Edukasi
Edukasi [p-ISSN 0852-0240] is a well-known and respected periodical that reaches an international audience of educators and others concerned with cutting-edge theories and proposals. The journal is an invaluable resource for teachers, counselors, supervisors, administrators, curriculum planners, and educational researchers as they consider the structure of tomorrow's curricula. Special issues examine major education issues in depth. Topics of recent themes include methodology, motivation, and literacy.
Articles
128 Documents
Peran Orang Tua dalam Menanamkan Nilai Karakter Kearifan Lokal Pada Masyarakat Pesisir
Bayu, Yunus;
Rahmadina, Anastasya
Edukasi Vol 14, No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/edukasi.v14i2.26821
Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan peran orang tua menanamkan kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnopedagogi. Hasil penelitian adalah orang tua memiliki pengaruh besar terhadap proses pembentukan karakter. Keteladan orang dapat mengantar anak/remaja diarahkan untuk secara aktif memajukan toleransi dan penghormatan terhadap keyakinan orang lain. Hal ini dilakukan agar individu anak dapat merefleksikan target tersebut dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Perubahan individu yang konstruktif dapat menjadi cikal bakal lahirnya kehidupan keberagaman yang penuh penghormatan terhadap perbedaan dan diharapkan dapat menciptakan ikatan keragaman yang saling menguatkan, saling mendukung, dan menghormati satu sama lain. Nilai assitulung-tulungeng merupakan kekuatan budaya yang tercermin dari modal utama dalam membangun relasi sosiologis di tengah umat yang berbeda agama dan budaya. Paling tidak inilah yang bisa dipahami dari komentar Ikram di atas. Kesadaran personal yang diterangi oleh sinar iman kebenaran, tentu akan melahirkan kesadaran sosiologis yang berimplikasi pada terciptanya hubungan yang harmonis masyarakat pesisir.This study aims to describe the role of parents in instilling local wisdom. This study uses a qualitative method with an ethnopedagogical approach. The results showed that parents have a big influence on the character ordering process. Exemplary can lead children / adolescents to be actively directed to promote tolerance and respect for the beliefs of others. This is done so that individual children can reflect on these targets in everyday life in society. Constructive individual change can be the forerunner to the birth of a diverse life that is full of respect for support and is expected to create bonds of diversity that mutually reinforce, support one another, and respect one another. The value of assitulung-tulungeng is a cultural strength seen from the main asset in building sociological relations among people of different religions and cultures. At least this is what can be implemented from Ikram's comments above. Personal awareness that is illuminated by the light of faith in truth will certainly give birth to a sociological awareness which has implications for the creation of harmonious relationships in coastal communities.
PERANAN KOMITE SEKOLAH DALAM PEMBIAYAAN PENDIDIKAN DI SMA NEGERI 1 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG
Ninik, -
Edukasi Vol 14, No 1 (2020): May 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/edukasi.v14i1.969
Komite sekolah adalah suatu lembaga mandiri dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan memberikan pertimbangan, arah dan dukungan tenaga, sarana, dan prasarana serta pengawasan pada tingkat satuan pendidikan. Pemberdayaan Komite Sekolah dapat diwujudkan diantaranya melalui pelibatan mereka dalam penyusunan rencana dan program sekolah, RAPBS, pelaksanaan program pendidikan dan penyelenggaraan akuntabilitas pendidikan. Salah satu tugas dan fungsi komite adalah sebagai badan pertimbangan dan pendukung dalam hal penyusunan dan penetapan RAPBS serta memberi dukungan dalam financial khususnya dalam penggalian dana dari wali siswa atau masyarakat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan data menganalisa peranan komite sekolah dalam (1) Proses penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) di SMA Negeri I Tuntang, (2) Cara memperoleh dukungan dana dan pengalokasian biaya pendidikan di SMA Negeri I Tuntang, serta(3) Pengawasan dan evaluasi biaya pendidikan di SMA Negeri I Tuntang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan komite sekolah terutama dalam pembiayaan pendidikan di SMA Negeri I Tuntang Kabupaten Semarang sesuai dengan tugas dan fungsinya yaitu sebagai advisory agency (pemberi pertimbangan), supporting agency (pendukung kegiatan layanan pendidikan), controlling agency (pengontrol kegiatan) dan mediator (penghubung) telah memberikan kontribusi yang positif bagi kemajuan sekolah tersebut. Kemajuan-kemajuan yang telah dicapai meliputi prasarana fisik dan non fisik. Kerja sama yang baik antara pihak sekolah dan komite terlihat dari kekompakan dalam penyusunan RAPBS sehingga semua program yang direncanakan mendapat dukungan dana dari pemerintah, wali murid dan pihak swasta.Kata Kunci: peranan; komite sekolah; biaya pendidikan
Religiusity of Counselor Candidates in Islamic Counseling: Study of Mixed Methods in Guidance and Counseling Department
Muslikah, Muslikah;
Sutoyo, Anwar;
Sutikno, Ulung Giri
Edukasi Vol 15, No 1 (2021): May 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/edukasi.v15i1.30213
This research is motivated by religiosity or religious adherence to students as potential counselors in Islamic counseling courses. Religiosity affects how individuals view their problems and life at large. In Islamic counseling, religiosity is a mandatory requirement for counselor candidates to develop so that the counselor can transmit in Islamic counseling services. This research aims to study the religiosity of guidance and counseling students at UNNES. The research sample was taken purposively from students who were taking or had been taking Islamic counseling courses in the guidance and counseling department at UNNES with a total of 100 respondents. This study's data collection techniques include two techniques related to the data to be obtained, namely quantitative and qualitative data. The data collection technique for obtaining quantitative data uses a psychological scale. The religiosity scale in this study reveals how high student religiosity is. In addition, to obtain data accuracy to strengthen quantitative data, qualitative data is also needed, collected through a focused group discussion method with two students. The quantitative results showed that the level of spirituality of counselor candidates who took Islamic counseling courses was in the moderate category or was 71%. Meanwhile, the qualitative data shows that several things generally influence the students as candidate Islamic counselors in developing spirituality. These are faith (belief in Allah and pillars of faith), worship such as prayer, fasting, and reading the Al-Qur'an, and experiences such as remembering death, parental advice, and lecturers or listening to the holy verses of the Qur'an.
The Implementation of Embodied Learning: A Literature Review
Sani, Yulvia;
Wardany, Ossy Firstanti;
Herlina, Heni;
Vernanda, Genesa
Edukasi Vol 15, No 1 (2021): May 2021
Publisher : Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/edukasi.v15i1.30008
This literature review aims to determine the implementation of the embodied learning approach in children. The research method used is a narrative review of ten articles that have met the criteria. The criteria for the article are to be found in Google Scholar, published in the last 8 years (2012-2021), and the title contains "Embodied Learning". There are five things that are studied, namely the concept of embodied learning; the relationship between psychology, education, and the environment; student age; tools and materials (technology); and materials that can be provided through an embodied learning approach. This literature review shows that embodied learning is a learning approach that emphasizes the involvement of the body in the process of receiving and responding to the material. Embodied learning can be implemented to improve children's language skills, motor skills, memory skills, and learning foreign language material. The ages of students who accept this embodied learning approach are range from 4 years to 12 years, or kindergarten and elementary school ages. From the ten articles studied, it was found that the involvement of the body in the learning process can build information in students' long-term memory.
Komunitas Kawan Dengar: Acquiring Online Counseling Microskills
Mahanani, Fatma Kusuma;
Rizki, Binta Mu’tiya;
Pratiwi, Pradipta Christy;
Mabruri, Moh Iqbal;
Galuh Amawidyati, Sukma Adi
Edukasi Vol 14, No 2 (2020): November 2020
Publisher : Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/edukasi.v14i2.27202
Keluhan psikis semakin meningkat selama pandemic covid-19. Berbagai pihak semakin genjar memberikan layanan konseling secara daring. Hanya saja, tidak semua pihak memiliki keterampilan dasar konseling terutama secara daring yang mumpuni, salah satu pemberi layanan konseling gratis adalah komunitas kawan dengar. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah melakukan pemberdayaan komunitas kawan dengar untuk mendapatkan keterampilan dasar konseling secara daring. Metode yang digunakan adalah eksperimen, menggunakan desain One Group Pretest-Posttest Design. Analisis data menggunakan uji beda paired sample t-test. Hasil menunjukkan bahwa ada peningkatan yang signifikan pada hasil pretes dibandingkan postes setelah perlakuan. Hasil tersebut menyajikan informasi baru di tengah minimnya hasil riset tentang keterampilan mikro dalam konseling secara daring sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat yang mendapatkan layanan konseling daring melalui komunitas kawan dengar.Psychological complaints increased during the covid-19 pandemic. Various parties are increasingly active in providing online counseling services. It's just that, not all parties have basic counseling skills, especially those who are qualified, one of the free counseling service providers is a community of listeners. The purpose of this service activity is to empower the community of listeners to gain basic counseling skills in a bold manner. The method used was experimental, using the One Group Pretest-Posttest Design design. Data analysis using different test Paired Sample T-Test. The results showed that there was a significant increase in pretest compared to posttest results after treatment. These results provide new information in the midst of the lack of research results on micro skills in counseling as well as providing benefits to people who get counseling services through the peer-to-peer community.
KONSEP DIRI DAN PERSEPSI TERHADAP PEKERJAAN DALAM PERAN GENDER BAGI REMAJA SLTP DI KECAMATAN MIJEN KODYA SEMARANG
Edukasi Vol 13, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/edukasi.v13i2.2925
Konsep diri merupakan salah satu faktor non intelektual yang sangat penting dalam menentukan kemampuan atau cita-cita. Dalam berbagai pengamatan yang dilakukan, ternyata banyak individu yang mengalami kegagalan dalam mencapai cita-cita bukan disebabkan oleh tingkat intelegensi yang rendah atau keadaan fisik yang lemah, melainkan oleh adanya perasaan tidak mampu untuk melaksanakan tugas. Remaja dalam persiapan memasuki masa dewasa, dihadapkan pada tugas-tugas perkembanfan yang berorientasi pada tugas kehidupan masa dewasa yaitu mencapai kemandirian emosional, memilih dan mempersiapkan karier, mengembangkan kemampuan dalam peran social. Oleh karena itu persepsi terhadap pekerjaan menjadi bagi remaja dalam persiapannya memasuki masa dewasa. Metode penelitian yang digunakan dalam mencapai tujuan pertama kedua dan ketiga dari penelitian ini adalah angket dalam bentuk skala Likert berskala 5. Jumlah responden: 50 remaja perempuan, 50 remaja laki-laki. Lokasi penelitian di kecamatan Mijen Kodya Semarang. Sumber data adalah remaja usia antara 14-17 tahun yang duduk di bangku SLTP. Analisi data menggunakan anaslisi t-test dan prosentase. Simpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah (a) konsep laki-laki tinggi 11%, sedang 34%, rendah 5% dan perempuan tinggi 4% sedang 42% dan rendah 4%. (b) ada perbedaan konsep diri yang dimiliki remaja perempuan dan laki-laki, shingga hal ini akan mewarnai persepsi terhadap pekerjaan yang ada dilingkungan Mijen Kodya Semarang (c) Remaja tersebut mempunyai keinginnan atau persepsi terhadap pekerjaan sebagai berikut untuk remaja laki-laki cenderung [ada (1) TNI Polri (2) arsitek, teknik (3) dokter (4) ahli biologi fisika (5) pegawai negeri (6) guru. Dan bagi remaja perempuan cenderung pada (1) guru (2) dokter (3) bidan (4) arsitek (5) pegawai negeri (6) ahli biologi
PENERAPAN PEDAGOGI DAN ANDRAGOGI PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KESETARAAN KELOMPOK BELAJAR PAKET A, B, DAN C DI KOTA SEMARANG
Edukasi Vol 13, No 1 (2019): May 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/edukasi.v13i1.954
Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan keefektivan acuan pedagogi dan andragogi sebagai upaya perbaikan pelaksanaan pembelajaran pendidikan kesetaraan paket A, B dan C. Desain penelitian adalah penelitian tindakan praktis (practical action research. Populasi penelitian adalah tutor pendidikan kesetaraan kejar Paket A, Paket B dan Paket C di Kota Semarang yang masih aktif. Sampel ditetapkan secara purposive random sampling.Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi, analisis data dengan deskriptif kualitatif dan statistik uji t test. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas tutor telah dapat menerapkan acuan pedagogi dan andragogi pada tahap perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dengan baik. Respon tutor terhadap acuan adalah secara substansi kurang operasional, belum dikaitkan dengan konteks masalah yang beragam, masih bersifat teoritis. Tutor dituntut mengembangkan kreativitasnya untuk mampu menerapkan acuan. Dari segi teknis penulisan pengorganisasian ide, sangat runtut, utuh sehingga mudah dibaca dan dipahami. Penerapan acuan dalam pengelolaan pembelajaran efektif untuk meningkatkan kompetensi peserta didik. Kata Kunci: pedagogi; andragogi; pendidikan kesetaraan paket A, B dan C
METODE REFLECT DALAM COMMUNITY DEVELOPMENT (CD)
Edukasi Vol 13, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/edukasi.v13i2.959
Implementasi Metode Reflect (Regenerated Freirean Literacy Though Empowering Comunity Technigues) adalah proses pemberdayaan masyarakat melalui penyadaran (awarenes) serta tindakan (action) untuk melakukan perubahan karena kesadaran individu berperan untuk dapat mengubah sikap dan perilaku.Implementasi Reflect sangat efektif untuk membelajarkan menulis dan membaca. Dampak penggunaan metode Reflect adalah adanya peningkatan kemampuan warga belajar dalam menganalisa dan memecahkan masalah sesuai dengan kemampuan mereka mengemukakan ide-ide dan adanya peningkatan partisipasi.Kata Kunci: metode reflect; community development
PETA DASAR POTENSI GURU BK / KONSELOR SLTA DI JAWA TENGAH
Edukasi Vol 13, No 1 (2019): May 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/edukasi.v13i1.950
Masalah utama dalam penelitian ini adalah belum adanya peta dasar tentang potensi Guru BK / Konselor SLTA di Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peta Dasar Potensi Guru BK / Konselor SLTA di Jawa Tengah. Penelitian dikenakan kepada sejumlah Guru BK/Konselor di SMA. Pengumpulan data dilakukan dengan Angket dan dianalisis dengan statistik deskriptif. Hasilnya menunjukkan: (1) Jumlah Konselor Wanita lebih banyak dari konselor pria,  (2) pendidikan mereka umumnya Sarjana S1 tapi sebagian kecil mereka telah mencapai pendidikan setingkat S2 dan S3, (3) pangkat dan golongannya sebagian besar telah mencapai Pembina/IV-a, (4) kegiatan profesional yang diselenggarakan umumnya masih dalam batas minimal.   Rekomendasi yang diajukan: 1. Setiap Kandep Diknas Kota di Jawa Tengah agar: Menyusun peta dasar potensi guru BK/Konselor SLTA dengan benar, 2. Untuk penelitian lanjut agar melakukan penelitian dengan tema sama pada sampel yang lebih banyak.Kata Kunci: peta dasar; potensi guru bk/konselor
MODEL PEMBERDAYAAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN PROGRAM PENDIDIKAN KESETARAAN BERBASIS LIFE SKILLS DAN KEWIRAUSAHAAN
Edukasi Vol 13, No 2 (2019): November 2019
Publisher : Universitas Negeri Semarang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.15294/edukasi.v13i2.955
Penelitian ini bertujuan memperoleh produk model konseptual pemberdayaan PKBM dalam mengelola program pendidikan kesetaraan berbasis life skills dan kewirausahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, menggunakan metode  research and development dengan posedur: (1) pengumpulan informasi tentang kharakteristik kualifikasi PKBM, berbagai potensi material dan nonmaterial sebagai sumber pemberdayaan. (2) menyusun rancangan model pemberdayaan PKBM, (3) mengembangkan bentuk produk awal rancangan model. Subyek penelitian ini adalah pengelola, pendidik dan tenaga kependidikan PKBM yang mengelola program pendidikan kesetaraan berbasis life skills dan kewirausahaan di kota Semarang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Nara sumber adalah pengelola, pendidik, warga belajar pendidikan kesetaraan. Hasil penelitian menunjukkan pendidikan kesetaraan berbasis life skills dan kewirausahaan yang dikelola PKBM belum sesuai harapan sebagaimana tujuan program. Hal ini tidak lepas dari faktor internal sebagai kelemahan pengelolaan PKBM dan tantangan/ancaman dari faktor eksternal. Peluang pengembangan model pemberdayaan PKBM adalah mengelola pendidikan dengan pendekatan sistem. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran melibatkan warga belajar dan stakeholder dengan pendekatan pembelajaran orang dewasa (andragogi) dan 4 pilar pembelajaran (learning to know, learning to do, learning to be dan learning to live together). Proses pembelajaran dimonitoring dan dievaluasi untuk memberi umpan balik tahap perencanaan, sehingga terjadi perbaikan layanan pendidikan secara terus menerus. Kata Kunci: model pemberdayaan; PKBM; life skill; kewirausahaan