cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Edukasi
ISSN : 08520240     EISSN : 27464016     DOI : https://doi.org/10.15294/edukasi
Core Subject : Education,
Edukasi [p-ISSN 0852-0240] is a well-known and respected periodical that reaches an international audience of educators and others concerned with cutting-edge theories and proposals. The journal is an invaluable resource for teachers, counselors, supervisors, administrators, curriculum planners, and educational researchers as they consider the structure of tomorrow's curricula. Special issues examine major education issues in depth. Topics of recent themes include methodology, motivation, and literacy.
Arjuna Subject : -
Articles 128 Documents
MODEL PEMBERDAYAAN PENDIDIKAN NON FORMAL (PNF) DALAM KAJIAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN
Edukasi Vol 13, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edukasi.v13i2.960

Abstract

Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan PNF adalah untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka lakukan tersebut. Lebih lanjut perlu ditelusuri apa yang sesungguhnya dimaknai sebagai suatu masyarakat yang mandiri. Kemandirian masyarakat adalah merupakan suatu kondisi yang dialami oleh masyarakat yang ditandai oleh kemampuan untuk memikirkan, memutuskan serta melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dengan mempergunakan daya kemampuan yang terdiri atas kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik, afektif, dengan pengerahan sumber daya yang dimiliki oleh lingkungan internal masyarakat tersebut. Menurut Paul Freire dalam Keban Lele pemberdayaan masyarakat berinti pada suatu metodologi yang disebut conscientization yaitu merupakan proses belajar untuk melihat kontradiksi sosial, ekonomi dan politik dalam masyarakat. Paradigma ini mendorong masyarakat untuk mencari cara menciptakan kebebasan dan struktur-struktur yang opresif. Bertolak dari pengertian ini maka sebuah partisipasi masyarakat tidak hanya sebatas pada pelaksanaan suatu program saja melainkan juga menyentuh nilai politik dan nilai ekonomi yang pada nilai politik yang pada giliranya mampu membawa peningkatan ksejahteraan pada masyarakat.Untuk mencapai tujuan tersebut perlu ada kebijakan yang memihak pada kepentingan masyarakat banyak terutama bagi golongan miskin dan kurang beruntung.Kata Kunci: kebijakan pendidikan model pemberdayaan pnf; pemberdayaan masyarakat
PERAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME PENDIDIK
Edukasi Vol 13, No 1 (2019): May 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edukasi.v13i1.951

Abstract

Pemerintah  secara  resmi  telah  mencanangkan  bahwa  profesi  guru disejajarkan  dengan  profesi  lainnya  sebagai  tenaga  profesional.  Dengan  ini diharapkan  dapat  meningkatkan  mutu  pendidikan  karena  guru  sebagai  agen pembelajaran  merupakan  ujung  tombak  peningkatan  proses  pembelajaran  di  dalam kelas yang akan berujung pada peningkatan mutu pendidikan. Pengakuan kedudukan guru  sebagai  tenaga  profesional  dibuktikan  dengan  sebuah  sertifikat  profesi  guru yang diperoleh melalui uji sertifikasi. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi persyaratan sebagai guru profesional.Kata Kunci: guru; serifikasi guru; profesionalisme pendidik
RACER STUDY ALUMNI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FIP UNNES
Edukasi Vol 13, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edukasi.v13i2.956

Abstract

Tingginya tingkat pengangguran yang dialami oleh para alumni perguruan tinggi menandakan para sarjana masih menjadi problem dan penambah beban berat angkatan kerja. Tujuan penelitian ini adalah: mendeskripsikan secara rinci tentang waktu tunggu alumni dalam memperoleh peluang kerja, kesesuaian antara kompetensi yang dimiliki dengan bidang kerja yang ditekuni saat ini, kendala yang dihadapi alumni, dan harapan alumni terhadap peluang kerja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian mencakup sejumlah alumni yang telah bekerja di berbagai lembaga baik pemerintah maupun swasta. Tempat penelitian dilaksanakan di Jawa Tengah meliputi Klaten, Salatiga, Kudus, Grobogan, Semarang, dan Batang. Teknik pengumpulan data menggunakan  wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama waktu tunggu alumni dalam mendapatkan peluang kerja bervariasi antara 2 tahun sampai langsung bekerja tanpa adanya waktu tunggu. Kesuaian antara kompetensi dengan bidang kerja sebagian besar alumni telah terjadi kesesuaian antara pekerjaan dengan kompetensi utama. Kendala yang dihadapi para alumni prodi PLS yang selama ini kesulitan dalam memperoleh peluang kerja disebabkan oleh terbatasnya informasi lowongan kerja untuk PLS, masyarakat luas belum mengetahui kompetensi lulusan PLS dan Prodi PLS belum mempunyai kemampuan spesifik. Kata Kunci: tracer studi; alumni; pendidikan luar sekolah
PENTINGNYA PEMBELAJARAN MULTIKULTURAL PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Edukasi Vol 13, No 1 (2019): May 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edukasi.v13i1.947

Abstract

The Multiculturalism problema isn’t only the Indonesion but also global’s problem. Multiculturalism is one of the problem key in the world which is crucial, including Indonesia, in facing the global changes in the future, evenmore the national history in past time which apparent and controlled by the hardness. It gives priority to the uniformity which is like the sociopolitical order in Indonesia since 1965. Multicultural learning has been given to the child since early aging, it will give the initial understanding which decide very much, because it’s golden age phase, this phase plays an important role to the development in adult time. Education of early aging child, in practical is materialized trough the kindergarden, play group, children storage place, and the others, which the programmes are variety and packed into informational institutional, and the effort which is looked so important in framework to give undertanding about multicultural concept trough the education of early aging child (PAUD). Kata Kunci: pembelajaran multikultural; pendidikan anak usia dini
TINJAUAN FILSAFATI (ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI DAN AKSIOLOGI MANAJEMEN PEMBELAJARAN BERBASIS TEORI SIBERNETIK
Edukasi Vol 13, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edukasi.v13i2.961

Abstract

Teori belajar sibernetik merupakan perkembangan dari teori belajar kognitif, yang menekankan peristiwa belajar sebagai proses internal yang tidak dapat diamati secara langsung dan terjadinya perubahan kemampuan yang terikat pada situasi tertentu. Hakekat manajemen pembelajaran berdasarkan teori belajar sibernetik adalah usaha guru untuk membantu siswa mencapai tujuan belajarnya secara efektif dengan cara memfungsikan unsur-unsur kognisi siswa, terutama unsur pikiran untuk memahami stimulus dari luar melalui proses pengolahan informasi. Tinjauan aspek ontologi menjelaskan daya ingatan individu terdiri dari struktur informasi yang terorganisasi dan proses penelusuran bergerak secara hirarkhis dari informasi yang paling umum dan inklusif ke informasi yang paling rinci sampai informasi yang diinginkan diperoleh. Tinjauan aspek epistemologi menjelaskan cara belajar sangat ditentukan oleh system informasi. Komponen pemrosesan informasi berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi dan proses terjadinya lupa dijelaskan melalui 3 komponen: Sensory memory atau sensory register ( SM/SR), Short Term Memory (STM), Long Term Memory (LTM). Tinjauan aspek aksiologi dijelaskan pengelolaan pembelajaran menuntut pembelajaran untuk diorganisir dengan baik yang memperhatikan kondisi internal dan eksternal. Sebab memori kerja manusia mempunyai kapasitas yang terbatas. Untuk mengurangi muatan memori kerja, perlu memperhatikan kapabilitas belajar, peristiwa pembelajaran, dan pengorganisasian atau urutan pembelajaran.Kata Kunci: tinjauan filsafati; manajemen pembelajaran; teori sibernetik
POTENSI KELUARGA DALAM PENDIDIKAN HOLISTIK BERBASIS KARAKTER PADA ANAK USIA DINI
Edukasi Vol 13, No 1 (2019): May 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edukasi.v13i1.952

Abstract

Tujuan  penelitian  ini  adalah  (1)  mendeskripsikan  dan menganalisis  potensi  keluarga  untuk  menstimulasi  perkembangan anak  secara  holistik  berbasis  karakter;  (2)  mendekripsikan  dan menganalisis  perkembangan  apresiasi  nilai-nilai  fundamental  anak  secara  holistik  berbasis  karakter;  (3)  menemukan  model  konseptual hubungan  potensi  keluarga  dengan  perkembangan  nilai  fundamental anak  secara  holistik  berbasis  karakter.  Penelitian  ini  menggunakan metode  pendekatan  kualitatif,  pengumpulan  data  dengan  teknik wawancara  mendalam,  dokumen  dan  observasi.  Untuk  menjamin keabsahan  data  digunakan  teknik  triangulasi  sumber  dan  teknik triangulasi  metode.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  potensi keluarga  dalam  bentuk  pengasuhan  anak  usia  dini  berbeda-beda berdasarkan  kategori  seting  wilayah,  status  sosial,  etnis,  dan  agama.  Pola  pengasuhan  anak  dalam  keluarga  juga  mengalami  perbedaan mulai dari permisif, otoritatif, dan authoritarian. Kata Kunci: potensi keluarga; pendidikan holistik; berbasis karakter; anak usia dini
PENINGKATAN KETERAMPILAN MELAKUKAN ASESMEN NON-TES MELALUI METODE PENUGASAN
Edukasi Vol 13, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edukasi.v13i2.957

Abstract

Pada pembelajaran Mata kuliah ”Pemahaman Individu” di jurusan Bimbingan dan Konseling (BK) ada kecenderungan proses belajar baru sampai taraf penguasaan informasi verbal, padahal tujuan mata kuliah ini memberi bekal kepada mahasiswa agar mampu melakukan pengukuran secara benar dan memanfaatkannya untuk kepentingan bimbingan. Tujuan penelitian adalah diperolehnya temuan empiris tentang tindakan yang efektif bagi peningkatan kualitas keterampilan mahasiswa dalam melakukan asesmen non-tes. Hasil penelitian ini menunjukkan agar mahasiswa menerima tugas latihan dengan senang hati dan mahasiswa diberi kesempatan dalam mengambil keputusan guna melatih kemandirian mahasiswa sekaligus mengembangkan kerja sama dengan teman, maka perlu adanya tugas-tugas yang harus diselesaikan perorangan maupun berkelompok. Kata Kunci: ketrampilan asesmen non-tes; metode penugasan
ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA PENGEMBANGAN DIRI MAHASISWA PTUN DI JATENG DAN DIY
Edukasi Vol 13, No 1 (2019): May 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edukasi.v13i1.946

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) hubungan latar belakang mahasiswa dengan pengembangan diri dan kreativitas mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum Negeri (PTUN) Jateng dan DIY; 2) hubungan partisipasi sosial keagamaan mahasiswa dengan pengembangan diri dan kreativitas mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum Negeri (PTUN) Jateng dan DIY; 3) hubungan dimensi dosen menurut mahasiswa dengan pengembangan diri dan kreativitas mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum Negeri (PTUN) Jateng dan DIY. Teknik sampling yang digunakan adalah menggunakan teknik area random sampling. Jumlah sample yang diambil sebanyak 1.577 mahasiswa dari enam PTUN Jateng DIY. Pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi Product Moment. Simpulan dari analisis adalah: 1) ada hubungan latar belakang mahasiswa dengan pengembangan diri dan kreativitas mahasiswa. 2) hubungan partisipasi sosial keagamaan mahasiswa dengan pengembangan diri dan kreativitas mahasiswa. 3) hubungan dimensi dosen menurut mahasiswa dengan pengembangan diri dan kreativitas mahasiswa di Perguruan Tinggi Umum Negeri (PTUN) Jateng dan DIY.Kata Kunci: latar belakang mahasiswa; partisipasi sosial keagamaan; dimensi dosen menurut mahasiswa; pengembangan diri; kreativitas mahasiswa
MODEL PEMBELAJARAN DAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET B DAN PAKET C DI KOTA SEMARANG
Edukasi Vol 13, No 1 (2019): May 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edukasi.v13i1.953

Abstract

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :Untuk mendeskripsikan Program Pendidikan Kesetaraan Paket B dan Paket C di Kota Semarang. (1). Mengetahui kegiatan proses pembelajaran, sistem evaluasi dan sistem Uji kompetensi  pada  lembaga  penyelenggara program pendidikan kesetaraan ilpaket B dan Paket C di Kota Semarang (2). Mengetahui dan mendeskripsikan faktor-faktor penghambat dan pendukung terselenggaranya  Pogram Pendidikan Kesetaraan  Paket B dan Paket C di Kota Semarang. Untuk mengungkap  data penelitian digunakan  pendekatan survey ,dengan teknik pengumpulan data mengunakan  kuwesioner dan Wawancara   model Deskriptif prosentase dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Program Kejar Paket B dan Paket C setara SMP dan SMA di SKB Kota Semarang, dilaksanakan  dengan mengunakan kurikulum 2004 dan KTSP, proses pembelajaran dilakukan hari senin sedang hari jum,at seminggu 4 kali. (2) Di Program kesetaraan Paket C ini diterapkan model belajar tutorial adalah 2 SKS untuk mata pelajaran pembinaan aklak mulia, 13 SKS untuk Mata Pelajaran Akademik dan 3 SKS untuk Praktek Kecakapan hidup (Life Skiil) dan untuk belajar mandiri secara terstuktur dialokasikan waktu sebanyak 18 SKS belajar mandiri terstruktur. Sedangkan pada Program Kejar Paket B Bahan  pembelajaran yang digunakan   lebih banyak mengacu pada modul yang diberikan pada peserta didik. Adapun Mata pelajaran yang diajarkan di program Paket B ini antara lain  meliputi : Pendidikan agama, Pendidikan Keawrganegaraan, Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa Ingris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan alam, :Kesenian, Pendidikan jasmani, Kerumahtanggaan, Ekonomi lokal, Ketrampilan Bermata pencaharian/Muatan Lokal, Teknologi informasi dan komuikasi dan etika Kata Kunci: model penyelenggaraan; kesetaraan; kejar paket b; kejar paket c
MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN AREA DI TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PENGEMBANGAN KEMAMPUAN GURU BERTANYA DIVERGEN ( Studi Pada Taman Kanak-Kanak di Kota Semarang )
Edukasi Vol 13, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/edukasi.v13i2.958

Abstract

Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui bagaimanakah kualitas pembelajaran dengan pendekatan area di TK melalui pengembangan kemampuan guru bertanya divergen dan kendala/hambatan yang dihadapi guru ?. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan informasi yang akurat tentang kualitas pembelajaran dengan pendekatan area di TK melalui kemampuan guru bertanya divergen kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan mendapatkan informasi mengenai kendala/hambatan yang dihadapi guru maupun sekolah dalam pembelajaran. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menjadikan masukan guna perbaikan metode pembelajaran dengan pendekatan area. Penelitian ini menyimpulkan pertama, pembelajaran dengan pendekatan area melalui kemampuan guru bertanya divergen dapat meningkat kualitas dan efektifitas pembelajaran di TK, yang mana kreatif, ekspresif, bisa cepat bersosialisasi dengan teman satu kelas, produktivitas dan motivasi dalam belajar siswa lebih baik dibanding siswa yang menggunakan pendekatan pembelajaran area tanpa disertai kemampuan guru bertanya divergen. Motivasi, semangat, produktivitas, kedisiplinan, pertumbuhan, kepuasan dan metode guru dalam mengajar juga sangat baik walaupun telah mencukupi untuk keterlaksanaan pembelajaran srana prasarana masih harus ditambah dari segi jumlah. Kedua, yang menjadi hambatan adalah penguasaan tentang pengelolaan, pemanfaatan sarana prasarana dalam mengajukan pertanyaan divergen kepada siswa masih kurang, monitoring dan supervisi rutin juga masih perlu ditingkatkan.Kata Kunci: kualitas pembelajaran; pendekatan area; bertannya devergen

Page 8 of 13 | Total Record : 128