Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Pengaruh Latihan Kicking Motion terhadap Jauhnya Tendangan Bola dalam Permainan Sepakbola Siswa Ku 15 Tahun di SSB Selabora Fik Uny Pada Tahun 2010 Nurcahyo, Fathan
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aimed to investigate the effect of exercise kicking motion to kick the ball away on a football game 15 years in the KU students SELABORA FIK UNY SSB in 2010. This research is a quasi-experimental (quasi experiment) using survey methods with data retrieval technique using tests and measurements. This study was a population (population sampling). Subjects in this study were all students SSB SELABORA FIK UNY 15 years old are 40 students who were divided into 4 groups. Collecting data using test and measurement using the test tool or instrument “Warner test of Soccer Drills”, from Barrow and Mc. Gee (1979) with units of meters (m). The results showed that: (1) There are differences in the effects of exercise kicking motion and a quick rhythm burden was lighter loads to kick away students SSB SELABORA FIK 15 years at  UNY Yogyakarta municipality in 2010. (2) There are differences in the influence of long legs and short legs to kick away FIK UNY students SSB SELABORA in 2010. (3) There is no interaction between exercise and long legs kicking motion to kick away students SSB SELABORA FIK 15 years at UNY Yogyakarta municipality in 2010. 
Pengaruh Latihan Kicking Motion terhadap Jauhnya Tendangan Bola dalam Permainan Sepakbola Siswa Ku 15 Tahun di SSB Selabora Fik Uny Pada Tahun 2010 Nurcahyo, Fathan
Media Ilmu Keolahragaan Indonesia Vol 2, No 2 (2012): December 2012
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/miki.v2i2.2645

Abstract

This study aimed to investigate the effect of exercise kicking motion to kick the ball away on a football game 15 years in the KU students SELABORA FIK UNY SSB in 2010. This research is a quasi-experimental (quasi experiment) using survey methods with data retrieval technique using tests and measurements. This study was a population (population sampling). Subjects in this study were all students SSB SELABORA FIK UNY 15 years old are 40 students who were divided into 4 groups. Collecting data using test and measurement using the test tool or instrument “Warner test of Soccer Drills”, from Barrow and Mc. Gee (1979) with units of meters (m). The results showed that: (1) There are differences in the effects of exercise kicking motion and a quick rhythm burden was lighter loads to kick away students SSB SELABORA FIK 15 years at  UNY Yogyakarta municipality in 2010. (2) There are differences in the influence of long legs and short legs to kick away FIK UNY students SSB SELABORA in 2010. (3) There is no interaction between exercise and long legs kicking motion to kick away students SSB SELABORA FIK 15 years at UNY Yogyakarta municipality in 2010. 
PENGELOLAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SD/MI/SEDERAJAT DI WILAYAH KERJA KABUPATEN KULONPROGO YOGYAKARTA TAHUN 2015 Nurcahyo, Fathan; Hermawan, Hedi Ardiyanto
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 12, No 2 (2016): November 2016
Publisher : Departement of Sports Education, Faculty of Sport Sciences Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (796.83 KB) | DOI: 10.21831/jpji.v12i2.17107

Abstract

AbstractThe implementation of sport extracurricular activities in some elementary schools located in the working area ofKulonprogo Regency has not been properly managed. This study intends to determine the management system ofsport extracurricular activities in SD / MI / equal (elementary school) in the working area of Kulonprogo Regency,Yogyakarta in 2015. This research was qualitative-quantitative descriptive research. The method used in this researchwas by survey method with instrument and data collection technique using open questionnaire. The research subjectswere all teachers of PJOK (Physical Education) in elementary school in the working area of Kulonprogo Regency,Yogyakarta in 2015 who was studying undergraduate bachelor degree (S1 PKS PJKR) in UNY. The data analysistechnique in this research was done by using qualitative-quantitative descriptive statistical analysis technique withpercentage. The result of the research shows that from 50 PJOK teachers from 50 elementary schools in KulonprogoRegency, Yogyakarta, in details, 48 teachers in school (96%) of schools have implemented the management anddevelopment of sport extracurricular activities well and only 2 (4%) Schools that have not.AbstrakPelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler olahraga di beberapa sekolah dasar yang berada di wilayah kerja KabupatenKulonprogo belum dikelola dengan tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan kegiatanekstrakurikuler olahraga di SD/MI/sederajat di wilayah kerja Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta pada tahun 2015.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode survei dengan instrumen dan teknik pengumpulan data menggunakan angket terbuka. Subjek dalam penelitianini adalah seluruh guru PJOK SD/MI/sederajat di wilayah kerja Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta pada tahun 2015yang sedang menempuh studi sarjana (S1 PKS PJKR) di UNY. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakanteknik analisis statistik deskriptif kualitatif-kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari50 orang guru PJOK dari 50 sekolah SD/MI/sederajat di wilayah kerja Kabuupaten Kulonprogo, Yogyakarta secararinci ada 48 (96%) sekolah telah melaksanakan pengelolaan dan pengembangan kegiatan ekstrakurikuler olahragadengan baik dan hanya 2 (4%) sekolah saja yang belum.Kata kunci: Pengelolaan, Kegiatan Ekstrakurikuler Olahraga, SD/MI/sederajat.
PENCEGAHAN CEDERA DALAM SEPAK BOLA Nurcahyo, Fathan
MEDIKORA Vol. VI No. 1 April 2010
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4670

Abstract

Pada saat berolahraga (terutama olahraga bodycontac langsung) sangat rentan  terhadap terjadinya cedera baik otot, tulang, ligamentum maupun persendian  yang  bisa terjadi pada bagian kepala, bagian badan, bagian lengan tangan,   atau bagian  tungkai kaki. Olahraga permainan sepak bola merupakan olahraga  bodycontac langsung sehingga atlet atau pemain sepakbola akan sangat dekat   dengan cedera-cedera  pada bagian tersebut. Cedera yang dialami oleh seorang   pemain atau adet sepak bola  dapat menyebabkan mundurnya prestasi  seorang atlet, trauma, gangguan psikologis,  fisik menurun, dan bahkan cacat   permanen atau bahkan sampai pada kematian.Cedera yang terjadi pada olahraga permainan sepak bola antara lain disebabkan  oleh beberapa hal, antara lain: kondisi alam atau lingkungan yang kurang   kondusif,  bodycontac antar pemain atau dengan objek lain, taktik atau teknik   dasar yang  salah, salah jatuh, beban latihan yang berlebihan (overload), kelelahan {overtraining, kurang pemanasan-penguluran-pendinginan, atau  penggunaan perlengkapan  olahraga (equipment) yang salah. Cedera yang  terjadi dalam cabang olahraga  permainan sepak bola ini dapat terjadi pada  beberapa bagian, antara lain: (1) cedera  pada bagian kepala, misalnya: gagar otak ringan/berat, mimisan pada hidung,  pendarahan pada rongga mulut, (2)  cedera pada bagian badan, misalnya: pada leher,  pada punggung, pada dada  atau bahu, (3) cedera pada bagian lengan tangan, misalnya:  pergelangan tangan, jari-jari tangan siku, dan (4) cedera pada bagian tungkai-kaki,  misalnya: tungkai atas, lutut, ankle, jari-jari kaki, dan telapak kaki.Pencegahan cedera saat beriatih maupun pada saat bertanding dalam olahraga  permainan sepak bola dapat dilakukan oleh seorang pemain atau atlet sepak  bola dengan berbagai cara. Cara-cara pencegahan untuk meminimalisasi  terjadinya  cedera dalam olahraga permainan sepak bola antara lain dengan  cara: penerapan  pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik dan benar.  Pengetahuan, sikap, dan  perilaku untuk dapat mencegah terjadinya cedera  tersebut dapat diwujudkan  dengan cara pencegahan melalui: (1) lingkungan,  (2) perlengkapan yang dipakai,  (3) latihan, (4) pemanasan, penguluran dan pendinginan yang baik, (4)  ketrampilan, (5) pemiUhan dan pola makan yang baik, (6) pelatih atau maseur, dan (7) alat bantu atau pertolongan.Kata Kunci: pencegahan, cedera, sepak bola
Pengaruh Model Latihan “Kid Tsu Chu Futbol Games" Pada Karakter Siswa Sekolah Sepakbola Realmadrid Foundation Universitas Negeri Yogyakarta Sulistiyono Sulistiyono; Fatkurahman Arjuna; Nawan Primasoni; Fathan Nurcahyo
Jurnal Pendidikan Karakter Vol. 9, No. 1 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.687 KB) | DOI: 10.21831/jpk.v8i1.21680

Abstract

Abstrak: Karakter merupakan akar masalah dalam pembangunan bangsa. Sekolah sepakbola memiliki posisi strategis untuk mengembangkan karakter warga negara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan karakter jujur, kerja keras, kerja sama, disiplin, hormat dan peduli pada orang lain dengan model latihan kid tsu chu futbol games. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen untuk mengetahui pengaruh model latihan terhadap perubahan karakter siswa. Sampel berjumlah 34 siswa. Hasil penelitian menujukkan model latihan kid tsu chu futbol games berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan karakter kerja keras, hormat pada orang lain, disiplin, kerja sama, jujur, dan tidak berpengaruh signifikan pada karakter peduli pada orang lain pada siswa Sekolah Sepak Bola (SSB) Realmadrid Foundation Universitas Negeri Yogyakarta. Kata kunci:  karakter, model latihan, sekolah sepakbola,  THE INFLUENCE OF MODEL OF EXERCISE "KID TSU CHU FUTBOL GAMES" ON THE CHARACTER OF STUDENTS SOCCER SCHOOL REALMADRID FOUNDATION YOGYAKARTA STATE UNIVERSITY  Abstract: The character is the root of the problem in the development of the nation. Soccer school has a strategic position to develop the character of citizens. The purpose of this research is to know the influence of the changing character of honest, hard work, teamwork, discipline, respect and care for the other person with a model exercise kid tsu chu futbol games. The method used in this research is experimental method to know the influence of model exercises to changes the character of students. The sample amounted to 34 students. Research shows exercise model kid tsu chu futbol games effect significantly changes the character of hard work, respect for others, discipline, teamwork, honesty, and have no effect on the character concerned significant others at a football school students (SSB) Realmadrid Foundation Yogyakarta State University. Keywords: character, model of exercise  school of football
PERSEPSI SISWA SMK NEGERI 2 KABUPATENWONOSOBO TERHADAP NILAI-NILAI SOSIAL DALAMKEGIATAN EKSTRAKURIKULERPERMAINAN SEPAKBOLA Suhardi dan Fathan Nurcahyo
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 10, No 2: November 2014
Publisher : Departement of Sports Education, Faculty of Sport Sciences Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.819 KB) | DOI: 10.21831/jpji.v10i2.5696

Abstract

AbstractThe purpose of this research is to know how high the perceptions of smk negeri 2 wonosobo students on socialvalues in football game as extracurricular activities. This research is a descriptive quantitative research by usingsurvey method. The population in this research were 58 students who take football as Extracurricular Activitiesin SMK Negeri 2 Wonosobo. The instruments which were used in this research was an enclosed questionnaire.The questionnaire contained statements concerning the student’s perception on social values in football game asextracurricular activities with four alternative answers ( Strongly Agree, Agree, Not Agree, Strongly Not Agree).Quantitative Descriptive statistical analysis with percentage is used as the data analysis technique in this research.The result showed the level of perceptions of smk negeri 2 wonosobo students on social values in football game asextracurricular activities were : 18 students (31,00%) included as very high category, 40 students (69,00%) includedas high category, 0 students (0,00%) included as sufficient category, 0 students (0,00%) included as low category,and 0 students (0,00%) included as very low category. Based on that results, we can conclude that most of theperceptions of smk negeri 2 wonosobo students on social values in football game as extracurricular activities is “high”.Keywords: Student Perceptions, Social Values, Extracurricular Activities.AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi persepsi siswa SMK Negeri 2 Kabupaten Wonosoboterhadap nilai-nilai sosial dalam kegiatan ekstrakulikuler permainan sepakbola. Penelitian ini merupakan penelitiandeskriptif kuantitatif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa yang mengikutiekstrakulikuler sepakbola di SMK Negeri 2 Wonosobo yang berjumlah 58 siswa. Instrumen yang digunakan untukmengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket atau kuisioner tertutup yang berisi pernyataan-pernyataanyang menyangkut persepsi siswa terhadap nilai-nilai sosial dalam kegiatan ekstrakulikuler permainan sepakbola diSMK Negeri 2 Kabupaten Wonosobo dengan empat alternatif jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), TidakSetuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS). Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif kuantitatifdengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat persepsi siswa SMK Negeri 2 Kabupaten Wonosoboterhadap nilai-nilai sosial dalam kegiatan ekstrakurikuler permainan sepakbola adalah sebanyak 18 siswa (31,00%)termasuk kategori sangat tinggi, 40 siswa (69,00%) termasuk kategori tinggi, 0 siswa (0,00%) termasuk kategoricukup, 0 siswa (0,00%) termasuk kategori kurang dan 0 siswa (0,00%) termasuk kategori sangat kurang. Berdasarkanhasil tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa SMK N 2 Kabupaten Wonosobo terhadap nilai-nilai sosialdalam kegiatan ekstrakurikuler permainan sepakbola sebagian besar berada dalam kategori “tinggi”.Kata Kunci: Persepsi Siswa, Nilai-nilai Sosial, Kegiatan Ekstrakurikuler
PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA/MAN/SEDERAJAT SE-KABUPATEN SLEMAN Fathan Nurcahyo
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 9, No 2 (2013): November
Publisher : Departement of Sports Education, Faculty of Sport Sciences Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (846.849 KB) | DOI: 10.21831/jpji.v9i2.3012

Abstract

This study aims to determine the management system and the development of sports in high school extracurricularactivities/ MAN/ equivalent in Sleman, Yogyakarta in 2012. This research is a descriptive qualitative-quantitative.The method used in this study is a survey method to test the technique. Subjects in this study were all high schoolorchestra teacher of sports education/ MAN/ equivalent in Sleman district, Yogyakarta in 2012, taken by incidentalsampling, i.e. all orchestra teacher of sports education who attended the event MGMPs SMA/ MAN who totaled 13orchestra teacher of sports education. The instrument used for data collection in this study using an open questionnaireinstrument. Data analysis techniques in this study using descriptive statistical analysis with qualitative - quantitativepercentages. The results showed that of the 13 teachers in 13 high schools / MAN / equivalent in Sleman, Yogyakartain detail there are 12 schools have implemented the management and development of sport extracurricular activitieswith good and only 1 school who have not: (1) The function of organizing, from 13 schools there are 7 schools thathave a stewardship organization chart and the 6 school teachers feel no idea. (2) Planning functions are arranged intwo groups: long-term plans and short-term. (3) The function of most of the schools decision made are determinedthrough consensus agreement with the involvement of managers, coaches, students, principals, and sometimesinvolve parents or the school committee. (4) The function of supervision/ leadership (decision-making related functions)mostly use the democratic leadership style (negotiate). (5) The function of control and control systems mostly usebooks and monitoring presence on the ground. (6) The function improvement, evaluation and assessment systemsmostly use the practice test that is conducted every semester. (7) Planning staff and personnel functions, related to theway the selection or hiring coaches conducted collaboratively between an open and a closed selection has the samepower (balanced). And (8) financial budgeting function, most of the operational funding comes from parent parents.
KAITAN ANTARA OBESITAS DAN AKTIVITAS FISIK Fathan Nurcahyo
MEDIKORA Vol. VII No. 1 April 2011
Publisher : Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1992.167 KB) | DOI: 10.21831/medikora.v0i1.4663

Abstract

Obesitas merupakan suatu keadaan di mana berat badan seseorang berada  di atas 120 % dari berat badan relatif (BBR) atau berada di atas 27 dari indeks  masa tubuh (IMT). Dewasa ini,insidensi obesitas anak semakin mengalami  peningkatan. Hal ini membawa dampak yang kurang  menguntungkan. Anak yang mengalami kegemukan cenderung malas bergerak dan beraktivitas jasmani sehingga  pengalaman motorik, keterampilan motorik serta kebugaran jasmaninya menjadi  terbatas dan kurang berkembang.Untuk mencegah terjadinya kegemukan maka sangat disarankan untuk  melakukan olahraga secara teratur, mengatur menu dan porsi makan, minum dan  makan yang berserat untuk melancarkan pencernaan. Apabila kegemukan sudah  terjadi, harus dilakukan balance energe negatif dengan melakukan diet (mengurangi  porsi makan) serta peningkatan aktivitas fisik.Kata Kunci: kegemukan, aktivitas jasmani Anak
MANAGEMENT IDENTIFICATION AND COACHING PATTERN OF ANGKATAN MUDA SEYEGAN (AMS) SOCCER SCHOOL IN FOSTERING AN EARLY AGE PLAYERS (BETWEEN THE AGES OF 10-13 YEARS OLD) Fathan Nurcahyo
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 6, No 1 (2010): Januari
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.708 KB) | DOI: 10.21831/jorpres.v6i1.10326

Abstract

The aim of this research is to identify the management and the coaching pattern of Angkatan Muda Seyegan soccer school in fostering the early age players in the age of 1 0-13 years old in Gendengan, Margodadi, Seyegan Sleman Yogyakarta. This is a descriptive qualitative research where the technique used was interview, observation, and documentation study. The research subject were the director of AMS soccer school (1 person), coach (1 person), the member of the soccer school (6 persons), and the parents of the AMS soccer school's members (3 person). The data collecting method was used qualitative approach that was inductive analysis based on the logic principle with triangulation data. This research was conducted in three months from March to May in 2008.The result showed that AMS soccer school has not managed in a professional way yet. Generally the management in AMS soccer school especially in fostering the early age players were already apply eight management function, those are organization, planning, decision making, guiding, controlling, improvement, staff and personnel regulation and financial budqetinq. Besides, AMS soccer school was also having six management facilities, which follows: people (director and coach), financial, materials (coaching members), methods or ways, tools or facilities, and marketing. The fostering pattern and coaching which is applied by AMS soccer school in the early age players are prioritized o the playing activity and the playing which emphasized in the feeling application and motivation in order to make the children interest and like soccer. The next step was help the improvement of the children basic movement, introducing and mastering the basic technique of a playing, introducing the players role in each positions, introducing to the simple official playing roles, then they go to the physical practice, strength, endurance, agility and playing strategy.Keywords: management, the fostering of the children in the early age, AMS soccer school
Pemantauan Profil Kondisi Fisik Kecabangan Sepakbola Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Kelas Khusus Olahraga Di Daerah Kabupaten Sleman Yogyakarta Hedi Ardiyanto Hermawan; Fathan Nurcahyo; Yudanto Yudanto
Jorpres (Jurnal Olahraga Prestasi) Vol 18, No 3 (2022)
Publisher : Departement of Sports Coaching, Faculty of Sports Sciences, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jorpres.v18i3.53096

Abstract

Setiap cabang olahraga memiliki kekhasan atau karakteristik masing-masing, seperti: profil kondisi fisik predominannya, karakter pemainnya, karakter penontonnya, karakter teknik dan dominasi geraknya dan lain sebagainya. Untuk bisa bermain dengan baik maka minimal 4 unsur dalam permainan sepakbola harus dikuasai, yaitu: unsur fisik, unsur teknik, unsur taktik-strategi dan unsur psikis/mental. Tanpa mengesampingkan aspek-aspek yang lainnya penelitian ini memiliki tujuan utama untuk memantau keberbakatan sepakbola siswa sekolah menengah pertama (SMP) kelas khusus olahraga (KKO) di Kab. Sleman, D.I. Yogyakarta terutama dilihat dari aspek antrophometri tubuhnya dan aspek profil kondisi fisiknya secara umum. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Instrumen dan teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran. Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh calon siswa putra kelas khusus olahraga cabang sepakbola yang mendaftarkan diri di SMP N KKO di wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang berjumlah 106 siswa. Instrument yang digunakan untuk mengukur aspek antrophometri antara lain stadiometer (tinggi badan) dan timbangan (berat badan), sedangkan aspek kondisi fisik meliputi 11 item tes yaitu: 1) kecepatan diukur dengan tes lari sprint 40M (detik), 2) kelentukan diukur dengan tes sit and ritch flexiometer (cm), 3) kekuatan otot tungkai diukur dengan tes leg and back dynamometer (kg), 4) kekuatan otot togok diukur dengan tes leg and back dynamometer (kg), 5) power otot tungkai diukur dengan tes vertikal jump/jump DF (cm), 6) kekuatan otot lengan tangan diukur dengan tes push up selama 30 detik (ulangan/kali), 7) kekuatan otot perut diukur dengan tes sit up selama 30 detik (ulangan/kali), 8) kecepatan reaksi diukur dengan tes whole body reaction/WBR (skon), 9) kelincahan diukur dengan tes side step (ulangan/kali), 10) keseimbangan diukur dengan tes berdiri pada satu kaki (detik/menit), dan 11) daya tahan kardiorespirasi (VO2Max) diukur dengan tes multystage (kg/mililiter/berat badan). Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dengan persentase. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut: 1) Profil keberbakatan pada aspek antrophometri calon siswa Sekolah Menengah Pertama kelas khusus olahraga cabang sepakbola di Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta secara keseluruhan berada pada kategori “sedang”. Secara rinci, sebanyak 9 (8,96%) siswa berkategori “sangat tinggi”, 19 (17,92%) siswa berkategori “tinggi”, 41 (38,68%) siswa berkategori “sedang”, 32 (29,72%) siswa berkategori “rendah”, dan sebanyak 5 (4,72%) siswa berkategori “sangat rendah”. 2) Profil keberbakatan pada aspek kondisi fisik calon siswa Sekolah Menengah Pertama kelas khusus olahraga cabang sepakbola di Kabupaten Sleman, D.I. Yogyakarta secara keseluruhan berada pada kategori “sedang”. Secara rinci, sebanyak 7 (6,60%) siswa berkategori “sangat baik”, 20 (18,87%) siswa berkategori “baik”, 45 (42,45%) siswa berkategori “sedang”, 27 (25,27%) siswa berkategori “kurang”, dan sebanyak 7 (6,60%) siswa berkategori “sangat kurang”.