ibu Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kabupaten Kunigan Rahim, Fitri Kurnia; Muharry, Andy
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 9 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (219.507 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v9i2.71

Abstract

Berat bayi lahir rendah (BBLR) masih menjadi permasalahan di negara berkembang. Berdasarkan laporan riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukan bahwa proporsi  BBLR di Indonesia yaitu 10.2 %. Adapun prevalensi kejadian BBLR di Jawa Barat pada tahun 2010 sampai 2013 tidak mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan hasil laporan pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Kuningan mengalami kenaikan angka kejadian BBLR yaitu dari sebanyak 1101 kasus BBLR pada tahun 2014 hingga 1185 kasus pada tahun 2015 dari total kelahiran hidup. Kabupaten Kuningan merupakan Kabupaten yang menempati urutan keenam tertinggi kasus BBLR di wilayah Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengetahui hubungan karakteristik ibu hamil dengan kejadian BBLR. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kuningan. Jenis penelitian menggunakan desain kasus kontrol. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang melahirkan pada periode waktu Januari 2017 sampai dengan Maret 2018 di wilayah Puskesmas Manggari Kabupaten Kuningan. Adapun besar sampel dalam penelitian yaitu total sampling sebanyak 27 orang dengan ratio 1:1. Sehingga jumlah sampel sebanyak 54 orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat dan bivariat (uji chi-squre). Hasil penelitian menunjukan ibu dengan latar belakang umur berisiko memiliki proporsi kejadian BBLR sebanyak 57,1%. Latar belakang pendidikan ibu pada kelompok kasus merupakan lulusan sekolah menengah dan lebih tinggi (66,7%), adapun pada kelompok kontrol lebih dari setengahnya berlatar belakang pendidikan sekolah menengah ke bawah (52,1 %). Perbedaan proporsi  karakteritik ibu berdasarkan umur, pekerjaan dan  pendidikan pada ibu antara kelompok kasus (BBLR) dan kontrol (Non BBLR), tidak berbeda secara signifikan.
Karbon Monoksida (CO) Pada Ibu Hamil (Perokok Pasif) Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Wilayah Kabupaten Kuningan Rahim, Fitri Kurnia; Muharry, Andy
Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Sciences Journal Vol 10 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Husada: Health Science Journal
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.562 KB) | DOI: 10.34305/jikbh.v10i1.86

Abstract

Bayi berat lahir rendah (BBLR) masih menjadi permasalahan di negara berkembang. Berdasarkan laporan riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukan bahwa proporsi  BBLR di Indonesia yaitu 10.2 %. Paparan asap rokok dapat menjadi faktor resiko terjadinya BBLR. Berdasarkan Riskesdas (2013) sebesar 85% rumah tangga Indonesia terpapar asap rokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kadar karbon monoksida (CO) hamil perokok pasif dengan kejadian BBLR. Jenis penelitian menggunakan desain kasus kontrol. Populasi penelitian adalah ibu hamil yang melahirkan pada periode waktu Januari 2017 sampai dengan Maret 2018 di wilayah Puskesmas Manggari Kabupaten Kuningan. Adapun besar sampel dalam penelitian yaitu total sampling sebanyak 27 orang dengan ratio 1:1. Sehingga jumlah sampel sebanyak 54 orang. Selain itu penelitian ini didukung dengan data kualitatif menggunakan kombinasi (mix method) model concurrent-embedded. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan alat pengukur karbon monoksida (CO) yaitu Micro + ? Smokerlyzer. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat, bivariat (uji chi-squre) dan analisis data kualitatif.  Hasil penelitian menunjukan 54,2 % ibu yang memiliki kadar CO kategori berbahaya mengalami kejadian BBLR. Sebanyak 46.7 % ibu yang memiliki kadar CO kategori normal mengalami kejadian BBLN.  Perbedaan proporsi berdasarkan kategori kadar CO pada ibu antara kelompok kasus (BBLR) dan kontrol (BBLN) tidak berbeda secara signifikan (p;0,584; OR:1,4; 95%CI:0,460-3,964).
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembekalan Pengembangan dan Pemberdayaan Hipertensi: Community Empowerment Through Debriefing for The Development and Empowerment of Hypertension Rahman, Sahrul; Azzahra, Raisha; Hanifah, Salma; Aurellia Musharyati, Syofiqoh; Rodia, Silvi; Rahmayani, Gina; Rahmawati, Aimawar; Muharry, Andy
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2024): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Hipertensi merupakan penyakit berbahaya yang seringkali tidak menunjukkan gejala apapun dan dapat menyebabkan masalah lain seperti timbulnya penyakit jantung, stroke, bahkan kematian. Hasil laporan di Wilayah Kerja Puskesmas Kahuripan, tepatnya di kelurahan Kahuripan, Gunung Roay 1 RT 03 RW 14 pada tahun 2023 ditemukan 17 kasus hipertensi. Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, maka perlu dilakukan pengembangan dan pengorganisasian kegiatan bagi penderita hipertensi. Dalam melakukan pengembangan dan pengorganisasian masyarakat di Gunung Roay 1 RT 03 RW 014, kelompok kami memiliki perencanaan yang bertujuan untuk mengembangkan masyarakat dan juga untuk mengurangi masalah peningkatan angka hipertensi. Upaya pemberdayaan masyarakat yang akan kami lakukan adalah dengan melakukan penanaman seledri di setiap rumah warga RT 03, khususnya bagi penderita hipertensi. Upaya ini kami lakukan dengan menjalin kerjasama dengan kader RT 03.   Abstract: Hypertension is a dangerous disease that often does not show any symptoms and can cause other problems such as the onset of heart disease, stroke, and even death. The results of the report in the Kahuripan Health Center Working Area, precisely in the Kahuripan village, Gunung Roay 1 RT 03 RW 14 in 2023 found 17 cases of hypertension. As a form of concern for public health, it is necessary to develop and organize activities for people with hypertension. In developing and organizing the community in Gunung Roay 1 RT 03 RW 014, our group has planning that aims to develop the community and also to reduce the problem of increasing hypertension rates.The community empowerment effort that we will do is by planting celery in every RT 03 community house, especially for people with hypertension. We make this effort by establishing a partnership with RT 03 cadres.
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PRAKTIK PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PENYAKIT SCABIES DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN RAUDLATUT TA’ALLUM WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKALI TAHUN 2023 Dwiyanti, Nila Sari; Neni, Neni; Muharry, andy
Jurnal Kesehatan Komunitas Indonesia Vol 20, No 1 (2024)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jkki.v20i1.10553

Abstract

Background: Scabies is still a global public health problem. One place that has the potential to become a place for transmission of scabies is Islamic boarding school. Sangkali Community Health Center is one of the community health centers in Tasikamalaya City which experiences an increase in scabies cases every year, most of which come from the Raudhatul Ta'alum Islamic boarding school. Objective: To determine the relationship between the level of knowledge about scabies and the personal hygiene behavior of students with the incidence of scabies in the Raudlatut Ta'Allum Islamic Boarding School environment in the Sangkali Community Health Center working area. Method: This research is a quantitative research with a case control design. The research sample consisted of 59 case groups and 59 control groups. Sampling used total sampling technique. Data analysis used the chi-square. test. Results: This research shows that students' personal hygiene knowledge and behavior is related to the incidence of scabies at the Raudhatul Ta'alum Islamic boarding school. Students are expected to start maintaining personal hygiene, such as avoiding sharing items, regularly bathing twice a day and regularly changing bedding.
Co-Authors 'Aisy, Bilqiis Rihhadatul Aditria , Dea Adwiitiya, Najwa Septi Agustin, Sherli Rizcikal Agustin, Sifa Aini, Nira Qurrotul Al Fitri, Bunga Amalia, Reva Angelina, Calista Anisa, Ismi Tasya Anita Rahmawati Annashr, Nissa Noor Arfad , Muhammad Ziyan Arianti, Aprila Arnetta Putri, Mela Arrahman, Wulandary A’idah Assyifa, Nabila Asyi Zamilah, Apipah Rohadatul Aurellia Musharyati, Syofiqoh Ayuningtyas, Salsabila Azzahra, Raisha Azzahra, Salwa Fathia Bachri, Affri Maulana Baili, Ilham Imam Damayanti, Sintia Dewi, Eka Rosmayanti Dewi, Eka Rosmayanti Dewi, Hermalia Sukma Dewi, Shelly Putrianti Dwi Andini , Alia Dwihayati, Aat Dwiyanti, Nila Sari Elpara Dika, Nidya Fadila, Della Fadilah, Yulis Ramdhan Fadillah, Fahri Yanti Fauziah, Rivania Rachma FEBRIANI, ANISA Felicya, Yusya Hira Fitri Kurnia Rahim Fitriani, Ninda Aulia Hadi Pratiwi , Mutia Haerunnisa, Nurma Handriani , Rini Hanifa, Siti Sarah Hanifah, Salma Hapsari, Aliya Nindy Huriyah, N Dila Husnunisa Husni, Abi Icca Stella Amalia Iseu Siti Aisyah Jannah, Tya Raudotul Jatnikawati, Nabila Jauza, Rafila Khaira Ayuning Putri, Serzia Khairunnisa, Natasya Khoerunisa, Agni Khoerunisa, Nisa Khumairoh KOMALASARI, RINI Kumalasari, Isti Laksmini, Puji Lestari, Ajeng Suci Lubis , Adella Silvany Martin Jeremy, Joel Guruh Martini, Dini Mohammad Hakimi Mubina Ts, M Fathan Muhammad Yusuf Muslimin, Zenia Erlene Tommy Neni, Neni Nindia Putri, Anisa Noorikhsan, Faisal Fadilla Nuraeni, Sheni Nuraini, Yasmina Zahra Nurhasanah , Nenih Nurlatifah, Diva Nurlela, Arni Nurmala, Diska Maoli Nurofiat , Anuy Nurohman, Taufik Oktaviani, Ersya Sri Oktaviona Putri, Ega Pemiliani, Kamelia Pratama, Ruli Mulya Pulungan , Syalsabila Puspitasari, Luvita Putri Insani, Defira Salwa Putri, Salma Aulia Rahman, Sahrul Rahmat, Ajeng Sofiyanti Rahmat, Ilma Amaliyyah Rahmat, Nazwa Kanaya Malika Rahmawati, Aimawar Rahmawati, Syifa Rahmayani, Gina Rakhman, Sonia Ramadhani, Aini Syarah Rifkiyandi, Muhammad Rifan Rodia, Silvi Roja, Elva Na’imatu Rosidi Alfariza , Mochamad Nizar Salma, Ninda Salsabila , Nazwa Salsabila, Analisa Sathiah N. A., Siti Faridah Setiabudi, Azmi Shahla, Alzena Kevina Siahaan, Irna Helena Simanjuntak, Lista Gefarani Sugistiani, Alfiana Sumartini, Yeni Syaida Rahman , Malwa Aulia Taofik, Herlan Ulhaq, Ratu Dhia Utami, Raisa Azkia Verawati, Esty Wahidah, Syifa Nurlaeli Wahyuni, Budi Wardiani , Dinar Puji Widiawati, Windi Widjaya, Tasya Efrilia Windari, Ageng Sri Windianti, Septiani Tri Wulandari, Annisa Try Yogaswara, Dadan Yuliandani, Euis Tiara Zahirah, Ghefira