cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Socia : Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial
ISSN : 18295797     EISSN : 25499475     DOI : 10.21831
Core Subject : Social,
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 1 (2021): Socia: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial" : 8 Documents clear
ANALISIS TEKNIK DIGITAL MARKETING PADA APLIKASI TIKTOK (Studi Kasus Akun TikTok @jogjafoodhunterofficial) Ryan Priatama; Ilham Hilal Ramadhan; Az- Zuhaida; Awanis Akalili; Febriansyah Kulau
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 18, No 1 (2021): Socia: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v18i1.40467

Abstract

Diunduh lebih dari 2 Miliyar per tiga bulan pertama di tahun 2020, menjadikan Tiktok sebagai salah satu platform digital marketing yang banyak digunakan masyarakat. Aplikasi Tiktok hadir di Indonesia banyak dimanfaatkan untuk berkreativitas hingga berbisnis oleh masyarakat. Salah satu akun Tiktok yang aktif dalam menggunakan aplikasi ini sebagai digital marketing adalah @jogjafoodhunterofficial dengan jumlah pengikutnya sebesar 549,7 ribu. Digital marketing merupakan penerapan teknologi digital untuk menciptkan saluran yang dapat berhubungan dengan konsumen potensial agar tujuan pelaku usaha dapat berjalan secara efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui teknik digital marketing yang digunakan oleh akun Tiktok @jogjafoodhunterofficial. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metodologi yang dipakai yakni studi kasus. Hasil penelitian yang peneliti dapatkan menunjukan bahwa akun Tiktok @jogjafoodhunterofficial menggunakan beberapa teknik digital marketing, yaitu iklan, story telling, komedi, diskon, testimoni, tagar, dan promo, serta ditemukan beberapa temuan teknik baru yang belum ada di penelitian terdahulu seperti audio musik, feedback, dan cashback. Manfaat penelitian ini adalah untuk menambah wawasan dan penegatahuan serta memberi informasi dan alternatif digital marketing melalui aplikasi Tiktok.
Analisis Metode Penggalangan Intelijen Dalam Penerapan Program Deradikalisasi oleh BNPT Ahmad Pradipta Budhihatma Adikara; Muhammad Luthfi Zuhdi; Wawan Hari Purwanto
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 18, No 1 (2021): Socia: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v18i1.41913

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bentuk dari program deradikalisasi yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan analisis penggalangan intelijen. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan wawancara narasumber dan studi literatur. Analisa dan pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan model triangulasi data untuk memastikan keabsahan data yang didapatkan dari narasumber satu dengan lainnya dan dari studi literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program deradikalisasi yang dilakukan oleh BNPT baik yang ada di dalam lapas dan di luar lapas menggunakan penggalangan intelijen dengan metode RASCLS (Reciprocation, Authority, Scarcity, Commitment, Liking, Social Proof) dan MICE (Money, Ideology, Coercion, Ego) namun tidak secara keseluruhan. Metode Scarcity dan Coercion tidak digunakan dalam program deradikalisasi karena tujuan deradikalisasi adalah melakukan pembinaan, pendampingan, dan pemberdayaan dengan hati ke hati bukan untuk membuat target (narapidana terorisme dan mantan narapidana terorisme) menjadi susah dan dipaksa.
Dampak Sosial Relokasi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Wisata Kuliner Kota Tomohon Reynaldo Christian Aotama; Deavy Rosaline Henny Klavert
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 18, No 1 (2021): Socia: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v18i1.37719

Abstract

Relokasi sebagai upaya penataan dan pengembangan usaha pedagang kaki lima sebagai salah satu sekor informal perlu dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor agar dapat terlaksana dengan baik, salah satunya adalah lingkungan sosial pedagang itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak relokasi terhadap kondisi lingkungan sosial pedagang di Kawasan Wisata Kuliner Kota Tomohon. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dampak dari relokasi terhadap kondisi sosial pedagang secara keseluruhan mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan keadaan pada lokasi sebelumnya dilihat dari beberapa aspek seperti kepastian dan jaminan hukum, keamanan dan ketertiban, kenyamanan dan kebersihan, persaingan antar pedagang, serta hubungan sosial antar pedagang. Meskipun demikian ada beberapa kendala yang dihadapi pedagang di lokasi relokasi terutama kurangnya perhatian pemerintah dalam proses peremajaan dan pengembangan lokasi yang berdampak pada semakin berkurangnya pedagang yang berjualan. Penelitian ini mengindikasikan pentingnya pengelolaan lokasi yang berkelanjutan untuk memberikan manfaat yang lebih besar sesuai fungsi dan peruntukannya.
Interpretation of Dear Me Beauty Product Rebranding: Twitter Users Analysis Lambok Hermanto Sihombing
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 18, No 1 (2021): Socia: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v18i1.40670

Abstract

This study aimed to discuss the way Dear Me Beauty was rebranding their brand by launching new products after they have a brand crisis. The data of this research was obtained from the comment of a Twitter user. This study used the encoding decoding theory from Stuart Hall. The findings of this study was the response from Twitter users was positive, implying that Dear Me Beauty's rebranding was successful. The researchers discovered that the messages from Dear Me Beauty conveyed through their newest product could be well interpreted and accepted by the public.
PERSEPSI STATEMENT TAKERS TERHADAP PENGUNGKAPAN KEBENARAN KONFLIK ACEH Nailur Rahmah; Haiyun Nisa; Mirza Mirza; Zaujatul Amna
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 18, No 1 (2021): Socia: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v18i1.37613

Abstract

Konflik Aceh menimbulkan korban sebanyak 30.000 jiwa. Konflik ini berakhir damai dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) di Helsinki dengan salah satu mandatnya ialah mewujudkan keadilan transisi bagi penyintas konflik yang diwujudkan melalui pengungkapan kebenaran konflik Aceh. Pengungkapan kebenaran dilaksanakan oleh statement takers yang turun langsung ke lapangan untuk menemui penyintas konflik, namun hal ini beresiko bagi statement takers untuk mengalami dampak psikologis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif melalui pendekatan eksploratif. Responden penelitian berjumlah empat orang statement takers yang terlibat dalam pengungkapan kebenaran konflik aceh. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling, serta pengumpulan data melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa statement takers mengalami reaksi emosional, terbebani secara moral, serta mengalami dampak fisik dan psikologis. Namun, pengungkapan kebenaran dinilai tepat karena sesuai dengan nilai moral dan budaya masyarakat Aceh. Kesimpulan penelitian ialah pengungkapan kebenaran konflik menjadi tindakan preventif agar konflik tidak terjadi lagi, sehingga pengungkapan kebenaran tetap dilaksanakan demi mewujudkan keadilan transisi dan tetap memerhatikan dampak negatif yang ditimbulkan.
KEDUDUKAN ANAK PEREMPUAN DALAM SISTEM PEWARISAN PADA ADAT ULUN LAMPUNG SAIBATIN DI KECAMATAN PESISIR TENGAH KABUPATEN PESISIR BARAT Bina Yusha; Risma Margaretha Sinaga; Sugeng Widodo
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 18, No 1 (2021): Socia: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v18i1.39763

Abstract

Ulun (orang) Lampung menganut sistem kekerabatan patrilineal, yakni menarik garis keturunan kebapakan, sangat mementingkan seorang anak laki-laki dalam anggota keluarganya sebagai penerus keturunan. Laki-laki dalam adat ulun Lampung Saibatin memiliki kedudukan yang tinggi dalam prihal penerimaan warisan dibandingkan dengan perempuan. Perempuan hanya sebagai pemelihara harta warisan dan tidak berhak memiliki. Dalam penelitian ini bertujuan untuk memaparkan kedudukan perempuan dan menjelaskan jenis harta warisan yang diperolehnya berdasarkan kedudukannya dalam sistem pewarisan adat ulun Lampung Saibatin. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian etnografi dan menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan kedudukan anak perempuan dalam sistem pewarisan bukan sebagai ahli waris meskipun ia sebagai anak kandung, anak tiri, dan anak angkat serta sebagai waris balu (janda) dalam sebuah keluarga. Kedudukan bukan sebagai ahli waris ini berdampak pada jenis harta yang akan dimilikinya dan keturunannya kelak. Jenis harta materiil dan immaterill di peroleh anak perempuan jika ia memiliki gelar adat dalam masyarakat. Namun, harta yang diperoleh anak perempuan pada umumnya hanya mendapatkan harta berupa materiil saja dengan jenis harta bawaan. Kata Kunci : Kedudukan perempuan, Sistem perwarisan, Adat ulun Lampung SaibatinUlun (people) Lampung adhere to a patrilineal kinship system, which is to draw a fatherly lineage, attach great importance to a boy in a family member as a descendant. Men in the ulun Lampung Saibatin tradition have a higher position in terms of receiving inheritance compared to women. Women are only custodians of inheritance and have no right to own them. This study aims to describe the position of women and to explain the types of inheritance they receive based on their position in the ulun Lampung Saibatin customary inheritance system. This study uses a qualitative approach with ethnographic research type and uses the interactive model of Miles and Huberman. Data were collected through in-depth interviews and observations. The results showed that the position of girls in the inheritance system was not as heirs even though they were biological children, stepchildren, and adopted children as well as inheritors of a balu (widow) in a family. The position of not being an heir has an impact on the types of assets she will have and her future descendants. The type of material and immaterial assets is obtained by a girl if she has a customary title in the community. However, the assets obtained by girls generally only get material assets with the types of assets.Keywords: Position of women, Inheritance system, Traditional of Lampung Saibatin People 
ANALISIS RETORIKA VISUAL PADA KONTEN YOUTUBE KANAL SKINNYINDONESIAN24 DENGAN JUDUL “YOUTUBE LEBIH DARI TV” Syarifah Nur Aini; Bintan Auliya Qurrota A'yun; Eugenius Damar Pradipta; Awanis Akalili; Febriansyah Kulau
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 18, No 1 (2021): Socia: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v18i1.40433

Abstract

Saat ini media semakin mengalami degradasi moral salah satunya yaitu praktik monopoli media dan monetisasi pada beberapa media social. YouTube merupakan media baru yang menjadi contoh dari praktik monopoli dan monetisasi media. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan mendeskripsikan pesan menggunakan retorika visual yang ditampilkan pada kanal YouTube milik SkinnyIndonesian24 dengan judul “YouTube Lebih dari TV”. Fokus pada penelitian ini adalah pesan yang disampaikan oleh youtubers SkinnyIndonesian24 melalui video yang dibuatnya dengan menggunakan retorika visual pada beberapa shot (visualisasi) dan juga audio . Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Retorika visual Sonja K. Foss dan menggunakan analisis segitiga retorik Hesford Bruggemann serta teknik sinematografi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil penelitian ini adalah dalam setiap shot pada video “YouTube Lebih dari Tv” menarasikan adanya fenomena sosial mengenai monopoli media di YouTube. Dengan adanya penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan membuka wawasan pada masyarakat luas.
KAJIAN SEJARAH PENDIDIKAN: PEMIKIRAN PENDIDIKAN KARAKTER HAMKA Dyah Kumalasari; Yoga Ardy Wibowo
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 18, No 1 (2021): Socia: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v18i1.44126

Abstract

Artikel ini secara khusus mengkaji tentang pemikiran Pendidikan salah satu tokoh penting di Indonesia yaitu Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang dikenal orang sebagai Buya Hamka, sering juga disebut Hamka saja. Hamka merupakan seorang ulama sekaligus seorang pemikir. Artikel ini merupakan hasil penelitian yang mencoba mengungkap tentang pemikiran Pendidikan karakter seorang Hamka serta relevansi pemikiran Hamka mengenai pendidikan karakter bagi pendidikan nasional saat ini. Hamka merupakan ulama serba bisa, kelahiran Minangkabau yang tumbuh dan berkembang sebagai pembelajar otodidak yang cerdas dan berhasil. Pemikiran Pendidikan Hamka khususnya yang berkaitan dengan pendidikan karakter dimulai pada tahun 1936 saat menjadi redaktur majalah Pedoman Masjarakat dan berbagai buku relevan yang ditulisnya sampai dengan tahun 1963 ketika gagasanya ikut berperan dalam pendirian sekolah Islam Al-Azhar di Indonesia. Pendidikan menurut Hamka tidak terlepas dari fungsi dan tujuannya yang melekat untuk mendidik karakter atau akhlaq seseorang. Pendidikan karakter dalam pemikiran Hamka merupakan upaya mengembangkan potensi-potensi pada manusia berlandaskan nilai-nilai agama yang dirumuskan menjadi nilai-nilai universal untuk segala aktivitas manusia sebagai makhluk individu maupun sosial. Pendidikan yang di dalamnya sarat dengan ajaran nilai karakter menurut Hamka menjadi penting untuk kemajuan suatu bangsa karena akan menjadi pewaris sebuah generasi yang maju dan berperadaban. Pemikiran Hamka mengenai Pendidikan, khususnya berkaitan dengan pendidikan karakter memiliki relevansi dengan pendidikan nasional pada saat ini. Pendidikan karakter holistik berbasis agama dan budaya menjadi satu solusi yang mempunyai urgensi untuk diterapkan dengan menekankan proses dan subtansi.

Page 1 of 1 | Total Record : 8