cover
Contact Name
Putra Afriadi
Contact Email
putraafriadi12@gmail.com
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal_imaji@uny.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Imaji: Jurnal Seni dan Pendidikan Seni
ISSN : 16930479     EISSN : 25800175     DOI : -
IMAJI is a journal containing the results of research/non-research studies related to arts and arts education, including fine arts and performing arts (dance, music, puppetry, and karawitan). IMAJI is published twice a year in April and October by the Faculty of Languages and Arts of Universitas Negeri Yogyakarta in cooperation with AP2SENI (Asosiasi Program Studi Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik se-Indonesia/Association of Drama, Dance, and Music Education Study Programs in Indonesia).
Arjuna Subject : -
Articles 357 Documents
STRUKTUR KARYA SENI RUPA DAN ANALISIS BENTUK Bambang Prihadi
Imaji Vol 3, No 2 (2005): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9581.117 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v3i2.6910

Abstract

PERKEMBANGAN KONSEP KRIYA b muria zuhdi
Imaji Vol 1, No 1 (2003): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (57.344 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v1i1.142

Abstract

Abstract The term kriya, which refers to the art utilizing the materials of crafts Like basket weaving, pottery, etc., can be discussed not only in the context of past art works (referring particularly, in this case, to the classical or traditional works of this art) but also in the context of those that look new and different from the ones from the past. For that reason, this reference to time - past and present - is the point of departure in this article. A reference to time contains a historic aspect. What is meant in this writing is none other than the movement based on the intention of creating art works which are new in character but using as their sources the traditional arts of Indonesia. This is the movement that has eventually given birth to or revived the aforementioned term for the art concerned here, has at the same time distinguished present from past works of this art, and has as simultaneously distinguished those works of art from mere handicrafts. Key Word: kriya
KAJIAN PEMBELAJARAN INFORMAL MASYARAKAT PERAJIN KERAMIK KASONGAN BANTUL YOGYAKARTA Muhajirin -
Imaji Vol 3, No 1 (2005): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (14051.283 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v3i1.6926

Abstract

PROSES KREATIF PERUPA I MADE SUPENA I Gde Suryawan
Imaji Vol 12, No 1 (2014): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.618 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v12i1.3638

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang (1) Biografi Supena, (2) Konsep karya Supena, (3) Proses kreatif Supena, (4) Periodisasi karya Supena,  dan  (5)  aspek  teks  hingga  konteks  pada  karya  Supena.  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan telaah dokumen terhadap proses kreatif I Made Supena. Hasil penelitian sebagai berikut. (1) Supena adalah salah satu perupa dari Singapadu, Bali. Ia berasal dari keluarga seniman. Ayahnya, I Ketut Muja, adalah seorang pematung. Kakaknya, I Wayan Jana, juga seorang pematung. Adiknya, I Ketut Sugantika, adalah seorang pelukis. Sementara itu iparnya, Ni Nyoman Sani, merupakan seorang pelukis. (2) Konsep karya Supena adalah menggali persoalan alam dan kehidupan untuk direpresentasikan secara formalistik. (3) Selain melukis Supena juga mengembangkan gagasannya dalam    bentuk patung, instalasi, dan Performance Art. Sebagai seorang perupa Supena  lebih memilih bekerja secara individual. (4) Priodisasi karya Supena adalah tradisional, formalistik, dan emosi. (5) Karya Supena dapat dibaca berdasarkan pendekatan teks yang menyangkut unsur-unsur seni rupa dan nilai estetis yang terkandung dalam karya, serta dapat pula dibaca konteksnya dengan menarik pemaknaan yang ada dibalik teks karya Supena.
FUNGSI APLIKASI TARI PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR Robby Hidajat
Imaji Vol 2, No 2 (2004): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9330.359 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v2i2.6942

Abstract

SENI YANG ABSOLUT MENURUT G.W.F. HEGEL (1770-1831) - Sunarto
Imaji Vol 13, No 1 (2015): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.209 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v13i1.4050

Abstract

Ungkapan Hegel “yang benar itu yang menyeluruh (absolut)” berlaku juga dalam seni. Seni mengungkapkan seluruh realitas yang fenomena, suatu kesatuan rasional dan realitas, kesatuan bentuk dan materi. Persepsi Hegel tentang seni tidak lepas dari konsep historisitas. Hegel memperlihatkan realitas  sejarah seni dalam suatu tiga garis besar historis: Seni Timur (yang memperlihatakan kesan simbolis); Seni Klasik (seni Yunani dan Romawi, yang menampilkan suatu harmoni dan keseimbangan antara bentuk dan materi); Seni Romantik (kondisi seni ketika zaman Hegel, di sini Hegel mengatakan bahwa apa yang tersembunyi [batin] mempunyai kekuatan lebih daripada yang tampak [lahir]). Hegel memberikan contoh: Seni  Timur yang simbolis diperlihatkan dalam bentuk arsitektur; Seni Klasik menampilkan keseimbangan bentuk dan materi yang tertuang dalam karya lukis; dan puncak dari itu semua adalah Seni Romantik, yang diperlihatkan dalam musik. 
MUSIK DAN PEMATANGAN DINI JIWA ANAK Cipto Budy Handoyo
Imaji Vol 10, No 2 (2012): IMAJI AGUSTUS
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.301 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v10i2.6375

Abstract

Music cannot be separated from human life, and it has been attached to people from generation to generation in all periods of time. Therefore, music logically influences human life as the civilization develops both in positive and in negative ways. The negative influences can cause the human beings’ “early maturity”. Commonly, negative influences have the power to affect people more easily, and this also happens in music. Music can easily inspire people, especially the young, in a negative way. For example, when children enjoy a certain kind of music with all its negative performance and style, they will be easily stimulated by what they see. Thus, people generally expect to gain the positive effects from music. In doing so, there is a huge responsibility for us to think about the way music can give positive contributions especially for the young. In this case, we should optimistically guide children to choose the right kinds of music for them so that we can help them develop their mind for their bright future.
PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TARI: Sebuah Alternatif Metode Belajar Tari - Kuswarsantyo; - Kusnadi; Titik Agustin
Imaji Vol 14, No 1 (2016): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.72 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v14i1.9535

Abstract

Pengembangan video pembelajaran tari ini  bertujuan untuk memberikan kemudahan peserta didik yang akan mempelajari tari secara mendiri (tanpa guru). Video ini dibuat dengan dua sistem. Pertama dengan iringan lengkap, dan kedua tanpa iringan (hanya dengan hitungan). Cara penggunaan video pembelajaran tari ini adalah mengacu pada konsep pembelajaran SAS (Struktur Analisa Sintesa) yang merupakan metode keunsuran yang akan memberikan kejelasan pada peserta didik dalam mengamati ragam per ragam tari yang diajarkan. Metode ini dipadu dengan metode imitasi dan demonstasi yang dilakukan guru dalam  media ini. Perpaduan metode pembelajaran tersebut  untuk memperjelas aksentuasi gerak yang dilakukan model pada pengguna media ini (peserta didik/guru). Hasil dari pengembangan  media pembelajaran melalui video ini adalah :1) peserta didik akan dimudahkan dalam menambah jam pelajaran di luar kelas ; 2) dengan media pembelajaran video ini tingkat kesalahan teknis mengenai ragam gerak dapat diminimalisir ; 3) dengan materi pembelajaran video ini akan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam  berkespresi baik gerak, irama dan penghayatan tarinya. 
GAYA HIDUP MODERN DAN IKLAN (Budaya Makan Mi Instan sebagai Identitas) Prayanto Widyo Harsanto
Imaji Vol 7, No 1 (2009): IMAJI FEBRUARI
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.942 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v7i1.6645

Abstract

Ideologi konsumerisme mendorong kebutuhan palsu dan bahwa kebutuhan ini akan bekerja sebagai satu bentuk kontrol sosial. Iklan dengan berbagai macam penampilan dan bentuknya, pada dasarnya berfungsi untuk memberi informasi tentang produk barang atau jasa kepada publik. Tujuannya adalah agar masyarakat tergerak untuk membeli atau mengkonsumsi produk-produk tersebut. Iklan berusaha berlomba-lomba membangkitkan hasrat konsumen untuk berbelanja bahkan lebih ngeri lagi, konsumen menjadi shopholik (gemar sekali belanja). Tidak dapat disangkal bahwa media komunikasi massa turut berperan penting dalam pembentukan pola produksi dan konsumsi. Melalui iklan di media massa orang didorong untuk mengkonsumsi produk yang diiklankan dan membentuk sebuah citra (image) akan sebuah produk Keywords: gaya hidup, mie instan, dan iklan
LUKISAN PRASEJARAH GUA LEANG-LEANG KABUPATEN MAROS, SULAWESI SELATAN: KAJIAN SIMBOL S. K. LANGER Muhammad Gazali
Imaji Vol 15, No 1 (2017): IMAJI APRIL
Publisher : FBS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (639.05 KB) | DOI: 10.21831/imaji.v15i1.13886

Abstract

AbstrakLukisan di gua Leang-Leang merupakan salah satu artefak budaya sebagai bukti kekayaan dan simbol peradaban manusia. Lukisan merupakan abstraksi ide-ide, religi mitis, dan sumber pandangan hidup masyarakat prasejarah. Makna simbol lukisan mampu membongkar dan menjelaskan ide-ide tentang religi, interaksi sosial, estetik, dan pandangan hidup masyarakat prasejarah. Melalui teori estetika simbolis S. K. Langer merupakan simbol ekspresi. Karya seni merupakan simbol seni secara khusus. Lukisan prasejarah gua Leang-Leang sebagai karya seni merupakan simbol seni itu sendiri. Lukisan merupakan simbol presentasional, makna simbolnya harus dilihat dari keseluruhan bukan parsial. Bentuk ekspresi inilah disebut karya seni yang merupakan proyeksi dari gejolak perasaan. Lukisan prasejarah gua Leang-Leang adalah virtual space, atau gambaran dari mitos-mitos yang dipercayai dalam kehidupan masyarakatnya.Kata Kunci: lukisan, gua Leang-Leang, S.K. Langer, simbol S.K LANGER SYMBOL ANALYSIS OF PREHISTORIC PAINTINGS IN LEANG-LEANG CAVE IN MAROS REGION, SOUTH SULAWESIAbstractPaintings in the Leang-Leang caves is one of the cultural artifacts and the evidence of richness and symbol of human civilization. These paintings are the abstract ideas of religious, mythical, and source of prehistoric society. Meaning of the symbols of painting could break down and explain ideas about religion, social interaction, aesthetic and way of life of prehistoric people. Through the symbolic aesthetic theory S. K. Langer who thinks art is a symbol of expression. The work of art is a symbol of art in particular. Prehistoric cave paintings Leang-Leang as a work of art is a symbol of art itself. Painting is a presentational symbol, the meaning of the symbol should be seen from a whole rather than partial. This is a form of expression called a work of art which is a projection of emotional rollercoaster. Prehistoric cave paintings Leang-Leang is a virtual space, or the depiction of myths believed in the life of society.Keywords: paintings, Leang-Leang, cave, S. K. Langer, symbol

Page 2 of 36 | Total Record : 357