cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. ogan ilir,
Sumatera selatan
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
Published by Universitas Sriwijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Social, Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 104 Documents
PERENCANAAN PENGOLAHAN AIR LIMBAH SISTEM TERPUSAT (STUDI KASUS DI PERUMAHAN PT. PERTAMINA UNIT PELAYANAN III PLAJU – SUMATERA SELATAN) Puji Retno Wulandari
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The level of pollution is the same comparable to the rate of population growth in the region. The more densely populated an area, the potential of the damaged environment will be even greater. This addition led to increased quantity and quality of wastewater generated, so the installation of better waste water treatment is necessary because the current management isn’t up to standard. To reduce the impact of pollution, a plan to build a wastewater treatment facilities in the domestic communal housing of PT. Pertamina UP III Plaju is like Wastewater Treatment Plant (WWTP).This study aims to calculate (1) the next 10 years population projection, (2) the total volume of waste water generated, (3) the dimensions of the channel carrier and wells collector, and (4) the dimensions planned of the IPAL unit and its area of ​​land required for construction of the plant. The methods used for collecting the data are field surveys, documentation and review of the literature relating to the subject matter. The results of the calculation of wastewater discharge to the next 10 years is equal to 6.574 L / sec. Pipes used as main pipe is a kind of PVC pipe with a diameter of 216mm (8 ") with the roughness Manning coefficient of 0.009. Based on the selection criteria for the wastewater treatment process in accordance with the conditions of the location, the time for planning is to be used with aerobic – anaerobic waste water biofilter. The dimensions of the main processing of waste water building is 8 meters wide with a depth of 2 m below the ground surface and 1.5 m above the ground. The length of the initial settling basin is 15 m, 14 m anaerobic biofilter tank, 12 m aerobic biofilter tank, and 15 m final settling basin. Equalization tank made ​​into 2 tanks with each 10 m wide and 16 m long.The ​​land required to build the installation is approximately 70 m x 20 m square. Key Words : domestic wastewater, wastewater treatment, aerobic - anaerobic biofilter
TINJAUAN PERHITUNGAN STRUKTUR GEDUNG THE 18 OFFICE PARK JAKARTA monica aulia putri
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

penelitian ini akan meninjau ulang struktur gedung The 18 Office Park Jakarta, dengan 28 lantai, yang terbagi atas, 4 lantai basemen yang menggunakan konstruksi flat slab, dan 24 lantai ke atas dengan konstruksi balok dan kolom. Dimana perencanaan dan perhitungan yang akan dilakukan menggunakan peraturan tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung SNI 03 – 1726 – 2012 dan tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung SNI 03 – 2847 – 2002. Hasil tinjauan perhitungan struktur gedung The 18 Office Park Jakata ini mendapatkan bahwa, berdasarkan  SNI 03 – 1726 – 2012 Gedung The 18 Office Park Jakarta termasuk dalam kategori resiko II. Kemudian Gedung The 18 Office Park Jakarta berada di kelas situs SD ( Tanah Sedang) yang ditentukan berdasarkan hasil perhitungan dua parameter tanah, yaitu N SPT rata – rata ( ) dan kuat geser rata – rata ( ). Berdasarkan analisa perhitungan menggunakan SAP2000 V.14, maka didapat output yang selanjutnya digunakan untuk perhitungan penulangan. Dari perhitungan penulangan didapat perbandingan antara penulangan hasil dari perhitungan dan peulangan yang telah terpasang pada lapangan. Berikut perbandingan antar tulangan tersebut: tulangan pelat lantai memiliki perbandingan antara 1 : 0,67 sampai 1 : 1,5, tulangan drop panel memiliki perbandingan sebesar 1 : 1, tulangan balok memiliki perbandingan antara 1 : 1 sampai 1 : 1,5, dan kemudian untuk tulangan kolom memiliki perbandingan antara 1 : 1 sampai 1 : 1,22. Perbedaan ini bisa disebabkan karena adanya perbedaan asumsi beban-beban yang digunakan dan  peraturan  perencanaan yang digunakan pada saat  perencanaan gedung The 18 Office Park ini. Kata Kunci : Tinjauan perhitungan gedung, SNI 03-2847-2002, Drop panel, SNI 03-1726-2012,  analisa perhitungan menggunakan sap2000.
ANALISA PERHITUNGAN PILE – RAFT FOUNDATION PADA PROYEK THE 18 OFFICE PARK JAKARTA siti anaya nabilla antari trenggana
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah struktur bangunan bertingkat tinggi harus memiliki sebuah pondasi yang kokoh yang mampu menopang seluruh beban struktur bangunan tersebut. Oleh karena itu, haruslah dipilih jenis pondasi yang tepat yang mampu menyalurkan beban bangunan ke lapisan tanah pendukung. Raft foundation diketahui mampu menahan beban yang bekerja pada gedung namun memiliki tingkat penurunan yang tinggi. Oleh karena itu, pile – raft foundation dipilih untuk mengatasi masalah penurunan tersebut.  Proyek THE 18 OFFICE PARK menggunakan jenis pile – raft foundation. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk membuktikan bahwa penurunan yang dihasilkan jika hanya menggunakan raft foundation akan sangat besar, dan diperlukannya jenis pile - raft foundation karena memiliki nilai penurunan yang aman. Hasil analisis perhitungan daya dukung pondasi terdapat perbedaan nilai yang cukup significant. Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung untuk raft foundation adalah 207,797 t/m2 dengan menggunakan metode Terzaghi dan 186,823 t/m2 dengan menggunakan metode Meyerhof. Penurunan yang terjadi sebesar 118 mm > 51 mm untuk jenis pondasi dangkal. Untuk hasil perhitungan daya dukung pile – raft foundation berdasarkan data sondir adalah 328,95 ton, berdasarkan data SPT 116,996 ton, dan berdasarkan daya dukung ultimit kelompok tiang dengan nilai Eg = 0,45 adalah 13162,05 ton. Penurunan yang terjadi pada pile – raft foundation adalah 0,05 m  < 0,1 m.   Kata Kunci : Raft Foundation,Pile Raft Foundation,Daya Dukung,Penurunan,Terzaghi,Meyerhof
STUDI KAPASITAS JALAN SOEKARNO-HATTA KOTA PALEMBANG MENGGUNAKAN METODE GREENSHILD PADA SIANG HARI DAN MALAM HARI DENGAN PENCAHAYAAN LAMPU JALAN mohammad adam
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lampu jalan merupakan fasilitas infrastruktur penting yang tidak dapat di pisahkan dari adanya pembangunan jalan karena lampu jalan memiliki peranan penting pada waktu malam hari untuk memberikan visibilitas yang dapat membuat pengendara merasa nyaman pada saat berkendara. Pada ruas jalan Soekarno-Hatta kota Palembang terdapat lampu jalan yang masih aktif dan beroprasi dengan baik sehingga akan di teliti apakah dengan adanya lampu jalan terdapat perbedaan kecepatan kendaraan pada saat siang hari dengan malam hari dan apakah lampu jalan memiliki pengaruh terhadap kapasitas jalan tersebut. Dalam melakukan penelitian ini digunakan metode GreenShield sehingga didaptkan hasil dari penelitian yang menyatkan bahwa untuk kecepatan siang hari 40,585 Km/jam dan 41,828 Km/jam sedangkan pada malam hari kecepatan kendaraan sebesar 51,59 Km/jam dan 48,86 Km/jam. Bila dalam persentasi, maka kecepatan kendaraan pada malam hari meningkat sebesar 27,12% dan 16,812%. Untuk perbedaan kapasitas pada jalan Soekarno-Hatta untuk kondisi siang hari dan malam hari dilakukan uji hipotesis. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode GreenShield diatas dapat disimpulkan bahwa untuk kecepatan kendaraan pada kondisi malam hari dengan adanya lampu jalan meningkat sebesar 27,12% dan 16,812% dari kondisi siang hari, dan hasil uji hipotesis menyatakan bahwa kapasitas jalan Soekarno-Hatta pada kondisi siang hari dan malam hari memiliki perbedaan yng cukup signifikan.   Kata Kunci : kecepatan, kapasitas ruas jalan, Greenshild
STUDI INDEKS TINGKAT PELAYANAN JALAN SUKARNO HATTA KOTA PALEMBANG DENGAN METODE GREENSHIELD PADA KONDISI SIANG DAN MALAM HARI DENGAN PENCAHAYAAN LAMPU JALAN yan dwitama dwitama
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lampu penerangan jalan adalah bagian dari bangunan pelengkap yang dapat di letakkan atau di pasang di kiri atau kanan jalan dan atau di tengah (bagian median jalan) yang digunakan untuk menerangi jalan. Pada ruas jalan Sukarno Hatta kota Palembang terdapat lampu jalan yang masih aktif serta dapat menyala dengan baik sehingga dapat di teliti apakah ada pengaruh dari lampu jalan terhadap kecepatan saat berkendara di malam hari dan apakah lampu jalan memiliki pengaruh terhadap tingkat kualitas pelayanan pada kondisi siang maupun malam hari. Sehingga hasil dari penelitian yang menyatakan bahwa distribusi kecepatan 85 persen pengguna kendaraan pada kondisi siang hari adalah 42 km/jam dan 44 km/jam, distribusi kecepatan 15 persen pengguna kendaraan adalah 22 km/jam dan 23 km/jam. Sedangkan distribusi kecepatan 85 persen pengguna kendaraan pada kondisi malam hari adalah 49 km/jam dan 49 km/jam, untuk distribusi kecepatan 15 persen pengguna kendaraan adalah 24 km/jam dan 23 km/jam. Dengan menggunakan metode GreenShield diatas maka hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa untuk 85 dan 15 persen kecepatan kendaraan pada kondisi malam hari dengan adanya lampu jalan meningkat sebesar 16,67%, 11,36 % dan 9,09%, 0% dari kondisi siang hari. Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa kualitas pelayanan jalan pada kondisi siang dan malam hari tidak berubah secara signifikan atau pengaruh lampu jalan tidak mempengaruhi kualitas pelayanan jalan. Kata Kunci : Distribusi Kecepatan, Indeks Tingkat Pelayanan, Greenshield.
Analisis tinggi dan panjang loncat air pada bangunan ukur berbentuk setengah lingkaran R.a dita Nurjanah
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Loncatan hidrolik adalah perubahan aliran darin super kritik berubah menjadi sub kritik hal inilah yang terjadi loncatan hidrolik.
Analisa Balok Beton Bertulang Cold Formed Menggunakan Solidworks Budianto Jaya
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan cold formed steel dewasa ini telah sangat luas diaplikasikan dalam pelaksanaan konstruksi. Baja ringan memiliki kuat tarik yang tinggi dan lebih ringan dibandingkan dengan baja konvensional menjadi keunggulan dan daya tarik tersendiri bagi baja ringan dalam dunia konstruksi. Untuk mengembangkan penggunaan baja ringan maka dilakukan suatu penelitian penggunaan baja ringan pada elemen struktur seperti pengganti tulangan tarik pada balok beton bertulang.   Pemodelan balok beton dilaksanakan dengan program Solidworks 2012 dimana analisa pemodelan yaitu analisa lentur menggunakan metode elemen hingga. Parameter yang diteliti adalah pengaruh penggunaan cold formed steel, cold formed steel ditambah shear connector dibandingkan dengan penggunaan tulangan baja konvensional yang dilihat berdasarkan kurva beban terhadap defleksi dan kurva momen terhadap putaran sudut.   Dari beberapa hasil simulasi lentur diperoleh bahwa penggunaan cold formed steel dan cold formed steel ditambah shear connector belum mampu menyaingi balok beton bertulang menggunakan tulangan baja konvensional. Balok beton bertulang dengan tulangan baja konvensional memiliki kemampuan menanggung beban dan momen lebih baik dibandingkan dengan balok beton dengan cold formed steel dan cold formed steel ditambah shear connector  
Perencanaan Dimensi Saluran Drainase Kawasan Pabrik PT. Sinar Alam Permai Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan Mega Gusti Heka
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Drainase adalah sesuatu yang dimanfaatkan untuk mengalirkan kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu kawasan agar tidak terjadi banjir atau genangan pada kawasan tersebut. Sering terjadinya banjir dan tidak optimalnya lagi fungsi saluran drainase pada PT. Sinar Alam Permai dikarenakan dimensi saluran yang  tidak bisa lagi menampung debit air serta adanya sedimentasi lahan yang mengendap pada dasar saluran.  Karena itu  maka penelitian ini bertujuan untuk merencanakan kembali dimensi saluran drainase pada kawasan pabrik PT. Sinar Alam Permai Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran langsung ke lapangan dan dengan uji laboratorium mekanika tanah, uji analisis saringan. Perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan sedimentasi, analisis hidrologi untuk menghitung debit rencana dengan menggunakan rumus rasional dan analisis hidrolika untuk menentukan dimensi saluran drainase. Dari hasil analisis sedimentasi yang didapatkan sebesar 0,1081 (kg/tahun)/m dan untuk debit air yang dialiri untuk saluran primer 0,1146m3/s dengan B=22,68 cm, H=28,35cm dan d=22,68cm, sedangkan untuk saluran sekunder 0,0913 m3/s dengan B=19,13 cm, H=23,91cm dan d=19,13cm. Kata Kunci: Drainase, Desain, Sedimen
Baja Ringan Sebagai Pengganti Kayu dalam Pembuatan Rangka Atap Bangunan Rumah Masyarakat Mekar Ria Pangaribuan
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2, No 4 (2014): Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kecepatan kerusakan hutan, khususnya di Bengkulu lebih tinggi dibanding realisasi upaya rehabilitasinya, karenanya inovasi baja ringan sebagai alternatif baru material rangka atap akhir-akhir ini makin populer, ditandai dengan banyaknya jumlah merk rangka atap baja ringan di Indonesia. Perlu dilakukan perhitungan rencana anggaran biaya (RAB) model rumah tipe 36, model 1 menggunakan rangka atap kayu, dan model 2 menggunakan rangka atap baja ringan untuk mendapatkan perbandingan (komparasi) antara kedua model melalui perhitungan Harga Satuan Pekerjaan (HPS), juga memahami keuntungan dan kerugian penggunaan kedua material atap tersebut. Dari hasil perhitungan HPS diperoleh biaya yang diperlukan untuk rumah tipe 36 dengan tipe rangka atap kayu Rp. 111.558.000,- sedangkan menggunakan rangka atap baja diperlukan dana Rp. 110.524.000,-, Perhitungan HPS kedua tipe rumah menyebut selisih sebesar 1.034.000,-, dimana biaya justru lebih murah menggunakan rangka atap baja tipe kanal taso 75.75, reng TR 34.45, atap genteng metal colour dari pada menggunakan rangka atap dari kayu tipe kelas II. Adapun keuntungan menggunakan rangka atap baja adalah: merupakan material baru yang makin diminati, bahan ini dapat dibuat dengan bermacam bentangan (panjang atau lebar atap), bahan yang bila dirancang dengan benar, akan lebih kuat dari atap kayu, serta lebih aman, material ini lebih awet, tidak dimakan rayap, tahan terhadap api, sifat materialnya ringan dan mudah dirakit, bila dibandingkan rangka kayu pada luasan yang sama pemasangan kerangka atap baja ringan, bobotnya yang ringan dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggung oleh struktur dibawahnya lebih rendah, dan sisa material sedikit. Kata Kunci: Rangka atap kayu, rangka atap baja, HPS, RAB, hutan
Analisis Distribusi Kecepatan Aliran Sungai Musi (Ruas Jembatan Ampera sampai dengan Pulau Kemaro) Fathona Fajri Junaidi
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol 2, No 3 (2014): Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

River is the open channel that forms naturally on the surface of the Earth and does not only store water but also flows the water from upstream to downstream. Musi River serves as a transport  means, center of trades, industries, the source of clean water, drainage and flood control of Palembang. The activity on the river may be affected by the stream flow velocity distribution. In this study the velocity distribution analysis will be carried out in order to know flow velocity distribution on the surface as well as the discharge, how to determine the characteristics of flow. Then the stream flow velocity distribution was plotted by using the Surfer 11 program. The data from the field was processed and analyzed. The flow characteristics were then determined  by using Froude Number and Reynolds Number. The result showed that flow was turbulent and subcritical.   Key Words : open channel, flow velocity distribution, flow characteristics, surfer 11

Page 7 of 11 | Total Record : 104