cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Edukasi
ISSN : 08520240     EISSN : 27464016     DOI : https://doi.org/10.15294/edukasi
Core Subject : Education,
Edukasi [p-ISSN 0852-0240] is a well-known and respected periodical that reaches an international audience of educators and others concerned with cutting-edge theories and proposals. The journal is an invaluable resource for teachers, counselors, supervisors, administrators, curriculum planners, and educational researchers as they consider the structure of tomorrow's curricula. Special issues examine major education issues in depth. Topics of recent themes include methodology, motivation, and literacy.
Arjuna Subject : -
Articles 128 Documents
PENINGKATAN KETERAMPILAN MELAKUKAN ASESMEN NON-TES MELALUI METODE PENUGASAN Mugiarso, Heru; Sutoyo, Anwar; Setyowani, Ninik
Edukasi No 2 (2010): Edukasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada pembelajaran Mata kuliah ”Pemahaman Individu” di jurusan Bimbingan dan Konseling (BK) ada kecenderungan proses belajar baru sampai taraf penguasaan informasi verbal, padahal tujuan mata kuliah ini memberi bekal kepada mahasiswa agar mampu melakukan pengukuran secara benar dan memanfaatkannya untuk kepentingan bimbingan. Tujuan penelitian adalah diperolehnya temuan empiris tentang tindakan yang efektif bagi peningkatan kualitas keterampilan mahasiswa dalam melakukan asesmen non-tes. Hasil penelitian ini menunjukkan agar mahasiswa menerima tugas latihan dengan senang hati dan mahasiswa diberi kesempatan dalam mengambil keputusan guna melatih kemandirian mahasiswa sekaligus mengembangkan kerja sama dengan teman, maka perlu adanya tugas-tugas yang harus diselesaikan perorangan maupun berkelompok. Kata Kunci: ketrampilan asesmen non-tes; metode penugasan
MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN AREA DI TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN GURU BERTANYA DIVERGEN ( Studi Pada Taman Kanak-Kanak di Kota Semarang ) Latiana, Lita; Mukminin, Amirul; D H., Sri Sulastri
Edukasi No 2 (2010): Edukasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui bagaimanakah kualitas pembelajaran dengan pendekatan area di TK melalui pengembangan kemampuan guru bertanya divergen dan kendala/hambatan yang dihadapi guru ?. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi yang akurat tentang kualitas pembelajaran dengan pendekatan area di TK melalui kemampuan guru bertanya divergen kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan mendapatkan informasi mengenai kendala/hambatan yang dihadapi guru maupun sekolah dalam pembelajaran. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan guna perbaikan metode pembelajaran dengan pendekatan area. Penelitian ini menyimpulkan pertama, pembelajaran dengan pendekatan area melalui kemampuan guru bertanya divergen dapat meningkat kualitas dan efektifitas pembelajaran di TK, yang mana kreatif, ekspresif, bisa cepat bersosialisasi dengan teman satu kelas, produktivitas dan motivasi dalam belajar siswa lebih baik dibanding siswa yang menggunakan pendekatan pembelajaran area tanpa disertai kemampuan guru bertanya divergen. Motivasi, semangat, produktivitas, kedisiplinan, pertumbuhan, kepuasan dan metode guru dalam mengajar juga sangat baik walaupun telah mencukupi untuk keterlaksanaan pembelajaran srana prasarana masih harus ditambah dari segi jumlah. Kedua, yang menjadi hambatan adalah penguasaan tentang pengelolaan, pemanfaatan sarana prasarana dalam mengajukan pertanyaan divergen kepada siswa masih kurang, monitoring dan supervisi rutin juga masih perlu ditingkatkan.Kata Kunci: kualitas pembelajaran; pendekatan area; bertannya devergen
METODE REFLECT DALAM COMMUNITY DEVELOPMENT (CD) Daman, -
Edukasi No 2 (2010): Edukasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi Metode Reflect (Regenerated Freirean Literacy Though Empowering Comunity Technigues) adalah proses pemberdayaan masyarakat melalui penyadaran (awarenes) serta tindakan (action) untuk melakukan perubahan karena kesadaran individu berperan untuk dapat mengubah sikap dan perilaku.Implementasi Reflect sangat efektif untuk membelajarkan menulis dan membaca. Dampak penggunaan metode Reflect adalah adanya peningkatan kemampuan warga belajar dalam menganalisa dan memecahkan masalah sesuai dengan kemampuan mereka mengemukakan ide-ide dan adanya peningkatan partisipasi.Kata Kunci: metode reflect; community development
MODEL PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN NON FORMAL (PNF) DALAM KAJIAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN Suryana, S.
Edukasi No 2 (2010): Edukasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan PNF adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Lebih lanjut perlu ditelusuri apa yang sesungguhnya dimaknai sebagai suatu masyarakat yang mandiri. Kemandirian masyarakat adalah merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai oleh kemampuan untuk memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya kemampuan yang terdiri atas kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik, afektif, dengan pengerahan sumber daya yang dimiliki oleh lingkungan internal masyarakat tersebut. Menurut Paul Freire dalam Keban & Lele pemberdayaan masyarakat berinti pada suatu metodologi yang disebut conscientization yaitu merupakan proses belajar untuk melihat kontradiksi sosial, ekonomi dan politik dalam masyarakat. Paradigma ini mendorong masyarakat untuk mencari cara menciptakan kebebasan dan struktur-struktur yang opresif. Bertolak dari pengertian ini maka sebuah partisipasi masyarakat tidak hanya sebatas pada pelaksanaan suatu program saja melainkan juga menyentuh nilai politik dan nilai ekonomi yang pada nilai politik yang pada giliranya mampu membawa peningkatan ksejahteraan pada masyarakat.Untuk mencapai tujuan tersebut perlu ada kebijakan yang memihak pada kepentingan masyarakat banyak terutama bagi golongan miskin dan kurang beruntung.Kata Kunci: kebijakan pendidikan model pemberdayaan pnf; pemberdayaan masyarakat
TINJAUAN FILSAFATI (ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS TEORI SIBERNETIK Suminar, Tri
Edukasi No 2 (2010): Edukasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teori belajar sibernetik merupakan perkembangan dari teori belajar kognitif, yang menekankan peristiwa belajar sebagai proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung dan terjadinya perubahan kemampuan yang terikat pada situasi tertentu. Hakekat manajemen pembelajaran berdasarkan teori belajar sibernetik adalah usaha guru untuk membantu siswa mencapai tujuan belajarnya secara efektif dengan cara memfungsikan unsur-unsur kognisi siswa, terutama unsur pikiran untuk memahami stimulus dari luar melalui proses pengolahan informasi. Tinjauan aspek ontologi menjelaskan daya ingatan individu terdiri dari struktur informasi yang terorganisasi dan proses penelusuran bergerak secara hirarkhis dari informasi yang paling umum dan inklusif ke informasi yang paling rinci sampai informasi yang diinginkan diperoleh. Tinjauan aspek epistemologi menjelaskan cara belajar sangat ditentukan oleh system informasi. Komponen pemrosesan informasi berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi dan proses terjadinya lupa dijelaskan melalui 3 komponen: Sensory memory atau sensory register ( SM/SR), Short Term Memory (STM), Long Term Memory (LTM). Tinjauan aspek aksiologi dijelaskan pengelolaan pembelajaran menuntut pembelajaran untuk diorganisir dengan baik yang memperhatikan kondisi internal dan eksternal. Sebab memori kerja manusia mempunyai kapasitas yang terbatas. Untuk mengurangi muatan memori kerja, perlu memperhatikan kapabilitas belajar, peristiwa pembelajaran, dan pengorganisasian atau urutan pembelajaran.Kata Kunci: tinjauan filsafati; manajemen pembelajaran; teori sibernetik
KECERDASAN MORAL ANAK USIA PRASEKOLAH Sugiyo Pranoto, Yuli Kurniawati
Edukasi No 1 (2011): Edukasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kualitas moral yang tinggi dibutuhkan untuk membuat anak sukses dalam kehidupan di rumah maupun di sekolah. Anak membutuhkan keterampilan moral bukan hanya sekedar prestasi akademik terutama dalam berhubungan dengan orang lain. Anak yang memiliki kualitas moral yang tinggi dapat dikatakan anak cerdas secara moral. Borba merumuskan kecerdasan moral dalam tujuh kebajikan yaitu : emphaty, conscience, self control, respect, kindness, tolerance dan fairness. Kualitas moral anak berkembang melalui proses yang terus menerus berkelanjutan sepanjang hidup. Kecerdasan moral dipengaruhi oleh faktor indvidu dan sosial. Faktor individu yang dimaksud adalah temperamen, kontrol diri, harga diri, umur dan kecerdasan, pendidikan, interaksi sosial, emosi; sedangkan faktor sosial meliputi keluarga, teman sebaya, sekolah, media massa, dan masyarakat. Meningkatnya kapasitas moral anak dan didukung dengan lingkungan yang kondusif, sehingga anak berpotensi menguasai moralitas yang lebih tinggi. Ketika anak berhasil menguasai satu kebajikan, kecerdasan moralnya semakin meningkat dan anak mencapai tingkat kecerdasan moral yang lebih tinggi.Kata Kunci: kecerdasan moral; anak usia prasekolah
PEMANFAATAN ICT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI ANAK USIA DINI Diana, -
Edukasi No 1 (2011): Edukasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Information Communication and Technologi (ICT) telah merambah dalam setiap bidang kehidupan manusia, termasuk dalam dunia pendidikan. Peranan ICT dalam dunia pendidikan sangatlah besar, tidak hanya dikalangan perguruan tinggi semata namun juga pada pendidikan anak usia dini. Pada Amandemen Undang-Undang Dasar 1945, dinyatakan bahwa setiap anak berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia (pasal 28 C ayat 2), dalam rangka mengembangkan diri anak usia dini, sekarang banyak kita dapati berbagai layanan pendidikan baik formal maupun non-formal. Apapun bentuk layanan tersebut, seyogyanya memperhatikan prinsip pembelajaran anak usia dini. Selain memperhatikan prinsip pembelajaran, cakupan materi yang diberikan juga sangat beragam sesuai dengan aspek perkembangan anak, salah satunya adalah aspek perkembangan kognitif. Dalam perkembangan kogninif, anak usia dini dibekali dengan pemahaman tentang matematika dasar seperti mengenal warna, bentuk, ukuran, pola, memecahkan masalah, bilangan dan berhitung. Menguasai keterampilan matematika dasar sangat penting karena hal tersebut terdapat dalam kehidupan nyata sehari-hari anak. Berbagai media dapat digunakan dari yang terdapat pada tubuh anak sendiri seperti jari tangan dan kaki, pakaian, juga peralatan makan warna-warni dan berbagai ukuran, balok-balok, tumbuhan, sampai multi media canggih dengan beragam program yang dirancang sesuai usia dan kebutuhan anak usia dini. Sekarang banyak didapati CD/VCD pembelajaran matematika dasar yang dikemas menarik dan dijual bebas di pasaran. Tinggal bagaimana kita sebagai orang tua/pendidik memilih yang sesuai kebutuhan dan ramah bagi anak. Untuk itulah, maka dalam makalah ini, kami membahas tentang ICT dan Matematika bagi Anak Usia Dini.Kata Kunci: ICT; pembelajaran matematika; anak usia dini
MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN MELALUI JALUR PENDIDIKAN NON FORMAL DI KECAMATAN GAJAHMUNGKUR KOTA SEMARANG Mulyono, Sungkowo Edy
Edukasi No 1 (2011): Edukasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil masyarakat miskin, strategi pemberdayaan masyarakat miskin dan model pemberdayaan masyarakat miskin melalui pendidikan nonformal. Penelitian ini menggunakan metode mixed method, yakni gabungan dari dua pendekatan yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data diperoleh melalui angket (kuesioner), FGD. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian adalah masyarakat miskin yang menganggur adalah seseorang yang tidak memiliki penghasilan atau uang, sedang pengangguran adalah orang yang tidak bekerja atau berdiam diri di rumah. Kriteria miskin dibedakan secara fisik dan non fisik. Secara fisik terdiri dari status kepemilikan tanah, status kepemilikan rumah, asset yang dimiliki, sedang non fisik terdiri dari pekerjaan, pendapatan, pengeluaran, potensi dan pengangguran. Ada tiga formulasi strategi pemberdayaan masyarakat yaitu pertama apabila supply lebih kecil dari demand, strategi ini difokuskan dari pelatihan dasar sampai warga belajar mampu usaha mandiri atau bekerja, kedua supply sama dengan demand, strategi ini difokuskan pada skill kewirausahaan, dan strategi yang ketiga apabila supply lebih tinggi dari demand, strategi ini difokuskan pada fasilitasi usaha atau fasilitasi pencarian alternatif pengembangan. Model strategi pemberdayaan masyarakat adalah mendukung kinerja agen pembaharu dalam melaksanakan program kegiatan pemberdayaan masyarakat. Kata Kunci: model pemberdayaan; masyarakat miskin; pendidikan non formal
OPTIMALISASI PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM LINGKUNGAN BEKERJA Nusantoro, Eko
Edukasi No 1 (2011): Edukasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Through the empowerment of employees, the sharing of power will occur, where the sub-ordinates are collectively involved with the management/chairmen to carry out changes by implementing various managerial approach. A leader of an institution or organization can significantly strengthen the sub-ordinates’ self-confidence in their ability. With stronger sense of self of efficacy, the sub-ordinates will be more capable to conduct and succeed in carrying out various challenging jobs. The empowerment should have been pioneered following the globalization era and it needs to create win-win solution situation in an educational institution or organization so that every person will have ability and will have opportunity to be qualified in performance, creative, innovative and maximum self-development in carrying out jobs in their working environment.Kata Kunci: optimalisasi; pemberdayaan SDM; lingkungan kerja
REVITALISASI KELOMPOK KERJA GURU DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI KOTA SEMARANG Fakhruddin, -
Edukasi No 1 (2011): Edukasi
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KKG as one of Teacher Community expected to improve service quality and educational outcomes. The issues are, how the mechanism of cluster working groups of teachers in improving the quality of learning, whether the potential material and nonmaterial which can be used as a source of development of teachers in the management of learning, and how to support and empowerment of teacher working group in understanding and implementing the curriculum level education units. Data collection was taken by using questionnaire research and documentation. Questionnaires are used to reveal the mechanisms, programs, support and empowerment of KKG. Documentation are used to reveal data about the number of primary schools, learners and Cluster KKG. Results showed that the mechanism of development and management of the KKG is set through consultation according to the annual periodicity, further to enhance competence through sharing knowledge, skills and attitudes, test ideas, and discussion. The results suggest that preparation of KKG program tailored to the needs and problem of teachers in classroom learning, the importance of monitoring and evaluation continues with the instruments and the framework of implementation of SBC by every teacher in class need to attempt- efforts to obtain the support of various parties.

Page 2 of 13 | Total Record : 128