cover
Contact Name
Sunandar Macpal
Contact Email
macpal@iaingorontalo.ac.id
Phone
+6282194001028
Journal Mail Official
farabi@iaingorontalo.ac.id
Editorial Address
IAIN Sultan Amai Gorontalo Jl. Gelatik, No. 1, Heledulaa Utara, Kota Gorontalo
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Farabi
ISSN : 19070993     EISSN : 24428264     DOI : -
Core Subject : Religion,
Farabi is an academic journal published by the LPPM IAIN Sultan Amai Gorontalo, INDONESIA. Farabi published twice a year (every six months, ie Juni aThis journal focuses on Ushuluddin and Islamic Thought. It dedicates as public space to develop and promote Islamic thought, idea, and philosophy based on the original research and current issues which are underlying the value of tolerance and moderation, such as the following but not limited to these specific issues.
Articles 103 Documents
Metode Penyusunan Kitab Tahzib Al-Tahzib Ibnu Hajar Al-Asqalani Fitri Laiya
Farabi Vol 15 No 2 (2018): Farabi
Publisher : LPPM IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/jf.v15i2.1018

Abstract

            Penelitian sanad dalam hadis merupakan salah satu aspek yang penting, selain penelitian matan. Dari sisi sanad misalnya ada yang disebut dengan ilm jarh wa al-ta’dil. Ilm jarh wa al-ta’dil memiliki pengertian  ilmu yang mengkaji rawi dari segi kualitasnya. Salah satu  kitab yang sering digunakan dalam mengkaji kualitas rawi adalah kitab tahzib al-tahzib karya Ibnu Hajar al-Asqalani. Dinamakan tahzib karena kitab ini berisi ringkasan dari kitab Tahzib al-Kamal karya al-Mizzi. Tulisan ini membahas tentang kitab Tahzib al-Tahzib karya Ibnu Hajar al-Asqalani.
Komunikasi Politik Ditinjau dari Perspektif Ilmu Komunikasi, Ilmu Politik dan Komunikasi Islam Erwin Jusuf Thaib
Farabi Vol 16 No 1 (2019): Farabi
Publisher : LPPM IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/jf.v16i1.1030

Abstract

This article discusses political communication from three perspectives, namely the perspective of communication science, political science, and Islamic communication. The study in this article was carried out by descriptive analysis with the relevant literacy study approach. The results of this study indicate that from the perspective of communication science, political communication is seen from two aspects, namely the mechanistic communication aspect which is based on the Lasswell's theory, namely communicators convey messages to certain audiences through a medium with certain effects. The second aspect is symbolic interaction that rests on Mead's theory which views that every politician or political group will put forward a distinctive attribute as a symbol of his or her identity in a positive communication process. In a political science perspective, political communication is a vehicle that can be used to communicate political messages whose ultimate goal is the attainment of power in its various dimensions. Political communication can be played by politicians who have the goal of gaining certain power, or it can be played by professionals in which they skillfully connect political interests with their target audiences. Political communication in the perspective of Islamic communication emphasizes ethical political communication practices. This communication model is built based on Hefni’s theory which states that Islamic communication is a communication built on Islamic principles that have the spirit of peace, hospitality and safety. On this basis, the political communication model that is built is ethical political communication that is far from the practice of political communication which attacks and overthrows each other.
Pesona Sufistik di Perkotaan: Studi Perguruan Tenaga Dalam Prana Sakti Gorontalo Hatim Badu Pakuna; Momy A Hunowu
Farabi Vol 16 No 1 (2019): Farabi
Publisher : LPPM IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/jf.v16i1.1031

Abstract

This study focuses on the activities of the Prana Sakti inner strenght training center in Gorontalo City. The presence of the Prana Sakti in the middle of the city becomes a choice for city residents, especially for those who are tired of the hustle of modernization. This study aims to uncover the attraction of the Prana Sakti inner strenght training center, how to practice its sufism and as a training center, what are the competencies gained by members of the the Prana Sakti. From the results of the study it was found that one of the main attraction of the the Prana Sakti with the characteristics of amaly sufism is to get inner strenght. To achieve this, members must carry out the practice of sufism, which is a martial sport that is combined with regular dhikr. It takes several years. As a training center, the competence gained by the member is closeness to the God, so that it has implications for religious observance and good morals towards others
Kritik Hadis Berdasarkan Metodologi Hadis: Tawaran Scientific Nuruddin ‘Itr Misbahuddin Asaad
Farabi Vol 16 No 1 (2019): Farabi
Publisher : LPPM IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/jf.v16i1.1032

Abstract

Hadis dalam praktek sehari hari terkadang dipahami oleh sebagian masyarakat hanya terkait masalah agama saja, tidak sesuai secara praktis dengan ilmu pengetahuan, dianggap bertentangan dan bahkan menjadi penghalang berkembangnnya ilmu pengetahuan. Sehingga kegiatan kritik hadis menjadi sangat penting untuk dilakukan. Kritik hadis merupakan cara memurnikan ajaran agama Islam dari dalam, dan menjadi pertahanan terhadap serangan yang ingin melemahkannya dari luar, sehingga karena itu hadis menjadi sumber penjelas menyangkut problematika setiap pribadi umat Islam dan benteng pertahanan dalam menangkal setiap berita yang bertentangn dengan ajaran agama Islam. Fungsi dan peranan hadis jelas sekali, jika hadis yang dimaksudkan memiliki kategori sahih dari sisi sanad maupun matan setelah melalui proses penelitian secara scientific. Standarisasi yang diterapkan dalam mengfungsikan hadis menjadi sumber pemahaman ajaran agama, harus berdasarkan proses kerja metodologis dalam mempraktekkan syarat-syarat kesahihan antar sanad dan matan melalui kritik hadis yang telah disepakati para ulama hadis serta upaya mengungkap kandungan hadis berdasarkan metode pemahaman hadis dengan menggunakan metode analisis (tāhlīlī), tematik (maudhū’i), dan komprehensif (muqārin), serta menjelaskan konten hadis menggunakan berbagai macam pendekatan, seperti; bahasa, historis, sosiologi, antroplogi dan lain-lain, serta teknik interpretasi tekstual atau kontekstual.
Masturah; Kerja Dakwah Istri Jamaah Tabligh Gina Nurvina Darise; Sunandar Macpal
Farabi Vol 16 No 1 (2019): Farabi
Publisher : LPPM IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/jf.v16i1.1033

Abstract

Jamaah tabligh adalah nama yang diberikan oleh masyarakat kepada sekelompok orang yang melakukan dakwah/tabligh dari masjid ke masjid. Karena jamaah ini setiap saat bertabligh, maka munculah istilah "jamaah tabligh atau JT". Selain suami, istri jamaah tabligh berkewajiban menjaga usaha dakwah di rumah dan senantiasa mendukung kerja dakwah yang dilakukan oleh suaminya, karena pada dasarnya usaha masturah (wanita) dapat memberikan pengaruh yang kuat untuk melahirkan generasi pejuang agama Allah dan para dai masa depan, sehingga dengan jelas bahwa usaha masturah (wanita) adalah bagian penting dalam kerja dakwah. Penelitian ini bermaksud menjelaskan bagaimana dakwah yang dilakukan oleh istri dari Jamaah Tablig. Temuan dari penelitian ini adalah dakwah seorang wanita/istri jamaah tabligh (masturah) dapat dilaksanakan dengan dua cara yakni: amal maqami wanita di rumah seperti, menghidupkan suasana ilmu, menghidupkan suasana masjid, menghidupkan suasana sunnah, menghidupkan tarbiyah walad, menghidupkan suasana dakwah dan menghidupkan perkhidmaan dan yang kedua pergi di jalan Allah yakni tiga hari setiap 3 – 4 bulan sekali, lima belas hari, empat puluh hari dan dua bulan India dan Pakistan.
Pendidikan Kejiwaan dan Kesehatan Mental (Perspektif Fakhruddin ar-Razi) Muhammad Arif
Farabi Vol 16 No 2 (2019): Farabi
Publisher : LPPM IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/jf.v16i2.1081

Abstract

This article elaborates on Fakhruddin ar-Razi thougts about psychiatric and mental health. The research used a qualitative method. The findings showed that soul according to Fakhruddin ar-Razi, divided into three souls that are rational, emotional souls and animal. Furthermore, ar-Razi thoughts about Islamic mental health are love and romance, fairness, envy, anger, falsehood, miser and greed. All of these require Islamic therapy for healing.
Sains Modern dan Urgensi Sentralitas Nilai Transenden dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan Afith Akhwanudin
Farabi Vol 16 No 2 (2019): Farabi
Publisher : LPPM IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/jf.v16i2.1083

Abstract

Originally the Western sciences and civilization rooted in Oriental traditions. Nevertheless, Western renaissance, the Scientific Revolution has indicated a contrary paradigm in the sciences of nature. A new and alien paradigm which is totally different in its perspective and Weltanschauung from the sciences of the great Oriental traditions. The West arose with the materialistic paradigm resulted in the secularization of the cosmos. It was regarded as the beginning of the Enlightenment dissolved Dark Age scientific stagnation. Modern people have been hollowed, isolated from others by individualism then self-separated from God by egocentrism. Western objectivity negated transcendental aspects; thus, non-observable means no exist. Metaphysics, Cosmology, Epistemology, Psychology, and Ethics are not elaborated anymore to convince the Real. Such a paradigm would put worldly benefits before humanity for the sake of growth and progress. These profane sciences result in radical separation of philosophy and theology, knowledge and faith, religion and science, as well as theology and all aspects of human life. Desecration of contemporary sciences is the product of modern worldview which negated transcendent values ​​in scientific activity. This desecration became the turning point of traditionalist thinkers’ criticism with a theistic worldview to restore spiritual values ​​in sciences. Thus, worldview could produce tawhid based scientific epistemology creates unity between religion and science, knowledge and values ​​as well as the material and metaphysical then makes the humanity before the science
Filsafat Emanasi Ibnu Sina Kamaruddin Mustamin
Farabi Vol 16 No 1 (2019): Farabi
Publisher : LPPM IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/jf.v16i1.1084

Abstract

Perkembangan pemikiran dalam ajaran Islam selalu diwarnai dan mewarnai disiplin keilmuan lainnya sepanjang sejarah perjalanan ilmu pengetahuan. Semuanya hampir dapat dikatakan terinspirasi dari upaya pencarian kebenaran dan pencarian Tuhan sebagai zat yang “tak tersentuh”. Ibnu Sina yang lebih dikenal dengan sebutan Avicena adalah salah seorang tokoh penting dalam studi pemikiran Islam yang telah mencetuskan teori-teori tentang hubungan Tuhan-manusia-dan alam. Melalui teori emanasi, Ibnu Sina kembali menyusun nalar kreatif untuk tetap menjaga kekudusan Tuhan. Melalui falsafah jiwa, Ibnu Sina mendeskripsikan potensi manusia yang berada pada pilihan-pilihan yang membatasi nilai kemanusiaan. Melalui falsafah kenabian, Ibnu Sina mendeskripsikan potensi manusia yang dapat lebih dekat kepada Tuhan melalui sosok “pilihan Tuhan”. Sedangkan melalui falsafah wujud, Ibnu Sina sekali lagi mampu mengangkat citra positif manusia yang mampu menjangkau esensi di dalam akal dan menangkap wujud di luar akal manusia. Kreativitas nalar yang dimiliki Ibnu Sina menjadikannya tokoh yang disegani oleh kawan maupun lawan di masa-Nya. Jejak-jejak pemikiran Ibnu Sina hingga saat ini masih tetap menjadi inspirasi bagi setiap pemikir Muslim yang mengakui keluasan jangkauan nalar manusia yang tidak terbatas.
Islam Progresif: Telaah atas Pemikiran Omid Safi Aminudin Aminudin
Farabi Vol 16 No 2 (2019): Farabi
Publisher : LPPM IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/jf.v16i2.1085

Abstract

Penelitian ini merupakan library research dengan mengumpulkan data-data baik primer maupun sekunder. Penelitian ini akan mengungkap gagasan pemikiran Islam kontemporer tentang Islam Progresif yang di gagas oleh Omid Safi dan kontribusinya terhadap khazanah pemikiran Islam Kontemporer. Gagasan yang diusung oleh Islam Progresif, salah satu trend pemikiran Islam, untuk mewujudkan keadilan sosial, keadilan gender, dan pluralisme menjadi gagasan yang harus menggugah kemanusiaan kita sebagai bagian dari umat manusia di seluruh dunia yang berasal dari Nabi Adam As. Tanpa membedakan latar belakang, suku, agama, jenis kelamin dan ras, muslim progresif harus melawan semua ketidakadilan yang ada disekitar kita. Tidak hanya melakukan kritik terhadap ketidakadilan yang dilakukan umat Islam sendiri tapi juga berani mengkritik ketidakadilan yang dilakukan Barat. Disini pentingnya Multiple-kritik yang digagas oleh Islam progresif. Keyword: Islam Progresif, Omid Safi
Implementasi Pendidikan Sufisme dalam Pendidikan Islam Munirah Munirah
Farabi Vol 16 No 2 (2019): Farabi
Publisher : LPPM IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30603/jf.v16i2.1103

Abstract

This article aims to reveal the implementation of Sufism education in Islamic education. The method used is qualitative literature study. The results of the study show that tasauf has great potential because it can offer liberation of spiritual crises, invites people to know themselves, to get to know their God better to obtain his guidance. This is a guideline in human life that is very effective, so it is not tossed around by the storms of life. With the tasauf approach in this era, more emphasis on the social moral reconstruction of the community so that the emphasis is more intense on strengthening faith in accordance with the principles of Islamic creed, and the evaluation of worldly life is as important as ukhrawi life in efforts to anticipate the era of globalization.

Page 7 of 11 | Total Record : 103