Articles
10 Documents
Search results for
, issue
"Vol 15, No 1 (2006): Tahun 15, Nomor 1, Mei 2006"
:
10 Documents
clear
PENERAPAN MODEL INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA DI SEKOLAH DASAR
Moh. Syarif
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 15, No 1 (2006): Tahun 15, Nomor 1, Mei 2006
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Model interaktif menekankan pada bagaimana pembaca menggunakan pengetahuan sintaksis, semantik, grafofonenik, dan skemata. Asumsi teori ini adalah bahwa semua sumber informasi tersebut berinteraksi ketika seseorang sedang membaca. Dengan demikian, membaca bukanlah proses yang berurutan, melainkan proses yang melibatkan banyak kejadian pada suatu waktu. Model interaktif dalam pembelajaran membaca berusaha untuk membuat anak mahir dalam mengaktifkan skemata dan pengetahuan tentang huruf-huruf dan bunyi-bunyi, makna kata, serta susunan kata. Dalam model interaktif, pembaca menggunakan skemata ketika memproses informasi di dalam teks. Model interaktif dalam pembelajaran membaca dapat diterapkan pada semua tingkatan kelas di sekolah dasar.
DAMPAK KEBIASAAN BELAJAR MAHASISWA PROGRAM D-II PGSD FIP UM TERHADAP PRESTASI BELAJARNYA
Syaiful Imam
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 15, No 1 (2006): Tahun 15, Nomor 1, Mei 2006
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dampak kebiasaan belajar mahasiswa Program Studi D-II PGSD FIP UM terhadap prestasi belajarnya. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan deskriptif komparatif. Data dikumpulkan dengan teknik pengamatan, wawancara, dan studi dokumen. Analisis data menggunakan model induktif-interaktif dengan alur kerja reduksi data, paparan data, dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa Program D-II PGSD FIP UM, baik reguler maupun nonreguler, cenderung memiliki kebiasaan belajar cukup baik; dan itu berdampak positif pada peningkatan prestasi belajar.
PENGEMBANGAN MODEL ALAT PENILAIAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL DI SEKOLAH DASAR
- Ruminiati
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 15, No 1 (2006): Tahun 15, Nomor 1, Mei 2006
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar. Untuk mengetahui keberhasilan anak dalam mata pelajaran tersebut diperlukan penilaian seperti mata pelajaran lainnya. Oleh sebab fungsi mata pelajaran ini bersifat pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap, maka penilaiannya pun diarahkan pada tiga ranah tersebut. Pengembangan alat penilaiannya dapat dilakukan dengan model kognitif dan non-kognitif. Penilaian kognitif meliputi tes objektif dan esai, penilaian non-kognitif meliputi domain afektif dan psikomotor. Domain afektif meliputi nilai, sikap, minat, dan perasaan; domain psikomotorik meliputi unjuk kerja. Penilaian dalam Pendidikan Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial yang menekankan pada soal afektif, kognitif, dan psikomotor dapat digunakan untuk mengukur perubahan tingkah laku siswa secara menyeluruh.
PENGENALAN KOMPUTER DENGAN MEDIA SOFTWARE JENIS DRAWING TOOL PADA SISWA KELAS I SD
- Aksihari
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 15, No 1 (2006): Tahun 15, Nomor 1, Mei 2006
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis komputer perlu dikenalkan sejak dini dalam dunia pendidikan. Pengenalan tersebut dimulai dari kelas awal sekolah dasar, khususnya kelas 1 sekolah dasar. Salah satu cara pengenalan komputer pada siswa kelas I SD adalah dengan memberi¬kan kegiatan yang menyenangkan melalui permainan menggambar dengan menggunakan media software jenis drawing tool khususnya jenis paint. Paint adalah software peralatan menggambar yang berguna untuk mem-buat atau menguraikan gambar. Langkah-langkah pengenalan paint kepa¬da siswa kelas I SD, antara lain: (1) siswa diminta memegang mouse dan menggerakkan mouse; (2) menggambar benang kusut; (3) meng¬gambar garis lurus, garis lengkung, dan garis sembarang; (4) menggambar benda di sekitarnya; (5) menggambar bentuk-bentuk segitiga, segiempat, dan lingkaran; (6) menggambar bunga, ikan, buah-buahan dan sebagainya; (7) memberi warna; (8) menggambar pemandangan dan mewarnai; dan (9) menggambar dan mewarna bebas sesuai keinginannya masing-masing.
PEMBELAJARAN MATEMATIKA SECARA KONSTRUKTIVIS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN BILANGAN BAGI SISWA KELAS V SD
Cholis Sa'dijah
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 15, No 1 (2006): Tahun 15, Nomor 1, Mei 2006
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan mengembangkan pembelajaran matematika yang beracuan konstruktivis untuk membelajarkan bilangan siswa kelas V SD dan mengkaji apakah pembelajaran tersebut dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang bilangan. Sumber data penelitian ini 41 siswa kelas V di Laboratorium Universitas Negeri Malang pada tahun 2002. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, angket, tes, studi dokumen, dan catatan lapangan. Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran matematika yang beracuan konstruktivis dapat meningkatkan pemahaman bilangan siswa kelas V SD.
MASALAH OPEN-ENDED DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SEKOLAH DASAR
- Herutomo
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 15, No 1 (2006): Tahun 15, Nomor 1, Mei 2006
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Keterampilan berpikir dasar dan keterampilan belajar merupakan bekal utama untuk memahami matematika bagi siswa sekolah dasar. Keterampilan berpikir tersebut meliputi: (1) mencocokkan dan membedakan, (2) menyeleksi dan mengklasifikasi, (3) mengurutkan dan menjajarkan, (4) menderetkan, dan (5) mengenal pola. Masalah open-ended adalah suatu masalah yang memiliki banyak jawab atau banyak cara penyelesaian. Kegiatan tersebut membuat para siswa aktif dan senang dapat mencari dan menemukan sendiri jawabannya. Masalah yang disajikan menurut para pakar pendidikan sebaiknya bersifat realistik, artinya siswa dapat melihat penerapannya di situasi yang nyata. Guru diharapkan dapat membuat pertanyaan atau soal yang memiliki sifat-sifat tersebut di atas.
PENGEFEKTIFAN ASESMEN ALTERNATIF PADA PEMBELAJARAN MEMBACA PERMULAAN DI KELAS I SDN JOMBATAN V JOMBANG
- Sugiran
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 15, No 1 (2006): Tahun 15, Nomor 1, Mei 2006
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Secara umum penelitian ini bertujuan mengefektifkan asesmen alternatif dalam pembelajaran membaca permulaan siswa kelas I SDN Jombatan V Jombang. Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah (1) mengefektifkan asesmen alternatif pada prabaca; (2) mengefektifkan asesmen alternatif pada saat baca; (3) mengefektifkan asesmen alternatif pada pascabaca. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah guru kelas I dan siswa kelas I SDN Jombatan V Jombang. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik catatan anekdot, catatan lapangan, observasi, wawancara, dan perekaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengefektifan asesmen alternatif pada pembelajaran membaca permulaan dapat berhasil dengan baik. Keefektifan tersebut tercermin pada saat kegiatan prabaca, saat baca, dan pascabaca.
PERSEPSI GURU SD TENTANG BERBAGAI PENDEKATAN, METODE, DAN PENILAIAN SERTA IMPLEMENTASINYA DALAM PEMBELAJARAN IPA
Endang Widi Winarni
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 15, No 1 (2006): Tahun 15, Nomor 1, Mei 2006
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan guru tentang pendekatan dan metode dan penilaian proses dan hasil belajar IPA. Sampel penelitian adalah 35 guru kelas 5 atau sebanyak 44,87% dari 78 SD. Pengumpulan data dengan angket atau kuesioner terbuka. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) masih banyak guru SD yang belum memahami tentang berbagai pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran IPA; (2) sudah banyak guru yang sudah memahami tentang berbagai metode yang digunakan dalam pembelajaran IPA; (3) kemampuan berpikir siswa kelas 5 SD rendah dan siswa malas berpikir; (4) sudah ada guru yang berusaha melakukan penilaian berpikir melalui pemberian tugas atau PR dalam bentuk soal subjektif; dan (5) masih banyak guru-guru yang belum mengerti dengan benar cara melakukan penilaian aspek afektif. Saran yang diberikan yaitu: (1) pihak Diknas lebih mengoptimalkan forum KKG dan (2) pihak Diknas lebih membuka peluang untuk berkolaborasi dengan pihak LPTK terdekat untuk melaksanakan PTK sebagai sarana meningkatkan kompetensi siswa, guru, dan semua pihak yang terkait.
PEMBELAJARAN KECERDASAN SPIRITUAL MELALUI KEGIATAN MEMBACA CERITA DI SEKOLAH DASAR
Wahyudi Siswanto
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 15, No 1 (2006): Tahun 15, Nomor 1, Mei 2006
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Keberhasilan hidup ternyata tidak ditentukan oleh nilai rapor yang tinggi, harta yang banyak, atau kedudukan yang mapan. Cukup banyak orang yang pandai, kaya, dan terhormat justru mengalami kehampaan hidup. Hidup akan bahagia bila manusia hidup dengan kecerdasan spiritualnya. Pembelajaran sastra, khususnya membaca cerita, dapat dimanfaatkan untuk mengembagkan kecerdasan spiritual siswa, khususnya di sekolah dasar. Hal ini bergantung pada kemauan guru untuk menuangkan dalam perencanaan pembelajaran, proses belajar mengajar, pemilihan materi dan sumber pembelajaran, penggunaan metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajarannya.
ANALISIS KEBUTUHAN DAN KOMPETENSI GURU PENDIDIKAN JASMANI MI SE-MALANG RAYA
I Nengah Sudjana
Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan Vol 15, No 1 (2006): Tahun 15, Nomor 1, Mei 2006
Publisher : Sekolah Dasar : Kajian Teori dan Praktik Pendidikan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penelitian ini bertujuan mengkaji tingkat kualitas guru pendidikan jasmani dan menganalisis kebutuhan profesional guru pendidikan jasmani di Madrasah Ibtidaiyah (MI) se Malang Raya. Rancangan penelitian bersifat diskriptif-analitis, yaitu penelitian yang bermaksud menggambarkan dan menganalisis kondisi nyata keadaan guru pendidikan jasmani. Populasi penelitian adalah guru pendidikan jasmani MI se-Malang Raya. Sample diambil dengan teknik area random sampling dari 352 MI se Malang Raya. Hasil penelitian menunjukkan (1) kualitas guru pendidikan jasmani belum memadai; (2) kebutuhan profesional guru pendidikan jasmani meliputi kebutuhan pembinaan profesional, penempatan tugas sesuai bidang kehalian, dan pemenuhan sarana dan prasarana pembelajaran. Hal itu disebabkan oleh kenyataan latar belakang pendidikan guru pendidikan jasmani yang sangat beragam.