cover
Contact Name
Binar Winantaka
Contact Email
jurnalwuny@uny.ac.id
Phone
+62274586168
Journal Mail Official
jurnalwuny@uny.ac.id
Editorial Address
Gedung LPMPP Universitas Negeri Yogyakarta Jalan Kolombo 1, Yogyakarta
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah WUNY
ISSN : 01263854     EISSN : 27470547     DOI : https://doi.org/10.21831/jwuny.v1i3
Jurnal Ilmiah WUNY mempublikasikan berbagai hasil penelitian dan atau hasil pemikiran di bidang pendidikan, teknologi, kesehatan, dan budaya.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 212 Documents
Anemia Gizi Besi, Pencegahan dan Penanggulangannya Rizqie Auliana
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVIII Nomor 1, Februari 2016
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5812.76 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v18i1.9919

Abstract

Kejadian anemia masih menjadi persoalan gizi dan kesehatan yang serius di Indonesia. Anemia atau dikenal juga sebagai anemia gizi besi (AGB) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang banyak ditemukan di berbagai negara maju maupun di negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Anemia bahkan merupakan masalah kesehatan utama yang menimpa hampir separuh anak-anak di negara berkembang seperti Indonesia. Di Indonesia program suplementasi tablet besi (Fe) pada ibu hamil untuk pencegahan anemia telah berlangsung sekitar 30 tahun, namun anemia gizi besi ibu hamil masih cukup besar yaitu mencapai 24,5% (Riskesdas 2007). Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), prevalensi anemia defisiensi besi di Indonesia pada ibu hamil sebesar 63,5% tahun 1995, turun menjadi 40,1% pada tahun 2001 dan pada tahun 2007 turun menjadi 24,5% (Riskesdas, 2007). Prevalensi anemia pada remaja putri sebesar 26,50%, wanita usia subur (WUS) 26,9%, ibu hamil 40,1% dan anak balita 47,0% (Depkes, 2008). WHO (2011) memperkirakan jumlah penderita anemia mencapai angka 2 milyar atau sekitar 30% dari populasi masyarakat dunia.
Praktik Berkreasi Hidangan Fusion Heni Purwanti
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jwuny.v1i2.27586

Abstract

Fusion food lahir sebagai makanan yang merupakan kombinasi atau perpaduan antara dua atau lebih citarasa kuliner yang berbeda. Perpaduan atau kombinasi dalam fusion food akan menghasilkan hidangan baru yang memberikan sensasi dan rasa yang berbeda. Perpaduan yang sering dijumpai adalah dengan memadukan gaya memasak dan cita rasa yang khas dari beberapa Negara ataupun daerah, ada juga dengan cara mengganti bumbu-bumbu khas dari suatu daerah sehingga menghasilkan hidangan dengan komposisi yang berbeda dari biasanya.Menyajikan hidangan fusion food, memerlukan keberanian dalam memadukan dan menggabungkan 2 atau lebih makanan sehingga menghasilkan hidangan yang khas dan unik. Selain padupadan bumbu, macam masakan dan teknik memasak juga membutuhkan teknik khusus dalam penyajian  hidangan fusion food. Tampilan hidangan fusion yang menarik dan berbeda dengan yang lain membutuhkan kreativitas dan seni artistik dalam penataan hidangan, dan hal ini membutuhkan ketelitian dan latihan yang tekun dan terus menerus. Hidangan fusion dapat dilakukan dengan cara menampilkan hidangan yang biasa, diberi sentuhan teknik hidang fusion yang luar biasa sehingga menghasilkan hidangan fusion yang sangat luar biasa.
Efektivitas Penggunaan Media Interaktif Berbasis ICT terhadap Hasil Belajar IPS Terpadu Tri Worosetyaningsih
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVI Nomor 2, Mei 2014
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.293 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v16i4.3512

Abstract

Mata pelajaran IPS sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah, memerlukan guru-guru yang mampu melaksanakan pembelajaran yang efektif, dalam arti menguasai materi, mampu memilih permasalahan yang layak diangkat sebagai bahan belajar, serta mengembangkan strategi pembelajaran yang mampu mengoptimalkan pencapaian kompetensi (Mukminan, 2009: 4).  Agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif diperlukan suatu media pembelajaran, salah satunya dengan penggunaan media berbasis ICT.
TEKNIK BORDIR SASAK Emy Budiastuti
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XV Nomor 1, Januari 2013
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.757 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v15i1.3532

Abstract

Membordir merupakan salah satu teknik menghias kain yang dikerjakan  menggunakan mesin jahit atau mesin bordir. Namun seiring dengan perkembangan jaman, teknik membordir dapat menggunakan komputer. Menurut Heri Suhersono (2004:7), bordir sebagai salah satu kerajinan ragam hias (untuk aksesoris berbagai busana) yang menitik beratkan pada keindahan dan komposisi warna benang pada medium berbagai kain dengan alat bantu seperangkat mesin jahit (mesin jahit bordir) atau mesin jahit bordir komputer. Menurut Goet Poespa (2005:7) bordir adalah suatu elemen untuk mengubah penampilan kain dengan aneka setik bordir, baik yang dibuat dengan menggunakan tangan atau mesin. Jika setik ragam hias dibuat dengan menggunakan tangan, maka keterampilan itu disebut “sulam”. Sedangkan bila dilakukan dengan menggunakan mesin maka disebut “bordir”.
Pemanfaatan Games Kartu Jodoh dalam Pembelajaran IPS Iswanto Iswanto
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVII Nomor 1, Februari 2015
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (7792.966 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v16i6.4368

Abstract

Pendidikan sebagai usaha yang digunakan untuk mentransfer pengetahuan untuk mengadakan berbagai perubahan, sehingga diperlukan sistem pendidikan integral yang membutuhkan totalitas fungsional terarah pada satu tujuan. Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh perubahan dalam segala komponen pendidikan yaitu kurikulum, sarana-prasarana, peserta didik, media, dan metode yang tepat. Sekolah merupakan lembaga sentral yang berperan dalam mengembangkan dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik sebelum terjun ke masyarakat. Sudah seharusnya pendidik turut berperan serta dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Pendidik dapat mengawalinya dari hal yang terkecil, diantaranya dengan membenahi strategi pembelajaran, proses belajar mengajar, penilaian dan lainnya.
Komunikasi dalam Kehumasan R. Dedy Herdito
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVIII Nomor 2, Mei 2016
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5835.423 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v18i2.10012

Abstract

Komunikasi merupakan aktivitas keseharian manusia yangsangat penting.  Sehari saja manusia tidak berkomunikasi, manusiamenghadapi kesulitan bergaul. Bahkan, seorang tunawicara punmemiliki cara tersendiri dalam berkomunikasi. Hal ini didukung olehsifat manusia yang ingin menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya,sekaligus untuk mengetahui apa yang dimaui orang lain.  Manusia berkomunikasi untuk membagi pengalaman danpengetahuan. Bentuk umum dari komunikasi adalah bahasa sinyal,bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupainteraktif, komunikasi transaktif, komunikasi bertujuan, ataukomunikasi tak bertujuan. Melalui komunikasi, sikap atau perasaanseseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain.Namun, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikandapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan.
Methode Drill untuk Pembuatan Pola Dasar Badan Wanita Rahayu Indriyani
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVIII Nomor 1, Februari 2016
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5812.76 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v18i1.9914

Abstract

Kegiatan Belajar Mengajar (KMB) pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) program Keahlian Busana Butik, Kompetensi Kejuruan Membuat Pola Dasar badan wanita yang merupakan salah satu kunci keberhasilan siswa dalam meningkatan mutu tamatan SMK memasuki dunia kerja. Penerapan Methode drill yang digunakan guru dalam meningkat kan minat, perhatian siswa selama mengikuti proses pembelajaran mata pelajaran praktik, guru menggunakan dua methode didalam pembelajaran praktik yaitu methode ceramah untuk memulai suatu kegiatan pengajaran sedangkan yang kedua adalah mengetrapkan methode drill dimana siswa melakukan latihan dan latihan dibawah bimbingan guru, Sriyono”. (2001: 112) Mengemukakan bahwa “ Drill adalah latihan dengan praktik yang dilakukan berulang kali atau kontinu untuk mendapatkan ketrampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajaridan Menurut Roestiyah (2001 : 125),
Pembelajaran Seni Budaya Melalui Model Pembelajaran Team Assissted Individualization (TAI) / Bantuan Individual Dalam Kelompok (Bidak) Endarti, Rus
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 1, No 2 (2019): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jwuny.v1i2.27581

Abstract

Proses pembelajaran Seni Budaya pada kompetensi dasar pameran dan pergelaran seni budaya di SMK Negeri 2 Godean tidak lepas dari beberapa permasalahan di antaranya minimnya kemampuan awal peserta didik dalam bidang seni yang dibawa dari jenjang pendidikan sebelumnya, yaitu hanya satu bidang seni dari keempat bidang seni dalam seni budaya. Sesungguhnya, hal itu menjadi permasalahan tersendiri bagi guru seni budaya karena outcome perguruan tinggi yang mencetak sumber daya guru hanya menyiapkan program studi yang spesifik pada satu bidang seni. Padahal, kebutuhan untuk menjawab tuntutan kurikulum sekolah untuk mata pelajaran seni budaya membidangi empat cabang seni, yaitu seni rupa, musik, tari, dan teater. Dengan demikian, hal itu menjadi tantangan tersendiri untuk terciptanya proses pembelajaran seni budaya yang baik. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan suatu solusi dengan menerapkan model pembelajaran yang tepat, yaitu model pembelajaran Team Assissted Individualization (TAI)/Bantuan Individual dalam Kelompok (BIDAK) pada siswa kelas X SMK Negeri 2 Godean. Melalui model pembelajaran ini efektivitas pembelajaran seni budaya dalam empat cabang seni sekaligus meningkat dan pada akhirnya berdampak pada peningkatan prestasi siswa dalam seni budaya dan pengalaman belajar estetis yang sangat berguna bagi kehidupan generasi kelak.
PEMBELAJARAN BAHASA RESEPTIF BAGI ANAK AUTISME DENGAN PENDEKATAN DISCRETE TRIAL TRAINING(DTT) Rofi Badari
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.699 KB) | DOI: 10.21831/jwuny.v2i1.30948

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas berupa penerapan metode discrete trial training (DTT) dalam upaya meningkatkan bahasa reseptif anak dengan autism dalam belajar. Penelitian ini dilaksanakan pada kelas awal di kelas 1 SD Negeri 33 pangkalpinang. Penelitian ini akumulatif selama 10 jam pelajaran yang terbagi dalam 5 kali pertemuan. Pertemuan dimulai siklus I tanggal 2 – 3 Oktober 2015, siklus II dilaksanakan pada tanggal 9-10 Oktober 2015 dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 6 Nopember 2015. Ketercapaian dilihat berdasar pada penguasaaan materi ditiap tahap pembelajaran. Setiap stimulus dan respon anak didokumentasikan untuk mengetahui tingkat pengulangan dengan semakin sedikit pengulangan menyatakan pemahaman anak. Hasil yang diperoleh pada siklus I subyek Re dapat menguasai 6 dari 10 materi dan subyek RI menguasai 5 materi dari 10 materi, pengulangan stimulus lebih dari 3 kali. Siklus II dilaksanakan dengan merubah stimulus berupa peningkatan reward hasil kegiatan subyek Re dapat menguasai 7 dari 10 materi dan subyek RI menguasai 6 materi dari 10 materi, pengulangan stimulus rata rata 2 kali. Siklus III modifikasi berupa penyesuaian tekanan instruksi yang disesuaikan dengan respon anak. subyek Re dapat menerima respon dengan nada yang lembut menguasai 8 dari 10 materi dan subyek ri menguasai 7 materi dari 10 materi, pengulangan stimulus rata rata dibawah 2 kali. Dengan melihat pengulangan stimulus singkat dan respon yang cepat dan benar maka pembelajaran dianggap berhasil.
Humas dalam Dunia Cyber R.Dedy Herdito
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVI Nomor 3, September 2014
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jwuny.v16i3.2967

Abstract

Page 5 of 22 | Total Record : 212