cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Manajemen Keperawatan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 84 Documents
Strategi Meningkatkan Perilaku Caring Perawat Dalam Mutu Pelayanan Keperawatan Diah Fitri Purwaningsih
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.41 KB)

Abstract

Tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang mamadai semakin meningkat sehingga memacu Rumah Sakit untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Perawat dalam pelayanan kesehatan merupakan tenaga kesehatan yang paling banyak jumlahnya dan paling banyak berinteraksi dengan klien. Pelayanan keperawatan menjadi salah satu tolok ukur pelayanan kesehatan di rumah sakit, karena perawat yang melaksanakan tugas perawatan terhadap klien secara langsung. Dengan demikian pelayanan keperawatan perlu ditingkatkan kualitasnya secara terus-menerus dan berkesinambungan sehingga pelayanan Rumah Sakit akan meningkat juga seiring dengan peningkatan kualitas pelayanan keperawatan, sehingga diperlukan sikap professional yang dilandaskan pada kiat keperawatan. Pelayanan keperawatan yang bermutu menuntut perawat untuk bekerja secara professional dan terstandar, dimana pelayanan berfokus pada pasien dan secara komprehensif. Profesionalisme perawat diharapkan perawat mampu bersikap humanis dimana perawat memperlakukan pasien sebagai manusia yang harus diperhatikan, dijaga dan dilayani setulus hati. Perilaku humanis ini dapat dicapai dengan perawat melakukan caring dimana adanya kepedulian terhadap pasien. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan caring adalah dengan meningkatkan kemampuan perawat baik internal atau eksternal melalui pengarahan yang intensif. Peningkatan kemampuan perawat dapat dicapai dengan beberapa cara salah satunya adalah dengan melakukan in house training. In house training didalam pelayanan kesehatan dapat dilakukan secara terarah dan berkelanjutan. Salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan perawat adalah dengan melakukan pelatihan profesionalisme perawat, pelatihan caring, pelatihan komunikasi terapiutik, pelatihan supervise keperawatan, pelatihan critical thinking, pelatihan service excellent . Dalam perencanaan in house training diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan di Rumah Sakit
UPAYA PENINGKATAN CARING PERAWAT TERHADAP KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RS PERMATA MEDIKA SEMARANG Niken Sukesi
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1056.766 KB)

Abstract

Latarbelakang: Perilaku caring perawat sangat diperlukan dalam pelayanan keperawatan karena hal ini dapat mempengaruhi kepuasan pasien. Tujuan: membuktikan adanya hubungan caring perawat dengan kepuasan pasien. Metode: Merupakan jenis penelitian analitik observasional dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel yang digunakan sebanyak 52 pasien yang diambil dengan total sampling pada periode April 2012. Hasil: dengan menggunakan analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara caring perawat dengan kepuasan pasien (p= 0,015; α 0,05). Perawat yang caring mempunyai peluang 4,92 kali untuk memberikan kepuasan pasien dibanding yang kurang caring. Perilaku caring perawat dijadikan penilaian kinerja untuk memenuhi kepuasan pasien.Kata kunci: Caring, Pasien, Perawat, Kepuasan
Are There Any Differences Of Learning Orientation Between Leve 1 And Level 4 Nursing Students Fatikhu Yatuni Asmara
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.795 KB)

Abstract

Purpose: The aim of this research is to identify the differences of learning orientation between level 1 and level 4 nursing students. Method: Data were collected using Inventory of Learning Styles (ILS) questioners which involved two students as respondents, level 1 and level 4 nursing students. The data were calculated based on scoring key in each sub component, and were compared with standard of psychology students. Result: The result showed that there were differences of learning orientation between level 1 and level 4 nursing students particularly in components personally interested, certificate directed, vocation directed, and ambivalent. One of reasons behind of this is level 1 nursing students get transition from senior high school into college while level 4 nursing students are settler, and can adapt with learning process in college. Conclusion: It will be better if every student has change to screen their learning orientation by completing ILS questioners, so it will help students to focus on their learning process on the other hand, students’ learning orientation will help teacher to facilitate students achieving the competencies.
PENGARUH MOTIVASI PERAWAT DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG TERHADAP PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN OLEH PERAWAT PELAKSANA PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI SEMARANG Dhinamita Nivalinda; M.C. Inge Hartini; Agus Santoso
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.297 KB)

Abstract

Penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat yang mencerminkan perilaku kinerja dipengaruhi motivasi dan kepemimpinan, salah satunya kepemimpinan kepala ruang. Kepemimpinan kepala ruang yang efektif akan mempengaruhi upaya menggerakkan perawat dalam lingkup wewenangnya untuk menerapkan budaya keselamatan pasien. Perawat dengan motivasi baik akan menerapkan budaya keselamatan pasien dengan baik.Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh  motivasi perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di RS Pemerintah di  Semarang. Jenis penelitian kuantitatif non eksperimental dengan pendekatan cross sectional pada 105 responden menggunakan kuesioner.Analisis data dengan Product moment, regresi sederhana, regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah ada pengaruh motivasi perawat terhadap penerapan budaya keselamatan pasien sebesar 10,3%, ada pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien sebesar 36,8%. Ada pengaruh secara bersama-sama antara motivasi perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien sebesar 39,2%. Terdapat pengaruh antara motivasi perawat dan gaya kepemimpinan kepalaruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di RS Pemerintah di  Semarang.
Interaksi Caring Mahasiswa Keperawatan Tingkat I, II dan III Madya Sulisno; Isma Halida Ulfa
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (277.038 KB)

Abstract

Interaksi caring adalah hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, yang saling mempengaruhi dan saling membantu dengan adanya rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain. Idealnya setiap tahun mahasiswa mengalami peningkatan interaksi caring. Namun, belum ada penelitian sebelumnya yang meneliti teori tersebut. Studi pendahuluan sebelumnya menemukan bahwa dari 6 responden mahasiswa tingkat IV, semuanya mengatakan interaksi caring dalam satu angkatan dinilai masih kurang. Maka dari itu peneliti melakukan penelitian ini yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan interaksi caring pada mahasiswa tingkat I,II dan III PSIK FK UNDIP. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif non eksperimental dengan studi komparasi. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 187 orang dengan teknik proportionate stratified random sampling. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan metode analisis of varians (anova). Berdasarkan hasil penelitian ini dengan uji anova didapatkan hasil p value 0,003 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat interaksi caring pada mahasiswa Tingkat I,II dan III. Hasil dari uji post hoc menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat 2 dan tingkat 3 (p=0,317 > 0,05), terdapat perbedaan yang signifikan tingkat 2 dengan tingkat 1 (p=0,027 < 0,05) dan tingkat 1 dengan tingkat 3 (p=0,001< 0,05). Perbedaan dikarenakan adanya perkembangan psikologi mahasiswa pada setiap tingkatnya. maka dari itu, setiap mahasiswa dan pihak kampus diharapkan dapat menerapkan iklim caring di dalam kampus sehingga interaksi caring pada mahasiswa dapat meningkat.
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN KETEPATAN PENGISIAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD BUNTOK 2012 - Berthiana
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.103 KB)

Abstract

The accuracy of fill in of the nursing rearing documentation is forms importantthing for nursing services, because will be gives of law protection for the giver and receiver. Nursing rearing will reflection of nursing rearing quality. The accuracy of fill in of the nursing rearing documentation is influenced by motivation. From the study resulted of the nursing rearing applied standard are taken from 30 patient statuses. Can get taken result 61,5%. Who do it the nursing rearing applied standard. This research destination to knowledge related of the nurse work motivation with the accuracy of documentation of the nursing rearing in living medical care installation RSUD Daerah Buntok. The research type id descriptive quantitative with cross sectional approach. Sample for nurse motivVated taken from 4 living medical care unit with total sample 30 respondent, and for theaccuracy of fill in of nursing rearing documentation taken with quota sampling. Taken data with used the questioner, for the accuracy of fill in of nursing rearing documentation use the instrument ASAK from Depkes 1997. For knowing related are two variable, doing with Product Moment Correlation Test with result is rxy = 0,474 and p = 0,008, the meaning is there are have significant related between the nurse work motivation with the accuracy of fill in the nursing rearing documentation in living medical care unit RSUD Daerah Buntok. Work motivated the good nurse so the accuracy of fill in of the nursing rearing documentation is good. The recommendation for another researcher, is important to doing the most deeply research for nurse work motivation with the accuracy of fill in of nursing rearing documentation with another method, more big sample and documentation study with total that will be with SAK rules.Keywords: Nurse motivation, accuracy of fill in of the nursing documentation
Share Hand Off Patient Transfer Communication Dalam Pelayanan Kesehatan Marwiati Marwiati
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.744 KB)

Abstract

Hand off disebut adalah mekanisme transfer informasi, tanggungjawab dan otoritas dari dokter, perawat sebagai pemberi pelayanan atau staf yang lain. Proses hand off meliputi pengirim pesan dari pemberi perawatan dan transisi perawatan ke unit perawatan yang lain sebagai penerima yang menerima informasi dan merawat pasien untuk waktu selanjutnya. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah literature review. Hasil penelitian dengan metode SHARE hand off ditemukan kepuasan dan harapan yang berbeda antara pengirim (pemberi perawatan yang mentransfer data dan pasien) dan penerima (pemberi perawatan yang menerima data dan perawatan pasien selanjutnya). Komunikasi dalam hand off adalah kunci ketika transfer pasien sehingga diharapkan komunikasi yang terjadi dalam wakti krisis tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh penyedia pelayanan kesehatan sehingga terwujud sinkronisasi perawatan dan keselamatan pasien.
Pengalaman Perawat Pelaksana Dalam Menerapkan Keselamatan Pasien Nur Mahya Isnaini; Muhamad Rofii
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.032 KB)

Abstract

Data mengenai KTD atau KNC di Indonesia masih sangat terbatas, belum ada penelitian terkait angka kejadian tersebut, tetapi laporan mengenai mal praktik semakin lama semakin meningkat. Hal tersebut membuktikan bahwa pelaksanaan keselamatan pasien di Indonesia belum maksimal. Keselamatan pasien diterapka demi tercapainya enam sasaran keselamatan pasien. Keenam komponen tersebut merupakan area kerja profesi keperawatan, sehingga dapat dikatakan perawat memiliki peran penting dalam menentukan keberhasilan program keselamatan pasien. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengalaman perawat pelaksana dalam menerapkan 6 sasaran keselamatan pasien.Desain penelitian ini adalah kualitatif yang melibatkan lima partisipan sesuai kriteria inklusi. Pengumpulan data menggunakan wawancara semi structure, kemudian dianalisa dengan metode Collaizi. Hasil penelitian ini membentuk 6 tema yaitu identifikasi pasien, peningkatan komunikasi efektif, peningkatan keamanan terhadap obat yang perlu diwaspadai, memastikan tindakan bedah yang benar letak, benar prosedur, dan benar pasien, pencegahan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan, dan pencegahan risiko jatuh. Setiap tema terdiri atas beberapa kategori. Kesimpulan penelitian yaitu kelima partisipan telah menerapkan 6 sasaran keselamatan pasien. Partisipan menemui berbagai hambatan dalam menerapkan keselamatan pasien. Partisipan juga memiliki cara tersendiri untuk mengatasi setiap hambatan yang dialami. Saran yang diajukan kepada rumah sakit sebaiknya selalu memperbarui pengetahuan perawat pelaksananya terkait keselamatan pasien.
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT, MOTIVASI, DAN SUPERVISI DENGAN KUALITAS DOKUMENTASI PROSES ASUHAN KEPERAWATAN Retyaningsih Ida Yanti; Bambang Edi Warsito
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.153 KB)

Abstract

Dokumentasi dalam keperawatan memegang peranan penting terhadap segala macam tuntutan masyarakat yang semakin kritis dan mempengaruhi kesadaran masyarakat akan hak-haknya dari suatuunit kesehatan. Pendokumentasian yang tidak dilakukan dengan lengkap dapat menurunkan mutu pelayanan keperawatan karena tidak dapat mengidentifikasi sejauh mana tingkat keberhasilan asuhan keperawatan yang telah diberikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik perawat, motivasi, dan supervisi dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 106 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57 (53,8%) responden berusia kurang dari 32 tahun, 88 (83,0%) responden berjenis kelamin wanita, 73 (68,9%) responden tingkat pendidikannya DIII Keperawatan, 54 (50,9%) responden masa kerja kurang dari 7 tahun, 74 (69,8%) responden tidak pernah mengikuti pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan, 56 (52,8%) responden motivasi pendokumentasian asuhan keperawatan tidak baik, 90 (84,9%) responden persepsi terhadap supervisi kepala ruang tentang pendokumentasian asuhan keperawatan baik, dan 58 (54,7%) kualitas dokumentasi kurang baik. Hasil penelitian tidak ada hubungan antara umur P value=0,478 (P >0,05), jenis kelamin P value = 0,659,tingkat pendidikan P value = 0,902, masa kerja P value = 0,546, dan pelatihan P value = 0,521 dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Ada hubungan antara motivasi P value = 0,036 dan supervisi kepala ruang P value = 0,041 dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah motivasi perawat yang tidak baik cenderung kualitas dokumentasi juga tidak baik (P value 0,036). Supervisi mempunyai hubungan yang signifikan dalam meningkatkan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan (P value = 0,041).
Dilema Etik Penolakan Imunisasi, Antara Hak Orang Tua Dan Tanggung Jawab Pemberi Pelayanan Kesehatan Ika Purnamasari
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (309.663 KB)

Abstract

Artikel ini mendiskusikan tentang dilema etik yang terjadi pada kasus penolakan imunisasi terhadap anak yang didasarkan pada studi literatur dan studi terhadap kasus nyata yang terjadi di daerah. Berbagai alasan dikemukakan untuk menjadi dalih penolakan terhadap imunisasi anak, mulai dari kecemasan akan bahaya yang ditimbulkan sampai dengan faktor agama dan keyakinan. Metode analisa yang digunakan dengan menggunakan studi literature dan self experience terhadap kasus ditinjau dari aspek dilemma etik, teori etik dan aspek Agama Islam.Perawat harus mampu mengambil keputusan serta memainkan perannya sebagai educator dan konselor dalam menghadapi kasus penolakan imunisasi ini.Pembahasan dan alternative solusi yang dapat dilakukan oleh perawat didiskusikan pada akhir artikel ini.