cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Geografi Indonesia
ISSN : 02151790     EISSN : 2540945X     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 411 Documents
Dampak Hidrologis Pembangunan Waduk Kotapanjang terhadap Kompleks Candi Muara Takus di Riau Simoen, Soenarso
Majalah Geografi Indonesia Vol 14, No 1 (2000)
Publisher : Majalah Geografi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.011 KB)

Abstract

Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kotopanjang Riau dengan membendung Sungai Kampar di Muara Lahat luas genangan direncanakan 124 km2 pada elevasi 85 meter (dpal). Pembangunan waduk ini memindahkan penduduk sejumlah 4.886 KK dari daerah genangan di samping itu genangan tersebut akan menenggelamkan sebagian dari area situs Candi Muara Takus. Tujuan penelitian ini adalah (1) mempelajari dampak genangan terhadap bangunan candi; (2) mencari alternatif untuk nrenanggulangi dampak yang terjadi. Metode survai, observasi lapangan dan pendugaan geolistrik digunakan dalam penelitian ini. Analisis data dilakukan diskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 3 dampak hidrologis terhadap situs muara takus. (1) pada elevasi genangan 85 meter dpal akan menimbulkan air kapiler yang melernbabkan bangunan candi yang dibuat dari batubata. (2) air kapiler akan melembekkan lempung di bawah candi dan dasar candi akan melosok ke dalam tanah lempung (3) pada elevasi muka air waduk antara 83 in dpal dan 80 In dpal tebing sebelah barat yang berupa pasir kerikil dan pragmen batu akan mudah lepas dan longsor.
Studi Kepadatan Lalu-Lintas Pada Ruas Jalan Malioboro Yogyakarta Menggunakan Foto Udara Sederhana ., Zuharnen
Majalah Geografi Indonesia Vol 6, No 9 (1992)
Publisher : Majalah Geografi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (285.701 KB)

Abstract

Penelitian irri bertujuan untuk mcngetabui kcgunaan foto udara serlerhana untuk studi Lahr lirrtas, khususnya kepadatan clan jenis kcndaraan. Foto udara scderlrarm yang dimalcsurikan adalah foto yang diperoleh menggunakan personal camera dan pengambilan gambar»ya dilakukan dari suat u ketinggian. yang dipililr wank penelitian ini adalak ruas Johann Malioboro (Jahu! Ahmad Yani) sepanjang lebilr kurang 300 meter, yang dipotret dengan arab sznnbu kanwra condong dari puncak Hotel Mutiara. Perekaman gambar dilakukan berturnt-turut selama tiga hari (hari kerja dan hari libur) dari pagi hingga sore hari dengan interval waktu 30 mend. Scbagai basil penelitian dapat disirnpulkan, yaitu: (1) teknik ini dapat digunakan unlink studi lain limas, (2) pola don frekuensi lalu-lintas yang melewati jalur jalan tersebut berbeda antara !rani kerja dan hari libur,dan (3) sepcda motor nicrup-rican jutnlah kendaraan terban yak yang melewati runs jalan
Keluarga Berencana Dan Pembangunan Keluarga Km, Sudarsono
Majalah Geografi Indonesia Vol 14, No 1 (2000)
Publisher : Majalah Geografi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (591.858 KB)

Abstract

Fenornena penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tingkat kepadatan peringkat kedua sesudah DKI Jakarta, mempunyai keadaan denlograji yang balk. Bila dibandingkan dengan propinsi lainnya mempunyai angka-angka kelahiran, kematian dart•erturnbuhan penduduk yang lebih rendah, sedang harapan hidup pendudulaiya lebih tinggi. Namun keadaan sosial ekonominya belum dapat seperti yang diharapkan. Penelitian ini bertujuan untuk: a) mengetahui seberapa banyak institusi pemerintah dan rnasyarakat ikut berperan dalam GKBN dan PKS, b) ingin mengetahui prevalensi akseptor KB, alat kontrasepsi yang digunakan, dan pentahapan KS, yang didasarkan data sekunder, wenvancara, dan perhitungan statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa institusi yang banyak berpengaruh terhadap GKBN & PKS, terutama pelayanan KB dari dokter dan bidan, sedang PPKBD dan dasawisma untuk memotivasi dan mengajak menjadi akseptor barn. Prevalensi akseptor KB sudah memenuhi sasaran. Alat kontrasepsi yang digunakan MKE sedikit diatas Non MKE, MKE terutama AKDR dan Non-MKE terutama suntik. Pembangunan KS dalam praktek KB untuk yang tidak membayar terutama KS tahap Pra Sejahtera dan KS-I. Proporsi keluarga Pra-Sejahtera dan KS-I ada penurunan, sebaliknya ada kenaikan. Hal ini menunjukkan keberhasilan pada pembangunan KS. Sebagaimana dengan krisis yang masih berlangsung, maka keberhasilan tersebut menjadi kurang berarti karena harga kontrasepsi menjadi mahal
Analisis Bioklastik Terumbu Karang Pantai Teluk Awur Kabupaten Jepara ., Sunarto
Majalah Geografi Indonesia Vol 6, No 9 (1992)
Publisher : Majalah Geografi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.532 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Pantai Teluk Awur Jepara dengan maksud ingin mengetahui karakteristik bioklastik terumbu karang. Tujuan yang ingin dicapai, yakni (1) analysis granulometri sedimen bioklastik dan (2) identifikasi komponen terumbu karang dan cangkang moluska. Metode yang digunakan adalah deskriptif eksplanatori berdasarkan data kebundaran, kebula tan, keterpilahan, kematangan tekstur, komponen terumbu karang dan cangkang moluska. Hasil yang diperoleh menunjukkan, bahwa karakteristik granurometri sedimen klastik, komponen terumbu karang, dan cangkang moluska. Karakteristik granulometrinya menunjukkan bahwa kebundarannya 0,22 (menyudut) dengan keterpilihan kedundaran -0,015 (terpilih sangat balk), kebulatannya 0,6361 (membilah), keterpililzan butirnya 1,03 (terpilih jelek), dan tingkat kernatangannya teksturnya agak matang. Komponen terumbu karang yang menyusunnya terdiri atas MONTIPORA, SYMPHYLL1A, LOBOPHYLLIA, MONTASTREA, dan LEPTOSERIES. Cangkang MOLLUSCA yang ditemukan adalah cangkang GASTROPODA dan cangkang PELECYPODA (MYTILL1S VIRIDIS, PERIGLYPTA PUREA, FRAGUM, ANADARA GRA NOSA dan ANADARA CORNEA.
PEMANFAATAN INFORMASI KERAWANAN GERAKAN MASSA UNTUK PENILAIAN KEMAMPUAN LAHAN DI SUB-DAS MAETAN, DAERAH ALIRAN SUNGAI LUK ULA JAWA TENGAH Junun Sartohadi
Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 1 (2005): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (551.427 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13286

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bermaksud mengkaji pemanfaatan inform as! kerawanan gerakan massa untuk penilaian kemampuan lahan. Secara rind penelitian ini bertujuan untuk: (I) mengkaji kondisi geomorfologi-tanah daerah penelitian, (2) mengkaji tingkat kerawanan gerakan massa di daerah penelitian, (3) melakukan evaluasi kemampuan lahan daerah penelitian, dan (4) memberikan rekomendasi bentuk penggunaan lahan yang sesuai.Metode yang diterapkan dalam penelitian ini disusun dengan menggunakan pendekatan geomorfologi-tanah. Satuan bentuklahan-tanah dijadikan dasar sebagai satuan evaluasi tingkat kerawanan gerakan massa dan kemampuan Iahan di daerah penelitian. Penelitian ini menerapkan teknik penginderaanjauh dan SIG untuk memudalikan dalam melakukan analisis morfologi, molfoarrangement, dan marfob-onalogi satuan bentuklahan-tanah yang ada di daerah penelitian. Tingkat kerawanan gerakan massa ditentukan berdasarkan teknik pembobotan dan pengharkatan (skoring). Evaluasi kemampuan lahan dilakukan dengan menerapkan metode matching menurut kriteria Arsyad (2000) yang dimodifikasi dengan memanfaatkan data tingkat kerawanan gerakan massy. Bentuk penggunaan lahan beserta teknik konservasi yang sesuai di daerah penelitian dirumuskan berdasarkan pendekatan teoritis untuk tujuan pengendalian erosi dan gerakan massa.Berdasarkan penerapan kriteria klasifikasi kemampuan lahan menurut Arsyad (2000) daerah penelitian mempunyai klas kemampuan lahan II, III, IV, VI, VII, dan VIII. Jika kriteria klasifilcasi Arsyad (2000) ditambah dengan gerakan massa, maka kemampuan lahan di Sub DAS Maetan berkisar dart klas VI hingga klas VIII. Bentuk penggunaan lahan untuk usaha pertanian tanaman padi adalah kurang sesuai di daerah penelitian. Penerapan teknik konservasi secara mekanik dengan (eras juga kurang sesuai karena telah terbulai meningkatkan kerawanan gerakan massa. Penggunaan lahan untuk usaha penggembalaan adalah yang disarankan agar pemanfaatan lahan di daerah penelitian dapat lestari. Lahan penggembalaan perlu dikombinasikan dengan teknik konservasi secara mekanik berupa sistem drainase menuruni lereng.
Identifikasi Dinamika Spasial Sumberdaya Mangrove di Wilayah Pesisir Kabupaten Demak Jawa Tengah Septiana Faturrohmah; Bramantyo Marjuki
Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 1 (2017): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.862 KB) | DOI: 10.22146/mgi.24234

Abstract

Sebagai salah satu sumberdaya pesisir, hutan mangrove memiliki fungsi sosial ekonomi, fungsi ekologis, dan fungsi fisik. Namun demikian, sebagian hutan mangrove di pesisir Kabupaten Demak berada pada kondisi rusak. Menurut data dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak, pada tahun 2011 luas ekosistem mangrove di Kabupaten Demak sekitar 8 % dalam kondisi rusak. Sebagai salah satu upaya perlindungan wilayah pesisir di Kabupaten Demak, maka diperlukan revitalisasi hutan mangrove melalui kegiatan konservasi. Kegiatan konservasi dapat berjalan lebih efektif apabila diawali dengan proses perencanaan berdasarkan data-data, inventarisasi, dan pemantauan. Maksud penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi terkait arahan spasial perencanaan konservasi mangrove di wilayah pesisir Kabupaten Demak melalui identifikasi distribusi dan luas tutupan hutan mangrove serta dinamikanya dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif sederhana dengan bantuan data citra penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2010-2015), distribusi spasial dan luasan hutan mangrove di wilayah pesisir Kabupaten Demak secara umum tidak mengalami perubahan yang besar, yaitu hanya mengalami penurunan seluas 68,17 Ha. Akan tetapi, dalam pengamatan yang lebih detail pada lingkup kecamatan dan desa, perubahan distribusi dan luasan terlihat lebih variatif. As the one of coastal resource, mangrove has socio-economic, and physical functions. Unfortunately, certain extent of the mangrove forests in coastal area of Demak Regency has been degraded over time. Department of Marine and Fisheries of Demak Regency has been informed that at 2011, about 8 % of mangrove area in Demak Regency is in damaged condition. In order to protect the coastal area of Demak Regency, it necessary to revitalize mangrove forest by conservation programme. Conservation can be effective if started by data inventaritation and monitoring-based planning. The aim of this study is to give a contribution on spatial planning of mangrove conservation in coastal area of Demak Regency through mangrove distribution, area, and its dynamics identifications. The dynamics of the mangrove area will be identified for the last five years. The analysis method used in this study is based on qualitative assessment aided by support of remote sensing data and Geographic Information System. The study results show that in the last five years (2010-2015), mangrove forests in Demak Regency didn’t change drastically, instead it is only decreased around 68,17 Hectars. However, observation and analysis on more detailed scale (sub district and village level) shows that the dynamics of mangrove area and its distribution varies significantly.
Beberapa Teori Dan Aplikasi Rumus Thornthwaite Untuk Menghitung Jumlah Cadangan Sumberdaya Air = Some theories and aplication of the Thornthwaite formula to estimate water resource potential Amien Nugroho Nugroho
Majalah Geografi Indonesia Vol 2, No 3 (1989): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.022 KB) | DOI: 10.22146/mgi.5280

Abstract

The aim of this paper is to introduce the aplication of Thornthwaite formula in stimating the potential of water resources in a certain part of Yogyakarta Special Region. By using the climatological data of that area, quantitatively the water resource potential can be immediately calculated and recognized. In this study, Parangtritis and its surroundings, were used as a model. Calculation of the water resource potential results in an average value of the water resource potential of 1,2 - 2 x 106 m3 /12,,n22 /year
Analisis Komparatif Kondisi Sosial Ekonomi Transmigran Jati Bali dengan Transmigran Abenggi di Kabupaten Konawe Selatan Ariono Ariono; Hadi Sabari Yunus; Su Ritohardoyo
Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 2 (2009): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.495 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13331

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara. Pengambilan sampel lokasi penelitian terdiri dari lokasi transmigrasi Jati Bali Kecamatan Ranometo dan lokasi transmigrasi Abenggi Kecamatan Landuno. Desa Jati Bali ditempati warga transmigran yang berasal dari Bali, sedangkan Desa Ahenggi berasal dari Jawa Barat. Penelitian mi bertujuan untuk (1) mengkaji kondisi sosial ekonomi transmigran Jati Bali dan Abenggi (2) mengkaji faktor-faktor yang berperan terhadap perbedaan kondisi sosial ekonomi transmigran Jati Bali dan Abenggi.Metode penelitian yang digunakan adalah survei lapangan dengan pengambilan data secara sampling serta analisis data sekunder. Penentuan sampel dilakukan secara simple random sampling. Jumlah sampel keseluruhan sebanyak 200 sampel, pada setiap desa diwakili 100 rumah tangga transmigran. Analisa dilakukan secara kualitatif dengan tabel frekuensi dan label silang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi di lokasi penelitian berbeda. Organisasi kemasyarakatan, integrasi dan kontak sosial berjalan sesuai dengan kondisi budaya masing-masing. Kecenderungan tingkat pendidikan kepala keluarga transmigran Jati Bali dengan tingkat pendidikan menengah dan tinggi (88 persen) lebih haik daripada transmigran Ahenggi (26 persen). Pendapatan rumah tangga transmigran Jati Bali berada kisaran satu sampai dua juta rupiah perbulan 47 persen, transmigran Abenggi (53 persen) hanya berpendapatan dibawah satu juta. Kualitas rumah transmigran Jati Bali 53 persen dalam kategori baik, transmigran Abenggi hanya 13 persennya. Transmigran Jati Bali 70 persen memiliki harta lebih dari empat juta rupiah, transmigran Ahenggi 52 persen hanya memiliki harta kurang dari dua juta rupiah. Transmigran Jati Bali 38 persen mengalami perluasan lahan, Abenggi mengalami pengurangan lahan menjadi kurang dari satu hektar (31 persen). Transmigran Jati Bali (81 persen) bermata pencaharian di sektor perdagangan dan jasa, transmigran Abenggi 59 persen bermata pencaharian di sektor pertanian. ABSTRACT This study took place within the WakatobiRegency Southeast Sulawesi Province. Sampling locations consisted of transmigration sites in Bali Jati Subdistrict Ranometo and transmigration sites Abenggi Landuno District. Bali Jati village occupied by citizens of transmigrants from Bali, while the Village Ahenggi come from West Java. This research aims to (1) examine the socio-economic conditions and Abenggi Balinese transmigrants Teak (2) examine the factors that contribute to differences in socio-economic conditions and Abenggi Bali Teak transmigrants. The research method used was a field survey with a sampling of data retrieval and analysis of secondary data. Determination of the samples was done by simple random sampling. The number of total samples of 200 samples, at each village represented 100 households. Conducted a qualitative analysis with cross-frequency table and labels. Results showed that socio-economic conditions in different research sites. Social organization, integration and social contacts run in accordance with their respective culture conditions. The tendency of the education level of household heads Teak Balinese transmigrants with middle and high education level (88 percent) more than transmigrants Ahenggi Haik (26 percent). Revenue from Jati Bali households in the range of one to two million rupiah per month 47 per cent, transmigrants Abenggi (53 percent) income just under one million. Quality Teak Balinese transmigrants house 53 per cent in either category, only 13 percent of transmigrants Abenggi. Teak Balinese transmigrants 70 percent have more wealth than four million, 52 percent of transmigrants Ahenggi only own property less than two million dollars. Teak Balinese transmigrants 38 percent major land expansion, land Abenggi decrease to less than one hectare (31 percent). Transmigrants Jati Bali (81 percent) livelihood in trade and services sector, 59 percent of transmigrants Abenggi livelihood in the agricultural sector. 
Hidrostratigrafi Akuifer dan Estimasi Potensi Airtanah Bebas Guna Mendukung Kebutuhan Air Domestik Desa Sembungan Melati Ayuning Putri; Anindya Arma Risanti; Kurniawan Andre Cahyono; Latifah Latifah; Novita Rahmawati; Roesdi Fitra Ariefin; Safira Prameswari; Wisnu Agung Waskito; Tjahyo Nugroho Adji; Ahmad Cahyadi
Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.32296

Abstract

Desa Sembungan termasuk desa yang berbasis pada sektor pertanian dan pariwisata. Seiring berkembangnya sektor tersebut, perlu adanya kajian airtanah khususnya untuk kebutuhan domestik. Kuantitas airtanah pada suatu daerah sangat berkaitan dengan sistem dan karakteristik akuifer batuan penyusunnya. Tujuan dari penelitian adalah (1) menganalisis struktur hidrostratigrafi akuifer di Desa Sembungan dan (2) mengetahui potensi airtanah bebas untuk kebutuhan air domestik di Desa Sembungan. Penelitian ini menggunakan metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Schlumberger dalam investigasi keberadaan airtanah untuk mencapai tujuan pertama dan wawancara jenuh terkait penggunaan kebutuhan air domestik untuk mencapai tujuan kedua. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akuifer Desa Sembungan merupakan akuifer bebas dengan lapisan akuifer terdiri dari lapisan lempung, airtanah, andesit basaltic dan endapan tuffan alterasi. Ketebalan akuifer berkisar 3 hingga 7,8 meter. Desa Sembungan memiliki potensi airtanah bebas sebesar 5,47 milyar liter untuk kebutuhan air domestik dalam  satu tahun  sebesar 87.994.985,3 liter/tahun sehingga Desa Sembungan memiliki potensi airtanah dengan kuantitas yang besar dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Kajian Kualitas Lingkungan Permukiman di Daerah Pinggiran Kota Kasus di Desa Ngestiharjo, Yogyakarta Prittaningtyas Ekartaji; Hadi Sabari Yunus; Noorhadi Rahardjo
Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 1 (2014): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2346.073 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13069

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini mengkaji kualitas lingkungan permukiman di daerah pinggiran kota khususnya di Desa Nges-tiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengkaji sebaran kualitas lingkungan permukiman di Desa Ngestiharjo, (2) mengkaji kondisi sosial ekonomi penduduk di Desa Ngestiharjo, (3) mengkaji hubungan partisipasi penduduk dengan kualitas lingkungan permukiman, dan (4) mengkaji faktor sosial ekonomi, biotik dan abiotik yang berpengaruh terhadap kualitas lingkungan permukiman di Desa Ngestiharjo.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini metode penelitian terkait dengan eksistensi populasi adalah metode penelitian sampling, terkait dengan karakteristik obyek penelitian adalah metode survei deskriptif kualitatif, dan terkait dengan cara analisis adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik proporsional random sampling. Responden penelitian ini adalah kepala keluarga yang dipilih acak berdasarkan strata dan propor-sional. Teknik analisis data dengan menggunakan skoring dan pembobotan, uji korelasi Spearman, uji regresi ganda dan analisis deskriptif kualitatif dengan menggunakan tabel silang.Hasil penelitian ini adalah (1) pola sebaran kualitas lingkungan permukiman di Desa Ngestiharjo disebabkan karena adanya perbedaan keteraturan bangunan dan per-bedaan kualitas lingkungan rumah; (2) tingkat pendapatan kepala keluarga mempunyai hubungan yang lemah terha-dap kualitas lingkungan permukiman dengan nilai koefisien korelasi 0,270. Hubungan yang lemah tersebut disebabkan kondisi lingkungan permukiman dan kondisi rumah yang baik tidak seluruhnya merupakan hasil investasi pendapatan si kepala keluarga tetapi merupakan hasil warisan dari orang tua si kepala keluarga; (3) tingkat partisipasi kepala kel-uarga mempunyai hubungan negatif dan lemah terhadap kualitas lingkungan permukiman. Nilai koefisien korelasin-ya adalah sebesar -0,207. Kegiatan pengelolaan lingkungan permukiman di Desa Ngestiharjo tidak memperbaiki fak-tor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas lingkungan permukiman; (4) faktor sosial-ekonomi, biotik, dan abiotik yang berpengaruh terhadap kualitas lingkungan permukiman di Desa Ngestiharjo adalah keteraturan bangunan (t = 3,637), tahun sukses pendidikan kepala keluarga (t=3,155), tingkat pendapatan ( t = 2,598), dan persentase vegetasi (t = 1,760). ABSTRACT This research was conducted to study the quality of settlement environment in urban periphery with Desa Ngesti-harjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul as locus of study. The objectives of this research were (1) to analyze the dis-tribution of environmental quality of the settlements in Desa Ngestiharjo; (2) to analyze the socioeconomic condition of the residents of Desa Ngestiharjo; (3) to analyze the relation between the community participation and environmental quality of the settlements and (4) to analyze the socioeconomic, abiotic, and biotic factors contributing to the enviromental quality of the settlements in Desa Ngestiharjo.The method used in this research that : (1) associates with population is sampling method; (2) associates with objects characteristic is qualitative descriptive survei, and (3) associates with data analysis is the quantitative and qualitative method. Proporsional random sampling employed in this research. The respondents were heads of the household which were stratified and proportionally selected. The data were then analyzed using scoring and weighting, Spearman correlation, multiple liniear regression,and qualitative decriptive analysis using crosstab methods.The results of this research were (1) The distribution of the environmental quality of the settlements was found as result of the differences in building regularity and housing environmental quality; (2) The heads of household had a weak correlation with the quality of settlements, as indicated by the correlation coefficient of 0,270. The weak correlation stemmed from the fact that the good environmental quality of the settlement and the housing were not complete results of the income of the head of households, but was inherited from the predecessors; (3) The heads of household particiption was found to be negatively affected the enviromental quality of the settlements, indicated by the coefficient correlation of -0,207. The management of settlements environment did not improve the factors contributing to the environment quality of settlements; (4) Socioeconomic, abiotic, and biotic factors contributing to environment quality were housing regularity (t = 3,637, educational level of the heads of the households indicated by the years spent in educational institutions (t=3,155), level of income (t = 2,598), and percenta-tion of vegetation coverage (t=1,760).

Page 3 of 42 | Total Record : 411


Filter by Year

1988 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 39, No 2 (2025): Majalah Geografi Indonesia Vol 39, No 1 (2025): Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 2 (2024): Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia Vol 37, No 2 (2023): Majalah Geografi Indoenesia Vol 37, No 1 (2023): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 2 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 1 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 2 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 1 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 1 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 2 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 2 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 2 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 1 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 2 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 1 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 2 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 1 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 2 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 1 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 1 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 2 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 1 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 2 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 1 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 2 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 1 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 2 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 1 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 2 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 1 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 2 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 1 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 2 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 1 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 2 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 1 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 2 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 1 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 1 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 14, No 1 (2000) Vol 14, No 1 (2000): Majalah Geografi Indonesia Vol 10, No 17 (1996): Majalah Geografi Indonesia Vol 6, No 9 (1992) Vol 6, No 9 (1992): Majalah Geografi Indonesia Vol 2, No 3 (1989) Vol 2, No 3 (1989): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 2 (1988) Vol 1, No 2 (1988): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 1 (1988) Vol 1, No 1 (1988): Majalah Geografi Indonesia More Issue