cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Komunitas
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 86 Documents
Penerapan Teori Betty Neuman dalam Pengkajian Lansia dengan Diabetes Mellitus di Desa Margalaksana Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut Luthfa, Iskim; Windani, M.S., Citra
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus is a chronic disease that will suffer a lifetime. The impact will be felt by the patient and family care, even the community around him. This study aims to apply the theory of Betty Neuman in the assessment of elderly with diabetes in Margalaksana Village, District Garut. The design of this research is descriptive analytic, with a sample of 94 elderly people aged> 45 years. The results of the application of the theory of Betty Neuman in the assessment of elderly with diabetes, includes five aspects: developmental, physiological, psychological, socio-cultural and spiritual
Aktivitas Fisik Pada Diabetesi Di Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Salatiga Chairani, Farmita; DK, Niken Safitri
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan hiperglikemia. Penyakit ini merupakan gangguan yang tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikontrol. Manajemen pengontrolan DM terdiri atas 4 pilar, yang salah satunya dan paling berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah yaitu aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat aktivitas fisik pada diabetesi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain survey dan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling sebanyak 134 diabetesi yang menjadi anggota tetap Persadia Salatiga. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Baecke yang telah dialihbahasakan dan di back translate serta dilakukan uji validitas dan reliabilitas di Persadia unit RS Panti Wilasa Citarum. Penelitian ini mengemukakan hasil bahwa sebagian besar responden (67,2%) dengan aktivitas fisik tinggi. Sebagian besar responden yang memiliki aktivitas fisik tinggi (67,8%) berada pada kelompok usia dewasa akhir, sebagian besar responden yang berjenis kelamin laki-laki (90%) pada usia dewasa tengah memiliki aktivitas fisik tinggi. Baik diabetesi yang memiliki 1 jenis atau 2 jenis penyakit penyerta memiliki tingkat aktivitas fisik sedang. Diabetesi diharapkan dapat menyeimbangkan pelaksanaan ketiga domain dan keempat dimensi aktivitas fisik untuk mendapatkan aktivitas fisik yang tinggi.
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Cara Pemberian Asi Eksklusif yang Baik pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Desa Gogodalem Barat Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Widayati, Wiwik Nur; Astuti, Ana Puji; Adimayanti, Eka
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif dipengaruhi oleh promosi produk-produk makanan tambahan dan susu formula. Iklan – iklan tersebut bisa mengarahkan para ibu untuk berfikir bahwa ASI yang diberikannya kepada bayi belum cukup memenuhi kebutuhan gizi bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi gambaran pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif pada bayi usia 0 – 6 bulan di Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, pengambilan data menggunakan data sekunder dan data primer, populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang menyusui bayi usia 0 – 6 bulan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan menggunakan tehnik total populasi, dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang, dari total populasi 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Kuesioner ini sudah diujikan atau sudah dilakukan uji validitas di desa Gogodalem Timur Kecamatan Bringin, pada 20 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu yang menyusui berpengetahuan kurang sebanyak 15 orang (50,0%), pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (36,7%),dan berpengetahuan baik sejumlah 4 orang (13,3%). Tenaga kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan dalam memberikan komunikasi informasi edukasi (KIE) tentang ASI eksklusif terutama pada ibu yang menyusui bayi usia 0 – 6 bulan, supaya mereka tahu akan pentingnya ASI eksklusif baik bagi ibu maupun bayi usia 0 – 6 bulan
Studi Komparatif : Tingkat Kesepian pada Lansia di Unit Rehabilitasi Sosial Panti Wening Wardoyo Ungaran dan Lansia yang Tinggal di Komunitas Wibowo, Iwan Sulistio; Rachma, Nurullya
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.512 KB)

Abstract

Kesepian merupakan perasaan dimana seseorang merasa terasing, tersisihkan, serta terpencil dari orang lain, dimana individu merasa ada ketidaksesuaian antara keinginan dan hasrat tentang hubungan sosial yang diharapkan dengan kenyataan hubungan baik secara kualitas maupun kuantitas. penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbandingan tingkat kesepian pada lansia di unit rehabilitasi sosial (uresos) panti wening wardoyo ungaran dan lansia yang tinggal di komunitas kelurahan padangsari banyumanik. penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bersifat komparatif. subyek penelitian adalah lansia berumur 60-90 tahun yang tidak memiliki pasangan hidup. sampel penelitian sebanyak 30 lansia di komunitas dan 56 di panti. pengambilan data menggunakan kuesioner ucla loneliness scale yang terdiri dari 20 pertanyaan. hasil analisis dengan menggunakan uji mann-whitney u diperoleh hasil p value (0,022) < α (0,05) sehingga ho ditolak dan ha diterima sehingga menunjukkan ada perbedaan tingkat kesepian pada lansia di komunitas dan panti werdha. peneliti menyarankan untuk dilakukan lagi penelitian serupa untuk lebih menggali factor-faktor terkait kesepian dan membandingkannya antara di komunitas dan panti werdha.
PESANTREN LANSIA SEBAGAI UPAYA MEMINIMALKAN RISIKO PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI BALAI REHABILITASI SOSIAL LANSIA UNIT II PUCANG GADING SEMARANG Handayani, Tika; Maulida H, Mitsalina; Rachma, Nurullya
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.649 KB)

Abstract

Lansia mengalami penurunan fungsi kognitif seiring dengan pertambahan usia. Penurunan fungsi kognitif pada lansia dapat dicegah dengan memaksimalkan daya kerja otak, salah satunya melalui peningkatan aktivitas spiritual. Aktivitas spiritual tersebut meliputi pelaksanaan aktivitas ibadah seperti membaca Al Qur’an, kajian, wisata ruhani, shalat sunnah, shalat wajib dan dzikir berjama’ah yang dilakukan secara rutin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aktivitas spiritual terhadap tingkat kognitif  lansia di Balai Rehabilitasi Sosial Mandiri Unit II Pucang Gading Semarang.  Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian eksperimental. Desainpenelitian ini adalah desain pre dan post. Penentuan sampel menggunakan tehnik consecutive sampling, dimana terdapat kriteria inklusi dan ekslusi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah The Short Portable Status Mental Quessionaire  (SPSMQ) untuk mengukur status kognitif dan kuisioner spiritual Khalil A Khavari untukmengukur frekuensi ibadah dan nilai spiritual pada lansia. Sampel penelitian berjumlah 30 orang dari 115 lansia dengan gangguan kognitif ringan hingga sedang.  Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama dua bulan, disimpulkan bahwa terdapat pengaruh aktivitas spiritual terhadap fungsi kognitif pada lansia. Pada lansia perempuan, peningkatan fungsi kognitif mencapai 31,25 %  dan pada lansia laki-laki, peningkatan kognitif mencapai 60%.Kata kunci : Fungsi kognitif, Aktifitas Spiritual, Pesantren lansia
Hubungan Antara Perilaku Merawati Tim Pelayanan dengan Capaian Indikator Program Gizi Dwiantoro, Luky; Keliat, Budi Anna; Bachtiar, Adang; Hariyati, Rr Tutik Sri
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.596 KB)

Abstract

Gizi buruk masih menjadi masalah di Indonesia. Hasil Riskesdes 2013 menunjukan angka gizi buruk sebesar 5,7%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian program gizi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama studi kualitatif untuk membangun konstruk instrumen perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer program gizi; tahap kedua studi kuantitatif untuk melihat hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian program gizi. Wawancara dilakukan terhadap 64 pelaksana gizi, untuk mengukur perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer program gizi, serta 3.200 ibu bayi/balita untuk mengukur capaian program gizi. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara perilaku merawati pimpinan kepada pelaksana, antar pelaksana, pelaksana kepada kader dan pelaksana kepada ibu bayi/balita dengan capaian program gizi; Kesimpulan menunjukan bahwa terdapat hubungan antara perilaku merawati tim pelayanan kesehatan primer dengan capaian indikator program gizi. Saran agar dibuat kebijakan untuk menerapkan perilaku merawati pada tim pelayanan kesehatan primer program gizi di Indonesia
DUKUNGAN SOSIAL DAN TINGKAT KECEMASAN PADA KELOMPOK PEKERJA PNS YANG MENGHADAPI MASA PENSIUN Santi Setyaningsih; Muhammad Mu’in
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.228 KB)

Abstract

Masa pensiun merupakan suatu fase kehidupan yang perlu mendapatkan perhatian dari pekerja atau karyawan yang sedang menghadapinya. Berbagai perubahan akan terjadi dalam kehidupan pekerja setelahtiba masa pensiun dan jika tidak disikapi dengan bijaksana dapat mendatangkan kecemasan. Dukungan sosial dari orang-orang yang bermakna dapat membantu individu mengatasi krisis kehidupan termasuk masalah kecemasan menghadapi pensiun. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif non eksperimental cross sectional yang bertujuan mengetahui hubungan antara dukungan sosial dan tingkat kecemasanmenghadapi masa pensiun. Kuesioner dukungan sosial dan tingkat kecemasan diadaptasi dan dimodifikasi dari Berlin Support System dan Depression Anxiety Stress Scale 42. Hasil penelitian menunjukkan dari 133 responden 34,6% mendapat dukungan sosial sedang, 65,4% tinggi, serta tidak ada yang mendapatkan dukungan sosial rendah; 65,4% tidak mengalami kecemasan, 15,0% mengalami kecemasan ringan, 13,5% kecemasan sedang, 6,0% kecemasan berat dan tidak ada yang mengalami kecemasan sangat berat. Hasil uji chi square diperoleh p value = 0,027 (α=0,05). Kesimpulan hasil analisis data adalah ada hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan tingkat kecemasan menghadapi masa pensiun. Dukungan sosial yang telah diberikan seharusnya ditingkatkan, tidak hanya bersumber dari dukungan informal tetapi juga dari dukungan formal yaitu pihak instansi agar kecemasan dalam menghadapi pensiun dapat dicegah atau dikurangi secara optimal.
Pengalaman Pengajar Paud dalam Pelaksanaan Skrining Denver Ii Ppda Anak Usia Pra Sekolah Rizki Cintya Dewi; Meira Erawati
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (458.462 KB)

Abstract

Usia dini merupakan periode keemasan anak karena pada periode ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan paling pesat pada otak manusia. Pada usia ini sangat penting dilakukan deteksi dini pada anak salah satunya melalui skrining Denver II untuk mendeteksi keterlambatan perkembangan pada anak sejak lahir sampai usia enam tahun. Tujuan penelitian ini mengeksplorasi pengalaman pengajar pendidikan anak usia dini (PAUD) dalam pelaksanaan skrining Denver II pada anak usia pra sekolah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Populasi penelitian ini adalah seluruh pengajar PAUD di Kecamatan Tembalang yang telah mengikuti pelatihan dan melaksanakan skrining Denver II pada anak usia pra sekolah. Besar sampel pada penelitian ini adalah 8 informan yang diambil dengan teknik purposive sampling.Pengumpulan data dilakukan melalui fokus grup diskusi (FGD) dan wawancara mendalam. Teknik analisa data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penelitian ini menghasilkan enam tema besar meliputi perkembangan bahasa pada anak usia pra sekolah, cara efektif pelaksanaan skrining Denver II pada anak usia pra sekolah, manfaat skrining Denver II bagi perkembangan anak usia pra sekolah, dukungan atau fasilitas yang diperoleh pengajar PAUD dalam pelaksanaan skrining Denver II , kendala yang dihadapi pengajar PAUD dalam pelaksanaan skrining Denver II dan harapan pengajar PAUD dalam pelaksanaan skrining Denver II pada anak usia pra sekolah. Perawat sebagai pemberi pelayanan komunitas harus lebih memperhatikan kebutuhan perkembangan anak melalui stimulasi, deteksi dan intervensi dini.Selain itu, institusi PAUD sebaiknya dapat menerapkan kurikulum plus dalam bidang perkembangan anak untuk mendukungnya.
PERBEDAAN RESPON SOSIAL PENDERITA HIV-AIDS YANG MENDAPAT DUKUNGAN KELUARGA DAN TIDAK MENDAPAT DUKUNGAN KELUARGA DIBALAI KESEHATAN PARU MASYARAKAT (BKPM) SEMARANG Sandy Marubenny; Siti Aisah; - Mifbakhuddin
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.371 KB)

Abstract

Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). Virus HIV ditemukan dalam cairan tubuh terutama pada darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu. Virus tersebut merusak kekebalan tubuh manusia dan mengakibatkan turunnya atauhilangnya daya tahan tubuh sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan respon sosial yang mendapat dukungan keluarga dan tidak mendapat dukungan keluarga di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Semarang. Jenis penelitian yang dipakai observasi analitik dengan pendekatan cross sectional, dengan tujuan prospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah ODHA di Balai Kesehatan Paru Masyarakat Semarang dan sampel penelitian ini berjumlah 39 orang. Variabel bebas penelitian ini adalah dukungankeluarga sedangkan Variabel terikat dalam penelitian ini adalah respon sosial. Analisa data yang digunakan yaitu analisa univariat dan analisa bivariat. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar berusia dewasa awal antara 18 – 40 tahun sebanyak 29 orang (74,4%) dan sebagian besar berjenis kelamin perempuan dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 21orang (53,8%) sedangkan untuk pekarjaan sebanyak 25 orang (64,1%) bekerja di swasta. Sebanyak 22 orang (56,4%) respon sosialnya mal adaptif sisanya sebanyak 17 orang (43,6%), sedangkan untuk dukungan keluarga sebagian besar mendukung sebanyak 22 orang (59,0%) sedangkan sisanya tidak mendukung sebanyak 17 orang (41,0%), hasil nilai didapat gambaran nilai p-value 0,267 (p value > 0,05) jadi kesimpulannya tidak ada perbedaan respon sosial penderita HIV-AIDS yang mendapat dukungan dan tidak mendapat dukungankeluarga. Berdasarkan hasil tersebut perlu optimalisasi untuk meningkatkan respon sosial di masyarakat, mengintegrasikan upaya promotif dan preventif di dalam program Balai Kesehatan Paru masyarakat.Kata kunci : respon sosial, dukungan keluarga, HIV/AIDS
Perbedaan Pengalaman Spiritual Sehari-Hari pada Lansia di Panti Wreda dan di Masyarakat Rita Hadi W
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.518 KB)

Abstract

Tingkatan spiritual dapat meningkat melalui pengalaman spiritual dan aktivitas spiritual yang dilakukan individu sehari-hari. Individu dengan tingkat spiritualnya tinggi memiliki sikap yang lebih baik, merasa puas dalam menjalani hidup. Melakukan kegiatan spiritual dapat meningkatkan spiritualitas pada lansia dengan percaya adanya Tuhan (Liwarti, 2013). Perbedaan lingkungan tempat tinggal pada lansia menyebabkan adanya perbedaan pada lingkungan fisik, sosial, ekonomi, psikologis, dan spiritual(Soejono, dkk., 2009). Penelitian ini bertujuan umum untuk perbedaan pengalaman spiritual sehari-hari pada lansia di panti wreda dan di masyarakat.. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan analisis komparatif untuk 2 kelompok tidak berpasangan dengan menggunakan uji t independent. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan rata-rata pengalaman spiritual sehari-hari pada lansia di panti wreda dengan di masyarakatdengan nilai p value 0.011. Perawat komunitas perlu memperhatikan lingkungan tempet tinggal lansia dalam menentukan asuhan keperawatan dalam pemenuhan kebutuhan spiritual pada lansia baik di panti wreda maupun di masyarakat.