cover
Contact Name
Tri Wahyu Widodo
Contact Email
notasi3@yahoo.co.id
Phone
+6287839174055
Journal Mail Official
promusika7@gmail.com
Editorial Address
Jurusan Musik Fakultas Seni Pertunjukan Institut Seni Indoneisa Yogyakarta Jl. Parangtritis Km 6,5 Sewon Bantul Yogyakarta Telp: 0274-384108, 375380, fax: 0274-384108/0274-484928 HP: Hp. 087839174055
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik
ISSN : 2338039X     EISSN : 2477538X     DOI : https://doi.org/10.24821/promusika.v1i2
Core Subject : Art,
PROMUSIKA: Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik, focuses on the results of studies in the field of music, that its topics scope encompasses: Western Music Studies; History of music; Music theory/ analysis; Choir; Orchestra/ Ensemble/ Chamber Music; Composition/ Arrangement; Music Pedagogy/ education; Instrumental/ Vocal Studies; Music Technology; Popular/ folk Music; Music Esthetic/ philosophy
Articles 136 Documents
Sestina dalam sudut pandang Estetika Monroe C. Berdsley Narayanasandhy, I Wayan M. Dhamma
PROMUSIKA Vol 6, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v6i2.2571

Abstract

Setiap karya musik yang dinyanyikan, biasanya memiliki sebuah lirik yang ikut andil di dalamnya. Kebanyakan, penciptaan sebuah lirik terinspirasi dari sebuah puisi. Banyak sekali jenis-jenis puisi di dunia, salah satunya adalah puisi Sestina. Penelitian ini berjudul "Sestina dalam Sudut Pandang Estetika Monroe C. Berdsley". Puisi sestina adalah salah satu puisi kuno yang tidak memiliki unsur rima tetapi memiliki algoritma repetisi yang disebut circular of sestina. Dalam sebuah karya seni, selalu memiliki suatu estetika yang terkandung di dalamnya. Dengan meninjau lebih dalam tentang estetika, penelitian ini berfokus pada teori estetika yang dikemukakan oleh Monroe C. Berdsley. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis karya sastra sestina dalam sudut pandang teori estetika dari Monroe C. Berdsley. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan sebuah pendekatan yang menjurus pada studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah menjelaskan tentang ketiga unsur Intensity, Complexity, dan Unity yang terdapat dalam suatu karya sastra sestina dengan menggunakan contoh karya puisi "Sestina" yang diciptakan oleh Elizabeth Bishop. The model song is a song that is used as a medium in achieving theme based learning. The problem in the process of creating songs is the difference in students' musical abilities between the background of music education and students in the PG-PAUD Study Program. This study aims to describe the optimization of the learning process of song copyright for early childhood learning. This study uses a qualitative approach. The subjects in this study were level II students in class A, B, C, and D, totaling 59 students. This research was conducted in the even semester of the 2015/2016 academic year, with data collection techniques in the form of interviews, observation, and documentation studies. The results of the study concluded that the way to optimize the creation of "Model Song" for early childhood is through making a synopsis, implementing collaborative discussion methods, appreciation, and documenting songs in the form of CDs and books. With the right method in optimizing the learning process, it can improve the quality of songs created by students.Keywords: Optimization, Model Song, Early Childhood.
MAPPADENDANG: MUSIK UPACARA PESTA PANENMASYARAKATBUGIS TOLOTANG Sriwahyuni, Sriwahyuni
PROMUSIKA Vol 1, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/pro.v0i0.539

Abstract

The harvest ceremony ofthe Bugis Tolotang people expressed a gratitude toward the DewataE,the goddess. The Mappadendang musical performance of the ceremony, was attended by the entire community of Bugis Tolotang in Amparitta Sidrap, South Sulawesi province. The main concern of this study is to investigate some meanings implied in the performance which is aimed atunderstanding contextual interpretation of the music. This study utilizes qualitative method where field data are described analytically. Data were collectedthrough interviews, observation and participant observation techniques. This study found that the music uses two contrasting tempos and dynamics, medium and fast, as well as medium loud and loud. The three rhythmical patterns of the music are,1) the pa'dekko by the theindo'na, 2) the ma'dupa si'di and 3) the ma'dupa dua, by ambo'na. These symbols expresses the disclosure of people’s religious emotion.Keywords: Mappadendang, Bugis Tolotang, musical meaning
Peran KKM 6.5 Composer’s Collective bagi Mahasiswa Program Studi Penciptaan Musik FSP ISI Yogyakarta Maria Octavia Rosiana Dewi
PROMUSIKA : Jurnal Pengkajian, Penyajian, dan Penciptaan Musik Vol 5, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v5i2.2291

Abstract

KKM 6.5 Composer Colective adalah salah satu klub kegiatan kemahasiswaan di Departemen Musik FSP ISI Yogyakarta, yang anggotanya adalah mahasiswa musik yang konsentrasi studi elektifnya adalah komposisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan program KKM 6.5 Composer Colective, serta perannya dalam pengembangan komposisi mahasiswa serta program studi komposisi musik selama periode tahun 2014 sampai 2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua mahasiswa komposisi yang baru masuk diarahkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan program KKM 6.5 Composer Colective. Ada program tahunan yang selalu dijadwalkan dan dilakukan secara teratur seperti konser komposisi perdana mahasiswa baru, lokakarya, dan kelas komposisi. Ada hubungan timbal balik antara KKM 6.5 Composer's Collective, yang terkadang melibatkan alumni Jurusan Musik yang menjadi komposer aktif, dan mahasiswa program studi Komposisi Musik saat ini. Dari program klub mahasiswa ini, para mahasiswa komposisi telah mendapatkan wawasan dan pengalaman yang luas sehingga bermanfaat sebagai dukungan untuk proses belajar akademik mereka.
Efektivitas Strategi Latihan Instrumen Musik dan Vokal pada Mahasiswa Mohamad Alfiah Akbar; Layung Jingga Artista
PROMUSIKA Vol 8, No 1 (2020): April 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v1i1.4445

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas strategi latihan instrumen musik dan vokal pada mahasiswa di Jurusan Musik ISI Yogyakarta. Sampel penelitian terdiri dari 55 subjek yang berada di semester tiga dan lima, kami asumsikan mahasiswa yang berada pada semester tersebut telah mendapatkan pengalaman latihan instrumen dan vokal yang diberikan oleh dosen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui analisis skor jawaban subjek pada kuesioner efektifitas strategi latihan sehingga diperoleh gambaran mengenai strategi latihan instrumen musik dan vokal mahasiswa. Dalam menganalisis tingkat efektivitas strategi latihan instrumen musik dan vokal mahasiswa, kami melakukan pengkategorian menggunakan skor hipotetik. Dengan 3 kategori untuk mengetahui tingkat efektivitas latihan mahasiswa yaitu efektif, cukup efektif, dan tidak efektif. Dari hasil analisis skor jawaban subjek pada kuesioner efektifitas strategi latihan, menunjukkan bahwa tidak ada subjek yang berada pada kategori tidak efektif, ada 24 subjek berada pada kategori cukup efektif, dan 33 subjek berada pada kategori efektif.AbstractEffectiveness of Vocal and Musical Instrumen Training Strategies for Students. This study aims to determine the effectiveness of musical instruments and vocal practice strategies for students in the ISI Yogyakarta Music Department. The research sample consisted of 55 subjects who were in the third and fifth semesters, we assume that students who are in that semester have gained experience in vocal and instrument training given by the lecturer. The method used in this research is descriptive quantitative. Quantitative data were obtained through the analysis of the subject's answer scores on the questionnaire on the effectiveness of the practice strategy to obtain an overview of the students' musical instrument and vocal practice strategies. In analyzing the level of effectiveness of the students' musical instrument and vocal practice strategies, we categorized them using a hypothetical score. With 3 categories to determine the level of effectiveness of student training, namely effective, moderately effective, and ineffective. From the results of the analysis of the subject's answer scores on the exercise strategy effectiveness questionnaire, it shows that there are no subjects in the ineffective category, 24 subjects are in the moderately effective category, and 33 subjects are in the effective category.Keywords: Effectiveness; Practice Strategies; Musical Instruments and Vocals
Studi Eksploratif Bahan Ajar Cello Berbasis Metode Suzuki Nandya Abror Nurmusabih; Hari Martopo; Ayu Tresna Yunita
PROMUSIKA Vol 5, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v5i1.2281

Abstract

Metode Suzuki merupakan metode pembelajaran musik yang menekankan pentingnya pendidikan bakat musik sedini mungkin untuk anak-anak dengan menggunakan bahasa ibu (mother tongue). Metode ini banyak disalahartikan oleh masyarakat hanya dengan menggunakan kurikulum buku saja, tanpa menerapkan filosofi dari penciptanya, Shinici Suzuki yaitu dididik dengan kasih sayang Nurtured by Love (dididik dengan kasih sayang) dan teorinya yaitu Talent Education (pendidikan bakat). Tujuan eksplorasi Metode Suzuki ini yaitu: (1) untuk memperkaya bahan ajar cello berbasis Metode Suzuki Cello menggunakan metode eksploratif yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sesuatu yang belum diketahui, belum dipahami, dan belum dikenali dengan baik, (2) untuk mensosialisasikan Metode Suzuki dalam pembelajaran cello. Kesimpulan yang dapat diambil adalah: (1) pengayaan bahan ajar cello dalam Metode Suzuki menggunakan metode eksploratif, (2) metode eksploratif yang diterapkan pada pengayaan bahan ajar cello sebagai upaya mensosialisasikanera.
Pembelajaran Musik Kreatif Dalam Sudut Pandang Pembelajaran Abad ke-21 Oriana Tio Parahita Nainggolan; Vill Alvia Martin
PROMUSIKA Vol 7, No 2 (2019): Oktober 2019
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v7i2.3454

Abstract

Creative music learning is one of the challenging subjects of  learning music for elementary school students. The main topic of creative music is sound. It is the most important element in learning music. Sound must recognized and heard at the beginning of music lesson. Creative music aims not only to develop students’ listening skills but also to develop the ability to in making innovation in music either creating creative musical composition or musical instruments. The students also will get the advantages from creative music learning processes such as critical thinking, communication, collaboration, and creativity and innovation (4C). In the framework of the 21st century learning, the 4C is the ability that must achieved by the students. Although creative music subject is important in learning music, it has not been widely taught in public schools. This paper will examine how 4C integrated  into creative music learning. The data obtained from observations and interviews during the music creative learning process. The results have shown that students integrate 4C in the learning process. Making creative music requires critical thinking finding various possibilities in order to make making innovations in music. Communication skill is also needed to express ideas from critical thoughts. The collaborative ability also used when playing creative music. Critical thinking skills, communication, and collaboration will ultimately result in creativity and innovation in making creative music. Pembelajaran musik kreatif merupakan salah satu pembelajaran yang menarik bagi siswa Sekolah Dasar (SD). Materi utama pembelajaran musik kreatif adalah suara. Suara merupakan materi pertama yang harus dikenali oleh siswa pada pembelajaran musik. Pembelajaran musik kreatif bertujuan tidak saja untuk mengembangkan keterampilan mendengar, tetapi juga mengembangkan kemampuan dalam membuat inovasi mencipta komposisi musik kreratif. Pada saat pembelajaran musik kreatif, siswa juga mendapat keuntungan yaitu melatih kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan kreativitas serta berinvoasi (4C). Kemampuan 4C merupakan kemampuan yang harus dicapai oleh seluruh peserta didik dalam pembelajaran abad 21. Artikel ini bertujuan untuk mendeksripsikan kemampuan 4C pada pembelajaran musik kreatif. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokuemntasi selama proses pembelajaran musik kreatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan 4C terintegrasi secara langsung pada pembelajaran musik kreatif. Kemampuan 4C dibutuhkan siswa pada saat membuat komposisi musik kreatif. Pada saat membuat komposisi musik kreatif, berpikir kritis dibutuhkan untuk menemukan berbagai macam kemungkinan suara untuk disusun dalam komposisi musik kreatif. Kemampuan berkomunikasi digunakan untuk dapat mengkomunikasikan ide-ide untuk membuat komposisi musik kreatif. Kemampuan berkolaborasi digunakan untuk dapat memainkan komposisi musik kreatif. Kreativitas merupakan hasil dari kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi dan berkolaboasi sehingga dapat membuat dan memainkan komposisi musik kreatif. 
Aplikasi Pembelajaran Mata Kuliah Aransemen Musik Pendidikan II: Studi Kasus di SMP Al-Azhar Yogyakarta Ayu Tresna Yunita
PROMUSIKA Vol 4, No 1 (2016): April 2016
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v4i1.2270

Abstract

Mata Kuliah Aransemen Musik Pendidikan I dan  II pada kurikulum 2009 Program Studi Seni Musik,  termasuk kelompok mata kuliah keahlian berkarya yang terdapat didalam minat utama Musik Pendidikan. Deskripsi mata Kuliah Aransemen Musik Pendidikan II yaitu mampu membuat aransemen musik pendidikan dengan bentuk ansambel musik untuk tahap menengah  (siswa Sekolah Menengah Pertama). Penelitian ini  berguna untuk mengatasi kendala dan mencari solusi pada proses pengajaran Aransmemen Musik Pendidikan dalam bentuk ansambel musik di sekolah Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analisis menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan metode teoritical. Penguasaan materi unsur-unsur musik menjadi dasar untuk membuat aransemen di mana subyek terkait dengan konsep-konsep seperti bentuk, harmoni, tandingan, dan perangkat komposisi (Watanabe;1967,5). Pada penelitian ini, hasil teori tentang aransemen musik yang didapat selama proses perkuliahan aransemen musik pendidikan II di kelas, selanjutnya diaplikasikan ke SMP Al Azhar Yogyakarta yang kemudian hasilnya lalu dikaji lebih mendalam.  Hasil aransemen mata kuliah aransemen musik pendidikan dapat di aplikasikan di SMP Al-Azhar. Bentuk aransemen dengan format ansambel yang menggunakan instrumen rekorder, pianika, biola, glokenspiel, perkusi, gitar elektrik, bass elektrik, keyboard, drumset serta vokal menjadi ansambel musik bentuk baru yang memang tepat bagi kegiatan ansambel musik di Sekolah Menengah Pertama.
Pengaruh Musik Latar Terhadap Kenyamanan Kerja Karyawan Bank BCA Akbar, M. Alfiah
PROMUSIKA Vol 6, No 2 (2018): Oktober 2018
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v6i2.3156

Abstract

Pembinaan dan pemeliharaan lingkungan kerja yang nyaman merupakan sasaran yang penting dalam kaitannya dengan pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia dalam perusahaan. Salah satu upaya untuk menciptakan kenyamanan kerja karyawan adalah dengan mendengarkan musik, karena musik dapat memberikan suasana baru bagi lingkungan kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis “Ada peningkatan kenyamanan kerja pada karyawan BCA saat diperdengarkan musik latar” dan mengidentifikasi tingkat kenyamanan kerja karyawan setelah mendengarkan musik serta mengidentifikasi jenis musik latar yang dapat mendukung suasana kenyamanan kerja karyawan BCA. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan kuasi eksperimen. Adapun desain kuasi ekperimen yang digunakan adalah Pre-test Post-test Control Group Desain. Subjek penelitian adalah 30 orang karyawan Divisi Keuangan Bank BCA, 15 orang kelompok kontrol (KK) dan 15 orang kelompok eksperimen (KE). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner kenyamanan kerja, Hasil perhitungan menggunakan t-test menunjukkan nilai t sebesar 0,113 (p > 0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hal tersebut berarti bahwa tidak terdapat peningkatan kenyamanan kerja yang signifikan pada kelompok kontrol. Selanjutnya melakukan uji nilai pretest dan posttest pada kelompok eksperimen. Hasil perhitungan menggunakan t-test menunjukkan nilai t sebesar 0,01  (p < 0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan kenyamanan kerja yang signifikan pada kelompok eksperimen. Fostering and maintaining a comfortable work environment is an important target in relation to the management and development of human resources in the company. One effort to create employee work comfort is to listen to music, because music can provide a new atmosphere for the work environment. The purpose of this study is to test the hypothesis "There is an increase in work comfort for BCA employees when playing background music" and identify the level of work comfort of employees after listening to music and identify the type of background music that can support the comfort atmosphere of BCA employee work. The method used in this research is quantitative with a quasi-experimental approach. The quasi-experimental design used is the Pre-test Post-test Control Group Design. The research subjects were 30 employees of the Bank BCA Finance Division, 15 control groups (KK) and 15 experimental groups (KE). Collecting data in this study using a work comfort questionnaire, the results of calculations using the t-test showed a t value of 0.113 (p> 0.05), then Ho was accepted and Ha was rejected. This means that there is no significant increase in work comfort in the control group. Next test the pretest and posttest values in the experimental group. The results of calculations using the t-test showed a t value of 0.01 (p <0.05), then Ha was accepted and Ho was rejected. Based on the results of the analysis, it can be concluded that there is a significant increase in work comfort in the experimental group.Keywords: Background music, work comfort, moods, emotions
Pertunjukan Musik dalam Perspektif Ekomusikologi Daniel de Fretes; Nensi Listiowati
PROMUSIKA Vol 8, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v8i2.4636

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menelaah pertunjukan musik dari perspektif ekomusikologi sebagai refleksi dari pergeseran pertunjukan yang terjadi selama masa pandemi covid 19. Tatanan baru di era pandemi mengubah kodrat pertunjukan dari alam nyata ke jagat maya. Ekomusikologi adalah persinggungan diantara kajian musik dan kajian ekologi yang mengelaborasi bidang kajian musik, budaya, dan lingkungan secara multiperspektif. Studi kasus dalam kajian ini adalah konser serenade bunga bangsa di Auditorium Driyarkara Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis ekomusikologi pertunjukan musik yang dirumuskan Bolye & Waterman yaitu faktor-faktor yang mendasari gestur sonik. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan interdependen diantara setiap komponen pertunjukkan. Perubahan lanskap pertunjukan yang terjadi adalah konsekuensi dari sifat alamiah sistem jejaring yaitu dinamika non-linear, kemunculan spontan dan siklus umpan-balik. Kesadaran ekologi mendorong umat manusia sebagai bagian dari alam semesta untuk menyelami dan beradaptasi terhadap berbagai perubahan. Ini dapat dicapai melalui kolaborasi secara kooperatif, kreatif, dan inovatif diantara komunitas-komunitas dalam jejaring pertunjukan musik guna merawat budaya musik yang berkelanjutan.AbstractThis article aims to examine musical performances from an ecomusicological perspective as a reflection of the shifts in performances that occurred during the Covid 19 pandemic. The new order in the pandemic era has changed the nature of performances from the real world to the virtual world. Ecomusicology is an intersection between music studies and ecological studies that elaborates the fields of music, culture, and environment studies in a multi-perspective. The case study in this study is Konser Serenade Bunga Bangsa at the Driyarkara Auditorium, Yogyakarta. This study uses a musical performance ecomusicological analysis framework formulated by Bolye & Waterman, namely the factors that underlie sonic gestures. The results showed that there was an interdependent relationship between each performance component. Changes in the performance landscape that occur are a consequence of the nature of the network system, namely non-linear dynamics, spontaneous emergence and feedback cycles. Ecological awareness encourages humankind as part of the universe to explore and adapt to various changes. This can be achieved through cooperative, creative, and innovative collaboration among communities in music performance networks to nurture a sustainable musical culture.Keywords: ecomusicology; musical performance; environment; interdependent
Strategi Pengelolaan Materi Musikal dan Teknis Paduan Suara; Studi Kasus Pengalaman Aktivitas Pentas, Lomba, dan Penjurian A. Gathut Bintarto T.
PROMUSIKA Vol 3, No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/promusika.v3i2.1698

Abstract

This research tried to figure out the complexity of challenges faced by the choir’s conductor or the vocal coacher especially tocomprehend deeply in the certain period the matters that can be observed to gain the optimum results that can be measuredsignificantly by the choir’s member. The early musical strategic found in the beginning of this research trying to capture theactivities of the vocal coacher based on the experiences found by the researcher during the preparation period to make thechoir’s performances or as in the position as a choir’s judge in the middle of the contest. The participated observationconducting in this research shown the datas of similar process and the final expectation between the short (1 week to 2months), middle (2,5‐4 months) and long period (more than 5 months) of the preparations. The supporting data collected inthis research shown that the imaginative abilities dan the experiences of the vocal coacher in coping with the differentsituations of the performances and the contests brought significant effects for conducting the song’s material, working withvarious rhythmical patterns, interpreting the music and for sharing the musical ideas as they processed in one or multipleevents at one time.

Page 2 of 14 | Total Record : 136