cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
jstni_batan@batan.go.id
Editorial Address
PSTNT BATAN Bandung Jalan Tamansari 71
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology)
Focus of Publication in Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology : Result of experiment in the field of nuclear science and technology and its applications in various fields. Acceptable topics include: Radioisotope, Radiopharmacy, Nuclear Medicine, Nuclear Radiation and its Measurement, Nuclear Physics and Reactors, Nuclear Instrumentation and Radioactive Waste including its applications in the fields of health, biology, industry, agriculture, metallurgy and environment
Articles 280 Documents
PERBANDINGAN ANALISIS UNSUR Cu, Cr DAN Fe DALAM CUPLIKAN BIOTA MENGGUNAKAN METODE AANC DAN SSA Supriyanto C; . Samin; . Sunardi
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 12, No 1 (2011): Februari 2011
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2011.12.1.338

Abstract

PERBANDINGAN ANALISIS UNSUR Cu, Cr DAN Fe DALAM CUPLIKAN BIOTAMENGGUNAKAN METODE AANC DAN SSA. Telah dilakukan pengendalian mutu metodeAnalisis Aktivasi Neutron Cepat (AANC) dan Spektroskopi Serapan Atom (SSA) melalui ujibanding analisis unsur Cu, Cr dan Fe dalam cuplikan biota untuk mengetahui bahwa metodemasih memenuhi syarat peruntukannya. Uji banding meliputi optimasi alat, homogenitas,validasi metode, pengukuran ketidakpastian, uji t dan uji F. Hasil uji banding kemudiandiaplikasikan untuk analisis cuplikan biota. Dari uji banding diperoleh nilai validitas metodeAANC dan SSA berkisar antara 92,69 % sampai 98,12 %. Hasil uji t menunjukkan tidak adaperbedaan yang signifikan pada rerata kadar unsur hasil uji. Demikian pula hasil uji Fmenunjukkan bahwa di antara metode AANC dan SSA tidak ada perbedaan kecermatan.
KARAKTERISASI TERMISTOR NTC YANG DIBUAT DARI SERBUK HASIL PROSES KOMPRESIPITASI MAGNETIT ASAL GARUT Dani Gustaman Syarif; Guntur D. S.; Engkir Sukirman; Saeful Hidayat
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 5, No 2 (2004): Agustus 2004
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2004.5.2.2138

Abstract

KARAKTERISASI TERMISTOR NTC YANG DIBUAT DARI SERBUK HASIL PROSES KOPRESIPITASI MAGNETIT ASAL GARUT. Studi lanjutan pemanfaatan serbuk magnetit asal Garut dengan mengkarakterisasi termistor yang dibuat dari serbuk hasil kopresipitasi telah dilakukan. Termistor dibuat dengan cara mengepres serbuk olahan dengan tekananan 2,3 ton/cm2, lalu menyinter pelet hasil pengepresan pada suhu 1100-1400°C selama 1 jam di dalam atmosfir udara. Pelet termistor hasil sinter dianalisis secara metalurgi (termasuk analisis difraksi sinar-X, XRD) dan elektrik untuk mengetahui karakteristik listriknya. Pelet termistor yang cukup kokoh dapat dihasilkan dari penyinteran pada suhu 1100°C-1400°C. Konstanta termistor (B) semakin besar dengan meningkatnya suhu sinter dari 1100°C ke 1300°C, tetapi menurun drastis pada suhu 1400°C. Tahanan jenis listrik suhu ruang (Ro25) dari pelet termistor yang dibuat, cukup besar pada suhu sinter 1100°C-1300°C, tetapi kecil pada suhu 1400°C. Data analisis XRD memperlihatkan bahwa seluruh pelet termistor hasil sinter pada suhu 1100-1400°C di dalam atmosfir udara berstruktur hematit. Dari data visual, rapat massa dan konstanta B (sekitar 6500°K), diketahui bahwa serbuk olahan mempunyai karakteristik yang {lebih baik, terutama sinterabilitasnya, dari pada serbuk magnetit (serbuk awal) karena ukuran serbuk yang sangat kecil. Serbuk hasil ko-presipitasi magnetit asal Garut mempunyai potensi besar untuk menjadi bahan dasar termistor NTC.
INTERAKSI ION PRASEODIMIUM (III) DENGAN BERBAGAI LIGAN: STUDI AWAL PEMBENTUKAN KOMPLEKS 142Pr(III) UNTUK KANDIDAT RADIOFARMAKA TERAPI Marlina .; Rita Anggraini; Sunarhadijoso Soenarjo; Euis Holisotan Hakim
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2013.14.2.1265

Abstract

INTERAKSI ION PRASEODIMIUM (III) DENGAN BERBAGAI LIGAN: STUDI AWALPEMBENTUKAN KOMPLEKS 142Pr(III) UNTUK KANDIDAT RADIOFARMAKA TERAPI. Telah dilakukan studi interaksi antara ion Pr(III) dengan ligan pendonor nitrogen(dimetilamin; 1,4-diaminobutana; 1,6-diaminoheksana; 1,4-fenilendiamin; 2,2’-bipiridin; 1,10-fenantrolin; dan 4,7-difenil-1,10-fenantrolin) dan ligan pendonor oksigen (asam suksinat dan trinatrium sitrat) untukmembentuk kompleks yang berpotensi sebagai kandidat radiofarmaka terapi. Interaksi ionpraseodimium (III) dengan ligan dipelajari dengan cara mereaksikan Pr(III) sebagai garam nitrat,Pr(NO3)3, dalam pelarut metanol dengan ligan pendonor, kemudian campuran direfluks padasuhu 60-70°C selama 4 jam. Senyawa yang terbentuk dimurnikan dengan pencucian ataupemisahan dengan kromatografi kolom, kemudian dikarakterisasi dengan spektroskopi UV-Vis,FTIR, dan spektroskopi massa. Hasil yang diperoleh menunjukkan ion Pr(III) dapat berinteraksisecara kuat dengan ligan-ligan pendonor nitrogen yang memiliki kerangka aromatik, danmemiliki pKa ~4,17-4,8. Interaksi ion Pr(III) juga ditunjukkan dengan ligan pendonor nitrogenalifatik dan ligan pendonor oksigen yang memiliki pKa > 10. Panjang rantai alifatikmempengaruhi interaksi atom donor dengan ion logam.Kata kunci : Pr(III), kompleks praseodimium(III), praseodimium-142, radiofarmaka terapi
KONSENTRASI URANIUM, THORIUM DAN KALIUM DALAM BERBAGAI PRODUK SEMEN YANG DIPASARKAN DI INDONESIA Rasito ,; Zulfakhri ,; Ade Suherman; Putu Agus Arianta
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2008.9.2.2174

Abstract

KONSENTRASl URANIUM, THORIUM, DAN KALlUM DALAM BERBAGAI PRODUK SEMEN YANG DIPASARKAN DI INDONESIA. Telah dilakukan pengukuran konsentrasi radionuklida alam yaitu uranium, thorium, dan kalium dalam semen menggunakan metode spektrometri sinar-y. Sembilan cuplikan semen yang diambil dari delapan perusahaan produksi semen di Indonesia telah dianalisis kandungan radionuklida alamnya. Konsentrasi uranium ditentukan berdasarkan konsentrasi rata-rata 214Pb dan 214Bi, thorium menggunakan  214Pb dan 228Ac, dan kalium menggunakan 40K. Pengukuran konsentrasi anak luruh dilakukan setelah sampel mencapai kesetimbangan. Dengan metode spektrometri sinar-y diperoleh konsentrasi uranium 4,6 - 18 µg/g dengan nilai rata-rata 8,8 µg/g, thorium 2,3 - 10,8 µg/g dengan nilai rata-rata 4,8 µg/g, dan kalium 1638 - 6271 pg/g dengan nilai rata-rata 4189 µg/g. Konsentrasiuranium di dalam semen tersebut termasuk tinggi dibandingkan hasil pengukuran di beberapanegara lain, sedangkan konsentrasi thorium dan kalium termasuk lebih rendah. Kontribusi dosis gammadari semen termasuk rendah karena aktivitas radium ekivalen (Raeq) yang diperolehadalah 147 Bq/kg, sedangkan nilai batas dosis gamma untuk berbagai jenis material bangunan adalah 1,5 mSv per tahun yang setara dengan Raeq sebesar 370 Bq/kg.  
STUDI PARAMETER PENUKAR PANAS UNTUK REAKTOR CANDU 6 YANG DISEMPURNAKAN Efrizon Umar
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 1, No 1 (2000): Februari 2000
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2000.1.1.1663

Abstract

STUDI PARAMETER PENUKAR PANAS UNTUK REAKTOR CANDU 6 YANG DISEMPURNAKAN. Sistem moderator pasif untuk reaktor CANDU 6 yang disempurnakan membutuhkan penukar panas dengan ukuran kecil dan mempunyai koefisien tahanan yang kecil pula pada sisi cangkangnya. Untuk itu telah dilakukan studi untuk menentukan ukuran penukar panas yang dibutuhkan dan menghitung koefisien tahanan pada sisi cangkangnya. Berdasarkan hasil analisis menggunakan program komputer CATHENA. dapat disimpulkan bahwa penukar panas sistem moderator ini dapat digunakan pada kondisi operasi normal khususnya untuk kasus-kasus penukar panas dengan jumlah pipa 3600 sampai 8100 dan diameter pipa 15,9 mm. Studi ini menunjukkan bahwa penukar panas yang diusulkan telah memberikan hasil yang memuaskan.
PENGEMBANGAN PEMBUATAN TEKNESIUM-99m NITRIDOPENTANA-2,4-DION BIS(N-METILTIOSEMIKARBAZON) SEBAGAI SEDIAAN RADIOFARMASI Nurlaila Z; Entit Susilawaty; Epy Isabela
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.2.1701

Abstract

PENGEMBANGAN PEMBUATAN TEKNESIUM-99m NITRIDOPENTANA-2,4-DION BIS(N-METILTIOSEMIKARBAZON) SEBAGAI SEDIAAN RADIOFARMASI. Pembuatan senyawa teknesium-99m nitrido pentana-2,4-dion bis(N-metiltiosemikarbazon) (99mTcNPETS) telah dilakukan menggunakan donor nitrogen natrium azida. Akan tetapi metode ini mempunyai beberapa keterbatasan untuk penggunaan dalam kedokteran nuklir, khususnya mengenal sterilitas dan apirogenitas dan radiofarmaka. Pada penelitian ini telah dikembangkan alternatif lain dalam pembuatan senyawa 99mTcPETS teras nitrido melalui reaksi substitusi antara senyawa 99mTc≡N perantara berupa senyawa 99mTcNCI2(PPh3)2 dengan ligan PETS. Kondisi pembentukan senyawa perantara 99mTcNCl2(PPh3)2 dengan efisiensi penandaan 90% dicapai pada pemakaian 0,976 mg S-metilditiokarbazat, 1,050 mg PPh3, 10 µL HCI 10M, dengan waktu inkubasi selama 15 hingga 30 menit pada temperatur 80 °C, serta pemakaian 1,026 mg PETS, pH 7 dengan waktu inkubasi selama 15 hingga 45 menit pada temperatur yang sama untuk reaksi substitusi membentuk 99mTcNPETS. Dengan efisiensi penandaan ≥ 90%. Efisiensi penandaan 99mTcNPETS diketahui dari kemurnian radiokimianya yang ditentukan secara kromatografi lapis tipis menaik menggunakan plat silika gel 60 dengan 2 macam pelarut, masing-masing pelarut campuran etanol-kloroform-toluen-amonium asetat 0,5M: pH 7 (6 : 3 : 3 : 1) dan pelarut campuran metanol-asetonitril-THF-amonium asetat 0,5M; pH 7 (3 : 3 : 2 : 2). Uji stabilitas senyawa 99mTcNPETS terhadap waktu penyimpanan menunjukkan bahwa setelah disimpan selama 4 jam pada temperatur kamar, senyawa tersebut masih stabil dengan tingkat kemurnian ≥ 90 %
Pengukuran Konsentrasi Thoron (220 Rn) di Udara Dalam Ruangan Secara Kontinu Menggunakan Pylon Model WLx Hasnel Sofyan
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 12, No 2 (2011): Agustus 2011
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2011.12.2.2

Abstract

Konsentrasi thoron ( 220 Rn) pada lokasi tertentu lebih besar dari pada radon ( 222 Rn), namun keberadaannya selalu terabaikan. Hal ini disebabkan oleh kesulitan dalam kalibrasi dan diskriminasi antara radon dengan thoron. Dari model biokinetik dan dosimetrik, kontribusi dosis efektif thoron terlihat dominan pada paru-paru. UNSCEAR memperkirakan dosis thoron berkontribusi antara 5–10% dosis tahunan yang diterima masyarakat umum dengan tingkat risiko 4,4 kali lebih besar dari radon. Oleh karena itu perlu dilakukan studi untuk mengetahui nilai konsentrasi thoron di udara dalam rumah dan tempat kerja. Konsentrasi radon-thoron di udara dalam ruangan dapat diketahui dengan metode langsung menggunakan alat Pylon Model WLx dan metode pasif menggunakan detector SSNTDs (Solid State Nuclear Track Detector). Pengukuran thoron pada penelitian ini dilakukan dengan alat Pylon Model WLx yang sensitif terhadap radon secara kontinu selama 24, 65, 72, 116 dan 154 jam dalam ruangan yang berbeda-beda. Hasil pengukuran memperlihatkan nilai rerata konsentrasi working level thoron sebesar 2,53 ± 0,67 Bq/m 3 dalam ruangan-1 dengan konsentrasi maksimum dan minimum adalah 3,37 Bq/m 3 dan 2,22 Bq/m 3 . Dari pengukuran pada lokasi berbeda diperoleh rerata konsentrasi anak luruh thoron yang terbesar dan terkecil masing-masing sebesar 0,83 ±0,23 Bq/m 3 dan 0,29 ±0,64 Bq/m 3 , sedang nilai konsentrasi maksimum dan minimum masing-masing adalah 7,80 Bq/m 3 dan 0,01 Bq/m 3 . Pylon Model WLx tidak dapat digunakan dalam jangka waktu lama dengan cakupan daerah survei yang luas secara bersamaan, sehingga masih diperlukan pengukuran menggunakan detektor pasif SSNTDs yang sangat sensitif terhadap emisi partikel alfa dan dapat mengukur konsentrasi thoron secara kumulatif.
ASPEK PROTEKSI RADIASI PADA PENINGKATAN DAYA REAKTOR TRIGA 2000 Rini Heroe Oetami; S. Wiryosimin; E. Kurnia; S. Sofyan; Z. Arifin
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 3, No 2 (2002): Agustus 2002
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2002.3.2.2127

Abstract

ASPEK PROTEKSI RADIASI FADA PENLNGKATAN DAYA REAKTOR TRIGA 2000. Reaktor TRIGA Mark II Bandung telah ditingkatkan dayanya dari 1 MW menjadi 2 MW dan saat ini namanya menjadi reaktor TRIGA 2000. Pekerjaan peningkatan daya meliputi tahap kegiatan pembongkaran, pemasangan dan uji nuklir yang memberikan risiko bahaya radiasi eksterna maupun interna. Bahaya radiasi dapat memberikan efek deterministik dan stokastik pada jaringan tubuh. Untuk mencegah efek deterministik dan menurunkan peluang terjadinya efek stokastik tersebut perlu dilakukan pengawasan keselamatan radiasi selama program peningkatan daya. Pengawasan keselamatan radiasi dilakukan dengan menerapkan prinsip proteksi radiasi yaitu: jarak, waktu dan perisai. Laju paparan radiasi diukur dengan menggunakan survey meter jenis cutie pie dan babyline, sedangkan terimaan dosis personil dipantau dengan dosimeter termoluminesensi (TLD). Hasil survey laju paparan radiasi di dalam teras berkisar antara100 R/jam sampai dengan 2600 R/jam. Potensi bahaya kontaminasi terbesar terdapat pada pekerjaan pembongkaran thermal column, dan rhermalizing column. Dosis akumulasi personil tertinggi saat kegiatan berlangsung sebesar 7,85 mSv/tahun dan tidak melebihi nilai batas dosis tahunan (NBD) yang berlaku. Tidak adanya dosis personil yang melebihi NBD, menunjukkan aspek proteksi radiasi pada program peningkatan daya telah berjalan dengan baik.
PENETAPAN NILAI KANDIDAT IN-HOUSE REFERENCE MATERIAL (RM) ZrO2 Susanna Tuning Sunanti; Samin .; Supriyanto C
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 14, No 1 (2013): Februari 2013
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2013.14.1.683

Abstract

Telahdilakukan kegiatan penelitian pembuatan dan penentuan nilai bahan acuan atau in-housereference material (RM) zirkonium oksida dengan mengacu pada standar ISO:35-2006. Bahanbaku kandidat RM adalah ZrO2 dari Merck seberat 4 kg yang dikeringkan pada suhu 90°Cselama 2×6 jam dalam ruangan tertutup. Selanjutnya sampel digerus dengan alu stainless steel(SS) hingga lolos ayakan berukuran ≤ 200 mesh, dihomogenkan dalam homogenizer selama3×6 jam agar diperoleh sampel yang halus, kering dan homogen. Uji kadar air, homogenitas,dan stabilitas sampel dilakukan masing-masing dengan metode gravimetri, XRF dan AAS.Serbuk kandidat RM ZrO2 kemudian dimasukkan ke dalam botol-botol polietilen masing-masingseberat 100 g. Selanjutnya sampel kandidat didistribusikan kepada 10 Laboratorium Pengujianyang telah terakreditasi untuk pengujian komposisi kandungan oksida dan hilang pijar (LOI)dengan berbagai metode analisis yang sudah tervalidasi seperti AAS, XRF, AAN, dan UV-Vis.Hasil uji kandungan parameter oksida dan hilang pijar dari berbagai laboratorium diolah denganmetode statistik. Dari data uji berbagai laboratorium tersebut diperoleh kadar oksida dan LOIdalam kandidat bahan standar zirkonium oksida yaitu ZrO2: 97,7334 ± 0,0016 %, HfO2: 1,7329± 0,0024 %, SiO2: 30,1224 ± 0,0053 %, Al2O3: 0,0245 ± 0,0015 %, TiO2: 0,0153 ± 0,0006 %,Fe2O3: 0,0068 ± 0,0005 %, CdO: 3,1798 ± 0,00006 ppm, dan LOI = 0,0217 ± 0,00022 %.Kata kunci: in-house reference material, ZrO2, ISO:35-2006
ANALISIS DINAMIKA REAKTOR AKIBAT KECELAKAAN REAKTIVITAS PADA MODA SATU JALUR PENDINGIN RSG-GAS Endiah Puji Hastuti
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia (Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology) Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003
Publisher : BATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jstni.2003.4.2.2164

Abstract

ANALISIS DINAMIKA REAKTOR AKIBAT KECELAKAAN REAKTIVITAS PADA MODA SATU JALUR PENDINGIN RSG-GAS. Dalam rangka penghematan biaya operasi reaktor, pengoperasian reaktor dengan satu jalur sistem pendingin sedang dikaji. Pentuan daya maksimum reaktor telah dilakukan, demikian pula dengan analisis keselamatan teras reaktor pada kondisi tunak dan transien LOFA. Untuk melengkapi analisis tersebut, pada penelitian ini dilakukan analisis kecelakaan reaktivitas yang dilakukan dengan program PARET-ANL. Sirnulasi kecelakaan dilakukan dengan insersi reaktivitas dalam bentuk ramp, yang disebabkan oleh penarikan batang kendali. Analisis dilakukan pada dua tingkat daya yaitu daya rendah 1 Watt dan daya tinggi 1 MW, dengan batas proteksi daya satu jalur untuk masing-masing keadaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada analisis dinamika reaktor ini, secara teknis RSG-GAS dapat dioperasikan dengan aman menggunakan moda satu jalur.

Filter by Year

2000 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 24, No 2 (2023): August 2023 Vol 24, No 1 (2023): February 2023 Vol 23, No 2 (2022): Agustus 2022 Vol 23, No 1 (2022): February 2022 Vol 22, No 2 (2021): Agustus 2021 Vol 22, No 1 (2021): February 2021 Vol 21, No 2 (2020): Agustus 2020 Vol 21, No 1 (2020): Februari 2020 Vol 20, No 2 (2019): Agustus 2019 Vol 20, No 1 (2019): Februari 2019 Vol 19, No 2 (2018): Agustus 2018 Vol 19, No 1 (2018): Februari 2018 Vol 18, No 2 (2017): Agustus 2017 Vol 18, No 1 (2017): Februari 2017 Vol 17, No 2 (2016): Agustus 2016 Vol 17, No 1 (2016): Februari 2016 Vol 16, No 2 (2015): Agustus 2015 Vol 16, No 1 (2015): Februari 2015 Vol 15, No 2 (2014): Agustus 2014 Vol 15, No 1 (2014): Februari 2014 Vol 14, No 2 (2013): Agustus 2013 Vol 14, No 1 (2013): Februari 2013 Vol 13, No 2 (2012): Agustus 2012 Vol 13, No 1 (2012): Februari 2012 Vol 12, No 2 (2011): Agustus 2011 Vol 12, No 1 (2011): Februari 2011 Vol 11, No 2 (2010): Agustus 2010 Vol 11, No 1 (2010): Februari 2010 Vol 10, No 2 (2009): Agustus 2009 Vol 10, No 1 (2009): Februari 2009 Vol 9, No 2 (2008): Agustus 2008 Vol 9, No 1 (2008): Februari 2008 Vol 8, No 2 (2007): Agustus 2007 Vol 8, No 1 (2007): Februari 2007 Vol 7, No 2 (2006): Agustus 2006 Vol 7, No 1 (2006): Februari 2006 Vol 6, No 2 (2005): Agustus 2005 Vol 6, No 1 (2005): Februari 2005 Vol 5, No 2 (2004): Agustus 2004 Vol 5, No 1 (2004): Februari 2004 Vol 4, No 4 (2003): Agustus Edisi Khusus 4 2003 Vol 4, No 3 (2003): Agustus Edisi Khusus 3 2003 Vol 4, No 2 (2003): Agustus Edisi Khusus 2 2003 Vol 4, No 1 (2003): Agustus Edisi Khusus 1 2003 Vol 4, No 1 (2003): Februari 2003 Vol 3, No 2 (2002): Agustus 2002 Vol 3, No 1 (2002): Februari 2002 Vol 2, No 2 (2001): Agustus 2001 Vol 2, No 1 (2001): Februari 2001 Vol 1, No 2 (2000): Agustus 2000 Vol 1, No 1 (2000): Februari 2000 More Issue