cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Articles 427 Documents
BUDIDAYA ULAT SUTERA DI DESA SUDU, KECAMATAN ALLA, KABUPATEN ENREKANG, SULAWESI SELATAN M, Nurhaedah; H. Bisjoe, Achmad Rizal
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

POLA PEMANFAATAN DAN PEMASARAN NIBUNG DI SEKITAR KAWASAN TAMAN NASIONAL SEMBILANG PROVINSI SUMATERA SELATAN Nurlia, Ari; Siahaan, Hengki; Lukman, A.H.
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MODEL PENDUGA VOLUME POHON NYAWAI ( Ficus variegata Blume) DI KALIMANTAN TIMUR Qirom, Muhammad Abdul; Supriyadi, Supriyadi
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTFicus variegata Blume has only recently developed for the development of plantation forest. Estimation of this potential requires an accurate instrument, but such instrument is not yet available. Tree volume is determined by Spiegel Relaskop Bitterlich. This study was intended to find the best model for estimating tree volume and potential stands of nyawai at PT. ITCI-Kartika Utama East Kalimantan. The estimation model used linear and non-linear models. The best model was determined by using statistical parameters. It was found that the best model of tree volume estimation used the diameter and height as its independent variables. The inclusion of height into the model estimation increased the accuracy and precision of estimation compared to the models with single variable. The potential volume ranged from 21.66 m3/ha–113.56 m3/ha at the ages of 4–7 years. The model can be applied to a population with similar characteristics of growing location.ABSTRAKJenis nyawai baru dikembangkan untuk pengembangan hutan tanaman. Pendugaan potensi ini memerlukan instrumen penduga volume yang tepat. Namun, instrumen tersebut belum tersedia. Volume pohon ditentukan dengan Spiegel Relaskop Bitterlich (SRB) sehingga pohon-pohon contoh tidak ditebang. Penelitian ini bertujuan mendapatkan model penduga volume terbaik dan menduga potensi tegakan nyawai di PT. ITCI-Kartika Utama Kalimantan Timur. Penyusunan model penduga volume menggunakan model linear dan non linear dengan peubah tunggal diameter, dua pubah (diameter dan tinggi), dan kombinasi diameter dengan tinggi. Model terbaik ditentukan menggunakan parameter statistik antara lain: standar error, signifikasi parameter dugaan, koefisien determinasi terkoreksi (R2adj), Root Mean Square Errors, Akaike Information Criteria (AIC), simpangan relatif dan agregatif, dan bias. Model terbaik penduga volume menggunakan diamater dan tinggi sebagai peubah bebasnya dengan persamaan: Ln Volume = –9,22846 + 1,7456Ln (Diameter) + 0,9759Ln (tinggi). Penambahan tinggi dalam penyusunan model penduga volume meningkatkan akurasi dan ketepatan dugaan dibandingkan model dengan peubah tunggal. Namun demikian, berdasarkan pertimbangan kepraktisan di lapangan, persamaan dengan variabel diameter yaitu: V = 0,00073 D2,0051  dapat digunakan. Model tersebut hanya digunakan dan hanya berlaku pada kondisi iklim dan tempat tumbuh yang sama. Potensi volume pohon berkisar antara 21,66 m3/ha–113,56 m3/ha untuk umur 4–7 tahun. Model penduga volume yang telah disusun dapat diterapkan pada tegakan dengan karakteristik tempat tumbuh hampir sama.
tes5 pradito, bagas
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 1, No 1 (2014): JPHT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

asdasdasd
KERAGAAN HUTAN DIPTEROCARPACEAE DENGAN PENDEKATAN MODEL STRUKTUR TEGAKAN Susanty, Farida Herry; Suhendang, Endang; Jaya, I Nengah Surati; Kusmana, Cecep
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DAUR FINANSIAL HUTAN RAKYAT JABON DI KECAMATAN PAKENJENG, KABUPATEN GARUT, JAWA BARAT Indrajaya, Yonky; Siarudin, Mohamad
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

DAMPAK PERUBAHAN FISIOLOGI DAN BIOKIMIA BENIH EBONI ( Diospyros celebica Bakh.) SELAMA PENYIMPANAN Yuniarti, Naning; Syamsuwida, Dida; Aminah, Aam
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 2 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRACTThe research was objected to determine the impact on biochemical and physiological changes of eboni (Diospyros celebica Bakh.) seeds during storage. Completely randomized design was used in this trial with two treatments, i.e storage room condition and storage periods. The results showed that physiological changes of the seeds during storage decreased their germination percentage and seed moisture content. Biochemical changes as indicated by the increase of fat and protein contents, as well as reduction of carbohydrat content following the period of drying and storage were observed. Storing the seeds in an Air-Conditioned room could keep germination percentages at 61,94% with the moisture content at 46,69% for as long as 8 weeks. Based on physiological and biochemical responses, eboni seeds could be classified as recalcitrant type.ABSTRAKEboni  (Diospyros  celebica Bakh.)  merupakan  jenis  tanaman  yang potensial  untuk dikembangkan  padapembangunan hutan tanaman. Benih bermutu tinggi diperlukan dalam program pengembangan jenis ini dan penyimpanan benih tidak dapat dihindari berkaitan dengan penyediaan benih. Penyimpanan benih eboni ditujukan untuk mempertahankan viabilitas benih agar tetap tinggi. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dampak perubahan kandungan biokimia dan fisiologis benih eboni selama penyimpanan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial dengan perlakuan faktor ruang simpan  dan  periode penyimpanan.  Hasil  penelitian  menunjukkan perubahan  fisiologis benih eboni  selama penyimpanan mengakibatkan adanya penurunan nilai daya berkecambah dan kadar air benih ; perubahan biokimia benih eboni selama penyimpanan menunjukkan adanya peningkatan kandungan lemak dan protein serta penurunan kandungan karbohidrat seiring dengan lamanya pengeringan dan penyimpanan ; penyimpanan benih eboni di ruang simpan AC dapat mempertahankan viabilitas benih selama 8 minggu, dengan daya berkecambahnya hingga 61,94% dengan kadar air 46,69 %. Berdasarkan reaksi fisiologis dan biokimia yang terjadi, maka benih eboni dapat dikatagorikan sebagai benih rekalsitran.
DOSIS FOSFAT ALAM CHRISMAST OPTIMUM UNTUK BIBIT RAMIN (Gonystylus bancanus (Miq.) Kurz) TERKOLONISASI CENDAWAN MIKORIZA Muin, Abdurrani; Rostiwati, Tati
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 2 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PERBANDINGAN HIBRID ULAT SUTERA (Bombyx mori L.) ASAL CINA DENGAN HIBRID LOKAL DI SULAWESI SELATAN Andadari, Lincah; Kuntadi, Kuntadi
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.364 KB)

Abstract

ABSTRACTThe quality of Chinese-origin silkworm hybrid was evaluated by means of comparison its various parameters to local commercial hybrid produced by Perhutani.company. This study aims to assess its performances as an alternate source of silkworm line. The parameters observed were egg hatchability, larval period, cocoon yield, and cocoon quality.Using factorial experiment in a randomized block design with six replications, the two hybrids were reared in two different locations in South Sulawesi, namely Soppeng (100 m a.s.l.) and Enrekang (800 m a.s.l.) The result showed that Chinese hybrid has higher egg hatchability, cocoon yield, and filament reelability in both rearing locations. The differences among the two hybrids were about 9% in hatchability, 13% in cocoon yield, and 6–9% in filament reelability. Larva period of Chinese hybrid is two days shorter compared to it of local hybrid. Local hybrid had better quality cocoon and higher normal cocoon.ABSTRAKUji mutu hibrid ulat sutera asal Cina dilakukan dengan membandingkan beberapa parameter pemeliharaan dengan hibrid lokal produksi Perum Perhutani guna menilai potensinya sebagai hibrid alternatif. Kedua hibrid diuji coba di dua lokasi berbeda di Sulawesi Selatan, yaitu Soppeng (100 m dpl) dan Enrekang (800m dpl), menggunakan rancangan acak kelompok dengan pola faktorial. Parameter yang diamati meliputi persentase penetasan, masa larva, rendemen pemeliharaan dan kualitas kokon. Hasil penelitian menunjukan hibrid Cina menghasilkan persentase daya tetas, rendemen pemeliharaan, dan daya gulung serat sutera yang lebih tinggi daripada hibrid lokal di kedua lokasi pemeliharaan. Perbedaan kedua hibrid sekitar 9% untuk daya tetas telur, 13% untuk rendemen pemeliharaan, dan antara 6–9% untuk daya gulung serat. Hibrid Cina juga memiliki masa larva yang lebih pendek sekitar dua hari dibandingkan hibrid lokal. Sementara hibrid lokal Perhutani menghasilkan kualitas kokon yang lebih baik dari pada hibrid Cina. Hibrid lokal juga menghasilkan persentase jumlah kokon normal yang lebih tinggi.
tes5 pradito, bagas
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 1, No 1 (2004): JPHT
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

asdasdasd

Page 7 of 43 | Total Record : 427


Filter by Year

2004 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 20, No 1 (2023): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 19, No 2 (2022): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 19, No 1 (2022): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 18, No 2 (2021): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 18, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 17, No 2 (2020): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 17, No 1 (2020): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 16, No 2 (2019): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 16, No 1 (2019): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 15, No 2 (2018): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 15, No 1 (2018): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 14, No 2 (2017): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 14, No 1 (2017): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 13, No 2 (2016): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 13, No 1 (2016): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 3 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 3 (2015): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 12, No 2 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 2 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 1 (2015): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 3 (2014): Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 11, No 3 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 11, No 2 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 11, No 1 (2014): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 1, No 1 (2014): JPHT Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 3 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 2 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 2 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 10, No 1 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 4 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 3 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 2 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 2 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 1 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 9, No 1 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 5 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 4 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 4 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 3 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 3 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 2 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 2 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 8, No 1 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 5 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 4 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 3 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 2 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 7, No 1 (2010): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 5 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 4 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 3 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 2 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 6, No 1 (2009): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 3 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 2 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 5, No 1 (2008): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 4, No 2 (2007): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 4, No 1 (2007): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 3 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 2 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 3, No 1 (2006): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 3 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 2 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 2, No 1 (2005): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN Vol 1, No 1 (2004): JPHT More Issue