Articles
212 Documents
Penanaman Nilai-Nilai Moral Pada Anak Usia Dini
Yuliana, Lia
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XV Nomor 1, Januari 2013
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (50.434 KB)
|
DOI: 10.21831/jwuny.v15i1.3527
Pendidikan moral diberikan di berbagai macam lembaga pendidikan, salah satunya di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). PAUD atau usia pra sekolah adalah masa di mana anak belum memasuki pendidikan formal. PAUD merupakan basis pembentukan karakter moral manusia, sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar selanjutnya dapat menjadi warga negara yang baik. Untuk itu diperlukan penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini. Pentingnya penanaman nilai-nilai moral pada anak usia dini agar karakter anak dapat berkembang dengan potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Pendidikan moral menyangkut sikap dan kepribadian, sehingga di dalam pembelajarannya tidak hanya terbatas pada pengembangan kemampuan intelektualnya saja tetapi lebih kepada pengembangan karakter, sikap, dan perilaku peserta didik
Budaya Valentine’s Day
Amalia Izzati Nur Shabrina;
Nurhadi BW
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVI Nomor 1, Januari 2014
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/jwuny.v16i5.4220
Di setiap negara, setiap tempat, setiap daerah pasti mem¬pu¬nyai budaya. Budaya adalah suatu cara hidup yang berkem¬bang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Budaya bisa berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola peri¬laku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Budaya yang beragam memungkinkan terjadinya akultu¬rasi budaya yang menyebabkan terpengaruhnya masyarakat satu dengan yang lain. Hal ini bisa dilihat dari kehidupan masyarakat Indonesia yang akhir-akhir ini mulai menerapkan konsep barat di dalam kehidupan kemasyarakatan mereka.
Tas Petak untuk Meningkatkan Kemampuan Operasi Hitung Bilangan Penjumlahan dan Pengurangan
Paimun, Paimun
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVII Nomor 3, September 2015
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3052.637 KB)
|
DOI: 10.21831/jwuny.v17i3.9735
Matematika diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistemik. Selain itu, matematikamerupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalahyang berhubungan dengan bilangan (Fathani, 2009: 19). Pembelajaranmatematika agar mudah dimengerti siswa, proses penalaran induksidapat dilakukan awal, kemudian dilanjutkan dengan proses penalarandeduktif untuk menguatkan pemahaman yang sudah dimiliki oleh siswa.han dan Pengurangan
Peluang Pelaporan Hasil Belajar Siswa melalui Internet
Christina Sri Purwanti
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVIII Nomor 2, Mei 2016
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (5835.423 KB)
|
DOI: 10.21831/jwuny.v18i2.10004
Laporan hasil belajar merupakan suatu informasi yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan tertentu bagi siswa,terutama untuk orang tua/wali siswa dan instansi lain yangmembutuhkan selain bagi guru dan sekolah. Perkembangan internetsebagai media global untuk penyebaran informasi menciptakanlingkungan komunitas baru. Penulis mengamati adanya pengumuman/pelaporan hasil ujian mahasiswa beberapa perguruan tinggi di internet.Makalah ini menyampaikan adanya kemungkinan pelaporan hasilbelajar siswa sekolah menengah melalui internet beserta faktor-faktoryang mempengaruhinya. Ini adalah suatu fenomena baru yang belumdiatur sehingga masyarakat yang berkepentingan dengan duniapendidikan harus menyadari adanya peluang pelaporan hasil belajarsiswa melalui internet.
Pengaruh Media Tebak Gambar dan Talking Stick Terhadap Motivasi Belajar Siswa
Dianawati, Eko Puji
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (348.941 KB)
|
DOI: 10.21831/jwuny.v1i1.26855
Media tebak gambar dan talking stick dapat mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran dan melatih disiplin dalam belajar, membangun kerjasama tim dalam kelompok, melatih siswa bertanggung jawab, memotivasi siswa berpendapat dengan santun dan percaya diri dalam berkomunikasi untuk meningkatkan kemampuan soft skills, serta mampu mengaplikasikan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Motivasi belajar yang tinggi mampu meningkatkan prestasi belajar. Kata kunci: media, tebak gambar, talking stick, motivasi belajar
PEMBELAJARAN BERBASIS PROJECT UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA
Andriyani Triwulandari
Jurnal Ilmiah WUNY Vol 2, No 1 (2020): Jurnal Ilmiah WUNY
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (434.812 KB)
|
DOI: 10.21831/jwuny.v2i1.30943
Peningkatan kualitas pendidikan merupakan tujuan dalam pembangunan pendidikan nasional kita, guru sebagai pendidik perlu lebih memperhatikan dalam memilih metode mengajar yang efektif dan efisien untuk mencapai hasil secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) peningkatan prestasi belajar siswa dengan pembelajaran berbasis project pada mata pelajaran geografi kompetensi dasar dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan; 2) peningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran geografi kompetensi dasar dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di SMAN 6 Yogyakarta tahun pelajaran 2019/2020. Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas X IPS SMAN 6 Yogyakarta, yang berlangsung dalam dua siklus yang masing-masing meliputi empat tahap, yaitu : 1) Persiapan Tindakan, 2) Pelaksanaan Tindakan, 3) Pemantauan dan Evaluasi, dan 4) Analisis dan Refleksi. Hasil penelitian menunjukkan dengan diterapkannya pembelajaran berbasis Project pada mata pelajaran geografi kompetensi dasar dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan 1) terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa dari 54% menjadi 86%; 2) terjadi peningkatan skor dari 2,76 (kualifikasi kurang baik) menjadi 3,87 (kualifikasi baik).
Mewujudkan Sekolah Unggul
Sudrajat Sudrajat
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVI Nomor 3, September 2014
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/jwuny.v16i3.2954
Setiap satuan pendidikan berusaha untuk mewujudkan dirinya menjadi sekolah yang unggul di daerahnya. Ini merupakan impian bagi setiap sekolah karena dengan menjadi sekolah unggul mereka tidak repot-repot lagi untuk mencari siswa dan menarik biaya pendidikan yang tinggi kepada masyarakat. Beberapa tahun yang lalu sekolah baik tingkat SD, SMP, maupun SMA berlomba-lomba untuk mengubah status sekolahnya menjadi RSBI, bahkan ada sekolah yang dengan berani menamakan dirinya sekolah berstandar internasional, yang tidak lain hanyalah upaya formalistis untuk mendapat anggapan sebagai sekolah unggul. Dengan anggaran yang dialokasikan pemerintah ditambah dengan biaya pendidikan yang dipungut dari masyarakat sekolah melakukan usaha-usaha perbaikan kualitas dan mutu layanan pendidikan yang diberikan.
Penerapan Teknologi DNA dalam Identifikasi Forensik
Ratna Pertiwi, Kartika
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVI Nomor 2, Mei 2014
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (48.385 KB)
|
DOI: 10.21831/jwuny.v16i4.3518
Kata “forensik” berarti “berhubungan dengan ruang sidang”. Forensik merupakan aplikasi dari disiplin ilmu kedokteran maupun ilmu-ilmu lain yang terkait dalam suatu penyelidikan untuk memperoleh data-data dalam mengungkap kasus kriminal baik itu data post mortem berdasar pemeriksaan mayat maupun data dari pemeriksaan kasus hidup seperti perkosaan, pelecehan seksual dan/ atau kekerasan dalam rumah tangga. Ilmu forensik merupakan terapan berbagai ranah keilmuan (multi disiplin) yang penting untuk menentukan identitas korban maupun pelaku, tanda, sebab dan cara kematian, serta perkiraan waktu kematian. Produk yang dihasilkan merupakan bukti autentik dalam suatu proses peradilan hukum demi menegakkan kebenaran. Produk tersebut dapat berupa laporan tertulis atau dalam bentuk pengakuan lisan para ahli yang akan diberikan di pengadilan pada tindak kriminal. Kasus non kriminal, aplikasi forensik sangat diperlukan terutama untuk mengungkap identitas korban musibah masal seperti bencana alam, jatuhnya pesawat, tenggelamnya kapal, kecelakaan kereta dan kebakaran (Kartika Ratna Pertiwi dan Evy Yulianti, 2011).
MEMBELAJARKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL BERBASIS PENGETAHUAN DAUR HIDUP MANUSIA JAWA
Sekar Purbarini Kawuryan
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVI Nomor 1, Januari 2014
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.21831/jwuny.v16i5.4215
Secara konsepsional, mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di SD dekat dengan lingkungan. Oleh karena itu, pembelajaran IPS SD seharusnya memanfaatkan secara optimal potensi lingkungan agar lebih bermakna. Kenyataannya, hal ini belum dilakukan sebagian besar guru. Pembelajaran IPS SD cenderung tidak kontekstual. Potensi lingkungan setempat, khususnya budaya lokal, belum dimanfaatkan guru secara optimal dalam proses pembelajaran. Pembelajaran tetap mengutamakan pengembangan aspek intelektual dengan buku teks pegangan guru menjadi sumber belajar utama. Beberapa kesimpulan hasil penelitian menunjukkan hal ini, antara lain Pargito di Lampung (2000: 112), Samion di Kalimantan Barat (2002: 25), serta Sasongko (2004:3) maupun Sapri (2000: 16) di Bengkulu. Hal ini mengakibatkan siswa kurang mengapresiasi budayanya.
Pembelajaran Kooperatif dan Kecerdasan Sikap Gotong Royong
Purwanti, Supri
Jurnal Ilmiah WUNY Majalah WUNY XVII Nomor 3, September 2015
Publisher : Universitas Negeri Yogyakarta
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (3052.637 KB)
|
DOI: 10.21831/jwuny.v17i3.9732
Kompetensi profesional dan pedagogi guru adalah kompetensiyang berhubungan dengan penyelesaian tugas - tugas keguruan dan pembelajaran. Beberapa kemampuan di dalamnya meliputi kemampuan dalam penguasaan landasan kependidikan, psikologi pembelajaran, penguasaan materi pembelajaran, kemampuan dalam merancang dan memanfaatkan berbagai media/sumber belajar, kemampuan dalam menyusun program pembelajaran, dan kemampuan dalammengembangkan kinerja pembelajaran.