cover
Contact Name
Putra Afriadi
Contact Email
putraafriadi12@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_imaji@uny.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni
ISSN : 16930479     EISSN : 25800175     DOI : -
IMAJI is a journal containing the results of research/non-research studies related to arts and arts education, including fine arts and performing arts (dance, music, puppetry, and karawitan). IMAJI is published twice a year in April and October by the Faculty of Languages and Arts of Universitas Negeri Yogyakarta in cooperation with AP2SENI (Asosiasi Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik se-Indonesia/Association of Drama, Dance, and Music Education Study Programs in Indonesia).
Arjuna Subject : -
Articles 357 Documents
IMAJINASI SEBAGAI ROH KREATIF INTELEK DALAM PROSES KREASI PENCIPTAAN KARYA SENI Susapto Murdowo
Imaji Vol 5, No 2 (2007): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.787 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v5i1.6684

Abstract

Many people write about art and works of art. The discussions about works of arts use new paradigms such as phenomenology, post-structuralism, semiotics as well as hermeneutics, to reveal the meanings of art and visual art. In the process of evaluating and analyzing works of art, some of the paradigms tend to pay no attention to the subject (the artist). This article is written to remind that an artist as the subject needs to be regarded as the centre of meanings as a whole, including the background that surrounds the art creating process.
“REPUBLIKEN” MENYATU DALAM PERBEDAAN Muhammad Afdhal
Imaji Vol 17, No 1 (2019): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2021.217 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v17i1.25736

Abstract

Republiken adalah penganut ketatanegaraan yang berbentuk republik. Istilah  Republiken menunjukkan suatu kesatuan masyarakat yang berbangsa dan berdaulat. Republiken dalam kaitannya dengan karya seni ini adalah suatu bentuk semangat berbangsa melalui seni, dalam hal ini musik, menunjukkan bahwa perbedaan ras atau suku bukanlah masalah untuk bangsa Indonesia menjadi semangat yang satu. Karya komposisi musik yang berjudul “Republiken”, diharapkan dapat menunjukkan semangat berbangsa melalui beberapa karakteristik musik-musik nusantara yang diekspresikan melalui EDM atau Elektronik Dance Music yang merupakan sebuah rumah besar untuk genre-genre musik, seperti disco, dupstep dan sebagainya, karena sebagian alat musiknya menggunakan alat-alat elektronik seperti gitar elektrik, keyboard, synthesiezer dan lauchpad yang dewasa ini menjadi alat musik yang banyak digunakan dalam penciptaan musik EDM “REPUBLIKEN” UNITES IN DIFFERENCESAbstractRepubliken are followers of republic constitutions. The term Republiken shows a united nation and sovereign community. In relation to this work of art, Republiken is a form of nationalism spirit through art—in this case music—showing that racial or ethnic differences are not a problem for Indonesian people to be one spirit. The music composition works entitled "Republiken", are expected to show the spirit of nationalism through several characteristics of archipelago music expressed through EDM or Electronic Dance Music which is a big house for music genres, such as disco, dupstep and so on, because some of the music tools uses electronic devices like electric guitars, keyboards, synthesizers and lauchpads which today are a musical instrument that is widely used in EDM music creation
PENGEMBANGAN KREATIFITAS DAN INOVASI PENCIPTAAN KARYA TARI DENGAN METODE LABORATORIUM TARI (STUDI KASUS: YAYASAN SENI DUTA SANTARINA BATAM) Mega Lestari Silalahi
Imaji Vol 15, No 2 (2017): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6534.988 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v15i2.16029

Abstract

Penelitian ini merupakan formula alternatif baru pengembangan kreativitas dalam penciptaan karya tari yang menjadi penopang bagi pengayaan ilmu dan pengalaman pada proses mencipta karya tari. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif, penelitian tindakan (Action Research) melalui metode Laboratorium Tari, dalam mengembangkan dan menghasilkan produk karya tari berdasarkan proses kreatifitas. Laboratorium Tari adalah program dan proses pencarian dan penemuan hasil kebaruan tari, berupa bentuk pelatihan dengan pengembangan skill, proses kreatif dan inovatif, serta eksekusi temuan dengan hasil pementasan karya dalam bentuk karya tari baru maupun pembaharuan dari karya sebelumnya yang telah dirancang oleh peneliti dengan model eksperimen yang dilakukan atau diciptakan oleh koreografer dan penari Duta Santarina.Kata kunci: laboratorium tari, kreatifitas dan inovasi DEVELOPMENT OF CREATIVITY AND INOVATION TO CREATE DANCE WITH DANCE LABORATORY METHOD(CASE STUDY: YAYASAN SENI DUTA SANTARINA BATAM)AbstractThis research is a new alternative formulation to develop creativity in dance creation which plays as the foundation of the process. The method is qualitative approach, Action Research through Dance Laboratory method, in developing and producing the dance work based on creativity process. Dance Laboratory is a program and process of finding novelty of the dancing, in the form of training with skill development, creative and innovative process, and execution as a result of staging works in the form of new dance works and renewal of previous works which have been designed by researchers with experimental model performed or created by choreographer and dancer Duta Santarina.Keywords: dance laboratory, creativity and innovation
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI DRAMA SEJAK USIA DINI Sumaryadi -
Imaji Vol 4, No 1 (2006): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.436 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v4i1.6702

Abstract

Regarding the implementation of art education in schools, it is seen that art performance education is put in the third position after visual arts and literature. Among other forms of art performance, drama’s position is under music and dance. Drama is a performance delineating human life, which is acted on stage in front of public. The story generally has conflicts, performed through movements, actions and dialogs. Drama needs introducing to children. The attempts to introduce drama to children should be done as early as possible since the early ages have appropriate space and time, which are strategic to implant basic values in children. Related to this, there are at least two things to be put into consideration. The first is related to literature and the second to art performance. The former covers the determination of theme, synopsis, characters and characterization, plot, dramatic conflict, setting and language use. The latter includes script writing, directing, producer, technical staff, players, and audience. Keywords: art education, drama, early ages
PERKEMBANGAN TATA BUSANA TARI KLASIK GAYA YOGYAKRTA 2011–2015 Pramularsih Wulansari
Imaji Vol 16, No 2 (2018): IMAJI OKTOBER
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2520.878 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v16i2.22454

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan perkembangan tata busana tari klasik gaya Yogyakarta tahun 2011 – 2015. Objek penelitian ini adalah perkembangan tata busana tari klasik gaya Yogyakarta. Sebagai subjek penelitian adalah tata busana pada pertunjukan tari festival sendratari DIY, tata busana ujian Koreografi Tari FBS UNY, ujian Tata BusanaTari FBS UNY, display pictures blackberry masanger, serta pictures from geogle. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi studi pustaka dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan reduksi data, display data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil Penelitian ini bahwa perkembangan tata busana dibedakan atas: Perkembangan tata busana dari kraton, seperti tata busana wayang Orang, Bedhaya Srimpi, dan repertoar tari tunggal, Konsep perkembangan tata busana yang bersumber dari kraton memberikan kesan apik yaitu memberikan kesan artistik yang mendalam inovatif yaitu menggunakan bahan-bahan busana yang lebih modern dan original. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tata busana tari klasik gaya Yogyakarta adalah media televise dan pariwisata.Kata kunci: trend Tata Busana Tari, Tari Klasik Gaya Yogyakarta  AbstrakThis research is aims to describe the fashion trend of Yogyakarta classical dance on 2011-2015. The object of research is the fashion trend of Yogyakarta classical dance. The subject of research is fashion of DIY ballet festival, fashion of Dance Choreography Exam in FBS UNY, display pictures blackberry messenger, and picture from google. Data collection was done through review study and documentation study observation. Data analysis was done by data reduction, display of data, and deduction. The result of this researchcan be classified as: 1) The trend of fashion from Kraton, like Wayang Orang fashion, Bedhaya Srimpi, and solo dance. The concept of fashion trend of Yogyakarta classical dance shows an elegan design in terms of the fabric which is more modern and original. progress of arable Yogyakarta classical Dance. It is influenced by the modern fashion trend on TV and tourism. Keywords: Fashion trend, Yogyakarta classical dance
BENTUK SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI DALAM SENI LUKIS Djoko Maruto
Imaji Vol 8, No 2 (2010): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.214 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v8i2.6719

Abstract

Tulisan ini membahas tentang bentuk dalam seni lukis. Bentuk merupakan struktur visual yang terdiri dari garis bidang warna yang disusun menggunakan prinsip – prinsip seni dalam bidang dua dimensional. Struktur visual tersebut berupa lambang, simbol, atau ikon sebagai visualisasi dari ide atau pikiran, perasaan dan emosi. Melalui bahasa rupa yang mengandung pesan – pesan inilah seniman ingin berkomunikasi baik dengan dirinya sendiri maupun manusia di luar dirinya. Dalam tulisan ini, bentuk merupakan media untuk menyampaikan pesan, dan ini disoroti dari ilmu komunikasi. Hal ini dilakukan agar dapat dipahami tentang bentuk yang berupa simbol, lambang atau ikon yang di dalamnya mengandung pesan – pesan yang dikomunikasikan kepada apresian, begitu pula dengan proses komunikasi serta kondisi – kondisi seperti apa yang harus diciptakan, sehingga bentuk sebagai media komunikasi dalam lukisan dapat menghasilkan tujuan komunikasi yang diharapkan. Artinya, dalam komunikasi akan terjadi umpan balik (feed back) dari apresian atau komunikan kepada komunikator atau pelukis. Kata kunci : bentuk, media komunikasi, seni lukis.
BEBERAPA KENDALA DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN MUSIK DI INDONESIA Triyono Bramantyo
Imaji Vol 3, No 1 (2005): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (21324.239 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v3i1.6921

Abstract

KAJIAN ETIKA, ETIS DAN ESTETIKA DALAM KARYA SENI RUPA Djoko Maruto
Imaji Vol 12, No 1 (2014): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.238 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v12i1.3629

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karya seni rupa menyangkut garis, warna, bentuk, dan komposisi yang memenuhi kriteria etika, etis, dan estetika. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Sumber data berupa lukisan dan patung yang dipilih secara proporsional dan  purpossive sampling. Analisa data dilakukan proses ini ada tiga hal utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi sebagai suatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama dan sesudah pengumpulan data berlangsung. Hasil penelitian sebagai berikut: (1) garis lebih berperan sebagai pembentuk kontur objek (outline) dan juga pembentuk orang, bangunan, pohon, awan, serta gunung. Dalam hal ini, garis menjadi sarana pengungkapan ide, suasana, dan kesan; (2) warna yang digunakan cenderung warna campuran, misalnya primer dan sekunder untuk memberi kesan kematangan melalui warna-warna, seperti merah, kuning, hijau, ungu,  dan  oranye;  (3)  bentuk  gambar  cenderung menampilkan figur manusia secara realis; (4)  komposisi cenderung menampilkan pusat perhatian sehingga objek dapat terfokus; (5) karya yang memenuhi kriteria etika, etis, dan estetika, terutama karya  rupa  yang  ada  unsur  erotisme  atau  nude,bergantung  pada  teks, konteks,serta kegunaannya.
SISTEM PENCATATAN TARI : TINJAUAN ASPEK PERMACAMAN Trie Wahyuni
Imaji Vol 2, No 1 (2004): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14881.081 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v2i2.6937

Abstract

NILAI-NILAI KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM DOLANAN ANAK PADA FESTIVAL DOLANAN ANAK SE-DIY 2013 Enis Niken Herawati
Imaji Vol 13, No 1 (2015): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.969 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v13i1.4045

Abstract

Tujuan jangka panjang diadakannya Festifal Dolanan Anak adalah pengenalan dan pelestarian dolanan anak agar tetap berkembang  di masyarakat, setidaknya dikenal dengan baik oleh generasi muda. Penelitian ini memiliki dua tujuan yakni 1) menjelaskan bentuk penyajian dolanan anak pada festifal dolanan anak DIY tahun 2013. Hasil yang diperoleh berupa bentuk atau wujud dolanan dan aturan mainnya, 2) menjelaskan nilai karakter yang terkandung di dalam dolanan anak pada festifal dolanan anak yang terinci dalam nilai afektif, kognitif, dan psikomotorik. Sesungguhnya nilai yang terdapat dalam dolanan anak sangat beragam. Kaitannya dengan seni pertunjukkan yang mengedepankan wiraga, wirasa, dan wirama maka nilai dalam dolanan diarahkan dalam bentuk afektif, kognitif, dan psikomotorik. Data penelitian ini berupa deskriptif kualitatif yaitu menjelaskan data temuan melalui kata-kata bukan angka. PEngumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi pustaka. Nilai karakter dapat digali dengan cara pemaknaan secara induksi, emnggunakan kamus untuk mengartikan kata-kata yang terdapat dalam lirik lagu. Sementara untuk gerakan dolanan anak digunakan teori semiotic (non verbal) dalam pemaknaannya. Tiap  gerakan dari dolanan anak adalah  interpretasi dari bentuk dolanan itu sendiri Hasil dari penelitian yaitu temuan nilai karakter dari tiap-tiap dolanan anak. Dolanan anak Cublak-cublk uwung memiliki nilai karakter setidaknya ada nilai kerjasama, keproaktifam, nilai keresponsifan, nilai kreatif dan nilai kecermatan.  Jamuran memiliki sekurang-kurangnya nilai kerjasama, nilai kreatifitas, dan nilai tanggung jawab. Sementara untuk dolanan Ancak-ancak Alis memiliki nilai karakter seperti nilai kerjasama, nilai kecermatan dan nilai ketekunan.

Page 3 of 36 | Total Record : 357