cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota palu,
Sulawesi tengah
INDONESIA
BUNGAMPUTI
Published by Universitas Tadulako
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject :
Jurnal Elektronik Prodi PG PAUD
Arjuna Subject : -
Articles 285 Documents
Peranan Metode Bermain Peran terhadap Pengembangan Moral Anak di Kelompok B TK Pudjananti Kecamatan Sigi Biromaru Setiawati, Tati
Bungamputi Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.774 KB)

Abstract

Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah bagaimana pengembangan moral anak? Bagaimana penerapan metode bermain peran? Dan apakah ada peranan metode bermsin peran terhadap pengembangan moral anak? Sehubungan dengan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode bermain peran, pengembangan moral anak, dan mengetahui ada peranan metode bermain peran terhadap pengembangan moral anak. Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk menggambarkan keadaan sesungguhnya, kemudian ditarik kesimpulan. Adapun subjek penelitian ini adalah seluruh anak di kelompok B Tk Pudjananti Kecamatan Sigi Biromaru yang berjumlah 15 anak. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui, observasi, dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan teknik persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peranan metode bermain peran terhadap pengembangan moral anak yaitu pengembangan moral dalam menjaga kebersihan lingkungan, pengembangan moral patuh terhadap peraturan, serta pengembangan moral anak dalam sopan santun, terdapat 6 anak (40%) dalam kategori BSB, 8 anak (53,3%) dalam kategori BSH, 1 anak (6,7%) dalam kategori MB, dan 0 anak (0%) dalam kategori BB. Kemudian dalam aspek patuh terhadap peraturan, ada 6 anak (40%) kategori BSB, 7 anak (46,6%) kategori BSH, 1 anak (6,7%) kategori MB, dan 1 anak (6,7%) kategori BB. Selanjutnya, pada aspek sopan santun, ada 6 (40%) kategori BSB, 8 anak (53,3%) kategori BSH, 1 anak (6,7%) kategori MB, dan tidak terdapat anak (0,0%) kategori BB. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan moral anak dapat berkembang melalui metode bermain peran. Oleh karena itu, ada peranan metode bermain peran terhadap pengembangan moral anak.Kata Kunci: Metode Bermai Peran, Pengembangan Moral
Meningkatkan Motivasi Belajar Anak Melalui Metode Pemberian Tugas di Kelompok B PAUD Permata Hati Pombewe Kabupaten Sigi Khotimah, Husnul
Bungamputi Vol 3, No 2 (2016)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.889 KB)

Abstract

Masalah dari penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar anak. Tujuan penelitian adalah untuk meningkatkan motivasi belajar anak melalui metode pemberian tugas. Setting penelitian dilaksanakan di PAUD Permata Hati Desa Pombewe khususnya kelompok B. Subyeknya adalah anak di kelompok B yang berjumlah 15 anak. Hasil penelitian pra tindakan, dari ketiga aspek yang diamati, kategori sangat tinggi, tinggi dan sedang 35,57%, kategori rendah 64,44%. Hasil tindakan siklus I terjadi peningkatan kategori sangat tinggi, tinggi dan sedang 62,22%, kategori rendah 37,78%. Hasil penelitian tindakan siklus II dari tiga aspek yang diamati kategori sangat tinggi, tinggi, dan sedang meningkat menjadi 93,33%. Dapat disimpulkan bahwa metode pemberian tugas dapat meningkatkan motivasi belajar anak di kelompok B PAUD Permata Hati Pombewe Kabupaten Sigi.Kata Kunci: Motivasi Belajar, Metode Pemberian Tugas
Hubungan Kegiatan Montase dengan Kemampuan Motorik Halus Anak di Kelompok B1 TK Alkhairaat Tondo palu Munawara, Raodatul
Bungamputi Vol 3, No 1 (2016)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.778 KB)

Abstract

Masalah dalam tulisan ini adalah apakah ada hubungan kegiatan montase dengan kemampuan motorik halus. Sehubugan dengan masalah tersebut penelitian bertujuan untuk mengetahui penerapan kegiatan Montase, untuk mengetahui pengembangan motorik halus pada anak, dan untuk mengetahui hubungan kegiatan montase dengan kemampuan motorik halus anak. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif untuk menggambarkan keadaan sesungguhnya. Subyek penelitian ini adalah anak didik di Kelompok B1 di TK Alkhairaat Tondo Palu. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kegiatan montase dengan kemampan motorik halus anak, telihat dari peningkatan jumlah anak pada setiap aspek yang diamati dari seiap minggunya. Kekuatan jari jemari dalam menggunting terdapat 3 anak (15%) kategori BSB, ada 6 anak (30%) kategori BSH, ada 7 anak (35%) kategori MB, dan 4 anak (20%) kategori BB. Selanjutnya, ketepatan menempel, terdapat 3 anak (14%) kategori BSB, ada 7 anak (37%) kategori BSB, ada 7 anak (34%) kategori MB, dan ada 3 anak kategori BB, dan pada aspek kesesuaian hasil karya, terdapat 3 anak (13%) kategori BSB, ada 6 anak (32%) kategori BSH, ada 7 anak (34%) kategori MB, dan 4 anak (19%) kategori BB. Kemudian, hasil rekapitulasi hasil penelitian terdapat 15% kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), ada 33% kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), ada 34% kategori Mulai Berkembang, dan ada 18% kategori Belum Berkembang (BB). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan montase ada hubungan antara kegiatan montase dengan kemampuan motorik halus anak.Kata kunci : Kegiatan Montase, Kemampuan Motorik Halus
Pengaruh Metode Bercerita Terhadap Kemampuan Anak Berbahasa Lisan Di Kelompok A1 Tk Kemala Bhayangkari 01 Palu Anisa Anisa
Bungamputi Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (468.114 KB)

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan anak berbahasa lisan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperime one pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah anak didik di Kelompok A1 TK Kemala Bhayangkari 01 Palu yang berjumlah 13 anak. Pengelolahan data dilakukan dengan teknik persentase. Untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan teknik OneWay Anova α = 0,05. Hasil penelitian, kemampuan anak berbahasa lisan sebelum pelaksanaan metode bercerita, tidak ada anak dalam kategori Berkembang Sangat Baik., ada 15% ketegori Berkembang Sesuai Harapan, ada 31% kategori Mulai Berkembang, dan 54% dalam kategori Belum Berkembang. Setelah penggunaan metode bercerita terdapat 54% dalam kategori Berkembang Sangat Baik, ada 23% dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan, ada 15% dalam kategori Mulai Berkembang, dan 8% dalam kategori Belum Berkembang. Berdasarkan hasil data perhitungan OneWay Anova α = 0,05 diperoleh nilai Fhitung > dari Ftabel (5,769 > 4,84), maka Ha (Ada pengaruh metode bercerita yang signifikan terhadap kemampuan anak berbahasa lisan di kelompok A1 TK Kemala Bhayangkari 01 Palu) diterima. Hal ini menandakan bahwa metode bercerita mempunyai pengaruh signifikan terhadap kemampuan anak berbahasa lisan di kelompok A1 TK Kemala Bhayangkari 01 Palu.
Hubungan Kegiatan Melipat Kertas (Origami) dengan Kreativitas Anak di Kelompok A TK Melati Tondo Kecamatan Mantikulore Yana, Citra
Bungamputi Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.549 KB)

Abstract

Masalah dalam tulisan ini adalah kreativitas anak belum berkembang sesuai harapan.Upaya mengatasi masalah tersebut sudah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan kegiatan melipat dengan kreativitas anak. Metode penelitian ini adalah kualitatif sedangkan jenisnya deskriptif, subyeknya seluruh anak kelompok A TK Melati Tondo Kecamatan Mantikulore berjumlah 14 anak. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dan dokumentasi. Selanjutnya dianalisis teknik presentase. Hasil penelitian minggu pertama mengajukan pertanyaan kategori BSB 7,14%, BSH 7,14%, MB 28,57%, BB 57,14%, membuat berbagai macam bentuk lipatan BSB 7,14%, BSH 14,28%, MB 14,28%, BB 64,28%, dan membuat variasi dalam bentuk lipatan kategori BSB 7,14%, BSH 14,28%, MB 21,42%, BB 57,14%. Selanjutnya penelitian minggu keenam mengalami perkembangan yang signifikan, mengajukan pertanyaan kategori BSB 21,42%, BSH 64,28%, MB 7,14%, BB 7,14%, membuat berbagai macam bentuk lipatan kategori BSB 21,42%, BSH 64,28%, MB 7,14%, BB 7,14%, dan membuat variasi dalam bentuk lipatan kategori BSB 21,42%, BSH 57,14%, MB 14,28%, BB 7,14%. Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kegiatan melipat kertas dengan kreativitas anak terbukti adanya peningkatan dari minggu pertama sampai minggu keenam dalam semua aspek rata-rata kategori BSB 21,42%, BSH 61,9%, MB 9,52%, walaupun masih ada yang belum berkembang yaitu pada kategori BB 7,14%.
Pengaruh Metode Pemberian Tugas Terhadap Kemampuan Motorik Halus Anak Kelompok B2 di TK Samporoa Dharma Wanita Persatuan Kota Palu Pratiwi, Ari Okta
Bungamputi Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (374.569 KB)

Abstract

Masalah pokok dalam tulisan ini adalah kemampuan motorik halus anak yang belum berkembang sesuai harapan. Upaya mengatasi masalah tersebut telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode pemberian tugas terhadap kemampuan motorik halus. Melalui metode kualitatif dengan jenisnya deskiptif. Subjeknya seluruh anak di kelompok B2 TK Samporoa Dharma Wanita Persatuan Kota Palu yang berjumlah 14 anak. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Selanjutnya dianalisa melalui teknik persentase. Sebelum menggunakan metode pemberian tugas, kemampuan mewarnai gambar kategori BSH 1 anak (7,14%), MB 2 anak (14,29%) dan BB 11 anak (78,57%). Kemampuan menggunting gambar kategori MB 2 anak (14,29%) dan kategori BB 12 anak (85,71%). Kemampuan menempel gambar kategori BSH 1 anak (7,14%), kategori MB 3 anak (21,43%) dan kategori BB 10 anak(71,43%). Setelah penerapan metode pemberian tugas, ada peningkatan kemampuan motorik halus anak, kemampuan mewarnai gambar kategori BSB 4 anak (28,57%), kategori BSH 7 anak (50,00%), kategori MB 2 anak (14,29%) dan kategori BB 1 anak (7,14%). Kemampuan menggunting gambar kategori BSB 4 anak (28,57%), kategori BSH 6 anak (42,86%), kategori MB 3 anak (21,43%) dan kategori BB 1 anak (7,14%). Kemampuan menempel gambar kategori BSB 4 anak (28,57%), kategori BSH 7 anak (50,00%), kategori MB 2 anak (14,29%) dan kategori BB 1 anak (7,14%). Disimpulkan bahwa ada pengaruh metode pemberian tugas terhadap kemampuan motorik halus anak. Terbuki setelah diberi metode pemberian tugas terlihat ada peningkatan.
Pengaruh Pemberian Penguatan Terhadap Perkembangan Moral Anak di Kelompok B3 TK Negeri Pembina Palu Zulfitri, Zulfitri
Bungamputi Vol 4, No 2 (2017)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.34 KB)

Abstract

Permasalah pokok dalam penelitian ini adalah perkembangan moral anak belum berkembang sesuai harapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian penguatan terhadap perkembangan moral anak di kelompok B3TK Negeri Pembina Palu. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, dengan rancangan penelitian yang disesuaikan prosedur penelitian kependidikan. Sampel penelitian ini adalah 27 orang anak di Kelompok B3 TK Negeri Pembina Palu. Teknik pengumpulan data adalah observasi dan dokumentasi, Berdasarkan hasil rekapitulasi sebelum diberikan perlakuan dari tiga aspek yang diamati yaitu 1) pembiasaan sikap sopan dan santun, 2) pembiasaan sikap peduli, dan 3), kebersihan diri dan lingkungan, hasil penelitian sebelum diberikan perlakuan menunjukkan persentase kategori berkembang sangat baik, berkembang sesuai harapan dan mulai berkembang hanya mencapai 48,15% sedangkan untuk kategori rendah mencapai 51,85%. Setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan hasil penelitian dari ketiga aspek yang diamati yaitu, menunjukkan kategori berkembang sangat baik, berkembang sesuai harapan dan mulai berkembang mencapai 90,12% dan persentase kategori rendah 9,88%. Demikian dapat disimpulkan ada pengaruh pemberian penguatan terhahap perkembangan moral anak kelompok B3 Tk Negeri Pembina Palu.
Hubungan Permainan Tradisional Terhadap Perilaku Sosial Anak di Kelompok B1 TK Alkhairaat Tavanjuka Adyanita, Widhi
Bungamputi Vol 4, No 3 (2017)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.598 KB)

Abstract

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku sosial anak, bagaimana penerapan permainan tradisional serta adakah hubungan permainan tradisional terhadap perilaku sosial anak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan permainan tradisional terhadap perilaku sosial anak. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Setting dan subjek yaitu TK Alkhairaat Tavanjuka kelompok B1 yang berjumlah 15 anak yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017. Teknik pengumpilan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data dilakukan dengan teknik presentase. Berdasarkan hasil penelitain dapat disimpulkan bahwa ada hubungan permainan tradisional terhadap perilaku sosial anak. Hal ini dibuktikan dengan hasil minggu pertama yang menunjukan hal kerjasama kategori BSB terdapat (20%) anak, kategori BSH terdapat (27%) anak, kategori MB terdapat (33%) anak, kategori BB terdapat (20%) anak sedangkan dalam hal simpati kategori BSB (13%), kategori BSH terdapat (33%) anak, kategori MB terdapat (27%) anak, kategori BB terdapat (27%). Selanjutnya dalam hal persaingan kategori BSB terdapat (20%) anak, kategori BSH terdapat (20%) anak, kategori MB terdapat (33%) anak, kategori BB terdapat (27%). Selanjutnya dalam pengamatan minggu kedua terjadi peningkatan yang menunjukan hal kerjasama kategori BSB terdapat (33%) anak, kategori BSH terdapat (40%) anak, kategori MB terdapat (20%) anak, kategori BB terdapat (7%) anak sedangkan dalam hal simpati kategori BSB terdapat (27%), kategori BSH terdapat (40%) anak, kategori MB terdapat (20%) anak, kategori BB terdapat (13%) anak. Selanjutnya dalam hal persaingan kategori BSB terdapat (33%) anak, kategori BSH terdapat (40%) anak, kategori MB terdapat (20%) anak, kategori BB terdapat (7%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan permainan tradisional terhadap perilaku sosial anak dalam aspek kerjasama, simpati, persaingantidak terdapat anak yang tidak berkembang.
Meningkatkan Kreativitas Anak Melalui Alat Permainan Edukatif di Kelompok A PAUD Anatapura Palu -, Kardina -
Bungamputi Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (424.537 KB)

Abstract

Kajian dalam tulisan ini adalah rendahnya kreatifitas anak. Upaya meningkatkan kreativtas tersebut sudah dilakukan PTK melalaui alat permainan edukatif .Setting dan subyeknya anak kelompok A PAUD Anatapura Palu Barat yang berjumlah 25 anak. Rancangan penelitian yang digunakan adalah tindakan kelas yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data dikumpulkan dengan cara observasi, tanya jawab, pemberian tugas dan dokumentasi, selanjutnya dianalisa secara kualitatif. Data yang dikumpulkan sebelum tindakan kreatifitas anak dalam membuat aneka bentuk dari balok kategori BSB 4 %, BSH 8%, MB 12% dan BB 76%, membuat aneka bentuk dari plastisin katagori BSB 4%, BSH 12%, MB 12% dan BB 72%. Dan meronce kategori BSH 8% MB 12 % serta BB 80% serta melipat kertas kategori BSB 4 %, BSH 8% MB 12% serta BB 76%. Setelah dilakukan tindakan disimpulkan bahwa melalui APE dapat meningkatkan kreatifitas anak. Terbukti ada peningkatan kreatifitas dari siklus I ke siklus II ,membuat aneka bentuk dari balok kategori BSB, BSH dan MB dari 48% menjadi 80% (32%), membuat aneka bentuk dari plastisin kategori BSB, BSH dan MB dari 52% menjadi 84,% ( 32%), meronce kategori BSB, BSH dan MB dari 48% menjadi 80% (32%), sedangkan melipat kertas kategori BSB, BSH dan MB dari 44% menjadi 80% (36%). Secara umum terjadi peningkatan rata-rata 33 % kategori BSB, BSH dan MB . Walaupun masih ada anak yang belum meningkat kreatifitasnya 19% atau kategori BB .Kata Kunci : Kreatifitas, Alat Permainan Edukatif
Meningkatkan Kemampuan Mengenal Huruf Hijaiyah Melalui Media Gambar pada Kelompok B TK Al-Khairaat Tatura Asnidar, Asnidar
Bungamputi Vol 3, No 3 (2016)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.64 KB)

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya kemampuan anak dalam mengenal huruf hijaiyah. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kreativitas anak melalui alat permainan edukatif di TK Al-Khairaat Tatura. melibatkan 17 anak yang terdaftar pada tahun ajaran 2015/2016. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri atas dua siklus. Di mana pada setiap siklus dilaksanakan dua kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data yang dikumpulkan melalui observasi dan pemberian tugas, selanjutnya diolah secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian pada siklus I untuk kemampuan dalam menyebutkan huruf-huruf hijaiyah meningkat menjadi 58,81% berkembang sangat baik, kemampuan dalam mengacak huruf hijaiyah meningkat menjadi 41,16% kategori berkembang sangat baik, dan yang kemampuan yang diamati terahir yaitu kemampuan anak mengenal huruf hijaiyah dalam menebalkan huruf hijaiyah terdapat 41,16% dengan kategori berkembang sesuai harapan, hasil tersebut diperoleh dari penjumlahan dua kategori yang dimiliki yaitu sangat baik dan baik. Pada siklus kedua menunjukan peningkatan dalam menyebutkan huruf-huruf hijaiyah meningkat dari 58,81% menjadi 82,34% (23,53%) kategori BSB, kemudian pada kemampuan mengacak huruf hijaiyah meningkat dari 41,16% menjadi 76,46% (35,3%) dengan kategori BSB, sedangkan kemampuan anak mengenal huruf hijaiyah dalam menebalkan huruf hijaiyah meningkat dari 41,16% menjadi 76,46% (35,3%) kategori BSB. Jika dirata-ratakan peningkatan dari siklus I ke siklus II berkisar 31,37%, walaupun masih ada anak yang belum berhasil tetapi tidak perlu lagi di adakan siklus berikutnya karena sudah menunjukan keberhasilan pada siklus II secara maksimal.Kata Kunci : Kemampuan Anak Mengenal Huruf Hijaiyah, Media Gambar.

Page 11 of 29 | Total Record : 285