cover
Contact Name
Melki
Contact Email
melki@unsri.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnalmaspari@gmail.com
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Maspari Journal
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : 20870558     EISSN : 25976796     DOI : -
Maspari Journal : Marine Science Research with eISSN: 2597-6796 (SK no. 0005.25976796/JI.3.1/SK.ISSN/2017.09 - 13 September 2017) publish by Marine Science Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Sriwijaya, particularly focuses on the marine science areas as follows: 1). Marine Biology, 2). Marine Ecology, 3). Marine Acoustic, 4). Oceanography, 5). Environment, 6). Maritime Law, 7). Marine Microbiology and Biotechnology, 8). Marine Culture, 9). Coastal Management, and 10). Marine Social Science.
Arjuna Subject : -
Articles 236 Documents
ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI TELUK RATAI, PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG DENGAN MENGGUNAKAN TEKHNOLOGI PENGINDERAAN JAUH DAN MODEL NUMERIK Dwi Sapto Widodo; Heron Surbakti; Gusti Diansyah
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 11, No 1 (2019): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.134 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v11i1.8574

Abstract

Perubahan garis panatai dipengaruhi fenomena alam seperti hempasan gelombang, arus dan pasang surut, serta aktifitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan garis pantai dan transport sedimen yang terjadi pada kurun waktu 2010-2015 di Pantai Teluk Ratai, dengan menggunakan metode penginderaan jauh dan model numerik. Berdasarkan hasil analisis CITRA SPOT dan model numerik, dalam kurun waktu 5 tahun terjadi sedimentasi seluas 12.291,67 m2 dengan transport sedimen 13.196.637,64 m3. Terjadi abrasi seluas 1.114,40 m2 dengan transport sedimen 3.313.327,75 m3. Sedimentasi terbesar terjadi di Pantai Kalura seluas 3.687,783 m2 dengan transport sedimen 7.714.817,075 m3. Abrasi terbesar terjadi di ujung Teluk Ratai yang memanjang seluas 663,39 m2 dengan transport sedimen 1.879.193,19 m3. 
Efisiensi Teknis dan Ekonomi Alat Tangkap Garuk dan Peluang Pengembangannya di Desa Rawameneng, Kabupaten Subang Dahri Iskandar; Ade Guntur
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 6, No 2 (2014): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1959.123 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v6i2.1816

Abstract

Alat tangkap garuk merupakan alat tangkap yang dominan di Desa RawamenengBlanakan. Alat ini memiliki produktifitas yang baik untuk menangkapkerang.Produktifitas alat tangkap garuk tersebut berhubungan dengan kemampuan alattangkap untuk memberikan hasil tangkapan yang baik dan keuntungan bagi nelayan.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efisiensi teknis dan ekonomis alat tangkapgaruk dan menentukan peluang pengembangannya di Desa Rawameneng. Untukmenentukan produktifitas alat garuk, data yang diperoleh dianalisis secara teknis danekonomis. Hasil penelitian menunjukan bahwa efisiensi teknis alat tangkap garuk diDesa Rawameneng berkisar antara 0,22-6,41. Ditinjau dari sisi ekonomi alat tangkapgaruk mampu memberikan pendapatan dengan kisaran Rp39.790.000-Rp108.468.000dengan rata-rata Return of Investment 299 %, Revenue-Cost Ratio 4,36 dan waktupengembalian modal (Payback period) 0,33.
DETEKSI CEMARAN BAKTERI Salmonella sp. PADA IKAN TERI (Stolephorus spp.) HASIL PERIKANAN DI PERAIRA N SUNGSANG KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN Muhammad Yasin Akbar; Gusti Diansyah; Isnaini .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 8, No 1 (2016): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (590.812 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v8i1.2647

Abstract

Ikan teri (Stolephorus  spp.) merupakan komoditas utama dari alat tangkap bagan tancap di  Perairan  Sungsang  yang  berpotensi  tercemar  bakteri Salmonella  sp.  Cemaran  bakteri Salmonella  sp dapat disebabkan oleh masukan daratan dan aktivitas manusia. Penelitian ini  bertujuan  mendeteksi cemaran  bakteri  Salmonella  sp.  pada  ikan  teri  yang  ditangkap nelayan bagan  tancap  Perairan  Sungsang  dan  yang  telah  dipasarkan  di  Pasar Sungsang. Pengambilan sampel dilakukan pada bulan Juni 2014, sampel yang diambil yaitu ikan teri basah, ikan teri kering dan air di empat bagan tancap berbeda dan ikan teri kering di Pasar Sungsang. Sampel yang diambil di Perairan Sungsang kemudian dianalisis di Laboratorium Pengujian  dan Pembinaan  Mutu  Hasil  Perikanan  dengan  metode  SNI untuk mengidentifikasi  bakteri  Salmonella  sp.  Hasil  penelitian menunjukkan hasil  negatif pada ikan teri kering, ikan teri basah, dan air dari bagan tancap dan juga hasil negatif pada ikan teri  kering  Pasar  Sungsang.  Hal  ini menunjukkan  bahwa tidak terdapat  cemaran  bakteri Salmonella  sp.  pada ikan  teri  basah,  ikan  teri  kering,  air  bagan  sungsang  dan  ikan teri kering Pasar  Sungsang.  Pengujian  lanjutan  dilakukan  untuk  mengetahui  ada tidaknya sumber  cemaran  bakteri  Salmonella  sp.  pada  air  Perairan Sungsang  yang  rentang salinitasnya  masih  memungkinkan  bakteri Salmonella  sp.  dapat  bertahan  juga menunjukkan tidak adanya bakteri Salmonella sp. di perairan Sungsang.KATA KUNCI: Bagan tancap, ikan teri, pasar Sungsang, Salmonella sp..
Selektivitas Drift Gillnet pada Ikan Kembung Lelaki (Rastrelliger kanagurta) Di Perairan Belawan Pantai Timur Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara Sutan Barita S Tambunan; Fauziyah .; Fitri Agustriani
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 1, No 1 (2010): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.541 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v1i1.1121

Abstract

The Research are Drift Gillnet Selectivity For Short Bodied Mackerels (Rastrelliger kanagurta) in Belawan East Coast North Sumatera North Sumatera held on July to August 2009. The objective of this research is to determine the size and how the mackerel (Rastrelliger kanagurta) get caught, to determine the drift gillnet selectivity for short bodied mackerels (Rastrelliger kanagurta) using three type treatment of mesh size 1.75; 1.8 and 1.9 inch and using mackerel (Rastrelliger kanagurta) and draw selectivity drift gillnet curve. Fish sampling conduct using Experimental Fishing methods with fishing ground determination following fishing base operation. This Experiment shows result that Mackerel caught using drift gillnet with size of mesh 1.75, 1.8 and 1,9 inch is 282 fish or 25,04 % from total catch 1126 fish. The range size of the fish listed as fork length 13,0-32,2 cm, girth 3,5-7,2 cm, and fish weight 166,30-167,79 gram. During the experiment, based on how the fish caught using entangled is 29, 78 %. The mesh size 1,9 Inch is the most selective getting mackerel (Rastrelliger kanagurta). Selectivity curve for fork length measurement show a slope curve where as ratio of increment and decrement of the three mesh size almost contiguous.   Keywords: belawan coast, drift gillnet, mesh selectivity, short bodied mackerel   Penelitian mengenai selektivitas drift gillnet pada ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) Di Perairan Belawan Pantai Timur Sumatera Utara Provinsi Sumatera Utara pada bulan Juli-Agustus 2009. Tujuan penelitian adalah mengetahui ukuran dan cara tertangkapnya ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta), menentukan selektivitas drift gillnet dengan perlakuan mesh size 1.75, 1.8, dan 1.9 inci dan menggambarkan kurva selektivitas drift gillnet ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta). Pengambilan sampel ikan dilakukan dengan metode Experimental Fishing dengan penentuan daerah penangkapan mengikuti operasi penangkapan ikan atau fishing base nelayan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ikan kembung lelaki yang tertangkap dengan menggunakan drift gillnet sebanyak 282 ekor atau sebesar 25.04 % dari jumlah total hasil tangkapan, yaitu sebesar 1126 ekor, kisaran ukuran ikan kembung lelaki yang tertangkap masing-masing adalah fork length 13,0-32,2 cm, girth 3,5-7,2 cm, dan berat ikan 166,30-167,79 gram. Berdasarkan data, cara tertangkap ikan, banyak ikan yang tertangkap dengan cara terpuntal (Entagled) yaitu sebesar 29,78%. Jaring dengan ukuran mesh size 1.9 inci paling selektif menangkap ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) selama penelitian. Kurva selektivitas memberikan bentuk yang landai dimana nilai ratio kenaikan dan penurunan antara ketiga mesh size tersebut hampir berdekatan.   Kata kunci: drift gillnet, ikan kembung lelaki, mesh selektivitas, perairan belawan
APLIKASI SIG UNTUK IDENTIFIKASI KESESUAIAN LOKASI KERAMBA JARING APUNG BERDASARKAN KUALITAS PERAIRAN DI MUARA SUNGAI BANYUASIN KABUPATEN BANYUASIN PROVINSI SUMATERA SELATAN Ardhi Wiranatha Tarigan; Andi Agussalim; Hartoni .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 9, No 2 (2017): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1603.992 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v9i2.4474

Abstract

Pengembangan budidaya laut di daerah muara merupakan usaha meningkatkan produksi perikanan selain dengan cara penangkapan. Salah satu kegiatan budidaya ikan yang dapat dilakukan di daerah muara yaitu budidaya Keramba Jaring Apung. Namun, kegiatan budidaya ikan Keramba Jaring Apung sering mengalami kendala. Pemilihan lokasi yang tepat merupakan salah satu optimalisasi dalam kelangsungan kegiatan budidaya. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat kesesuaian kualitas perairan dan memetakan lokasi kesesuaian budidaya ikan Keramba Jaring Apung menggunakan aplikasi SIG. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis spasial overlay menggunakan teknik matching. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian di Muara Sungai Banyuasin dengan luas 1.979,18 Ha, diperoleh daerah yang “Sesuai Bersyarat (S3)” seluas 38,982 Ha untuk lokasi budidaya KJA dan “Tidak sesuai (N)” seluas 1.940,197 Ha.Kata Kunci : Banyuasin, keramba jaring apung, matching, muara, SIG.
Studi Keterkaitan Komunitas Ikan Karang dengan Kondisi Karang Tipe Acropora di Perairan Sidodadi dan Pulau Tegal, Teluk Lampung Kab. Pesawaran, Provinsi Lampung Wahyudi Mardasin; Tengku Zia Ulqodry; Fauziyah .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 3, No 2 (2011): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.983 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v3i2.1318

Abstract

Coral reefs are complex ecosystems and providing habitat for reef fish communities. The purpose of this study was to know the relationship or betwen of Acropora coral condition with reef fish communities in waters Sidodadi and Tegal island, Bay Lampung, district of Pesawaran, Lampung. This research was conducted in April 2010. The observation method of coverage of coral reefs were by using LIT (Line Intercep transcet) method  and monitoring of the abundance of reef fish communities by  using UVS (Under Water Visual Sensus) method. The pattern of relationship  between the reef fish communities with the condition of coral Acropora was analyzed  by using simple linear regression method. Percentage coverage of coral reefs in the study sites ranged from 67,80 - 92,30%, and could be categorized as good to excellent. Community structure of Reef fish was in stable condition with the amount of each individual of species’s is spread evenly and no domination species. Attendance rate of reef fish between the island of Tegal and Sidodadi waters had similarity as indicated by Dice index value 0,7. The conditions of coral acropora had  positive linkage with reef fish abundance except for coral Acropora tabular type.   Key Words : Sidodadi and Tegal Island waters, type of Acropora corals, reef fish   ABSTRAK Terumbu karang merupakan ekosistem yang kompleks dan merupakan habitat bagi komunitas ikan karang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk hubungan atau keterkaitan ekosistem terumbu karang tipe Acropora dengan komunitas ikan karang di Perairan Sidodadi dan Pulau Tegal Teluk Lampung Kab. Pesawaran, Provinsi Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2010. Metode pengamatan tutupan terumbu karang adalah metode LIT (Line Intercep transcet) dan pemantauan kelimpahan komunitas ikan karang menggunakan UVS (Under Water Visual Sensus). Pola hubungan antara komunitas ikan karang dengan kondisi karang tipe Acopora dianalisis dengan metode regresi linier sederhana. Persentase tutupan terumbu karang di lokasi penelitian berkisar antara 67,80 – 92,30%, dan termasuk kategori baik hingga baik sekali. Struktur komunitas ikan karang berada dalam kondisi stabil dengan jumlah setiap individu atau spesies tersebar merata dan tidak ada yang mendominansi. Tingkat kehadiran ikan karang diantara Pulau Tegal dan Perairan Sidodadi memiliki kesamaan komunitas ikan karang yang ditunjukkan dengan nilai Indeks Dice sebesar 0,7.  Kondisi karang tipe Acropora memiliki keterkaitan yang positif terhadap kelimpahan ikan karang, kecuali karang tipe Acropora tabular.   Kata Kunci : Ikan karang, Karang Acropora, Perairan Sidodadi dan Pulau Tegal
HUBUNGAN KONDISI TUTUPAN TERUMBU KARANG TERHADAP KELIMPAHAN IKAN FAMILI CHAETODONTIDAE DI PERAIRAN PULAU KETAWAI, BANGKA TENGAH, PROVINSI BANGKA BELITUNG heriansyah hidayat; hartoni .; fauziyah .
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 10, No 2 (2018): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.15 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v10i2.8468

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi tutupan terumbu karang, kelimpahan ikan famili Chaetodontidae, dan menganalisis hubungan diantara keduanya. Penelitian ini dilakukan di Perairan Pulau Ketawai Bangka Tengah Provinsi Bangka Belitung pada kedalaman 3 m dan 5 m. Metode yang digunakan untuk mengetahui kondisi tutupan terumbu karang yaitu metode Coral Reef Video Belt Transect (panjang 50 m, lebar 2 m) dan metode untuk mengetahui kondisi kelimpahan ikan famili Chaetodontidae yaitu metode Fish Video Belt Transect (panjang 50 m, lebar 2 m). Kondisi tutupan terumbu karang di perairan pulau ketawai dalam kategori sedang sampai baik sekali dengan persentase tutupan karang hidup 27,47% - 76,95%, dan kelimpahan ikan famili Chaetodontidae dari 1 ind/m² – 27 ind/m² dengan tiga spesies yang ditemukan yaitu spesies Chaetodon octofasciatus, Chelmon rostratus, dan Chaetodon decussatus, dan hubungan diantara keduanya dari hasil analisis regresi linier sederhana yaitu positif, hubungan positif tersebut menjelaskan jika semakin banyak ikan Chaetodontidae yang ditemukan menjadi indikator semakin banyak juga terumbu karang hidup yang ditemukan.
Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Sifat Fisik dan Kimia pada Pembuatan Minuman Kombucha dari Rumput Laut Sargasssum sp Ayu Pratiwi; Elfita .; Riris Aryawati
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 4, No 1 (2012): Edisi Januari
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.926 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v4i1.1438

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of time on the physical properties (color and weight of nata/cellulose) and chemical properties (vitamin C content, total acidity, total sugar content, pH and alcohol content) on Kombucha with Sargassum sp seaweed as base material. The method that used in this research is explorative and descriptive methods. The treatment in this study is the fermentation time, there are 4 days, 8 days, 12 days and 16 days against physical and chemical properties of the Sargassum sp Kombucha. The results from the research show that fermentation time give the effect on physical properties (color and weight of nata/cellulose) and chemical properties (vitamin C content, total acidity, total sugar content, pH and alcohol content) on Kombucha with Sargassum sp seaweed as base material. Key words: kombucha, Sargassum sp., fermentation ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh waktu terhadap sifat fisik (warna dan berat nata/selulosa) dan sifat kimia (kadar vitamin C, kadar asam total, kadar gula total, pH dan kadar alkohol) pada kombucha dengan bahan rumput laut Sargassum sp. Metode yang digunakan adalah metode eksploratif dan deskriptif. Perlakuan dalam penelitian ini adalah lama fermentasi yaitu fermentasi 4 hari, 8 hari, 12 hari dan 16 hari terhadap sifat fisik dan kimia pada kombucha Sargassum sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu berpengaruh terhadap sifat fisik (warna dan berat nata/selulosa) dan sifat kimia (kadar vitamin C, kadar asam total, kadar gula total, pH dan kadar alkohol) pada kombucha dengan bahan rumput laut Sargassum sp. Kata kunci: kombucha, Sargassum sp., fermentasi
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Rumput Laut Eucheuma cottoni terhadap Bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Vibrio cholera dan Salmonella typhosa Rizka Sartika; Melki .; Anna I.S. Purwiyanto
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 5, No 2 (2013): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (951.675 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v5i2.2502

Abstract

Seaweed (Eucheuma cottonii) is one of the marine biological resources that contain flavonoid compounds as antibacterial agents. In a previous study the antibacterial Eucheuma cottonii, had been performed by dipping the disc paper into antibacterial extract, while in this study the antibacterial extract in exact volume will be dropped onto the disc paper, so we will know the volume certainty. The aims of the study were to determine the antibacterial activity and the minimum inhibitory concentration of the extract of Eucheuma cottonii test bacteria by using methanol solvent. The study was conducted in September-October 2012. In this study, seaweed extract made by using maceration method while the antibacterial activity testing by using agar diffusion method. The study results showed that the extract of Eucheuma cottonii antibacterial activity inhibited the growth of Staphylococcus aureus with inhibition zone diameter 17.33 mm, Escherichia coli with inhibition zone diameter 16,33 mm, Vibrio cholera with inhibition zone diameter 13,67 mm and Salmonella typhosa with inhibition zone diameter 11,67 mm. Minimum inhibitory concentration of Eucheuma cottonii to Escherichia coli, Staphylococcus aureus and Vibrio cholera were at 1% concentration while Salmonella typhosa was at 5 % concentration.Keywords: Antibacterial, Eucheuma cottonii, Minimum Inhibitory Concentration.
KUALITAS PERAIRAN TELUK BUNGUS BERDASARKAN BAKU MUTU AIR LAUT PADA MUSIM BERBEDA Try Al Tanto; Gunardi Kusumah
Maspari Journal : Marine Science Research Vol 8, No 2 (2016): Edisi Juli
Publisher : UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1056.198 KB) | DOI: 10.36706/maspari.v8i2.3490

Abstract

Pembangunan di kawasan Bungus berkembang pesat, dapat menjadi penyebab kerusakan lingkungan  perairan  sekitarnya.  Laporan  dari  media  lokal  dan nasional,  terjadi pencemaran  air  laut  dan  tingginya  sedimentasi.  Penelitian ini  menjadi  penting  karena belum  banyak  studi  terkait  pencemaran perairan  dilakukan.  Pengambilan  data  air  laut dilakukan  di  15  titik pengukuran  pada  permukaan  dan  kedalaman  5  m.  Data tersebut dianalisis di laboratorium serta pengukuran secara  in-situ  untuk pengukuran permukaan. Selain itu juga dilakukan pengukuran pada 3 muara sungai besar untuk pengukuran TSS dan melihat  sedimentasi. Waktu pengambilan data dilakukan pada musim berbeda, yaitu Bulan  Mei  dan  November  2013, sehingga  diperoleh  data  yang  bervariasi  sesuai  dengan kondisi musim. Sampai akhir tahun 2013, kualitas air laut (kekeruhan, pH, salinitas, suhu, DO, BOD, amoniak) perairan Teluk Bungus masih berada pada batas aman sesuai dengan baku  mutu,  baik  yang  terjadi  pada  musim  kemarau  maupun musim  hujan.  Hal  berbeda terjadi pada nilai TSS di sekitar muara, dengan nilai  berada diluar batas  aman baku mutu dan kekeruhan perairan tinggi saat musim hujan. Pada umumnya, pencemaran perairan di Teluk Bungus disebabkan oleh tingginya sedimentasi.KATA KUNCI:   Kekeruhan,  kualitas  perairan,  pencemaran  perairan, sedimentasi, Teluk Bungus.

Page 9 of 24 | Total Record : 236