cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Geografi Indonesia
ISSN : 02151790     EISSN : 2540945X     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 411 Documents
PENGEMBANGAN PUSAT PELAYANAN EKONOMI DI PINGGIRAN KOTA SEBAGAI ALTERNATIF PENANGANAN PROBLEMATIK RUANG DI KOTA YOGYAKARTA Rini Rachmawati
Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 1 (2008): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1330.427 KB) | DOI: 10.22146/mgi.15459

Abstract

Pusat kota merupakan kosentrasi dari pelayanan ekonomi yang mengakibatkan intensitas pergerakan yang tinggi di area tersebut. Berbagai persoalan muncul, diantaranya terkait dengan pemanfaatan ruang. Tujuan utama dari penelitian ini adalah menganalisis kemungkinan pengembangan layanan ekonomi di daerah pinggiran kota sebagai alternatif untuk memecahkan masalah spasial di Kota Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan melalui observasi dan wawancara kepada masyarakat. Variabel dalam penelitian ini adalah distribusi dan pemanfaatan layanan ekonomi, persepsi lokasi layanan ekonomi dan orientasi perkembangan layanan ekonomi. Analisis dilakukan melalui pendekatan teoritis, data sekunder dan primer analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Pelayanan ekonomi berkonsentrasi di pusat kota diikuti oleh masalah tata ruang, 2) Preferensi menggunakan pelayanan ekonomi dipengaruhi oleh lokasi, jarak, kebiasaan, kenyamanan, kuantitas dan kualitas barang, 3) Kecenderungan perkembangan pelayanan ekonomi di daerah pinggiran kota disebabkan oleh keterbatasan ruang di pusat kota, proses urban sprawl, dan rekomendasi lokasi dari pengguna layanan.
Strategi untuk Mengatasi Permasalahan Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE) Alia Fajarwati; Eva Latifah Puspita Sari; Nirania Galuh Putrie Soewarno
Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 1 (2017): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (164.186 KB) | DOI: 10.22146/mgi.24227

Abstract

Di Indonesia, dalam upaya untuk mengentaskan kemiskinan, Dinas Sosial mengelompokkan penduduk yang menjadi target, yaitu kelompok penduduk Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Menurut Dinas Sosial, setidaknya terdapat 22 definisi operasional dan karakteristik dari masing-masing jenis PMKS, salah satunya adalah Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE).  Metode deskriptif baik kuantitatif maupun kualitatif digunakan dalam studi ini. Metode yang digunakan dalam studi ini adalah  deskriptif baik dengan pendekatan  kualitatif maupuan pendekatan kuantitatif.  Lokasi penelitian adalah di Kabupaten Temanggung.  Survei lapangan dilaksanakan di Desa Tepusen, Kecamatan Kaloran.  Metode sensus digunakan dalam studi ini, yaitu dengan mewawancarai seluruh WRSE yang ada di Desa Tepusen.  Hasil studi menunujukkan: 1) jumlah WRSE terbesar di Kabupaten Temanggung menurut data statistik adalah di Kecamatan Temanggung yaitu sebanyak 691 WRSE dan terkecil di Kecamatan Bulu yaitu sebayak 22 WRSE; 2) faktor-faktor yang menyebabkan wanita menjadi WRSE di desa ini adalah perceraian/kematian suami, tingkat pendidikan rendah, pekerjaan dengan gaji rendah; 3) upaya-upaya yang telah dilakukan Dinsos untuk mengatasi WRSE yaitu dana ternak, pelatihan pembuatan kue dan pelatihan sulam pita; 4) faktor-faktor penghambat dalam upaya pengentasan WRSE adalah terbatasnya waktu senggang, tingkat pendidikan rendah, usia, jumlah tanggungan, terbatasnya akses finansial; dan 5) strategi yang dapat direkomendasikan untuk mengentaskan WRSE dari kemiskinan: akses ke pendidikan formal, pelatihan untuk meningkatkan kapabilitas, bantuan dana untuk penghidupan dan anak-anak WRSE, membuka akses pada keuangan mikro, pendampingan spiritual/psikologis, memperkuat jaringan pendukung WRSE dan pelibatan WRSE dalam perencanaan maupun program pengentasan kemiskinan. In Indonesia, as an effort to a poverty alleviation, Department of Social Welfare in Indonesia has a program with the target groups such as ‘Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)- The Social Welfare Problems People’.  There are at least 22 operational definitions and characteristic from each category of PMKS.  One of group of women who included in this group is ‘Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)- Economic Social Prone Women-group.  This study uses descriptive method, both with quantitative and  qualitative approach. The research location is in the District of Temanggung. The field survey was conducted in Tepusen Village, Kaloran District. Census method used in this study, which by interviewing the entire WRSE in the Tepusen Village. The study results show: 1) factors that cause women to be WRSE in this village is divorcement or the husband’s death, low education level, low-salary occuption; 2) the efforts that have been made to overcome WRSE’s poverty by Dinsos namely livestock funds, cullinary training and training of stitching ribbon; 3) the factors inhibiting reduction WRSE is limited leisure time, low education level, age, number of dependents, limited access to finance; and 4) strategies can be recommended to alleviate WRSE of poverty are opening access to formal education, holding trainings to improve capability, funding for WRSE’s livelihood and WRSE’s children, opening access to microfinance, mentoring WRSE’s spiritual / psychological, strengthening the WRSE’s supporters network and involving WRSE in WRSE’s poverty alleviation planning or program.
KETERKAITAN LINGKUNGAN GEOGRAFI, KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN PEMBAGIAN KERJA SECARA SEKSUAL DI PERDESAAN Hastuti Hastuti; A J Suhardjo
Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 2 (2006): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6859.88 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13301

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan withal hubungan asosiasi antara lingkungan geografi, sosial-ekonomi dan pembagian kerja secara seksual yang difokuskan pada suami istri di perdesaan. Huhungan tersebut diatnati melalui deskripsi kondisi fisiografi. aksesibilitas, sosial-ekonomi penduduk dan pola pembagian kerja suami istri serta membandingkan antar wilayah yang diteliti. Metode pendekatan mendasarkan areal differentiation dengan menggunakan lingkungan geografi sebagai landasan analisis keterkaitan antar komponennya. Lingkungan Geografi terdiri tiga ,kornponen: lingkungan fisik, manusia dan aksesibilitas. Hasil penelitian: hubungan asosiasi antara kondisi sosial-ekonomi penduduk dengan lingkungan fisik serta aksesibilitas di wilayah penelitian, terlihat cukup ftal, peran istri ternyata cukup menggembirakan, kebersamaan dalam pembagian kerja suami istri kelihatan hannonis dan nilai sosial-budaya yang diwarisi secara turun temunin tampak masih cukup kuat menjaga keharmonisan berumah-tangga.
Pemetaan Cepat Kawasan Terdampak Bencana Longsor dan Banjir di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali Theresia Retno Wulan; Wiwin Ambarwulan; Anggara S. Putra; Mega D Putra; Dwi Maryanto; Ferrari Pinem; Edwin Maulana
Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 2 (2017): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2368.182 KB) | DOI: 10.22146/mgi.26230

Abstract

Abstrak Teknologi penginderaan jauh mengalami perkembangan yang sangat pesat. Salah satunya adalah teknologi akuisisi data dengan menggunakan UAV (Unmanned Aerial Vehicle).  Teknologi UAV dapat dipergunakan dalam berbagai bidang, salah satunya adalah bidang kebencanaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan pemetaan secara cepat kawasan terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Bangli, Bali dengan menggunakan teknologi UAV. Metode yang digunakan adalah pemotretan udara dengan UAV, survei lapangan dan analisis laboratorium. Pemotretan udara dilakukan satu hari pasca kejadian longsor dengan ketinggian jelajah pesawat antara 100-120 meter di atas permukaan tanah. Resolusi spasial yang dihasilkan antara 4,5 - 6,5 cm. Wilayah yang berhasil dipetakan adalah wilayah yang terdampak banjir dan longsor di Desa Songan A serta Songan B, wilayah terdampak banjir bandang Yeh Mampeh di Desa Batur Selatan, serta wilayah terdampak longsor di Desa Sukawana dan Desa Awan. Berdasarkan hasil pemotretan udara, dapat diketahui luasan daerah terdampak longsor. Lebih lanjut, strategi rehabilitasi dan rekonstruksi dapat dilakukan dengan menggunakan hasil pemotretan udara.  Abstrak Remote sensing technology is experiencing rapid developments. One of which is in the field of data acquisition that has currently adopted the use of Unmanned Aerial Vehicle (UAV). UAV technology is, for instance, employed in various studies related to disasters. This research aimed to perform a rapid mapping of flood- and landslide-affected areas in Bangli Regency, Bali using UAV technology. The applied methods included UAV-assisted aerial photography, field survey, and laboratory analysis. The aerial photography was conducted one day after the landslide event and at a recording altitude of 100-120 m above the ground. The spatial resolution produced in the photography was 4.5-6.5 cm. The mapped areas were the ones affected by floods and landslides in Songa A and Songa B Villages, flash floods in Yeh Mampeh, Batur Selatan Village, and landslides in Sukawana and Awan Villages. The aerial photography also provided the extent of the landslide-affected areas. Therefore, the post-disaster rehabilitation and reconstruction strategies can be implemented using the results of the aerial photography.  
Pengelolaan Lingkungan Berbasis Kemitraan Pesantren dan Masyarakat di Pesantren Ilmu Giri, Kabupaten Bantul Wijaya Wijaya; Baiquni Baiquni; Bakti Setiawan
Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 1 (2015): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5980.726 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13107

Abstract

ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk : (1) mengetahui bentuk-bentuk kegiatan pengelolaan lingkungan hasil kemitraan Pesantren Ilmu Giri dengan masyarakat, (2) mengetahui kurikulum, materi dan metode pembelajaran berbasis lingkungan yang diterapkan Pesantren Ilmu Giri kepada jamaah dan santri, dan (3) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan Pesantren Ilmu Giri dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan di masyarakat dusun Nogosari. Wawancara mendalam, observasi partisapatif, focus group discussion (FGD), dan dilengkapi kajian pustaka serta dokumentasi merupakan teknik utama dalam penggalian data. Data yang terkumpul lalu dianalisis secara deskriptif kualitatif. Tesis ini menemukan bahwa : (1) Pesantren Ilmu berhasil dalam pengelolaan lingkungan alam, sosial dan budaya dalam bentuk-bentuk kegiatan seperti : (a) penghijauan melalui hutan santri dengan konsep eco-religi; (b) Pesantren Ilmu Giri menggali, mengangkat dan melestarikan budaya tradisi lokal; (c) Pesantren Ilmu Giri mengangkat ekonomi masyarakat melalui lahirnya Lembaga Keuangan Mikro (LKM); (d) Pesantren Ilmu Giri mengkampayekan makanan ekologis dan menolak penggunaan pupuk kimia dan pestisida. (2) Pesantren Ilmu Giri tidak memiliki kurikulum sebagaimana lazimnya pada pesantren-pesantren modern yang memiliki santri dan pondok. Ilmu Giri hanya memiliki jamaah mujahadah dan santri Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA). Jamaah mujahadah dan santri TPA inilah yang menjadi sasaran dakwah pesantren. Materi dan metode pembelajaran di pesantren diarahkan pada etika lingkungan dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka mencapai visi pesantren, yaitu memecahkan masalah sosial keterbelakangan, kebodohan, kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup. Inti pengajaran bagi jamaah dan santri adalah menanamkan pengetahuan dan kearifan dalam hidup mereka, selain mempelajari al-Quran. Materi pengajaran berbasis alam sekitar pesantren, khususnya alam hutan dan budaya tradisi. (3) Ada 4 hal yang melatarbelakangi Pesantren Ilmu Giri berhasil dalam kegiatan menumbuhkan kesadaran lingkungan, yaitu : pertama modal sosial dan modal spiritual pengasuh pesantren; kedua ketokohan dan strategi kepemimpinan pengasuh pesantren; ketiga dukungan warga lokal pesantren; dan keempat dukungan pemberitaan media massa (pers) terkait dengan kegiatan pesantren. Selain keberhasilan, juga ditemukan beberapa kendala / kelemahan dalam pengelolaan lingkungan berbasis kemitraan pesantren dan masyarakat, yaitu (a) dakwah dan ceramah-ceramah lingkungan sulit diterima jamaah karena keterbatasan pendidikan; (b) merubah pola pikir (mind set) masyarakat terhadap kelestarian lingkungan; (c) tingkat ekonomi masyarakat yang rendah; (d) akses, moda transportasi serta ketersedian air bersih yang terbatas; (e) domisili pengasuh jauh dari pesantren; (f) konflik dan gesekan pengasuh pesantren dan masyarakat lokal. ABSTRACT The purpose of this study was to: (1) determine the forms of environmental management activities result of the partnership Pesantren Science Giri with the public, (2) determine the curriculum, materials and methods based learning environment that is applied Pesantren Science Giri told pilgrims and students, and (3) determine the factors that influence the success of Science Giri Pesantren in growing environmental awareness in society Nogosari hamlet. In-depth interviews, observation partisapatif, focus group discussion (FGD), and include a literature review and documentation is a major technique in data mining. The data collected is then analyzed descriptively qualitative. This thesis found that: (1) Boarding School of Science succeeded in the management of the natural environment, social and cultural forms of activities such as: (a) afforestation through forest students to the concept of eco-religion; (b) Science Giri Pesantren digging, lifting and preserving local cultural traditions; (c) Science Giri Pesantren lift the local economy through the birth of Microfinance Institutions (MFIs); (d) Science Giri Pesantren mengkampayekan ecological food and refuse the use of chemical fertilizers and pesticides. (2) Science Giri Pesantren not have a curriculum as usual in modern boarding schools that have students and cottage. Science has only Giri mujahadah pilgrims and students Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPA). Mujahadah worshipers and students landfill that is the target of propaganda boarding. Materials and methods of teaching in schools directed at environmental ethics and community empowerment in order to achieve the vision of schools, ie solving social problems of backwardness, ignorance, poverty and environmental damage. Core instruction for pilgrims and students are imparting knowledge and wisdom in their lives, in addition to studying the Koran. Nature-based teaching materials about schools, especially natural forests and cultural tradition. (3) There are four things behind Giri Pesantren Science succeeded in growing environmental awareness activities, namely: first spiritual and social capital pesantren; The second persona and leadership strategies pesantren; The third support local residents boarding; and fourth support of the mass media (press) related to boarding activities. In addition to success, also found several obstacles / weaknesses in the environmental management of schools and community-based partnerships, namely (a) propaganda and speeches tough environment because of the limitations of the education received by the congregation; (b) change the mindset (mind set) community towards environmental sustainability; (c) the low level of the public economy; (d) access, modes of transport and the limited availability of fresh water; (e) domicile caregivers away from school; (f) the conflict and friction pesantren and local communities.
Evaluasi Potensi Erosi Tanah Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi di DAS Bodri Hulu Sukristiyanti Sukristiyanti; Hartono Hartono; Suyono Suyono
Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 2 (2010): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1051.399 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13351

Abstract

ABSTRAK Erosi tanah menimbulkan dampak negatif baik terhadap lingkungan atau aspek ekonomi. DAS sebagai unit yang tepat untuk mempelajari erosi membuat data penginderaan jauh memiliki peran penting dalam penelitian ini. Kawasan ini diteliti DAS Bodri atas seluas 501,81 km persegi. Beberapa tujuan dalam penelitian ini adalah mengevaluasi potensi erosi tanah dalam skala moderat dengan menggunakan model erosi dan metode kualitatif, dan memvalidasi peta mengakibatkan erosi tanah. Data utama Landsat ETM + gambar direkam pada tanggal 29 Juni 2006 dan data DEM dari RBI (Rupa Bumi Indonesia) peta pada skala 1:25,000. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah interpretasi visual dari jenis penggunaan lahan dan vegetasi transformasi indeks pada citra Landsat ETM +, kemiringan gradien turunan berdasarkan data DEM, dan analisis spasial untuk mengevaluasi erosi potensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua peta erosi tanah potensial kelas menyerupai mewakili evaluasi mereka di kelas dari 79%. Daerah yang diteliti didominasi oleh kelas ringan potensi erosi tanah dengan nilai pada 0-20 mm / tahun. Tingkat detail data DEM berasal dari peta RBI dan SRTM (Shuttle Radar Topografi Misi) 30 m tidak sama dengan tingkat detail dari peta kelas erosi tanah potensial. Ini berarti bahwa data DEM tidak dapat digunakan sebagai bahan validasi bagi mereka peta. Validasi kepada mereka peta dengan menggunakan data tanah memeriksa menunjukkan bahwa peta erosi tanah kelas potensial yang dihasilkan oleh metode kualitatif yang lebih mencerminkan dari yang lain. Hal ini disebabkan bahwa metode kualitatif lebih banyak variabel yang terlibat.  ABSTRACT Soil erosion causes negative impact either on the environment or economic aspect. Watershed as an appropriate unit to study erosion makes remote sensing data have an essential role in this study. This researched area was upper watershed of Bodri covering an area of 501.81 square km. Some goals in this research were evaluating potential soil erosion in moderate scale by using an erosion model and a qualitative method, and validating the resulted soil erosion maps.The main data were Landsat ETM+ image recorded on 29 June 2006 and DEM data of RBI (Rupa Bumi Indonesia) map at the scale of 1:25,000. Methods used  in this  research  were  visual  interpretation  of landuse  type  and  vegetation index transformation on Landsat ETM+ image, slope gradient derivation based on DEM data, and spatial analysis for evaluating potential soil erosion.Results indicated that both potential soil erosion class maps are resemble in representing   their  evaluation  at  the  grade  of  79%.  The  researched  area  is dominated by light potential soil erosion class with value at 0 – 20 mm/year. The detail  level  of  DEM  data  derived  from  RBI  map  and  SRTM  (Shuttle  Radar Topography  Mission)  30 m is not equal with detail  level of those potential  soil erosion class maps. It means that the DEM data cannot be used as a validation material  for those  maps.  Validation  to those  maps  by using  ground  check  data showed that the potential soil erosion class map resulted by qualitative method is more representative than the other. It is caused that the qualitative method involved more variables.
Metode CTA dengan Teknik Data Mining Citra Landsat-8 untuk Klasifikasi Penggunaan Lahan Cahya Budi Perwitagama; Mohammad Pramono Hadi; Nur Mohammad Farda
Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 2 (2015): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5703.348 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13112

Abstract

ABSTRAK Kajian mengenai metode non-parametrik Classification Tree Analysis (CTA) menggunakan teknik data mining untuk aplikasi penginderaan jauh masih belum banyak dilakukan. Sehingga diperlukan penelitian mengenai kemampuan CTA dalam menangani data yang cukup banyak, dengan memanfaatkan kelebihan CTA untuk aplikasi penginderaan jauh. Kombinasi parameter CTA dan data masukan, serta penerapannya pada dua skema klasifikasi yang berbeda tingkat kerinciannya, memerlukan pengujian terkait dengan tingkat akurasi yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan melakukan simulasi dari beberapa kombinasi parameter untuk mengetahui tingkat akurasi hasil klasifikasi, dan memperoleh pohon keputusan dari hasil KDD. Serta menganalisis akurasi metode non-parametrik CTA dengan teknik data mining untuk klasifikasi penggunaan lahan menggunakan citra Landsat-8 OLI,dan menerapkan hasil KDD pada daerah lain. Klasifikasi diperoleh dengan melakukan simulasi beberapa parameter CTA dan data masukan. Parameter aturan pemisah (splitting rules) dalam CTA, yaitu Ratio, Entropy, dan Gini. Parameter pemangkas (pruning), yaitu 0%, 1%, 5%, dan 10%.Beberapamasukan data klasifikasi, antara lain adalah citraLandsat-8 tujuhsaluran, transformasi citra (NDVI, NDWI, BI, NDBI, dan PCA), serta filter tekstur variance danmean(jendela bergerak 3x3 dan 5x5). Data non-spektral, yaitu data ketinggian dan data kemiringan lereng. Dua tingkat skema klasifikasi penggunaan lahan, yaitu Level I (5 kelas) dan Level II (8 kelas). Pohon keputusan yang diperoleh dari hasil pembelajaran dengan akurasi terbaik kemudian diterapkan pada daerah lain yang memiliki karakteristik mirip. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi parameter terbaik adalah atribut pemisah Gini,pruning 1%, filter tekstur dengan jendela bergerak 5x5, dan skema Level I yaitu dengan akurasi keseluruhan 96,71%, kappa 0,9504, dan waktu proses 3,388 detik. Penerapannya pada daerah lain, menghasilkan akurasi keseluruhan 93,27% dengan kappa 0,8923. Tingkat akurasi terbaik yang diperoleh pada daerah penelitian maupun penerapannya pada daerah lain, lebih besar dari 90%.Sehinggadiharapkanmetode ini dapat menjadi alternatif metode untuk terapan kebijakan penggunaan lahan, dan klasifikasi penggunaan lahan berbasis penutup lahan setara dengan skala 1:100.000. ABSTRACT The study of non-parametric methods Classification Tree Analysis (CTA) using data mining techniques for remote sensing applications is still much to do, so it require studies on the CTA's ability to handle quite a lot of data, by utilizing CTA advantages for remote sensing applications. The combination of parameter CTA and data input, as well as its application on two different detail levels of land use classification scheme, require testing related to the level of accuracy that is generated. This studies aimed to simulate multiple combinations of parameters to determine the level of accuracy of the classification results, and obtain a decision tree from KDD results. And to analyze the accuracy of non-parametric methods CTA with data mining techniques for land use classification using Landsat-8 OLI, and apply the results of KDD on another area. The classification is obtained by performing simulations on several parameters CTA and data input. There are three splitting rules parameter in CTA, i.e. Ratio, Entropy, and Gini. Pruning parameter, i.e. 0%, 1%, 5%, and 10%. There are several inputs of the classification data, namely seven bands of Landsat-8 OLI imagery, image transformation (NDVI, NDWI, BI, NDBI, and PCA), as well as texture filter variance and texture filter mean (moving window 3x3 and 5x5). Non-spectral data, i.e.elevation data and slope data. And two-level land use classification scheme, i.e. Level I (5 classes) and Level II (8 classes). The decision tree that obtained from the best accuracy of the learning outcomes then applied to another area with similar characteristics. The results showed that the best parameter combination are a splitting attribute Gini, pruning 1%, texture filter with 5x5 moving window,and Level I scheme, with an accuracy of 96.71%, kappa 0.9504, and processing time 3.388 sec. Its aplication on another area, resulting an overall accuracy 93.27% with kappa 0.8923.The best accuracy rate obtained in this study and its application on another area was greater than 90%. Therefore this method is expected could be an alternative method for land use policy application, and land use classification based on land cover commensurate to a scale of 1:100,000.
Persepsi dan Kepedulian Siswa terhadap Pengelolaan Lingkungan Sekolah melalui Program Adiwiyata Sumarlin Sumarlin; Rini Rachmawati; Suratman Suratman
Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 1 (2013): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2520.834 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13447

Abstract

ABSTRAK Program Adiwiyata dapat menciptakan kondisi sekolah sebagai tempat pembelajaran siswa untuk penyelamatan lingkungan masa depan. Pengelolaan lingkungan sekolah melalui program Adiwiyata memerlukan tanggungjawab siswa yang dibangun dari persepsi dan kepeduliannya. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji persepsi siswa, (2) menganalisis faktor yang mempengaruhi persepsi siswa dan (3) mengkaji tingkat kepedulian siswa terhadap pengelolaan lingkungan sekolah melalui program Adiwiyata. Berdasarkan karakteristik rona lingkungan sekolah dipilih SMPN 2 Kendari (sekolah yang terletak di kota lama) dan SMPN 17 Kendari (sekolahyang terletak di kota baru) sebagai tempat penelitian, dengan sampel sebanyak 94 orang. Hasil penelitian meriunjukkan persepsi siswa pada sekolah yang terletak di kota lama dikategorikan sedang sedangkan di kota baru dikategorikan tinggi. Pengetahuan dan sosial ekonomi mempengaruhi persepsi siswa tersebut. Tingkat kepedulian siswa pada sekolah di kota lama dikategorikan sedang, sementara di kota baru dikategorikan tinggi. Hal ini berkorelasi dengan persepsi siswa, untuk itu peran guru untuk menginternalisasikan nilai kepedulian lingkungan pada siswa amat dibutuhkan.ABSTRACT Adiwiyata program can create school conditions as a student learning to save environmental for future. School environmental management trough Adiwiyata program requires student responsible built concern and perceptions. The research aims: asses perception the student, analyzing thefactor that influencesperception and asses awarness level of the students to the school environment management trought Adiwiyata program. Based on the environmental hue selected school in the urban area (SMPN 2 Kendari) and the sub urban area (SMPN 17 Kendari) as a research location and as a sampling obtained 94 "SMP students. Analysis showed perception of student in the urban area were medium category and student in the sub urban area were high category. Knowledge of student toward Adiwiyata program and sosioeconomic infuence the student perception. The awareness level of students in urban area were medium category and the student in sub urban area were high category. This correlates with the perception of students, to the role of teacher to internalize the value of environmental awareness in students is required.
STUDI PENENTUAN DESA-DESA PUSAT PERTUMBUHAN DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Luthti Luthti Muta'ali
Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 1 (2003): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (739.205 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13255

Abstract

ABSTRAK Salah satu strategi pembangunan perdesaan yang menjadi fokuspenelitian ini adalah penentuan desa pusat pertumbuhan. Penelitian bertujuan untuk: (1) mengkaji konsepsi desa pusat pertumbuhan, (2) identifika.si kriteria penentu desa pusat pertumbuhan, (3) penetapan desa pusat pertumbuhan, dan (4) penentuan strategi pengembangan. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif-analisis, bersifat kuantitatif dan berbasis pada analisis data sekunder. Lingkup daerah penelitian meliputi seluruh desa di empat Kabupaten Propinsi DIY, yaitu Kabupaten Kulonprogo, Bantu', Gunungkidul, dan Sleman. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik pembobotan, analisis Guttman, Skalogram dan indeks sentralitas, analisis Location Quotient (LQ), serta analisis statistik korelasi tatajenjang Spearmann.Desa pusat pertumbuhan adalah desa yang memiliki karakteristik aksesibilitas lokasi strategis, hirarki pelayanan tinggi, dan sektor basis pengembangan bervariasi. Hasil penelitian menunjukkan, desa-desa di Propinsi DIY memiliki aksesibilitas lokasi cukup balk, sistem spasial hirarki pelayanan menunjukkan gejala primasi dan kesenjangan. Basis kegiatan ekonomi terletak pada sektor pertanian, dengan dukungan sektor jasa, perdagangan, dan industri. Sebagian besar desa pusat pertumbuhan terpilih merupakan ibu kola kecamatan, bahkan ada yang sekaligus ibukota Kabupaten. Untuk menghindari konsentrasi titik pertumbuhan pada satu tempat, dihasilkan pules alternatifdesa pusat pertumbuhan. Desa-desa pusat pertumbuhan terpilih dapat digunakan untuk menelapkan desa pusat pertumbuhan di masing-masing kecamatan, khususnya dalam konteks program Pengembangan Kecamatan sebagai pusatpertumbuhan. Penelitian merekomendasikan tentangperlunya redistribusi basilhasil pembangunan yanglebih merata Ice seluruh wilayah, terutama desa-desa yang berhirarki pelayanan rendah, aksesibilitas lokasi rendah dan 'wrung didukung orientasi sektor basis pengembangan yang bervariatif. Selain itu perlu pembentukan Lain ruang perwilayahan dengan mempunyai hirarki yang sistematik dan fungsional, dari hirarki tertinggi sampai terendah dengan menciptakan keterkaitanfisik maupun sosial ekonomi serta dukungan basis kegiatan ekonomi yang /mat dengan wilayah lain (rural urban linkages).
Pemilihan Lokasi Kawasan Konservasi Mangrove dengan Pendekatan SIG Partisipatif di Wilayah Pantai Kabupaten Demak Elida Nurrohmah; Sunarto Sunarto; Nurul Khakhim
Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 2 (2016): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (6768.32 KB) | DOI: 10.22146/mgi.15639

Abstract

Page 5 of 42 | Total Record : 411


Filter by Year

1988 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 39, No 2 (2025): Majalah Geografi Indonesia Vol 39, No 1 (2025): Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 2 (2024): Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia Vol 37, No 2 (2023): Majalah Geografi Indoenesia Vol 37, No 1 (2023): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 2 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 1 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 2 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 1 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 1 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 2 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 2 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 2 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 1 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 2 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 1 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 2 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 1 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 2 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 1 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 1 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 2 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 1 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 2 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 1 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 2 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 1 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 2 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 1 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 2 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 1 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 2 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 1 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 2 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 1 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 2 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 1 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 2 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 1 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 1 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 14, No 1 (2000) Vol 14, No 1 (2000): Majalah Geografi Indonesia Vol 10, No 17 (1996): Majalah Geografi Indonesia Vol 6, No 9 (1992) Vol 6, No 9 (1992): Majalah Geografi Indonesia Vol 2, No 3 (1989) Vol 2, No 3 (1989): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 2 (1988) Vol 1, No 2 (1988): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 1 (1988) Vol 1, No 1 (1988): Majalah Geografi Indonesia More Issue