Ringkang Jurnal Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari
Ringkang adalah jurnal seni tari dan pendidikan seni tari yang secara khusus dikelola oleh departemen pendidikan seni tari FPSD UPI. Jurnal ini diterbitkan 3 kali setahun (April, Agustus, Desember). Artikel yang diterbitkan adalah hasil penelitian mahasiswa, artikel non penelitian, dan hasil kegiatan pengabdian pada mahasiswa yang berkenaan dengan tema dan topik penelitian tentang kajian seni tari (penelitian dasar), pembelajarannya (penelitian terapan). dan kritik tari. Ruang lingkup spesifik kajian penelitian meliputi kajian tari tradisional daerah setempat, nusantara, mancanegara, antropologi tari, entrokoreologi, inovasi pembelajaran, media pembelajaran, sistem evaluasi dalam pembelajaran tari, seni tari berbasis pariwisata, pengelolaan sanggar tari, kewirausahaan seni tari, penelitian kebijakan pendidikan seni tari, dll. Semua artikel ditinjau oleh dua pembimbing skripsi dan dua editor internal pengelola jurnal yang memiliki reputasi dan pengalaman sebagai penulis jurnal nasional dan internasional.
Articles
17 Documents
Search results for
, issue
"Vol 3, No 03 (2023): Desember, 2023"
:
17 Documents
clear
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENARIKAN TARI BLANTEK PADA EKSTRAKURIKULER DI SMAN 1 SUKANGARA
Ubaidilah, Anggi;
Komalasari, Heni;
Taryana, Tatang
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 03 (2023): Desember, 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Tari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/ringkang.v3i03.60812
Tari belantek termasuk tarian kreasi baru yang berasal dari betawi di praoses tahun 80an dan dijadiak sebagi materi pembelajran di ekstrakulikuler. Tujuan penulisan ini adalah untuk menambah kemapuan siswa dalam menarikan tari blantek sebagi materi pembelajaran di ekstarkulikuler dengan menggunakan metode demontrasi dan media audio visual. Metode yang di gunakan di penelitian ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan model penelitian PTK Penelitian Tindakan Kelas. Hasil penilayan dari mulai pra boservasi, pertengahan observasi, dan akhir observasi mengalami peningkatan yang bertahap dari awalnya siswa mendapt nilai di bawah kkm setelah penelitian di lakukan dan dengan data nilai akhir yang di peroses siswa mendaptkan nilai di atas kkm hal tersebut mebuktikan bahwwa penelitian meningkatkan kemapuan tari siswa dengan mengunakan metode demonytasi dan media audio visual berhasil. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah di lakukan di Ekstrakulikuler SMAN 1 Sukanaga Kabupaten Cianjuar dapat di simpulkan bahwa perencanan, proses, dan evaluasi pebelajaran siswa berjalan dengan sukses dengan mengunakan metode demontrasi dan media pembelajaran audio visual. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca mengenai tari balantek sebagai materi pembelajaran yang di ajarkan di ekstrakulikuler SMAN 1 Sukanagara Kabupaten Cianjur. Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca mengenai tari balantek sebagai materi pembelajaran yang di ajarkan di ekstrakulikuler.
KURIKULUM MERDEKA PADA PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA: DALAM PEMBELAJARAN SENI TARI
Octavinia, Rannia;
Komalasari, Heni
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 03 (2023): Desember, 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Tari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/ringkang.v3i03.60799
Pendidikan membutuhkan program penguatan pendidikan yang berkarakter dikarenakan terjadinya degradasi moral dan revolusi industri 4.0. Saat ini, banyak sekolah telah menerapkan kurikulum merdeka dengan projek penguatan profil pelajar pancasila melalui kultur sekolah, aktivitas intrakurikuler, dan ekstrakurikuler. Salah satunya di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Lembang yang menggunakan pembelajaran seni tari sebagai media untuk menumbuhkan kreativitas, kecerdasan, dan keterampilan peserta didik melalui program projek penguatan profil pelajar Pancasila yang mengangkat nilai Pancasila Bhinneka Tunggal Ika dalam pelaksanaan pagelaran seni tari Nusantara.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keberhasilan dari pelaksanaan kurikulum merdeka pada Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Pembelajaran Seni Tari dijenjang SMK, yaitu di SMK Pertanian Pembangunan Negeri Lembang. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data di analisis melalui reduksi data, menganalisis data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa projek penguatan profil pelajar Pancasila menjadi salah satu kebijakan yang mendukung terbentuknya tujuan pendidikan Nasional serta kelanjutan dari program penguatan karakter yang ada pada kurikulum merdeka.Melihat dari desain, proses, hingga hasil, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan projek tersebut peserta didik dapat menjadi individu yang dapat mencintai kebudayaan dan keragaman Indonesia, kreatif, cerdas, mampu bersaing menghadapi tantangan abad 21, serta dapat menanamkan nilai karakter yang terkandung dalam Pancasila sebagai falsafah negara Indonesia, yang dapat menjadikan kehidupan bangsa yang sejahtera dan bermartabat
STRATEGI PERSEPSI BUNYI DAN IRAMA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN GERAK TARI SISWA TUNA RUNGU (Studi Ekperimen Pembelajaran Daring Di SLB B YPLB Majalengka)
sofiani, nofa
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 03 (2023): Desember, 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Tari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/ringkang.v3i03.37334
Siswa tuna rungu dengan sisa pendengarannya belum mampu mempergunakan modalitas dalam menyimak pembelajaran yang berhubungan dengan bunyi termasuk pembelajaran tari. Lemahnya kemampuan gerak tari siswa tuna rungu ketika menari dengan iringan menjadi suatu permasalahan yang harus diselesaikan saat pembelajaran Daring. Pembelajaran merespon bunyi dapat merangsang kepekaan pendengaran dengan mengunakan modalitas visual dan vibrasi/getaran yang dirasakan. Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan gerak siswa tuna rungu dengan iringan musik melalui respon bunyi. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu Pre-Eksperimental Design dan desain penelitian One-Group Pretest-Posttest Design yang memperoleh hasil dengan menggunakan T-test dimana thitung ttabel. Populasi yang digunakan sebanyak 6 orang siswa tuna rungu kelas X dan pengumpulan datanya dilakukan melalui wawancara, observasi, dokumentasi serta studi literature. Penelitian dilakukan sebanyak empat pertemuan dengan hasil hipotesis yang didapatkan nilai thitungttabel maka Ha dapat diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian merespon bunyi berperan penting untuk pembelajaran tari karena telah terjadi pengaruh merespon bunyi terhadap kemampuan gerak tari yang dapat meningkatkan kemampuan menari berdasarkan iringan.
PENGARUH OLAH TUBUH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS GERAK
Fazriah, Siti Sarah;
Nugraheni, Trianti;
Supriatna, Agus
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 03 (2023): Desember, 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Tari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/ringkang.v3i03.48560
Penelitian ini berlatar belakang dari kurangnya kualitas gerak siswa dalam menari dalam aspek kelenturan, kekuatan, kecepatan, koordinasi dan keseimbangan yang digabungkan dengan estetika tari Sunda yaitu wanda, bisa, wiraga, greget dan alus. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Proses pembelajaran Tari Jipeng pada ekstrakurikuler tari di SMPN 1 Surade sebelum diberikannya olah tubuh, 2) Bagaimana proses pembelajaran olah tubuh pada ekstrakurikuler tari di SMPN 1 Surade guna meningkatkan kualitas gerak melalui pembelajaran Tari Jipeng, 3) Bagaimana hasil proses pembelajaran olah tubuh pada ekstrakurikuler tari di SMPN 1 Surade yang diterapkan pada pembelajaran Tari Jipeng. Tari Jipeng ini berasal dari Sukabumi, dan direvitalisasikan dengan salah satu tujuannya yaitu menghidupkan kembali dan mengenalkan kembali kesenian yang sudah redup. Penerapan olah tubuh di ekstrakurikuler tari dapat meningkatkan kualitas gerak peserta didiksaat menari.Kuantitatif dalam metode yang digunakan dalam penelitian ini, dan metode yang dipakai ialah Pre-Experimental Designs. Sedangkan instrumen yang digunakan oalah observasi dan test, dan pengumpulan datanya yaitu tes, observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Dalam penelitian ini digunakan analisisdengan pola dan desain One group pretest and postest. Pre-test danpost-test merupakan dua tahapyang terdapat pada desain penelitian ini, pre-tesst ialah tahap sebelum diberikannya treatmen olah tubuh sedangkan post-test yaitu tahap setelah diberikannya treatment olah tubuh.Penelitian ini membuahkan hasil bahwapre-test lebih rendah dari post-test.Peneliti mendapatkan nilai thitung ttabel yaitu 50 2,093, maka, Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran tari di ekstrakurikuler SMPN 1 Surade ketika menggunakan pembelajaran olah tubuh terdapat perubahan yang meningkatkan kualitas gerak peserta didik dalam menari.
PEMBELAJARAN TARI TEMPURUNG MELALUI APLIKASI WORDWALL
Aditiya, Santi;
Masunah, Juju
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 03 (2023): Desember, 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Tari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/ringkang.v3i03.62745
Hasil belajar siswa dalam pembelajaran seni budaya pada materi tari di kelas VIII E SMPN 1 Baregbeg masih sangat rendah dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Hal ini disebabkan guru seni budaya yang belum memaksimalkan penggunaan media dengan baik, serta keterbatasan materi yang menjadikan pembelajaran monoton, tidak kreatif dan inovatif akibat dari guru yang tidak berlatar belakang seni. Fenomena dalam penelitian ini diangkat dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII E SMPN 1 Baregbeg dalam pembelajaran Tari Tempurung menggunakan aplikasi wordwall. Penelitian kuantitatif digunakan peneliti sebagai pendekatan dalam penelitian ini dengan metode eksperimental jenis pre-experimental, desain yang digunakan yaitu One Group Pretest-Posttest Design. Pedoman observasi, pedoman wawancara, dan bentuk tes pilihan ganda serta dokumentasi digunakan sebagai instrumen penelitian. Teknik pengolahan data statistik deskriptif dan teknik statistik inferensial digunakan sebagai metode analisis data dalam penelitian ini. Berdasarkan data yang diperoleh peneliti, proses pelaksanaan Tari Tempurung menggunakan aplikasi Wordwall yang dilakukan oleh peneliti berjalan dengan baik dan efektif, sehingga respon siswa menjadi lebih baik serta antusias siswa meningkat. Ini menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotor, yang ditunjukkan oleh hasil post-test. Adanya penelitian ini direkomendasikan agar guru dapat memanfaatkan media dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan pembelajaran dan memilih bahan ajar yang tepat, kreatif dan inovatif
PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN TARI DARI YOUTUBE UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
Asyifah, Siti;
Masunah, Juju;
Barnas, Beben
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 03 (2023): Desember, 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Tari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/ringkang.v3i03.37885
Adanya wabah virus Corona mengakibatkan kegiatan pembelajaran tari tidak dapat dilaksanakan secara langsung, maka guru membuat video pembelajaran tari pada aplikasi Youtube untuk siswa sekolah menengah pertama agar pembelajaran tari dapat dilaksanakan walaupun secara online. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk mendeskripsikan rancangan pembelajaran tari, proses pembelajaran tari, dan hasil pembelajaran tari untuk mengembangkan kreativitas siswa tingkat sekolah menengah pertama pada video pembelajaran melalui Youtube dengan menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini yaitu 2 orang pembuat video pembelajaran tari dan 4 siswa kelas VIII SMPN 12 Bandung. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu triangulasi yakni observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil temuan dalam penelitian ini adalah siswa mampu meningkatkan hasil belajar melalui penguasaan psikomotor, akademik, kreativitas, berani, disiplin dalam belajar dan siswa mampu membuat gerak tari sesuai dengan ruang, tenagam waktu. Melalui video pembelajaran dari youtube ini diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa termasuk dalam kreativitas dan siswa mampu memahami materi pembelajaran dan tugas yang diberikan guru, serta mampu belajar dengan maksimal. Kata Kunci: Media Pembelajaran, Pembelajaran Tari, Youtube
TARI JAIPONG PADA ANAK USIA 7-9 TAHUN
Agustin, Ashri Rahmawati;
Rohayani, Heni;
Budiman, Agus
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 03 (2023): Desember, 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Tari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/ringkang.v3i03.36571
Pembalajaran tari yang terjadi di lembaga pendidikan nonformal yaitu sanggar tari sangat berpengaruh pada perkembangan motorik, khusunya pada anak usia 7-9 tahun. Pembelajaran tari jaipong pada anak usia 7-9 tahun yang berada di Sanggar Tari Supukaba banyak melahirkan prestasi-prestasi yang gemilang baik dalam tingkat nasional ataupun internasional. Tujuan dari penelitian iini yaitu untuk mendeskripsikan bagaimana proses pembelajaran yang terjadi di sanggar tersebut dan hasil pembelajaran tari jaipong Tanjung Baru pada anak usia 7-9 tahun. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data yang dilakukan peneliti melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan terbagi menjadi 3 tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan akhir. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu dapat mendeskripsikan mengenai bagaimana konsep pembelajaran yang digunakan pada anak usia 7-9 tahun, lalu proses pembelajaran tari Tanjung Baru pada anak usia 7-9 tahun dan hasil pembelajaran tari jaipong pada anak usia 7-9 tahun dengan materi yang harus dikuasai yaitu 13 ragam gerak pokok. Pembelajaran yang dilakukan di sanggar tersebut disesuaikan dengan karakteristik anak usia 7-9 tahun, sehingga anak tidak mengalami kesulitan dalam memahami materi tari Tanjung Baru. Adapun kriteria penilaian yang dilakukan oleh instruktu terdiri dari 3 aspek yaitu Wiraga, Wirahma dan Wirasa. Kata Kunci : Pembelajaran tari, Sanggar, Tari Jaipong, Anak usia 7-9 tahun
TARI LARASATI SEBAGAI PEMBELAJARAN TARI ANAK
Pangesti, Widya;
Nugraheni, Trianti;
Sabaria, Ria
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 03 (2023): Desember, 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Tari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/ringkang.v3i03.48558
Pembelajaran yang baik akan menghasilkan hasil yang sesuai. Adanya pembelajaran tari akan menghasilkan manfaat bagi peserta didik terutama jika materi dalam pembelajaran tersebut disesuaikan dengan usia yang dimiliki peserta didik. Seperti Tari Larasati yang diciptakan oleh Studio tari Indra yang diciptakan khusus untuk usia anak-anak. Karakter yang dimiliki oleh anak-anak sangatlah berbeda-beda sehingga perlunya pendidikan yang sesuai dan tepat bagi peserta didik. Dengan demikian, tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk koreografi, bagaimana proses pembelajaran bagi anak usia 6-12 tahun dan hasil dari pembelajaran Tari Larasati di Sanggar Studio Tari Indra. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengumpulkan beberapa data dari hasil observasi, wawancara, studi pustaka dan dokumentasi pada saat proses penelitian. Berdasarkan hasil penelitian di Sanggar Studio Tari Indra, Koreografi yang diciptakan sangat sesuai dengan anak usia 6-12 tahun bentuk serta pola yang dibuat dapat dikatakan mudah dan berulang-ulang dalam proses pembelajaran menggunakan metode ceramah, metode demonstrasi, metode drill dan metode peniruan sehingga dengan adanya metode yang disampaikan dapat dipahami oleh peserta didik. Hasil akhir pada proses pembelajaran tari memberikan peserta didik memahami aspek-aspek tari wiraga,wirasa dan wirahma. Dalam pembelajaran tari juga memiliki manfaat untuk para peserta didik dalam segi perkembangan motorik dan psikologis emosional peserta didik, dimana peserta didik mampu menahan, mengontrol, menjaga emosi dalam melakukan teknik gerak dari tiap pertemuan yang dilakukan serta dalam pembelajaran Tari Larasati jika dilihat dari segi tekstual maka gerak yang diciptakan sangat dapat dipahami, koreografi yang berulang-ulang, tempo yang mengalun, pola lantai yang simetris sehingga peserta didik dapat menerima dan memahami materi pembelajaran. Secara Non kontekstual dalam mempelajari tari dapat memberikan peserta didik terhadap rasa kepekaan yang tinggi, melestarikan tarian budaya Sunda, cinta akan budaya.
KAJIAN ETNOKOREOLOGI TARI ANOMSARI DI STUDIO TARI INDRA BANDUNG
Sofyan, Agung Muhamad;
Narawati, Tati;
sunaryo, ayo
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 03 (2023): Desember, 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Tari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/ringkang.v3i03.37886
Kebudayaan merupakan gagasan atau hasil karya yang tercipta melalaui kehidupan sehari-hari, tari merupakan budaya asli yang harus dijaga dan dilestarikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teks dan konteks tari Anomsari melalui kajian etnokoreologi. Etnokoreologi adalah suatu disiplin ilmu untuk mencari teks dan konteks dalam sebuah tari etnis. Teori BASTE merupakan teori mengenai koreografi tari yang meliputi body, action, space, time, energy. Analisis koreografi pada penelitian ini menggunakan teori BASTE. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Ide penciptaan tari Anomsari diadaptasi dari gerak sehari-hari yang mengalami distorsi dan distilasi. Adapun dalam koreografi tari Anomsari memiliki 12 gerak pokok rias dan busana yang digunakan bertujuan untuk menambah nilai estetis dan penguatan karakter pada tari Anomsari. Penelitian ini dibuat untuk menambah wawasan, pengetahuan, literasi untuk beberapa pihak mengenai ide penciptaan, koreografi serta rias dan busan atari Anomsari.
TARI BETANGAS : KOREOGRAFI, RIAS, BUSANA SERTA NILAI PENDIDIKAN
Anindri, Mutia;
Nugraheni, Trianti;
Suryawan, Ace Iwan
Ringkang : Kajian Seni Tari dan Pendidikan Seni Tari Vol 3, No 03 (2023): Desember, 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Seni Tari
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/ringkang.v3i03.36600
Penelitian ini memiliki tujuan menjelaskan dan menganalisis koreografi, rias, busana serta nilai pendidikan pada tari Betangas , selain itu secara umum penelitian ini dilakukan untuk melestarikan kebudayaan di Kabupaten Banyuasin sebagai bentuk apresiasi, tari Betangas tercipta dari sebuah ketertarikan koreografer terhadap prosesi adat Betangas untuk para calon pengantin wanita. Betangas merupakan proses mandi uap secara tradisional yang dilakukan oleh setiap calon pengantin sebelum memasuki hari pernikahannya. Selain secara harafiah Betangas ini adalah untuk menghilangkan bau badan, sehingga pada hari pernikahannya pengantin akan jadi lebih segar, cantik dan berseri-seri untuk memasuki fase kehidupan baru. Tari Betangas diciptakan untuk untuk menguatkan identitas Kabupaten Banyuasin. Pada penelitian ini, digunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analisis, teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, teknik dokumentasi dan studi pustaka. Melalui metode tersebut, peneliti akan membahas lebih dalam terkait struktur koreografi tari Betangas dalam kajian Etnokoreologi dan juga penjelasan lebih akurat terkait rias, busana pada tari Betangas . Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa gerakan pada tari Betangas masuk ke dalam beberapa kategori yaitu, gesture, locomotion, button signal dengan dua desain yaitu simetris dan asimetris. Tata rias yang digunakan pada tari Betangas menggunakan jenis rias korektif serta dibalut dengan busana tari yang tertutup sesuai dengan pengaruh budaya Melayu yang bernuansa islami dan hidup dalam tatanan masyarakat kabupaten Banyuasin. Pada tari Betangas pun terdapat berbagai nilai budaya dan Pendidikan yang tersirat dalam gerak-gerak simbolik yang didukung oleh makna-makna yang terkandung dalam penggunaan properti dan kostum yang digunakan oleh para penari.