cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Komunitas
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 86 Documents
Aktivitas Fisik Pada Diabetesi Di Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) Salatiga Farmita Chairani; Niken Safitri DK
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.476 KB)

Abstract

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan hiperglikemia. Penyakit ini merupakan gangguan yang tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikontrol. Manajemen pengontrolan DM terdiri atas 4 pilar, yang salah satunya dan paling berpengaruh terhadap penurunan kadar glukosa darah yaitu aktivitas fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat aktivitas fisik pada diabetesi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain survey dan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling sebanyak 134 diabetesi yang menjadi anggota tetap Persadia Salatiga. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner Baecke yang telah dialihbahasakan dan di back translate serta dilakukan uji validitas dan reliabilitas di Persadia unit RS Panti Wilasa Citarum. Penelitian ini mengemukakan hasil bahwa sebagian besar responden (67,2%) dengan aktivitas fisik tinggi. Sebagian besar responden yang memiliki aktivitas fisik tinggi (67,8%) berada pada kelompok usia dewasa akhir, sebagian besar responden yang berjenis kelamin laki-laki (90%) pada usia dewasa tengah memiliki aktivitas fisik tinggi. Baik diabetesi yang memiliki 1 jenis atau 2 jenis penyakit penyerta memiliki tingkat aktivitas fisik sedang. Diabetesi diharapkan dapat menyeimbangkan pelaksanaan ketiga domain dan keempat dimensi aktivitas fisik untuk mendapatkan aktivitas fisik yang tinggi.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESEMBUHAN PENYAKIT TUBERCULOSIS (TBC) PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG SEMARANG BARAT Nuha Muniroh; Siti Aisah; - Mifbakhuddin
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.698 KB)

Abstract

Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mikrobacterium tuberkolusis. kesembuhan TBC paru di Indonesia masih terdapat daerah tertentu yang angka kesembuhanya masih rendah. Oleh karena itu perlu adanya program kesembuhan TB paru DOTS menekankan pentingnya pengawasan terhadap penderita TB paru agar menelan obat secara teratur sesuai ketentuan sampai dinyatakan sembuh. Strategi DOTS direkomendasikan oleh WHO secara global untuk menanggulangi TB paru, karena menghasilkan angka kesembuhanyang tinggi yaitu 95%.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kesembuhan penyakit tuberculosis (TBC) paru di wilayah kerja puskesmas Mangkang Semarang Barat. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan populasi dan sampel penelitian adalah repondenyang menjalani pengobatan Tuberkulosis  selama fase lanjutan di wilayah kerja puskesmas Mangkang Semarang Barat sebanyak 30 orang. Variabel bebas adalah  dukungan keluarga, kepatuhan minum obat, pengawas minum obat dan perilaku buang dahak. Variabel terikatnya adalah kesembuhan . Uji statistik yang digunakan uji Chi Square. Penelitian menunjukkan bahwa ada tidak ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga terhadap kesembuhan pada penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Mangkang dengan p value 0,073 (p > 0,05), ada hubunganyang  signifikan kepatuhan minum Obat terhadap kesembuhan pada penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Mangkang dengan p value 0,001 (p < 0,05), ada hubungan yang signifikan Pengawas Minum Obat terhadap kesembuhan pada penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Mangkang dengan p value   0,002 (p < 0,05), ada hubungan yang signifikan  perilaku buang dahak terhadap kesembuhan pada penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Mangkang dengan p value  0,007   (p < 0,05). Diharapkan penderita TBC dapat lebih meningkatkan perilaku hidup sehat dalam aspek kepatuhan minum obat, PMO dan perilaku buang dahak yang dianjurkan oleh tenaga kesehatan untuk mencapai kesembuhan yang optimal. Kata kunci : faktor, kesembuhan , TBC
Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Cara Pemberian Asi Eksklusif yang Baik pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Desa Gogodalem Barat Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang Wiwik Nur Widayati; Ana Puji Astuti; Eka Adimayanti
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.37 KB)

Abstract

Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pentingnya ASI eksklusif dipengaruhi oleh promosi produk-produk makanan tambahan dan susu formula. Iklan – iklan tersebut bisa mengarahkan para ibu untuk berfikir bahwa ASI yang diberikannya kepada bayi belum cukup memenuhi kebutuhan gizi bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk memenuhi gambaran pengetahuan ibu tentang ASI Eksklusif pada bayi usia 0 – 6 bulan di Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, pengambilan data menggunakan data sekunder dan data primer, populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang menyusui bayi usia 0 – 6 bulan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan menggunakan tehnik total populasi, dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang, dari total populasi 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner. Kuesioner ini sudah diujikan atau sudah dilakukan uji validitas di desa Gogodalem Timur Kecamatan Bringin, pada 20 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa ibu yang menyusui berpengetahuan kurang sebanyak 15 orang (50,0%), pengetahuan cukup sebanyak 11 orang (36,7%),dan berpengetahuan baik sejumlah 4 orang (13,3%). Tenaga kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan dalam memberikan komunikasi informasi edukasi (KIE) tentang ASI eksklusif terutama pada ibu yang menyusui bayi usia 0 – 6 bulan, supaya mereka tahu akan pentingnya ASI eksklusif baik bagi ibu maupun bayi usia 0 – 6 bulan
Hubungan Pola Asuh Makan dengan Status Gizi Anak Balita dari Ibu Pengrajin Bambu di Desa Kebonsari Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang Lusiana Retno Anggono; Artika Nurrahima
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.001 KB)

Abstract

Nutritional status of children underfive are describes the state of balanced health as a result of consuming food that can be seen from the child's weight. Dietary pattern can be influence to the nutritional status of children. This research aimed to understanding the description of dietary pattern from mother’s child, nutritional status of children underfive and relation of dietary pattern and nutritional status of children underfive by bamboo craftmen mother in Kebonsari Village Borobudur District Magelang Regency. This research design was description corelatif non-eksperimental with cross sectional to 40 respondents by total sampling. Questioner and antropometric used to obtain the data of dietary pattern and nutritional status of children underfive. The research analize using Chi Square with level of significance p=0,05. The result showed p value=0,123, it means that dietary pattern applied by bamboo craftmen mother can’t give an effect to the nutritional status of children or in other words there is no significant relationship between dietary pattern with nutritional status of children underfive by bamboo craftmen mother in Kebonsari Village Borobudur District Magelang Regency. The result showed of 87,5 % respondent apply dietary pattern of autoritative, 10 % its authoritarian and 2,5 % its permissive. The result showed of 75 % nutritional status’s child is normal, 22,5 % it’s low and 2,5 % it’s obesity. Education and information about exactly dietary pattern and nutrition for children underfive must be upgrade by nurse of community. K
Pengaruh Pemberian Air Rebusan Seledri Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Dusun Gogodalem Barat Ni Nengah Mini Arie; Ummu Muntamah; Trimawati Trimawati
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.799 KB)

Abstract

Hipertensi atau yang sering disebut tekanan darah tinggi adalah tekanan darah peristen dimana tekanansistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg. Seledri (Apium graveolens L)merupakan salah satu dari jenis terapi herbal untuk menangani penyakit hipertensi. seledri memilikikandungan apigenin yang sangat bermanfaat untuk mencegah penyempitan pembuluh darah dan tekanandarah tinggi. Selain itu, seledri juga mengandung flavonoid, vitamin C, apiin, kalsium, dan magnesiumyang dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi. Penelitian ini menggunakan experiment onegrouppre-post tes design. Sampel yang diambil sebanyak 10 orang penderita hipertensi yang ada diDusun Gogodalem Barat dengan teknik pengambilan sampel yaitu secara simple random sampling.Instrument pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sphygmomanometer air raksa,stetoskop dan lembar tabulasi. Analisa data dilakukan dengan bantuan software SPSS denganmenggunakan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan uji wilcoxon didapatkan nilai Z hitung untuktekanan darah sistole sebesar -2,911 dengan p-value sebesar 0,004. Oleh karena p-value 0,004 <  (0,05),dan Z hitung untuk tekanan darah diastole sebesar -2,000 dengan p-value 0,046 . Oleh karena kedua pvaluetersebut < α (0,05) maka Ho ditolak. Hal ini disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikanpemberian air rebusan seledri terhadap penurunan tekanan darah baik sistole maupun diastole pada lansiapenderita hipertensi di Dusun Gogodalem Barat.
PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN PERAWAT DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN HOLISTIK 80 DI INDONESIAN HOLISTIC TOURIST HOSPITAL PURWAKARTA JAWA BARAT Nurul Azizatunnisa; Suhartini -
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.965 KB)

Abstract

Pelayanan kesehatan saat ini berusaha untuk menerapkan konsep holistik, yaitu suatu pendekatan yang memandang manusia secara keseluruhan, meliputi bio-psiko-sosio-kultural-spiritual.Konsep holisik ini seharusnya dapat dipahami dan diaplikasikan oleh praktisi kesehatan, termasuk perawat. Oleh karena itu, penelitian dengan tema keperawatan holistik perlu dilakukan, terutama di Indonesian Holistic Tourist Hospital (IHTH) Purwakarta Jawa Barat sebagai rumah sakit pertama di Indonesia yang menawarkan konsep holistik. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan pengetahuan dan keterampilan perawat dalam pelayanan  keperawatan holistik di IHTH. Metode penelitian ini adalah desktiptif dengan pendekatan survey. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan skala Guttman dan Likert. Jumlah sampel penelitian sebanyak 13 orang dengan menggunakan total sampling. Data dianalisis dengan analisa univariat untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan keterampilan perawat dalam keperawatan holistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pengetahuan tentang keperawatan holistik dibagi menjadi tiga tingkat: 23,1% tinggi, 69,2% cukup dan 23,1% rendah. Keterampilan perawat dalam menyediakan lingkungan holistik juga dibagi dalam 3 tingkat: 7,7% baik, 76,9% sedang dan 15,4% kurang. Hasil observasi menunjukkan 13 keterampilan dilakukan oleh sebagian besar perawat, 12keterampilan dilakukan oleh sebagian kecil perawat, dan 8 keterampilan tidak dilakukan sama sekali.Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat pengetahuan perawat tentang keperawatan holistik dan tingkat keterampilan perawat dalam menyediakan lingkungan holistik di Indonesian Holistic Tourist Hospital Purwakarta Jawa Barat berada dalam kategori cukup. Oleh karena itu, perawat IHTH perlu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dengan cara membentuk komite khusus di bidang keperawatan dan mengadakan pelatihan terkait keperawatan holistik.