Claim Missing Document
Check
Articles

TIPOLOGI DESA BERDASARKAN VARIABEL PENCIRI HUTAN RAKYAT Hardjanto, Hardjanto; Purnomo, Herry; Lastini, Tien; Suhendang, Endang; Jaya, I Nengah Surati
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 8, No 3 (2011): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

KUANTIFIKASI KUALITAS TEMPAT TUMBUH DAN PRODUKTIVITAS TEGAKAN UNTUK HUTAN TANAMAN EUKALIPTUS DI KABUPATEN SIMALUNGUN, SUMATERA UTARA Darwo, Darwo; Suhendang, Endang Suhendang; Jaya, I Nengah Surati; purnomo, herry; Pratiwi, Pratiwi
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 9, No 2 (2012): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.524 KB)

Abstract

KERAGAAN HUTAN DIPTEROCARPACEAE DENGAN PENDEKATAN MODEL STRUKTUR TEGAKAN Susanty, Farida Herry; Suhendang, Endang; Jaya, I Nengah Surati; Kusmana, Cecep
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol 10, No 4 (2013): JURNAL PENELITIAN HUTAN TANAMAN
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Produktivitas Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MODEL PENDUGA MASSA KARBON HUTAN RAWA GAMBUT MENGGUNAKAN CITRAALOS PALSAR Yuwono, Tomi; Jaya, I Nengah Surati; Elias, Elias
Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam Vol 12, No 1 (2015): Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hutan rawa gambut telah diakui sebagai ekosistem yang mampu menyimpan karbon hingga jumlah besar. Riset ini membahas pengembangan model estimasi massa karbon menggunakan data penginderaan jauh aktif. Tujuan penelitian ini adalah  mendapatkan informasi hasil untuk pengembangan  model estimasi volume massa karbon dengan menggunakan penginderaan jauh aktif, data ALOS PALSAR. Model dikembangkan atas dasar hubungan antara massa karbon rata-rata dan nilai backscatter ALOS PALSAR dari HH, HV dan band sintetik  HH/HV yang berasal dari berbagai ukuran pixel, yaitu : (a) 1 x 1 pixel, (b) 3 x 3 pixel dan (c) 5 x 5 pixel. Studi ini menemukan bahwa koefisien korelasi yang baik ditunjukkan antara nilai backscatter dan stok karbon. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa korelasi terbaik diberikan oleh HV, korelasi tersebut lebih   baik   daripada   korelasi   yang   diperoleh   dengan   menggunakan   HH   dan   HH/HV.   Studi   ini mengidentifikasi model terbaik, yaitu ŷ = -5,337HV2– 111,8HV – 480,1;  R²=0,86 dan 3 x 3 pixel
Deforestation and it is Implications for Sumatran tigers in Bukit Barisan Selatan National Park, Sumatra Suyadi, Suyadi; Jaya, I Nengah Surati; Wijanarto, Antonius B.; Wibisono, Haryo Tabah
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 9, No 1 (2013): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.119 KB) | DOI: 10.14203/jbi.v9i1.148

Abstract

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) memiliki ekosistem yang lengkap mulai dari hutan dataran rendahtermasuk hutan mangrove hingga hutan dataran tinggi. Taman nasional ini teridentifikasi sebagai area konservasiprioritas utama untuk harimau sumatra (Tiger Conservation Unit 1). Akan tetapi, banyak tutupan hutan yang digunduli (deforestasi). Deforestasi bukan hanya menjadi ancaman besar bagi kelestarian hutan tetapi juga terhadappopulasi harimau sumatra. Penelitian ini menghubungkan data citra satelit Landsat dengan data survei harimaumenggunakan kamera otomatis (camera traps) untuk mengetahui pola deforestasi, populasi harimau, dan implikasideforestasi terhadap populasi harimau. Hasil penelitian menunjukan sekitar 27% tutupan hutan di TNBBS telahhilang. Rata-rata laju deforestasi dalam satu dasawarsa terakhir (1998 - 2006) sebesar 18,76 km2/tahun. Jumlahharimau menurun dari 57 individu pada tahun 1998 menjadi 22 individu di tahun 2006, dan kepadatan populasinyajuga menurun dari 2,25 individu/100km2 menjadi 1.16 individu/100km2. Harimau di TNBBS memilikihabitat yang bervariasi mulai dari hutan dataran rendah termasuk mangrove ikutan hingga dataran tinggi.Kata Kunci: Deforestasi, Mangrove, Camera Trap, Citra Satelit, Harimau Sumatra, Taman Nasional Bukit BarisanSelatan
SPATIAL MODEL OF SUMATRAN TIGER (Panthera tigris sumatrae) POTENTIAL HABITAT SUITABILITY IN BUKIT BARISAN SELATAN [Model Spasial Kesesuaian Habitat Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Indonesia] Suyadi, Suyadi; Jaya, I Nengah Surati; Wijanarto, Antonius B; Wibisono, Haryo Tabah
BERITA BIOLOGI Vol 11, No 1 (2012)
Publisher : Research Center for Biology-Indonesian Institute of Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.007 KB) | DOI: 10.14203/beritabiologi.v11i1.1885

Abstract

This study describes on development of habitat suitability for Sumatran tiger in Bukit Barisan Selatan National Park (BBSNP). In this study remotely-sensed data set were linked with tiger and it prey survey using camera trap to identify the environmental and human factors that influences the tigers potential habitat, and to develop a spatial model as well as in BBSNP. All at once, the study showed that the potential model for estimating the tigers potential habitat suitability could be developed using environmental and human factors. The most significant factors that influence the tiger habitat suitability in Bukit Barisan Selatan National Park are human factors such as distance to road and distance to forest edge and the environmental factor i.e. the number of tiger prey. The verification of the model shows that the model is capable to estimate the probability of the tiger presence having accuracy of approximately 78%. The model shows that there is no significant difference between the predicted data and actual data and having mean deviation less than 10%.
STUDY ON THE ROLE OF URBAN FOREST TOWARD TEMPERATURE REDUCTION IN RESIDENTIAL AREA Wijanarto, Antonius B; Marlina, Etty; Jaya, I Nengah Surati
MAJALAH ILMIAH GLOBE Vol 12, No 2 (2010)
Publisher : Badan Informasi Geospasial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (858.428 KB) | DOI: 10.24895/MIG.2010.12-2.124

Abstract

Nowadays, the quality of urban environment is a challenging problem. Urban development indicated by the increase of population as well as development in all aspects, either positive or negative. But it can degrade the environment quality. This can be indicated by for example, air pollution, which can reduce the oxygen supply and overwhelms the production of carbon dioxide as well as the increase in temperature. From the foregoing problems, the “back to nature” concept is needed to solve environment problem in urban area, by introducing the urban forest. However, constraints in available space exists, therefore, alternative solution can be employed by increasing the effectiveness of existing urban forest. This research aims at analyzing the effectiveness of urban forest in reducing the air temperature based on two parameters: forest structures and forest forms. Keywords: Urban Forest, Temperature Reduction, Forest Structure, Forest Forms, GIS Analysis. ABSTRAKKualitas lingkungan perkotaan, akhir-akhir ini, merupakan masalah yang menantang. Perkembangan perkotaan selalu mengindikasikan dengan pencemaran udara dan perkembangan di segala bidang, yang berdampak positif maupun negatif. Namun demikian, perkembangan ini dapat menurunkan kualitas lingkungan. Hal ini dapat diindikasikan misalnya polusi udara, yang dapat menurunkan jumlah oksigen dan meningkatkan jumlah karbon dioksida yang juga terindikasikan dengan naiknya suhu udara perkotaan. Dari berbagai masalah lingkungan tersebut, konsep kembali ke alam dibutuhkan untuk mengatasi masalah lingkungan perkotaan, dengan mengenalkan konsep hutan kota. Namun, banyak pembatasan-pembatasan termasuk lahan yang tersedia, sehingga solusi yang dapat meningkatkan efektivitas hutan kota dibutuhkan. Penelitian ini menganalisa efektivitas hutan kota dalam menurunkan suhu udara perkotaan berdasarkan dua parameter: struktur hutan dan bentuk hutan.Kata Kunci: Hutan Kota, Penurunan Suhu Udara, Struktur Hutan, Bentuk Hutan, Analisa SIG.
DEFORESTATION AND IT IS IMPLICATIONS FOR SUMATRAN TIGERS IN BUKIT BARISAN SELATAN NATIONAL PARK, SUMATRA Suyadi, Suyadi; Jaya, I Nengah Surati; Wijanarto, Antonius B.; Wibisono, Haryo Tabah
JURNAL BIOLOGI INDONESIA Vol 9, No 1 (2013): JURNAL BIOLOGI INDONESIA
Publisher : Perhimpunan Biologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14203/jbi.v9i1.148

Abstract

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) memiliki ekosistem yang lengkap mulai dari hutan dataran rendahtermasuk hutan mangrove hingga hutan dataran tinggi. Taman nasional ini teridentifikasi sebagai area konservasiprioritas utama untuk harimau sumatra (Tiger Conservation Unit 1). Akan tetapi, banyak tutupan hutan yang digunduli (deforestasi). Deforestasi bukan hanya menjadi ancaman besar bagi kelestarian hutan tetapi juga terhadappopulasi harimau sumatra. Penelitian ini menghubungkan data citra satelit Landsat dengan data survei harimaumenggunakan kamera otomatis (camera traps) untuk mengetahui pola deforestasi, populasi harimau, dan implikasideforestasi terhadap populasi harimau. Hasil penelitian menunjukan sekitar 27% tutupan hutan di TNBBS telahhilang. Rata-rata laju deforestasi dalam satu dasawarsa terakhir (1998 - 2006) sebesar 18,76 km2/tahun. Jumlahharimau menurun dari 57 individu pada tahun 1998 menjadi 22 individu di tahun 2006, dan kepadatan populasinyajuga menurun dari 2,25 individu/100km2 menjadi 1.16 individu/100km2. Harimau di TNBBS memilikihabitat yang bervariasi mulai dari hutan dataran rendah termasuk mangrove ikutan hingga dataran tinggi.Kata Kunci: Deforestasi, Mangrove, Camera Trap, Citra Satelit, Harimau Sumatra, Taman Nasional Bukit BarisanSelatan
Reforestation Achievement Monitoring at Mining Area through Soil Index Model Nining Puspaningsih; Kukuh Murtilaksono; Naik Sinukaban; I Nengah Surati Jaya; Yadi Setiadi
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 16 No. 2 (2010)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.25 KB)

Abstract

The achievement of the reforestation is expected to reach a climax forest ecosystem. The objectives of this studywas to develop soil index model on monitoring of reforestation achievement. The study used a statistical approach to obtain soil index model to determine the achievement level of reforestation in mining area. The achievement indices for each variable were derived from the best regression model developed, while the weights of eachvariable were computed based on magnitude of regression coefficient for each indicator. The level of reforestationachievement index was initially developed by the use of 4 indicators, i.e. physical soil, biological soil, chemical soil, and litter index. Of those indicators, the study revealed that the heights weight for reforestation monitoring was chemical soil, which is composed pH, cation exchange capacity (CEC), macro-micro nutrient, and base saturation.
Quick Tecniques in Indentifying Open Area by the Use of Multi Spatial and Multidate Imageries Ahyar Gunawan; I Nengah Surati Jaya; Muhammad Buce Saleh
Jurnal Manajemen Hutan Tropika Vol. 16 No. 2 (2010)
Publisher : Institut Pertanian Bogor (IPB University)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1929.186 KB)

Abstract

This study describes the use of multitemporal principal component analysis (MPCA) and vegetation index differencing (VIDN) techniques in identifying open area on post-coal mining sites using multi spatial and multidate of Landsat TM and SPOT 4 XS imageries. The study revealed that the synthetic images derived from stable brightness, stable greenness,s and delta brightness of MPCA summarize information on post-coal-mining opened areas provided overall accuracy of 76.47% for the new ex mining area and 32.69% for old ex mining area. The VIDN method provided relatively lower accuracy than those from MPCA i.e. 58.87% for new ex mining and 13.25% for old ex-mining areas. The study also concluded that identifying open area on post-coal-mining sites using imageries was more efficient than using only ground survey, providing cost efficiency of 29%. Thisindicates that the cost required using satellite image is only 29% of the cost required for ground survey. The study concluded that MPCA is better than VIDN for identifying open area on post-coal-mining sites.
Co-Authors Abdul Rosyid Adelia Juli Kardika Agung Budi Cahyono Agung Budi Cahyono Agus P. Kartono Ahyar Gunawan Andry Indrawan Anita Zaitunah Anita Zaitunah Antonius B Wijanarto Antonius B Wijanarto Antonius B Wijanarto Bambang Hero Saharjo Bambang Sapto Pratomosunu Bejo Slamet Beni Iskandar Boedi Tjahjono Bramasto Nugroho Budi Kuncahyo Cecep Kusmana Dahlan Dahlan Dahlan Dahlan Darwo Darwo Darwo Darwo Dede Dirgahayu Dewayany Sutrisno Dewayany Sutrisno Diana Septriana Dito Cahya Renaldi Dito Cahya Renaldi Dwi Noventasari Dwi Putra Apriyanto Dwi Shanty Apriliani Gunadi Elias Elias Ema Kurnia ENDANG SUHENDANG Endang Suhendang Endang Suhendang Suhendang Endes Nurfilmarasa Dahlan Eva Achmad F Gunarwan Suratmo Fahmi Amhar Faid Abdul Manan Fairus Mulia Fairus Mulia Farida H. Susanty Farida Herry Susanty Farida Herry Susanty Florentina Sri Hardiyanti Purwadhi Hanifah Ikhsani Hardian, Dwika Hardjanto Hardjanto Hardjanto Hariaji Setiawan Haryo Tabah Wibisono Hasriani Muis Hendrayanto . Hendri Nurwanto Hermanu Triwidodo Herry Purnomo Herry Purnomo Hidayat Pawitan I Gusti Bagus Wiksuana Iin Arianti Imas Sukaesih Sitanggang Irdika Mansur Ismail HJ Hashim Israr Albar Ita Carolita Iwan Gunawan Jarunton Boonyanuphap Kartodihardjo, Hariadi Kukuh Murtilakono Kukuh Murtilaksono Kukuh Murtilaksono Kusnadi Lailan Syaufina LILIK BUDIPRASETYO Liu Qian Liu Qian Lukman Hakim Lukman Mulyanto M. Bismark Makin Basuki Marlina, Etty Moch. Anwar Muhammad Ardiansyah Muhammad Buce Saleh Muhammad Ikhwan Mulyaningrum Mulyaningrum Muzailin Affan Muzailin Affan N Nurhendra Naik Sinukaban Naik Sinukaban Nanin Anggraini Nining Puspaningsih Nitya Ade Santi Nitya Ade Santi Nitya Ade Santi Nitya Ade Santi Nobuyuki Abe Nurdin Sulistiyono Omo Rusdiana Oteng Haridjaja Oteng Haridjaja Patrich Phill Edrich Papilaya Pratiwi Pratiwi Pratiwi Pratiwi Purnama, Edwin Setia R Assyfa El Lestari Rahimahyuni Fatmi Noor'an Robert Parulian Silalahi Rudi Ichsan Ismail Samsuri Samsuri Samsuri Samsuri Samsuri Samsuri Samsuri, Samsuri Sendi Yusandi Sigit Nugroho Soedari Hardjoprajitno Sri Wahyuni Suria Darma Tarigan Susilawati Suyadi Suyadi Suyadi Suyadi Syamsu Rijal Tatang Tiryana Teddy Rusolono Tien Lastini Tien Lastini Tirta Negara Tirta Negara Tomi Yuwono Tomi Yuwono, Tomi Unik, Mitra Uus Saepul Mukarom Wang Xuenjun Wang Xuenjun Wibisono, Haryo Tabah Wibisono, Haryo Tabah Wibisono, Haryo Tabah Widi Atmaka Widyananto Basuki Aryono Wijanarto, Antonius B. Wijanarto, Antonius B. Yadi Setiadi YANTO SANTOSA Zhang Yuxing