cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Interaksi Online
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science, Social,
Jurnal Interaksi Online adalah jurnal yang memuat karya ilmiah mahasiswa S1 Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP Undip. Interaksi Online menerima artikel-artikel yang berfokus pada topik yang ada dalam ranah kajian Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial
Arjuna Subject : -
Articles 55 Documents
Search results for , issue "Vol 3, No 4: Oktober 2015" : 55 Documents clear
Pengaruh Terpaan Berita Negatif Joko Widodo di Media Massa dan Faktor Demografi (Usia, Jenis Kelamin, dan Tingkat Pendidikan) terhadap Citra Joko Widodo sebagai Presiden RI Asty Setiandini; Joyo NS Gono; Much Yulianto; Tandiyo Pradekso
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.365 KB)

Abstract

Since Joko Widodo was officially elected as Indonesia’s President on November 2014, the news about Joko Widodo often became headlines in various mass media such as prints, online, or television. However, some survey results showed that the news about Joko Widodo tend to be negative. This negative news could affect the image of Joko Widodo as a President in the eyes of the public. Although the mass media have the power to influence the image, the response given by public for every information they got from mass media was different. It is influenced by their demographical factors like age, gender, and educational level because those factors could determine how people accepting and processing the messages given by mass media. This is a quantitative research with explanative type, which aims to determine the effect of negative news exposure about Joko Widodo in mass media and demographical factors (age, gender, and educational level) toward Joko Widodo’s image as Indonesia’s President. The theories used in this research are The Theory of Dependency Mass Communication Effect and Social Category Theory. This research used a purposive non random sampling technique and taken a sample of 100 people in Semarang. The primary data was analyzed using hierarchical multiple regression with the help of SPSS program. The statistical calculations showed that there is a direct effect of negative news exposure about Joko Widodo in mass media toward Joko Widodo’s image as Indonesia’s President with significance score 0.000 (<0.05). Meanwhile, negative news exposure about Joko Widodo in mass media toward Joko Widodo’s image as Indonesia’s President through age and gender showed significance score 0.426 and 0.337 but through the educational level obtained significance score 0.049 (<0.05). The result showed that there is an effect of negative news exposure of Joko Widodo in mass media toward Joko Widodo’s image as Indonesia’s President through educational level but there is no effect through age and gender.
Hubungan Terpaan Gambar Bahaya Merokok pada Bungkus Rokok dan Motivasi dari Pasangan Terhadap Upaya untuk Berhenti Merokok Bisma Alief; Sri Widowati Herieningsih; Tandiyo Pradekso; Djoko Setyabudi
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.992 KB)

Abstract

Jumlah perokok aktif di Indonesia termasuk yang paling besar di dunia. Pemerintah melakukan berbagai cara untuk mengurangi jumlah perokok, salah satunya dengan mengganti pesan peringatan yang ada pada kemasan rokok. Awalnya pesan peringatan hanya berupa tulisan saja, namun sekarang diganti dengan pemberian gambar bahaya yang ditimbulkan dari kebiasaan merokok.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan tipe eksplanatori, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan terpaan gambar bahaya merokok pada bungkus rokok dan motivasi dari pasangan terhadap upaya untuk berhenti merokok. Teori yang digunakan adalah teori The Extended Parallel Process Model, teori Motivasi Proteksi, dan teori Disonansi Kognitif. Penelitian ini menggunakan teknik non random sampling dengan metode purposive sampling dan jumlah sampel sebanyak 50 responden dengan usia 15-24 tahun di kota Jakarta yang menjadi perokok aktif dan memiliki pasangan.Hasil dari analisis korelasi Pearson dengan bantuan SPSS 22 menunjukan bahwa antara terpaan gambar bahaya merokok pada bungkus rokok dengan upaya untuk berhenti merokok memiliki hubungan yang signifikan. Hal ini ditunjukan dengan nilai signifikansi sebesar 0,031 dimana tingkat signifikansinya lebih kecil dari 0,05 dan nilai koefisien korelasinya sebesar 0,265. Sedangkan motivasi dari pasangan dengan upaya untuk berhenti merokok memiliki hubungan yang juga signifikan. Hal ini ditunjukan dengan nilai signifikansi sebesar 0,042 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 dan nilai koefisien korelasinya sebesar 0,247.Pemerintah sebagai pembuat kebijakan harus secara konsisten melakukan upaya-upaya untuk mengurangi jumlah perokok, seperti dengan memperbesar gambar bahaya merokok yang sekarang hanya 40% dari kemasan rokok. Selain itu, memperbanyak jenis gambar bahaya merokok bisa dilakukan sehingga perokok tahu lebih banyak penyakit yang akan ditimbulkan dari kebiasaan mereka.
INTERPRETASI KHALAYAK TERHADAP HUMOR SARA DALAM VIDEO SACHA STEVENSON DI JEJARING SOSIAL YOUTUBE Dipa Wirayatama; Turnomo Rahardjo; Taufik Suprihartini; Hapsari Dwiningtyas Sulistyani
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.309 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penggunaan materi SARA (Suku, Agama, Ras, danAntar Golongan) dalam berkomedi di media sosial. Sacha Stevenson membuat videokomedi bermaterikan SARA di jejaring sosial Youtube dan memiliki banyak penontonyang menyukainya. Pesan SARA ini seharusnya dapat menyinggung khalayak, tapiterdistorsi dengan adanya humor. Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah untukmelihat keberagaman pemaknaan yang terjadi mengenai materi SARA dalam videoSacha Stevenson. Mitos Roland Barthes digunakan untuk memahami proses distorsihumor SARA dalam video ini. Analisis sintagmatik dan paradigmatik John Fiskedigunakan untuk mengetahui makna yang ditawarkan oleh media. Penelitian inimenggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan metode analisis resepsi StuartHall. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan indepth interview kepada delapaninforman yang telah menonton video Sacha Stevenson dari Etnis Tionghoa, SukuSunda, dan beragama Islam.Hasil penelitian ini menunjukkan khalayak pada posisi dominan sepakat denganpesan yang ditawarakan oleh media karena sesuai dengan gambaran kebiasaan EtnisTionghoa, Suku Sunda, dan Agama Islam di Indonesia. Informan yang berada padaposisi negosiasi hanya sepakat dengan sebagian gambaran tersebut dan merekamemiliki aturan khusus yaitu penggambaran dalam video tersebut terlalaumendiskriminasi dan mendiskriditkan Etnis Tionghoa, Suku Sunda, dan Agama Islamdi Indonesia. Mereka yang berada pada posisi oposisi, sama sekali tidak sepakat denganpesan media tersebut karena terlalu mendiskriminasi dan sama sekali tidakmenggambarkan Etnis Tionghoa, Suku Sunda, dan Agama Islam di Indonesia.Sebagian besar informan yang berada dalam posisi negosiasi menunjukan bahwamereka menerima pesan SARA yang dibawakan dalam konteks humor namun tetapmenganggap diskriminasi terjadi di dalamnya. Hasil penelitian observasi menunjukkanbahwa khalayak sepakat dengan sebagian pesan media dan memiliki aturan khususkarena mereka berasal dari etnis, usia, serta pendidikan yang berbeda. Hal inimenunjukan bahwa mitos mampu mendistorsi pesan SARA sehingga dapat diterimaoleh khalayak namun tidak secara dominan, karena khalayak juga memproses pesanbedasarkan latar belakang, pengalaman, serta kondisi sosial mereka, akibatnyawalaupun informan menerima sebagaian pesan yang ditawarkan media namun merekatetap menganggap video tersebut merupakan bentuk diskriminasi terhadap EtnisTionghoa, Suku Sunda, dan Agama Islam yang ada di Indonesia.
Hubungan Intensitas Terpaan Iklan Media Luar Ruang dan Persepsi tentang Asosiasi Merek dengan Loyalitas Konsumen untuk Menggunakan Kartu Indosat IM3 Christiyanto, David Fredy; Nugroho, Adi; Yulianto, M; Naryoso, Agus
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.696 KB)

Abstract

Iklan media luar ruang merupakan salah media promosi yang masih dianggap efektifoleh perusahaan untuk melakukan promosi produk mereka. Dengan penempatan iklan diluar ruang diharapkan pesan yang ingin disampaikan bisa di terima oleh khalayak secaraluas. Selain iklan Pandangan khalayak yang mengenai sebuah brand juga akanberpengaruh kepada brand tersebut diterima masyarakat atau tidak. Kedua faktor diatasdianggap bisa memiliki hubungan bagaimana factor-faktor tersebut bisa menjadikankonsumen menjadi konsumen yang loyal. Loyalitas konsumen merupakan hal yangingin dicapai setiap brand yang bisa menimbulkan hubungan yang berkesinambunganantara perusahaan atau brand dengan konsumen.Untuk melihat bagaimana iklan media luar ruang dan asosiasi merek memilikihubungan dengan loyalitas pada penelitian ini peneliti menggunakan teori ElaborationLikelihood Model (ELM) dan Perception (DeVito). Hasil dari penelitian ini menemukanbahwa intensitas terpaan iklan media luar ruang dan persepsi tentang asosiasi merekIndosat IM3 memiliki hubungan dengan loyalitas konsumen untuk menggunakan kartuIndosat IM3. Bagaimanapun faktor-faktor tersebut bisa mempengaruhi nilai dariloyalitas konsumen terhadap brand.
KARYA BIDANG PEMBUATAN DAN PENGELOLAAN WEBSITE “WAWASAN.CO” (REPORTER 2, ADMIN 2, DAN VIDEOGRAPHER) Hikmandika, Trian Kurnia; Widyatmoko, Agus Toto; Lukmantoro, Triyono; Ayun, Primada Qurrota
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.235 KB)

Abstract

Saat ini, industri media di Indonesia saling terintegrasi antara media cetak dengan media online. Portal berita online digunakan untuk mempublikasikan berita yang dihasilkan oleh media cetak. Karya bidang jurnalistik ini berawal dari keresahan karena tidak dikelolanya portal berita online milik Harian Wawasan. Kami bekerjasama dengan Harian Wawasan untuk membuat dan mengelola portal berita online www.wawasan.co. Tujuannya yaitu menyediakan dan membagikan informasi seputar Jawa Tengah. Segmentasi dari www.wawasan.co yaitu anak muda yang hidup di Jawa Tengah khususnya Semarang.Dalam proses pengelolaanya, penulis berperan sebagai reporter 2, admin 2, serta videographer. Sebagai reporter 2, penulis melakukan penulisan artikel dan pengambilan foto/gambar pada rubrik Komunitas, Pesona, Musik & Film, Galeria, dan Kuliner. Sebagai admin 2, penulis bertanggung jawab mengunggah berita pada rubrik Semarang dan membagikannya melalui akun sosial media Twitter, Facebook, dan Fanpage Facebook. Sebagai videographer, penulis mengambil gambar dan melakukan proses editing.Selama proses pengelolaan website, Wawasan.co berhasil memenuhi target sebanyak 6.856 visitors, dengan rincian 258 visitors per hari, dan 1.500 visitors per bulannya dengan target awal 50 visitors per hari. Tim Wawasan.co juga berhasil mengunggah 69 artikel dan 7 video dari target 60 artikel selama project berlangsung.Dari hasil evaluasi diketahui bahwa sebesar 93% khalayak tahu keberadaanWawasan.co dan 95 % berminat untuk mengunjungi Wawasan.co.
Pengaruh Terpaan Iklan Situs Jual Beli Online dan Faktor Demografi terhadap Minat Bertransaksi Online Yuliantika Hapsari; Hedi Pudjo Santosa; M Bayu Widagdo; Tandiyo Pradekso
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.337 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh terpaan iklansitus jual beli online terhadap minat bertransaksi online. Selain itu, penelitianini juga bertujuan untuk menguji faktor demografi yang memediasi terpaaniklan situs jual beli online dan minat bertransaksi online.Penulis menggunakan Teori Respon Kognitif dan Teori KategoriSosial untuk menjelaskan pengaruh terpaan iklan situs jual beli online danfaktor demografi terhadap minat bertransaksi online. Populasi penelitian iniadalah khalayak yang pernah melihat iklan situs jual beli online dan sampelyang diambil sebanyak 100 orang, dengan teknik purposive sampling.Dalam uji hipotesis, penulis menggunakan Analisis Regresi HirarkiBerganda. Uji hipotesis menunjukkan nilai signifikansi variabel terpaan iklanterhadap variabel minat bertransaksi online adalah 0.000, sehingga terdapatpengaruh langsung terpaan iklan terhadap minat bertransaksi. Sedangkannilai signifikansi variabel terpaan iklan terhadap minat bertransaksi onlinemelalui variabel usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan adalah0.296;0.234;0.131 nilai signifikansi > 0.05 sedangkan variabel terpaan iklanterhadap variabel minat bertransaksi melalui tingkat pendapatan sebesar0.001, nilai signifikansi < 0.05, sehingga terpaan iklan berpengaruh terhadapminat bertransaksi hanya melalui tingkat pendapatan.
Pencitraan Presiden Jokowi di Surat Kabar (Analisis Framing terhadap pembentukan citra Presiden Jokowi di harian Koran Tempo dan Media Indonesia) Desy Kurniasari; Joyo NS Gono; Primada Qurrota Ayun; Taufik Suprihatini
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.106 KB)

Abstract

Joko Widodo (Jokowi) adalah presiden pertama yang mendapat penghargaan MURI, sebagai satu-satunya presiden yang mendapat syukuran terakbar dari rakyat. Sejak kemunculannya, sosok Jokowi selalu menarik perhatian publik, tidak terkecuali dengan isu-isu sensasional di masa seratus hari pertaman pemerintahannya. Polemik pemilihan Kapolri Budi Gunawan adalah salah satu kasus yang berhasil membuat situasi politik di Indonesia menjadi memanas. Kasus ini menuntut pembuktian eksistensi Jokowi sebagai pemimpin. Sikap yang ditempuh oleh Presiden Jokowi pada akhirnya akan menciptakan citranya di kalangan masyarakat.Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji citra Presiden Jokowi dalam frame yang dikembangkan oleh media khususnya harian Koran Tempo dan Media Indonesia dalam kasus polemik pemilihan Kapolri yang terjadi pada 14 Januari- 20 Februari 2015 dalam membangun citra Presiden Joko Widodo di mata publik. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan analisis framing Zhondang Pan dan Gerald M. Kosicki dengan perangkat framing yang dapat dibagi kedalam empat struktur besar, yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris.Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pemberitaan yang disajikan oleh Koran Tempo mengenai Presiden Jokowi rata-rata menyudutkan Presiden Jokowi. Struktur sintaksis dan retoris Koran Tempo didominasi oleh berita-berita negatif yang menggambarkan bahwa Presiden Jokowi dipengaruhi kepentingan partai dalam menyelesaikan kasus pemilihan Budi Gunawan. Dalam menyiapkan materi konstruksinya, Koran Tempo cenderung menggunakan model bad news sehingga citra yang dimunculkan cenderung merugikan Presiden Jokowi. Sedangkan Media Indonesia, Presiden Jokowi digambarkan secara positif. Secara umum struktur sintaksis dan skrip di isi dengan pemberitaan positif terkait langkah Presiden Jokowi dalam menyelesaikan polemik pemilihan Kapolri. Media Indonesia cenderung menggunakan good news dalam membentuk citra Presiden Jokowi. Sehingga citra yang dimunculkan Media Indonesia cenderung menguntungkan Presiden Jokowi.
STRATEGIC COMMUNICATION MUSEUM KERETA API AMBARAWA MANAJER KEUANGAN DAN AKUNTANSI Taufik Reza Ardianto; Djoko Setyabudi; M Bayu Widagdo; Tandiyo Pradekso
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Museum is no longer become the main option by the public to visit. Museum regardedas a boring place when its compared with natural tourist attraction. Visitors could get alot of things at Ambarawa Train Museum, which is one of the three largest trainmuseum in the world. Because of their lack of knowledge, the number of visitors of thismuseum practically very small. For that, this activities carried out.Finance and Accounting Division is a field that manage the financial activities ofStrategic Communication Ambarawa Train Museum. This division is responsible fortransparency, clarity and neatness of the financial statements. Successful performance ofthis division is when the financial account balance from pre, during until post-event, thesmooth of cash flows and all the needs can be fulfilled.Some plans didn’t run properly due to some emerging issues. In the midst of theemergence of the issues, finance and accounting managers are able to develop atransparent and reliable (accountable) finance management. Activities that is not muchcontribute to the objectives of this series of activities, reduced or eliminated altogether.The problems such as delays and uncertainties can be solved by the finance andaccounting manager.Although this activity was in the absence or shortage of funds in the beginning, awhole activities can still be carried out. Until the end of this activities, finance andaccounting managers successfully carry out their duties. Evidenced by the balanced ofbalance sheet and all the needs can be met that make all the activities implemented. Thissuccess is the result of cooperation and coordination with all team members in orderwith all its limitations, and any problems encountered, the main purpose of thisactivities still achieved.
Produksi Program Acara Berita Feature “Di Balik Nama” di Cakra S Semarang TV (Program Director) Lintang Jati Rahina; I Nyoman Winata; Tandiyo Pradekso; M Bayu Widagdo
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.806 KB)

Abstract

Sebagai media audio visual, televisi dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan suatu informasi mengenai sejarah karena sifat informasinya yang tidak mudah basi dan dapat menjadi media untuk bernostalgia kepada para pemirsanya dibandingkan dengan jenis media massa lainnya. Di beberapa stasiun televisi lokal di Semarang, belum ada yang menyajikan konten yang bertema sejarah yang berangkat dari sebuah kawasan, kuliner, dan tradisi. Program “Di Balik Nama” hadir untuk memuaskan pemirsanya dalam menyajikan tayangan penyampai informasi sejarah yang tidak membosankan, mengedukasi, sekaligus sebagai media untuk bernostalgia.Produksi berita feature pada karya bidang ini dibuat dengan lima posisi pekerjaan berdasarkan tugas dan tanggung jawab masing-masing, yaitu produser, program director, scriptwriter, camera person, dan editor gambar. Pada laporan ini, dijabarkan tentang job description seorang program director, camera person, produser, dan editor gambar. Program ini dibuat sebanyak 13 episode dengan menayangkan cerita sejarah yang dikemas dengan visual yang mengedepankan beauty shots, editing gambar yang sesuai alur cerita, dan konten mengenai sejarah di balik sebuah nama yang dijelaskan secara lengkap.Setelah melalui tahapan praproduksi, produksi, dan pascaproduksi, “Di Balik Nama” tayang setiap hari Jumat pukul 19.00 WIB di Cakra Semarang TV. Karya ini tayang mulai 17 April sampai dengan 24 Juli 2015. Diharapkan dengan tayangan ini, masyarakat dapat memperoleh informasi tentang sejarah di balik sebuah kawasan, kuliner, dan tradisi yang ada di Semarang dan sekitarnya, dapat teredukasi dengan menonton acara ini, sehingga dapat meningkatkan wawasan seputar sejarah yang ada di Semarang dan sekitarnya.
Representasi Kepahlawanan Orang Jawa dalam Film Java Heat Yudi Agung Kurniawan; M Bayu Widagdo; Hedi Pudjo Santosa; Hapsari Dwiningtyas Sulistyani
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.125 KB)

Abstract

Sebuah film yang diproduksi di negara lain tentunya turut membawa budaya lokal di daerah setempat dan setiap budaya memiliki sosok pahlawan atau tipe karakter kepahlawanan yang menggambarkan nilai budayanya. Salah satu cara menggambarkan ide dari kepahlawanan adalah dengan membandingkan dua kebudayaan, maka kemudian muncul film Java Heat yang disutradarai oleh seorang warga Amerika. Film Java Heat berusaha menyuguhkan bagaimana dua budaya yang memiliki dua karakter kepahlawanan saling bekerjasama dalam menyelesaikan sebuah kasus, dimana kasus tersebut merupakan kasus terorisme yang dilakukan oleh umat Islam. Tentunya ini mencoreng salah satu tokoh utama yang memang dalam film ini diceritakan sebagai seorang muslim, dan juga tentunya membuat berdampak negatif terhadap citra Islam dan budaya Jawa.Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika dari John Fiske dengan menggunakan the codes of television, dengan fokus penelitian bagaimana representasi nilai kepahlawanan digambarkan dan juga ideologi tersembunyi yang dikonstruksikan melalui film Java Heat. Film Java Heat diuraikan secara sintagmatik melalui analisis leksia yang setiap aspeknya dijelaskan pada level realitas dan level representasi. Selanjutnya level ideologi dianalisis secara paradigmatik.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa film Java Heat tidak sekedar memberi gambaran kepada masyarakat tentang perbedaan nilai kepahlawanan dari dua budaya yang berbeda. Lebih dari itu, film ini dibuat seakan dengan tujuan untuk “melecehkan” Islam dan budaya Jawa dengan jalan ceritanya yang menggambarkan bagaimana Islam menjadi ancaman, namun dengan ditampilkannya sosok pahlawan lokal yang membawa unsur-unsur budaya. Pembuat film ingin menujukkan kolaborasi budaya dengan menampilkan dua sosok pahlawan dengan latarbelakang budaya yang berbeda, namun jalan cerita dalam film justru hanya menonjolkan salah satu karakter, sedangkan karakter pahlawan yang lain hanya menjadi karakter pendamping. Karena itu dapat terlihat bagaimana melalui film, orang-orang dunia timur secara tidak langsung dikendalikan oleh kaum barat dan tanpa pernah menyadari bagaimana bentuk pengendalian yang dilakukan terhadap mereka.