cover
Contact Name
Muhammad Farkhan
Contact Email
farkhan@uinjkt.ac.id
Phone
+6285881159046
Journal Mail Official
alturats@uinjkt.ac.id
Editorial Address
Jl. Tarumanegara, Pisangan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan Banten, Indonesia 15419
Location
Kota tangerang selatan,
Banten
INDONESIA
Buletin Al-Turas
ISSN : 08531692     EISSN : 25795848     DOI : https://dx.doi.org/10.15408/bat
JOURNAL BULETIN ALTURAS (ISSN 0853-1692; E-ISSN: 2579-5848) is open access journal that is published by Faculty of Adab and Humanities, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. It serves to disseminate research and practical articles that relating to the current issues on the study of history, literature, cultures, and religions. This journal warmly welcomes contributions from scholars of related disciplines by using Bahasa Indonesia, English, and Arabic.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 516 Documents
K.H. Abdullah Syafi’ie: Ulama Produk Lokal Asli Betawi dengan Kiprah Nasional dan Internasional Zubair Ahmad
Buletin Al-Turas Vol 21, No 2 (2015): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (977.67 KB) | DOI: 10.15408/bat.v21i2.3845

Abstract

AbstrakTulisan ini bermaksud mengungkap kiprah K.H. Abdullah Syafi’ie dalam gerakan dakwah dan pendidikan Islam di Jakarta pada masa Orde Lama dan Orde Baru. Dalam mengumpulkan data, penulis memanfaatkan dokumen kepustakaan di samping juga menggunakan metode wawancara dan pengamatan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sejarah sosial. Hasil riset menunjukkan bahwa K.H. Abdullah Syafi’ie adalah ulama Betawi yang terdidik di dalam negeri tetapi mampu memberikan kontribusi dakwah dan pendidikan yang bersifat modern. Dalam bidang dakwah, ia memanfaatkan radio siaran untuk menyampaikan ceramahnya sehingga dapat disimak oleh masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Melalui siaran radio, ia juga melibatkan diri dalam propaganda anti Komunis di masa Orde Lama dan anti kebijakan pemerintah DKI Jakarta yang merugikan umat Islam pada masa Orde Baru. Dalam bidang pendidikan, ia mendirikan sekolah modern dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi dengan sistem klasikal.---AbstractThis paper intends to reveal gait K.H. Abdullah Syafi'ie in missionary movement and Islamic education in Jakarta during the Old Order and New Order. In collecting the data, the authors utilize the document library while also using interviews and observations. The approach used is the approach of social history. The results showed that K.H. Betawi cleric Abdullah Syafi'ie was educated in the country but is able to contribute propaganda and education that is modern. In the field of propaganda, he used radio broadcasts to convey his lecture so that it can be listened to by people in Jakarta and surrounding areas. Through radio broadcasts, he is also involved in anti-Communist propaganda in the Old Order and anti Jakarta government policies that harm the Muslims in the New Order. In education, he founded the modern school from primary school level to college with a classical system.
Interelasi Sayid Usman dan Holle: Kasus Politik Islam Kolonial Akhir Abad Ke-19 M. Dien Majid
Buletin Al-Turas Vol 4, No 1 (1998): BULETIN AL-TURAS
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (876.589 KB) | DOI: 10.15408/bat.v4i7.4354

Abstract

dalam bentuk scan
Fungsi Ssatra Bagi Kehidupan Manusia Fathurrahman Rauf
Buletin Al-Turas Vol 6, No 1 (2000): BULETIN AL-TURAS
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/bat.v6i10.6880

Abstract

Sastra merupakan karya tulis yang dibutuhkan oleh manusia dalam mengeksprsikan pikiran dan perasaannya. Dalam hal ini, peran sastra sama dengan peran seni yang dapat dijadikan sarana untuk mngungkapkan maksud gagasan, perasaan dan isis jiwa tersebut disajikan di hadapan para pembaca, pendengar sastra danpncinta seni yang hidup semasa dengannya bahkan hidup sesudahnya. Kalau karya seni yang tinggi (seperti seni lukis, seni pahat, dan seni musik) mempunyai keistimewaan dalam mengungkapkan isi hati dan perasaan jiwa dalam memebri kesan kepada seseorang, maka sastra dapat menarik kesan lebih dari pngkspresian pikiran dan perassan, nahkan sastra dapat dengan mudah memberi tuntunan kepada orang lain berupa kebutuhan rohani dan tuntunan jiwa.
Tasawuf Sunda dan Warisan Islam Nusantara: Martabat Tujuh dalam Dangding Haji Hasan Mustapa (1852-1930) Jajang A Rohmana
Buletin Al-Turas Vol 20, No 2 (2014): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (620.465 KB) | DOI: 10.15408/bat.v20i2.3760

Abstract

AbstrakPaper ini membahas martabat tujuh dalam puisi dangding sufistik Haji Hasan Mustapa. Ia merupakan salah satu penerus tradisi tasawuf Nusantara dari Jawa Barat yang menulis lebih dari sepuluh ribu bait dangding. Tema martabat tujuh merupakan poros inti pembahasan dalam hampir keseluruhan puisi dangding-nya. Berbagai kesalahpahaman dan kesulitan para sarjana dalam memahami puisi Mustapa kiranya dilatarbelakangi keterbatasan pengetahuan atas ajaran ini. Kajian ini menggunakan pendekatan interteks atas sejumlah puisi Mustapa yang bertema sama. Kajian ini memfokuskan pada tiga hal: martabat tujuh dalam tradisi tasawuf Nusantara, Mustapa dan posisi dangding-nya dalam sastra Sunda, serta tema martabat tujuh sebagai inti puisinya. Mustapa kiranya dipengaruhi ajaran wahdatul wujud terutama melalui kitab Tuh}fah-nya Al-Burhanfuri. Meski demikian, ia berusaha menjejakkannya dalam latar kekayaan budayanya. Ia menginterpretasikan martabat tujuh, bukan semata-mata sebagai sintesis tajalli Ilahi, tetapi juga merupakan hasil upaya manusia dalam meningkatkan martabat rohani untuk pulang ke tempat di mana ia berasal (nepi kana urut indit). Karenanya tidak tepat bila ia dianggap menyimpang dari nilai-nilai ortodoksi Islam. Ia berada pada arus utama tasawuf Nusantara yang cenderung rekonsiliatif. Signifikansi Mustapa terletak pada kreatifitasnya dalam menggunakan banyak metafor budaya Sunda termasuk dalam menafsir ajaran martabat tujuh. Ia misalnya, menggunakan metafor tubuh (balung, daging, sungsuam, getih), makanan (rujak), sungai (leuwi), dan bukit (lamping) untuk menggambarkan proses panjang dalam meracik asal alam kesejatian. Kajian ini signifikan dalam memperkuat tesis jaringan ulama Nusantara dalam bentuk artikulasi tasawuf lokal Sunda. Sebuah tafsir lain atas martabat tujuh yang muncul dalam rahim alam pikiran budaya Sunda.---AbstractThis paper discusses the dignity seven in metrical poetry Sufi Hasan Haji Mustapa. He is one of the successors of Sufism archipelago from West Java who wrote more than ten thousand metrical stanza. He was in the mainstream Sufism archipelago tend reconciliatory. Mustapa significance lies in creativity in using many metaphors Sundanese culture including seven in interpreting the teachings of dignity. He for instance, uses the metaphor of the body (bone, meat, sungsuam, getih), food (salad), rivers (Leuwi), and Hill (lamping) to describe the lengthy process of preparing the authenticity of natural origin. This study is significant in strengthening the network of scholars Nusantara thesis in the form of Sufism articulation of local Sundanese.
Misi Profetik dan Efektivitas Dakwah dalam Perjanjian Hudaibiyah Nunung Khoiriyah
Buletin Al-Turas Vol 16, No 1 (2010): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2533.48 KB) | DOI: 10.15408/bat.v16i1.4286

Abstract

Several approaches can be used to gain the objective of dakwah, which is to meet the human nature with religion or to make someone realizes the truth of Islam and finally practices it This realization which is constructed by giving a dear thinking space, a dean heart, and with no violence is essential in creating successful dakwah. It is historically proved by prophet Muhammad PBUH through the Hudaibiyyah Agreement: 1) conflict-free condition is a condu­cive situation to spread Islam outside the Arabic Peninsula; 2) recognition of Islam as a legitimate religion in the Arab community, enabling an open dialogue about Islam; 3) acknowledgment of Muslim existence in Arab community; 4) by promoting peace, Muslims open free access to perform religious practices such as hajj and umrah in the following years.
Aktualisasi Nilai- Nilai Islam dalam "Gurindam Dua Belas" Karya Raja Ali Haji Ahmad Bachmid
Buletin Al-Turas Vol 11, No 3 (2005): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2204.387 KB) | DOI: 10.15408/bat.v11i3.4198

Abstract

Raja Ali Haji (1809-1870) was a Malay poet born in Penyengat Island, Riau. His most popular work among the Nusantara poets is Gurindam Dua Belas that was adopted form Islamic teaching texts; Qur’an and Hadis. Gurindam Dua Belas consists of the essential Islamic teaching such as Iman, Islam, and Ihsan which is according to him is the same as Akhlak and Mu’amalah Duniawiyah.
Allughah al-‘Arabiyyah fi Indonesia Madiha , Hadhiriha, wa Mustaqbaliha ahmad bachmid
Buletin Al-Turas Vol 23, No 2 (2017): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (622.969 KB) | DOI: 10.15408/bat.v23i2.6372

Abstract

AbstractThis article discusses about the spread of Arabic in Indonesia, which is divided into three lines of time; that is (1) the past, (2) the present and (3) the future. Core questions to be answered through this article is describing how the initial entry of Islam in Indonesia, because the religion of Islam was identical with the Arabic language. The Holy Book (the Koran) using the Arabic language, as well as Hadith. Arabic is the language of worship especially prayer. The inclusion of Islam into Indonesia played by Arab merchants in the process of Islamization in Indonesia. Then in the 15th century, namely (1) the development of the Arabic language is portrayed by the Wali Songo by developing boarding school-boarding school with their slogan, that focus on mastery of the Arabic language. At the beginning of this, teaching pesanteren system focused on reading the books of the original yellow speak Arabic as a medium. Then came the time of (2) driven by the return of alumni of the Islamic universities its founders came from the Middle East who was played by Pesanteren of modern educational system with the Gontor modern. And (3) Arabic already vibrant dijarkan madrasah ibtidaiyah in madrasah tsanawiyah,-, aliyah and at universities – the University of Islam and is common in Indonesia, there is even a special status-status of the study of the Arabic language. --- AbstrakArtikel ini membahas tentang penyebaran bahasa Arab di Indonesia, yang terbagi dalam tiga garis waktu; yaitu (1) masa lalu, (2) masa sekarang dan (3) masa depan. Pertanyaan inti yang harus dijawab melalui artikel ini adalah menggambarkan bagaimana masuknya Islam awal di Indonesia, karena agama Islam identik dengan bahasa Arab. Kitab Suci (Alquran) menggunakan bahasa Arab, juga hadits. Bahasa Arab adalah bahasa ibadah terutama doa. Masuknya Islam ke Indonesia dimainkan oleh para pedagang Arab dalam proses islamisasi di Indonesia. Kemudian pada abad ke 15, yaitu (1) perkembangan bahasa Arab dilukiskan oleh Wali Songo dengan mengembangkan pesantren dengan slogan mereka, yang fokus pada penguasaan bahasa arab. Pada awal ini, pengajaran sistem pesanteren terfokus pada pembacaan buku-buku bahasa asli berwarna kuning berbahasa Arab sebagai media. Kemudian datanglah waktu (2) yang didorong oleh kembalinya alumni universitas Islam para pendirinya berasal dari Timur Tengah yang diperankan Pesanteren dari sistem pendidikan modern dengan modern Gontor. Dan (3) bahasa Arab sudah semarak dijarkan madrasah ibtidaiyah di madrasah tsanawiyah, -, aliyah dan di universitas - Universitas Islam dan umum di indonesia, bahkan ada status status khusus dari studi bahasa arab.DOI : 10.15408/bat.v23i2.6372
Perilaku Pencarian Informasi Pemustaka Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tangerang Nurul Hayati; Diaz Mawar Sawitri
Buletin Al-Turas Vol 24, No 1 (2018): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (28.672 KB) | DOI: 10.15408/bat.v24i1.7313

Abstract

This article is intended to investigate the users’ information seeking behaviour in Dinas Perpustakaan dan Arsip (Perpusip) Kabupaten Tangerang, based on Seven Pillars model. Data are collected by using questionnaire and observation. The result shows that based on Seven Pillars model, the information seeking behaviour of Perpusip Kabupaten Tangerang’s users is high. It can be seen by the indicator  mean score that gain 3,0 in Identify, Scope, Plan, Gather, Evaluate, Manage, and Present. Generally, the users’ information seeking behaviour in Perpusip Kabupaten Tangerang correspond with the indicators of Seven Pillars information literacy model. However, there are several indicators are needed to be increased, such as in Gather, Evaluate, and Present. In these indicators, many users still chose “sometimes” in answering the questions.---Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui perilaku pencarian informasi pemustaka di Dinas Perpustakaan dan Arsip (Perpusip) Kabupaten Tangerang berdasarkan model Seven Pillars. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pencarian informasi pemustaka di Perpusip Kabupaten Tangerang berdasarkan model Seven Pillars tergolong tinggi. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata indikator yang mencapai 3,03, baik dari indikator Mengidentifikasi (Indentify), Cakupan (Scope), Rencana (Plan), Mengumpulkan (Gather), Evaluasi (Evaluate), Mengelola (Manage), dan Menyajikan (Present). Secara umum perilaku pencarian informasi pemustaka di Perpusip Kabupaten Tangerang sudah sesuai dengan indikator-indikator yang ada pada model literasi informasi Seven Pillars. Namun, di sisi lain masih ada beberapa indikator yang perlu mereka tingkatkan, diantaranya yaitu pada indikator Gather, Evaluate dan Present. Pada indikator-indikator tersebut masih banyak pemustaka yang menjawab kadang-kadang pada beberapa pernyataan yang disampaikan. DOI : 10.15408/bat.v24i1.7313
Ajengan Dadun Abdulqohhar Tokoh Ulama Kesohor Di Sukabumi (1936-2006) M. Syahru Ramadlan
Buletin Al-Turas Vol 19, No 1 (2013): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (531.673 KB) | DOI: 10.15408/bat.v19i1.3709

Abstract

AbstrakArtikel dengan judul “Ajengan Dadun Abdulqohar dan Kontribusinya dalam Pengembangan Islam di Sukabumi (1936-2006)” ini berlandaskan pada teori yang dikemukakan oleh Taufik Abdullah dalam buku Manusia dalam Kemelut Sejarah, bahwa “orang besar adalah orang yang mampu menjawab tantangan masyarakatnya sendiri”. Mereka yang terus maju menghadapi semua permasalahan dan tantangan disamping konsisten memperjuangkan ide serta cita-cita. Keberhasilan mereka menjawab tantangan tersebut dengan sendirinya memunculkan kontribusi tersendiri bagi pengembangan masyarakat. Melihat kriteria di atas, maka para alim ulama yang mempunyai nama besar dan mampu mencetak banyak kader serta mempunyai lembaga pendidikan bisa dimasukkan ke dalam golongan orang besar yang dimaksud oleh Taufik Abdullah. Ajengan Dadun adalah salah satu ulama tersebut. Penelitian bercorak sejarah biografis ini bertujuan untuk mengungkapkan riwayat hidup, perjuangan serta kontribusi Ajengan Dadun Abdulqohhar dalam pengembangan Islam di masyarakat Sukabumi. Ajengan Dadun Abdulqohhar adalah sosok ulama karismatik yang memiliki kontribusi besar dalam pengembangan Islam di Sukabumi yang terindikasi dari lembaga pendidikan, karya tulis yang ditinggalkan, serta banyaknya murid yang meraih kesuksesan. Ajengan dadun juga tercatat sebagai penggagas pendirian Ma’had Aly di Jawa Barat dan salah satu pendiri Majlis Ulama Jawa Barat, yang kemudian dirubah menjadi MUI Jawa Barat.
Bahasa dan Penemuan Hukum Analisis Makna pada Pasal-Pasal dalam KUHP Frans Sayogie
Buletin Al-Turas Vol 13, No 2 (2007): Buletin Al-Turas
Publisher : Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2151.463 KB) | DOI: 10.15408/bat.v13i2.4250

Abstract

This research aims at analysing the meaning of articles of PenalCode Book. The research findings state that some of the articles of Penal Code Book are re quired to be interpreted in order to gain the clear meaning.

Page 10 of 52 | Total Record : 516


Filter by Year

1995 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 31, No 1 (2025): Buletin Al-Turas Vol 30, No 2 (2024): Buletin Al-Turas Vol 29, No 2 (2023): Buletin Al-Turas Vol 29, No 1 (2023): Buletin Al-Turas Vol 28, No 2 (2022): Buletin Al-Turas Vol 28, No 1 (2022): Buletin Al-Turas Vol 27, No 2 (2021): Buletin Al-Turas Vol 27, No 1 (2021): Buletin Al-Turas Vol 26, No 2 (2020): Buletin Al-Turas Vol 26, No 1 (2020): Buletin Al-Turas Vol 25, No 2 (2019): Buletin Al-Turas Vol 25, No 1 (2019): Buletin Al-Turas Vol 24, No 2 (2018): Buletin Al-Turas Vol 24, No 1 (2018): Buletin Al-Turas Vol 23, No 2 (2017): Buletin Al-Turas Vol 23, No 1 (2017): Buletin Al-Turas Vol 22, No 2 (2016): Buletin Al-Turas Vol 22, No 1 (2016): Buletin Al-Turas Vol 21, No 2 (2015): Buletin Al-Turas Vol 21, No 1 (2015): Buletin Al-Turas Vol 20, No 2 (2014): Buletin Al-Turas Vol 20, No 1 (2014): Buletin Al-Turas Vol 19, No 2 (2013): Buletin Al-Turas Vol 19, No 1 (2013): Buletin Al-Turas Vol 18, No 2 (2012): Buletin Al-Turas Vol 17, No 1 (2011): Buletin Al-Turas Vol 16, No 3 (2010): Buletin Al-Turas Vol 16, No 2 (2010): Buletin Al-Turas Vol 16, No 1 (2010): Buletin Al-Turas Vol 15, No 3 (2009): Buletin Al-Turas Vol 15, No 1 (2009): Buletin Al-Turas Vol 14, No 2 (2008): BULETIN AL-TURAS Vol 14, No 1 (2008): Buletin Al-Turas Vol 13, No 2 (2007): Buletin Al-Turas Vol 13, No 1 (2007): Buletin Al-Turas Vol 12, No 3 (2006): Buletin Al-Turas Vol 12, No 2 (2006): Buletin Al-Turas Vol 12, No 1 (2006): Buletin Al-Turas Vol 11, No 3 (2005): Buletin Al-Turas Vol 11, No 2 (2005): Buletin Al-Turas Vol 11, No 1 (2005): Buletin Al-Turas Vol 10, No 3 (2004): Buletin Al-Turas Vol 10, No 2 (2004): Buletin Al-Turas Vol 10, No 1 (2004): Buletin Al-Turas Vol 9, No 2 (2003): Buletin Al-Turas Vol 9, No 1 (2003): BULETIN AL-TURAS Vol 8, No 1 (2002): Buletin Al-Turas Vol 7, No 2 (2001): BULETIN AL-TURAS Vol 7, No 1 (2001): BULETIN AL-TURAS Vol 6, No 1 (2000): BULETIN AL-TURAS Vol 5, No 2 (1999): BULETIN AL-TURAS Vol 5, No 1 (1999): BULETIN AL-TURAS Vol 4, No 1 (1998): BULETIN AL-TURAS Vol 2, No 3 (1996): Buletin Al-Turas Vol 2, No 2 (1996): BULETIN AL-TURAS Vol 2, No 1 (1996): Buletin Al-Turas Vol 1, No 2 (1995): Buletin Al-Turas Vol 1, No 1 (1995): Buletin Al-Turas More Issue