cover
Contact Name
Melki
Contact Email
melki@unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmaspari@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Maspari Journal
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 20870558     EISSN : 25976796     DOI : -
Maspari Journal : Marine Science Research with eISSN: 2597-6796 (SK no. 0005.25976796/JI.3.1/SK.ISSN/2017.09 - 13 September 2017) publish by Marine Science Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sriwijaya, particularly focuses on the marine science areas as follows: 1). Marine Biology, 2). Marine Ecology, 3). Marine Acoustic, 4). Oceanography, 5). Environment, 6). Maritime Law, 7). Marine Microbiology and Biotechnology, 8). Marine Culture, 9). Coastal Management, and 10). Marine Social Science.
Arjuna Subject : -
Articles 236 Documents
Pengaruh logam timbal (pb) terhadap jaringan hati ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis) Ade Elha Triadayani; Riris Aryawaty; Gusti Diansyah
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (980.625 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1078

Abstract

This research was conducted on June-July 2009. The aim of this research is to know condition of liver’s grace Kelly fish (Cromileptes altivelis) caused by lead (Pb). The total of animal which was used in this research are 20 fish which are 5 fish in each condition. This research used a treatment which concentrations are 0 ppm, 0.05 ppm, 0.10 ppm and 0.15 ppm. The picture of liver’s fish tissue was achieved by using histology preparat, using paraffin method and coloring haematoksilin and eosin. The result of this research showed toxic effect of grace kelly fish, there are damage of liver such as fat degeneracy, hidrofik degeneracy, hemoragy, kongesty and hepatitis necrosis. Based on this result, could be gotten the conclusion that lead can influenced structure of liver’s grace Kelly fish which cause damage for the low until high level. . Keywords : Grace Kelly Fish, Histology, Liver, Metal Pb   Penelitian ini dilakukan pada Juni sampai Juli 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi hati ikan kerapu bebek akibat adanya logam timbal (Pb). Jumlah hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 ekor dimana terdapat 5 ekor untuk setiap perlakuan. Terdapat 4 perlakuan dengan konsentrasi 0 ppm (kontrol), 0,05 ppm, 0,1 ppm dan 0,15 ppm. Gambaran jaringan hati ikan diperoleh dengan melakukan pembuatan preparat histologi, menggunakan metode parafin dan pewarnaan haematoksilin dan eosin. Hasil penelitian menunjukkan efek toksik timbal terhadap ikan kerapu bebek, yaitu dengan adanya kerusakan pada sel hati berupa degenerasi melemak, degenerasi hidrofik, hemoragi, kongesti dan nekrosis hepatitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa logam timbal (Pb) berpengaruh terhadap struktur jaringan hati ikan kerapu bebek yaitu dapat menyebabkan kerusakan pada tingkat ringan sampai berat.   Kata Kunci : Hati, Histologi, Ikan Kerapu Bebek, Logam Timbal
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK MASSA AIR PERAIRAN SELAT BANGKA BAGIAN SELATAN Ramsen Napitu; Heron Surbakti; Gusti Diansyah
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 8, No 2 (2016): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1078.256 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v8i2.3485

Abstract

Perairan Selat Bangka Bagian Selatan merupakan perairan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk kegiatan ekonomi, sosial dan ekologi. Perairan ini merupakan perairan yang kompleks kondisi massa airnya karena dipengaruhi oleh masukan dari laut dan  dari daratan  Bangka  dan  OKI. Parameter  oseanografi  seperti  suhu,  salinitas  dan  densitas  di perairan ini merupakan parameter yang masih sangat jarang diukur. Pengukuran terakhir dilakukan pada tahun 1977 oleh Lembaga Oseanologi Nasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI). Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 di perairan Selat Bangka Bagian  Selatan.    Data  diolah  di Laboratorium  Oseanografi  Program  Studi Ilmu  Kelautan Universitas Sriwijaya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Ocean  Data  View  (ODV)  dengan  metode  sebaran  menegak, melintang,  permukaan (horizontal) dan diagram TS. Hasil yang diperoleh yaitu suhu dan salinitas permukaan lebih tinggi berada di sebelah selatan perairan dan dekat dengan daerah Bangka dengan kisaran 30-35oC  dan  salinitas  31-31,2  psu  serta  densitas  1018,6  Kg/m3.  Sebaran  melintang menunjukkan suhu  dekat  daratan  Bangka  lebih  hangat  dan  salinitas  yang  lebih tinggi berada di kolom perairan diantara kedua daratan dengan kisaran 29-30,4oC dan salinitas 30-31,5  psu  serta  densitas  1018-1019  Kg/m3. Diagram TS  menunjukkan  terjadinya  pola suhu-salinitas   yang  membentuk  pola tersendiri  yaitu  stasiun  1,  10,  11,  14  dan  17.  Nilai sigma-t  stasiun  1, 14  dan  17  berkisar  18,7  dan  18,75,  namun  memiliki  nilai  suhu dan salinitas yang berbeda. Nilai sigma-t stasiun 10 dan 11 berkisar 18,3 dan 18,5 memiliki suhu dan salinitas yang berbeda.KATA KUNCI: Densitas, Massa air,  salinitas, Selat Bangka, suhu.
Hubungan Kandungan Klorofil-A dan Kelimpahan Fitoplankton di Perairan Berau Kalimantan Timur Riris Aryawati; Hikmah Thoha
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 2, No 1 (2011): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (517.093 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v2i1.1292

Abstract

Phytoplankton is the most important primary producers in all marine invironments. Primary production, a term interchangeable with photosynthesis, is the biological process of creating high-energy organic material from CO2, H2O, and other nutrients using solar energy. The aim of the research was to know the relationship of   abundance of phytoplankton and chlorophyl-a in Berau waters, East Kalimantan. The result of physical-chemical water measurement are generally inaccordance for phytoplankton living purposes. The number of phytoplankton genera found during research was 28 genera which consist of 24 kinds Bacillariophyceae and 4 kinds Dinophyceae. Community structure was dominated by the group of diatoms such as Chaetoceros, Dytilum, Thalassiothrix. Abundance of phytoplankton influences of content klorofil-a, although not too big.   Keywords: chlorophyl-a, abundance, phytoplankton, Berau waters ABSTRAK   Fitoplankton merupakan produsen primer terpenting di lingkungan laut,  karena fitoplankton mampu berfotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses yang kompleks, dimana sinar matahari diserap oleh sel-sel fitoplankton dan diubah menjadi energi biologi kemudian disimpan dalam bentuk senyawa organik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara kandungan klorofil-a dengan kelimpahan fitoplankton di perairan pesisir Berau, Kalimantan Timur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2005. Sampel air laut diambil dengan botol Nansen lalu dimasukkan dalam botol sampel untuk selanjutnya disimpan dalam kotak pendingin  untuk dianalisis kandungan klorofil-a, fosfat, dan nitrat. Pada saat pengambilan sampel juga dilakukan pengukuran parameter oseanografi seperti suhu, salinitas, arah dan kecepatan arus. Sampel fitoplankton diambil dengan menggunakan jaring kitahara yang berbentuk kerucut dengan diameter 31 cm dan mata jaring 80 μm. Untuk mengetahui hubungan antara kandungan klorofil-a dengan kelimpahan fitoplankton digunakan analisis regresi korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fitoplankton yang ditemukan terdiri dari 28 genera yang termasuk dalam dua klas, yaitu Bacillariophyceae (24 genera) dan Dynophyceae (4 genera). Bacillariophyceae mempunyai    jumlah  terbesar, baik dari segi jumlah generanya maupun jumlah individu tiap generanya. Genera fitoplankton yang dijumpai dalam jumlah melimpah (>10%) adalah Chaetoceros, Dytilum, dan Thalassiothrix. Kelimpahan fitoplankton mempengaruhi besarnya kandungan klorofil-a, walaupun tidak terlalu besar.   Kata kunci: klorofil-a, kelimpahan, fitoplankton, perairan Berau
IDENTIFIKASI DAERAH PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BERDASARKAN SUHU PERMUKAAN LAUT DAN KONSENTRASI KLOROFIL – a MENGGUNAKAN CITRA MODIS DI PERAIRAN BANGKA BAGIAN BARAT Rizky Adolf A Saing; Heron Surbakti; Hartoni .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 1 (2018): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.721 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i1.5778

Abstract

Perairan Bangka bagian barat merupakan perairan yang terletak di antara Pulau Bangkadan Pulau Sumatera, salah satu wilayah yang termasuk di dalamnya yaitu Selat Bangka.Daerah ini memiliki potensi penangkapan ikan pelagis seperti tongkol dan tenggiri yangcukup baik. Pengamatan dan pengambilan sampel lapangan dilakukan di perairan Bangkabagian barat pada tanggal 12 Desember sebanyak 16 stasiun dengan menggunakan datacitra satelit dan in situ. Data citra Modis Aqua yang digunakan yaitu selama 6 tahun padaperiode Januari 2009 sampai dengan Januari 2015 meliputi konsentrasi klorofil-a, suhupermukaan laut dan fenomena thermal front. Daerah penangkapan yang ditunjukkan olehdata citra memiliki pola yang berbeda pada setiap musimnya dan berbeda dengan daerahoperasi penangkapan yang biasa dilakukan oleh nelayanKATA KUNCI : Citra Modis, Daerah Penangkapan Ikan, Klorofil-a, Perairan BangkaBagian Barat, Suhu Permukaan Laut
Analisis Beban Pencemar dan Kapasitas Asimilasi di Estuari Sungai Belau Teluk Lampung Luky Sembel
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 4, No 2 (2012): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.439 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v4i2.1384

Abstract

ABSTRACTUtilization around of Belau Rivers was diverse, such as agriculture, industry, households, hotels, markets, residential population and fishing boats. According to the explanation, the purpose of this study was to determine distribution and concentration distribution patterns of Pb, Cd, and Cr which evaluated from the distribution of salinity, calculate the assimilation capacity in marine and analyzing the direction of environmental management Estuary Belau at Lampung Bay. The data was analyzed by using the view pattern of relationship between dissolved heavy metals and salinity through mixing graph approach. Furthermore, to know the pollutant load and capacity of assimilation were use a graph of the relationship between the concentration of each parameter with pollutant load on these parameters. The results analysis of pollutant loads and assimilation capacity showed that the parameters of TSS, BOD and COD were still able to perform self purification, whereas for the parameters of nitrate, phosphate, Pb, Cd and Cr were unable to perform self-purification. The management must be built not only within the autority of Lampung Government and the staffs, but also must be holistic upstream to downstream along the river that involves several government autority. Keywords: Pollution Load , heavy metals, the assimilation capacity, Estuary Belau
PENGARUH PEMBESARAN MATA OUTER NET TERHADAP HASIL TANGKAPAN TRAMMEL NET Gondo Puspito; Rilo Pambudi; Faik Kurohman
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 11, No 2 (2019): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.247 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v11i2.9475

Abstract

Trammel net memiliki kemampuan menangkap organisma demersal yang didominasi pada jaring bagian dasarnya. Penyebabnya adalah kekenduran trammel net hanya terdapat pada bagian tertentu. Penelitian ini mencoba menambahkan kekenduran jaring pada posisi yang berbeda. Tujuannya adalah menentukan komposisi hasil tangkapan trammel net dan membuktikan apakah penambahan kekenduran akan mempengaruhi jumlah tangkapan.  Penelitian dilakukan dengan menggunakan 3 trammel net sebagai kontrol dengan 1 kekenduran (TN0), 3 trammel net perlakuan  dengan dengan 2 kekenduran (TN1), dan 3 trammel net dengan 3 kekenduran (TN2). Seluruh trammel net dioperasikan  sebanyak 24 kali ulangan di Perairan Lontar. Hasilnya menunjukkan bahwa komposisi hasil tangkapan ketiga konstruksi trammel net adalah sama, yaitu 2 spesies udang, 5 spesies ikan demersal, 1 spesies kepiting, dan 1 spesies ikan non demersal. Trammel net TN2 menghasilkan 918 individu (43,59%), atau lebih tinggi dibandingkan dengan TN1 (734 individu; 34,85%), dan TN0 (454 individu; 21,56%).
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN DI PERAIRAN PULAU PASARAN PROVINSI LAMPUNG UNTUK BUDIDAYA KERANG HIJAU (Perna viridis) Mahrus Ali; Henni Wijayanti Maharani; Siti Hudaidah; Hermawan Fornando
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 7, No 2 (2015): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.216 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v7i2.2484

Abstract

Kerang hijau merupakan salah satu komoditas perikanan laut yang digemari oleh masyarakat. Di Lampung budidaya kerang hijau baru dirintis beberapa tahun terakhir. Budidaya ini terdapat di sekitar Teluk Lampung seperti perairan Ringgung (Pesawaran) dan Pulau Pasaran (Bandar Lampung). Analisis kesesuaian lahan di perairan Pulau Pasaran untuk budidaya kerang hijau (Perna viridis) dapat diamati dengan menganalisis faktor fisika, kimia dan biologi air menggunakan metode rating point. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kesesuaian perairan Pulau Pasaran untuk budidaya kerang hijau. Pengamatan dilakukan dengan membandingkan parameter pendukung di 5 stasiun di sekitar perairan Pulau Pasaran. Hasil pengukuran menunjukan salinitas, pH, temperatur, DO dan substrat perairan Pulau Pasaran baik untuk budidaya, sedangkan parameter kekeruhan, kecepatan arus, kedalaman dan klorofil-a kurang mendukung untuk budidaya kerang hijau. Secara keseluruhan rating point kesesuaian lahan perairan Pulau Pasaran. sebesar 6,72 yang menunjukkan bahwa perairan Pulau Pasaran memiliki tingkat kesesuaian cukup baik untuk budidaya kerang hijau. Lokasi terbaik untuk budidaya kerang hijau pada stasiun 2 dengan rating point 7,1.KATA KUNCI: Kerang hijau, kesesuaian lahan, Lampung, rating point.
Karakteristik Desain Kapal Perikanan Bottom Gillnet di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat, Bangka Belitung Riana Pasaribu; Fauziyah .; Fitri Agustriani
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 2, No 1 (2011): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.939 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v2i1.1174

Abstract

The aim of the research were to designed and knowed the characteristic of bottom gillnet ship design. The research was conducted in Nusantara Fishery Port SungaiLiat, Bangka Belitung on Desember which was achieved by measured bottom gilLnet ship directly. Table Data ground offset was processed using by corel draw  in order was achieved three pictures such as body plan, profile plan, and half breadth plan. Based of measuring showed that bottom gillnet ship design for body plan were round flat bottom and round bottom, for profile plan in ship’s stern esspecially in proppler side curved to the keel and for half breadt plan followed body plan. The main dimension charasteristic of bottom gillnet ship design had fulled the standar criteria of dimension rasio of main ship. The body shape ship construction were V bottom in bow side  and U in the middle ship. The material were achieved in the production of ship were meranti woods (Shorea acurinata) and ulin woods (Kusideroxylon zwageri).     Key words : Bottom Gillnet, design, Nusantara Fishery Port Sungailiat   ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendesain dan mengetahui karakteristik desain kapal bottom gillnet. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat, Bangka Belitung pada bulan Desember 2009. Data didapatkan melalaui pengukuran kapal bottom gillnet secara langsung di lapangan. Data pada tabel offset lapangan diolah dengan menggunakan corel draw sehingga didapatkan tiga buah gambar yaitu body plan, profile plan dan half breadth plan. Berdasarkan pengukuran menunjukkan bahwa desain kapal bottom gillnet untuk body plan yaitu round flat bottom dan round bottom, untuk profile plan bagian buritan tepatnya pada bagian propeller melengkung menuju ke lunas dan untuk half breadt plan mengikuti body plan. Karakteristik desain kapal bottom gillnet dimensi utamanya telah memenuhi kriteria standar rasio dimensi utama kapal. Konstruksi bentuk badan kapal adalah V bottom pada bagian haluan dan U pada bagian tengah kapal. Bahan yang digunakan dalam pembuatan kapal adalah kayu meranti (Shorea acurinata) dan kayu ulin (Kusideroxylon zwageri).     Kata kunci : Bottom Gillnet, Desain, Pelabuhan Perikanan Nusantara Sungailiat
KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb) PADA LAMUN Cymodocea serrulata DI DAERAH PENAMBANGAN TIMAH KABUPATEN BANGKA SELATAN Endang Bidayani; Dwi Rosalina; Eva Utami
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 9, No 2 (2017): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (826.586 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v9i2.4486

Abstract

Kabupaten Bangka Selatan merupakan kawasan pesisir dimana memiliki aktivitas pesisir yang banyak seperti aktivitas penambangan timah, pelabuhan/dermaga kapal dan transportasi kapal serta pemukiman penduduk. Hal ini dapat memberikan masukan bahan pencemar ke perairan. Lamun Cymodocea serrulata merupakan tumbuhan berbunga yang hidup di laut yang memiliki penyebaran yang luas di Perairan Kabupaten Bangka Selatan. Lamun dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran perairan karena lamun berada di kolom perairan dan bagian-bagian tubuh lamun berinteraksi secara langsung dengan perairan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 di Pesisir Kabupaten Bangka Selatan. Pengambilan dilakukan pada 3 kawasan di Kabupaten Bangka Selatan yaitu Perairan Tukak, Tanjung Kerasak dan Tanjung Kemirai. Tujuan penelitian tahun pertama ini yaitu mendapatkan kandungan logam berat Pb pada air, sedimen dan lamun Cymodocea serrulata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan logam berat Pb pada akar lamun berkisar antara 0,34 ± 0,08 - 3,04 ± 0,11 ppm, rhizoma berkisar antara 0,11 ± 0,00 - 3,01 ± 0,08 ppm, dan daun berkisar antara 0,26 ± 0,03 - 0,94 ± 0,07 ppm. Pada bagian tubuh lamun penyerapan logam berat Pb tertinggi terdapat pada akar, kandungan ini telah melewati baku mutu untuk logam berat timbal yaitu 0,008 mg/L. Kandungan Pb di air berkisar antara 0,02 ± 0,01 - 0,07 ± 0,01 ppm dan sedimen berkisar antara 1,55 ± 0,10 - 19,58 ± 0,03 ppm. Kandungan logam berat Pb di air dan sedimen juga telah melewati baku mutu. Hasil analisis pada Lamun Cymodocea serrulata dapat digunakan sebagai bioindikator untuk menggambarkan kondisi perairan di Kabupaten Bangka Selatan yang tercemar oleh logam berat.KATA KUNCI: Bangka Selatan, Cymodocea serrulata, lamun, logam Berat, timbal.
Respon Masyarakat Pesisir Terhadap Pentingnya Pengolahan Air Sungai Menjadi Air Siap Pakai di Desa Sungsang III Banyuasin Sumatera Selatan fauziyah .; Tengku Zia Ulqodry; Fitri Agustriani; Rozirwan .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 4, No 1 (2012): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.792 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v4i1.1340

Abstract

Density residential and transportation activities contribute to the damage and declining water quality in the waters of Sungsang Banyuasin. But the community still use river water for their needs / daily consumption is prone to cause disease. The study was conducted in July 2010 in the Village Sungsang III, Banyuasin II South Sumatra. The method used is Cluster Sampling. Sampling unit is the coastal communities that follow the C model of community service activities (KKN-Thematic) to design the pre-test and post-test without a control treatment with t test. The results of t-test with p value <0.05 indicates that the C model of community service activities through counseling and demonstration of a simple water treatment providing community response to increased motivation to process river water into the water ready to use. The results of the feedback showed that this community service activity further increased knowledge and awareness of coastal communities to maintain the river and a healthy lifestyle. Keywords: response of coastal communities, community service, water treatment ABSTRAK Padatnya pemukiman dan aktivitas transportasi cukup menyumbang kerusakan dan menurunnya kualitas perairan. Namun masyarakat sekitar tetap memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan/konsumsi sehari-hari yang rawan menimbulkan penyakit. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2010 di Desa Sungsang III Kecamatan Banyuasin II Sumatera Selatan. Metode yang digunakan adalah Cluster Sampling. Sampling unitnya adalah kelompok masyarakat pesisir yang mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat model C (KKN-Tematik) dengan desain pre-test dan post-test tanpa perlakuan kontrol dengan uji t. Hasil uji t-test dengan nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat model C melalui penyuluhan dan alat peraga pengolahan air sederhana memberikan respon peningkatan motivasi masyarakat untuk mengolah air sungai menjadi air siap pakai. Hasil umpan balik menunjukkan bahwa kegiatan pengabdian pada masyarakat ini semakin meningkatkan pengetahuan, kepedulian dan kesadaran masyarakat pesisir untuk menjaga sungai dan melakukan pola hidup sehat.   Kata kunci : respon, masyarakat pesisir, pengabdian masyarakat, pengolahan air

Page 8 of 24 | Total Record : 236