cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Journal of Oceanography
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Science,
Jurnal Oseanografi diterbitkan oleh Program Studi Oseanografi, FPIK, Undip. Jurnal ini digunakan untuk menerbitkan jurnal-jurnal karya lulusan S1 Oseanografi Universitas Diponegoro.
Arjuna Subject : -
Articles 22 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 3 (2013)" : 22 Documents clear
PENGARUH SEBARAN DAN GESEKAN ANGIN TERHADAP SEBARAN SUHU PERMUKAAN LAUT DI SAMUDERA HINDIA (WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA 573) Syafik, Akhmad; Kunarso, Kunarso; Hariadi, Hariadi
Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1791.89 KB)

Abstract

Abstrak Perubahan arah dan kecepatan angin yang bertiup diatas perairan mengakibatkan terjadinya perubahan dinamika pada perairan tersebut, diantaranya adalah fenomena upwelling dan downwelling, sehingga mempengaruhi tinggi rendahnya Suhu Permukaan Laut (SPL). Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh sebaran dan gesekan angin terhadap distribusi dan fluktuasi SPL di Samudera Hindia tepatnya di Wilayah Pengelolaan Perikanan Repubik Indonesia 573 (WPP RI 573). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data model angin dari ECMWF, data SPL dari citra satelit MODIS Level III dari Tahun 2007 hingga 2011 dan data insitu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pada Musim Timur kecepatan angin tinggi dan bergerak dari arah tenggara menuju barat daya. Karena posisi WPP RI 573 yang berada di Belahan Bumi Selatan, arus cenderung dibelokkan kearah kiri dari arah datangnya angin sebagai akibat pengaruh dari Gaya Coriolis, sehingga menyebabkan terjadinya Transpor Ekman ke arah kiri. Hal ini menyebabkan kekosongan massa air laut permukaan yang kemudian diisi oleh massa air laut di bawahnya. Proses ini dikenal dengan peristiwa upwelling yang berpengaruh langsung menurunkan SPL. Tingginya SPL pada Musim Barat dan Peralihan I tampak terkait dengan melemahnya kecepatan angin dan perubahan arah angin (timur ke barat menjadi barat ke timur) yang diduga berdampak menguatnya Arus Pantai Jawa (APJ) yang membawa air hangat dari Barat Sumatera dan terjadi downwelling di Selatan Jawa, serta melemahnya adveksi dan tingginya evaporasi karena posisi matahari yang berada di Belahan Bumi Selatan (BBS). Distribusi dan fluktuasi SPL, secara tidak langsung dipengaruhi oleh kecepatan angin sebesar 0,5% dan komponen gesekan angin tegak lurus pantai (τy) sebesar 43,974%.
Pemetaan Batimetri dan Analisis Pasang Surut Untuk Menentukan Elevasi Lantai Dermaga 136 di Muara Sungai Mahakam, Sanga – Sanga, Kalimantan Timur Nugraha, Adiguna Rahmat; Saputro, Siddhi; Purwanto, Purwanto
Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1222.001 KB)

Abstract

ABSTRAKPerairan muara Sungai Mahakam merupakan wilayah perairan yang sering dilalui oleh kapal-kapal pengangkut batubara maupun kapal-kapal penumpang lainnya yang terletak di Kalimantan Timur. Maka, dibutuhkan dermaga sebagai pendukung aktifitas transportasi air. Sehubungan dengan rencana Pertamina Unit Sanga-Sanga untuk membangun ulang dermaga yang telah ada sejak tahun 1980-an di perairan muara Sungai Mahakam maka dibutuhkan penelitian batimetri dan pasang surut. Pemetaan batimetri dan analisis komponen pasang surut merupakan parameter penting dalam proses penentuan elevasi lantai dermaga. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendapatkan informasi kondisi batimetri perairan dan komponen pasang surut perairan yang nantinya akan digunakan sebagai bahan acuan dalam pembuatan syarat batas elevasi lantai dan panjang dermaga di perairan muara Sungai Mahakam.Pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 18-21 September 2012 di perairan muara Sungai Mahakam, Sanga – Sanga, Kalimantan Timur. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yang merupakan metode ilmiah/scientifik karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik atau model.Perairan muara Sungai Mahakam merupakan perairan muara dengan kedalaman antara -1,3 - -8,6 m. Memiliki tipe pasang surut campuran dengan tipe ganda yang menonjol, dimana MSL 82 cm dengan interval pasang surut 242 cm, MLWL (-28,60 cm), LLWL (-75 cm) dan HHWL (167 cm). Elevasi dermaga yang didapatkan adalah + 2,76 m dengan nilai Zo sebagai titik ± 0,00 m dan + 2,04 dengan MSL sebagai titik ± 0,00 m , Dengan kedalaman perairan di depan dermaga yang dibutuhkan untuk melayani draft kapal terbesar adalah – 5 m agar kapal dapat sandar dengan aman.
Transpor Sedimen Di Perairan Teluk Lampung nursusty, febiyan; Atmodjo, Warsito; Hariyadi, Hariyadi
Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak               Teluk Lampung merupakan perairan yang memiliki peranan besar bagi masyarakat Provinsi Lampung. Perairan ini merupakan perairan dengan lalu lintas pelayaran yang sibuk karena dilalui oleh kapal-kapal besar, seperti kapal penumpang, kapal tanker dan kapal yang mengangkut batu bara dari pelabuhan Panjang, Bandar Lampung. Selain itu terdapat beberapa sungai yang bermuara di Teluk Lampung, antara lain Sungai Simpangkanan, Sungai Ratai dan Sungai Pedada sehingga menyebabkan kondisi perairan sekitarnya menjadi keruh dan berlumpur. Oleh karena itu penelitian mengenai transpor sedimen diharapkan menjadi salah satu pendukung informasi hidro-oseanografi di daerah Teluk Lampung.                   Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi hidrodinamika, terutama pola sebaran sedimen di perairan Teluk Lampung, dengan pendekatan pemodelan oseanografi dengan menggunakan perangkat lunak Mike 21 Hydrodynamic Mud Transport. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 6 hingga 21 April 2011. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif yang merupakan metode ilmiah, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Data lapangan yang diukur adalah data pasang surut, data arus laut, data bathimetri, sedimen dan angin.Dari hasil pengukuran diperoleh nilai Tinggi Muka Air Rata-rata (Mean Sea Level) sebesar 175 cm, Tinggi Muka Air Tinggi Tertinggi (High Highest Water Level) 219 cm, dan Tinggi Muka Air Rendah Terendah (Low Lowest Water Level) 131 cm. Dari data pasang surut diperoleh juga bilangan Formzahl sebesar 0,473 yang menunjukkan bahwa pasang surut di perairan daerah penelitian bertipe campuran condong ganda. Simulasi model Hidrodinamika 2D menghasilkan pola arus yang dirata-ratakan terhadap kedalaman  pada daerah model.  Pada daerah model, kecepatan arus yang terbentuk hingga 1,35 m/detik pada kondisi pasang bulan purnama dan 0,05 m/detik pada kondisi surut bulan mati. Hasil verifikasi data lapangan dengan hasil pemodelan kesesuaiannya sebesar 91%.  
PEMODELAN POLA ARUS PADA TIGA KONDISI MUSIM BERBEDA SEBAGAI JALUR PELAYARAN PERAIRAN TELUK LAMPUNG MENGGUNAKAN SOFTWARE DELFT3D. Budiwicaksono, Ajie Rahmat; Subardjo, Petrus; Novico, Franto
Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (940.409 KB)

Abstract

Abstrak Teluk Lampung merupakan teluk yang menjadi pusat kegiatan beberapa lokasi industri dan dermaga besar, padatnya lalu lintas kapal di Teluk Lampung tidak saja disebabkan oleh lalu lintas kapal besar yang mengangkut bahan industri dan keperluan energi namun juga banyak ditemui kapal-kapal nelayan yang beraktifitas di sekitar teluk. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 06 – 20 April 2011 (proses pengambilan data lapangan) di Teluk Lampung pada koordinat 5˚28’17.72”LS dan 105˚15’6.93”BT. Pengukuran data bathimetri dilakukan dengan 2 metode yaitu menggunakan Syqwest ( untuk Sounding laut dalam) dan Echosounder (untuk perairan dangkal).dan AOTT Kempten Strip-Chart (Analog Tide) sebagai alat ukur pasang-surut yang diikat pada dermaga. Menggunakan ADCP (Accoustic Doppler Current Profiler) SonTek Argonaut-XR, pengukuran arus dilakukan pada kondisi pasang surut yang ekstrim yaitu pasang purnama selama 1 x 24 jam. Hasil pengolahan data batimetri diketahui bahwa kedalaman Perairan Teluk Lampung memeiliki kedalaman mencapai ±28 meter, kedalaman tersebut sangat baik untuk dapat dilewati oleh kapal sebagai alur pelayaran. Hasil simulasi model menggunakan software Delft3D menggambarkan pola arus yang dirata-ratakan terhadap kedalaman pada daerah penelitian, vektor arus pada daerah penelitian menunjukkan bahwa arah pergerakan arus yang terjadi cenderung bersifat bolak-balik akibat adanya dominasi arus pasut, Kecepatan rata - rata yang didapatkan pada stasiun 1 dan 2 berkisar antara 0,0172 – 0,0279 meter/ detik. Pemodelan pola arus di perairan Teluk Lampung diberikan 3 skenario untuk memodelkan pola arus dengan masukan arah angin, diperoleh hasil kecepatan rata – rata arus pada musim barat sebesar 0,01728 – 0,02587 meter/ detik. Pada musim timur diperoleh dari hasil simulasi model hasil kecepatan rata – rata arusnya sebesar 0,0174 – 0,0298 meter/detik, Sedangkan untuk kecepatan rata – rata arus pada musim peralihan sebesar 0,0175 – 0,0278 meter/detik. Vektor arah sebagai pola arus pada perairan Teluk Lampung tidak terjadi perbedaan arah yang cukup berarti sehingga pola arus pada perairan tersebut pada musim barat, timur dan peralihan terlihat relatif sama.
Studi Tipe Pasang Surut di Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa Jepara Jawa Tengah Lisnawati, Lucy Amellia; Rochaddi, Baskoro; Ismunarti, Dwi Haryo
Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (982.061 KB)

Abstract

AbstrakStudi tipe pasang surut di Pulau Parang Kepulauan Karimunjawa Jepara Jawa Tengah telah dilakukan pada tanggal 18 September – 03 Oktober 2012. Parameter oseanografi yang diukur adalah data elevasi pasang surut selama 15 hari. Metode Admiralty digunakan untuk mengetahui tipe pasang surut. Berdasarkan hasil analisa diperoleh nilai Formzahl (F) = 2,52 sesuai dengan klasifikasi tipe pasang surut dimana nilai 1,5 < F ≤ 3 menunjukkan tipe pasang surut di Pulau Parang adalah campuran condong harian tunggal. Tunggang air yang terjadi berkisar antara 68 cm sampai dengan 150 cm dengan nilai HHWL = 157,28 cm dan LLWL = 46,52 cm. Pemodelan NAO Tide digunakan untuk memodelkan dan meramalkan selama 3 tahun (Oktober 2012- September 2015). Hasil peramalan selama bulan Oktober 2012 – September 2015 menunjukkan nilai HHWL tertinggi 155 cm pada bulan Januari 2013 dan LLWL terendah pada bulan dan tahun yang sama sebesar 46 cm.
POLA SEBARAN SEDIMEN TERSUSPENSI BERDASARKAN MODEL POLA ARUS PASANG SURUT DI PERAIRAN TELUK BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR Sinaga, Afrianto Tua; Satriadi, Alfi; Hariyadi, Hariyadi; Novico, Franto
Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (783.1 KB)

Abstract

ABSTRAKTeluk Balikpapan memiliki muara-muara sungai besar maupun kecil, di antaranya seperti Sungai Sumber, Sungai Wain, Sungai Semoi, Sungai Sepaku, Sungai Somber, Sungai Kariangau dan Sungai Riko. DAS (Daerah Aliran Sungai) Teluk Balikpapan memiliki peranan yang cukup penting dan strategis, diantaranya sebagai penyangga kesinambungan fungsi teluk tersebut sebagai pelabuhan laut Balikpapan dan sumber penghasilan masyarakat di sekitarnya serta kehidupan ekosistem perairan kawasan teluk.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sebaran sedimen tersuspensi berdasarkan model pola arus pasang surut di perairan Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur dengan menggunakan pendekatan model Mike 21. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 10 November 2011 – 24 November  2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yang bersifat eksploratif. Model yang digunakan merupakan model hidrodinamika dengan data batimetri dan data pasang surut sebagai penggerak utama dan data sekunder yaitu konsentrasi sedimen tersuspensi yang konstan sebagai nilai masukan dalam pengolahan model.Nilai maksimum konsentrasi sedimen tersuspensi terjadi pada saat pasang purnama yaitu di Sungai Wain Besar  berkisar antara 0,032 kg/m3 – 0,04 kg/m3 dengan kecepatan arus pasut 0,1 m/s – 0,12 m/s. Nilai minimum terjadi pada saat surut perbani di sekitar Sungai Sumber dengan nilai berkisar 0 – 0,08 kg/m3dengan kecepatan arus pasut 0,02 m/s – 0,04 m/s. Nilai korelasi antara data pasang surut pengamatan dengan nilai elevasi muka air hasil model Mike 21 mencapai 93,74 %.
ANALISIS SEBARAN SEDIMEN DASAR AKIBAT PENGARUH ARUS SEJAJAR PANTAI (LONGSHORE CURRENT) DI PERAIRAN MAKASSAR Sirait, Robin; Subardjo, Petrus; Sugianto, Denny Nugroho
Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakMakassar sebagai kota berkembang merencanakan untuk melakukan  pembangunan dan pengembangan kawasan di perairan Makassar. Dalam rencana pelaksanaannya perlu dilakukan analisa mengenai kondisi hidrodinamika yaitu pola arus dan sebaran sedimen dasar di perairan Makassar, Sulawesi Selatan. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran sedimen dasar akibat pengaruh dari arus sejajar pantai (longshore current) yang ada di perairan Makassar. Penelitian dimulai dari tahap pengambilan data di lapangan pada tanggal 10-25 April 2012 di perairan Makassar dan tahap pengolahan data serta analisa sedimen di Laboratorium Mekanika Tanah Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang. Materi yang digunakan meliputi data primer berupa arus, pasang surut, peta bathimetri hasil pengukuran lapangan, sedimen dasar dan data sekunder yaitu data angin dan citra satelit Google Earth daerah perairan Makassar tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif bersifat eksploratif, penentuan lokasi pengambilan sampel sedimen menggunakan metode sampling purposive, pengambilan data arus menggunakan metode Euler dan data sedimen menggunakan metode Area Sampling (cluster sampling). Model matematik yang digunakan adalah model 2D depth average yaitu ADCIRC untuk pola arus dan Spatial Analyst untuk sebaran sedimen dasar. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kecepatan arus bervariasi dengan kecepatan rata-rata berkisar antara 9,8-11,0 cm/s, kecepatan arus minimum 0,1-0,4 cm/s, dan kecepatan arus maksimum 22,7-26,6 cm/s. Kecepatan arus sejajar pantai (longshore current) adalah 0.94 m/s. Hasil perhitungan verifikasi antara data arus lapangan dan data arus model didapatkan nilai MRE sebesar 24,03%. Hasil analisa sebaran sedimen dasar menunjukkan bahwa jenis sedimen yang mendominasi di perairan Makassar adalah lanau pasiran dan pasir dengan persentase kandungan masing-masing 41,25% dan 32,5% dari total keseluruhan daerah pengambilan sampel yang dipengaruhi oleh pergerakan arus sejajar pantai yang ditimbulkan oleh gelombang pecah yaitu dari arah Timur ke arah Barat perairan Makassar. 
SEBARAN HORISONTAL ORTOFOSFAT PADA MUSIM PERALIHAN I DI PERAIRAN TUGU SEMARANG Prabowo, Endianto Arief; Wulandari, Sri Yulina; Indrayanti, Elis
Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1573.974 KB)

Abstract

ABSTRAKKonsentrasi ortofosfat di Perairan Tugu Semarang pada musim peralihan I saat pasang berkisar antara 0,150 – 0,175 mg/L dan saat surut berkisar antara 0,162 – 0,200 mg/L. Konsentrasi ortofosfat tertinggi pada saat surut terdapat di stasiun 1, 2 dan stasiun 3 nilainya sebesar 0,200 mg/L. Konsentrasi ortofosfat tertinggi pada saat pasang terdapat di stasiun 1, 2, 3, 12 dan stasiun 13 yaitu sebesar 0,175 mg/L. Stasiun 6 adalah stasiun dengan nilai konsentrasi terendah pada kondisi pasang maupun surut yaitu dengan nilai konsentrasi 0,150 mg/L saat pasang dan 0,162 mg/L saat surut. Sebaran konsentrasi ortofosfat di Perairan Tugu Semarang diduga dipengaruhi oleh arus pasang surut yang terjadi di kawasan tersebut. Kata Kunci : Pasang Surut, Ortofosfat, Perairan Tugu Semarang, Musim Peralihan I  ABSTRACTOrthophosphate concentration in the waters of Tugu District Semarang at first transition season at high tide ranged between 0,150 – 0,175 mg/L while at low tide ranged between 0,162 – 0,200 mg/L. The highest orthophosphate concentration at low tide is 0,200 mg/L located in station 1, 2, and 3 while at high tide is 0,175 mg/L located in station 1, 2, 3, 12, and 13. Station 6 had the lowest orthophosphate concentration both on the high tide with 0,150 mg/L and low tide with 0,162 mg/L. The distribution of orthophosphate concentration in the waters of Tugu, Semarang was expected influenced by tidal current in these area. 
INFLUKS SEDIMEN DAN LAJU SEDIMENTASI DI PERAIRAN MUARA SUNGAI BANGER, PEKALONGAN JAWA TENGAH Driyogo, Yuwono Wikan; Satriadi, Alfi; Hariadi, Hariadi
Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.207 KB)

Abstract

AbstrakMuara Sungai Banger di Kabupaten Pekalongan telah mengalami sedimentasi sehingga terjadi pendangkalan. Untuk mengetahui besar sedimentasi maka dilakukan penelitian mengenai influks sedimen dan laju sedimentasi tempat tersebut. Dasar dari penelitian ini adalah mengetahui jumlah sedimen yang masuk kelaut dengan terlebih dahulu mengetahui debit sedimen total dan laju sedimentasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya influks sedimen di Perairan Muara Sungai Banger, Pekalongan Jawa Tengah. Data yang diambil merupakan data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data arus sungai yang didapat dari alat bola duga, sampel air untuk MPT dengan menggunakan alat botol nanses, laju sedimentasi yang didapat dengan alat sedimen trap, dan  sedimen perairan yang diambil dengan alat sedimen grab. Sedangkan data skunder berupa data debit air selama satu tahun dan peramalan pasang surut pada bulan penelitian. Penelitian ini dilakukan 2 tahap, pengukuran lapangan dan proses analisis laboraturium. pengukuran lapangan yang meliputi pengukuran dan pengambilan data pasang surut, data sampel air, sampel sedimen, dan data arus pada tanggal 28 mei - 16 juni 2012, serta proses analisis dilaksanakan di Laboratorium Geologi Jurusan Ilmu Kelautan pada bulan 16 – 29 Juni 2012.  Dalam pelaksanaan penelitian, influks sedimen pada Muara Sungai Banger Perairan Pekalongan berkisar dari 0,019 m3/dtk hingga 0,180 m3/dtk dengan arus sebagai faktor yang mempengaruhinya. Besarnya laju sedimentasi pada Muara Sungai Banger Perairan Pekalongan berkisar dari 0,0292 Kg/dtk hingga 0,0306 Kg/dtk. Untuk hasil per stasiun, nilai laju sedimentasi dari 0,450 Kg/m3 hingga dari 1,593 Kg/m3 perhari. Jenis sedimen yang terperangkap didominasi oleh pasir berlanau (silty sand ) denga kecepatan endap mulai dari 3,84 – 15 mikron/dtk 
DISTRIBUSI RADIONUKLIDA 137Cs DI PERAIRAN SELAT PANAITAN – SELATAN GARUT Pinta Budi Pradana Hutama; Muslim Muslim; Heny Suseno; Ikhsan Budi Wahyono
Journal of Oceanography Vol 2, No 3 (2013)
Publisher : Program Studi Oseanografi, Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.509 KB)

Abstract

Abstrak                 Penggunaan radionuklida dalam pengembangan energi terbarukan sangat marak dilakukan akhir-akhir ini. Penggunaan tersebut tidak terlepas dari resiko kecelakaan yang dapat terjadi. Kecelakaan Fukushima pada tahun 2011 silam merupakan salah satu contohnya, dan menyumbangkan sejumlah radionuklida antropogenik ke lingkungan laut salah satunya ialah 137Cs. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran konsentrasi 137Cs di perairan Selat Panaitan – Selatan Garut yang mungkin terbawa dari sumber (Fukushima) oleh pola arus global. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan September dengan kapal riset Baruna Jaya IV BPPT. Sampel selanjutnya dipreparasi dan dianalisis di Laboratorium Bidang Radioekologi Kelautan BATAN pada bulan Oktober 2012 – Desember 2012. Metode penelitian ini bersifat deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan metode sampling purposive sedangkan analisis konsentrasi 137Cs menggunakan metode dari IAEA – MEL (International Atomic Energy Agency’s Marine Environmental Laboratories). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebaran konsentrasi 137Cs di perairan Selat Panaitan – Selatan Garut terdeteksi relatif sama antar stasiun penelitian yakni 0,14 – 0,30 mBq/L. Nilai tersebut sangatlah kecil bila dibandingkan penelitian sebelumnya di daerah dekat sumber. Hal ini dapat terjadi karena adanya pola arus global yang membawa lepasan 137Cs dari sumber hingga perairan Indonesia. 

Page 2 of 3 | Total Record : 22