cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Inspirasi Manajemen Pendidikan
  • inspirasi-manajemen-pendidikan
  • Website
ISSN : -     EISSN : 22528253     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 381 Documents
PERBEDAAN KEMANDIRIAN BELAJAR ANTARA SISWA MENDAPATKAN JAM PELAJARAN TAMBAHAN DAN SISWA TIDAK DENGAN JAM PELAJARAN TAMBAHAN DI KELAS XI SMA AL-ISLAM KRIAN Lovenia, Nonik
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 1 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah perbedaan kemandirian belajar antara siswa yang mendapatkan jam pelajaran dan siswa yang tidak mendapatkan jam pelajaran di kelas XI SMA Al-Islam Krian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA dan IPS SMA Al-Islam Krian dengan sampel sebanyak 116 siswa yang mengikuti jam pelajaran tambahan dan 116 siswa yang tidak mengikuti jam pelajaran tambahan. Penelitian variabel kemandirian belajar menggunakan angket likert dengan skor minimal 1 dan skor maksimal 4. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas diperoleh hasil yaitu angket kemandirian belajar sebanyak 22 item. Data yang diperoleh dari penelitian di uji prasyaratkan terlebih dahulu dengan uji normalitas dan homogenitas kemudian dianalisis menggunakan uji t dua sampel independen.Hasil penelitian yang telah diuji yaitu siswa yang mendapatkan jam pelajaran tambahan memiliki rata-rata sebesar 60,97, sedangkan siswa yang tidak mengikuti jam pelajaran tambahan memiliki rata-rata sebesar 63,29. Berdasarkan hasil analisis data uji t dua sampel independen pada variabel kemandirian belajar memperoleh 0,035 < 0,05, maka H1 diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada kemandirian belajar siswa dengan jam pelajaran tambahan dan siswa tidak dengan jam pelajaran tambahan. Kata Kunci: Kemandirian belajar, Jam Pelajaran Tambahan. Abstract This research has aimed to know whether there were any difference of independent learning between the students who got the additional classes and students who did not, in eleventh grade of SMA Al-Islam Krian. It used a quantitative approach. The populations in this study were the eleventh graders of science and social in SMA Al-Islam Krian. They were 116 students who took the additional classes and 116 students who did not. To measure the students’ independent learning, the researcher used the questionnaire proposed by Likert scale. He stated that the minimum score is one and the maximum score is four. After the researcher measured the validity and the reliability of questioner, she obtained 22 items which were valid and reliable. The data were measured using normality and homogenity test. Then it would be analyzed by using two independent samples t-test. After analyzing the data, it showed that the average of students who got additional classes was 60.97, while the average of the students who did not got the additional classes was 63.29. In addition, the results of the data which were analyzed by two independent samples t test on independent learning variables showed 0.035 <0.05 which mean H1 was accepted. It can be concluded that there were significant differences of independent learning between the students who got the additional classes and the students who did not. Keywords:Independent Learning, Additional Classes.
ANALISIS KOMPONEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI RUMAH BAHASA SURABAYA) CHOIRUN NISAK, ALIVIA
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 1 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis komponen pembiayaan pendidikan di Rumah Bahasa Surabaya, dengan sub fokusnya yaitu: (1) komponen yang dibiayai, (2) sumber pembiayaan pendidikan, (3) tata cara pengalokasian biaya pendidikan, (4) akuntabilitas pembiayaan pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan rancangan penelitian studi kasus. Pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik wawancara semi terstruktur, observasi terbuka, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan pada saat sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah di lapangan. Supaya dapat meningkatkan kepercayaan, maka dilaksanakan pengecekkan keabsahan data melalui credibility, transferability, dependability, dan confirmability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) komponen yang dibiayai di Rumah Bahasa Surabaya adalah biaya langsung yang terdiri dari biaya operasional pembelajaran dan biaya personalia; (2) sumber pembiayan pendidikan di Rumah Bahasa Surabaya berasal dari Pemerintah Kota Surabaya; (3) Tata cara pengalokasian biaya pendidikan di Rumah Bahasa Surabaya berdasarkan kebutuhan yang dianggarkan dalam setahun; (4) akuntabilitas pembiayaan pendidikan di Rumah Bahasa Surabaya berada pada lingkungan pengelola keuangannya yaitu di lingkungan Bagian Kerjama Pemerintah Kota Surabaya dengan menggunakan akuntabilitas vertikal, eksternal, dan sistem serta dipengaruhi oleh beberapa unsur yang mempengaruhi keberhasilan akuntabilitas yaitu kepemimpinan, koordinasi, serta legitimasi dan akseptasi. Kata Kunci: Komponen pembiayaan, pembiayaan pendidikan Abstract This research aims to discover, to describe, and to analyse components of educational funding in Rumah Bahasa Surabaya, with its focuses, which are: 1) funded components; 2) resource of educational funding, 3) procedure of educational funding allocation. 4) accountability of educational funding. Qualitative data research and case study was implemented during the research. Semi-structured interview, open-observation, and documentation study were applied as data collection technique. Data analysis was done before, during, and after getting involved in the field. The validity was checked through credibility, transferability, dependability, and confirmation. The results shows that (1) the funded components in Rumah Bahasa Surabaya are direct fund consisted operational learning fund and personal fund; (2) resource of the funding is originally from Surabaya Government; (3) procedure of educational funding allocation in Rumah Bahasa Surabaya is based on planned requirements in a year; (4) Accountability of educational funding in Rumah Bahasa Surabaya is positioned on its funding management area that is in Division of Cooperation in Rumah Bahasa Surabaya by using vertical and external accountability and its system, and it is influenced with several aspects with affect the success of accountability that is, leadership, coordination, legitimacy, and acceptance. Keyword: component of funding, educational funding
KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN INKLUSIF DI 3 (TIGA) SD NEGERI DI KABUPATEN GRESIK JANNAH, SHOFIYATUL
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 1 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

    Abstrak Penyelenggaraan pendidikan inklusif memerlukan adanya keterampilan manajerial kepala sekolah. Keterampilan manajerial dibutuhkan dalam mengelola komponen-komponen keberhasilan penyelenggaraan pendidikan inklusif yang terdiri dari tenaga pendidik, sarana dan prasarana, peserta didik, dan adanya dukungan orang tua. Keterampilan manajerial meliputi tiga macam bidang keterampilan yaitu, keterampilan konseptual, teknik, dan hubungan manusia. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan rancangan peneltian fenomenologi. Peneliti ingin mendeskripsikan pengalaman kepala sekolah selama menjalankan sekolah inklusif ditinjau dari segi keterampilan manajerialnya. Subjek dari penelitian ini adalah tiga kepala sekolah yaitu di SDN 1 Tlogopatut, SDN 7 Sidokumpul dan SDN Mriyunan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa dua dari tiga keterampilan manajerial telah dikuasai oleh setiap kepala sekolah meliputi keterampilan konseptual dan hubungan manusia. Sedangkan untuk keterampilan teknis, setiap kepala sekolah memiliki tingkat pemahaman yang berbeda. Keterampilan konseptual berhubungan dengan tingkat pemahaman kepala sekolah akan penyelenggaraan pendidikan inklusif. Setiapkepala sekolah telah memahami konsep, prinsip dan kebijakan penyelenggaraan inklusif dibuktikan dengan pemahaman kepala sekolah akan pentingnya ketersediaan GPK, ABK, sarana prasarana aksesibilitas dan dukungan orang tua. Keterampilan teknis berperan dalam mengelola sarana prasarana aksesibilitas bagi ABK. Setiap kepala sekolah telah berusaha menyediakan sarana prasarana aksesibilitas di sekolahnya meskipundengan tingkat pemahaman yang berbeda dalam berbagai metode, prosedur maupun media untuk membimbing ABK. Keterampilan hubungan manusia berperan dalam mengelola tenaga pendidik, peserta didik, maupun menjalin dukungan orang tua telah dipahami dan dilaksanakan dengan adanya komunikasi, kerjasama dan pemberian motivasi. Kata Kunci: strategi pemasaran, hambatan, usaha menghadapi hambatan Abstract Inclusive education program needs the principal’s managerial skill. The managerial skill is needed to manage some factors for inclusive education such as educators, facilities, learners, and parents’ supports. The managerial skill covers three skills; they are conceptual skill, technique, and human relationship. This study uses qualitative approach with phenomenology research design. The researcher wants to describe the principal’s experience in implementing inclusive education program from his or her managerial skill. Subjects of the study are three principals from Elementary School 1 Tlogopatut, Elementary School 7 Sidokumpul, and Elementary School Mriyunan. Result of the study shows two of three managerial skills have been mastered by the principals include conceptual skill and human relationship. However, the principals have different understanding for technical skill. Conceptual skill is associated with the principal’s understanding for the implementation of inclusive education program. Each principle has understood the concept, rule and policy of the implementation of inclusive education which is proven by the availabilities of GPK, ABK, facilities, and parents’ supports. Technical skill has a role in managing the facilities for ABK. Each principle has been trying to provide proper facilities at school although in different understanding of methods, procedures, or media for ABK. Meanwhile, human relationship skill has a role in managing educators, learners, or establishing parents’ supports that already understood and implemented though communication, cooperation, and motivation. Key words: conceptual skill, technical skill, human relationship skill, inclusive education
STRATEGI KEPALA PERPUSTAKAAN UNTUK MEMPEROLEH AKREDITASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH NASIONAL DI SEKOLAH DASAR NEGERI PAPAR II KABUPATEN KEDIRI WAHYUNI, SRI
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 1 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perpustakaan sekolah yang berkualitas yaitu jika telah memenuhi syarat-syarat kualitas yang telah ditentukan sebagaimana fungsi dan tujuan dari perpustakaan itu. Kualitas perpustakaan dapat diukur berdasarkan standar acuan yang disebut dengan akreditasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif dengan rancangan peneltian deskriptif.Peneliti ingin mendeskripsikan dan menganalisis strategi kepala perpustakaan untuk memperoleh akreditasi perpustakaan sekolah nasional.Subjek dari penelitian ini adalah kepala perpustakaan, petugas perpustakaan, kepala sekolah, guru, dan siswa SDN Papar II. Hasil penelitian ini menemukan bahwastrategi yang dilakukan kepala perpustakaanSekolah Dasar Negeri Papar II untuk memperoleh akreditasi perpustakaan sekolah nasional yaitu pengadaan buku-buku, pengadaan sarana prasarana, penataan perlengkapan yang ada di perpustakaan, katalogisasi serta pengembangan SDM. Faktor pendukungadanya nomor pokok perpustakaan (NPP), gedung perpustakaan sudah mencapai luas 144 m² dan terdapat area baca, area kerja dan area rak buku dan buku-bukunya tertata rapi, adanya struktur kepengurusan perpustakaan, hubungan yang terjalin antara petugas perpustakaan dan kepala perpustakaan cukup baik, jumlah koleksi bahan pustaka sudah memenuhi standar perpustakaan sekolah nasional sebanyak 2931, dan SDM yang profesional, sedangkan faktor penghambat yaitu fungsi pelayanan informasi belum maksimal karena belum ada koneksi wifi, pendanaan yang masih kurang, sarana dan prasarana yang belum lengkap, pengadaan buku yang masih kurang, dan dukungan kepala sekolah yang kurang kuat. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan yaitu mencari pendanaan melalui Dinas Pendidikan atau melalui Rapat Komite Sekolah, pengadaan sarana dan prasarana yang kurang, pengadaan buku, dan memberikan pengarahan kepada kepala sekolah bahwa akreditasi ini penting untuk memajukan sekolah dan meningkatkan citra sekolah kepada pihak luar. Kata Kunci: strategi kepala perpustakaan, akreditasi perpustakaan sekolah School library qualified if has already fulfilled quality requirement which has decided in order to make library run as its function and purpose. Library quality can be measured based standard that is accreditation. This study applied qualitative method approach with descriptive study design. Researcher want to described and analyzed library head’s strategy to acquired national school library accreditation. Study subject were library head, librarian, principal, teacher, and student of SDN Papar II. Study result showed that strategy which conducted by library head of SDN Papar II to obtained national school library accreditation namely books provisioning, infrastructure provisioning, equipment ordering which has existed in library, cataloging and as well as human resource development. Supporting factor was the library main number (NPP), library building was 144 m2 width and has a reading area, work area and rack book area and its book has well ordered, there is a library management, relation which weaved between librarian and head of library well enough, the amount of book collection has fulfilled national school library standard as many 2931, and professional human resources, while for the inhibiting factors were information service function which not maximal since there was no wifi connection, lack of funding, incomplete infrastructure, book provisioning which still low, and principal’s support that was not strong enough. Efforts which conducted to overcome obstacles namely look for finding through education department or through school committee meeting, the low of infrastructure provisioning, and deliver direction to principal that accreditation is important to develop school and improved school image to outside party. Keywords: library head strategy, school library accreditation
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN REGROUPING(STUDI KASUS DI SD NEGERI BANJARSARI 1 KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN BOJONEGORO) Gusti Ferina, Tefany
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 1 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala daerah selalu ditindaklanjuti dengan implementasi kebijakan, salah satunya adalah kebijakan pendidikan tentang penggabungan sekolah dasar/ regrouping. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis 1) proses implementasi kebijakan regrouping di SD Negeri Banjarsari 1 Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro; 2) analisis proses implementasi kebijakan regrouping di SD Negeri Banjarsari 1; 3) faktor penghambat implementasi kebijakan regrouping di SD Negeri Banjarsari 1; (4) upaya-upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam implementasi kebijakan regrouping di SD Negeri Banjarsari 1. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara mendalam, dan studi dikumentasi. Teknik analisa data menggunakan triangulasi data dan membercheck. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) proses implementasi kebijakan regrouping dijabarkan dalam tiga tahapan, yaitu tahap interpretasi, tahap pengorganisasian dan tahap aplikasi; 2) analisis proses implementasi kebijakan regrouping dipengaruhi oleh dua variabel besar yaitu, isi kebijakan dan lingkungan kebijakan; 3) hambatan dalam implementasi kebijakan regrouping berasal dari paguyuban kelas yang dinilai belum memahami tujuan dari implementasi kebijakan; 4) upaya untuk menghadapi hambatan adalah melakukan pemahaman kepada paguyuban kelas dalam bentuk sosialisasi. Kata kunci:kebijakan regrouping, implementasi kebijakan regrouping Policies that have been officially decided by the head of local government will be always followed up by their implementations. One out of which is the implementation of elementary school regrouping. This study was intended to identify, describe, and analyze the following aspects: 1) the process of the implementation regrouping policy on State Elementary School 1 Banjarsari, Trucuk, Bojonegoro Regency; 2) the analysis of the process of implementation regrouping policy on State Elementary School 1 Banjarsari; 3) the obstructing factors in implementing the regrouping policy on State Elementary School 1 Banjarsari; and (4) the possible efforts to deal with the obstacles when implementing the regrouping policy on State Elementary School 1 Banjarsari. Furthermore, this study employed qualitative approach descriptive data. Meanwhile, the techniques used for collecting the data were observation, in-depth interview, and documentation. Moreover, the data analysis was executed by using data triangulation and member-checking. Therefore, this study revealed that: 1) the process of the implementation regrouping policy was explored through three main stages; they were interpretation, organization and application.; 2) the analysis on the process of implementation regrouping policy was influenced by two major variables, which were content and context of policy; 3) the obstructing factors during the implementation regrouping policy referred to the students’ parents that were united in a classroom organization that was viewed lack of understanding about the goals of the implementation policy; and 4) the efforts to deal with such obstructions could be by strengthening the understanding generated by the classroom organization in the form of well-prepared socialization. Keywords:regrouping policy, implementation regrouping policy
HUBUNGAN IKLIM SEKOLAH DAN SARANA PRASARANA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DI MA NEGERI SIDOARJO HIDAYATULLAH, ARIEF
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 1 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Motivasi berprestasi sangat dibutuhkan oleh siswa agar dapat berprestasi. Salah satu faktor terpenting untuk menumbuhkan motivasi tersebut adalah iklim sekolah yang baik dan memenuhi kebutuhan rasa aman bagi siswa. Selain itu, juga dibutuhkan sarana prasarana sekolah yang baik agar dapat menunjang proses pembelajaran di sekolah.Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengukur hubungan antara iklim sekolah dan sarana prasarana sekolah terhadap motivasi berprestasi siswa di MA Negeri Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional.Sampel dalam penelitian ini berjumlah 308 siswa yang didapat melalui teknik sampling proportionate stratified random sampling, yaitu teknik yang digunakan bila populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah angket atau kuisioner. Untuk menguji hipotesis hubungan antara dua variable independen dengan satu variable dependen, data yang didapat kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi product moment dan korelasi ganda. Dari hasil analisis data menggunakan uji korelasi ganda, diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,458 dan koefisien determinasi sebesar 0,458a = 0,268, yang berarti bahwa variabel independen yaitu iklim sekolah dan sarana prasarana sekolah berhubungan dengan motivasi berprestasi siswa sebesar 26,8 %.Hasil analisis data di atas diharapkan dapat menjadi informasi dan masukan bagi warga sekolah, khususnya di MA Negeri Sidoarjo untuk senantiasa mengoptimalkan motivasi berprestasi siswa dengan meningkatkan iklim sekolah dan sarana prasarana sekolah dalam proses kegiatan pembelajaran di tiap kelas. Kata kunci: Iklim Sekolah, Sarana Prasarana Sekolah, dan Motivasi Berprestasi Siswa Abstract Achievement motivation is needed by students in order to excel. One of the most important factors for motivation is a good school climate and meet the needs of security for students. Moreover, it also takes a good school infrastructure in order to support the learning process in schools. Therefore, this study aims to measure the relationship between school climate and school infrastructure to student achievement motivation in MA State Sidoarjo.This study uses a quantitative approach to the type of correlational research. The sample in this study amounted to 308 students obtained through proportionate stratified random sampling technique sampling, which is a technique that is used when the population have a member that is not homogeneous and stratified proportional. The data collection techniques used in this study was a questionnaire or questionnaires. To test the hypothesis of a relationship between two independent variables with the dependent variable, the data obtained were analyzed using product moment correlation test and multiple correlation.From the analysis of data using multiple correlation test, the value of the correlation coefficient (R) of 0.458 and a coefficient of determination of 0,458a = 0.268, which means that the independent variables are school climate and school infrastructure related to student achievement motivation by 26.8%.The results of the analysis of the above data is expected to be information and advice for residents of the school, especially in the MA State Sidoarjo to continuously optimize student achievement motivation to improve school climate and school infrastructure in the process of learning in each class.Keywords: School Climate, School Infrastructure and Student Achievement Motivation
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KEDISIPLINAN BAGI PESERTA DIDIK DI SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT LAMONGAN AFIVAH, ZIYADATUL
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 1 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis: (1)Bagaimana implementasi pendidikan karakter berbasis kedisiplinan bagi peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Babat Lamongan; (2) Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam implementasi pendidikan karakter berbasis kedisiplinan bagi peserta didik di SMA Muhammadiyah 1 Babat Lamongan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan rancangan penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Data dianalisis dengan melakukan reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Pengecekan keabsahan data dilakukan dengan kredibilitas, dependabilitas, transferabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) implementasi pendidikan karakter berbasis kedisiplinan bagi peserta didik dilakukan melaui (a) penetapan aturan dan pembentukan tim tata tertib;(b) pengajaran sikap disiplin peserta didik; (c) mendorong guru sebagai tauladan siswa; (d) pembudayaan kedisiplinan; (2) adapun faktor pendukung dalam implementasi pendidikan karakter berbasis kedisiplinan bagi peserta didik adalah, (a) motivasi; (b) lingkungan sekolah yang positif; (c) kepemimpinan; (d) komunikasi yang baik. Sedangkan faktor yang menghambat adalah (a) kesadaran siswa; (b) kurang pedulinya guru. Abstract The objective of this study was to know and analyse of the implementation of academic supervision to increase the teacher’s work through : (1) how is the punctuality-based character education for the students implemented at SMA Muhammadiyah 1 of Babat Lamongan and (2) what are the factors that influence and support the implementation punctuality-based character education for the students at SMA Muhammadiyah 1 of Babat Lamongan. Furthermore, this research employed qualitative approach by means of descriptive method and case study research design. To collect the data, the researcher employed interview, observation, and documentation. Thereafter, the data will be analyzed through following steps; reducing the data, serving the data, and verifying the data. To validate, the tests of credibility, dependability, transferability, and conformability were conducted. The results of this study indicate that : (1) The implementation punctuality-based character education at SMA Muhammadiyah 1 of Babat was executed through, (a) established rules and disciplines of team formation; (b) teaching the discipline of learners; (d) encourage the teacher as a role model student; (d) culturing punctual (2) as for the Factors that support the implementation punctuality-based character education for the students at SMA Muhammadiyah 1 of Babat were, (a) motivation; (b) school environment that was positive; (c) the leadership; (d) good comunication. Meanwhile, the factors that might be the obstacles of the implementation were, (a) the lack of students awareness; (b) lack of attention from the teachers. Keywords: character education, punctuality, students  
PELAKSANAAN RAPOR ONLINE PADA PENILAIAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 40 SURABAYA ROS INDRI PUJI SAPUTRO, WENING
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 1 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK PELAKSANAAN RAPOR ONLINE PADA PENILAIAN HASIL BELAJAR KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI 40 SURABAYA Dekadensi moral, ketertinggalan Bangsa Indonesia dari persaingan global dan tuntutan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah masalah yang dihadapi Pendidikan Nasional dengan penerapan Kurikulum 2013. Salah satu dari 8 Standar Nasional Pendidikan melakukan tugas pokok dan fungsi sebagai Penilaian Pendidikan. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2013 terdapat 3 tujuan yang di jamin. Rapor Online diharapkan dapat menjamin ketiga tujuan tersebut. Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian terkait Pelaksanaan Rapor Online pada Penilaian Hasil Belajar Kurikulum 2013 di SMP Negeri 40 Surabaya berfokus pada : (1) Pelaksanaan Rapor Online pada Penilaian Hasil Belajar Kurikulum 2013 dan (2) Hambatan Pelaksanaan Rapor Online pada Penilaian Hasil Belajar Kurikulum 2013. Pelaksanaan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif menurut Miles dan Huberman dengan tahapan reduksi, penyajian matrik dan verifikasi. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2013 terpenuhi dengan adanya Rapor Online pada ketiganya; (1) Perencanaan penilaian peserta didik sudah sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan sudah berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, (2) Pelaksanaan penilaian peserta didik sudah profesional, edukatif dan sesuai dengan konteks sosial budaya (3) Pelaporan hasil penilaian peserta didik sudah objektif, akuntabel dan informatif. Hambatan Rapor Online yakni pada banyaknya KD, sempitnya lahan hosting serta bandwidth sekolah yang terbatas dan belum adanya sosialisasi Rapor Online kepada Wali Murid. Oleh karena itu Dinas pendidikan diharapkan dapat memperluas hosting, Kepala SMP Negeri 40 Surabaya diharapkan segera melakukan sosialisasi Rapor Online, guru diharapkan mau mengerjakan Rapor Online dengan pola mencicil dan wali murid diharapkan lebih tanggap apabila merasakan adanya pelayanan sekolah yang kurang memuaskan. Kata Kunci : Rapor Online, Penilaian, Kurikulum 2013   ABSTRACT  THE IMPLEMENTATION OF ONLINE CARD ONLINE ON THE ASSESSMENT OF LEARNING OUTCOME CURRICULUM 2013  IN PUBLIC JUNIOR HIGH SCHOOL 40 SURABAYA   Moral decadence, the backwardness of the Indonesian people of the global competition and the demands of the development of Science and Technology are the issues encountered by the National Education with the implementation of Curriculum 2013. One of the eight National Standards of Education perform the main duties and functions as the Educational Assessment.According to the Government Regulation Number 66 of 2013 there are three objectivesensured.Online report cards are expected to ensure these three objectives. Based on the above problems, then thestudy related to the Implementation of Online Report Card on the Assessment of Learning Outcomes Curriculum 2013 in Public Junior High School 40 Surabaya focuses on: (1) The Implementation of Online Report Card on the Assessment of Learning Outcomes Curriculum 2013 and (2) Obstacles ofthe Implementation of Online Report Card on the Assessment of Learning Outcomes Curriculum 2013. The implementation of this study used descriptive qualitative approach with case study method.Data collected by observation, interview, documentation study.Analysis of the data used is qualitative analysis according to Miles and Huberman with the phases of reduction, matrix presentation and verification. Government Regulation Number 66 of 2013 are met by the existence of Online Report Card on the three of them but less than perfect;(1) Assessment planning of learners are in accordance with competency to be achieved and it is based on the principles of assessment, (2) The implementation of assessment of learners are professionals, educative and in accordance with the socio-cultural context (3) Reporting onthe assessment outcomes of learners has been objective, accountable and informative. The Obstacles of Online Report Card were in the amount of KD, the narrowness of the hosting area and limited school bandwidth and lack of socialization on the Online Report Card for Student Guardian.Therefore Department of Education is expected to build up hosting, the Head of Public Junior High School 40 Surabaya is expected to immediately disseminate the Online report cards, teachers were expected to work with the Online Report Card gradually and Student guardians were expected to be more responsive when theyfound thatthe school services were less than satisfactory.   Keyword : Report Card, Assessment, Curriculum 2013
IMPLEMENTASI EKSTRAKURIKULER SC (STUDENT COMPANY) DALAM MEMBENTUK JIWA WIRAUSAHA PESERTA DIDIK DI SMKN 2 BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO AMBARWATI, SELA
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 1 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Pendidikan adalah sarana yang tepat untuk meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat dalam menghadapi lingkungan yang semakin pesat mengalami perubahan, khususnya menghasilkan lulusan yang memiliki keunggulan dan mampu bersaing dalam situasi global. Pendidikan menjadi wahana yang tepat untuk membentuk karakter anak bangsa, khususnya pendidikan kewirausahaan dikarenakan saat ini Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pendidikan kewirausahaan di SMKN 2 Buduran salah satunya di integrasikan melalui kegiatan ekstrakurikuler SC. Fokus dalam penelitian ini adalah (1) Bentuk kegiatan ekstrakurikuler SC dalam membentuk jiwa wirausaha peserta didik, (2) Organisasi pelaksana kegiatan ekstrakurikuler SC dalam membentuk jiwa wirausaha peserta didik, (3) Kendala-kendala yang ditemui pada kegiatan ekstrakurikuler SC dalam membentuk jiwa wirausaha peserta didik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan rancangan penelitian studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkan untuk keabsahan data peneliti menggunakan uji kredibilitas, tranferabilitas, dependabilitas, konfirmabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Bentuk kegiatan ekstrakurikuler SC mempunyai 10 aktivitas program yaitu: Briefing, Pembentukan organisasi, Analisa bisnis, Persiapan launching, Launching, Weekly meeting, Business Running, Personal action plan, Persiapan laporan akhir dan Likuidasi; (2) Organisasi pelaksana kegiatan ekstrakurikuler SC memiliki struktur organisasi yang didalamnya terdapat 13 jabatan beserta tugasnya, 13 jabatan tersebut meliputi: President, Vice President of Human Resources Development, Attandance and Payroll Specialist, Vice President of Marketing, Sales and Inventory Manager, Market Research Manager, Promotion Manager, Vice President of Finance, Vice President of Production, Production Manager, Quality Control and Product Development Manager, Vice President of Public Relations, Corporate Secretary; (3) Kendala-kendala yang ditemui pada kegiatan ekstrakurikuler SC yaitu terletak pada time manajemen, menyatukan pemikiran antar anggota perusahaan dan pada memasarkan produknya. Kata Kunci: implementasi, ekstrakurikuler SC, jiwa wirausaha, peserta didik. Abstract Education is the means by which the right to improve the quality of personal and community life in the face of increasingly rapid environmental change. Particularly to produce graduates who have the advantage and be able to compete in the global situasion. Education becomes a vehicle that is appropriate to form the character of the nation. Especially in entrepreneurship education because Indonesia is currently the ASEAN Economic Community (AEC). Entrepreneurship education at SMK 2 Buduran one integrated through extracurricular activities SC. The focus in this research are (1) the form of extracurricular activity Sc in Markowitz entrepreneurial spirit of students, (2) the organization to implement extracurricular Sc in shaping the entrepreneurial spirit of students, (3) constraints encountered in extracurricular activities Sc in shaping the entrepreneurial spirit participant learners. This research used a qualitative approach and use the draf case study research. Data collection techniques used are interview techniques, observation, and documention. Data analysis in this study uses the presentation data, data reduction, and withdrawal the conclusion. As for the validity of the data the researcher used the test of credibility, transferability, dependability, and confirmability. The results of this study indicate that (1) has the form of extracurricular activity SC 10 program activities, namely: Briefing, the establishment of organizations, business analysis, preparations for launching, launcing, weekly meetings, business running, personal action plan, preparation of the final report and liquidation; (2) the organization to implement extracurricular SC has an organizational structure in which there are 13 positions and their duties, 13 these positions include: President, Vice President of Human Resources Development, Attandance and Payroll Specialist, Vice President of Marketing, Sales and Inventory Manager, Market Research Manager, Promotion Manager, Vice President of Finance, Vice President of Production, Production Manager, Quality Control and Product Development Manager, Vice President of Public Relations, Corporate Secretary; (3) constraints encountered in extracurricular activities SC is located at the time as management, unify ideas among members and in marketing their products. Keywords:implementation, extracurriculas SC, entrepreneurial spirit, learners.
HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA ATMIANTO, SETIAWAN
Inspirasi Manajemen Pendidikan Vol 4, No 1 (2016): Inspirasi Manajemen Pendidikan
Publisher : Inspirasi Manajemen Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari manajemen keorganisasian yang memusatkan perhatian pada unsur manusia untuk mendorong dan menghasikan suatu produktivitas yang tinggi. Produktivitas kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (output) seberapa efektif dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input) seberapa efisien. Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas adalah lingkungan kerja dan motivasi kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) hubungan lingkungan kerja dengan produktivitas kerja pegawai, 2) hubungan motivasi kerja dengan produktivitas kerja pegawai, 3) hubungan lingkungan dan motivasi dengan produktivitas kerja pegawai. Subyek penelitian ini adalah pegawai (PNS) Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif asosiatif. Sampel dalam penelitian ini pegawai negeri sipil berjumlah 100 pegawai. Teknik pengumpulan data ini menggunakan angket atau kuesioner. Teknik pengolahan data menggunakan uji korelasi Product Moment dan koreasi ganda (multipe corelation) dengan taraf signifikan 5% untuk mengetahui terdapat hubungan antar variabel. Hasil analisis data pada penelitian ini menunjukan bahwa:1) terdapat hubungan antara lingkungan dan produktivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Surabaya dengan nilai korelasi 0,995 dengan signifikansi 0,000 < 0,05, 2) terdapat hubungan antara motivasi dan produktivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Surabaya dengan nilai korelasi 0,950 dengan signifikansi 0,000 < 0,05, 3) terdapat hubungan antara lingkungan dan motivasi dengan produktivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Surabaya dengan nilai R 0,995 dengan signifikansi Fhitung > Ftabel (4801,5 > 3,09). Dari analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan lingkungan dan motivasi dengan produktivitas kerja pegawai di Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Kata kunci: lingkungan kerja, motivasi kerja, produktivitas kerja Abstract Human resource management is a part of organizational management that focuses on the human element to encourage and and generated a high productivity. Work productivity is a comparison between the results achieved (output), how effectively and the overall resources used (input),how efficient. One of the factors that affect productivity are working environmental and work motivation. This study aims to determine 1) the relationship work environment with employed productivity, 2) the relationship work motivation with employed productivity, 3) the relationship of environment and motivation with employee productivity. The subjects of this study were employees (PNS) Education departement of surabaya city. This study uses descriptive quantitative approach associative. The sample in this study amounted to 100 civil service employees. This data collection technique using “Angket” or questionnaires. Data processing techniquess using product moment corelation test and double corelations (multiple corelations) wth significance level 5% to know there is relationship between variables. The results of data analysis in this study showed that:1) there is relationship between the environment and employee productivity in the education department of surabaya city, the number corelations value 0,995 with significance 0,000 <0,05, 2) there is a relationship between work motivation and productivity of employees in the city department of surabaya corelations value 0,950 with significance 0,000<0,05, 3) there is a relationship between the environment and the motivation to work productivity of employees at the education department surabaya city with a value of R 0,995 with significance of F arithmetic > F table (4801,5 < 3,09). From the data analysis it can be concluded that there is a relationship with the the environment and the motivation of employee productivityin the education department of surabaya city. Keywords: working environment, working motivation, employee working productivity

Page 9 of 39 | Total Record : 381