cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
JURNAL PENELITIAN ILMU PENDIDIKAN
ISSN : 19799594     EISSN : 25415492     DOI : 10.21831
Core Subject : Science, Education,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. 12 No. 1 (2019): March-May" : 8 Documents clear
Analisis kebutuhan pelatihan standar penilaian berbasis data pemetaan mutu pendidikan (PMP) pada jenjang sekolah dasar (SD) di kota Makassar Nanang, Nanang; Rusman, Rusman
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 12 No. 1 (2019): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.962 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v12i1.20605

Abstract

Pemetaan mutu dilakukan untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis data dan informasi tentang capaian pemenuhan standar nasional pendidikan pada satuan pendidikan dari mulai tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, dan nasional. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tentang analisis kebutuhan pelatihan tentang standar penilaian bagi guru sekolah dasar di Kota Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif berdasarkan data rapot mutu tahun 2017. Hasil penelitian menunjukan dari 468 sekolah dasar di kota Makassar sebanyak 5 sekolah (1,1%) masuk dalam kategori menuju SNP 2,  51 sekolah (10,9%) masuk dalam kategori menuju SNP 3, 332 sekolah (70,9%) masuk dalam kategori menuju SNP 4, 80 sekolah (17,1%) masuk dalam kategori SNP dan tidak ada sekolah yang masuk dalam kategori menuju SNP 1. Simpulan dari penelitian ini adalah pemenuhan standar penilaian pendidikan bagi jenjang sekolah dasar di Kota Makassar masih berada pada kategori menuju SNP 4 sehingga masih memerlukan peningkatan capaian SPP dengan melalui pelatihan.Analysis of training needs assessment standards-based data mapping the quality of education at the primary level in MakassarQuality mapping is done for collection, processing, analysis of data and information on the achievement of compliance with national standards of education in the educational unit of the start level of the educational unit until national levels. The purpose of this study was to describe the analysis of the training needs assessment standards for primary school teachers in Makassar. The method used in this research is quantitative descriptive analysis based on the data quality report in 2017. Research shows than 468 elementary schools in Makassar as many as 5 schools (1.1%) belong to menuju SNP 2,51 schools (10.9%) to SNP 3, 332 schools (70.9%) to SNP 4, 80 schools (17.1%) fall into SNP and no schools that fall within the heading to SNP 1. The conclusions of this study is the fulfillment of educational assessment standards for elementary school in Makassar is located in SNP 4 that still require standard performance improvement of education through training.
How important are today's teacher development program contents for primary school teacher? Jayanti, Jayanti; Wahyudin, Dinn
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 12 No. 1 (2019): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.98 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v12i1.19799

Abstract

Teacher development program (TDP) will only be effective when it answers the teacher's need. This study aims to find out how important the training content that has been delivered in the TDP. The training contents listed in this study drawn from the Teacher Working Group, the School of Master Teacher program organized by Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa and teacher development at Sukma Bangsa School. A total of 327 primary school teachers have participated in the study which was designed based on survey model. The study was limited to primary school teachers due to different teacher needs of other school levels may be occurred. The data of this study were obtained by using a questionnaire comprised of 13 close-ended items in the form of the rating scale. Descriptive statistics include the percentage, frequency, mean, and standard deviation for data analysis. According to the study results, 84,1% of respondents chosen classroom management as the most important training content to learn. Another indication of the result is that the teachers also need to learn teaching and learning models, developmental psychology, teaching motivation, teaching and learning evaluation, teaching and learning media, technology-based learning, lesson plan, 2013 curriculum, classroom display, public speaking and literacy-based learning that more than 50% teachers defined them as very important to learn. However, only 47% of respondents mentioned Classroom Action Research is very important to learn. Based on the results of this study, the designer of TDP suggested considering classroom management as the first priority to deliver in the TDP followed by teaching and learning models, developmental psychology, teaching motivation, teaching and learning evaluation, teaching and learning media, technology-based learning, lesson plan, 2013 curriculum, classroom display, public speaking and literacy-based learning. In addition, it has to pay more attention to the teacher's need level of Classroom Action Research that is still very low due to improving their motivation to do research. Seberapa pentingkah muatan program pengembangan guru saat ini bagi guru sekolah dasar?Program pengembangan guru dinilai efektif jika muatan materi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa penting muatan pelatihan yang selama ini dibawakan dalam program pengembangan guru. Muatan pelatihan yang dimasukkan ke dalam daftar muatan pelatihan pada penelitian ini diambil dari Kelompok Kerja Guru (KKG), program School of Master Teacher yang diselenggarakan oleh Sekolah Guru Indonesia Dompet Dhuafa dan program pengembangan guru di Sekolah Sukma Bangsa. Sebanyak 327 guru sekolah dasar telah berpartisipasi dalam studi yang dirancang berdasarkan model survei. Penelitian ini terbatas pada guru sekolah dasar sebab kebutuhan guru pada jenjang pendidikan lainnya dapat berbeda. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 13 soal tertutup dalam bentuk skala penilaian. Statistik deskriptif termasuk persentase, frekuensi, mean, dan deviasi standar dihitung untuk analisis data. Studi ini menunjukkan bahwa manajemen kelas adalah konten pelatihan yang paling penting untuk dipelajari oleh guru sekolah dasar dimana sebanyak 84,1% responden memilihnya sebagai muatan yang sangat penting dipelajari. Indikasi lain dari hasil penelitian ini adalah bahwa para guru juga perlu belajar model-model pembelajaran, psikologi perkembangan, motivasi mengajar, evaluasi belajar mengajar, media pembelajaran, pembelajaran berbasis teknologi, rencana pelajaran, kurikulum 2013, display kelas, public speaking dan pembelajaran berbasis literasi dimana lebih dari 50% guru mendefinisikannya sebagai materi yang sangat penting untuk dipelajari. Sebaliknya penelitian tindakan kelas masih dianggap belum begitu penting dimana hanya 47, 1% yang menilainya sangat penting untuk dipelajari. Berdasarkan hasil studi ini, perancang program pengembangan guru pada masa mendatang disarankan agar memprioritaskan manajemen kelas untuk disampaikan dalam program pengembangan guru, diikuti oleh model-model pembelajaran, psikologi perkembangan, motivasi mengajar, evaluasi belajar mengajar, media pembelajaran, pembelajaran berbasis teknologi, rencana pelajaran, kurikulum 2013, display kelas, public speaking dan pembelajaran berbasis literasi. Namun dengan melihat tingkat kebutuhan guru yang masih rendah terhadap penelitian tindakan kelas perlu menjadi perhatian agar minat guru untuk melakukan penelitian dapat ditingkatkan.
Desain kurikulum literasi media bermuatan nilai-nilai Islam di sekolah menengah atas al irsyad satya Kurniasari, Rani; Kurniawan, Deni
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 12 No. 1 (2019): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.078 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v12i1.19532

Abstract

Globalisasi sebagai sebuah bahasan kontemporer menjadikan dunia menjadi seolah berbaur tanpa sekat. Sisi positif globalisasi adalah adanya kemudahan mengakses media atau informasi dari berbagai belahan dunia. Namun sebagai konsekuensi negatif, berbagai budaya atau paham seperti kapitalisme dan hedonisme, kini menjadi budaya yang marak ada di masyarakat kita. Pentingnya kompetensi literasi media bermuatan nilai-nilai Islam pada kegiatan ekstrakurikuler Pengembangan Diri (PD) di SMA Al-Irsyad Satya menjadi latar belakang penelitian ini. Sedangkan tujuan penelitian adalah dihasilkannya desain kurikulum literasi media bermuatan nilai-nilai Islam yang relevan pada kegiatan ekstrakurikuler PD di SMA Al-Irsyad Satya. Metode penelitian yang digunakan adalah Design & Development dengan pendekatan kuantitatif. Desain kurikulum menghasilkan dokumen kurikulum literasi media bermuatan nilai-nilai Islam pada kegiatan ekstrakurikuler PD yang terdiri dari 27 tujuan pembelajaran, 21 materi/ konten pembelajaran, 17 strategi/ pengalaman belajar, dan 6 evaluasi pembelajaran. Pendapat stakeholder, dokumen kurikulum literasi media bermuatan nilai-nilai Islam pada kegiatan ekstrakurikuler PD di SMA Al-Irsyad Satya yang disusun layak untuk dipergunakan di SMA Al-Irsyad Satya karena memiliki relevansi yang memadai baik secara internal maupun eksternal. Curriculum design of media literacy based on Islamic values in sma al-irsyad satyaGlobalization nowadays represents the global integration of international trade, investment, information technology and cultures. It makes the world without boundaries and delimitation. Undoubtedly, globalization resulted to positive consequences, such as: accessing to media and information occurred around the globe become easier as well as elevating the quality of human life.This research is based upon the importance of the competency of media literacy which contains Islamic values on Self-Development's extracurricular activity in SMA Al-Irsyad Satya. The objective of this research is to formulate a curriculum design of media literacy which contains relevant Islamic values on Self-Development's extracurricular activity in SMA Al-Irsyad Satya. The methodology of this research is Design & Development through quantitative approach. The conclusion of this research shows that in the need assessment stage there are 71 indicators of curriculum component that are relevant to use in curriculum design consists of 27 learning objectives, 21 learning contents, 17 learning strategies, and 6 learning evaluations. In the design stage, the draft of curriculum of media literacy which contains Islamic values is successfully formulated based upon need assessment. On the stakeholders review, it is clearly stated that the document of curriculum of media literacy which contains Islamic values on Self-Development's extracurricular activity in SMA Al-Irsyad Satya is feasible to implement as it has relevance for both internal and external aspect.
Profil kemandirian belajar mahasiswa bimbingan dan konseling Astuti, Budi
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 12 No. 1 (2019): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.031 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v12i1.24327

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil kemandirian belajar mahasiswa Bimbingan dan Konseling di Universitas Negeri Yogyakarta. Profil kemandirian belajar mahasiswa dilihat berdasarkan jenis kelamin, usia, dan aspek kemandirian belajar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis pendekatan survei. Sampel penelitian sejumlah 248 mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta. Teknik penentuan sampel menggunakan teknik random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner, yaitu skala kemandirian belajar. Hasil analisis data menunjukkan bahwa tingkat kemandirian belajar mahasiswa sebagian besar berada pada kategori sedang sejumlah 209 mahasiswa (84,3%). Berdasarkan jenis kelamin dan usia, sebagian besar tingkat kemandirian mahasiswa berada pada kategori sedang. Berdasarkan aspek kemandirian belajar, ditemukan bahwa aspek motivasi dalam belajar merupakan aspek tertinggi dengan nilai rata-rata 731, aspek yang kedua adalah aspek perilaku dalam belajar dengan nilai rata-rata 689 dan aspek yang ketiga adalah aspek pemahaman belajar dengan nilai rata-rata 680. Penelitian ini memberikan rekomendasi agar kemandirian belajar mahasiswa dapat dioptimalkan dengan peningkatan strategi regulasi belajar dan dukungan dari pihak universitas. Profile of self regulated learning on students of guidance and counselingThe study aimed to determine the profile of self regulated learning on students of Guidance and Counseling at Yogyakarta State University. The profile of students' self regulated learning assessed based on gender, age, and aspects of self regulated learning. The research type was quantitative research with a survey approach. The sample was 248 students of the Guidance and Counseling study program, Faculty of Education, Yogyakarta State University. The sampling technique used random sampling techniques. The data collection method was a questionnaire, which was the scale of self regulated learning. The results of data analysis showed that the level of student's self regulated learning was mostly in the moderate category with 209 students (84,3%). Based on gender and age, most levels of student's self regulated learning were in the moderate category. The aspect of self regulated learning found out that the motivation in learning was the highest aspect with an average score of 731, followed by behavior in learning with an average score of 689 and learning understanding with an average score of 680. The particular study proposed recommendations the student's self regulated learning could be optimized by improving the learning regulation strategy and support from the university.
Analisis terhadap faktor-faktor determinan dalam implementasi kurikulum muatan lokal Triasmanto, Mursid; Dewi, Laksmi
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 12 No. 1 (2019): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.43 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v12i1.20144

Abstract

Pengkajian terhadap implementasi kurikulum sangat penting termasuk pada kurikulum muatan lokal dengan karakteristik kedaerahannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor determinan dalam implementasi kurikulum. Faktor-faktor determinan yang menjadi kajian utama penelitian ini adalah persepsi guru terhadap implementasi kurikulum muatan lokal, pelaksanaan pembelajaran muatan lokal yang dilakukan guru, dan dukungan terhadap guru dalam implementasi kurikulum muatan lokal. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian adalah guru mata pelajaran muatan lokal, yang dipilih dengan menggunakan teknik random sampling. Sampel guru terpilih diminta menyatakan sikap dan pendapatnya terkait variabel penelitian melalui pengisian instrumen penelitian berupa kuesioner tertutup, dengan skala Likert. Teknik uji instrumen yang digunakan adalah uji keterpahaman, validitas, dan reliabilitas. Data yang berhasil dihimpun kemudian dianalisis menggunakan analisis persentase dan uji t. Hasil penelitian mendeskripsikan bahwa tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap implementasi kurikulum muatan lokal (X1), pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru (X2), dan dukungan guru dalam implementasi kurikulum muatan lokal (X3) antara guru yang mengajar di satuan pendidikan berstatus negeri dan juga swasta. Simpulan yang diperoleh, persepsi guru terhadap pembelajaran sebaiknya ditingkatkan, terutama keyakinan dalam diri guru untuk melandasi pelaksanaan pembelajaran yang terstruktur agar berdampak positif bagi siswa. Dukungan stakeholder pun berimplikasi signifikan terhadap pelaksanaan pembelajaran muatan lokal sehingga perlu dijamin keberadaannya.Analysis of determinant factors in the implementation of local content curriculumResearch on local content curriculum is very important with its regional characteristics. This study aims to analyze the determinant factors in curriculum implementation. Determinant factors that became the main study of this research were teachers' perceptions of local content curriculum implementation, the local content learning conducted by teachers, and support to teachers in the implementation of local content curriculum. This research uses survey method with quantitative approach. The research sample was the local subject matter teachers, selected using random sampling technique. Selected teacher samples are asked to state their tendencies and opinions related to research variables by filling the research instrument in the form of a closed questionnaire, with a Likert scale. The instrument testing technique used is comprehension, validity, and reliability test. Data collected is then analyzed using percentage analysis and independent-samples t test. The results of the study describe the fact that there is no difference in teacher perceptions of the implementation of the local content curriculum (X1), implementation of learning carried out by teachers (X2), and teacher support in the implementation of local transport curriculum (X3) between teachers teaching in state status education and also private. The conclusion are teachers' perceptions of learning should be improved, especially teachers beliefs to underpin the implementation of structured learning in order to positively impact students. Stakeholder support also has significant implications for the learning implementation so it needs to be guaranteed.
Korelasi kompetensi pedagogik guru dengan pelaksanaan pembelajaran bahasa Jawa tingkat SMP Setiawan, Seto; Dewi, Laksmi
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 12 No. 1 (2019): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.078 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v12i1.20146

Abstract

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk melihat korelasi antara kompetensi pedagogik guru dengan pelaksanaan pembelajaran bahasa Jawa di Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah melihat korelasi antara pemahaman wawasan atau landasan kependidikan dan pemahaman terhadap peserta didik dengan pelaksanaan pembelajaran bahasa Jawa. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan purposive sampling sebagai teknik pemilihan sampel penelitian. Sekolah yang dipilih sebagai sampel penelitian adalah sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013 dari kelas 7 hingga kelas 9. Berdasarkan hal tersebut, diperoleh dua puluh sembilan (29) sekolah sampel di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari dua puluh sembilan sekolah sampel tersebut dipilih tiga puluh guru muatan lokal bahasa Jawa sebagai responden penelitian. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner tertutup berdasarkan skala Likert. Sebelum digunakan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian, dilakukan uji validasi instrumen oleh ahli. Data yang terkumpul dianalisa dengan menggunakan metode regresi linier untuk melihat korelasi dari variabel-variabel penelitian. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah adanya korelasi yang positif dan signifikan antara pemahaman wawasan atau landasan kependidikan dan pemahaman terhadap peserta didik dengan pelaksanaan pembelajaran bahasa Jawa. Rekomendasi dari penelitian adalah guru harus meningkatkan kemampuan pedagogik seperti: pemahaman wawasan atau landasan kependidikan dan pemahaman peserta didik karena memiliki korelasi dengan pelaksanaan pembelajaran bahasa Jawa.Correlation of teacher pedagogical competency with the implementation of java language learning level SMPThis research aims to see the correlation between pedagogic competence of teachers with the implementation of learning Java language in Special Region of Yogyakarta. While the specific purpose of this research is to see the correlation between understanding insights or educational foundations and understanding of learners with the implementation of learning Java language. The research method used is descriptive quantitative with purposive sampling as the technique of selecting research samples. Schools selected as research samples are schools that have implemented the 2013 curriculum from grade 7 to grade 9. Based on this, obtained twenty-nine (29) sample schools in Special Region of Yogyakarta. Of the twenty-nine sample schools were selected thirty teachers of local Javanese content as research respondents. The data were collected using a closed questionnaire based on Likert scale. Before being used to collect the required data in the study, validation of the instrument is performed by the expert. The collected data were analyzed by using linear regression method to see correlation of research variables. The expected result of this research is a positive and significant correlation between understanding insight or educational base and learners' understanding with the implementation of learning Java language. The recommendation of the research is that teachers should improve pedagogical skills such as: understanding of knowledge or educational base and learners' understanding because it has correlation with the implementation of learning Java language.
Implementasi pembelajaran abad 21 dalam kurikulum 2013 Andrian, Yusuf; Rusman, Rusman
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 12 No. 1 (2019): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.83 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v12i1.20116

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi yang dilakukan pada 39 SMA Rujukan yang ada di Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembelajaran abad 21 dalam Kurikulum 2013 pada mata pelajaran Fisika di SMA Rujukan Provinsi DKI Jakarta. Fokus penelitian diarahkan pada empat sub variabel yaitu; 1) perencanaan pembelajaran; 2) pelaksanaan pembelajaran; 3) penilaian pembelajaran; dan 4) pengawasan pembelajaran. Responden yang dilibatkan dalam penelitian adalah guru mata pelajaran Fisika. Pada penelitian ini digunakan angket untuk mengumpulkan data dan menggunakan skala Likert dengan skor 1 sampai 4. Selanjutnya, data tersebut diolah dengan menggunakan teknis analisis deskriptif persentase. Perencanaan pembelajaran abad 21 dalam kurikulum 2013 termasuk dalam kategori baik dengan rentang nilai antara 23-27. Sedangkan pelaksanaan pembelajaran juga pada kategori baik dengan rentang nilai antara 46-55. Adapun penilaian pembelajaran dalam kategori baik dengan rentang nilai antara 29-34. Dan pengawasan pembelajaran berada pada kategori baik dengan rentang nilai 23-27. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, khususnya bagi Direktorat Pembinaan SMA, mengenai kondisi riil di lapangan berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013 SMA sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan selanjutnya. Implementation of 21st century learning in curriculum 2013This research is a description research conducted from 39 SMA Rujukan in Province of DKI Jakarta. This study aims to describe the implementation of 21st century learning in Curriculum 2013 in the subject matter of physics at SMA Rujukan in Province of DKI Jakarta. The focus research is directed to four sub variables namely; (1) planning of learning; (2) implementing of learning; (3) assessment of learning; & (4) monitoring of learning. Respondents in this research are teacher of Physics subject. This study used questionnaires to collect data and use Likert scale with a score of 1 to 4. Furthermore, the data is processed by using technical analysis descriptive percentage. 1st century learning planning in the 2013 curriculum is included in the good category with a range of values 23-27. While the implementation of learning is also in the good category with a range of values 46-55. While learning assessment is in a good category with a range of values 29-34. And supervision of learning is placed in a good category with a range of values 23-27. The results of this study are expected to be an input or recommendation for the Ministry of Education and Culture, especially for the Directorate of High School Development, regarding with the real conditions in the school related to the implementation of Curriculum 2013 so it can be taken into consideration for the next policy making.
Manajemen kurikulum berbasis pendidikan karakter pada sekolah dasar negeri ujung menteng 01 pagi Jakarta Arief, Mohamad; Rusman, Rusman
Jurnal Penelitian Ilmu Pendidikan Vol. 12 No. 1 (2019): March-May
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.924 KB) | DOI: 10.21831/jpipfip.v12i1.20121

Abstract

Degradasi moralitas kehidupan berbangsa dan bernegara pada kalangan anak-anak remaja (peserta didik) berada pada kondisi yang cukup memprihatinkan. Tergambarkan dari begitu banyaknya permasalahan anak-anak remaja saat ini, yang tergambar baik secara langsung maupun dari berbagai media. Dari latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menggali, menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana manajemen kurikulum berbasis pendidikan karakter diimplementasikan di sekolah. Metode penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Selain itu peneliti juga bertindak langsung sebagai key instrument untuk mendapatkan data yang jauh lebih mendalam dan bermakna saat di lapangan dari berbagai sumber yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi-fungsi dari manajemen kurikulum berperan besar dalam keberhasilan sekolah mencapai visi, misi, tujuan, dan program-program sekolah yang dicanangkan. Salah satu faktor penunjang manajemen kurikulum tersebut adalah sikap dan gaya kepemimpinan kepala sekolah. Sebagai ujung tombak dalam manajemen kurikulum, kepala sekolah mengambil peran yang luar biasa sebagai inspirator, motivator, figur keteladanan, supervisi akademik, dan manajerial bagi segenap elemen yang ada di sekolah.Character building based curriculum management at SD negeri ujung menteng 01 pagi JakartaThe degradation of the morality of nation and state life among children (learners) is in a fairly apprehensive condition. It has been described by so many problems among children, either directly or from various media. From this background, this research aims to analyze, explore and describe how character-based curriculum management is implemented in schools. The research method used is descriptive with qualitative approach of case study. Data collection techniques were conducted through interviews, observations, and documentation studies. In addition, researcher also acts directly as a key instrument when in the field to obtain data which is much more profound and meaningful from various relevant sources. The results show that the functions of curriculum management play major roles in the success of the school to achieve the vision, mission, goals and programs of the school that proclaimed. One of the factors supporting the management of the curriculum is the attitude and style of leadership of the principal. As a spearhead in curriculum management, the principal takes extraordinary roles either as an inspirator, a motivator, an exemplary figure, an academic supervisor, or manager for all elements of the school.

Page 1 of 1 | Total Record : 8