cover
Contact Name
Sugeng Setia Nugroho
Contact Email
sugengsnugroho@uny.ac.id
Phone
+628562977629
Journal Mail Official
sugengsnugroho@uny.ac.id
Editorial Address
Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta Jl. Colombo No. 1 Karangmalang Yogyakarta 55281, Indonesia
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Medikora: Jurnal Ilmiah Kesehatan Olahraga
ISSN : 02169940     EISSN : 27212823     DOI : 10.21831
Core Subject : Health, Education,
MEDIKORA is a sports health scientific journal published by the Sports Science Study Program of the Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Yogyakarta which contains the results of critical analysis studies and research in the field of sports health. The Journal is published twice a year (April and October).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol. VII No. 1 April 2011" : 8 Documents clear
OLAHRAGA RITMIK DALAM PENATALAKSANAAN PENYAKIT DIABETES MILITUS Paiman Paiman
MEDIKORA Vol. VII No. 1 April 2011
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2544.09 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4656

Abstract

Penyakit diabetes melitus disebabkan oleh terganggunya metabolisme energikarena kurang adekuatnya hormon insulin. Penyebab penyakit diabetes melitusdibagi dua hal, yaitu: (1 ) jumlah insulin kurang, dan (2) jumlah insulin cukup bahkanberlebih tetapi pintu masuk sel (rescptor) mengalami kerusakan sehingga gula darahddak dapat masuk ke dalam sel dan hanya menumpuk di dalam darah.Pengaruh olahraga terhadap pendcrita penyakit diabetes di antaranya: (1 )meningkatkan kualitas kondisi fisik, (2) meningkatkan kemampuan tubuh menahanpertumbuhan virus, (3) meningkatkan efcktivitas proses metabolisme organ tubuh,meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap histamin, (4) meningkatkankemampuan jantung, (5) meningkatkan elastisitas pembulu h darah, (6)meningkatkan efekdvitas proses respirasi, (7) meningkatkan fungsi ginjal, dan (8)meningkatkan daya scrap glukosa langsung ke dalam sel hingga mencapai 40 %tanpa bantuan insulin. Olahraga ritmik sangat baik dilakukan oleh penderita diabeteskarena memiliki beberapa keuntungan di antaranya adalah; pcralatan sedcrhana,tidak membutuhkan tempat yang luas, dapat dilakukan di rumah sendiri ataulingkungan sekitar rumah, dapat dilakukan scndirian atau bersama-sama orang lain,aman, dan menyenangkan.Program ladhan olahraga ritmik yang dapat membantu penyembuhan diabetesadalah yang bersifat intermitknt. Pengerdan intermittent pada bahasan ini adalahberlatih dengan perpaduan ladhan anaerobik dan aerobik, yakni: anaerobik selama1 menit, aerobik 3 menit dengan cara isdrahat aktif, 1 mcnit lauhan anaerobik,aerobik 3 menit dengan cara istirahat akdf, demikian seterusnya dilakukan secaraberulang-ulang selama kurang lebih 30 menit, dan latihan sekurang-kurangnyadilakukan 3 kaU dalam seminggu. Lauhan dianggap benar apabila lauhan anaerobik1 menit telah menyebabkan napas tercngah-engah. Jika dalam waktu kurang dari 1menit pelaku telah tercngah-engah, latihan anaerobik harus dihentikan, sebaliknyaapabila waktu 1 menit tclah berlalu tetapi tctap belum terengah maka intensitaslauhan harus ditingkatkan.Kata Kunci : penyakit diabetes melitus, olahraga ritmik, dan penyembuhan
MEMBINA KEBUGARAN JASMANI ANAK DENGAN SENAM PEMBENTUKAN Fredericus Suharjana
MEDIKORA Vol. VII No. 1 April 2011
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1972.398 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4662

Abstract

Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan dan masih memiliki cadangan tenaga yang dapat dipergunakan secara mendadak atau mengisi waktu luang. Kebugaran jasmani perlu dibina sejak kecil, secara formal mulai anak sekolah dasar (SD), terutama untuk keperluan aktivitas bermain serta membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.Senam pembentukan merupakan alat yang sesuai untuk membina sikap dan gerak dasar, sehingga unsur-unsur kemampuan fisik meningkat, yang selanjutnya kebugaran jasmani anak meningkat pula. Metode latihan senam pembentukan adalah: A. Pemanasan; B. Latihan Inti, yang terdiri atas latihan: (1) normalisasi (pelemasan, penguluran, penguatan, dan pelepasan), (2) keseimbangan, (3) kekuatan dan ketangkasan, (4) jalan dan lari, serta (5) lompat dan loncat; C. Pendinginan. Dalam senam pembentukan, hampir semua komponen kebugaran jasmani dibentuk dan dikembangkan, seperti: daya tahan kardiorespirasi, kelentukan, kecepatan, kekuatan otot, daya tahan otot, keseimbangan, power, kelincahan, koordinasi, dan kecepatan reaksi.Membina kebugaran jasmani anak perlu memperhatikan prinsip-prinsip latihan, yaitu: overload (beban latihan selalu meningkat), frekwensi (banyaknya latihan dalam satu minggu), intensitas (seberapa berat seseorang berlatih selama periode latihan), waktu (lamanya latihan dilaksanakan), dan tipe (kekhasan dari bentuk latihan yang dilakukan).Kata Kunci: kebugaran jasmani, senam pembentukan
PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI MELALUI SENAM AEROBIK LOW IMPACT Cerika Rismayanthi
MEDIKORA Vol. VII No. 1 April 2011
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2810.464 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4657

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh latihan senam aerobik low impact terhadap penurunan tekanan darah pada penderita  hipertensi ringan. Mild hypertension (hipertensi ringan) yaitu apabila tekanan diastolik 90-104 mmHg.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan the one group pretest post-test design. Populasi pada penelitian ini adalah penderita hipertensi stadium ringan yang berusia 39 tahun dan sampel pada penelitian ini berjumlah 30 orang yang diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis statistik dengan uji-t amatan ulangan {paired t-test).Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikanlatihan senam aerobik low impact pada penderita hipertensi stadium ringan, terhadap penurunan tekanan darahnya. Latihan senam dapat menurunkan tekanan sistolik dan diastolik, latihan senam menimbulkan efek sepcrti beta blocker yang dapat menenangkan sistem saraf simpatikus dan melambatkan denyut jantung. Latihan Senam Jantung Sehat Indonesia dengan intensitas sedang (70-80 %), dengan lama latihan 20-60 menit sekali latihan, dan frekuensi latihan 3 kali seminggu, mampu menurunkan secara signifikan tekanan darah pada penderita hipertensi stadium ringan; dengan penurunan sebesar 3,346 % (sistolik) dan 4,273 % (diastolik).Kata Kunci: penurunan tekanan darah, hipertensi, senam aerobik low impa
KAITAN ANTARA OBESITAS DAN AKTIVITAS FISIK Fathan Nurcahyo
MEDIKORA Vol. VII No. 1 April 2011
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1992.167 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4663

Abstract

Obesitas merupakan suatu keadaan di mana berat badan seseorang berada  di atas 120 % dari berat badan relatif (BBR) atau berada di atas 27 dari indeks  masa tubuh (IMT). Dewasa ini,insidensi obesitas anak semakin mengalami  peningkatan. Hal ini membawa dampak yang kurang  menguntungkan. Anak yang mengalami kegemukan cenderung malas bergerak dan beraktivitas jasmani sehingga  pengalaman motorik, keterampilan motorik serta kebugaran jasmaninya menjadi  terbatas dan kurang berkembang.Untuk mencegah terjadinya kegemukan maka sangat disarankan untuk  melakukan olahraga secara teratur, mengatur menu dan porsi makan, minum dan  makan yang berserat untuk melancarkan pencernaan. Apabila kegemukan sudah  terjadi, harus dilakukan balance energe negatif dengan melakukan diet (mengurangi  porsi makan) serta peningkatan aktivitas fisik.Kata Kunci: kegemukan, aktivitas jasmani Anak
RESPONS HUNTING PADA TERAPI DINGIN PADA PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA Novita Intan Arovah
MEDIKORA Vol. VII No. 1 April 2011
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2009.978 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4658

Abstract

Atlet merupakan populasi yang rentan mengalami cedera olahraga. Cedera olahraga tersebut memerlukan penanganan yang tepat untuk mempercepat proses pemulihan sekaligus mencegah terjadinya cedera ulang. Terapi dingin merupakan modalitas terapi yang sering digunakan untuk mengatasi cedera olahraga pada fase akut. Terapi dingin tersebut pada dasarnya bersifat anri-inflamadf. Walaupun demikian, apabila digunakan secara tidak   tepat dapat mengakibatkan efek vasodilatasi (respons hunting) yang bersifat kontraproduktif bagi proses inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu terjadinya hunting response pada terapi dingin dengan menggunakan es langsung, es yang dibungkus dengan kain serta air es.Subjek penelidan ini adalah 10 orang probandus sehat berusia 17-20 tahun. Subjek menerima tiga perlakuan (es langsung, es dengan kain dan air es) dengan periode wash-out selama 1 minggu diantaranya. Pada tiap perlakuan dihitung waktu terjadinya vasokontriksi (warna pucat pada kulit) dan vasodilatasi (warna merah pada kulit) pada dua tempat perlakuan yakni telapak tangan dan fossa cubiti. Data tersebut kemudian diolah menggunakan oneway anova untuk melihat ada tidaknya perbedaan pada waktu vasokontriksi dan vasodilatasi inter dan antar kelompok. Uji-t kemudian dilakukan untuk menguji ada tidaknya perbedaan vasokontriksi dan dilatasi antarpasangan kelompok perlakuan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa (i) terdapat perbedaan bermakna antarawaktu vasokontriksi dan vasodilatasi pada ketiga perlakuan terapi dingin (perlakuan es langsung, es dengan kain maupun air es), (ii) respon vasokontriksi dan vasodilatasi pada perlakuan es langsung lebih cepat terjadi daripada pada perlakuan es dengan kain maupun air es value —0.00), (iii) terdapat perbedaan bermakna antara waktu respons vasodilatasi dan vasokontriksi pada lokasi telapak tangan dan fossa cubiti dan (iv) respons vasokontriksi dan vasodilatasi pada telapak tangan dan fossacubiti lebih cepat terjadi daripada pada perlakuan es dengan kain maupun air es (p value—0.00).Secara praktis, dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan terapi dingin pada cedera akut, pengaruran waktu terapi perlu memperhatikan letak dan jenis modalitas terapi dingin yang digunakan untuk menghindari terjadinya respons hunting.Kata Kunci: respons hunting, terapi dingin, cedera olahraga
KEBUGARAN JASMANI DAN INDEK MASA TUBUH MAHASISWA PROGRAM STUDI IKORA FIK UNY Swasta Budayati, Eka
MEDIKORA Vol. VII No. 1 April 2011
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2546.724 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4661

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis keadaan kebugaran jasmani mahasiswa Ikora FIK UNY, dan (2) untuk menganalisis indek masa tubuh (IMT) mahasiswa Ikora FIK UNY. Penelidan ini diharapkan bermanfaat sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi lembaga terkait dalam rangka membuat program kegiatan kampus.Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei, denganteknik tes. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa SI Ikora. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa prodi Ikora angkatan tahun 2009 semester II, sebanyak 55 mahasiswa, yang terdiri atas 52 laki-laki dan 3 perempuan. Untuk mengetahui kebugaran jasmani, digunakan instrumen tes lari keliling lapangan selama 12 menit dari tes Cooper, sedangkan untuk mengetahui IMT diukur dengan tes tinggi badan (TB) dalam satuan meter dan Berat Badan dalam satuan kilogram. Teknik analisis data dengan analisis diskriptif dengan persentase.Peneltian ini menyimpulkan bahwa: Tingkat kebugaran jasmani mahasiswaIkora FIK UNY adalah sebagai berikut: (1) 7 (12,72 %) mahasiswa termasuk dalam katagori Sangat Buruk, (2) 11 (20,00 %) mahasiswa termasuk dalam katagori Buruk, (3) 22 (40,0 %) mahasiswa termasuk dalam katagori Sedang, (4) 8 (14,547 %) mahasiswa termasuk dalam katagori Baik, (5) 7 (12,72 %) mahasiswa termasuk dalam katagori Baik Sekali, (6) 0 (0,00 %) mahasiswa termasuk dalam katagori Istimewa, Di samping itu IMT Mahasiswa Ikora FIK UNY adalah sebagai berikut: (1) 5 (9,09 %) mahasiswa termasuk dalam katagori Kurus Tingkat Ringan, (2) 1 (1,82 %) mahasiswa termasuk dalam katagori Kurus Tingkat Berat, (3) 43 (78,18 %) mahasiswa termasuk dalam katagori normal, (4) 4 (7,277 %) mahasiswa termasuk dalam katagori Gemuk Tingkat Ringan, dan (5) 2 (3,64 %) siswa termasuk dalam katagori Gemuk Tingkat Berat. Kata Kunci: kesegaran mahasiswa, berat badan ideal
KINERJA PELATIH SENAM AEROBIK (Studi Korelasional antara Kepemimpinan, Prestasi Kerja, dan Kinerja Pelatih Senam Aerobik di Kota Yogyakarta) Endang Rini Sukamti
MEDIKORA Vol. VII No. 1 April 2011
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4660

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara kepemimpinan, prestasi kerja, dan kinerja pelatih senam aerobik di Kota Yogyakarta.Metode yang dipakai dalam penelidan ini adalah metode survei. Teknik  statistik yang digunakan adalah analisis korelasional, dengan variabel terikat adalah kinerja pelatih senam aerobik dan variabel bebas yaitu kepemimpinan dan prestasi kerja pelatih senam aerobik. Responden penelitian berjumlah 12 orang pelatih senam aerobik di Kota Yogyakarta. Teknik analisis data berupa pengujian prasyarat analisis dan teknik pengujian hipotesis.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antarakepemimpinan dan kinerja pelatih senam aerobik, dengan koefisien korelasi sebesar 0,83 dan kontribusi kepemimpinan sebesar 0,68. Hal ini berarti meningkat atau menurunnya suatu unit kepemimpinan akan diikuti kenaikan atau penurunan kinerja pelatih senam aerobik rata-rata sebesar 68 %. Antara prestasi kerja dan kinerja terdapat hubungan positif, dengan koefisien korelasi sebesar 0,85 dan kontribusi prestasi kerja sebesar 0,72. Hal ini berarti meningkat atau menurunnya satu unit prestasi kerja akan diikuti kenaikan atau penurunan kinerja pelatih senam aerobik rata-rata 72 %. Terdapat hubungan positif antara kepemimpinan, prestasi kerja, dan kinerja pelatih senam aerobik di Kota Yogyakarta.Kata Kunci: kepemimpinan, prestasi kerja dan kinerja pelatih senam aerobik
IDENTIFIKASI KONDISI PSIKOLOGIS (MENTAL) PEMANAH JUNIOR DI DIY Suryanto Suryanto
MEDIKORA Vol. VII No. 1 April 2011
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4659

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kondisi psikologis atlet junior cabang olahraga panahan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengidentifikasi kondisi psikologis atlet junior cabang olahraga panahan di Daerah Isdmewa Yogyakarta.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan satu variabel, yaitu: kondisi psikologis. Populasi dalam penelitian ini adalah atlet junior cabang olahraga panahan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Populasi berjumlah 32 orang dari 35 orang, karena 1 orang udak hadir dan 2 orang tidak mengembalikan angket. Semua populasi digunakan sebagai sampel, sehingga disebut sampel total atau sensus. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah angket.Untuk menganalisis data yang terkumpul, peneliti menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dengan persentase.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi psikologis atlet junior cabangolahraga panahan di Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri atas (1) motivasi, (2)komunikasi, (3) kerjasama, (4) adaptasi, (5) inisiatif, dan (6) keyakinan, semuanya masuk dalam kategori Sangat Baik.Kata kunci: kondisi psikologis, atlet junior di D I Y

Page 1 of 1 | Total Record : 8