Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

PERBEDAAN FEAR OF FAILURE PADA MAHASISWA BIDIKMISI DITINJAU DARI JENIS KELAMIN Firman Firdaus Nuzula; Dahlia Dahlia; Afriani Afriani; Zaujatul Amna
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 16, No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.16.2.174-182

Abstract

Mahasiswa Bidikmisi mempunyai kewajiban dan tantangan yang berbeda dengan mahasiswa regular (bukan penerima Bidikmisi). Kewajiban yang harus di penuhi oleh mahasiswa Bidikmisi berpotensi menimbulkan kecemasan. Kecemasan yang dirasakan mahasiswa Bidikmisi dalam memenuhi tantangan dan kewajiban tersebut menandakan adanya indikasi perasaan fear of failure. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perbedaan fear of failure pada mahasiswa Bidikmisi di Universitas Syiah Kuala yang ditinjau dari jenis kelamin. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Bidikmisi Universitas Syiah Kuala yang berdomisili di Banda Aceh dan Aceh Besar. Teknik penentuan sampel menggunakan simple random sampling. Pada penelitian ini menggunakan 340 orang sebagai responden yang terdiri dari 170 laki-laki dan 170 perempuan. Teknik pengumpulan data menggunakan skala yang disusun oleh Conroy (2002) yaitu  The Performance Failure Appraisal Inventory (PFAI). Penelitian ini menggunakan teknik Independent Sample T-test sebagai analisis data dan hasilnya menunjukkan signifikansi (p)=0,511 (p>0,05). Hasil signifikansi tersebut menyimpulkan bahwa tidak ada perbedaan fear of failure pada mahasiswa Bidikmisi antara mahasiswa Bidikmisi laki-laki dan perempuan. Tidak adanya perbedaan tersebut disebabkan oleh faktor prestasi yang dicapai oleh mahasiswa Bidikmisi, dan kebijakan netral dalam lembaga pendidikan yang tidak dapat ditentukan oleh jenis kelamin. 
HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL DISTRESS DENGAN STRATEGI KOPING PADA MAHASISWA YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI DI UNIVERSITAS SYIAH KUALA Nada Salsabila; Zaujatul Amna; Dahlia Dahlia; Novita Sari
Proyeksi: Jurnal Psikologi Vol 17, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Faculty of Psychology Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jp.17.1.41-54

Abstract

Psychological distress merupakan salah satu hambatan atau kendala yang dirasakan oleh mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Oleh karena itu, untuk menangani psychological distress yang dirasakan mahasiswa diperlukan suatu strategi koping yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara  strategi koping dengan psychological distress pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas Syiah Kuala, yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Sebanyak 335 mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas Syiah Kuala terlibat sebagai sampel  dalam penelitian ini. Pengumpulan data penelitian menggunakan Kessler Psychological Distress (K10) dan The Ways of Coping Questionnaire. Hasil analisis pearson correlation menunjukkan  nilai signifikansi (p) = 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan terdapat hubungan positif antara psychological distress dan strategi koping pada mahasiswa yang sedang menyusun skripsi di Universitas Syiah Kuala. Pada dasarnya tidak semua situasi yang menyebabkan distress dapat benar-benar diatasi, karena distress psikologi akan hilang hanya ketika stresor pada diri inidvidu hilang, hal tersebut yang terkadang menyebabkan skor stres tetap tinggi walaupun sudah menggunakan strategi koping.
PERSEPSI STATEMENT TAKERS TERHADAP PENGUNGKAPAN KEBENARAN KONFLIK ACEH Nailur Rahmah; Haiyun Nisa; Mirza Mirza; Zaujatul Amna
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 18, No 1 (2021): Socia: Jurnal Ilmu-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v18i1.37613

Abstract

Konflik Aceh menimbulkan korban sebanyak 30.000 jiwa. Konflik ini berakhir damai dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) di Helsinki dengan salah satu mandatnya ialah mewujudkan keadilan transisi bagi penyintas konflik yang diwujudkan melalui pengungkapan kebenaran konflik Aceh. Pengungkapan kebenaran dilaksanakan oleh statement takers yang turun langsung ke lapangan untuk menemui penyintas konflik, namun hal ini beresiko bagi statement takers untuk mengalami dampak psikologis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif melalui pendekatan eksploratif. Responden penelitian berjumlah empat orang statement takers yang terlibat dalam pengungkapan kebenaran konflik aceh. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling, serta pengumpulan data melalui wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa statement takers mengalami reaksi emosional, terbebani secara moral, serta mengalami dampak fisik dan psikologis. Namun, pengungkapan kebenaran dinilai tepat karena sesuai dengan nilai moral dan budaya masyarakat Aceh. Kesimpulan penelitian ialah pengungkapan kebenaran konflik menjadi tindakan preventif agar konflik tidak terjadi lagi, sehingga pengungkapan kebenaran tetap dilaksanakan demi mewujudkan keadilan transisi dan tetap memerhatikan dampak negatif yang ditimbulkan.
Cyberbullying Victimization dan Kesehatan Mental pada Remaja Fifyn Srimulya Ningrum; Zaujatul Amna
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental Vol 5 No 1 (2020): INSAN JURNAL PSIKOLOGI DAN KESEHATAN MENTAL
Publisher : Airlangga University Press, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jpkm.V5I12020.35-48

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara cyberbullying victimization dengan kesehatan mental pada remaja. Sampel penelitian sebanyak 209 partisipan (102 laki-laki dan 107 perempuan) dengan rentang usia 16-18 tahun yang dipilih menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara cyberbullying victimization dan kesehatan mental pada remaja. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa remaja yang memiliki pengalaman lebih rendah sebagai korban cyberbullying memiliki kesehatan mental yang positif. Sebaliknya, remaja yang memiliki pengalaman lebih tinggi sebagai korban cyberbullying memiliki kesehatan mental yang negatif. Kesimpulannya, hasil menunjukkan bahwa korban cyberbullying di media sosial dikaitkan dengan kesehatan mental pada remaja, baik berdampak positif maupun negatif.The aim of the study was to determine the relationship between cyberbullying victimization and mental health in adolescents. A total of 209 adolescents, consisting of 102 males and 107 females, with age ranges 16-18 years, were selected using purposive sampling technique as research participants. The result has shown that there was a negative significant correlation between cyberbullying victimization and mental health in adolescents. The result also showed that adolescent with less experience as cyberbullying victim would have positive mental health while adolescent with more experience as cyberbullying victim have negative mental health. In conclusion, this result showed that a cyber-victim on social media was associated with mental health, whether it's a positive effect or negative affect.
THE EFFECTS OF PSYCHOEDUCATIONAL METHODS ON COLLEGE STUDENTS’ ATTITUDES TOWARD PTSD Zaujatul Amna; Hsiu Chen Lin
Jurnal Ilmiah Peuradeun Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Ilmiah Peuradeun
Publisher : SCAD Independent

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26811/peuradeun.v4i2.96

Abstract

This study investigated the effectiveness of psycho-education methods on college students’ attitudes toward post traumatic stress disorder. Analysis of results indicated that lecturing was the most effective psycho-educational method to obtain attitudinal changes. The effects of psycho-education methods of a short-duration intervention for college students' positive attitudes toward PTSD. Findings from the study led to the results that a short-duration of psycho-education intervention on PTSD effectively increases college students' attitudes toward post traumatic stress disorder, reduces negative attitudes towards PTSD.
KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA INDIVIDU BERCERAI (STUDI KASUS PADA INDIVIDU DENGAN STATUS CERAI MATI DAN CERAI HIDUP) Nadhira Miranda; Zaujatul Amna
Psikoislamedia : Jurnal Psikologi Vol 2, No 1 (2017): Psikoislamedia : Jurnal Psikologi
Publisher : State Islamic University (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.257 KB) | DOI: 10.22373/psikoislamedia.v2i1.1820

Abstract

Divorce is the termination of a marriage or marital union, the canceling and/or reorganizing of the legal duties and responsibilities of marriage as husband and wife. Moreover, divorce can also be interpreted as the status of an individual who lives separately with his/her spouse is deceased and not remarried. Individuals who get divorced has a high or low levels on subjective well-being. It is influenced by several factors such as employments and income levels, social support also religiosity. The research aimed to seek the dynamics of subjective well-being on individuals’ divorced. 50 individuals were selected using purposive and quota sampling technique as research participants. Data collected using Satisfaction with life scale (SWLS) and Positive and negative experience Scale (SPANE). Data was analyzed by using Independent sample T-test, which value of significance (p) = 0.669 (p> 0.005), which means that there were no differences in subjective well-being in individual’s divorced with Widowed and Divorced status.
STEREOTIP “PIDIE KRIET” TERHADAP PERILAKU ALTRUISME Zaujatul - Amna; Ruhul Aflah
Psikoislamedia : Jurnal Psikologi Vol 5, No 2 (2020): PSIKOISLAMEDIA : JURNAL PSIKOLOGI
Publisher : State Islamic University (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/psikoislamedia.v5i2.7006

Abstract

“Pidie Kriet” diartikan sebagai “Pidie pelit”. “Pidie kriet” merupakan suatu istilah yang melekat pada masyarakat Pidie, Aceh, Indonesia. Istilah tersebut masih berkembang hingga saat ini terutama di masyarakat Pidie, dimana stereotip tersebut berpengaruh bagi individu karena diasosikan seseorang yang berasal dari pidie diasosikan dengan stereotip dengan orang yang pelit. Hal ini tentunya akan memengaruhi perilaku altruisme dari individu tersebut. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stereotip “Pidie Kriet” dengan perilaku altruism, yang dilakukan terhadap 120 mahasiswa Pidie yang dipilih dengan menggunakan teknik sampling insidental. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan negatif dan signifikan antara stereotip “Pidie Kriet” dengan perilaku altruism (p=0,014, r=0,227).  Hal ini dapat diartikan semakin tinggi stereotype pidie kriet dalam diri individu, maka semakin rendah perilaku altruismenya, dan juga sebaliknya. Hasil penelitian juga menunjukkan pada umumnya subjek memiliki tingkat perilaku altruisme yang tinggi dan stereotip “pidie kriet” yang rendah dalam dirinya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa stereotip "Pidie Kriet" tidak terlalu memengaruhi perilaku altruisme mahasiswa Pidie tersebut.
Kesepian dan Nomophobia pada Mahasiswa Perantau Zihan Fahira; Zaujatul Amna; Marty Mawarpury; Syarifah Faradina
Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJoP) Vol 7, No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.936 KB) | DOI: 10.22146/gamajop.65827

Abstract

Penggunaan smartphone sebagai upaya pengalihan dari rasa kesepian dapat memicu munculnya nomophobia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dengan nomophobia pada mahasiswa perantau di Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi. Teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 513 mahasiswa perantau (terdiri dari 157 laki-laki dan 356 perempuan) yang aktif kuliah di Universitas Syiah Kuala yang berasal dari luar Banda Aceh dan tidak tinggal bersama orang tua atau kerabat keluarga. UCLA Loneliness Scale (Version 3) dan Nomophobia Questionnaire (NMP-Q) digunakan sebagai instrumen dalam mengumpulkan data penelitian. Analisis menggunakan statistik deskriptif dan teknik korelasi Product Moment. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kesepian dengan nomophobia pada mahasiswa perantau di Universitas Syiah Kuala (r=0,094; p=0,034). Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi kesepian maka semakin tinggi nomophobia, sebaliknya semakin rendah kesepian maka semakin rendah nomophobia.
(PERBEDAAN IDE BUNUH DIRI PADA MASYARAKAT ACEH DITINJAU DARI JENIS KELAMIN) Siti Rahmi Mauliza; Zaujatul Amna; Dahlia Dahlia; Syarifah Faradina
Psikoislamedia : Jurnal Psikologi Vol 7, No 1 (2022): PSIKOISLAMEDIA:JURNAL PSIKOLOGI
Publisher : State Islamic University (UIN) Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/psikoislamedia.v7i1.13061

Abstract

The suicide cases seem to be a trend in society, where the perpetrators or victims range from children to the elderly, both male and female. Aceh is one of the provinces that shows that suicide cases tend to increase every year. The existence of suicide cases begins with the idea of suicide in every perpetrator and victim. The purpose of this study was to see the differences in suicidal ideation on Aceh’s people based on gender. A total of 406 Aceh’s people 15-52 years were selective using the purposively technuqe in this reasearch. The results showed that the significance value (p) = 0.921, this means that there was no difference in suicide ideation on Aceh’s people based on gender. Besides, results also showed that 93.6% of Aceh people had low suicidal ideation, 62.2% had moderate suicidal ideation, and 0.2% of the sample had high suicidal ideation.  Kasus bunuh diri seakan menjadi trend di masyarakat saat ini, dimana pelaku atau korban mulai dari anak-anak hingga lansia baik laki-laki maupun perempuan. Aceh termasuk salah satu provinsi yang menunjukkan kasus bunuh diri cenderung meningkat setiap tahunnya. Terjadinya kasus bunuh diri diawali dengan adanya ide bunuh diri pada setiap pelaku maupun korban. Tujuan penelitian dilakukan untuk melihat perbedaan ide bunuh diri pada masyarakat Aceh ditinjau dari jenis kelamin. Sebanyak 406 masyarakat  Aceh yang berusia 15-52 tahun terlibat dalam penelitian yang dipilih secara purposive. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi (p)=0,921, hal ini dapat diartikan bahwa tidak terdapat perbedaan ide bunuh diri pada masyarakat Aceh ditinjau dari jenis kelamin. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebanyak 93,6% masyarakat Aceh memiliki ide bunuh diri rendah, 62,2% memiliki ide bunuh diri sedang, dan terdapat 0,2% sampel memiliki ide bunuh diri yang tinggi.
Pengaruh Metode Deep Dialogue Critical Thinking (DDCT) terhadap Peningkatan Kemampuan Menulis Karya Ilmiah pada Mahasiswa Zaujatul Amna; Mirza Mirza; Achmad Syaukani; Faizal Adriansyah; Sarah Hafiza
Gadjah Mada Journal of Professional Psychology (GamaJPP) Vol 8, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/gamajpp.72753

Abstract

Menentukan, merinci, dan juga mengembangkan suatu topik tertentu untuk menjadi tulisan ilmiah yang sesuai dengan kaidah penelitian seharusnya, merupakan pengetahuan umum di kalangan mahasiswa. Namun pada kenyataannya, mahasiswa memiliki kendala dalam menulis ilmiah. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya metode agar dapat membantu mahasiswa dalam meminimalisasi kendala dalam menulis karya ilmiah. Penelitian ini dilakukan untuk membantu mahasiswa meningkatkan kemampuannya dalam menulis karya ilmiah, dengan menerapkan metode Deep Dialogue Critical Thinking (DDCT). Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan melibatkan pretest dan posttest selama penelitian dilakukan. Sebanyak 25 mahasiswa psikologi terlibat sebagai sampel penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara pretest dan posttest dari perlakuan pemberian metode DDCT terhadap kemampuan menulis karya ilmiah pada mahasiswa (p = 0,00). Disimpulkan bahwa metode DDCT efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis karya ilmiah. Metode tersebut dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan ide-idenya dalam menentukan, merencanakan, mengulas, serta mengembangkan topik-topik penelitiannya.