cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Majalah Geografi Indonesia
ISSN : 02151790     EISSN : 2540945X     DOI : -
Core Subject : Science,
Arjuna Subject : -
Articles 411 Documents
TINGKAT KERENTANAN DAN INDEKS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA TANAH LONGSOR DI KECAMATAN BANTARKAWUNG KABUPATEN BREBES Zayinul Farhi; Sudibyakto Sudibyakto; Danang Sri Hadmoko
Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 1 (2012): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1053.497 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13406

Abstract

ABSTRAK Bantarkawung adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Brebes yang sering terjadi bencana tanahlongsor. Oleh karena itu diperlukan pemetaan tingkat kerawanan dan kerentanan serta penilaian indeks kesiapsiagaan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan tingkat kerawanan, menentukan tingkat kerentanan, menilai indeks kesiapsiagaan masyarakat dan menganalisis hubungan tingkat kerawanan dengan nilai indeks kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana tanah longsor.  ABSTRACT Bantarkawung is one of the sub distict in Brebes regency which has many landslide occurences. Therefore, it is necessary to map susceptibility and vulnerability and to value community preparedness index. The aims of this research were to determine landslide susceptibility, determine vulnerability of element at risk (people and settlement) based on susceptibility zone toward landslide disaster, valuate community preparedness index, and analize relationship between susceptibility and community preparedness index toward landslide disaster. 
INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN PANGAN DAN HUBUNGANNYA TERHADAP PEREKONOMIAN DESA Soekadri Soekadri
Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 1 (2002): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.13226

Abstract

ABSTRAK Aktivitas industri yang berkembang dan terkait dengan perekonomian perdesaan di DAS Progo sampai dewasa ini masih merupakan suatu harapan. Hal ini karena sektor industri manufaktur dianggap memiliki kemampuan besar dalam memecahkan masalah berkaitan dengan aspek pendapatan, kesempatan kerja maupun penyerapan tenaga kerja, tetapi kenyataannya di berbagai tempat kemampuannya masih disangsikan karena berbagai sebab. Kesenjangan ini mendasari penelitian yang bertujuan untuk (1) memahami karakteristik faktor-faktor produksi dan faktor lokasi industri, serta pengaruhnya terhadap perkembangan Industri Hasil Pertanian Pangan (IHP); (2) mengkaji efek pelipatgandaan aktifitas IHP terhadap penyerapan tenaga kerja, dan peluang usaha; (3) dan mengkaji hubungan antara kebijaksanaan pembangunan industri oleh pemerintah, khususnya pembinaan usaha terhadap perkembangan IHP di daerah penelitian. Metode yang digunakan adalah survei terhadap pengusaha IHP. Lokasi desa yang dipilih sebagai sampel kasus desa penelitian ditentukan secara purposive sampling, yaitu Desa Trimurti Kabupaten Bantul Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Desa Banyuraden Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Desa Sumurarum Kabupaten Magelang Propinsi Jawa Tengah. Responden adalah petani sekaligus pengusaha IHP, dengan jumlah sampel masing-masing desa 40 KK petani pengusaha IHP ditentukan dengan cara kuota. Analisis data menggunakan uji koefisien korelasi parsial dan ganda serta uji Kendall’s tau-b. Hasil penelitian menunjukkan pada dasarnya ekonomi IHP di ketiga desa kasus penelitian dapat berkembang, ditunjukkan oleh adanya perkembangan kesempatan usaha, dan kesempatan kerja, dan juga berpengaruhnya terhadap perkembangan perekonomian desa-desa tersebut. Hal ini disebabkan oleh faktor kebijakan pemerintah yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan proses produksi IHP. Perkecualian terjadi di Desa Banyuraden karena lokasinya dekat Kota Yogyakarta, dimana pengaruh faktor kebijakan sangat lemah. Temuan lain menunjukkan bahwa efek pelipatgandaan (multiplier effect) tenaga kerja dari sektor basis di Desa Trimurti dan Sumurarum mampu mencapai 2 kali lipat, sedangkan di Banyuraden hanya 1 kali lipat. Aktivitas ekonomi basis yang dominan di Desa Trimurti adalah pengolahan bahan baku kedelai terutama tahu (LQ 1,76) dan di Sumurarum pengolahan bahan baki ketela menjadi slondok (LQ 1,69). Pengolahan bahan baku kedelai menjadi tahu di Desa Banyuraden, bukan merupakan sektor ekonomi basis karena nilai LQ 0,95 termasuk rendah. Faktor utama penyumbang dinamika IHP perdesaan di ketiga desa kasus DAS Progo adalah pendidikan, pengalaman usaha, dan permodalan usaha. 
Kajian Kinerja Badan Lingkungan Hidup (BLH) dalam Rangka Implementasi RKL-RPL oleh Pemrakarsa, Kasus : Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah Andri Saputra; Su Ritohardoyo; Agus Joko Pitoyo; Sigit Heru Murti B.S; Luthfi Muta'ali
Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 2 (2016): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4539.223 KB) | DOI: 10.22146/mgi.15630

Abstract

ESTIMASI EVAPOTRANSPIRASI POTENSIAL MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN Slamet Suprayogi; Budi Indra Setiawan; Suroso Suroso Suroso
Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 1 (2004): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (342.549 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13265

Abstract

ABSTRAK Berbagai model evapotranspirasi potensial (ETp) telah dikembangkan, mulai dart model-model yang sederhana sampai dengan model-model yang kompleks membutuhkan konversi-konversi dan perhitungan rumit. Model ETp Penman termasuk model yang kompleks membutuhkan parameter-parameter iklim yang cukup banyalcyaitu: suhu udara, kelembaban relatif(relative humidity), kecepatan angin, tekanan uap jenuh (saturation vapor pressure), dan radiasi netto. Proses perhitungannya membutuhkan waktu relatif lama, karena harus melakukan konversi-konversi. Perhitungan ETp dapat dilalcukan secara efisien yalan proses perhitungan cukup singkat dan hasilnya secara basil perhitungan model Penman yaitu dengan model Jaringan SyarafTiruan (Artificial Neural Network), model tersebut merupakan penjabaran fungsi otak manusia (human brain) dalam bentukfungsi matematik yang menjalankan proses perhitungan secara paralel.Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi ETp menggunakan model Jaringan Syaraf Tiruan (JST) dengan penjalaran balik (backpropagation). Data yang digunakan adalah data parameter iklim stasiun Serang tahun 1999 sid tahun 2001. Parameter iklim yang digunakan analisis adalah suhu udara, kecepatan angin, kelembaban relatif (RH), dan lama penyinaran matahari. Proses pembelajaran model Jaringan syaraf tiruan penjalaran balik menggunakan input parameter iklim dan output ETp basil perhitungan model Penman. Data training dan test adalah ETp model Penman, parameter iklim tahun 1999, dan ETp, parameter iklim tahun 2000. Verifikasi digunakan ETp, parameter iklim tahun 2001, dengan indikator kesalahn Root Mean Squared Enos (RMSE) digunakan pula koefisien determinasi (R2).Hasil training dan test data menggunakan model jaringan syaraf tiruan penjalaran balik (backpropagation) menunjukkan bahwa data tahun 1999 dan 2000 merupakan data yang representatif dengan.nilai RMSE adalah 0,00056 dan R2 adalah 0,98, sehingga data tersebut dapat mewaldli data parameter iklim stasiun Serang. Verifilcasi dilakukan dengan cara membandingkan ETp harian tahun 2001 basil perhitungan model jaringan syaraf tiruan dengan ETp harian tahun 2001 basil perhitungan model Penman. Nilai RMSE ETp harian tahun 2001 model Jaringan syaraf tiruan dengan model Penman adalah 0,3262, sedangkan koefisien determinasi (R2) adalah 0,88. Nilai tersebut menunjukkan ETp model jaringan syaraf tiruan penjalaran balik (backpropagation) mempunyai nilai yang secara dengan ETp model Penman. Dengan demikian nilaipembobot (weight) basil pembelajaran model JST dapat digunakan untuk mengestimasi ETp stasiun Serang pada tahun-tahun berilannya maupun tahun-tahun yang lalu.
Penelitian Pendahuluan Angkutan Sedimen Melayang Sub-Das Citarik Hulu = (Suspended Sediment Transport in the Upper Citarik Sub-River Basin: A Preliminary Study Soewarno Soewarno
Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 2 (1988): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (416.19 KB) | DOI: 10.22146/mgi.5268

Abstract

Apart from its function as a soil cover, forest also plays a positive role in preserving water and sediment in a river basin. Rain water which is abundant in the rainy season is caught and stored underground, so that the erosion and flood hazard can be eliminated. In the dry season groundwater becomes reservation to minimize and even eliminate the risk of water shortage. This preliminary study is to monitor suspended sediment transport with respect to the forest area of upper Citarum River Basin at upper Citarih Sub - River Basin. On the basis of the preliminary study results, it can be said that for a river basin where percentage of the forest area is smaller (i) the suspended sediment concentration is higher and (ii) the total sediment per area unit is greater. These indications were found during the study period, from September 1987 to February 1988. The preliminary study was conducted in a sub-river basin where the soil type is a mixture of andosol and brown regosol, and the terrain is undulating, hilly to mountainous with slope more than 15 percent.
PENGELOLAAN USAHA JASA PARIWISATA BERBASIS PENGEMBANGAN MASYARAKAT PADA KAWASAN UBUD BALI Sujali Sujali
Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 2 (2008): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.752 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13322

Abstract

ABSTRAK Yang penting untuk belajar tentang pembangunan berbasis masyarakat untuk menerima inovasi baru tentang keberlanjutan pengembangan ramah lingkungan berorientasi oleh beberapa rumah tinggal manajer Ubud di Bali adalah pengetahuan, pemahaman, dan tindakan nyata mereka. Analisis deskriptif sikap dan perilaku individu yang digunakan untuk penelitian ini, benar-benar dapat menunjukkan tentang proses pengembangan sistem berbasis masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa antara kebijakan dan pelaksanaan pembangunan berbasis masyarakat dalam konsisten. Sebuah bagian dari peserta masyarakat cenderung untuk menyatakan bahwa mereka tidak memahami dan tidak perlu menerapkan kebijakan pemerintah. Dalam aksi nyata mereka dengan sadar mereka Namun, bagian dari mereka benar-benar telah melaksanakan banyak bagian dari makna kebijakan ramah lingkungan. Karena itu, untuk memahami proses tujuan pembangunan perlu tindakan pengendalian dan evaluasi. Dalam rangka untuk mendistribusikan inovasi, kebijakan, dan berkelanjutan program yang diterapkan oleh proses pembangunan masyarakat ba¬sed, dapat dibentuk oleh pelatihan dari p latih (TOT) pada kelompok sasaran masyarakat.ABSTRACT The important thing to study on community based development for accepting new innovation about development sustainability of eco-friendly oriented by several Ubud home stay managers in Bali are knowledge, understanding, and their real actions. Descriptive analysis of individual attitude and behavior is employed for this research, can really indicate about the processes of community based development system. Result of this research indicates that between policy and implementation of the community based development are in consistent. A part of the community participants tend to state that they aren’t understanding and no need implementing of the government policy. In their real actions with their unconscious however, the part of them actually have carried out the lot of part of the eco-friendly policy meaning. Because of that, in order to grasp of the aim process of development need controlling and evaluation actions. In order to distribute innovation, policy, and sustainable of applied program by community based development process, could be established by training of trainer (TOT) on the community target group.
Aplikasi Smart Province “Jogja Istimewa”: Penyediaan Informasi Terintegrasi dan Pemanfaatannya Rini Rachmawati; Elvandio Ramadhan Ramadhan; Amandita ‘Ainur Rohmah
Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.237 KB) | DOI: 10.22146/mgi.31662

Abstract

Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyediakan aplikasi Smart Province ”Jogja Istimewa” untuk mempermudah masyarakat dalam memperoleh informasi terintegrasi. Penelitian ini bertujuan; 1) mengidentifikasi penyediaan informasi terintegrasi dalam Aplikasi ”Jogja Istimewa”, 2) menganalisis optimalitas pemanfaatan Aplikasi”Jogja Istimewa”. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Data sekunder diperoleh melalui laporan instansi dan fitur  aplikasi melalui smart phone, sedangkan data primer diperoleh dengan jalan indepth interview, focus group discussion, dan wawancara terstruktur. Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Aplikasi ”Jogja Istimewa” terdiri atas informasi terintegrasi dengan penyajian informasi berupa visual, deskripsi  yang terintegrasi dengan ruang dan lokasi dalam bentuk peta dan augmented reality. Pemanfaatan Aplikasi ”Jogja Istimewa” melalui pemantauan sistem menunjukkan pemanfaatan yang baik dengan jangkauan pengguna sampai luar wilayah. Disisi lain hasil survei menunjukkan belum optimalnya pemanfaatan aplikasi oleh masyarakat dan wisatawan. Strategi pengenalan dan sosialisasi Aplikasi ”Jogja Istimewa” diperlukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan. The Government of Yogyakarta Special Region provides Smart Province application "Jogja Istimewa" to facilitate the community in obtaining integrated information. The aim of this study; 1) identifying the provision of integrated information in the "Special Jogja" Application, 2) analyzing the optimal use of the "Jogja Istimewa" Application. The research method used is qualitative and quantitative. Secondary data is obtained through agency reports and application features through smart phones, while primary data is obtained through indepth interviews, focus group discussions, and structured interviews. The analysis technique used is descriptive qualitative and quantitative. The results show that the "Jogja Istimewa" application consists of integrated information with the presentation of visual information and description integrated with space and location in the form of maps and augmented reality. Application Utilization "Jogja Istimewa" through monitoring system shows good utilization with the reach of users to outside the region. On the other hand the survey results show not optimal application utilization by society and tourists. The introduction and dissemination strategy of the "Special Jogja" App is required to optimize utilization.
Pengaruh Aktivitas Penambangan Timah Putih (SN) terhadap Kerusakan Lingkungan Perairan Sungai Jelitik Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Bintoro Saputro; Langgeng Wahyu Santosa; Sigit Heru Murti
Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 1 (2014): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3256.171 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13059

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas penambangan timah putih (Sn) terhadap kerusakan lingkungan perairan Sungai Jelitik yang diindikasikan oleh penurunan kualitas air Sungai Jelitik dan kerusakan sempadan Sungai Jelitik.Metode penelitian ini adalah survey dengan sampel diambil secara purposive sampling terhadap air sungai pada bagian hulu, tengah, dan hilir Sungai Jelitik, serta Air Limbah aktivitas penambangan timah sebelum masuk ke perairan Sungai Jelitik dengan parameter meliputi Kekeruhan, pH, logam berat meliputi Besi (Fe), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd). Untuk Kekeruhan, dan pH pengukuran dilakukan secara langsung menggunakan water quality chekeer.Berdasarkan hasil analisis laboratorium terhadap kualitas air Sungai Jelitik menunjukan bahwa 4 parameter kualitas air yang diukur telah melampaui baku mutu yang dipersyaratkan sesuai dengan PPRI Nomor 82 Tahun 2001 dan PerMenkes Nomor 416 Tahun 1990 tentang Syarat–syarat dan Pengawasan Kualitas Air yaitu pH dengan nilai rata-rata 5.39, logam Besi (Fe) pada Hulu sungai (P1) 0,053 mg/l, bagian Tengah (P2) 0,458 mg/l, dan Hilir (P4) 0,380 mg/l dengan baku mutu 0 mg/l dan kekeruhan pada bagian tengah (P2) dan Hilir (P4) >999 NTU dengan baku mutu lingkungan 25 NTU serta logam Zn pada Hilir Sungai (P4) 0,082 mg/l dengan baku mutu lingkungan 0,05mg/l, sehingga kualitas air Sungai Jelitik telah mengalami penurunan akibat aktivitas penambangan disekitarnya. Aktivitas penambangan juga berdampak terhadap kerusakan sempadan sungai di bagian tengah dan hilir Sungai Jelitik dengan luasan kerusakan masing-masing 1.983 Hektar di bagian tengah dan 1.663 hektar di bagian hilir. ABSTRACT This study aimed to determine the effect of tin mining (Sn) for environmental damage at Jelitik river that indicated by the decline in river water quality and damage to riparian Jelitik river.This research method is a survey with a sample taken by purposive sampling of river water at the upstream, midstream, and downstream river Jelitik and wastewater of tin mining activities before going into the waters of the River, with parameters include turbidity, pH, heavy metals that is iron (Fe ), Zinc (Zn), Copper (Cu), Lead (Pb) and Cadmium (Cd). For turbidity, and pH measurements were made directly using a water quality chekeer.Based on the results of laboratory analysis of water quality showed that 4 Jelitik River water quality parameters measured has exceeded the required quality standards in accordance with the PPRI Number 82 Year 2001 and Permenkes Number 416 of 1990 on terms and Water Quality Monitoring pH value is an average 5.39, metal Iron (Fe) in the river upstream (P1) 0.053 mg/l, central (P2) 0.458 mg/l, and Lower (P4) 0.380 mg/l with standard quality 0 mg/l and turbidity in the middle (P2) and Downstream (P4) > 999 NTU to 25 NTU environmental standards as well as the downstream river Zn metal (P4) 0.082 mg/l to the environmental quality standard of 0.05 mg/l. This means that water quality of Jelitik River has declined due to mining activities that rivers. Mining activities also affect to border of river in the middle and lower with area 1.983 acres in the middle and 1.663 acres in the lower.
Persepsi Masyarakat terhadap Penerapan Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan pada Kegiatan Bidang Pariwisata Antonio Lelo Taci; Chafid Fandeli; Darmakusuma Darmakusuma
Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (544.544 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13370

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini mengunkap tentang persepsi masyarakat terhadap Penerapan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan di Sub-Distrito Cristo Rei, Distrito Dili. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap penerapan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan di Sub-Distrito Cristo Rei, Distrito Dili dan persepsi terhadap dampak lingkungan yang akan timbul akibat oleh kegiatan bidang pariwisata. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode survai dengan menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian.  Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang tinggal di Desa (Suco) Meti Aut, Sub-Distrito Cristo Rei yaitu sebanyak 376 (KK) dari total jumlah penduduk sebayak 1.501 jiwa. Dari jumlah tersebut diambil 88 KK sebagai sampel responden dengan menggunakan teknik acak sederhana (simple random sampling). Cara penilaian dilakukan dengan memberikan skor pada tiap pertanyaan di kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi Square serta korelasi stastistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor sosial ekonomi (tingkat pendidikan, jenis pekerjaan dan tingkat pendapatan) memiliki pengaruh yang kuat terhadap persepsi masyarakat tentang penerapan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan pada pembangunan bidang pariwisata. Semakin baik tingkat pengetahuan responden, maka semakin baik pengaruhnya terhadap persepsi penerapan UKL-UPL pada pembagunan bidang pariwisata. Sementara jumlah anggota keluarga tidak memiliki pengaruh yang kuat terhadap persepsi penerapan UKL-UPL. Semakin banyak jumlah tanggungan keluarga, persepsi terhadap penerapan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan semakin buruk. Hal yang sama juga didapatkan untuk persepsi dampak lingkungan. Pemahaman dan kesadaran akan pentingnya lingkungan hidup sebagian masyarakat masih lemah hal ini sangat mengharapkan pemerintah untuk meningkatkan sosialisasi peraturan dan kebijakan pengelolaan lingkungan, baik di tingkat nasional maupun Distrik.  ABSTRACT This research presents about community perception of application on Environmental Management Effort and Environmental Monitoring Effort at the Sub. District Cristo Rei, Dili District. The purpose of this study was to determine the factors that influence to public perception of the implementation of Environmental Management Effort and Environmental Monitoring Effort at the Sub district Cristo Rei, Dili District and the perception of environmental impacts that will arise from the activities of the tourism development. Data collection research using survey method using questionnaires as a research tool. Numbers of Head of the Family (KK) who lives in the Village (Suco) Meti Aut, Sub. District Cristo Rei, Dili District as 376 households of a total population of 1501 inhabitants. These of the 88 families were taken as sample of respondents using simple random sampling. How the assessment is done by giving a score on each question in the questionnaire, and then analyzed using Chi Square and statistical correlation. The results showed that socioeconomic factors (education level, occupation and income level) have a strong influence on community perception regarding the implementation of Environmental Management Effort and Environmental Monitoring Effort in tourism development. The better the knowledge level of respondents, the better effect on perceptions of the implementation of EME-EME on the field of tourism development. While the number of family members do not have a strong influence on the perception of the application of Environmental Management Effort and Environmental Monitoring Effort. More and more the number of family, perceptions of the implementation of Environmental Management Effort and Environmental Monitoring Effort worse. The same was found for perception of environmental impact. Understanding and awareness of the importance of the environment most people are still very weak it expects the government to improve the dissemination of rules and policies for environmental management, both at national and district levels. 
PERUBAHAN STRATEGI BERTAHAN HIDUP WANITA KEPALA RUMAH TANGGA DI AMSA KRISIS (STUDI KASUS KECAMATAN UMBULHARJO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA) Rika Harini; Umi Listyaningsih
Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 1 (2001): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.634 KB) | DOI: 10.22146/mgi.13205

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi wanita kepala rumah tangga (WKRT) dan strategi yang diterapkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup rumah tangganya pada saat terjadi krisis terutama pada daerah pinggiran kota dan daerah perkotaan di Kecamatan Umbulharjo. Daerah perkotaan diwakili oleh Kelurahan Muja-Muju, Semaki, Tahunan, dan Warungboto, sedangkan pinggiran kota diwakili oleh Kelurahan Pandeyan dan Giwangan dengan pertimbangan wilayah yang berbatasan dengan Kota Yogyakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan menggunakan kuesioner sebagai alat abntu dalam pengumpulan data primer. Jumlah responden ditentukan secara quota dan dipilih secara acak yaitu 100 orang untuk daerah pinggiran kota dan 100 orang daerah perkotaan. Analisis data dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik di daerah pinggiran maupun perkotaan umur WKRT rata-rata 60 tahun dan sebagian besar ditinggal mati oleh suami. Berdasarkan kondisi sosial ekonomi yang diperoleh secara kompasit subyektif maupun obyektif untuk daerah perkotaan termasuk sedang dan untuk di daerah pinggiran kota termasuk rendah. Strategi yang dilakukan oleh wanita kepala rumah tangga pada saat krisis maupun setelah krisis sebagian besar hamper sama atau sedikit terjadi perubahan. Alasan yang mereka kemukakan mengenai suatu strategi yang diterapkan sama adalah usia yang sudha tua, keterbatasan modal, tidak mempunyai ketrampilan lain dan yang paling utama karena mereka takut rugi karena banyak saingannya. Masyarakat di perkotaan banyak mengembangkan usaha buka warung sedangkan di daerah pinggiran kota usaha wiraswasta yaitu usaha kost, menjahit, buka salon, mendirikan wartel, dan menjadi tukang pijat. Beberapa wanita kepala rumah tangga di daerah pinggiran kota maupun daerah perkotaan juga menggantungkan bantuan keluarga dan juga dari pihak lain. Pengaruh krisis terhadap kehidupan sangat dirasakan oleh wanita kepala rumah tangga terutama dalam sektor industri. Pada saat krisis banyak wanita kepala rumah tangga yang tidak bias meneruskan usahanya (berwiraswasta), dan lebih baik berdiam diri tanpa melakukan kegiatan ekonomi apa pun. Hal ini menggambarkan ketidakberdayaan dan rentannya ekonomi WKRT, dengan krisis telah melumpuhkan sendi ekonomi rumah tangga, dan karena keterbatasannya tidak mampu lagi mengembangkan usaha yang lain. 

Page 4 of 42 | Total Record : 411


Filter by Year

1988 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 39, No 2 (2025): Majalah Geografi Indonesia Vol 39, No 1 (2025): Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 2 (2024): Majalah Geografi Indonesia Vol 38, No 1 (2024): Majalah Geografi Indonesia Vol 37, No 2 (2023): Majalah Geografi Indoenesia Vol 37, No 1 (2023): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 2 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 1 (2022): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 2 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 35, No 1 (2021): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 2 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 34, No 1 (2020): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 2 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 33, No 1 (2019): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 2 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 32, No 1 (2018): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 2 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 31, No 1 (2017): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 2 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 30, No 1 (2016): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 2 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 29, No 1 (2015): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 2 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 28, No 1 (2014): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 2 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 27, No 1 (2013): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 2 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 26, No 1 (2012): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 2 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 25, No 1 (2011): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 2 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 24, No 1 (2010): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 2 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 23, No 1 (2009): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 2 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 22, No 1 (2008): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 2 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 20, No 1 (2006): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 2 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 19, No 1 (2005): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 2 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 18, No 1 (2004): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 2 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 17, No 1 (2003): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 2 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 16, No 1 (2002): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 2 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 15, No 1 (2001): Majalah Geografi Indonesia Vol 14, No 1 (2000) Vol 14, No 1 (2000): Majalah Geografi Indonesia Vol 10, No 17 (1996): Majalah Geografi Indonesia Vol 6, No 9 (1992): Majalah Geografi Indonesia Vol 6, No 9 (1992) Vol 2, No 3 (1989) Vol 2, No 3 (1989): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 2 (1988): Majalah Geografi Indonesia Vol 1, No 2 (1988) Vol 1, No 1 (1988) Vol 1, No 1 (1988): Majalah Geografi Indonesia More Issue