cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. bantul,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Saraswati
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 696 Documents
PENERAPAN TEMA PASAR CINA PERANAKAN PADA INTERIOR EAT AND EAT FOOD MARKET DI MALL KELAPA GADING JAKARTA leonnyta rachma kesuma
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.423

Abstract

Eat and Eat Food Market di Mall Kelapa Gading Jakarta merupakan food court yang menerapkan tema Pasar Cina Peranakan ke dalam interiornya. Cina Peranakan adalah istilah yang lazim digunakan untuk menyebut kelompok etnishasil pernikahan campuran antara pendatang Cina dengan wanita pribumi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui elemen-elemen dari tema Pasar Cina Peranakan yang diterapkan pada interior Eat and Eat Food Market di Mall Kelapa Gading Jakarta dilihat dari segi bentuk, bahan, warna, dan ragam hias.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.Hasil penelitian menunjukkan elemen dari tema tersebut pada interior Eat and Eat Food Market di Mall Kelapa Gading Jakarta yaitu bentuk, bahan, warna dan ragam hias yang diterapkan sesuai dengan yang banyak digunakan pada rumah Cina Peranakan, mulai dari fasad, furnitur hingga ke aksesoris interiornya.Kata Kunci: Tema, Pasar Cina Peranakan, interior, Eat and Eat Food Market
STUDI INTERAKSI SOSIAL LANJUT USIA DITINJAU DARI SETTING RUANG DI PSTW BUDHI LUHUR, GRAHA WREDHA MULYA, DAN WISMA LANGEN PROGRAM STUDI DESAIN INTERIOR INSTITUT SENI WERDHASIH marhama amelia
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.424

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah meneliti tentang interaksi sosial di hunian lansia dengan adanya perbedaan pada setting ruang, serta mempelajari dan mendalami tentang hunian lansia.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan studi kasus dengan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara interview, direct behavior observation, dan time budget. Pengambilan sampel dilakukan denganteknik purposive sampling. Sampel yang diambil adalah PSTW Budhi Luhur, Graha Wredha Mulya, dan Wisma Langen Werdhasih. Analisis dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setting ruang yang digunakan untuk lansia berinteraksi sosial pada hunian lansia berkaitan dengan jumlah penghuni, gender, keakraban, kesamaan, privasi, teritori, feedback, dan jenisruangan (tertutup dan terbuka). Privasi merupakan hal yang terpenting dalam ruang sosiofugal, sedangkan hal yang paling penting dalam ruang sosiopetal adalah kesamaan.Kata kunci: interaksi sosial, lanjut usia, setting ruang, PSTW Budhi Luhur, Graha Wredha Mulya, Wisma Langen Werdhasih
SISTEM WAYFINDING DITINJAU DARI ASPEK MENTAL MAP PENGUNJUNG PADA TUJUAN AREA RAWAT INAP DI RSUP Dr. SARDJITO YOGYAKARTA Masithoh Zulaiha A. K
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.425

Abstract

Salah satu hal yang dapat mengatasi permasalahan wayfinding dalam rumah sakit adalah dengan memiliki imageability rumah sakit yang baik. Imageability rumah sakit ini dapat diidentifikasi dengan mental map. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui obyek-obyek elemen mental map yang terdiri dari landmarks (tengaran), paths (jalur), nodes (titik pertemuan antar jalur), edges (batas-batas wilayah), dan district (kawasan/zona) pada wayfinding pengunjung menuju area rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi imageability obyek tersebut.Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus mengenai sistem wayfinding yang ditinjau dari aspek mental map pengunjung untuk mengidentifikasi obyek-obyek yang bersifat imageability di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Penelitian menggunakan sumber sketsa peta mental, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sampel tujuan wayfinding dipilih secara purposive sampling, yaitu IRNA I (rawat inap dewasa), IRNA II (rawat inap anak), dan IRNA III (bangsal VIP). Responden adalah sepuluh pengunjung yang dipilih dengan ketentuan umur dewasa muda (20-40 tahun). Responden berpatisipasi dalam penelitian ini dengan melakukan kegiatan wayfinding menuju lokasi tujuan yang telah ditentukan sebanyak tiga kali.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat obyek elemen mental map yang membantu pengunjung dalam menemukan area rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Obyek tersebut merupakan elemen landmark, paths, edges, nodes, dan satu informasi lingkungan yang mendukung yaitu elemen penanda. Obyek elemen mental map pada tujuan area rawat inap di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta secara keseluruhan dipengaruhi oleh karakter visual, karakter fisik, dan lokasi. Penelitian ini menguatkan penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa karakter fisik dan lokasi dari elemen acuan visual rumah sakit mempengaruhi lingkungan tersebut sehingga mudah diidentifikasi dan dibedakan. Kata Kunci : wayfinding, mental map, lanskap, imageability, rumah sakit.
PERANCANGAN INTERIOR LOBBY, LOUNGE DAN COFFEE SHOP ASTON MADIUN HOTEL JAWA TIMUR Mega Sheli Bastiani
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.426

Abstract

Kota Madiun adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur yang terletak sebelah barat kota Surabaya dan sebelah timur kota Surakarta. Di Kota ini terdapat Pusat Industri Kereta Api (INKA) dan dikenal memiliki Lapangan Terbang Iswahyudi, yakni salah satu pangkalan utama AURI. Seiring pesatnya pertumbuhan kota Madiun yang sekaligus menjadi kota transit, berkembang pula permintaan domestik untuk hotel bisnis dengan standar internasional dan fasilitas bermutu. Alasan itulah yang menjadikan pihak Aston Internasional Hotels, Resorts & Residences dan PT. Bumi Pembangunan Pertiwi bekerja sama dengan pemerintah kota Madiun untuk membangun sebuah Hotel berstandar Internasional bintang tiga pertama di Madiun.Perancangan interior Aston Madiun Hotel yang meliputi area lobby, lounge dan coffee shop menerapkan gaya post-modern dan mengangkat tema “nature forest” yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Madiun danpara pengunjung yang singgah melalui aspek desain interiornya. Pemilihan tema disertai perpaduan alam dan budaya bertujuan supaya pengunjung merasakannyaman untuk singgah sejenak. Kata Kunci: Hotel, Post-Modern, Nature Forest.
PERANCANGAN INTERIOR LOBBY LOUNGE DAN RESTORAN HOTEL AMAROOSSA BALI Rani Novelia
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.427

Abstract

Bali merupakan kota wisata paling banyak peminatnya di Indonesia baik dari dalam negri maupun mancanegara. Hotel menjadi sarana penting untuk mendukung kegiatan pariwisata atau bisnis. Hotel ini mengangkat tema Balinesse Culture dengan gaya Postmodern, yang terletak di Jl. Kebo Iwa No. 4 Denpasar. Hotel ini menyediakan berbagai macam fasilitas untuk pengunjung hotel, baik dengan tujuan bisnis, maupundengan tujuan liburan, serta fasilitas eklusif lain untuk pengunjungnya. Hotel Amaroossa Bali memiliki 43 kamar, untuk fasilitas meeting room, serta fasilitas restoran, kolom renang, dan lain-lain. Hotel Amaroossa ini dirancang untuk kenyamanan optimal dan mempunyai karakter khusus, dengan suasana tradisional yaitu mengangkat tema BalinesseCulture yaitu lebih mengacu pada bentuk ornamen, dan pura dengan gaya postmodern. Pearancangan hotel ini diutamakan pada area lobby, lounge, restoran dan meeting room, dengan pemakaian bahan material lokal yang sesuai dengan tema pada setiap elementnya.dengan view kolom renang sebagai point of interestnya menambah daya tarik tersendiri bagi hotel ini. Diharapkan dengan mengangkat tema Kebudayaan Bali " Balinesse Culture " dan gaya postmodern, hotel ini mempunyai karakter khusus, dan menghasilkan suatu perancangan interior yang mengakomodasi kelengkapan ruang dan bangunanyang ada.Kata Kunci : Interior, Lobby, Lounge, Restaurant, Meeting room, Hotel,Postmodern,
PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT MATA Dr. YAP YOGYAKARTA Sari Budi Indraswari
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.428

Abstract

Rumah sakit mata termasuk dalam rumah sakit terspesialisasi yang khusus melayani kesehatan mata. Dalam lingkungannya tetap dibutuhkan therapeutic environment meskipun pasien menderita sakit mata yang mengganggu penglihatan. Maksud therapeutic environment, adalah lingkungan yang memiliki nilai dan upaya penyembuhan terhadap pasien. Maksudnya, secara tidak sadar dan tidak langsung, lingkungan memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap pasien dalam proses penyembuhan, selain itu juga mempengaruhi kinerja para petugas medis.Rumah Sakit Mata Dr. YAP Yogyakarta adalah satu-satunya rumah sakit mata yang ada di Yogyakarta. Bangunan ini setiap harinya selalu dikunjungi banyak orang baik itu pasien, keluarga pasien, bahkan tenaga medis. Hal tersebut tentunya menguntungkan bagi rumah sakit, namun di sisi lain hal tersebut menimbulkan permasalahan. Salah satunya mengenai munculnya lingkungan yang tidak kondusif yang dapat menyebabkan keadaan psikologis pasien bahkan petugas medis rumah sakit tersebut ikut terganggu.Desain adalah solusi untuk memecahkan masalah ini. Dalam perancangannya, perancang mengutamakan aksesibilitas yang nyaman bagi pengguna ruang terutama bagi pasien yang memiliki penglihatan terbatas, dimulai dari sirkulasi, penataan layout, serta pemilihan warna dan tekstur. Pada ruang-ruang yang didesain diharapkan dapat memberikan energi positif tidak hanya pada pasien tetapi juga para pengguna ruang lainnya. Dengan desain ruang yang maksimal, diharapkan membantu pasien sembuh dari sakitnya.Kata Kunci: Rumah sakit mata, therapeutic environment, aksesibilitas
PENERAPAN KOMPOSISI WARNA PADA INTERIOR SEKOLAH PAUD AL-AZHAR 31 DAN 38 DIYOGYAKARTA Supriyanto Yudi Asmoro
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.429

Abstract

Schools are places of learning and teaching activities or can also be called a place that is used to study and teach about social interaction. Indonesian government, has launched at least 9 years of learning activities, or often called the FAIR 9 years, starting from the age of 6 years, ranging from elementary school to the Junior High School. This is because the government is hoping that people's lives would beimproved if supported by adequate education. Nowadays people are very concerned about the education of children. Therefore, the parents do not want to wait long to have their children at the age of 6 years. So a lot of children with early childhood isinserted into pre-primary school or often also called early childhood school (Early Childhood Education). This is because the child will more quickly learn and interact at an early age. At an early age, usually the baby will be able to learn easily from the colors seen. Both on interior and furniture color class to place the baby learn. There are many colors that  empangaruhi knowledge of child development, there is also the theory that color can affect how the child develops memory and creation when learning. Education so that children at an early age is very important, and the color is one thing that affects the child's development as well as knowledge. Therefore, researchers are very interested to study the color used on early childhood school. In this case there needs to be discussion about the composition of any color and how the application of color composition in early childhood classrooms Schools AL-AZHAR31 and 38 Yogyakarta.Issues related to the selected the right kind of research to be used is descriptive research kualiatif. Qualitative descriptive study is a way to understand the object of research in the physical and non-physical form, of understanding and frameof the perpetrators themselves about the application of color that covers the interior space in Al-Azhar Kindergarten School 31 and 38 Yogyakarta. Descriptive research is a type of research that is intended to gather information about the status of a variable or theme, symptoms or circumstances that exist according to what it is at the time the study was conducted (Arikunto, 1993:309). Color composition is applied to the interior of the Al-Azhar schools ECD 31 and 38 Yogyakarta is more likely to use a combination or merger of two colors suchas penarapan on the walls and floors that use a combination of primary colors (red, blue, yellow) and secondary colors (green, orange, pink). The merger between the primary and secondary colors, is also used in furniture and props that are in earlychildhood classrooms Al-Azhar 31 and 38 Yogyakarta.Keywords: Color, Interior Early Childhood Education Al-Azhar 31 and 38Yogyakarta
PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Widi Amanuli
Saraswati Jurnal Mahasiswa Desain Interior
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.430

Abstract

Sebagai rumah sakit jiwa terbesar di Yogyakarta, Rumah sakit jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi rujukan utama penanganan gangguan kejiwaan untuk memperoleh perawatan dan rehabilitasi penderita gangguan jiwa. Kebutuhan akan rumah sakit jiwa yang cenderung meningkat, menuntut rumah sakit jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta untuk terus meningkatkan kualitas dari segi fasilitas maupun pelayanan. Interior sebagai salah satu pendukung dalam meningkatkan kualitas rumah sakit, menjadikannyapenting untuk mendapatkan perhatian khusus pada perancangannya. Perancangan interior rumah sakit jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta ini meliputi bangsal Bima (ICU), bangsal Arimbi (bangsal inap VIP, klas 1 dan 2) dan bangsalShinta ( bangsal inap klas 3). Mengambil tema ”Memori” dengan gaya postmodern, yaitu dimana dalam penerapan desain pada interior mampu membantu proses penyembuhan melalui keamanan, kenyamanan, suasana, dan pengalaman yang dimunculkan kembali tidak jauh dari keseharian manusianormal.Kata Kunci : perancangan, interior, Rumah Sakit Jiwa Grhasia Daerah Istimewa Yogyakarta, postmodern.
Penciptaan Naskah Drama Wwatan Mas Terinspirasi Dari Sejarah Runtuhnya Kerajaan Medhang Abad X Farik Eko Sulistyo
Saraswati Jurnal Mahasiswa Seni Teater
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.431

Abstract

Naskah drama Wwatan Mas adalah sebuah naskah drama yangmengusung irama percintaan yang menimbulkan balas dendam. WwatanMas adalah sebuah sebuah nama Ibukota kerajaan Medhang Kamulyan awal abad 10 Masehi yang runtuh akibat serangan dari Adipati Wurawari bersama pasukan bayaran dari Cholamandala dikarenakan rasa emosi Adipati Wurawari akan hinaan Sri Maharaja Dhamawangsa Tguh Anantawikramottunggadewa.Penciptaan naskah drama Wwatan Mas bertujuan untuk mengisi kelangkaan naskah drama yang sumber idenya berasal dari fenomena perkelahian dan pertikaian antar warga di masyarakat Indonesia dengankonsep menggabungkan sejarah dengan cerita tutur menjadi karya fiktif. Metode penciptaan menggunakan metode kreatif yang terdiri daritahap gagasan (Idea), tuturan (discourse), tatanan (organization).Hasil penciptaan naskah drama Wwatan Mas adalah ebuah naskah bergenre tragedi epos yang memiliki pesan moral, bahwasanya menghina seseorang yang lebih rendah kedudukan maupun membalas dendam merupakan perbuatan tidak patut.Kata kunci : Wwatan Mas, drama, naskah.
PENCIPTAAN ARTISTIK NASKAH “KAPAI-KAPAI” KARYA ARIFIN C. NOER Dwi Novianto
Saraswati Jurnal Mahasiswa Seni Teater
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24821/srs.v0i0.432

Abstract

Naskah Kapai-kapaikarya Arifin C. Noer, dapat di transformasi dalam bentuk pementasan teaterkhususnya tata cahaya, sedikitnya adalah sebuah ekspresi untuk menjadikan bentuk surealis sebagai landasan dalam mewujudkan tata cahaya yang berlandaskan mimpi dan khayalan-khayalan alam bawah sadar. Mewujudkan visualisasi tata cahaya dalam pementasan naskah drama Kapai-kapai, dengan awal proses mengadakan berbagai percobaan dan pencarian yang akhirnya mendesain lampu dengan tambahan lampu non konfensional, yang nantinya akan di terapkan atau di visualisasikan dalam pementasan Kata Kunci : tata cahaya, teater, lampu non konfensional.

Page 11 of 70 | Total Record : 696