cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Kedokteran Diponegoro
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25408844     DOI : -
Core Subject : Health,
JKD : JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO ( ISSN : 2540-8844 ) adalah jurnal yang berisi tentang artikel bidang kedokteran dan kesehatan karya civitas akademika dari Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang dan peneliti dari luar yang membutuhkan publikasi . JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO terbit empat kali per tahun. JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO diterbitkan oleh Program Studi Kedokteran Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro Semarang.
Arjuna Subject : -
Articles 974 Documents
HUBUNGAN ANTARA BODY MASS INDEX DENGAN Q ANGLE : STUDI PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Helen Malinda Kurniawan; Amin Husni; Edward KSL Edward KSL
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.329 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23330

Abstract

Latar Belakang: Mahasiswa Fakultas Kedokteran diduga mempunyai faktor risiko obesitas atau overweight. Body Mass index adalah salah satu tolak ukur massa tubuh, dimana BMI yang tinggi dapat meningkatkan beban sendi penopang tubuh. Beban art. genu yang meningkat dapat menyebabkan instabilitas os. Patellae yang bermanifestasi pada peningkatan q angle. Tujuan: Mengetahui korelasi antara Body Mass Index terhadap Q Angle. Metode: Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel sebanyak 64 mahasiswa usia 18-22 tahun Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk menghitung BMI. Dilakukan pengukuran q angle sampel dalam posisi duduk dan berdiri menggunakan goniometer standar. Uji statistik menggunakan, uji Spearman dan uji Chi Square (signifikan bila p<0,05). Hasil: Hubungan antara BMI dengan Q angle dalam posisi berdiri adalah p<0,001 dan r=0,812 dan posisi duduk adalah p<0,001dan r=0,826. Hubungan antara jenis kelamin dengan Q angle dalam posisi berdiri adalah p=0,424 dan r=0,099 dan posisi duduk adalah p=0,434dan r=0,097. Kesimpulan: BMI berkorelasi signifikan positif sangat kuat terhadap Q angle. Jenis kelamin tidak berhubungan dengan q angle.Kata Kunci: Body Mass Index, Q Angle posisi berdiri, Q angle posisi duduk.
KESESUAIAN TIPE TENSIMETER AIR RAKSA DAN TENSIMETER DIGITAL TERHADAP PENGUKURAN TEKANAN DARAH PADA USIA DEWASA Nina Huwaida Zunnur; A. Ari Adrianto; Edwin Basyar
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.409 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18604

Abstract

Latar Belakang: Tensimeter air raksa yang merupakan “gold standart” pada pengukuran tekanan darah sudah tidak dianjurkan karena dilihat dari sisi bahaya bahan yang digunakan yaitu merkuri. Tensimeter digital yang mempunyai nilai keakuratan hampir sama dengan tensimeter air raksa menjadikan tensimeter digital sebagai pilihan alternative yang digunakan untuk mengukur tekanan darah.Tujuan: Membuktikan adanya kesesuaian jenis tensimeter digital dan tensimeter air raksa dalam melakukan pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik pada usia dewasa.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik menggunakan desain cross-sectional. Subjek penelitian sebanyak 50 mahasiswa berusia 20-22 tahun. Dilakukan pengukuran sebanyak 3 kali pada setiap jenis tensimeter, diambil nilai rata-rata hasil pengukuran kemudian diolah dengan menggunakan uji Kappa.Hasil:  Nilai rata-rata tekanan darah sistolik pada tensimeter air raksa 108,26 mmHg; 114,30 mmHg pada tensimeter digital dengan uji Kappa didapatkan nilai kesesuaian derajat baik yaitu k = 0,782 (0,61-0,80).Nilai rata-rata tekanan darah diastolik pada tensimeter air raksa 73,93 mmHg; 73,65 mmHg pada tensimeter digital dengan uji Kappa nilai didapatkan nilai kesesuaian derajat cukup k = 0,565 (0,41-0,60).Simpulan: Terdapat kesesuaian jenis tensimeter digital dan tensimeter air raksa dalam melakukan pengukuran tekanan darah sistolik dan diastolik pada usia dewasa, sehingga kedua alat tersebut dipercaya untuk dapat saling menggantikan dalam melakukan pengukuran tekanan darah.
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN TIKUS SPRAGUE DAWLEY SETELAH DIBERIKAN PAPARAN ASAP ROKOK Fajri Tri Baskoro; Kusmiyati Tjahjono DK; Ammallia N. Setyawati
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (417.575 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14426

Abstract

Latar Belakang : Hemoglobin (Hb) merupakan suatu heme protein yang bertugas mengangkut O2 dan CO2 di dalam tubuh. Asap rokok merupakan salah satu faktor yang menurunkan kadar Hb. Asap rokok memiliki berbagai kandungan yang berbahaya bagi tubuh seperti nitrogen oksida, tar, nokotin dan timbal. Jintan hitam (Nigella sativa) merupakan tanaman herbal yang memiliki berbagai macam kandung senyawa aktif, mineral dan vitamin seperti Thymoquinone, Fe, Cu, Zn dan Vitamin C. Pemberian ekstrak jintan hitam diharapkan dapat meningkatkan kadar Hb.Tujuan : Membuktikan pengaruh pemberian ekstrak jintan hitam terhadap kadar Hb tikus sprague dawley setelah diberi paparan asap rokok.Metode : Penelitian eksperimental ini memiliki rancangan Post test only control group design. Sampel adalah tikus sprague dawley jantan sejumlah 18 ekor. Sampel dibagi merata ke dalam tiga kelompok: K0 merupakan kelompok kontrol negatif; K1 merupakan kelompok kontrol positif (diberi paparan asap rokok sebanyak empat batang/hari); K2 merupakan kelompok perlakuan (sampel diberikan paparan asap rokok sebanyak empat batang/hari dan ekstrak jintan hitam dengan dosis 500 mg/hari). Setelah 28 hari penelitian dilakukan pengambilan darah untuk diperiksa kadar Hb-nya. Data dianalisis dengan uji One-way ANOVA.Hasil : Rerata kadar Hb: kelompok K0 sebesar 14,73 ± 0,56 g/dL; kelompok K1 sebesar 13,56 ± 0,35 g/dL; kelompok K2 sebesar 14,96 ± 0,31 g/dL. Rerata kadar Hb kelompok K2 meningkat secara signifikan terhadap kelompok K1 (p=0,00).Kesimpulan : Pemberian ekstrak jintan hitam dapat meningkatkan kadar Hb tikus Sprague Dawley yang telah diberikan paparan asap rokok.
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DAN ASPEK PERILAKU DENGAN STATUS KONTROL GLIKEMIK PASIEN DIABETES MELITUS DI RSUP DR. KARIADI Hefa Aghna Fauzia; Heri-Nugroho Heri-Nugroho; Ani Margawati
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.881 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.20785

Abstract

Latar belakang : Jumlah kasus diabetes melitus di indonesia sebanyak 8,4 juta jiwa tahun 2010. Jumlah kasus di Jawa tengah tahun 2013 sebesar 9,376 kasus. Penyakit diabetes termasuk 10 besar kasus di RSUP Dr. Kariadi. Komplikasi diabetes melitus mencakup mikrovaskular dan makrovaskular yang berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas pasien DM. Ketidakpahaman pasien terhadap terapi yang sedang dijalaninya menjadi penyebab kegagalan terapi. Tujuan : Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan dan aspek perilaku dengan status kontrol glikemik pada pasien diabetes mellitus di Poliklinik Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang.Metode penelitian : Observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Pengambilan subjek dilakukan dengan cara purposive sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari rekam medis RSUP Dr. Kariadi dan data primer menggunakan instrumen kuesioner pengetahuan dan perilaku. Subjek penelitian sebanyak 45 pasien DM yang dirawat inap maupun rawat jalan di RSUP Dr. Kariadi. Analisis statistik menggunakan uji chi square dan Rasio Prevalensi.Hasil : Rata-rata usia responden adalah 57 tahun, 23% responden berjenis kelamin perempuan, tingkat pendidikkan respoden dengan jumlah terbanyak adalah  SD, 29% responden bekerja, dan 27% responden terkena DM selama > 5 tahun.Hasil uji hipotesis hubungan tingkat pengetahuan dengan status kontrol glikemik didapatkan nilai signifikansi p = 1,00 (p> 0,05), ini menunjukkan hubungan yang tidak bermakna. Hasil uji hipotesis hubungan aspek perilaku dengan status kontrol glikemik didapatkan nilai signifikansi p = 0,35 (p> 0,05), menunjukkan hubungan yang tidak bermakna.Simpulan : Tidak ada hubungan yang bermakna antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikkan, pekerjaan, lama menderita, pengetahuan, dan perilaku dengan status kontrol glikemik (p> 0,05).
HUBUNGAN LAMA PAPARAN BISING DAN TAJAM PENDENGARAN PADA KOMUNITAS BALAP RESMI DI SEMARANG Lindiana Puspitasari; Budi Laksono; Darmawati Ayu Indraswari
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.172 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i1.16243

Abstract

Latar belakang: Paparan bising terhadap anggota komunitas balap merupakan faktor risiko yang berbahaya dan dapat menyebabkan berkurangnya tajam pendengaran dan selanjutnya menjadi gangguan pendengaran.Tujuan: Mengetahui tentang hubungan lama paparan bising dan tajam pendengaran pada  komunitas balap resmi di Semarang.Metode: Penelitan observasional dengan rancangan Cross Sectional dilaksanakan di basecamp pusat komunitas balap resmi “SCORE” di Semarang. Sampel penelitian ini adalah anggota komunitas balap resmi “SCORE” (n=15). Tajam pendengaran diukur dengan tes Audiometri nada murni. Uji normalitas distribusi data yang digunakan adalah Saphiro-Wilk dan untuk uji hipotesis yang digunakan adalah One-way ANOVA.Hasil: Lama paparan bising mempengaruhi tajam pendengaran pada subjek penelitian. Presentase subjek dengan kurang pendengaran dibawah normal pada telinga kanan adalah 6,7%  dengan pendengaran normal tanpa adanya kurang pendengaran pada telinga kanan adalah 93,3%.. Pada hasil pemeriksaan telinga kiri presentase subjek adalah 100% pendengaran normal tanpa adanya kurang pendengaran dari 100% presentase subjek. Hasil dari uji hipotesis didapatkan hasil p = 0,001 dan dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bermakna ditunjukkan pada variabel terikat yaitu tajam pendengaran.Kesimpulan: Lama paparan bising mempengaruhi tajam pendengaran sesuai dengan intensitas   waktu paparan.
AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN KEDONDONG LAUT TERHADAP PERTUMBUHAN Staphylococcus aureus RESISTEN METISILIN Zakiyah Wuriyasih Permata Sari; Akhmad Ismail; Tuntas Dhanardhono
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.197 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v8i1.23401

Abstract

Latar Belakang: Pengobatan infeksi bakteri ini semakin sulit karena banyak Staphylococcus aureus telah mengalami resistensi metisilin. Indonesia mempunyai banyak tanaman herbal yang berpotensi sebagai antibiotik, salah satunya adalah Polyscias fructicosa atau kedondong laut. Tujuan: Membuktikan efek ekstrak daun kedondong laut mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus resisten metisilin secara in vitro. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan desain post test control group design. Pada penelitian ini terbagi menjadi empat kelompok perlakuan yaitu perlakuan dengan penambahan ekstrak daun kedondong 25%, 50%, 75%, dan 100%. Sedangkan untuk kelompok kontrol terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok kontrol positif dengan penambahan antibiotik tetrasiklin dan kelompok kontrol negatif yang tidak diberi perlakuan. Metode yang digunakan adalah difusi Kirby-Bauer. Analisis data menggunakan uji Mann Whitney U test. Hasil: Rerata diameter zona hambat terhadap MRSA ekstrak daun kedondong laut konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100% sebesar 12.50 mm, 15.33 mm, 15.83 mm, dan 16.50 mm. Konsentrasi 25% ekstrak daun kedondong laut memiliki perbedaan bermakna dengan konsentrasi 100% ekstrak daun kedondong laut. Kesimpulan: Ekstrak daun kedondong laut mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus resisten metisilinKata kunci: MRSA, zona hambat, daun kedondong laut
HUBUNGAN ANTARA FUNGSI KOGNITIF DENGAN RIWAYAT OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA SYNDROME (OSAS) PADA PASIEN PASCA STROKE ISKEMIK DI RSUP DR KARIADI Surya Dewi Setyaningrum; Kanti Yunika; Yovita Andhitara
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.998 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18636

Abstract

Latar belakang : Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS) merupakan penyakit yang berhubungan dengan gangguan dan penurunan aliran udara selama tidur. Sebanyak 2-5% populasi penduduk dunia menderita OSAS. OSAS dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Belum banyak penelitian mengenai fungsi kognitif pada pasien pasca stroke iskemik yang juga mengalami OSAS.Tujuan : Mengetahui hubungan antara fungsi kognitif dengan riwayat OSAS pada pasien pasca stroke iskemik.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain Cross-sectional Study. Sampel terdiri dari 40 pasien pasca stroke iskemik yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Dilakukan penilaian OSAS menggunakan kuesioner Epworth Sleepiness Scale (ESS) dan penilaian fungsi kognitif menggunakan Montreal Cognitive Assessment (MoCA-Ina). Uji statistik menggunakan uji Fisher Exact.Hasil : Dari 40 subyek penelitian didapatkan sebanyak 20 orang (50%)  mengalami OSAS dan 20 orang (50%) tidak mengalami OSAS. Dari 20 subjek yang memiliki OSAS, 19  subyek (95%) memiliki gangguan kognitif dan 1 orang (5%) tidak mengalami gangguan kognitif. Dari 20 subyek yang tidak OSAS, 13  subyek (65%) memiliki gangguan kognitif dan 7 orang (35%) tidak mengalami gangguan kognitif. Pada uji Fisher Exact didapatkan perbedaan yang signifikan antara OSAS dan fungsi kognitif (p=0,022).Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara fungsi kognitif dengan riwayat Obstructive Sleep Apnea Syndrome (OSAS) pada pasien pasca stroke iskemik.
PERBANDINGAN SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS ANKLE-BRACHIAL INDEX DENGAN CAROTID INTIMA-MEDIA THICKNESS DALAM MENDETEKSI PENYAKIT JANTUNG KORONER SIGNIFIKAN Joceline Theda Kadarman; Novi Anggriyani; Wahyu Wiryawan
Jurnal Kedokteran Diponegoro (Diponegoro Medical Journal) Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.523 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v5i4.14620

Abstract

Latar Belakang : Angiografi koroner merupakan pemeriksaan baku emas untuk mendeteksi Penyakit Jantung Koroner (PJK), namun tidak semua pasien dapat dilakukan pemeriksaan ini karena adanya penggunaan zat kontras, selain itu juga bersifat invasif dan memiliki bahaya radiasi. Oleh karena itu, diperlukan metode deteksi PJK yang lebih aman dan lebih sedikit efek samping. Ankle-Brachial Index (ABI) dan Carotid Intima-Media Thickness (CIMT) adalah pemeriksaan non-invasif, bebas radiasi, dan diketahui berhubungan dengan PJK.Tujuan : Untuk membandingkan nilai diagnostik pemeriksaan ABI dan CIMT dalam mendeteksi PJK signifikan.Metode : Subjek penelitian berjumlah 60 orang yang telah dilakukan pemeriksaan angiografi koroner di Rumah Sakit Permata Medika Semarang. Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Pemeriksaan ABI dilakukan dengan metode oskilometrik dan nilai normalnya adalah 0,9 sampai dengan 1,3; sedangkan pemeriksaan CIMT dengan ultrasonografi, nilai normalnya kurang dari 0,9 mm dan diperiksa pada arteri karotis komunis serta bulbus karotikus. Penelitian ini menggunakan rancangan uji diagnostik untuk membandingkan pemeriksaan ABI dan CIMT dengan angiografi koroner dalam mendeteksi PJK signifikan.Hasil : Pemeriksaan ABI dibandingkan dengan angiografi koroner memiliki sensitivitas 35,71% dan spesifisitas 94,44% dalam mendeteksi PJK signifikan. Hasil uji diagnostik CIMT pada arteri karotis komunis memiliki nilai sensitivitas 73,81% dan spesifisitas 77,78%; sedangkan pada bulbus karotikus sensitivitasnya 95,24% dan spesifisitasnya 61,11%.Simpulan : ABI dan CIMT merupakan pemeriksaan non-invasif yang dapat digunakan untuk mendeteksi PJK signifikan. Pemeriksaan CIMT pada bulbus karotikus merupakan pemeriksaan yang paling sensitif, sedangkan ABI merupakan pemeriksaan yang paling spesifik.
HUBUNGAN LINGKAR PINGGANG DAN LINGKAR LENGAN ATAS DENGAN HBA1C PADA OBESITAS : STUDI KASUS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO Evelyn Meiliani Panji Putri; Meita Hendrianingtyas; Edward Kurnia Setiawan
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.105 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v7i2.21276

Abstract

Latar Belakang: Prevalensi kegemukan dan obesitas pada penduduk secara global mengalami peningkatan. Pengukuran lingkar pinggang (LP) dan lingkar lengan atas (LiLA) merupakan alternatif Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk antopometri untuk penapisan obesitas. HbA1c merupakan salah satu parameter untuk menilai status glikemik diabetes melitus.Tujuan: Mengetahui hubungan LP dan LiLA dengan HbA1c pada obesitas.Metode Penelitian: Penelitian merupakan observasional analitik pendekatan belah lintang pada 30 subyek usia 18-24 tahun. Penelitian dilakukan pada bulan April hingga September 2017 di Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Sampel diperiksa di laboratorium swasta di Semarang. Kadar HbA1c diperiksa dengan menggunakan metode ion-exchange HPLC, ukuran LP dan LiLA diperiksa dengan midline, dan IMT diperiksa dengan timbangan dan pengukur tinggi badan. Analisis data menggunakan uji Spearman. Signifikansi dicapai jika p<0,05.Hasil: Rerata LP, LiLA, dan HbA1c secara berturut-turut yaitu 102,69 ± 12,67 cm, 36,76 ± 3,63 cm, dan 5,97 ± 1,27%. Hubungan LP dengan HbA1c tidak signifikan (r= 0,185; p= 0,327 ) dan hubungan LiLA dengan HbA1c juga tidak signifikan (r=0,137; p= 0,469).Simpulan: Tidak didapatkan hubungan antara LP dan LiLA dengan HbA1c pada obesitas. Perlu studi lebih lanjut untuk melihat hubungan LP dan LiLA dengan HbA1c pada obesitas pada subyek berusia > 24 tahun.
EFEKTIVITAS MINYAK ATSIRI DAUN KEMANGI (OCIMUM BASILICUM) SEBAGAI ANTISEPTIK UNTUK HIGIENE TANGAN Amalia An Nidha; Purnomo Hadi; Helmia Farida
DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO) Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO
Publisher : Faculty of Medicine, Diponegoro University, Semarang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.008 KB) | DOI: 10.14710/dmj.v6i2.18540

Abstract

Latar Belakang: Tangan yang bersih merupakan salah satu faktor paling penting dalam pencegahan penyebaran penyakit karena cuci tangan dapat menurunkan jumlah kuman pada telapak tangan. Oleh karena itu, higiene tangan tidak hanya menjaga tubuh tetap sehat tetapi juga memutus rantai penyebaran penyakit. Minyak atsiri daun kemangi memiliki kandungan utama linalool yang berpotensi sebagai antibakteri dan termasuk golongan turunan senyawa fenol yang bekerja merusak membran sel.Tujuan: Menguji efektivitas minyak atsiri daun kemangi (Ocimum basilicum) sebagai antiseptik untuk higiene tangan.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental dengan rancangan pre test and post test control group design. Penelitian ini menggunakan 5 kelompok, yaitu 3 kelompok eksperimental, 1 kontrol positif, dan 1 kontrol negatif. Penelitian dilakukan dengan menghitung penurunan jumlah bakteri dari pre test dan post test kemudian membandingkan dengan kontrol.Hasil: Setelah dilakukan uji hipotesis didapatkan adanya perbedaan bermakna dalam prosentase penurunan jumlah bakteri antara minyak atsiri pada semua konsentrasi yang diuji dengan kontrol negatif (alcohol handrub) yaitu p=0,008 (0,5% v/v), p=0,005 (0,25% v/v), dan p=0,005 (0,125% v/v). Sedangkan perbedaan tidak bermakna (p=>0,05) ditunjukkan pada prosentase penurunan bakteri antara kontrol positif dengan semua konsentrasi minyak atsiri dan antara setiap peningkatan konsentrasi yang diuji.Kesimpulan: Efektivitas minyak atsiri daun kemangi sampai dengan konsentrasi 0,5% v/v sebagai antiseptik untuk higiene tangan tidak memiliki aktivitas antibakteri sebaik alcohol handrub dalam mengurangi jumlah bakteri di tangan. Peningkatan konsentrasi minyak atsiri yang lebih tinggi sampai dengan 0,5% v/v tidak memberikan efek yang lebih baik dalam mengurangi jumlah bakteri di tangan.

Page 2 of 98 | Total Record : 974


Filter by Year

2016 2024


Filter By Issues
All Issue Vol 13, No 5 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 13, No 4 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 13, No 3 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 13, No 2 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 13, No 1 (2024): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 6 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 5 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 4 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 3 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 2 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 12, No 1 (2023): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 6 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 5 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 4 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 3 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 2 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 11, No 1 (2022): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 6 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 5 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 4 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 3 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 2 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 10, No 1 (2021): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO (DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL) Vol 9, No 6 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL (Jurnal Kedokteran Diponegoro) Vol 9, No 4 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 3 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 2 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 9, No 1 (2020): DIPONEGORO MEDICAL JOURNAL ( Jurnal Kedokteran Diponegoro ) Vol 8, No 4 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 3 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 2 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 8, No 1 (2019): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 4 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 2 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 7, No 1 (2018): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 4 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 3 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 2 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6, No 1 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 6 (2017): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 4 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 3 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO Vol 5, No 1 (2016): JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO More Issue