cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Keperawatan Komunitas
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 86 Documents
Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Perilaku Maladaptif Siswa di Smp N 3 Kedungwuni Kabupaten Pekalongan Prima Khairunisa; Elis Hartati
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.833 KB)

Abstract

Perilaku maladaptif remaja adalah ketidakmampuan remaja dalam menyesuaikan diri terhadap aturan yang berlaku di lingkungan sosial. Perilaku maladaptif pada remaja yang juga merupakan siswa ditunjukkan dengan pelanggaran tata tertib sekolah. Faktor yang mempengaruhi perilaku remaja yaitu perhatian, kasih sayang, empati dan simpati . Studi pendahuluan pada 10 siswa menunjukkan bahwa 7 diantaranya pernah melanggar tata tertib kategori ringan seperti mencontek dan terlambat ke Sekolah, sedangkan 3 siswa lain melanggar tata tertib kategori berat seperti merokok di Sekolah dan membolos lebih dari 5 kali. Hasil wawancara dengan guru bidang kurikulum menyebutkan bahwa orangtua dan keluarga bisa menjadi salah satu penyebab utama perilaku maladaptif remaja karena orangtua yang mayoritas berpendidikan rendah kurang peduli pada perilaku siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga emosional dengan perilaku maladaptif. Desain yang digunakan adalah desain deksriptif korelatif dengan metode cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 135 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 64% siswa mendapatkan dukungan keluarga cukup dan 62,2% siswa memiliki perilaku maladaptif sedang. Hasil uji statistik Spearman Rank dengan nilai alpha 0,005 diperoleh p value : 0,000 dan koefisien korelasi -0,528. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dengan perilaku maladaptif, dengan arah hubungan terbalik, yaitu semakin baik dukungan keluarga maka akan semakin ringan perilaku maladaptif yang ditunjukkan siswa. Hasil tersebut diharapkan dapat menjadi acuan bagi Sekolah untuk melibatkan keluarga dalam mendidik siswa agar dapat membentuk siswa dengan kepribadian baik dan berperilaku baik ataupun adaptif terhadap aturan.
PELAKSANAAN SELF-CARE ASSISSTANCE DI PANTI WREDA Azam David Saifullah; Yuni Dwi Hastuti
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.381 KB)

Abstract

Pelaksanaan self-care assisstance menjadi pelayanan yang merupakan inti dari pelayanan yang diberikan panti wreda bagi lansia. Self-care assisstance adalah pendampingan maupun pemenuhan kebutuhankeseharian bagi lansia, sayangnya pelayanan perawatan lansia ini di Indonesia belum dapat dioptimalkan sesuai kebutuhan spesifik tiap lansia, serta belum dapat terdokumentasi dengan baik. Jumlah pemberipelayanan perawatan yang jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan lansia yang ada di panti wreda merupakan salah satu penyebabnya. Kedua hal tersebut saling terkait dan menjadi faktor dalam sulitnyaproses evaluasi yang akan dilakukan terkait dengan kualitas pelayanan di panti wreda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan self-care assistance yang dilakukan oleh pemberi pelayanan perawatan pada lansia, self-care assistance dipandang sebagai suatu intervensi yang setiap hari selalu dilakukan pemberi pelayanan perawatan sehingga dapat dengan mudah menjadi salah satu tolak ukur kualitas pelayanan. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis ini akan dilakukan dengan sampel mahasiswa keperawatan program profesi yang telah menyelesaikan praktik stase gerontik sejumlah 9 mahasiswa. Proses analisa data dilakukan dengan menggunakan teori Krueger dan Casey.Hasil penelitian ini mendefinisikan self-care assisstance, merumuskan tujuan pelaksanaan self-care assisstance, merumuskan bentuk-bentuk tindakan self-care assisstance, kendala yang mungkin muncul, serta saran penatalaksaan kendala pelaksanaan self-care assisstance. Selanjutnya diharapkan dapat dijadikan wacana dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan self-care assisstance pada lansia di panti wreda.
Pengaruh Konsumsi Madu Terhadap Derajat Keasaman (Ph) Saliva Anak Sekolah Di Sd Negeri 1 Wulung Puji Purwaningsih; Rosalina Rosalina; Dwi Septianto
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.095 KB)

Abstract

Saliva adalah cairan mulut yang dikeluarkan oleh kelenjar ludah. Saliva berperan dalam mencegah penyakit gigi dan mulut salah satu hal yang harus di perhatikan adalah derajat keasaman (pH) saliva. pada pH normal saliva berfungsi mengurangi pertumbuhan bakteri, membantu pertumbuhan sel kulit epitel, mengurangi akumulasi plak dan mengaktifkan kerja enzim. Salah satu tindakan mempertahankan pH saliva yaitu dengan menggunakan madu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa pengaruh konsumsi madu terhadap derajat keasaman (pH) saliva anak sekolah di SD Negeri 1 Wulung. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan eksperimen semu jenis rancangan Non Equivalent Control Group. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas 5 SD Negeri 1 Wulung sebanyak 17 orang untuk kelompok intervensi dan 17 orang kelompok kontrol. Alat ukur yang digunakan yaitu pH meter merek ATC tipe 108. Analisa menggunakan uji statistik t-test dependent dan t-test independent. Hasil penelitian ini menunjukan ada pengaruh konsumsi madu terhadap pH saliva yang ditunjukan dengan hasil uji perbandingan dua kelompok yaitu p=0.000 atau p< 0,05. Diharapkan setelah penelitian ini konsumsi madu dapat digunakan sebagai keperawatan komplementer untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEMANDIRIAN LANSIA DENGAN KONSEP DIRI LANSIA DI KELURAHAN BAMBANKEREP KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG Ridlawati Romadlani; Tri Nurhidayati; Agustin Syamsianah
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.438 KB)

Abstract

The old people experience physical, cognitif ability, and  psychological decline. Because of the changing or decline, the old people need support from their closest family. The old people physical changing causesinterference on their independence and from all the changing experienced by the old people especially the pshycological changing will influence the old selves concept. The objective of research is to find out the relationship between family’s support and the old people independence using the old people selves concept in Bambankerep sub district Ngaliyan district Semarang city. The type of research used is study corellation. Thepopulation of this research is the old people in Bambankerep sub district as many as 212 old people. Sample as many as 57 respondents using sample taking technique  by choosing the same characteristics with the old people population scope in Bambankerep Sub district. The old people average age is 67,56 years. 57 respondents have good family’s support as many as 51 old people (89,5%), the old people independence level which is classified as independence are 33 old people (57,9%), and the old people who have good selves concept are 55 old people (96,5%). There is relationship between family’s support and the old people selves concept and there isn’t relationship between the old people independence and the old people selves concept in Bambankerep sub district  Ngaliyan District Semarang city. Family gives support to the old people especially the instrumental support so that the old people have good selves concept.Key Words; Family’s support, the old people independence, the old people selves concept
Kliping (Kelompok Ibu Pendamping Gizi) Sebagai Upaya Peningkatan Status Gizi Balita Malnutrisi di Kecamatan Mantrijeron Yogyakarta Titih Huriah; Isnina Noor Sakinah; Noorzanah Noorzanah; Andinayanti Kunak
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (319.976 KB)

Abstract

Basic Health Research in 2010 showed that the prevalence of malnutrition in Yogyakarta was 1.4%. WHO since 2007 has socialized a Community-Based Management of Severe Acute Malnutrition programs to handled the malnutrition problem which one of activities was forming Self Help Group (SHG) in society. KLIPING is one of the SHG programs to give support each other and share experiences to mother who has same problem with malnourished children. This research is aimed to improve nutritient status of children under five with malnutrition by KLIPING program in Mantrijeron Sub District Yogyakarta. Quasi-experimental with pretest-posttest control group design was carried out in this study. 25 children with malnutrition were selected using purposive sampling, 11 children for intervention group and 14 childrens for control group. The analysis conducted used statistic test of Paired t-test and Independent ttest. The results showed there is increases of z score in the intervention group with p value 0.030, while there was no increase in the Z Score differences both of two groups before and after the KLIPING intervention. During 2 months intervention of KLIPING (Nutrition Supporting Group) there was significant increases of z score in intervention group.
STUDI KASUS : PENGGUNAAN PEMBALUT HERBAL SEBAGAI ABSORBED PADA MODERN DRESSING Nurullya Rachma; Megah Andriany
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.457 KB)

Abstract

Eksudat  luka kronis terdiri atas enzym-enzym yang berpotensi menghambat proses penyembuhan, memperluas luka dan menimbulkan nyeri. Fokus perawatan luka modern pada luka kronis adalah kemampuan perawatan pada manajemen eksudat (pus) secara efisien. Pembalut wanita herbal diproduksi dengan bio teknologi, yang dapat berfungsi sebagi antiseptik. Sehingga pembalut ini merupakan salah satu bentuk terapi non farmakologi untuk mengobati infeksi bakteri tersebut Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran tentang penggunaan pembalut herbal sebagai absorbend pada perawatan luka penderita diabetes mellitus. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus. Sampel berjumlah 3 responden dengan ulkus diabetes mellitus. Responden pembalutan luka dilakukan dengan kassa biasa ketika kunjungan pertama. Pada kunjungan berikutnya berat kassa ditimbang, dan pembalutan diganti menggunakan pembalut herbal. Hasil penelitian menunjukkan, pembalut herbal mampu menyerap eksudat lebih banyak, mempercepat proses penyembuhan luka, mengurangi peradangan, dan rasa nyeri.
Pengaruh Metode Baby Led Weaning Terhadap Keterampilan Oral Motor Pada Bayi (6-12 Bulan) Di Desa Sidorejo Uptd Puskesmas Way Hitam Iv Putri Widita Muharyani; Jaji Jaji; Evi Nurhayati
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (354.823 KB)

Abstract

Baby led weaning merupakan metode untuk memperkenalkan makanan pendamping ASI guna mengembangkan keterampilan makan bayi termasuk diantaranya keterampilan oral motor. Perilaku sulit makan terjadi pada 30% anak dengan keterampilan oral motor tidak baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode baby led weaning terhadap keterampilan oral motor pada bayi yang berusia 6 – 12 bulan. Penelitian dilakukan Di Desa Sidorejo UPTD Puskesmas Way Hitam IV. Jenis penelitian yaitu pre eksperimental dengan desain One Group Pretest-Postest. Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Sampel berjumlah 21 orang. Alat ukur penelitian menggunakan The Schedule For Oral Motor Assessment. Hasil analisa menggunakan uji statistik Mc Namer menunjukkan bahwa terdapat pengaruh metode baby led weaning terhadap keterampilan oral motor dengan ρ value 0,031 dan CI sebelum 5,54 hingga 8,92 sedangkan CI setelah 0,93 hingga 3,63. Pelaksanaan baby led weaning dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan oral motor anak sebagai upaya pencegahan primer dalam mengatasi perilaku sulit makan pada anak.
SIKAP PENGASUH ANAK BALITA YANG TERINFEKSI HIV/AIDS DI KABUPATEN TEMANGGUNG DAN KUDUS - Ernawati
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 1, No 1 (2013): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.484 KB)

Abstract

Kasus anak yang meninggal terkait penyakit AIDS pada tahun 2012 di seluruh dunia mencapai 260.000. Hanya sejumlah kecil bayi lahir dengan HIV positif bisa bertahan hidup sampai usia 6 tahun. Tingginya resiko kematian ini karena infeksi HIV tidak diobati dan tidak mendapatkanperawatan optimal atau penolakan dari orang yang seharusnya menjaga dan merawatnya seperti orang tua, wali dan kerabat. Tujuan penelitian memperoleh gambaran sikap pengasuh dalam merawat anak balita yang terinfeksi HIV/AIDS di Temanggung dan Kudus. Metode penelitiankualitatif dengan studi kasus dilakukan pada 9 pengasuh anak HIV positif sebagai responden primer dengan menggunakan panduan wawancara. Responden dipilih secara purposive sesuai kriteria. Hasil penelitian menunjukkan beberapa pengasuh bersikap positif dengan mengungkapkan status HIV anak kepada keluarga dan masyarakat serta mendukung program terapi anak. Sebagian besar masih menutupi karena takut stigma dan diskriminasi masyarakat.Kata Kunci: Sikap, Pengasuh, anak balita, HIV/AIDS
Penyakit Psikologis yang Sering Dialami pada Buruh Pabrik di Pt. Ungaran Indah Busana Lina Dian Rosita; Eni Hidayati
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 2, No 2 (2014): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.095 KB)

Abstract

Sumber daya manusia (karyawan) merupakan asset yang paling penting bagi perusahaan, dimana pada hakekatnya berfungsi sebagai faktor penggerak bagi setiap kegiatan didalam perusahaan. Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya masalah yang harus dihadapi karyawan. Faktor psikologis memegang peranan yang sangat besar karena manusia bekerja bukan seperti mesin. Manusia memiliki perasaan, pikiran serta harapan dalam kehidupannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang penyakit psikologis yang sering dialami pada buruh pabrik di PT. Ungaran Indah Busana. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif menggunakan metode penelitian survei deskriptif dengan pendekatan survey morbiditas. Penelitian dilakukan selama bulan maret tahun 2015. Populasi penelitian adalah seluruh karyawan atau buruh pabrik di PT. Ungaran Indah Busana. Besar sampel dalam penelitian ini adalah 96 responden yang diambil secara purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa umur responden sebagian besar adalah 17-25 tahun yaitu sebanyak 38 orang (39,6%) dengan umur termuda adalah 20 tahun dan umur tertua adalah 50 tahun. Jenis kelamin responden sebagian besar adalah wanita yaitu sebanyak 70 orang (72,9%). Status perkawinan responden sebagian besar adalah menikah yaitu sebanyak 74 orang (77,1%). Pendidikan terakhir responden sebagian besar adalah SMA yaitu sebanyak 55 orang (57,3%). Lama kerja responden sebagian besar adalah 1-5 tahun yaitu sebanyak 48 orang (50,0%). Penyakit psikologis responden sebagian besar adalah depresi yaitu sebanyak 35 orang (36,5%). Responden yang mengalami stress sebanyak 12 orang (12,5%), responden yang mengalami kecemasan sebanyak 19 orang (19,8%), responden yang mengalami keputusasaan sebanyak 16 orang (16,7%), responden yang mengalami ketidakberdayaan sebanyak 12 orang (12,5%) sedangkan responden yang tidak mengalami depresi, stress, kecemasan, keputusasaan serta ketidakberdayaan sebanyak 2 orang (2,1%). Buruh pabrik dapat memanfaatkan istirahat semaksimal mungkin serta jika mempunyai masalah, baik masalah yang berhubungan dengan pekerjaan ataupun masalah yang lain hendaknya tidak dipendam sendiri tetapi berbagi cerita dengan keluarga atau teman dekat yang dipercaya.
Pelatihan Siaga Sehat Jiwa Terhadap Pengetahuan Kader di Rw 06 Dan Rw 07 Desa Rowosari Kecamatan Tembalang Kota Semarang Eni Hidayati; Khoiriyah Khoiriyah; Muhammad Fatkul Mubin
Jurnal Keperawatan Komunitas Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Keperawatan Komunitas
Publisher : Jurnal Keperawatan Komunitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (264.372 KB)

Abstract

Mental health programs in the area of Semarang is still less than optimal health centers in empowerment, mental health problems have the iceberg. Seeing the development of the current era, it is possible the number of people with mental disorders will increase and more diverse kind. Mental health problems have iceberg. Seeing the development of the current era, it is possible the number of people with mental disorders will increase and more diverse kind. Development of mental health in the Village District Tembalang Rowosari Semarang City has not run optimally. Health cadres in RW 06 and RW 07, said that only limited Posyandu activities posyandu in infants. This causes no detection of mental health in terms of mental disorders, psychosocial and mental health risks, the main objective the establishment of mental health cadres is to improve the quality of life of every citizen to a healthy soul in RW 06 and RW 07 Rowosari Village District Tembalang Semarang. Plan includes training activities carried prongram standby RW healthy soul, detection training healthy family life, families with mental disorders, families with psychosocial risk, families with mental health, mental health counseling, therapeutic group activities, home visit. The approach taken is with intensive discussions, simulation / demonstration skills, role play and visit the house. Evaluation is done by comparing the pre and post test results on any ongoing training. Knowledge and skills of cadres increased in eight training organized team.