cover
Contact Name
Umi Narsih
Contact Email
uminars@gmail.com
Phone
+6281336240199
Journal Mail Official
jikeshafshawaty@gmail.com
Editorial Address
https://journal.unhasa.ac.id/index.php/jikes/about/editorialTeam
Location
Kab. probolinggo,
Jawa timur
INDONESIA
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
ISSN : -     EISSN : 25797913     DOI : https://doi.org/10.333006/jikes
Core Subject : Health,
JI-KES (Jurnal of Health Sciences) is a journal published by LP2M Stikes Hafshawaty Pesantren Zainul Hasan. This journal publishes research articles in the health care field, including nursing, midwifery, public health, nutrition, pharmacy, and others. The management of this journal accept articles from research lecturers and health experts to be published twice a year in February and August.
Articles 142 Documents
PENGARUH PSIKOEDUKASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG STIGMA GANGGUAN JIWA Alfianto, Ahmad Guntur; Apriyanto, Frengki; Diana, Maltri
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 2 No. 2 (2019): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v2i2.117

Abstract

AbstrakStigma merupakan label negatif yang melekat pada diri seseorang yang diberikan oleh masyarakat dan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Psikoedukasi dapat menjadi salah satu terapi yang dapat digunakan untuk menurunkan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan gangguan jiwa. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis  pengaruh psikoedukasi  terhadap tingkat pengetahuan masyarakat tentang stigma gangguan jiwa diKecamatan Bululawang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain quasi experimental research dengan rancangan Non-Randomize Control Group dengan menggunakan teknik Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 100 resonden. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji t dependent. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner Knowledge About Mental Illness. Hasil penelitiannya adalah Kelompok psikoedukasi keluarga (2,66) dan kelompok kontrol (0,222) memiliki nilai selilsih perbedaan terhadap tingkat pengetahuan tentang stigma gangguan jiwa di masyarakat Kecamatan Bululawang Kabupaten Malang. Sehingga terdapat pengaruh pada kelompok psikoedukasi keluarga (p<0,05) dan tidak terdapat pengaruh pada kelompok kontrol (p > 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah Ada pengaruh psikoedukasi terhadap pengetahuan masyarakat tentang stigma gangguan jiwa. Kata kunci  : psikoedukasi, pengetahuan, stigma gangguan jiwa  Abstract Stigma is a negative label attached to someone that  is given by the community and influenced by the surrounding. Psychoeducation can be one of the therapies that can be used to reduce stigma and discrimination against people with mental disorders. The aim of this study to analyze the effect of psychoeducation on public knowledge about mental disorders stigma in Bululawang. This study used quantitative research with quasi experimental research design with Non-Randomize Control Group design using purposive sampling technique with a total sample of 100 respondents. The statistical test used in this study was the t dependent test. The instrument in this study is a Knowledge About Mental Illness questionnaire. The results of the study were the family psychoeducation group (2.66) and the control group (0.222) having a value as different as the difference in the level of knowledge about mental disorders stigma in Bululawang. So that there was an effect on the family psychoeducation group (p <0.05) and there was no effect on the control group (p> 0.05). The conclusion of this study is that there is an influence of psychoeducation on public knowledge about the stigma of mental disorders. Keywords         :           psychoeducation, knowledge, stigma of mental disorders
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PREEKLAMPSIA DI KABUPATEN PROBOLINGGO Ekasari, Tutik; Natalia, Mega Silvian; Zakiyyah, Muthmainnah
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 2 No. 2 (2019): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v2i2.119

Abstract

 AbstrakPreeklampsia merupakan masalah kebidanan yang masih belum bisa dipecahkan secara tuntas dan merupakan penyebab kematian ibu. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sekitar 1,5% - 2,5%. Pada tahun 2016 di Kabupaten Probolinggo Angka Kematian Ibu (AKI)  sebanyak 15 orang sedangkan 10 orang diantaranya dikarenakan Preeklampsia. Berdasarkan survei pendahuluan di Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo pada tahun 2014 Angka Kematian Ibu akibat preeklampsi yaitu 16,66%, pada tahun 2015 sebanyak 30,77% dan pada tahun 2016 sebanyak 66,66%. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi kejadian preeklampsia. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi yang digunakan adalah semua ibu hamil preeklampsi pada bulan Juni - Agustus 2017 sebanyak 134 orang. Teknik pengambilan sampel dengan simple random sampling dan diperoleh sampel sejumlah 100 orang. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square dan uji Regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan kejadian preeklampsia adalah 71% dan variabel yang berhubungan secara signifikan adalah umur ibu, paritas, riwayat komplikasi, dan penyakit kronik. Variabel yang dominan pada penelitian ini adalah umur ibu dengan OR 4,302 artinya responden yang umur <20 tahun dan >35 tahun berpeluang 4,302 kali lebih berisiko preeklampsia dibandingkan dengan yang berumur 20 – 35 tahun. Saran petugas kesehatan lebih mengoptimalkan pelayanan ANC. Kata Kunci : preeklampsia, ibu hamil, AKI, AKB AbstractPreeclampsia is a midwifery problem that has not been completely resolved and the cause of maternal death. Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia ranges from 1.5% - 2.5%. In 2016 in Probolinggo Regency the Maternal Mortality Rate (MMR) was 15 people while 10 of them were due to Preeclampsia. Based on a preliminary survey at the Probolinggo District Health Office in 2014 the maternal mortality rate due to preeclampsia was 16.66%, in 2015 it was 30.77% and in 2016 66.66%. The aim of the study was to determine the dominant factors that influence the incidence of preeclampsia. The design used in this study is correlational analytic with cross sectional approach. The population used was all preeclamptic pregnant women in June - August 2017 as many as 134 people. The sampling technique was simple random sampling and a sample of 100 people was obtained. The statistical test used is Chi Square and logistic regression test. The results showed that the incidence of preeclampsia was 71% and the variables that were significantly related were maternal age, parity, history of complications, and chronic disease. The dominant variable in this study is the age of the mother with OR 4.302 which means that respondents aged <20 years and> 35 years have a chance of 4.302 times more at risk of preeclampsia than those aged 20 - 35 years. Advice from health workers to optimize ANC services. Keywords : preeclampsia, pregnant mother, AKI, AKB
HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN TINGKAT STRES PADA PASIEN KANKER DI YAYASAN KANKER INDONESIA CABANG JAWA TIMUR Nadatien, Ima; Mulayyinah, Mulayyinah
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 2 No. 2 (2019): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v2i2.121

Abstract

Abstrak          Stres yang dialami oleh pasien kanker bisa dikarenakan pasien tidak bisa mengatasi masalah yang dihadapi dan menjadi beban pikiran sehingga terjadi stres. Di Yayasan Kanker Indonesia tahun 2017 mencatat 399 orang menderita kanker yang akan menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan mekanisem koping dengan tingkat stres pada pasien kanker di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur.Desain penelitian ini menggunakan analitik observasional dengan rancangan Cross Sectional. Populasi penelitian ini pasien kanker sebesar 32 pasien. Sampel sebesar 32 pasien dengan teknik Simple Random Sampling. Variabel independenmekanisme koping dan variabel dependen tingkat stres. Pengambilan Data menggunakan kuesioner. Analisis menggunakan uji statistik exact fisher didapatkan nilai α = 0,05.Hasil penelitian menunjukkan dari 32 responden sebagian besar (78.6%) memiliki mekanisme koping adaptif, sebagian besar (40,6%) memiliki tingkat kecemasan berat. Hasil uji statistik diperoleh nilai ρ = 0,000 yang membuktikan bahwa mekanisme koping berhubungan dengan tingkat stres pada pasien kanker di Yayasan Kanker Indonesia Cabang Jawa Timur. Semakin tinggi mekanisme koping maladaptif maka semakin tinggi tingkat stres pada pasien kanker. Disarankan tenaga kesehatan mampu memberikan penyuluhan atau konseling dan pasien kanker hendaknya lebih banyak membaca, melihat, mendengar untuk mengetahui dan mengatasi apa penyebab terjadinya stres.  Kata kunci : mekanisme koping, tingkat stres.     AbstractStress experienced by patients with cancer may be resulted from the inability to overcome the problems which become the burdens in their mind and eventually creating stress In the Indonesian Cancer Foundation, 399 people are recorded in 2017 to suffer from cancer which will become the leading cause of death in Indonesia. Hence, this study was purposed to identify the correlation between coping mechanism and stress level in patients with cancer in the Indonesian Cancer Foundation, East Java branch. This analytical observational study was conducted by using cross sectional design. It involved 32 patients with cancer in which 32 patients were chosen by using total sampling technique. The independent variable was coping mechanism, whereas the dependent variable was stress level. Questionnaire was used to collect the data which were analyzed using Fisher’s exact test with the significance level or α = 0.05. The results of this study conducted to 32 respondents, most of them (78.6%) had adaptive coping mechanism, whereas most of them (40.6%) experienced severe level of stress. Moreover, the results of statistical test showed that the value of ρ = 0.000 which proved that coping mechanism was correlated with level of stress experienced by the patients in the Indonesian Cancer Foundation, East Java branch. The higher the maladaptive coping mechanism is, the higher the level of stress in patients with cancer. The health workers are suggested to be able to give them counseling. On the other hand, the patients with cancer should read, watch, and listen more to find out and avoid the causes of stress. Key words: coping mechanism, stress level.
Support System Keluarga dalam Pencegahan Ketoasidosis Diabetik pada Anak dengan DM Tipe 1 Nusantara, Ana Fitria; Sunanto, Sunanto; Kusyairi, Achmad
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 3 No. 1 (2019): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i1.122

Abstract

AbstrakKetoasidosis diabetik (KAD) merupakan komplikasi akut diabetes melitus tipe 1 yang ditandai dengan dehidrasi, kehilangan elektrolit, asidosis dan disebabkan oleh pembentukan keton  yang  berlebihan.  Keadaan ini merupakan gangguan metabolisme yang paling serius dan mengancam jiwa. Namun demikian kejadian KAD dapat dicegah dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan menejemen diabetik yang benar. Penelitian bertujuan mengidentifikasidukungan keluarga dalam mencegah ketoasidosis diabetik.Desain penelitian kualitatif digunakan pada penelitian ini dengan pendekatan phenomenology. Data dikumpulkan dengan tehnik wawancara tidak terstruktur kemudian dianalisis dengan tehnik Van Manen.Hasil penelitian menunjukkan  bahwa support sistem keluarga dapat dilakukan dengan cara membawakan bekal makan atau minum untuk kegiatan di luar rumah, mengkomunikasikan penyakit anak kepada pihak lain di luar rumah (sekolah, tetangga, saudara), melakukan injeksi insulin, pengawasan diet, serta kunjungan rutin ke rumah sakit. Anak dengan DM tipe 1 berada pada usia yang sangat muda sehingga dalam hal perawatan dan penatalaksanaan diabetesnya sangat tergantung pada orang tua selaku penanggung jawab dalam perawatan anak. Dukungan orang tua dalam perawatan anak dengan DM tipe 1 sangat berdampak pada pencegahan terjadinya komplikasi seperti ketoasidosis diabetik.Kata kunci: support system, ketoasidosis diabetik, diabetes mellitus tipe 1  AbstractDiabetic ketoacidosis (DKA) is an acute complication of type 1 diabetes mellitus which is characterized by dehydration, loss of electrolytes, acidosis and is caused by excessive ketone formation. This situation is the most serious and life-threatening metabolic disorder. However, the incidence of DKA can be prevented in several ways, one of them is correctly diabetic management. The study aims to identify family support in preventing diabetic ketoacidosis. A qualitative research design was used in this study with a phenomenology approach. Data was collected using unstructured interview techniques and then analyzed with Van Manen techniques. The results showed that family support system are by bringing food or drink supplies to the activities outside the home, communicating children's illnesses to other parties outside the home (school, neighbors, relatives), injecting insulin, supervising diet, and regular visits to hospital. Children with type 1 diabetes are at a very young age so that in case of diabetes care and management aredepent on parents as the responsible person in child care. Parental support to the children with type 1 DM are greatly affects to the prevention of complications such as diabetic ketoacidosis.Keywords: support system, ketoacidosis diabetic, diabetes mellitus type 1
Efikasi Diri Siswa dengan Tanda Gejala Psikosis Awal dalam Mencari Bantuan Melalui Usaha Kesehatan Sekolah Jiwa Alfianto, Ahmad Guntur; Safitri, Ayu
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 3 No. 1 (2019): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i1.123

Abstract

AbstrakUsaha Kesehatan Sekolah Jiwa (UKSJ) merupakan suatu layanan kesehatan jiwa berbasis sekolah. Program UKSJ terdiri dari pengkajian terjadi tanda gejala gangguan jiwa, pendidikan kesehatan dan yang terakhir empowerment. Tujuan dari UKSJ iyalah meningkatkan pengetahuan dan perilaku siswa tentang gangguan jiwa. TujuanMenganalisis pengaruh UKSJ terhadap efikasi diri dalam mencari bantuan tanda gejala psikosis awal. Metode Penelitiananalisis eksperimen dengan pendekatan quasi experiment dan tekhnik total sampling pada siswa SMK di Bantur dengan menggunakan kuesioner General self efficacy (GSE). Hasilanalisis uji t berpasangan menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna pada kelompok intervensi nilai (p=0.000) dan tidak ada perbedaan yang bermakna pada kelompok control (pedidikan kesehatan dengan leaflet) dengan nilai (p=0.805).Kesimpulan Terdapat pengaruh Usaha Kesehatan Sekolah Jiwa (UKSJ) terhadap efikasi diri remaja dalam mencari bantuan tanda gejala psikosis awal dan tidak terdapat penegaruh pada kelompok kontrol.Kata Kunci :Usaha Kesehatan Sekolah Jiwa, pengetahuan, mencari bantuan, tanda gejala psikosis awal.  AbstractSchool Mental Health (SMH) is a school-based mental health service. The School Mental Health program consists of assessing mental symptoms, health education and empowerment at the school. The purpose of SMH is to improve students' knowledge and behavior about mental disorders. The purpose of the study is to analyze the effect of SMH on Self efficacy in help seeking for adolescents with the symptoms of early psychosis. Research Methods is:  Analytical experiments with a quasi-experimental approach and sample techniques by using total sampling at 108 the students of Vocational High Schools (SMK) in Bantur Malang. The instruments using General Self Efficacy (GSE). The results of paired T test analysis showed an influence on the intervention group (School Mental Health) value (p = 0.000) and no influence on the control group (leaflet health education) with a value (p = 0, 805). Conclusion:  There is an effect of School Mental Health on Self efficacy in help seeking in adolescents with early psychosis symptoms of and there is no effect on the control group.    Keywords : School Mental Health, self efficacy, help seeking, early psychosis symptoms
Pengaruh Kenakalan Remaja Terhadap Tingkat Kecemasan Orang Tua di Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo Zakiyyah, Muthmainnah
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 3 No. 1 (2019): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i1.124

Abstract

Abstrak Kenakalan remaja tidak hanya menimbulkan kegelisahan bagi masyarakat, tetapi juga bisa menimbulkan kecemasan pada orang tua. Hasil dari studi pendahuluan dari 36 orang remaja dan orang tuanya, mendapatkan bahwa 100% remaja telah melakukan kenakalan remaja dengan tipe kenakalan: penipuan 30%, pencurian 25%, tawuran 20%, pemerasan 15%, dan lain-lain 10%. Data tentang kecemasan orang tua diperoleh oleh 80% orang tua mengalami kecemasan dan 20% orang tua tidak cemas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kenakalan remaja terhadap tingkat kecemasan orang tua yang mempunyai anak usia remaja di Kecamatan Gending Kabupaten Probolinggo. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Mei - 22 Mei 2019 yang populasinya diambil dari 36 responden remaja dan orang tuanya yang memenuhi syarat dengan metode total sampling dengan jumlah sampel 36 responden. Instrumen ukur menggunakan daftar periksa dan daftar pertanyaan. Dari hasil uji korelasi spearman Rho dengan sistem 0,000 <0,05. Dengan demikian Ho menolak, H1 diterima, artinya ada Pengaruh kenakalan remaja terhadap tingkat kecemasan orang tua yang mempunyai anak usia remaja. Dari penelitian ini diharapkan orang tua dapat mengatasi kecemasan yang dihadapi itu. Kata Kunci : kenakalan, remaja, kecemasan, orang tua, usia  AbstractJuvenile delinquency not only causes anxiety for the community, but can also cause anxiety in the elderly. The results of a preliminary study of 36 teenagers and their parents, found that 80% of adolescents had committed juvenile delinquency with delinquency type: 30% fraud, 25% theft, 20% brawl, 15 extortion and 10% others. Data on parental anxiety was obtained by 80% of parents experiencing anxiety and 20% of parents not worried. The purpose of this study was to determine the effect of juvenile delinquency on anxiety levels of parents who have teenagers in Gending District, Probolinggo Regency. The research design used is analytic. This research was conducted on May 9 to May 22 2019, the population was taken from 36 teenage respondents and their parents who met the requirements with a total sampling method with a total sample of 36 respondents. Measuring instruments use checklists and questionnaires. From the results of the Spearman Rho correlation test with a system of 0,000 <0.05. Thus Ho refused, H1 accepted, meaning that there was an influence of juvenile delinquency on the level of anxiety of parents who have teenagers. From this research parents are expected to overcome the anxiety they face. Keywords: delinquency, teenagers, anxiety, parents, age
Pengaruh Pemeriksaan Kehamilan secara Teratur terhadap Kejadian Preeklamsi Ekasari, Tutik; Natalia, Mega Silvian
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 3 No. 1 (2019): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i1.125

Abstract

ABSTRAKKematian ibu tertinggi disebabkan oleh Preeklamsi. Kejadian preeklamsia dapat dikatakan sebagai masalah kesehatan masyarakat jika CaseFatalityRate (CFR) preeklamsia mencapai 1,4% - 1,8%.Menurut data terakhir prevalensi kejadian preeklamsia di Indonesia sekitar 3-10%. Angka tersebut menunjukkan bahwa kejadian preeklamsia di Indonesia melewati batas CFR sehingga preeklamsia menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat. Angka Kematian Ibu (AKI) pada tahun 2017 di Kabupaten Probolinggo sebanyak 14 orang. Penyebab langsung kematian ibu pada tahun 2017 disebabkan karena Perdarahan (15%), Preeklamsi/Eklamsi (50%), Infeksi (5%), Emboli Air Ketuban (5%), dan Lain-lain(25%). Semakin meningkatnya kejadian preeklampsi di Kabupaten Probolinggo diduga karena ibu hamil tidak memeriksakan kehamilannya secara teratur. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemeriksaan kehamilan secara teratur terhadap kejadian preeklamsia.Desain yang digunakananalitik korelasional dengan pendekatan Retrospektifstudy. Populasi yang digunakan semua ibu hamil pada tahun 2018. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling dan diperoleh sampel sejumlah 200 orang yang memenuhi kriteria inklusi.Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Uji statistik yang digunakan adalah Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 50% ibu hamil yang mengalami preeklamsi, sedangkan 59% dari ibu hamil yang mengalami preeklamsi tidak memeriksakan kehamilannya secara teratur. Setelah dianalisis dengan Chi Square didapatkan p value 0,003 yang artinya ada pengaruh pemeriksaan kehamilan secara teratur terhadap kejadian preeklamsi. Kata kunci : pemeriksaan kehamilan, teratur, preeklamsi ABSTRACTThe highest maternal mortality is caused Preeclampsia. The incidence of preeclampsia can be said to be a public health problem if the Case Fatality Rate (CFR) of preeclampsi areaches 1.4% - 1.8%. According to the latest data, the prevalence of preeclampsiain Indonesia is around 3-10%. This figures hows that the incidence of preeclampsiain Indonesia exceeds the CFR limit so that preeclampsia is one of the public health problems. The maternal mortality rate (AKI) in 2017 in Probolinggo Districtis 14 people. The direct cause of maternal deathin 2017 is caused by bleeding (15%), preeclampsia / eclampsia (50%), infection (5%), amnioticembolism (5%), and others (25%). The increasing incidence of preeclampsiain Probolinggo Regency is suspected because pregnant women do not check their pregnancy regularly. This study aims to analyze the effect of regular pregnancy examinations on the incidence of preeclampsia. The design used correlational analytic with a retrospective study approach. The population used was all pregnant women in 2018. The sampling technique was purposive sampling and a sample of 200 people met the inclusion criteria. Data collection used questionnaires and interviews. The statistical test used is Chi Square. The results showed that there were 50% of pregnant women who experienced preeclampsia, while 59% of pregnant women who experienced preeclampsia did not check their pregnancy regularly. After being analyzed with Chi Square, it was obtained p value 0.003, which means that the reisan effect of regula rpregnancy examinations on the incidence of preeclampsia. Keywords: pregnancy checkup, regular, preeclampsia
Foot Self Efficacy dan Foot Self Care Behaviour pada Lansia dengan Diabetes Melitus Salam, Ainul Yaqin; Hamim, Nur
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 3 No. 1 (2019): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i1.126

Abstract

 AbstrakLansia dengan diabetes adalah kelompok khusus yang memiliki resiko tinggi komplikasipada kakinya. Self-efficacymenjadi salah satu determinan faktor utama untuk meningkatkan perilaku perawatan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat efikasi diri kaki (Foot Self Efficacy) dan perilaku perawatan kaki (Foot Crae Behaviour) dan hubungannya dengan karakteristik demografis pada lansia dengan diabetes.Studi cross-sectional digunakandi Desa Karangren Kecamatan Krejengan Probolinggo dari Mei hingga Juni 2019. Kriteria khusus dipilih untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Para responden diwawancarai menggunakan seperangkat kuesioner yang telah divalidasi. Statistik deskriptif dan inferensial (regresi linier berganda) digunakan untuk menjawab hipotesis penelitiandengan bantuanSPSS 19. Hasil penelitian menyebutkan rata-ratafoot self-efficacysebesar 29,79 dengan standar deviasi 8,26 danrata-ratafoot care behavior sebesar 28,72 dengan SD 6,33. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara foot self-efficacy (β = 0,43, p <0,001), tingkat pendidikan (β = 0,43, p <0,001), dan jenis kelamin (β = 0,31, p <0,001) dengan perilaku perawatan kaki. Program edukasi self-efficacydapat menjadi pertimbangan yang krusial  untuk meningkatkan perilaku perawatan kaki. Lansia dengan diabetes harus diajari pemeriksaan kaki secara mandiri.Perawatan kaki diabetes yang tepat dan berkelanjutan dapat secara signifikan mencegah terjadinya komplikasi pada kaki lebih lanju yang berefek pada peningkatan kualitas hidup.                                                                                                     Kata kunci: diabetes, lansia, efikasi diri, perilaku perawatan diri, kaki  AbstractThe elderly with diabetes is a special group that has a high risk of complications in the legs. Self-efficacy is one of the main determinants of improving foot care behavior.The essential aims of this study were to identify the level of self-efficacy and foot care behavior and its relationship to demographic characteristics in elderly patients with diabetes. The cross-sectional study has been done in Karangren Village, Krejengan Probolinggo district from May to June 2019. Specific criteria  were chosen to participate in this study. The respondents interviewed used a set of validated questionnaires. Descriptive and inferential statistics (multiple linear regression) were used to answer the research hypothesisby SPSS 19. The results mentioned that the average foot self-efficacy was 29.79, with a standard deviation of 8.26, and the normal foot care behavior was 28.72, with an SD of 6.33. There is a significant relationship between foot self-efficacy (β = 0.43, p <0.001), level of education (β = 0.43, p <0.001), and gender (β = 0.31, p <0.001) with foot care behavior. The self-efficacy education program can be a crucial considerateness for improving foot care behavior.Elderly with diabetes must be taught foot examinations independently. Appropriate and ongoing diabetes foot care can significantly prevent diabetic foot complications, which affect improving the quality of life. Keywords: diabetes, elderly, self-efficacy, self-care behavior, feet
Efektifitas Kelas Nenek Terhadap Keberhasilan ASI Eksklusif untuk Mencegah Stunting Yuliana, Wahidah; Nulhakim, Bawon
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 3 No. 1 (2019): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i1.128

Abstract

AbstrakNenek merupakan bagian dari keluarga yang juga memberikan pengaruh dalam mendukung kesuksesasan ibu dalam pemenuhan nutrisi bayi. Kelas nenek  menjadi pendukung ASI dengan memberi solusi terhadap permasalahan dalam keberhasilan ASI Eksklusif ASI eksklusif merupakan salah satu cara dalam mengatasi stunting dengan manfaatnya yang beragam. Kejadian Stunting di kabupaten probolinggo mencapai 49,43% dan studi pendahuluan dari hasil penelitian sebelumnya menyebutkan dengan kelas calon nenek berhasil meningkatkan jumlah ibu menyusui hari ke1-3. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui efektifitas kelas nenek terhadap keberhasilan ASI eksklusif.Penelitian ini merupakan jenis eksperimen dengan membandingkan kelompok control dan kelompok perlakuan. Kelompok control berjumlah 30 ibu balita berusia 4-5 bulan yang memiliki nenek dan kelompok perlakuan juga berjumlah 30 ibu balita yang memiliki nenek yang mengikuti kelas nenek. Instrument penelitian yang digunakan adalaj lembar observasi dan untuk melenghkapi kebutuhan data ditambah dengan wawancara. Analisis yang digunakan adalah  chi-square dengan tingkat kemaknaan 95% (alpha 0,05) dan hasil penelitian didapatkan kelompok yang mendapatkan perlakuan kelas nenek, memberikan ASI Eksklusif sejumlah 20 (66%) dan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan sejumlah 6 (20%). Value 0,00<α0,05 menunjukkan kelas nenek berpengaruh dalam pemberian ASI Eksklusif sehingga kelas nenek ini juga dapat menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan capai asi eksklusif melalui dukungan keluarga. Kata kunci  : ASI eksklusif, kelas nenek Abstract Grandmother classes support ASI by providing solutions to problems in the success of exclusive ASI Exclusive breastfeeding is one way to overcome stunting with a variety of benefits. The incidence of Stunting in Probolinggo regency reached 49.43% and a preliminary study from the results of previous studies mentioned that the class of prospective grandmothers succeeded in increasing the number of breastfeeding mothers on day 1-3. The purpose of this study is to determine the effectiveness of the grandmother's class on the success of exclusive breastfeeding. This research is a type of experiment by comparing the control group and the treatment group. The control group consisted of 30 mothers of toddlers aged 4-5 months who had grandmothers and the treatment group also numbered 30 mothers of toddlers who had grandmothers who attended grandmother classes. The research instrument used was the observation sheet and to complete the data needs coupled with interviews. The analysis used was chi-square with a significance level of 95% (alpha 0.05) and the results of the study found that the group that received grandmother treatment, gave 20 (66%) exclusive breastfeeding and the group that did not get treatment was 6 (20%) . Value 0,00 <α0,05 shows that grandmother's class influences exclusive breastfeeding so that this grandmother class can also be one of the solutions in increasing exclusive breastfeeding through family support. Keywords    : ASI exclusive, grandmother classes
Pendampingan dan Konseling ASI Berpengaruh terhadap Pengetahuan, Motivasi dan Perilaku Ibu dalam Menyusui Mariani, Mariani; Sunanto, Sunanto; Wahyusari, Shinta
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 3 No. 1 (2019): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/ji-kes.v3i1.129

Abstract

AbstrakASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena mengandung zat gizi yang lengkap untuk kebutuhan bayi. Secara umum, cakupan ASI eksklusif di Indonesia khususnya di Kabupaten Probolinggo tahun 2017 mengalami penurunan. Salah satu penyebab yang dapat diidentifikasi yaitu kurangnya persiapan selama hamil. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui pendampingan dan konseling. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan pendampingan dan konseling ASI terhadap pengetahuan, motivasi, dan perilaku ibu dalam menyusui. Penelitian ini menggunakan pre eksperimental design yang berbentuk post test only design with control group. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester tiga di BPM Wilayah kerja Puskesmas Pajarakan. Sampel dipilih menggunakan accidental sampling dan didapatkan sebanyak 30 responden yang dibagi menjadi dua yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney untuk mengukur perbedaan pengetahuan, motivasi, dan perilaku ibu dalam menyusui antara kelompok kontrol dan perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada pengetahuan (p=0,000; p< 0,05), motivasi (p=0,000; p< 0,05), dan perilaku (p=0,000; p< 0,05) ibu dalam menyusui antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Pelaksanaan pendampingan dan konseling ASI berpengaruh terhadap keberhasilan menyusui. Diharapkan pendampingan dan konseling ASI dapat menjadi program dalam meningkatkan capaian pemberian ASI eksklusif. Kata kunci  : pendampingan, konseling ASI, pengetahuan, motivasi, perilaku.  Abstract           ASI is the best food for babies, because it contains complete nutrients for the baby's needs. In general, coverage of exclusive breastfeeding in Indonesia, especially in Probolinggo District in 2017 has decreased. One identifiable cause is lack of preparation during pregnancy. One effort that can be done is through breastfeeding assistance and counseling. This study aimed to determine the effect of the implementation of breastfeeding assistance and counseling on the knowledge, motivation, and behavior of breastfeeding mothers. This research method used a pre experimental design in the form of a post test only design with control group. The population in this study was all third trimester pregnant women in BPM Pajarakan Community Health Center. Samples were selected using accidental sampling and the number of samples obtained is 30 respondents divided into two groups namely the treatment group and the control group. Data analysis used the Mann Whitney test to measure differences in knowledge, motivation, and behavior of mothers in breastfeeding between the control and treatment groups. The results showed that there were significant differences in knowledge (p = 0,000; p <0.05), motivation (p = 0,000; p <0.05), and behavior (p = 0,000; p <0.05) of mothers in breastfeeding between the treatment group and the control group. Implementation of assistance and lactation counseling affect the success of breastfeeding. It is expected that the ASI mentoring and counseling process can become a program in increasing the achievement of exclusive breastfeeding.  Keywords            :               assistance, lactation counseling, knowledge, motivation, behavior.

Page 3 of 15 | Total Record : 142