cover
Contact Name
Saian Badaruddin
Contact Email
badaruddinsaian@upi.edu
Phone
+6282175224275
Journal Mail Official
badaruddinsaian@upi.edu
Editorial Address
Jl. Prof. Dr Setiabudhi Isola Bandung
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Ringkang Jurnal Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari
ISSN : 27979105     EISSN : 27764788     DOI : https://doi.org/10.17509/ringkang.v3i02
Core Subject : Education, Art,
Ringkang adalah jurnal seni tari dan pendidikan seni tari yang secara khusus dikelola oleh departemen pendidikan seni tari FPSD UPI. Jurnal ini diterbitkan 3 kali setahun (April, Agustus, Desember). Artikel yang diterbitkan adalah hasil penelitian mahasiswa, artikel non penelitian, dan hasil kegiatan pengabdian pada mahasiswa yang berkenaan dengan tema dan topik penelitian tentang kajian seni tari (penelitian dasar), pembelajarannya (penelitian terapan). dan kritik tari. Ruang lingkup spesifik kajian penelitian meliputi kajian tari tradisional daerah setempat, nusantara, mancanegara, antropologi tari, entrokoreologi, inovasi pembelajaran, media pembelajaran, sistem evaluasi dalam pembelajaran tari, seni tari berbasis pariwisata, pengelolaan sanggar tari, kewirausahaan seni tari, penelitian kebijakan pendidikan seni tari, dll. Semua artikel ditinjau oleh dua pembimbing skripsi dan dua editor internal pengelola jurnal yang memiliki reputasi dan pengalaman sebagai penulis jurnal nasional dan internasional.
Articles 16 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022" : 16 Documents clear
EKSPLORASI GERAK TARI DENGAN MODEL SNOWBALL THROWING (Studi Eksperimen Pada Siswa SMA) Eka Marselina Pratiwi; Agus Budiman; Beben Barnas
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50184

Abstract

Permasalahan kemampuan eksplorasi gerak tari siswa adalah fokus dari penelitian ini. Dalam pembelajaran tari, kegiatan eksplorasi merupakan bagian dari tahapan penciptaan tari yang mesti dipelajari oleh siswa. Akan tetapi kenyataannya siswa belum memiliki perangkat pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan kegiatan eksplorasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji pengaruh penggunaan model snowball throwing terhadap kemampuan eksplorasi gerak tari. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-eksperimen dengan desain One Group Pretest-Posttest. Populasinya merupakan siswa SMA, sampel yang digunakan 40 siswa dengan siswa laki-laki 18 dan perempuan 22 siswa dengan teknik pengambilan simple random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan empat cara yaitu: obervasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Hasil penelitian diperoleh data bahwa nilai rata-rata pretest sebesar 69.5 saat treatment berlangsung respon siswa sangat baik dan positif sedangkan perolehan rata-rata nilai posttest sebesar 82 yang kemudian dilakukan analisis dengan uji hipotesis yaitu Uji T dalam hasil perhitungan menunjukkan thitung sebesar 5.012 dan ttabel 2.024 dengan taraf signifikansi 0.05. berdasarkan kriteria pengujian maka diperoleh thitung ttabel atau 5.012 2.024 maka Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan penerapan Model Snowball Throwing terhadap kemampuan eksplorasi gerak tari siswa kelas XI SMAN 6 Kab.Tangerang.
PEMBELAJARAN TARI PADA SISWA TUNANETRA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STORYTELLING Novira Nuraeni Rusdiani; Heni Komalasari
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50176

Abstract

Pendidikan Tari di sekolah menjadi salah satu dasar pembelajaran dalam pengembangan bakat serta kemampuan peserta didik, begitu pula pada pembelajaran seni tari menjadi penting, sebab pembelajaran seni tari menekankan pada proses kegiatan dalam mengembangkan kepribadian yang melibatkan antara pelatih dan murid serta dapat meningkatkan kreativitas gerak pada siswa tidak hanya untuk anak normal saja pada anak yang memiliki cacat fisik atau mental pun berhak mendapatkan pembelajaran tari. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran tari menggunakan model pembelajaran storytelling, proses pelaksanaan model pembelajaran storytelling, dan melihat hasil kreativitas gerak tari siswa tunanetra menggunakan model pembelajaran storytelling pada pembelajaran tari. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Subjek pada penelitian iniiberjumlah 2 pesertaididik yang merupakan peserta didik kelas IV, kepala sekolah dan wali kelas. Teknikipengumpulanidata menggunakan observasi, wawancara, tes, dan dokumentasi. Temuanipadaipenelitian ini yaitu: modelipembelajaranastorytelling dengan stimulus bercerita pada pembelajaran tari sangat membantu dalam mengembangkan kreativitas gerak tari pada siswa tunanetra dalam proses pembelajaran tari ini. Kemampuan siswa tunanetra dalam memperoleh informasi hanya menggunakan indera pendengaran dengan stimulus bercerita sangat cocok diterapkan kepada siswa tunanetra prosesipelaksanaanimodelipembelajaranastorytelling pada pembelajaran tari dapat dikatakan baik karena peserta didik tidak mengalami hambatan dalam proses pembelajaran tari, dan hasil penerapan modelipembelajaran storytelling padaipembelajaranitari pada kreativitas gerak dapatidikatakaniefektif, karena kreativitas gerak tari pada sisswa tunanetra berkembang dengan baik dari aspek afektuf, kognitif, psikomotor.     Kata Kunci: Model Pembelajaran Storytelling, Kreativitas Gerak Tari, Tunanetra 
BELAJAR TARI DAN WISATA DI LEUWEUNG SENI PURWAKARTA Feny Yuliani; Juju Masunah; Ria Sabaria
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.49874

Abstract

Leuweung Seni merupakan destinasi wisata budaya sekaligus sebagai tempat pertunjukan seni, pusat pelestarian budaya dan wisata kuliner. Bentuk atraksi pariwisata di Leuweung Seni terdiri dari pertunjukan seni, workshop dan pelatihan. Kegiatan pariwisata pada umumnya hanya sebatas mengunjungi suatu tempat untuk makan bersama, menonton pertunjukan dan menikmati keadaan di tempat wisata tersebut. Namun kegiatan pariwisata yang diselenggarakan di Leuweung Seni terdapat adanya keterlibatan partisipan dari pengunjung. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai kegiatan wisata di Leuweung Seni melalui analisis latar belakang sejarah, proses pelaksanaan, hingga manfaat yang didapatkan dari kegiatan tersebut. Peneliti menggunakan metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan cara observasi, wawancara  dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan data reduction, data display dan cunclosion drawing/verification. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa latar belakang didirikannya Leuweung Seni adalah sebagai bentuk pelestarian kesenian tradisional dan pelestarian hutan. Lalu kegiatan wisata edukasi di Leuweung Seni terdiri dari pertunjukan dan mini workshop wayang golek, pertunjukan dan pelatihan tari, workshop pembuatan gerabah dan ngaruwat leuweung. Kegiatan wisata  merupakan bentuk pendidikan seni di masyarakat secara informal. Adapun manfaat yang didapatkan wisatawan dari kegiatan wisata adalah pengalaman apresiatif berupa pengetahuan serta keterampilan seni.
MENINGKATKAN KEMMAPUAN PSIKOMOTORIK DENGAN MODEL EXPLICIT INTRUCTION : PENELITIAN TINDAKAN KELAS Winda Geri Novita Sari; Heny Rohayani; Beben barnas
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50169

Abstract

AbstrakPermasalahan yang terdapat dalam penelitian ini adalah lemahnya kemampuan psikomotorik siswa dalam desain dan peragaan pola lantai pada jenis tari tradisional merupakan latar belakang dari penelitian ini, Permasalahan yang terjadi dalam mata pelajaran Seni budaya khusus nya pembelajaran seni tari pada siswa kelas VIII SMPN 19 Bandung adalah menurunnya hasil belajar. Secara khusus ditemukan lemahnya kemampuan aspek psikomotorik terutama dalam kompetensi mendesain dan memperagakan pola lantai pada jenis tari tradisional. Penyebab munculnya permasalahan tersebut adalah kecenderungan guru dalam mengedepankan pembelajaran yang bersifat teori daripada praktik.. Tujuan umum dari penulisan artikel ini untuk memperbaiki pembelajaran di kelas menggunakan model pembelajaran explicit intruction untuk meningkatkan hasil belajar siswa kemampuan psikomotorik aspek desain dan peragaan pola lantai pada jenis tari tradisional kelas VIII SMPN 19 Bandung. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Teknik analisis data dilakukan dengan reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Berdasrkan hasil data yang ditemukan oleh peneliti, dapat dijelaskan bahwa saat diterapkannya model explicit intruction ketika proses pembelajaran berlangsung pada siswa kelas VIII-F SMPN 19 Bandung yang dilaksanakan oleh peneliti sebagai guru telah berjalan dengan lancar dan baik, yakni dimana pada proses pembelajaran berlangsung mengalami pening  katan signifikan yang terjadi pada setiap siklusnya. Dengan diterapkannya model explicit intruction tidak hanya dapat menngkatkan hasil belajar siswa, melainkan dijadikan bahan acuan dan alternatif pembelajaran di kelas, untuk menarik perhatian siswa pada saat pemebelajaran berlangsung terutama untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan psikomotorik siswa dalam perbaikan pembelajaran di kelas.                                                                                               Kata Kunci: Explicit Intruction, Kemampuan Psikomotorik, Pembelajaran Tari
MENINGKATKAN MINAT DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI DENGAN MEDIA DIGITAL ISPRING SUITE 9 Aliya Rahmani Putri; Agus Budiman
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50167

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya minat belajar siswa di kelas VII A SMP Negeri 26 Bandung terhadap pembelajaran seni tari. Salah satu penyebab rendahnya minat siswa ini dikarenakan media pembelajaran yang digunakan terlalu monoton, kurang kreatif dan inovatif membuat siswa mudah jenuh dan bosan saat pembelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat belajar siswa kelas VII A SMP Negeri 26 Bandung dalam pembelajaran seni tari dengan menggunakan penerapan media digital ispring suite 9. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan desain penelitian penelitian tindakan kelas model kemmis dan MC Taggart, yang dilaksanakan selama 2 siklus. Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, pedoman Angket, pedoman wawancara. Teknik analisisis data yang digunakan melalui tahap reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini dengan pengumpulan data pretest dan posttest dapat dibuktikan bahwa penerapan media digital ispring suite 9 dapat meningkatkan minat belajar siswa, hasil analisis skor rata-rata sebelum penerapan berada pada kategori rendah, lalu dilakukan posttest setelah penerapan media digital ispring suite 9 meningkat dengan rata-rata skor kategori tinggi. Begitu pula dengan hasil persentase hasil menunjukan pada kategori efektif. Dapat disimpulkan bawa penerapan media digital ispring suite 9 dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VII A di SMP Negeri 26 Bandung secara signifikan, artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Adanya penelitian ini direkomendasikan agar guru dapat lebih memperhatikan minat belajar siswa supaya pembelajaran bisa berjalan lebih efektif. 
PENGELOLAAN SANGGAR TARI DI SANGGAR MELATI AYU KABUPATEN INDRAMAYU Nida Nur Fatimatul Zahra; Agus Budiman; Tatang Taryana
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50178

Abstract

Sanggar Melati Ayu sudah berdiri sejak tahun 1990-an dan terus berkembang hingga saat ini. Perkembangan ini didasarkan oleh berjalannya fungsi pengelolaan yang baik. Dalam ilmu manajemen sebuah organisasi yang baik didalamnya terdapat fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan, agar mempunyai tujuan yang jelas dan menjadikan organisasi menjadi layak dipertahankan dan dikembangkan. Hal ini mendorong peneliti membahas gambaran pengelolaan Sanggar Tari Melati Ayu Kabupaten Indramayu berdasarkan fungsi-fungsi dalam manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan evaluasi. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif analisis dengan jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu prosedur penelitian yang menggunakan data kualitatif. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu berupa pedoman observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan Sanggar Melati Ayu sudah tepat sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen yaitu pada perencanaan meliputi rancangan-rancangan yang di dalamnya terdapat tujuan, aturan, kebijakan, program, pengelolaan administrasi keuangan dan pengadaan rapat. Dalam pengorganisasian di dalamnya meliputi susunan pengurus, deskripsi kepengurusan, program kerja, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Lalu implementasi dalam penggerakkan, diantaranya kegiatan-kegiatan yang berada di sanggar, perlengkapan dan fasilitas, pengelolaan administrasi keuangan dan pengadaan rapat. Lalu dalam evaluasi, di dalamnya terdapat evaluasi pengelolaan sanggar dan evaluasi kegiatan proses latihan yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana kemampuan peserta didik. Dapat disimpulkan bahwa penelitian di Sanggar Melati Ayu dalam mengelola sanggarnya sudah tepat menggunakan fungsi-fungsi manajemen. Adanya penelitian ini diharapkan sanggar-sanggar lain bisa mengelola sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen yang diterapkan di Sanggar Melati Ayu.
Nilai Pendidikan Pada Tari Sebimbing Sekundang Anisa Yudia Putri; Trianti Nugraheni
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50212

Abstract

Sebimbing Sekundang merupakan tarian tradisional yang berasal dari Sumatera Selatan, Tarian ini merupakan tari penyambutan tamu yang didalamnya terdapat nilai-nilai Pendidikan seperti nilai Pendidikan religious, nilai Pendidikan social, dan nilai Pendidikan lingkungan hidup. Penelitian ini bertujuan menganalisis nilai-nilai Pendidikan pada tari Sebimbing Sekundang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tari Sebimbing Sekundang merupakan tarian yang mengandung nilai Pendidikan Religius, Pendidikan Sosial, dan Pendidikan Lingkungaan Hidup. Tari Sebimbing Sekundang ini merupakan gabungan dari lima suku besar di Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu, Tari Tanggai Komering (suku Komering), Tari Tanggai Daye (suku Daye), Tari Belimau (suku Ranau), Tari Tupai Begelut (suku Semende), dan Tari Gajah Bejuang (suku Ogan). Busana yang digunakan pada tarian ini yaitu menggunakan busana Aesan Gede (paksangkong). Pada tahun 2000 busana yang digunakan sesuai dengan lima suku di Kabupaten Ogan Komering Ulu yaitu suku komering menggunakan pakaian adat komering yaitu aksesoris yang di pakai dikepala penari, suku Semende menggunakan pakaian adat Semende, Suku Daye menggunakan pakaian adat Daye, suku Ranau menggunakan pakaian adat Ranau, suku Ogan menggunakan pakaian adat ogan, khusus penari pembawa tepak menggunakan Aesan Gede. Tepak yang di bawa penari berisis daun sirih, rempah-rempah hasil bumi contohnya padi, buah karet, buah kelapa sawit, kopi dll. Tari sebimbing Sekundang memiliki 8 gerak pokok yang terbagi menjadi pure movement, lokomotor movement, dan gesture.
PEMANFAATAN TEKNOLOGI QR CODE UNTUK MENINGKATAKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA Ergi Dafa Armadani; Agus Budiman
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50216

Abstract

Rendahnya kemampuan berpikir kritis pada siswa kelas VII di SMPN 19 Bandung menjadi latar belakang penelitian ini, akibat aktivitas belajar dari rumah secara daring yang dilakukan selama kurang lebih dua tahun kebelakang sebagai dampak dari penyebaran virus Covid-19. Permasalahan yang ditemukan adalah belum terbangunnya kemampuan siswa dalam menuangkan ide, argument, atau gagasan dalam pembelajaran tari baik secara individu atau kelompok. Selama  pembelajaran daring di masa pandemi Covid-19 siswa terbiasa menggunakan smartphone sebagai media pembelajaran yang digunakan pada setiap mata pelajaran. Tidak dipungkiri dalam pelaksanaan pembelajaran daring sebagian besar siswa merasa jenuh karna rendahnya aktifitas secara fisik. Sehingga penelitian ini memiliki tujuan untuk penerapan aplikasi barcode scanner dalam pembelajaran tari sebagai solusi dari permasalahan yang terjadi sehingga siswa mampu memanfaatkan teknologi yang ada sebagai media pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas VII SMPN 19 Bandung. Metode penelitian yang digunakan yakni metode penelitian Tindakan kelas (PTK) dengan desain yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc tagart, pada setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pelaksanaan penelitian yang dilakukan menunjukan perkembangan yang baik pada siswa akan pemahamanya terkait kemampuan berpikir kritis didalam pembelajaran tari. Melalui penerapan aplikasi barcode scanner ini tidak hanya dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis bagi siswa, namun dapat dikembangkan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran kelompok (cooperative learning), pembelajaran aktif (active learning), digitalisasi pembelajaran (E-learning), serta dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran tari berupa permainan (games). Kata Kunci: Berpikir Kritis, Aplikasi Barcode Scanner, Pembelajaran Tari, Smarthphone
MELATIH KOORDINASI GERAK PADA ANAK USIA DINI DENGAN BELAJAR TARI Feby Filga Cantika; Yuliawan Kasmahidayat; Sri Dinar Munsan
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50209

Abstract

Penelitian ini  meneliti mengenai proses penerapan materi tari Jaranan sebagai stimulus di TK Islam Sawargi Kabupaten Garut untuk meningkatkan kemampuan koordinasi gerak tari. Rendahnya kemampuan koordinasi gerak tari pada anak usia dini menjadi permasalahan dalam penelitian ini, penelitian ini menguji Tari jaranan sebagai materi yang mampu meningkatkan kemampuan koordinasi gerak tari pada anak usia dini, secara spesifik permasalahan dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana kemampuan koordinasi gerak siswa kelompok B di TK Islam Sawargi Kabupaten Garut setelah diterapkannya materi tari Jaranan. Penelitian kuntitatif ini menggunakan metode eksperimen dengan menggunakan desain one grup pretest-posttest design. Dengan teknik pengumpulan data yang diakukan peneliti yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya peningkatan kemampuan koordinasi gerak tari setelah diterapkannya materi tari Jaranan dalam pembelajaran seni tari dibuktikan dengan hasil uji t yang diperoleh nilai t dihitung sebesar -9.909 dan nilai significance one sided ,001 dan nilai significance two sided ,001 sehingga dapat ditarik kesimpulan apanila nilai signifikan atau sig. (2-tailed) 0,05 atau nilai ttable  dan sig = 0,001 0,05 jadi, Ho ditolak  dan Ha diterima. Maka materi Tari jaranan ini memiliki pengaruh terhadap variable dependen atau kemampuan koordinasi gerak tari peserta didik ini menunjukan bahwa penerapan materi tari Jaranan proses penerapan materi tari Jaranan signifikansi terhadap peningkatan kemampuan koordinasi gerak tari anak usia dini.
PENGELOLAAN PAGURON PANGGUGAH RUDAT BUHUN DALAM ORIENTASI PELESTARIAN BUDAYA Almira Agrippina Agrippina
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 2, No 2 (2022): Agustus, 2022
Publisher : Departemen Pendidikan Seni Tari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/ringkang.v2i2.50252

Abstract

Pendirian sebuah paguron (perguruan) seni merupakan langkah yang dapat dilakukan dalam upaya melestarikan kesenian tradisional. Paguron menjadi wadah yang dapat menampung minat dan keinginan masyarakat dalam berkesenian dengan melakukan program dan kegiatan yang melibatkan masyarakat yang ada didalamnya, seperti yang dilakukan pada Paguron Panggugah Sukasari 2 yang berupaya untuk melestarikan seni Rudat Buhun dengan melakukan pelatihan dan pertunjukan yang dapat di apresiasi oleh masyarakat luas. Tujuanpenulisaniniadalahmemberikangambaraninformasi data dalammendeskripsikanpengelolaan serta upaya dan hasil pelestarian yang di lakukan Paguron Pangugah terhadap seni Rudat Buhun. Metode yang digunakandalampenelitianiniadalahdeskriptifanalisisdenganpendekatankualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakanyaitu: wawancara, observasi dan dokumentasi. Data disajikansecaradeskripsiberdasarkantema dan fokus masalahpeneltian. Hasil penelitianinimenujukkanbahwaterdapat 4 tahap yang dapat dilakukan untuk mengelola paguron yaitu: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan. Langkah tersebut dilakukan untuk merencanakan tujuan dan program, menyusun pembagian tugas tiap anggota, melakukan penggerakan terhadap program dan kegiatan yang dibuat serta mengawasi setiap kegiatan agar tetap terlaksana dengan baik dan tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dalam berupaya untuk melestarikan seni Rudat Buhun di Sukasari 2. Program dan kegiatan yang dikelola dengan baik akan menghasilkan eksistensi terhadap seni Rudat Buhun di lingkungan masyasrakat serta dapat menghasilkan prestasi dan penghargaan yang dapat menjadi kebanggan bagi paguron, pelaku seni dan masyarakat sekitar. Penelitianinibisamenjadisumberinformasiuntukpenelitianselanjutnyamengenai pengelolaan paguron seni.

Page 1 of 2 | Total Record : 16