This Author published in this journals
All Journal Interaksi Online
Much Yulianto
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

CLICKTIVISM SEBAGAI DRAMATURGI DI MEDIA SOSIAL Zakiyyah, Kuni; Santosa, Hedi Pudjo; Yulianto, Much; Lukmantoro, Triyono
Interaksi Online Vol 3, No 1: Januari 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.169 KB)

Abstract

Media sosial adalah salah satu medium online yang paling banyak digunakan saat ini dengan angka pengguna yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Media sosial dipercaya telah membawa bentuk baru dalam dunia komunikasi, termasuk sosiologi komunikasi. Di Indonesia dan beberapa negara lainnya, penggunaan media sosial dalam sebuah aktivisme telah menjadi hal yang lumrah. Aktivisme suatu gerakan sosial menggunakan fitur-fitur yang terdapat dalam media sosial untuk mencari anggota/relawan dan mendukung penyebaran awareness dari gerakan agar menyebar luas (viral). Dengan tujuan tersebut, aktivisme dalam suatu gerakan sosial rentan berubah menjadi clicktivism, yaitu kemauan untuk menunjukkan kepedulian dari suatu gerakan sosial melalui aktivitas di dunia maya (click), tetapi tidak diimbangi dengan pengorbanan yang berarti (action) dalam membuat suatu perubahan sosial di dunia nyata. Banyaknya clicktivism yang terjadi di media sosial seakan memberi peluang bagi pelaku (clicktivist) untuk memanfaatkan aktivitas tersebut sebagai upaya unjuk diri, seperti yang dijelaskan dalam konsep dramaturgi oleh Erving Goffman (1959). Penelitian bertujuan untuk mengetahui makna dan gagasan-gagasan clicktivist yang menjadikan clicktivism sebagai dramaturgi di media sosial. Penelitian ini menggunakan model penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode analisis semiotika oleh Roland Barthes (1957). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan beberapa post di media sosial tentang gerakan Ice Bucket Challenge pada Agustus 2014. Data kemudian diinterpretasi menggunakan konsep analisis mitos dalam studi semiotika Barthes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa clicktivist menggunakan aksi dalam gerakan Ice Bucket Challenge sebagai upaya untuk menampilkan diri, seperti yang dijelaskan Goffman dalam konsep dramaturgi. Clicktivist menggunakan front stage untuk mempercantik tampilan dirinya melalui aksi yang dilakukan, atau pakaian dan atribut yang dikenakan. Clicktivist juga menggunakan impression management agar dipersepsikan secara positif oleh penonton sesuai dengan gambaran/image ideal dirinya. Impression management ditunjukkan melalui pakaian/atribut yang dikenakan, juga dari dialog dan gesture yang ditampilkan clicktivist. Sedangkan back stage merupakan fakta-fakta yang terdapat dalam aksi Ice Bucket Challenge yang dilakukan clicktivist. Fakta ini seringkali tidak sesuai dengan apa yang diungkapkan clicktivist pada front stage-nya Kata kunci: media sosial, clicktivism, Ice Bucket Challenge, dramaturgi
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KASUS DUGAAN KORUPSI DAN GAYA HIDUP MEWAH GUBERNUR RATU ATUT CHOSIYAH PADA “KORAN TEMPO” Fauzan Faiz; Taufik Suprihatini; Much Yulianto; Adi Nugroho
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.163 KB)

Abstract

Modus korupsi sesungguhnya merupakan suatu manipulasi jabatan publik untuk keuntungan pribadi. Mereka menggunakan kewenangan menentukan kebijakan publik semata demi kepentingan sendiri. Peran KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) dan BPK ( Badan Pemeriksa Keuangan) dalam hal ini sangat berpengaruh untuk menghentikan laju pertumbuhan korupsi.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pembingkaian (framing) berita koran Tempo terhadap kasus korupsi yang dilakukan oleh pejabat wanita terkait kasus dugaan korupsi dan gaya hidup mewah Ratu Atut Chosiyah. Dugaan kasus korupsi Ratu Atut banyak dimuat dalam media cetak maupun media televisi. Tempo terkenal keras pada kasus yang mengindikasi adanya praktik korupsi dan melibatkan kepentingan publik yang besar termasuk pejabat dan aparatur Negara. Tempo hingga kini mampu meliput beberapa kasus Atut baik dalam kasus korupsi maupun gaya hidup mewah Atut. Salah satu metode penelitian yang mampu menganalisis bagaimana realitas itu dibentuk dan dikonstruksi oleh media adalah analisis framing. Peneliti menggunakan analisa Framing yang diperkenalkan oleh Pan dan Kosicki. Obyek penelitian adalah pemberitaan kasus dugaan korupsi dan gaya hidup mewah Gubernur Ratu Atut Chosiyah yang muncul pada koran Tempodari tanggal 5 Okober 2013 sampai 13 November 2013.Hasil penelitian menunjukkan bahwa koran Tempo memberikan gambaran pemberitaan dengan menunjukan struktur Sintaksis, Skrip, Tematik, Dan Retoris. Struktr retoris dalam koran Tempo tampak menonjol karena wartawan koran Tempo banyak menggunakan istilah, leksikon, idiom, bahkan gambar karikatur yang dapat menarik perhatian khalayak. Koran Tempo terkenal dengan gaya pemberitaan yang kritis dan tajam serta memiliki volume dan frekuensi berita yang lengkap karena mampu memuat lebih dari satu pemberitaan dengan kasus yang sama dalam satu edisi. Koran Tempo dalam menuliskan pemberitaan tetap mengedepankan objektivitas dan netralitas, karena wartawan Tempo selalu menjaga agar sebuah karya tetap bermutu tinggi dan berpegang teguh pada kode etik. Nilai etika dan pilihan moral pada Tempo sesuai dengan visi Koran Tempo.Redaksi koran Tempo sebagai perusahaan yang produknya informasi , diharapkan selalu menjaga obyektivitas dalam menyampaikan pemberitaan dengan memperbanyak sumber berita dan terus menerus meningkatkan apresiasi terhadap ide-ide baru, bahasa, dan tampilan visual yang baik sehinggs dapat menampilkan sebuah informasi yang bermutu tinggi dan layak dikonsumsi masyarakat.Kata Kunci : Dugaan Korupsi, Gaya Hidup Mewah
Public Speaking Ability Analysis of Traffic Police Officer In Socialization Traffic Rule in resort Ungaran , Kabupaten Semarang Phopy Harjanti Bulandari; Hedi Pudjo Santosa; Much Yulianto; Agus Naryoso
Interaksi Online Vol 3, No 2: April 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.341 KB)

Abstract

This study was conducted to see how the ability Police Officer in Public Speaking for socialization orderly traffic in Kab.Semarang districtThe purpose of this study was to determine the forms of public speaking activities undertaken within the framework of the Indonesian National Police Traffic orderly dissemination and to evaluate the ability of the Public Speaking Police Officer in the socialization of traffic rules in Police in Ungaran. Kab. Semarang 2014 .The results showed that the police officers while providing socialization begins with wearing uniform look neat and fresh and fresh face. Mastery of traffic police officers in socialization orderly traffic in the jurisdiction of police station Ungaran . The use of verbal language using words that are easily understood , a series of sentences neatly arranged, delivery of messages using long sentences and material power point of interest . Confidence traffic police officer noticed aspect of " pause " and this is a good effort made by the traffic police officer in the socialization orderly traffic in the jurisdiction of police station Ungaran . Interaction and communication officers are able to blend , capable of interacting , able to provide feedback and conduct a question and answer with the audience .
Proses Gatekeeping Pemberitaan RUU Pilkada pada Koran Tempo Dian Kurniati; Hedi Pudjo Santosa; Much Yulianto; Triyono Lukmantoro
Interaksi Online Vol 3, No 3: Agustus 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.201 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis terhadap proses gatekeepingyang berlangsung di redaksi media massa dalam menyeleksi berita. Mekanisme kerja mediayang memiliki fungsi sebagai alat kontrol kebijakan pemerintah akan menarik ditelititerutama saat memuat berita tentang isu yang berkaitan dengan hak-hak publik, sepertiRencana Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah di Koran Tempo.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatifdengan menggunakan teori di antaranya teori gatekeeping (Shoemaker: 1996) dan teoripolitik media massa (McNair: 2011). Untuk mengetahui proses gatekeeping pemberitaanRUU Pilkada di Koran Tempo, peneliti mewawancarai pihak yang terlibat secara langsungdalam proses penerbitan berita RUU Pilkada di Koran Tempo meliputi reporter, redaktur,redaktur pelaksana, dan pemimpin redaksi.Hasil penelitian ini menunjukkan Koran Tempo mendorong demokrasi deliberatifberjalan di Indonesia sehingga menolak RUU Pilkada. RUU Pilkada yang mewacanakanpengembalian wewenang memilih kepala daerah kepada DPRD dinilai akan mencederaisemangat demokrasi di Indonesia. Publik memiliki hak untuk berpartisipasi dalammemberikan suara politiknya melalui pemilu, sehingga pemilihan kepala daerah harusberjalan secara langsung. Koran Tempo sebagai media massa yang bertugas untukmengontrol kebijakan pemerintah merasa wajib untuk mengawal, mengkritik, danmenggagalkan pengesahan RUU Pilkada.Iklim demokrasi juga didorong di redaksi Koran Tempo dengan mempersilakan setiaporang untuk berpartisipasi dalam rapat perencanaan pemberitaan. Rapat adalah aktivitas rutindi redaksi untuk menentukan materi pemberitaan yang akan disampaikan kepada khalayak.Rapat inilah yang menjadi penentu berita mana yang layak dimuat dan ditonjolkan, termasuksudut pandang yang akan diambil saat menuliskannya. Dengan demikian, proses gatekeepingyang paling dominan di Koran Tempo adalah level rutinitas media.
Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Motivasi Kerja pada Perusahaan PT. CNTIC (China National Technical Import & Export Corporation) Triana Lestari; Taufik Suprihatini; Much Yulianto; Nuriyatul Lailiyah
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (31.08 KB)

Abstract

Latar belakang penelitian ini yaitu karyawan PT. CNTIC pebangunan PLTU Cilacapmelakukan demo secara berulang-ulang pada tahun 2013 dengan perumusan masalahpimpinan sangat menerapkan aturan safety first namun terjadi incident jatuhnya karyawandari ketinggian saat bekerja sampai meninggal dunia dan tuntutan karyawan mengenaitambahan gaji, makanan tambahan, tunjangan ketinggian tidak cepat direspon dengan baiksehingga waktu yang seharusnya digunakan karyawan untuk bekerja tersita untuk demo.Tujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya kepemimpinan dan iklim komunikasiorganisasi dengan motivasi kerja karyawan pada perusahaan PT. CNTIC pembangunanPLTU Cilacap.Upaya menjawab permasalahan dan tujuan penelitian dilakukan dengan menggunakanteori X yang dilkembangkan McGregor (1967) dan teori ERG yang dikembangkan olehAlderfe (1972) dengan menggunakan metode kuantitatif. Obyek penelitian karyawanPT.CNTIC pembangunan PLTU Cilacap. Sampel sebanyak 152 responden, menggunakankuesioner sebagai teknik pengumpulan data dan selanjutnya data kuantitatif dianalisa melaluiStatistical Package For Socil Science (SPSS) dengan diwujudkan dalam mono tabel dantabulasi silang dan uji korelasi menggunakan Kendall TauHasil dari penelitian ini adalah gaya kepemimpinan memiliki hubungan yang lemahdengan motivasi kerja karyawan dengan korelasi sebesar 0,091, iklim komunikasi memilikihubungan yang emah dengan motivasi keja dengan hubungan sebesar 0,028, secara bersama-sama gaya kepemimpinan dan iklim komunikasi memiliki hubungan yang lemah denganmotivasi kerja yaitu sebesar 0,164 dengan koefisien determinasi 0,027 artinya variabel gayakepemimpinan dan iklim komunikasi dapat menjelaskan perubahan motivasi kerja sebesar2,7% sehingga 97,3% dipengaruhi oleh faktor lain.Disarankan untuk mendukung penerapan Safety First maka kebutuhan akan AlatPelindung diri dipenuhi, bila perusahaan menghadapi masalah dan belum dapat memenuhituntutan karyawan maka hendaknya dikomunikasikan dengan lebih terbuka karena karyawanterutama laki-laki bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga.Key Words : Gaya Kepemimpinan, Iklim Komunikasi, Motivasi kerja
Pembingkaian Berita Media Online : Kasus Kekerasan terhadap Perempuan sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) Imanda Aulia Akbarian; Taufik Suprihatini; Much Yulianto; Adi Nugroho
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.042 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana suatu realitas kejadian dikonstruksi oleh media online khususnya pemberitaan tentang kasus Kekerasan terhadap Perempuan sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW). Penelitian ini menggunakan paradigma konstruksionis. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif, dengan analisis framing untuk melihat bagaimana media online seperti Tempo.co dan Republika online dalam membingkai pemberitaan kasus kekerasan terhadap perempuan. Penelitian ini menggunakan teori yang diberikan oleh Zhongdang Pan dan Gerald M Kosicki. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberitaan yang dilakukan Republika online cenderung bersikap netral dalam menyikapi kasus kekerasan TKW yang menimpa Erwiana Sulistyaningsih, sedangkan media Tempo.co memiliki kecenderungan kontra terhadap pemerintah. Media Tempo.co mengkonstruksikan dan mengarahkan pembaca untuk menilai Pemerintah sebagai pihak yang bersalah. Ketika pembaca melihat isi pemberitaan Tempo.co, yang terlintas dan diingat pembaca adalah pihak pemerintah seperti BNP2TKI merupakan pihak yang tidak bertanggung jawab atas penyebab berulangnya kasus penyiksaan TKI, baik dalam hal pengawasan TKW maupun membantu penyelesaian administrasi rumah sakit dimana Erwiana di rawat. Media Tempo.co menunjukkan kecenderungannya untuk mendukung Erwiana sebagai korban. Selain itu layaknya media online umumnya, headline menjadi salah satu senjata utama dalam menarik perhatian masyarakat untuk membacanya begitu juga dengan Tempo maupun Republika. Ini berarti, media online seperti Tempo dan Republika lebih menjual headline dalam tiap pemberitaan disajikan dan kadang mengesampingkan konten berita itu sendiriKata Kunci : Kekerasan, Perempuan dan TKW, Media
Bingkai Suara Merdeka Tentang Kasus Dugaan Korupsi Perumahan Griya Lawu Asri Oleh Rina Iriani Mantan Bupati Karanganyar (Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Surat Kabar Suara Merdeka) Sarah Tri Rahmasari; Taufik Suprihatini; Much Yulianto; Adi Nugroho
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.52 KB)

Abstract

Media cetak merupakan suatu media yang bersifat statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media ini terdiri dari lembaran kertas dengan sejumlah kata, gambar, atau foto dengan tata warna dan halaman putih. Media cetak merupakan dokumen atas segala peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya. Media cetak khususnya surat kabar memiliki keuntungan yaitu, dapat didokumentasikan, dan mempunyai kemampuan untuk menyajikan informasi secara lebih mendetail dan lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Suara Merdeka memberitakan kasus dugaan korupsi yang menimpa mantan bupati Karanganyar Rina Iriani. Sumber data penelitian skripsi ini, adalah 18 berita dari surat kabar Suara Merdeka: tanggal 14 November 2013 sampai dengan 17 Januari 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis framing. Dalam Penelitian ini yang diteliti adalah, berita tentang kasus dugaan korupsi perumahan Griya Lawu Asri oleh mantan bupati Karanganyar Rina Iriani, dengan menggunakan konsep framing menurut Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki. Konsep framing ini memiliki empat struktur besar yaitu sintaksis, skrip, tematik dan retoris.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberitaan tentang kasus dugaan korupsi Rina Iriani lebih menonjolkan sisi sintaksisnya, dimana hampir 90% pada pemberitaannya Suara Merdeka menggunakan headline dan lead yang menarik pembaca. Pada analisis skrip, Suara Merdeka hanya menonjolkan sisi what, when, dan who, dimana unsur how dan why terabaikan. Pada analisis tematik, Suara Merdeka menggunakan bahasa yang mudah dimengerti dan menggunakan kata penghubung yang sering digunakan oleh khalayak. Analisis retorisnya adalah Suara Merdeka menggunakan foto pada setiap pemberitaannya untuk menguatkan isi berita. Suara Merdeka bersikap netral pada setiap pemberitaannya sesuai dengan mottonya yaitu Independen – Obyektiv – Tanpa Prasangka.Kata kunci: media cetak, framing, Suara Merdeka, korupsi Rina Iriani
Pengaruh Intensitas Membaca Berita tentang Ganjar Pranowo di Surat Kabar Daerah dan Interaksi dengan Kelompok Rujukan terhadap Tingkat Kepercayaan Masyarakat Mengenai Kinerja Gubernur Arifa Rachma Febriyani; Sri Widowati; Much Yulianto; Joyo NS Gono
Interaksi Online Vol 2, No 4: Oktober 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.085 KB)

Abstract

Sejak 23 Agustus 2013, masyarakat Jawa Tengah resmi dipimpin oleh Ganjar Pranowo usai beliau memenangi pemilihan gubernur. Namun, survei menunjukkan keraguan masyarakat terhadap kinerja gubernur setelah empat bulan masa kepemimpinannya berlangsung. Surat kabar daerah dipandang berkontribusi dalam menentukan tingkat kepercayaan masyarakat karena kerap mengekspos dinamika kepemimpinan Ganjar Pranowo. Tingkat kepercayaan masyarakat dapat pula terbentuk saat mereka berbincang tentang kinerja gubernur bersama keluarga dan teman.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan tipe eskplanatori, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh intensitas membaca berita tentang Ganjar Pranowo di surat kabar daerah dan interaksi dengan kelompok rujukan terhadap tingkat kepercayaan masyarakat mengenai kinerja gubernur. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori Efek Media Massa dan Teori Kelompok Rujukan. Jumlah populasi sebanyak 7311 orang merupakan penduduk berusia 17-60 tahun di Kelurahan Sumurboto, Semarang. Menggunakan teknik multistage random sampling, diambil sampel sebanyak 99 orang. Data primer dianalisis menggunakan uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, dan regresi linier sederhana dengan bantuan program SPSS.Perhitungan statistik menunjukkan persamaan regresi linier sederhana antara intensitas membaca berita tentang Ganjar Pranowo di surat kabar daerah terhadap tingkat kepercayaan masyarakat mengenai kinerja gubernur adalah Y= 39.517+0.419X1dengan nilai signifikansi 0.000 < 0.01. Sementara, persamaan regresi linier sederhana antara interaksi dengan kelompok rujukan terhadap tingkat kepercayaan masyarakat mengenai kinerja gubernur adalah Y=36.340+0.234X2 dengan nilai signifikansi 0.001 < 0.01. Berdasarkan kedua persamaan tersebut dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif yang sangat signifikan secara parsial antar variabel-variabel X terhadap variabel Y, namun pengaruhnya sangat kecil.Surat kabar daerah hendaknya memegang teguh komitmen untuk melaksanakan praktik jurnalisme bertanggung jawab dengan menjaga obyektivitas berita. Humas Pemprov disarankan untuk aktif mempublikasikan informasi mengenai kinerja gubernur dalam merealisasikan program-program pro rakyat dan berbagai kebijakan yang dirumuskan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Masyarakat seharusnya menjadi pembaca yang kritis.Key Words : Intensitas membaca; interaksi dengan kelompok rujukan; tingkat kepercayaan; kinerja gubernur
RESEPSI KHALAYAK PEMBACA BERITA TRAGEDI ANAK (AQJ) PADA MEDIA ONLINE Rika Novitasari; Hedi Pudjo Santosa; Much Yulianto; Adi Nugroho
Interaksi Online Vol 3, No 1: Januari 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.104 KB)

Abstract

This research based on the rampant of news about children tragedy in mass media. Childrenare exploited and reported in news excessively, and the news ignore children’s right to beprotected from publicity. Online media is one of the public choice that reprimanded by presscouncil in reporting AQJ accident, because a lot of media showed the face and wrote hisidentity clearly and didn’t place him as vict im of the systemThis research aims to understand audiences’ reception of the purpose of online mediain AQJ accident news. The type of this research is qualitative research used receptionanalysis to discover the reception of the audiences with different experience and background.This research show three types of audience position on AQJ news. The majority of audiences are in negotiated and interpret AQJ accident news as important news because it harms to others, detailed information often expected but they thought that underage children need to be protected from publicity, related to their identity and another aspect that could bother their psychological. Audience who are in dominant reading, interpret the news as natural news that gives positive benefit and important to note audiences widely, and have to be reported in detail. While another audience who are in oppositional reading interpret that news about children tragedy didn’t need to be published, according to the audience news about children tragedy will violate children’s psychology who are still developing and the news about AQJ accident on online media as unobjective and excessive news.Keywords: News, Tragedy, Children, Reception
ANALISIS FRAMING BERITA KASUS SUAP KETUA MAHKAMAH KONSTITUSI PADA KORAN TEMPO Lintang Andini; Adi Nugroho; Taufik Suprihatini; Much Yulianto
Interaksi Online Vol 2, No 2: April 2014
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.206 KB)

Abstract

Mahkamah Konstitusi adalah salah satu lembaga tinggi negara yang harus menjaga konstitusi dan menegakkan hukum di Indonesia. Namun, yang terjadi justru Ketua Mahkamah Konstitusi ditangkap KPK karena terlibat suap dalam sengketa Pilkada Gunung Mas dan Pilkada Lebak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Koran Tempo membingkai kasus suap yang melibatkan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar. Penelitian dilakukan terhadap Koran Tempo, karena koran ini dianggap layak dan memiliki keunggulan dibanding koran lain.Teori yang digunakan adalah teori konstruksi realitas sosial dari Peter L. Berger dan Thomas Luckman. Penelitian menggunakan pendekatan analisis framing yang dikembangkan Robert N. Entman, yang terdiri dari empat perangkat, yaitu Define Problems(pendefinisian masalah), Diagnose Cause (memperkirakan sumber masalah), Make Moral Judgement (membuat keputusan moral) dan Treatment Recommendation(menekankan penyelesaian). Hasil penelitian menunjukkan, define problem adalah Koran Tempo memahami kasus ini sebagai skandal besar di Indonesia. Kasus suap ini melibatkan ketua Mahkamah Konstitusi yang seharusnya menegakkan hukum dan memberantas korupsi. Diagnose Cause adalah Akil dianggap sebagai pihak yang bersalah dalam kasus ini. Make Moral Judgementyang diberikan Koran Tempo adalah penilaian negatif terhadap Akil, misalnya Akil dianggap hakim yang tidak netral dan diduga melakukan pencucian uang. Penilaian negatif juga ditujukan pada Mahkamah Konstitusi dengan memberitakan bahwa praktek pemerasan pihak berperkara sudah biasa terjadi disana. Treatment Recommendationdari Koran Tempo adalah KPK harus mengusut tuntas kasus ini. Koran Tempo memiliki ciri khas yang memberi perhatian khusus dan berani mengungkap kasus-kasus khusunya kasus korupsi dan suap. Bahasa yang digunakan Koran Tempo cenderung lebih berani. Pemberitaan Koran Tempo juga didukung dengan hasil investigasi yang mengungkap fakta bahwa banyak kejanggalan yang dilakukan Akil. Dapat disimpulkan, Koran Tempo membentuk konstruksi bahwa Akil Mochtar adalah pihak yang bersalah dalam kasus ini. Mahkamah Konstitusi juga dikonstruksikan sebagai lembaga yang tidak bersih dari tindak korupsi. Koran Tempo bersikap tidak netral dengan cenderung memihak pada KPK. Key Words: Mahkamah Konstitusi, Praktik Suap, Koran Tempo