cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. klaten,
Jawa tengah
INDONESIA
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science)
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Arjuna Subject : -
Articles 42 Documents
PEMAHAMAN KELUARGA PENUNGGU PASIEN HEPATITIS B DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN HEPATITIS B DI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA -, Esri Rusminingsih
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 4, No 8 (2009)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Hepatitis B merupakan penyakit yang sering dijumpai dan lebih mudah menular dibandingkan AIDS. Di Indonesia angka kejadian Hepatitis B berkisar antara 5-20%. Kira-kira 10% kasus Hepatitis B berlangsung terus menjadi Hepatitis kronis dan bila tidak diobati akan berisiko menjadi serosis hepatitis. Kontak horizontal di dalam keluarga penunggu pasien. Hepatitis B akan berisiko untuk tertular penyakit ini. Sehingga pengetahuan tentang penularan Hepatitis B merupakan hal yang penting dalam upaya pencegahan penularan Hepatitis B. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan keluarga penunggu pasien Hepatitis B dalam upaya pencegahan penularan Hepatitis B. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data indepth-interview. Responden yang menjadi subyek penelitian adalah keluarga yang menunggu pasien Hepatitis B di Rumah Sakit Islam Surakarta pada bangsal rawat inap dengan kriteria : merupakan keluarga yang tinggal serumah dan berinteraksi dekat dengan penderita Hepatitis B, pendidikan minimal SMA, usia di atas 17 tahun dan penderita merupakan kasus lama.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman selama di rumah sakit menimbulkan pengetahuan keluarga tentang Hepatitis B. Dengan pengetahuan yang didapat, keluarga melakukan upaya pencegahan penularan Hepatitis B melalui isolasi, hygiene, penyucihamaan dan vaksinasi. Adapun kendala dalam upaya pencegahan yaitu isolasi menyebabkan penderita merasa diasingkan. Komunikasi merupakan solusi yang dipilih keluarga dalam menyelesaikan masalah. Kata kunci : Hepatitis B, pencegahan, penularan
PENGARUH PENYULUHAN TENTANG BAHAYA SEKS BEBAS TRHADAP SIKAP REMAJA DALAM SEKS BEBAS DI SMA N 1 WEDI KLATEN -, Sri Handayani; -, Dina Wahyuningsih
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 4, No 8 (2009)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Secara alami dorongan seks pada remaja sangat besar diakibatkan oleh perubahan yang terjadi. Hasrat yang tidak terkendali menjadikan remaja terjerumus dalam prostitusi, hubungan seks bebas, hubungan seks pranikah, dan berbagai akibat negatef lainnya termasuk aborsi. Kurangnya informasi yang didapatkan remaha semakin memperburuk kondisi ini. Karena informasi yang dimiliki seseorang, dapat mempengaruhi pengetahuan dan sikap seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang bahaya seks bebas terhadap sikap remaja dalam seks bebas. Jenis penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan desai one group pre test-post test. Populasi penelitian adalah siswa di SMA N 1 Wedi Klaten yag sedang duduk di kelas XI. Sampel diambil sebanyak 34 siswa dengan teknik proportional random sampling. Instrument yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data dilakukan dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebelum dilakukan penyuluhan sebanyak 50% remaja bersikap setuju terhadap seks bebas. Namum setelah dilakukan penyuluhan hanya 41,2 % remaja yang setuju terhadap seks bebas. Berdasarkan hasil analisis menggunakan uju t dengan α = 5 % didapatkan harga t hitung sebesar -5,355 dan p = 0,000 Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh penyuluha tentang bahaya seks bebas terhadap sikap remaja dalam seks bebas. Kata kunci : Penyuluhan, Sikap, Seks Bebas.
UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI ISOLAT ACTINOMYCETES DARI TANAH PEKARANGAN TERHADAP Escherichia coli DAN Bacillus subtilis -, Ambarwati -; -, Retno Sintowati; -, Sri Darnoto
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 4, No 8 (2009)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACT : Soil is one of microorganism habitat, included actinomycetes. In the same habitat, there are several symbiosises between microorganism, one of them is antagonism. Antagonism can make a lucky for human life, because it can produce antibiotic, included antibacteria. Now, some research is focussed to actinomycetes that is indicated as the biggest antibiotic producer. The aims of the research were : 1) to know the quantity of actinomycetes isolate from the garden land and 20 to knew the potentially of actinomycetes isolate to inhibit the growth of E.coli and B. subtilis. From this research was found 25 isolates actinomycetes from garden land sample. Based on colour grouping result there were 9 colour group. Based on the result of inhibition test to test bacteria, it was known that from the 9 isolates, 8 isolates could inhibit the grouwth of test bacteria : 6 isolates (75%) could inhibit B. Subtilis (gram positif bacteria) and 2 isolates could inhibit B. Subtilis (gram positif bacteria) and E.coli (gram negative bacteria). Based on the research it can be concluded thata actinomycetes can be isolated from garden land and potentially as antibacteria producer.   Key words : actinomycete, garden land, antibacteria
ANALISIS KUALITAS AIR SUNGAI BENGAWAN SOLO WILAYAH KOTA SURAKARTA -, Wahyu Sulistyanto
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 4, No 8 (2009)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak:Kualitas air Sungai Bengawan Solo untuk beberapa parameter telah melebihi ambang batas, hal ini diduga disebabkan karena tingginya pencemaran akibat aktivitas industri dan pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kualitas dan kuantitas air Sungai Bengawan Solo memenuhi syarat dalam perencanaan pengembangan penyediaan air baku air minum Kota Surakarta hingga tahun 2010. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pemeriksaan laboratorium yang hasilnya dianalisis secara deskriptif. Sampel berupa air yang diambil dengan jarak 50 meter dari up-stream dan down-stream outlet Sungai Pemulung, Sungai Pepe, Sungai Pucangsawit dan Sungai Anyar yang alirannya masuk pada badan air Sungai Bengawan Solo wilayah Surakarta. Hasil pemeriksaan kualitas air Sungai untuk parameter fisika (suhu dan zat padat terlarut) dan parameter kimia (nitrat, arsen, barium, selenium, kromium, tembaga, mangan, air raksa, seng, klorida, sianida, sulfat, dan nitrit) belum melebihi Nilai Ambang Batas sedangkan boron, kadmium, besi dan timbal telah melebihi Nilai Ambang Batas dari Kemenkes RI Nomor 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas air minum. Kuantitas Sungai Bengawan Solo pada up-stream outlet Sungai Premulung sebesar 3,22 m3/detik. Dapat disimpulkan bahwa kualitas air Sungai Bengawan Solo pada wilayah Kota Surakarta tidak memenuhi syarat untuk dijadikan air baku air minum, sedangkan kuantitas (debit) Sungai Bengawan Solo pada musim kemarau dapat mencukupi untuk dijadikan sebagai air baku air minum masyarakat Kota Surakarta hingga tahun 2010. Kata kunci : Sunagi Bengawan Solo, kualitas air minum
EFEKTIVITAS FERI SULFAT (Fe2(so4)3) TERHADAP PENURUNAN KADAR BOD (Biological Oxygen Deman) LIMBAH CAIR INDUSTRI BATIK -, Agus Susanto; -, Dwi Hastuti
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 4, No 8 (2009)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak : Tujuan penelitian adalah untuk mengetah eketivitas feri sulfat  (Fe2(so4)3) untuk menurunkan kadar BOD air Limbah indutri batik rumah tangga di Jati Rejo Sondakan Laweyan Surakarta. Jenis penelitian yang digunakn adalah eksperimen dengan rancangan pretest-postest with control group design. Sampel diambil sebanyak 10 lietr untuk 6 perlakuan dan 1 blanko dengan replikasi 4 kali. Perlakuan dilakukan dengan pemberian feri sulfat 10% sebanyak 0,5, 1,  1,5, 2,  2,5 dan 3 ml/l air limbah. Hasil penelitian menunjkkan dosis feri sulfat yang efektif pada penelitian ini adalah dois yang paling tinggi yaitu 3 ml/l. hasul uji statistic anova satu jalan menunkkan bahwa nilai P(0,000) < α(0,01). Simpulan yang bias diambil adalah ada perbedaab efektivitas feri sulfat konsentrasi 10% dalam menurunkan kadar BOD dengan berbagai dosis.   Kata kunci : Feri sulfat, BD, Limbah Cair,  Dosis  
PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN TAHUN 2008 -, sri handayani; -, Umi Roziqoh
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 5, No 9 (2010)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Paritas yang tinggi menimbulkan berbagai masalah kesehatan baik bagi ibu maupun bayi yang dilahirkan. Salah satu dampak kesehatan yang dapat timbul adalah Berat Badan Bayi Lahir Rendah. Ibu dengan paritas tinggi berisiko (50%) melahirkan bayi dengan berat lahir yang rendah. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten periode Januari sampai Desember Tahun 2008. Metode penelitian ini merupakan penelitian observasional. Rancangan penelitian diskriptif analitik dengan pendekatan retrospektif. Populasi dalam penelitian ini adalah bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR) di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jumlah populasi sebesar 175 bayi BBLR pada bulan Januari — Desember Tahun 2008. Sampel sejumlah 44 yang diambil dengan teknik simple random sampling. Kontrol diambil secara matcing dengan perbandingan 1 : 1. Analisa data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara paritas ibu bersalin dengan kejadian BBLR.. Nilai OR : 3, 6 berarti ibu dengan paritas tinggi berisiko melahirkan bayi BBLR.
POLA ASUH ORANG TUA DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK USIA 1 - 3 TAHUN DI DESA BUNTALAN ICLAERN -, Suyami -; -, Saifudin Zukhri; -, Lis Suryani
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 5, No 9 (2010)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan fisik kognitif , moral, emosi, sosial merupakan periode penting dalam kehidupan seorang anak. Anak usia bawah tiga tahun memasuki dasar dan masa kritis dalam perkembangan sosialnya, jika salah dalam perkembangannya dapat terjadi gangguan anti sosial hal ini disebabkan karena ketidak matangan secara sosial. Orang pertama yang dekat dengan anak pada usia awal adalah ibu atau orang tuanya, permasalahanya adalah bagaimana pola asuh orang tua yang dihubungkan dengan perkembangan sosial anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua terhadap perkembangan sosial anak usia 1-3 tahun. Penelitian ini adalah diskriptif analitik corelasi dengan pendekatan belah lintang Jumlah responden sebanyak 100 pasangan ibu dan anak usia 1-3 tahun di Desa Buntalan, klaten tengah, alat ukur yang digunakan berupa kuesioner tertutup dan lembar DDST. Analisa yang digunakan adalah product moment. Dari 100 responden tersebut didapat data pola asuh dengan kategori demokratis (58%), dengan perkembangan anak advance (48,2%),normal (38%, caution (5,2%, delay (8,6%). Pola asuh permisif (16%), dengan perkembangan anak advance (31.25%), normal (25%), caution (6,25%), delay (37,5%), dan untuk pola asuh otoriter (26%). dengan. Hasil uji statistik r hitung 0,4378 > r tabel 0,256, dengan taraf signifikansi 0,00 (p: < 0, 01)yang berarti ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan perkembangan anak usia 1-3 tahun di desa buntalan. Berdasarkan uji statistik diperoleh basil pola asuh orang tua pada kategori demokratis perkembangan sosial anaknya advance, pola asuh otoriter perkembangan sosial anaknya yaitu delay.
LINGKUNGAN FISIK RUMAH DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA BALITA DI WLAYAH KERJA PUSKESMAS KARANGNONGKO KABUPATEN KLATEN TAHUN 2009 -, istiana nurhiadayati; -, Nur fitriah
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 5, No 9 (2010)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Infeksi saluran pernafasan Akut (ISPA) merupakan penyakit saluran pernafasan yang disebabkan oleh jasad renik atau bakteri, virus, maupun riketsia. ISPA menyebabkan 4 iuta dan 15 juta perkiraan kematian pada anak berusia dibawah lima tahun pada setiap tahunnya. Di Puskesmas Karangnongko ISPA temasuk dalam urutan pertama dari 10 besar penyakit pada tahun 2008. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Karangnongko yang bertujuan untuk mengetahui hubungan lingkungan fisik rumah dengan kejadian penyakit ISPA pada balita dengan mengaitkan faktor-faktor lingkungan fisik rumah yang meliputi kepadatan hunian, ventilasi, jenis lantai, jenis dinding, jenis bahan bakar memasak, dan saluran pembuangan asap dapur. Penelitian ini menggunakan rancangan case control 55 sampel yang berusia 0-5 tahun. Analisis hasil dengan menggunakan uji Chi Square pada Confident interval (CI) 95% dan - < 0.05. Untuk mengukur tingkat risiko lingkungan, dengan kejadian ISPA dengan mencari nilai odds Ratio (OR). Hasil analisis diperoleh bahwa ada hubungan yang bermakna antara lingkungan ftsik rumah yang meliputi faktor kepadatan hunian (OR=4,235 p=0,001), luas ventilasi (OR=5,125 p=0,000), jenis lantai (OR=4,986 p=0,000), jenis dinding (OR=4,618 p=0,000), jenis bahan bakar masak (OR=4,781 p=0,012) dan keberadaan saluran pembuangan asap dapur (OR=9,462 p=0,000). Kesimpulan adalah ada hubungan yang bermakna antara lingkungan fisik rumah yang meliputi kepadatan hunian, luas ventilasi, jenis dinding, jenis bahan bakar masak dan keberadaan saluran pembuangan asap dapur dengan kejadian penyakit ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Karangnongko. Saran dari peneliti adalah perlu ditingkatkan dan diperhatikan konstruksi bangunan rumah, perlu penyuluhan tentang pentingnya lingkungan rumah sehat. Kata kunci : Lingkungan fisik rumah, ISPA, balita.
SIKAP ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN SOSIALISASI ANAK RETARDASI MENTAL DI SLB C/C1 SHANTI YOGA KLATEN Hastuti, Retno Yuli; -, Esri Rusminingsih; Wulansari, Ria Dewi
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 5, No 9 (2010)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Retardasi mental adalah keadaan dengan fungsi intelektual umum yang kurang (bertaraf subnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak) individu yang berhubungan dengan terbatasnya kemampuan belajar maupun daya penyesuaian serta proses pendewasaan individu. Di Indonesia 1-3% penduduknya menderita retardasi mental, yang berarti dari 1000 penduduk diperkirakan 30 penduduk menderita retardasi mental. Perkembangan kemampuan sosialisasi anak retardasi mental sangat dipengaruhi oleh agen sosialnya, dapat juga dipengaruhi oleh sikap orang tua dalam mengasuh anak retardasi mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara sikap orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak retardasi mental di SLB C/C1 Shanti Yoga Klaten. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non-eksperimental yang bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional, yaitu suatu bentuk penelitian dengan pengukuran variabel dependent dan independent dalam satu waktu secara bersamaan dan hasilnya bisa didapat saat itu juga. Tehnik pengambilan sampel menggunakan total populasi dengan jumlah responden sebanyak 56 pasangan orang tua dengan anak retardasi mental. Variabel sikap orang tua diukur menggunakan kuesioner yang berjumlah 26 item pernyataan, sedangkan variabel kemampuan sosialisasi diukur menggunakan kuesioner yang berjumlah 31 item pernyataan. Sikap orang tua baik dengan kemampuan sosialisasi tinggi yaitu 46 responden (82,1%), sikap orang tua cukup baik dengan kemampuan sosialisasi sedang sebanyak 2 responden (3,6%). Analisa data statistik menggunakan korelasi Product Moment, hasilnya menunjukkan hubungan antara sikap orang tua dengan kemampuan sosialisasi anak retardasi mental di SLB C/C1 Shanti Yoga Klaten dengan p = 0,000 (p < 0,01). Didapat nilai r hitung = 0,552 sedangkan nilai r tabel pada taraf signifikansi = 0,01 adalah 0,330, hal ini berarti bahwa r hitung > r tabel maka Ha diterima artinya ada hubungan yang sangat signifikan antara sikap orang tua dengan kemampuan sosialisasi. Kata Kunci : Sikap Orang Tua, Kemampuan Sosialisasi, Retardasi Mental.
STIMULASI REFLEKS OKSITOSIN TERHADAP KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA POST PARTUM PRIMIPARA DI BIDAN PRAKTEK SWASTA BENIS JAYANTO NGENTAK KUJON, CEPER, KABUPATEN KLATEN -, Nuraini Rahmawati; Setyaningrum, Resti Agustina
MOTORIK Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Science) Vol 5, No 9 (2010)
Publisher : STIKES Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rangkaian dari perawatan payudara, daram penelitian ini adalah stimulasi refleks oksitosin yaitu berupa pemijatan atau penekanan pada daerah punggung yang bermanfaat melancarkan refleks pengeluaran ASI, meningkatkan volume ASI, mencegah bendungan pada payudara. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh stimulasi refleks oksitosin terhadap kejadian bendungan ASI pada post partum primipara. Jenis penelitian yang digunakan adahh deskriptid dan analitik dengan pendekatan eksperimental jenis rancangan quasy eksperimen. Populasi penelitian ini adalah semua Post Partum Primipara di BPS Benis Jayanto sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh Iangsung dari lembar observasi yang diisi oleh peneliti, dan data dianalisa dengan menggunalan uji chi - square dengan α 0,05. Hasil penelitian stimulasi refleks oksitosin dengan frekuensi 1 kali tindakan yang berpengaruh terhadap bendungan ASI Ringan sebanyak 4 orang (26,7%) dan yang betpengaruh terhadap bendungan ASI Sedang sebanyak 11 orang (73,3%), stimulasi refleks oksitosin dengan frekuensi 2 kali tindakan yang berpengaruh terhadap bendungan ASI Ringan sebanyak 12 orang (80%) dan yang berpengaruh terhadap bendungan ASI Sedang sebanyak 3 orang (20%). Kesimpulan menunjukkan bahwa ada pengaruh antara stimulasi refleks oksitosin terhadap kejadian bendungan ASI pada post partum primipara dengan X2 hitung 8,571 sedangkan harga X2 tabel adalah 3,481 dan p = 0,003 (p < 0,05). 0,05). Jadi semakin sering dilakukan tindakan stimulasi refleks oksitosin maka kejadian bendungan ASI semakin berkurang. Kata Kunci : Stimulasi refleks oksitosin, Kejadian bendungan ASI, post partum primipara. Â