cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknosains Pangan
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue " Vol 3, No 1: Januari 2014" : 7 Documents clear
KAJIAN PENGGUNAAN TEPUNG UBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L.) TERHADAP KARAKTERISTIK SENSORIS DAN FISIKOKIMIA PADA PEMBUATAN KERUPUK Dewandari, Dewi; Basito, Basito; Anam, Choirul
Jurnal Teknosains Pangan Vol 3, No 1: Januari 2014
Publisher : Jurnal Teknosains Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik sensoris kerupuk dengan beberapa variasi penambahan ubijalar ungu. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengetahui karakteristik sifat fisikokimia kerupuk dengan beberapa variasi penambahan ubi jalar ungu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor yaitu konsenterasi tepung ubi jalar ungu dan perbedaan perlakuan penggorengan. Variasi konsentrasi tepung ubi jalar ungu terdiri atas F1, F2, F3, dan F4, sedangkan perlakuan penggorengan terdiri atas penggorengan dengan media minyak dan media pasir. Kerupuk dengan  konsentrasi  tepung ubi jalar ungu 55% mempunyai karakteristik sensoris kerupuk yang paling baik, sedangkan kerupuk  dengan  konsentrasi tepung ubi jalar ungu 85% mempunyai karakteristik kimia (protein, lemak, antioksidan, dan antosianin) kerupuk yang paling baik. Kerupuk dengan konsentrasi tepung ubi jalar ungu 25% mempunyai karakteristik fisik berupa tekstur kerupuk yang paling baik, sedangkanp pada hasil uji higrokopositas (kemudahan menyerap uap air) kerupuk terbaik dihasilkan  oleh sampel dengan konsentrasi tepung ubi jalar ungu 85%. Media minyak menghasilkan karakteristik sensoris serta fisik yang baik, sedangkan untuk media pasir menunjukkan karakteristik kimia yang baik, dikarenakan media pasir tidak banyak merusak kandungan-kandungan gizi maupun fungsional dari kerupuk tersebut. Kata kunci : kerupuk, tepung ubi jalar ungu, perlakuan penggorengan
KAJIAN UMUR SIMPAN MANISAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) DENGAN PENGAWET NATRIUM BENZOAT Rahayu, Frederica Ariesta; Ishartani, Dwi; Anandito, R. Baskara Katri
Jurnal Teknosains Pangan Vol 3, No 1: Januari 2014
Publisher : Jurnal Teknosains Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketersediaan daging buah tomat yang melimpah dimana daging buah tomat ini merupakan limbah dari perusahaan pembenihan yangberada di Salatiga yaitu CV. Ever Fresh. Limbah daging buah tomat tersebut dimanfaatkan oleh UKM Superfood Agrikarya Mandiri yang berada di Boyolali untuk diolah menjadi manisan tomat. Namun, manisan yang dihasilkan memiliki umur simpan relatif singkat dan fluktuatif sekitar 2 minggu sampai 3 bulan. Berdasarkan kasus tersebut maka dilakukan upaya untuk memperpanjang umur simpan manisan tomat dengan cara menambahkan pengawet yaitu natrium benzoat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh natrium benzoat terhadap umur simpan manisan tomat, mengetahui pengaruh natrium benzoat terhadap kadar vitamin C dan likopen manisan tomat pada awal dan akhir periode pengujian, mengetahui jumlah total koloni manisan tomat selama pengujian umur simpan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu penambahan pengawet natrium benzoat kemudian disimpan dalam inkubator dengan suhu 350C, 450C, 550C sebagai prosedur untuk pengujian umur simpan kemudian diuji kadar likopen, vitamin C, total koloninya pada H-0 dan H-25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Penambahan natrium benzoat dapat mempertahankan kadar vitamin C manisan tomat. (2) Penambahan natrium benzoat tidak dapat  mempertahankan kadar  likopen  manisan tomat.  (3) Selama penyimpanan,  manisan tanpa  penambahan natrium benzoat mengandung total mikroba lebih banyak dibandingkan dengan manisan dengan penambahan benzoat. (4) Umur simpan manisan tanpa penambahan natrium benzoat yaitu 32 hari. Umur simpan manisan dengan penambahan natrium benzoat yaitu 36 hari. Kata kunci: manisan tomat, umur simpan, vitamin c, likopen, pengawet, natrium benzoat
PEMANFAATAN TEPUNG UMBI GARUT (Maranta Arundinacea L) SEBAGAI PENGGANTI TERIGU DALAM PEMBUATAN BISKUIT TINGGI ENERGI PROTEIN DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KACANG MERAH (Phaseolus Vulgaris L) Irmawati, Fitri Mey; Ishartani, Dwi; Affandi, Dian Rachmawanti
Jurnal Teknosains Pangan Vol 3, No 1: Januari 2014
Publisher : Jurnal Teknosains Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh penambahan tepung garut dan tepung kacang merah terhadap sifat sensoris, fisikokimia dan energi yang dihasilkan biskuit, serta dibandingkan dengan SNI biskuit tahun 2011.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung umbi garut dan tepung kacang merah mempengaruhi sifat sensoris, sifat fisikokimia, dan energi yang dihasilkan pada biskuit. Biskuit yang paling disukai adalah biskuit dengan bahan baku tepung umbi garut 60 gr dan tepung kacang merah 20 gr. Rasio pengembangan biskuit tepung garut terbaik 8,36%. F max biskuit tepung garut terbaik 30,72 N. Rentang warna biskuit garut adalah warna kekuningan. Sifat kimia biskuit tepung garut terbaik yaitu kadar air (2,40%), kadar abu (3,17%), kadar lemak (13,70%), kadar protein (10,79%), kadar karbohidrat (72,19%), dan %FFA (0,63%). Kadar air, kadar protein dan %FFA biskuit tepung garut terbaik memenuhi syarat mutu biskuit tahun 2011 (SNI 293:2011). Energi yang diberikan biskuit tepung garut sebesar 444,61 kkal Kata kunci: : garut, kacang merah, biskuit, sifat sensoris, sifat fisik, sifat kimia, tinggi energi protein
FORMULASI DAN EVALUASI SIFAT SENSORIS DAN FISIKOKIMIA PRODUK FLAKES KOMPOSIT BERBAHAN DASAR TEPUNG TAPIOKA, TEPUNG KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L.) DAN TEPUNG KONJAC (Amorphophallus oncophillus) Rakhmawati, Novia; Amanto, Bambang Sigit; Praseptiangga, Danar
Jurnal Teknosains Pangan Vol 3, No 1: Januari 2014
Publisher : Jurnal Teknosains Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi dan evaluasi sifat sensoris dan fisikokimia produk flakes kompos it. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor berupa variasi formula yaitu dari tepung tapioka, tepung kacang merah, dan tepung konjac. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu pada analisis karakteristik fisik seperti uji daya patah 1,59 N - 2,19 N dan uji penyerapan air mulai dari 117% - 171,28%.  Analisis kimia seperti kadar air 3,50% - 4,85%, kadar abu 3,73% - 4,86%, kadar protein 13,48% - 16,84%, kadar lemak 4,17% - 6,45%, kadar karbohidrat 71,83% - 77,66% dan kadar serat pangan 2,75% - 4,97%. Analisis uji sensoris pada parameter warna 2,07-4,07, aroma 2,13-4,00, rasa 2,17-4,03, kerenyahan 2,07-4,07 and overall 2,03-4,10. Kata kunci: Flakes, Komposit, Tapioka, Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.), Konjac (Amorphophallus oncophillus)
PEMANFAATAN TEPUNG JAGUNG (Zea mays) SEBAGAI PENGGANTI TERIGU DALAM PEMBUATAN BISKUIT TINGGI ENERGI PROTEIN DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L) Prasetyo, Andri; Dwi Ishartani, Dwi Ishartani; Affandi, Dian Rachmawanti
Jurnal Teknosains Pangan Vol 3, No 1: Januari 2014
Publisher : Jurnal Teknosains Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penambahan maksimal tepung kacang merah sehingga dapat dihasilkan biskuit yang paling disukai. Mengevaluasi sifat sensoris, fisikokimia dan energi yang dihasilkan dari biskuit formula terbaik serta dibandingkan dengan SNI  biskuit  tahun  2011.  Hasil  penelitian  menunjukkan  bahwa  penggunaan  tepung  jagung  dan  tepung  kacang  merah  secara signifikan mempengaruhi sifat sensoris, fisikokimia, dan energi dari biskuit yang dihasilkan. Ditinjau dari sifat sensoris, biskuit terbaik dan paling disukai adalah biskuit dengan bahan baku tepung jagung 60 gr dan tepung kacang merah 20 gr. Rasio pengembangan biskuit tepung jagung terbaik 5,00%. Tingkat kekerasan biskuit tepung jagung terbaik 19,80 N. Rentang warna biskuit jagung adalah warna merah kekuningan. Sifat kimia biskuit tepung jagung terbaik yaitu kadar air 2,30%, kadar abu 2,75 %, kadar lemak 16,49%, kadar protein 12,22%, kadar karbohidrat 66,28% dan FFA 0,89%. Kadar air, kadar protein dan FFA biskuit tepung jagung terbaik memenuhi syarat mutu biskuit tahun 2011 (SNI 2973:2011). Energi yang diberikan biskuit tepung jagung sebesar 460,71 kkal/100 gr. Kata kunci: : jagung, kacang merah, biskuit, sifat sensoris, sifat fisik, sifat kimia, tinggi energi protein
KAJIAN SIFAT FUNGSIONAL DAN SENSORIS CAKE UBI JALAR KUNING (Ipomoea batatas L.) DENGAN BERBAGAI VARIASI PERLAKUAN Hastuti, Isthika Tri; Rachmawanti, Dian; Ishartani, Dwi
Jurnal Teknosains Pangan Vol 3, No 1: Januari 2014
Publisher : Jurnal Teknosains Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat sensoris dan fungsional (kadar beta karoten, aktivitas antioksidan, dan kadar serat pangan) cake ubi jalar kuning dengan berbagai variasi perlakuan. Penelitian ini menggunakan metode rancangan acak  lengkap (RAL) dengan 1 faktor yaitu variasi bahan dasar pembuatan cake ubi jalar kuning. Variasi bahan dasar yang digunakan  yaitu terigu - ubi jalar kuning (tepung ubi jalar kuning dan pasta ubi jalar kuning) dan mocaf - ubi jalar kuning (tepung ubi jalar kuning dan pasta ubi jalar kuning). Hasil penelitian menunjukkan bahwa cake terigu dan ubi jalar kuning maupun cake mocaf dan ubi jalar kuning menurunkan tingkat kesukaan panelis. Kadar beta karoten, aktivitas antioksidan, dan kadar serat pangan total pada cake mocaf - pasta ubi jalar kuning, cake terigu - pasta ubi jalar kuning, cake mocaf - tepung ubi jalar kuning, cake terigu - tepung ubi jalar kuning, dan cake terigu masing- masing sebesar 41,70 µg/g, 13,995 % dan 3,400 %; 37,35 µg/g, 12,740 %, dan 3,117 %; 35,98 µg/g, 10,905 %, dan4,130 %;  33,26  µg/g,  9,790  %,  dan  3,818 %;  25,94  µg/g, 8,750  %,  dan  1,765  %.  Ubi jalar  kuning  dan  mocaf meningkatkan sifat fungsional dari cake. Kata kunci: cake, ubi jalar kuning, mocaf, sifat sensoris, sifat fungsional 
KAJIAN KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORIS FRUIT LEATHER NANGKA (Artocarpus heterophyllus) DENGAN PENAMBAHAN KARAGINAN Fitantri, Arinda Laksmi; Parnanto, Nur Her Riyadi; Praseptiangga, Danar
Jurnal Teknosains Pangan Vol 3, No 1: Januari 2014
Publisher : Jurnal Teknosains Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Dalam penelitian ini dibuat fruit leather nangka (Artocarpus heterophyllus) dengan variasi penambahan karaginan (0%; 0,3%; 0,6% dan 0,9%) dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik fisikokimia (kuat tarik, kadar air, kadar abu, Aw, kadar serat pangan, dan kadar gula reduksi) serta karakteristik sensoris fruit leather nangka. Rancangan penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu konsentrasi karaginan. Masing-masing perlakuan dilakukan dua kali ulangan sampel dan tiga kali ulangan analisis. Data yang diperoleh dianalisis dengan metode one way ANOVA dilanjutkan dengan DMRT apabila terdapat perbedaan pada taraf signifikansi α = 5%. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa dengan semakin tinggi konsentrasi karaginan yang ditambahkan mengakibatkan terjadinya peningkatan kuat tarik, kadar abu, kadar serat pangan, dan kadar gula reduksi, namun terjadi penurunan pada kadar air dan Aw   pada fruit leather nangka. Fruit leather nangka dari segi  sensoris diterima oleh panelis dan penambahan karaginan berpengaruh signifikan terhadap warna dan tekstur pada karakteristik  sensoris. Fruit leather yang terbaik secara sensoris yaitu fruit leather dengan penambahan 0,3% karaginan. Kata kunci: fruit leather, karaginan, nangka

Page 1 of 1 | Total Record : 7